Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Mekanikal, Vol. 8 No.

1: Januari 2017: 697-703 e-ISSN 2502-700X


p-ISSN 2086-3403

PENGARUH SANDBLASTING TERHADAP STRUKTUR MIKRO


PADA SEKRUP IMPLAN BAJA TAHAN KARAT AISI 316L

Muh. Iqbal Ma,b,*., Muslim Mahardikab, dan Suyitnob


a
Department of Mechanical, Politeknik Stateof Ujung Pandang., Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10
Tamalanrea, Makassar 90245, Indonesia
Email: iqbal.mukhsen@poliupg.ac.id
b
Central for innovation of Medical Equipmants and Devices (CIMEDs)
Department of Mechanical and Industrial Engineering, Faculty of Engineering,
Gadjah Mada University
Jl. Grafika 2, Yogyakarta 55281, Indonesia

Abstract:The effect of sandblasting against microstructure on Screws implant of


AISI 316L Stainless Steels. This research aims to learn about the changes in microstructure on
316L stainless steel screws implant material.Used stainless steels 316L is very suitable to be used in
the manufacture of the screw implant. The sandblasting treatment to screw implants can increase the
hardness and surface rougness, so as to change of microstructure. Pressure shootings carried
operates constant pressure of 7 kg/cm2. Shooting method has been done by rotating the screw
implant to obtain a uniform surface.Results after sandblasting showed changes in microstructure. It
seen with decreasing grain in these regions and those affected sandblasting abrasion on some
experiments.
Keywords: Sandblasting, microstructure, screw, implant, AISI 316L

Abstrak: Pengaruh sandblasting terhadap struktur mikro pada sekrup implan


baja tahan karat AISI 316L. Penelitian kali ini menjelaskan tentang terjadinya perubahan
struktur mikro pada material baja tahan karat 316L.Penggunaan bahan Stainless Steel 316L sangat
cocok digunakan dalam pembuatan sekrup implan.Perlakuan sandblasting kepada sekrup implan
dapat meningkatkan kekerasan dan kekasaran permukaannya sehingga terjadinya perubahaan
struktur mikro.Tekanan penembakan dilakukan secara konstan dengan tekanan 7kg/cm2.Metode
penembakan dilakukan dengan cara berputar untuk mendapatkan keseragamaan pada permukaan
sekrup implan. Hasil perubahaan setelah sandblasting menunjukkaan perubahaan pada struktur
mikro.Perubahaan terlihat dengan mengecilnya butiran pada daerah yang terkena sandlasting dan
adapula yang mengalami abrsi pada beberapa percobaan.
Kata Kunci :Sandblasting, Struktur Mikro, Sekrup, Implan, AISI 316L

PENDAHULUAN sangat berperan penting dalam proses


implantasi. Dengan menyekrup plat
Patah tulang adalah terputusnya implan untuk menahan patahan tulang
kontinuitas jaringan tulang.Tulang patah dengan material stainless steel atau
diharapkan dalam posisi anatomis yaitu Titanium, tulang dapat pulih dan menyatu
penyambungan tidak hanya menyambung kembali dalam jangka waktu yang relatif
saja tetapi harus menyambung dalam lebih cepat. Namun logam yang berada
posisi yang lurus sebagai mana tulang dalam tubuh akan dianggap benda asing
normalnya.Proses penyambungan tulang dalam waktu tertentu. Pembentukan
menggunakan gips masih termasuk meto- jaringan tulang baru disekitar permukaan
de penyambungan yang konvensional. implan sehingga menciptakan ikatan
Salah satu metode penyambungan tulang antara implan dan host tissue Arifvianto,
yang modern yaitu menggunakan plat dkk (2011a). Kekasaran permukaan pada
implan. Para dokter ortopedi mengguna- material implan dapat mempercepat
kan implan dari bahan logam yang tahan proses imobilisasi Arifvianto, dkk
karat. Penggunaan material logam, para (2011b)dan sebaliknya kekasaran
dokter harus melakukan proses pengang- permukaan dapat mempercepat
katan implan tersebut. Sekrup implan partumbuhan baktri disekitar implan.

697
Jurnal Mekanikal, Vol. 8 No.1: Januari 2017: 697-703 e-ISSN 2502-700X
p-ISSN 2086-3403

Material AISI 316L stainless steel memperlihatkan dampak hasil sand-


merupakan material yang rendah unsur blasting dengan melihat struktur mikro.
karbon, sehingga dapat digunakan
sebagai material biomedik dengan harga MATERIAL DAN METODE
relatif lebih murah dan AISI 316L stainless
Material yang dipersiapkan mengguna-
steel masih mudah dibentuk dibanding
kan sekrup AISI 316L Stainless steel
material biomedik lainnya Aksakal, dkk
berdiameter 4.4 mm, dan panjang 24 mm.
(2004). Penambahan perlakuan pada
(gambar 1). Kandungan kimia pada
material stainless steels dapat meningkat-
spesimen sekrup (%wt) adalah 0.031 C,
kan kekasaran dan microhardness.
17.166 Cr, 11.33 Ni, 1.33 Mo, 1.866 Mn,
Perlakuan pada stainless steel ini biasa
0.413 Si, 0.238 Cu, and Balance 67.2 Fe.
digunakan seperti, puching,
sandblastingArifvianto, dkk (2011a), Elias, Proses pembuatan sekrup mengguna-
dkk (2008), dan Piattelli (1996).,shootpaning, kan mesin turning. Spesimen sekrup
dan Surface Mechanical Attrition diukur diameternya menggunakan mikro-
Treatment (SMAT) Arifvianto, dkk (2011a, meter (Sylvac, Swiss) dengan tingkat
b). kepresisian 1 µm. Proses pengukuran
diameter dilakukan setelah proses
Beberapa perlakuan dapat berpe-
permesinan, untuk mendapatkan spesi-
ngaruh dari perubahan dimensi dari
men sekrup implan yang sama.
material, sehingga dalam penelitian kali ini

Gambar 1.Dimemsi sekrup implan

Proses sandblasting menggunakan


bahan abrasif pasir silika dengan ukuran
rata-rata 0,8 mm (Gambar 2). Variabel
waktu sandblasting yang digunakan 2,
dan 22 menit.Sekrup diputar dengan
mesin turning dengan kecepatan 30
rpm.Proses kerja dari mesin pemutar
sekrup terlihat pada gambar 2. Sekrup
dijepit didalam kotak pasir yang berisi
mesin pemutar sekrup.Putaran sekrup
dikontrol dengan menggunakan motor DC
yang dapat diatur besaran voltase
mengguna-kan variabel
Gambar 2.Pasir Silika
adaptor.Kompresor menekan udara masuk
ke spray gun.Udara berte-kanan dan pasir

698
Jurnal Mekanikal, Vol. 8 No.1: Januari 2017: 697-703 e-ISSN 2502-700X
p-ISSN 2086-3403

silika bercampur di sprey gun menuