Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH FEED RATE DAN JARAK PENEMBAKAN SANDBLASTING

TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN DAN KERATAAN PADA MATERIAL


STAINLESS STEEL AISI 304

Mochamad Tio Ardiyanto, Rudianto Raharjo, Teguh Dwi Widodo

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya


Jalan M.T. Haryono 167, Malang (65145), Indonesia
E-mail: mtioardiyanto98@gmail.com

ABSTRAK
Metode pelapisan membutuhkan persiapan permukaan untuk mendapatkan hasil
yang maksimal. Kekasaran dan kerataan menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam
pelapisan dan pengecatan logam. Sandblasting menjadi salah satu metode yang dapat
digunakan untuk mendapatkan kekasaran tertentu pada permukaan material.
Penembakan yang terjadi pada proses sandblasting mempengaruhi kekasaran,
kerataan serta gelombang pada benda kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui pengaruh dari proses sandblasting terhadap kekasaran permukaan dan
kerataan pada material stainless steel AISI 304 menggunakan variasi feed rate dan
jarak dengan menerapkan proses sandblasting semi-otomatis dengan mengontrol
gerak nozzle. Variasi feed rate penyemprotan yaitu 20, 40, dan 60 mm/menit dan
variasi jarak yaitu 100, 200 dan 300 mm. Hasil dari pengujian menunjukan bahwa
semakin kecil feed rate dan dekat jarak penyemprotan, maka semakin besar pula nilai
kekasaran dan semakin besar lendutan yang mempengaruhi kerataan permukaan.
Nilai tertinggi terjadi pada variasi feed rate 20 mm/menit dan jarak 10 cm dengan
nilai kekasaran permukaan sebesar 1,268 µm dan kerataan dengan sudut defleksi
yang terbentuk sebesar 1,184o perlakuan satu sisi. Sedangkan nilai terendah terjadi
pada feed rate 60mm/menit dan jarak 30 cm dengan nilai kekasaran permukaan
sebesar 0,811 µm dan kerataan dengan sudut defleksi yang terbentuk sebesar 0,630 o
perlakuan satu sisi. Pada percobaan penyemprotan pada dua permukaan
mendapatkan perbaikan kerataan permukaan dengan sudut defleksi tertinggi yang
terjadi pada feed rate 20 mm/menit dan jarak 10 cm dengan nilai 0,737o.
Kata kunci : Kekasaran permukaan, kerataan permukaan, sandblasting, stainless
steel AISI 304

PENDAHULUAN berbeda[3]. Ada beberapa tipe stainless


Pada industri kereta api material steel, dimana salah satunya adalah SS
stainless steel digunakan untuk car body austenitic. SS austenitic banyak
kereta[1]. Dimana stainless steel banyak digunakan di industri dalam di bidang
digunakan dalam banyak aplikasi, karena sifat mekanik dan fungsionalnya
termasuk konstruksi, bagian transportasi, yang sangat baik seperti daktilitas tinggi
industri berat, peralatan dapur, industri dan kekuatan tinggi, korosi serta
makanan, dan peralatan medis[2]. ketahanan panas yang sangat baik. Jenis
Stainless steel(SS) adalah paduan baja 304, salah satu SS austenitic yang
berbasis besi (Fe) yang biasanya paling populer, memiliki sifat elongation
mengandung sejumlah Cr dan Ni, sangat tinggi 50%[4].
Molibdenum (Mo) dan mangan(Mn) Pada praktiknya material ini perlu
Ketahanan korosi baja tahan karat dilakukan proses perlakuan dengan
ditingkatkan dengan paduan dengan Cr, persiapan permukaan biasanya dilakukan
Ni, Mo, dan nitrogen dengan mekanisme pada material menggunakan pelapis[5].

1
Persiapan permukaan dapat dilakukan dapat dianalisis dari pengukuran
dengan cara yang berbeda tetapi kekasaran permukaan [15].
sandblasting adalah salah satu cara paling Akibat tumbukan oleh partikel-
efektif untuk menghilangkan lapisan partikel tersebut pada permukaan
rusak permukaan substrat[6]. material dengan kecepatan relatif tinggi,
Sandblasting banyak digunakan material pada permukaan mengalami
untuk menyiapkan permukaan baja deformasi plastis, mengalami perubahan
sebelum pelapisan karena memiliki kekasaran permukaan[16], terbentuk
kemampuan untuk membuat profil di lapisan residual stress sering terbentuk di
permukaan yang meningkatkan kekuatan wilayah bawah permukaan.[17] dan dapat
rekat antara substrat dan sistem mengakibatkan terjadinya awal retakan
pelapisan[7]. Proses sandblasting pada material[18].
bertujuan agar permukaan logam menjadi Residual Stress (tegangan sisa)
kasar [8], menghilangkan oli, gemuk dan adalah gaya elastis yang dapat mengubah
kerak yang ada di permukaan dan korosi jarak antar atom dalam bahan tanpa
pada permukaan[9]. Oleh karena itu, adanya beban dari luar. Residual Stress
dibutuhkan perlakuan pada permukaan ditimbulkan karena adanya deformasi
sebelum proses pemberian cat dasar dan plastis yang tidak seragam dalam suatu
cat pada permukaan, permukaan pelat bahan, antara lain akibat perlakuan panas
harus dibersihkan untuk memastikan yang tidak merata, perbedaan laju
kualitas lapisan yang baik pada pendinginan atau pemberian tumbukan
permukaan [10]. Sandblasting dapat secara terus menerus[19]. Residual stress
meningkatkan kekuatan rekat pelapisan terjadi setelah pemberian beban, sebagai
dengan memodifikasi kekasaran akibat pembebanan yang dilakukan
permukaan, dengan berbagai parameter secara eksternal, lengkungan terjadi pada
seperti tipe dan ukuran grit, jarak konsentrasi tegangan atau retak[20].
sandblasting, tekanan sandblasting, dan Lengkungan pada material setelah
sudut sandblasting[11]. Material abrasif sandblasting membuat permukaan tidak
yang sering digunakan yaitu pasir, namun lagi memiliki kerataan yang baik.
bahan halus lainnya dapat digunakan Kerataan permukaan (Surface
seperti copper slag, shot, kaca, logam, es Flatness) didefinisikan sebagai jarak
kering, garnet, serta potongan kulit minimum antara dua permukaan dimana
kelapa maupun tanaman lain [12]. semua titik-titik pada permukaan
Penelitian ini menggunakan pasir silika. tersebut[21]. Kerataan menentukan
Sandblasting memiliki dua teknik perhitungan penyimpangan bidang fokus
pengerjaan, dapat dilakukan baik secara dari bidang pengukuran topografi melalui
manual atau otomatis[13].. Manual model generik menggunaka mekanisme
sandblasting lebih dominan dipraktikkan alat pencahayaan[22].
di Indonesia. dan dapat diteliti mengenai Penelitian ini membahas pengaruh
parameter pada sandblasting otomatis. yang terjadi dari feed rate dan jarak
Kekasaran permukaan adalah penyemprotan pada proses sandblasting
penyimpangan berulang atau acak dari terhadap kekasaran dan kerataan
permukaan nominal yang membentuk permukaan material SS AISI 304 dan
topologi tiga dimensi (3D) dari untuk mengetahui pengaruh perlakuan
permukaan[14]. Kekasaran permukaan manual dan terkontrol pada persebaran
menjadi parameter inspeksi kritis untuk kerataan permukaan dan kekasaran yang
mencocokkan standar spesifik komponen terjadi.
yang diproduksi. Untuk evaluasi
komponen mesin, kualitas permukaan METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan material
SS AISI 304 yang dijelaskan pada table
1.

Tabel 1
Komposisi Kimia Stainless Steel AISI
304
Unsur Kimia Persentase(%)
Karbon 0,08
Silikon 0,075
Mangan 2
Nikel 8 Gambar 1 Desain Alat DIY CNC
Kromium 18
Nitrogen 0.10
Fosfor 0,045
Sumber: Bringas[23]

Plat SS AISI 304 yang diterima telah


dipotong menjadi berbentuk balok
dengan dimensi 200 mm x 35 mm x 2
mm untuk dilakukan pengujian.
Proses sandblasting menggunakan
pasir silika(SiO2) dengan ukuran partikel
400-630µm. Tekanan sandblasting yaitu
5 bar dan sudut penembakan 90o dengan
blasting nozzle Ø 8 mm. Perlakuan
dilakukan secara semi-otomatis dengan Gambar 2 Arah Penyemprotan
menggunakan alat DIY CNC 0seperti
pada gambar 1 yang dikontrol Skema proses sandblasting pada
menggunakan Arduino dan aplikasi penelitian ini dapat dilihat pada gambar
Universal Gcode Platform V 2. dengan 3.
variasi feed rate 20, 40 dan 60 mm/menit
dan jarak 100, 200 dan 300 mm dengan
penembakan secara vertikal seperti pada
gambar 2. Pada perlakuan penyemprotan
pada dua sisi, permukaan dilakukan
penyemprotan dengan feed rate
80mm/menit terlebih dahulu, selanjutnya
sisi satunya dilakukan penyemprotan
dengan variasi yang digunakan.
Gambar 3 Skema proses sandblasting

. Kekasaran permukaan diukur


dengan menggunakan pengukur
kekasaran permukaan Mitutoyo portable
(surftest SJ-210) dalam hal kekasaran
rata-rata aritmatika (Ra)[24]. Pengujian
kekasaran dengan surftest SJ-210 dengan
pengukuran pada 5 titik pada setiap
spesimen. Perhitungan rata-rata
3
kekasaran permukaan (Ra) digunakan sar
untuk analisis statistik untuk an
menggambarkan kecenderungan hasil Pe
rat mprot
pengujian[25] . Ra dihitung dengan rm
e an
algoritma yang mengukur luas rata-rata uk
antara bukit dan lembah dan aa
penyimpangan dari garis rata-rata pada n
seluruh permukaan dalam panjang (m
sampel. Ra rata-rata luas semua daerah m/ (µ
(cm)
bukit dan lembah profil kekasaran.[26] me m)
nit)
10 1,268
20 20 1,163
30 9,60
10 1,142
40 20 1,047
30 0,876
10 1,060
60 20 0,952
30 0,811
Tabel 3
Data Hasil Pengujian Persebaran
Gambar 4 Surface roughness tester SJ Kekasaran Permukaan Perlakuan Manual
210 dan Otomatis
Jarak Penembakan 30 cm
Pengukuran kerataan dilakukan Kekasaran Permukaan Ra
dengan cara pengamatan makro Titik
(µm)
menggunakan kamera makro, selanjutnya
Manual Otomatis
diukur sudut defleksi yang terbentuk pada
Titik
spesimen proses sandblasting 0.785 0,800
A
menggunakan perangkat lunak IMAGEJ.
Titik
0.597 0,813
B
HASIL DAN PEMBAHASAN
Titik
Hasil dari pengujian ini adalah 0.863 0,797
C
kekasaran dan kerataan permukaan pada
Titik
perlakuan satu sisi dan dua sisi. 0.795 0,822
D
Titik
Kekasaran Permukaan 0.933 0,824
E
Pengukuran kekasaran dengan
Rata-
menggunakan alat surface roughness 0.7946 0,811
rata
mitutoyo SJ 210 dengan standar JIS
1994. Didapatkan hasil uji kekasaran
rata-rata (Ra) seperti yang ada pada table
2.

Tabel 2
Data Hasil Rata-rata Pengujian
Kekasaran Gambar 5 Titik Pengambilan Data
Fe Jarak Ke Kekasaran
ed Penye ka
Gambar 6 Perbandingan Feet rate dan Jarak Penembakan Terhadap Kekasaran Permukaan
Gambar 6 merupakan grafik yang akan semakin sedikit dan mempengaruhi
menampilkan hasil dari pengujian nilai kekasaran akan semakin kecil begitu
kekasaran perlakuan sandblasting pula sebaliknya. Energi ini meliputi
menggunakan variasi feet rate dengan energi kinetik dan potensial yang
jarak penembakan. Didapatkan variasi memiliki rumus 1 sebagai berikut[27]:
feed rate 20mm/ menit jarak 100 mm
memiliki nilai kekasaran rata-rata 1
E=Ek+ Ep= mv2 +mgh ……...(1)
tertinggi yaitu 1,268 µm dan variasi feed 2
rate 60 mm/ menit jarak 300 mm
memiliki nilai kekasaran rata-rata Dimana, E adalah energi mekanik,
terendah yaitu 0,811 µm. Pada grafik E k energi kinetik , Ep energi potensial, m

terlihat bahwa terjadi pengaruh dari berat dari partikel pasir (m = 4/3πr3ρ), v
variasi feed rate dan jarak terhadap kecepatan partikel abrasif, g percepatan
kekasaran permukaan pada SS AISI 304 gravitasi, h ketinggian. Pada penelitian
yaitu semakin besar feed rate yang Matinlina, et al[25] menunjukkan bahwa
digunakan maka kekasaran yang timbul ketika waktu penembakan semakin
semakin kecil. Ketika feed rate banyak, maka semakin banyak pula pasir
penembakan ditingkatkan maka yang menumbuk permukaan material
kecepatan gerak nozzle akan semakin yang membuat permukaan menerima
besar, sehingga waktu yang digunakan energi lebih banyak, menjadikan
untuk partikel abrasif untuk menumbuk permukaan material terkikis semakin
permukaan akan semakin kecil dan energi dalam dan meningkatkan kekasaran.
yang diterima oleh permukaan material Untuk variasi jarak penembakan juga
memiliki pengaruh pada nilai kekasaran.

5
Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan partikel akan berkurangnya dan terjadi
oleh Zeighami, et al[28] bahwa jika jarak perlambatan partikel terkecil yaitu
yang diberikan dekat maka semakin besar partikel dengan energi kinetik rendah.
kekasaran yang terbentuk. Pada Kecepatan partikel material abrasif akan
penetilian yang dilakukan oleh terjadi perlambatan(Vt<Vo) yang
Bouledrouna, et al[13] juga mengatakan dipengaruhi oleh besaran jarak tempuh
bahwa peningkatan laju erosi pada pada benda.Ketika kecepatan material
permukaan material akan terjadi dengan abrasif yang menumbuk semakin kecil
meningkanya durasi sandblasting dan / pada permukaan yang mengakibatkan
atau dengan menurunannya jarak profil kekasaran yang timbul juga
sandblasting . semakin kecil atau hanya tergores
Ketika jarak yang diberikan semakin sehingga profil kekasaran yang timbul
dekat, area penyemprotan material abrasif tidak terlalu dalam[30]. Karena
semakin kecil dan akan terjadi mengalami peristiwa gerak lurus berubah
konsentrasi penumbukan partikel abrasif beraturan dapat dijelaskan pada rumus 2
dengan luas area yang kecil, sehingga sebagai berikut :
energi kinetik penumbukan material yang
terjadi akan lebih besar [25]. Vt 2 =Vo2−2 as……………………... (2)
Pada penetilian yang dilakukan oleh
Menga, et al[29] mengatakan bahwa Dimana Vo Kecepatan awal Partikel
ketika jarak blasting meningkat maka (m/s), Vt Kecepatan akhir Partikel (m/s),
efek penyemprotan dari nozzle terhadap a Perlambatan yang timbul pada
benda(m/s2), s = Jarak tempuh benda (m)

Gambar 7 Pengaruh Kekasaran pada Perlakuan Manual dan Terkontrol

Pada gambar 7 merupakan grafik permukaan yang cenderung tidak merata


yang menampilkan hasil dari pengaruh antara satu titik dengan titik yang lain.
perlakuan manual dan otomatis terhadap Hal ini terjadi karena pada saat proses
persebaran kekasaran permukaan penyemprotan pergerakan nozzle tidak
menggunakan variasi jarak 30 cm dengan konstan yang mana pada satu sisi
5 titik pengujian yaitu titik A, B, C, D pergerakan cenderung cepat dan pada sisi
dan E, terlihat bahwa grafik perlakuan lainnya pergerakan cenderung lambat.
manual memiliki persebaran kekasaran
Sedangkan untuk grafik perlakuan 0 0
terkontrol memiliki persearan kekasaran 0,94 1,66
permukaan yang cenderung merata 20
8 0
dikarenakan pada proses 0,70 1,28
penyemprotannya menggunakan alat DIY 30
7 9
CNC yang pergerakannya dapat 0,87 1,53
mengkontrol feed rate sandblasting 10
0 7
sehingga gerakan nozzle menjadi konstan. 0,82 1,45
Dampak partikel SiO2 selama 60 20
7 2
sandblasting mengubah struktur 0,63 1,09
permukaan. Permukaan kasar tapi 30
0 0
homogen terbentuk setelah
sandblasting[31]. Tabel 5
Kerataan Permukaan Perlakuan Dua Sisi
Kerataan Permukaan Fe Jarak
Pengamatan pengujian kerataan ed Penye Defl
permukaan menggunakan standar ASTM rat mprot eksi
A1030 dilakukan menggunakan e an
pengamatan foto makro. Pada pengujian (m m
sandblasting pada satu sisi seperti pada m/ m
tabel 4 dan pada perlakuan dua sisi pada (cmt) (o
me
tabel 5 terlihat perbandingan defleksi nit)
yang terjadi menggunakan variasi feed 0,73 1,29
rate dan jarak. 10
8 9
0,27 0,48
Tabel 4 20 20
8 5
Kerataan Permukaan Perlakuan Satu Sisi 0,09 0,17
Fee Jarak 30
8 9
d Penye Defle 0,64 1,13
rat mprot ksi 10
8 8
e an
0,20 0,36
(m m 40 20
8 3
m/ m
(cmt) (o 0,08 0,14
me 30
0 2
nit)
0,52 0,92
1,18 2,07 10
10 8 4
4 9
0,11 0,19
1,07 1,88 60 20
20 20 0 5
7 8
0,07 0,13
0,86 1,51 30
30 3 5
7 9
40 10 0,99 1,75

7
Gambar 8 Kerataan Pada Sandblasting Satu Sisi

Berdasarkan grafik bahwa semakin plastis yang tidak seragam dalam suatu
besar feed rate yang digunakan maka material akibat pemberian tumbukan
kerataan yang dihasilkan akan semakin secara terus menerus. Pada penelitian Lai
baik dan defleksi yang terjadi semakin et al.[33] menunjukkan semakin lama
kecil. Ketika feed rate penembakan proses tumbukan material peening pada
semakin kecil waktu yang digunakan permukaan material 304 akan
untuk partikel abrasif untuk menumbuk meningkatkan residual stress tekan. Dan
permukaan akan semakin besar dan pada penelitian Zhang et al.[34]
semakin dekat jarak penembakan menunjukkan semakin cepat penumbukan
menyebabkan terjadi konsentrasi material abrasif residual stress tekan
penumbukan dan pengaruh tekanan udara yang terbentuk semakin besar.
dari kompressor akan semakin lebih besar Karena daerah permukaan yang
yang menyebabkan tumbukan pada terdeformasi plastis dibatasi secara elastis
material seakin besar. Dengan kecepatan oleh bahan tepat di bawah wilayah
rata-rata yang lebih tinggi menghasilkan permukaan, residual stress tekan yang
energi kinetik yang lebih tinggi dari dihasilkan di lapisan permukaan akan
partikel mungkin cukup untuk yang terbentuk akibat sandblasting pada
menciptakan deformasi pastis permukaan lapisan permukaan dangkal material,
[31]. sementara residual stress tarik
Pada penelitian Ding, et al [26] kompensasi rendah menyebar lebih
menunjukkan bahwa beban kejut dalam pada material[17]. Deformasi
berulang akibat tumbukan pasir plastis dan residual stress yang
berkecepatan tinggi pada permukaan dihasilkan pada satu sisi plat stainless
menyebabkan terjadinya deformasi steel menekuk lembaran material seperti
plastis lokal. Deformasi plastis saat yang ditunjukkan pada Gambar 9.
proses sandblasting berdampak Spesimen yang menekuk mengalami
pembentukan residual stress tekan pada deformasi plastis pada permukaannya
permukaan logam akibat tumbukan terjadi setelah tegangan dari luar
partikel pasir silika berkecepatan tinggi dihilangkan setelah terjadi tumbukan,
[32]. pada daerah-daerah yang telah
Pada penelitian Smith[19] terdeformasi secara plastis mencegah
menyebutkan bahwa residual stress daerah elastis yang berdekatan untuk
ditimbulkan karena adanya deformasi mengalami pemulihan elastis penuh ke
kondisi semula, daerah yang dibentuk stress tekan lebih terlokalisasi pada
secara elastis dibiarkan dalam residual permukaan setelah dilakukan blasting
tarik, dan daerah yang dideformasi plastis dan volume lebih kecil residual stress
harus dalam keadaan residual stress tarik pada lapisan dibawah terbentuk
tekan untuk menyeimbangkan tegangan dimana dapat terjadi retak. Representasi
pada potongan melintang spesimen[35]. grafis residual stress pada permukaan
Pada penelitian Caravaca, et al[36] ditunjukkan pada gambar 10.
menyebutkan bahwa distribusi residual

ARAH PERLAKUAN SANDBLASTING

Gambar 9 Stainless Steel 304 setelah di-Sanblasting pada satu sisi

Gambar 10 Representasi grafis dari[36]

Gambar 11 Hasil Kerataan Pada Penyemprotan satu sisi

9
Gambar 12 Hasil Kerataan Pada Penyemprotan Dua Sisi

Gambar 13 Pengaruh Feed Rate dan Jarak Penembakan Terhadap Kerataan Permukaan
Gambar 13 merupakan grafik yang material akan semakin sedikit dan
menampilkan hasil dari pengujian mempengaruhi kerataan akan semakin
kerataan pada perlakuan penembakan kecil begitu pula sebaliknya. Pada
pada kedua sisinya.. Dapat terlihat pada perlakuan sandblasting pada kedua sisi
grafik bahwa semakin besar feed rate dengan variasi feet rate 40mm/menit dan
yang digunakan maka kerataan yang 60 mm/menit dengan jarak 200 mm serta
dihasilkan akan semakin baik dan variasi feet rate 20 mm/menitt, 40
defleksi yang terjadi lebih kecil. Ketika mm/menit dan 60 mm/menit pada jarak
feed rate penembakan ditingkatkan maka 300 mm mengalami perbaikan kerataan
kecepatan gerak nozzle akan semakin kemungkinan dikarenakan terjadi
besar sehingga waktu yang digunakan residual stress pada kedua sisi
untuk partikel abrasif untuk menumbuk permukaan stainless sehingga terjadi
permukaan akan semakin kecil, sehingga tarik menarik pada kedua sisi.
energi yang diterima oleh permukaan
Gambar 14 Perbandingan Kerataan Perlakuan Satu Sisi Dan Dua Sisi

Perbandingan besar defleksi Untuk perlakuan manual dan


perlakuan satu dan dua sisi dapat dilihat otomatis memiliki pengaruh nyata dan
pada gambar 14, dimana mengalami signifikan pada segi persebaran nilai
perbaikan kerataan dikarenakan terjadi kekasaran permukaan dimana untuk
deformasi plastis dan pengaruh residual perlakuan manual memiliki persebaran
stress pada kedua sisi permukaan nilai kekasaran permukaan yang
stainless sehingga terjadi tarik menarik cenderung tidak merata antara 1 titik
pada kedua sisi. Adapun perbaikan dengan titik yang lain sedangkan untuk
kerataan akibat dilakukan perlakuan perlakuan otomatis memiliki persebaran
sandblasting pada kedua sisi dari nilai kekasaran yang cenderung merata
permukaan stainless steel dibandingkan dengan memiliki nilai kekasaran
dengan perlakuan satu sisi permukaan yang hampir sama pada tiap
titik pengujian.
KESIMPULAN Untuk perlakuan sandblasting pada
Berdasarkan hasil penelitian variasi kedua sisi permukaan memiliki pengaruh
feed rate pada proses sandblasting pada perubahan kerataan permukaan
memiliki pengaruh terhadap kekasaran dimana defleksi yang terbentu lebih kecil
maupun kerataan permukaan dimana dibanding pada perlakuan satu sisi.
semakin tinggi feed rate yang diberikan
maka nilai kekasaran yang dihasilkan DAFTAR PUSTAKA
akan semakin turun dan defleksi yang [1] International Stainless Steel Forum.
terjadi akan semakin kecil dan kerataan (2017). Railcars in Stainless Steel a
semakin baik. Sustainable Solution for Sustainable
Variasi jarak juga memiliki pengaruh Public Transport. Burssels, Belgia.
nyata dimana semakin jauh jarak International Stainless Steel Forum.
penembakan pada proses sandblasting [2] Lin Cheng Wei, Chung Chi-Jen.
mengakibatkan tingkat kekasaran (2016). Morphological effect
permukaan semakin turun dan defleksi governed by sandblasting and anodic
yang terjadi akan semakin kecil dan surface reforming on the super-
kerataan semakin baik. hydrophobicity of AISI 304 stainless

11
steel. Thin Solid Films. Volume 620 : Improvement of Aluminum Lithium
88-93. Alloy Adhesion Performance Based
[3] Jin Weihong and Chu Paul K. on Sandblasting Techniques.
(2019). Orthopedic Implants. International Journal of Adhesion
Encyclopedia of Biomedical and Adhesives Volume 84 :307–316.
Engineering : 425-439. [12] Rudawska et al. (2016). The Effect
[4] Ishimaru, E., Hamasaki, H., & of Sandblasting on Surface
Yoshida, F. (2014).Deformation- Properties for Adhesion.
induced Martensitic Transformation International Journal of Adhesion
and Workhardening of Type 304 and Adhesive.Volume 70 : 176-190.
Stainless Steel Sheet During Draw- [13] Bouledroua O., Meliani M. Hadj.
bending. Procedia Engineering (2017). Effect of Sandblasting on
Volume 81: 921–926. Tensile Properties, Hardness and
[5] Bahadori Alireza. (2015). Fracture Resistance of a Line Pipe
Engineering and Technical Steel Used in Algeria for Oil
Guidelines for Painting. Essentials of Transport. J Fail. Anal. and Preven.
Coating, Painting, and Lining for the ASM International 2017.
Oil, Gas and Petrochemical [14] Qu J. (2003). Thermomechanical
Industries. Chapter 2 : 107-156. Reliability of Microelectronic
[6] Khorasanizadeh S. (2010). The Packaging. Comprehensive
Effects of Shot and Grit Blasting Structural Integrity. Volume 8 : 219-
Process Parameters on Steel Pipes 239.
Coating Adhesion. International [15] Patel, Dhiren R. & Kiran M. B.
Journal of Industrial and (2019). Experimental analysis on
Manufacturing Engineering Volume relationship between roughness
4, No:6. parameters and texture features of
[7] Wong, Y.C. (2005). Overblastin 9 6082T6 sandblasted components.
Effects on Of Low-Carbon Steel Proceedings Materials Today
Surface Properties. JCT Research. Volume 18 : 3008–3016.
Volume 2 [16]Ding, Ling & Poursaee, Amir.
[8] Parashar, A. K., & Pradesh, U. (2017). The Impact of Sandblasting
(2015). Presurface treatment of all as a Surface Modification Method on
material by sandblasting. the Corrosion Behavior of Steels in
International Journal of Advance Simulated Concrete Pore Solution.
Engineering and Research Construction and Building
Development. Volume 2.1. Materials. Volume 157 : 591-599.
[9] Narkhede, Rupesh,. Jadhav, Ganesh. [17]Jiang X.P., Wang X.Y., Li J.X.
(2019). Design and Development of (2006). Enhancement of Fatigue and
Portable Blasting Machine. Corrosion Properties of Pure Ti by
International Journal of Research in Sandblasting. Materials Science and
Engineering. : 2581-5792. Engineering A Volume 429 : 30–35.
[10] Lee Donghun, Namkuk Ku, Tea- [18] Widiyarta, I Made. (2014).
Wan Kim, (2010). Self-traveling Kekasaran Permukaan Baja Karbon
robotic system for autonomous Sedang Akibat Proses SandBlasting
abrasive blast cleaning in double- dengan Variasi Jarak Nosel.
hulled structures of ships. [19] Smith, D. J. (2003). The Influence of
Automation in Construction. 1076- Prior Loading on Structural Integrity.
1086. Comprehensive Structural Integrity.
[11] Jian Li, Yibo Li, Minghui Huang, Comprehensive Structural Integrity.
Yanhong Xiang, Yashi Liao. (2018). Volume 7 : 289-345.
[20] Piro, M. H. A., Sunderland, D., [29] Menga N., Mundo R. D., Carbone G.
Livingstone, S., Sercombe, J., Revie, (2017). Soft blasting of fluorinated
W., Quastel, A. Judge, C. (2017). A polymers: The easy way to
Review of Pellet–Clad Interaction superhydrophobicity. Materials and
Behavior in Zirconium Alloy Fuel Design Volume 121: 414–420.
Cladding. Reference Module in [30] Chen H., Wang S., Lu S. (2018).
Materials Science and Materials Simulation and experimental
Engineering. validation of residual stress and
[21] Haitjema, H. (2014). Flatness. CIRP surface roughness of high manganese
Encyclopedia of Production steel after shot peening. 4th CIRP
Engineering, 1–5. Design Conference. Procedia CIRP.
[22] Hurf H.R. (2001). Silicon . Volume 71:227–231
Encyclopedia of Materials: Science [31] Sulistyo Erwin, Setyarini Putu Hadi.
and Technology (Second Edition) : (2011). Pengaruh Waktu Dan Sudut
8486-8497 Penyemprotan Pada Proses Sand
[23] Bringas J. E. (2014). Handbook of Blasting Terhadap Laju Korosi Hasil
Comparative World Steel Standart. Pengecatan Baja AISI 430. Jurnal
Thirth Edition ASTM International Rekayasa Mesin Volume 2, No. 3:
USA. 205-208.
[24] Diraj Sayyed, Dharmadhikari, H.M. . [32] Chintapalli R. K., Rodriguez A. M.
(2018). Modeling of Roughness (2014). Effect of sandblasting and
Value from Tribologi Parameter in residual stress on strength of zirconia
Hard Turning of AISI 52100 Steel. for restorative dentistry applications.
Procedia Manufacture Volume Journal of the mechanical behavior
20:344-349. of biomedical materials Volume 29 :
[25] Matinlina J.P. (2015). Effects of 126–137
sandblasting distance and angles on [33] Lai H. H., Cheng H. C., Lin C. M.,
resin cement bonding to zirconia and Wu W. (2020). Effect of shot
titanium. Volume 62 : 25–31 peening time on δ/ γ residual stress
[26] Ding L. , Torbati-Sarraf H. (2018). profiles of AISI 304 weld. Journal of
The Influence of the Sandblasting as Materials Processing Tech. 284
a Surface Mechanical Attrition [34] Zhang Y., Lai F., Qu S. (2020).
Treatment on the Electrochemical Effect of Shot Peening on Residual
Behavior of Carbon Steel in Stress Distribution and Tribological
Different pH. Solutions Surface & Behaviors of 17Cr2Ni2MoVNb
Coatings Technology. Volume steel. Surface & Coatings
352:112–119. Technology 386
[27] Gupta M., Nguyen, Q.,B.. (2014). [35] Caravaca C. F., Flamant Q. (2018).
Effect of Impact Angle and Testing Impact of sandblasting on the
Time on Erosion of Stainless Steel at mechanical properties and aging
Higher Velocities. Wear Volume 321 resistance of alumina and zirconia
: 87–93. based ceramics. Journal of the
[28] Zeighami S., Ghodsi S., Mahgoli H. European Ceramic Society. Volume
(2017). Effect of Sandblasting Angle 38 : 915–925.
and Distance on Biaxial Flexural [36] Dieter George E. (1961). Metallurgy
Strength of Zirconia-based and metallurgical engineering series.
Ceramics. The Journal of New York. Jr.-Mechanical
Contemporary Dental Practice. : Metallurgy-McGraw-Hill
443-447.

13

Anda mungkin juga menyukai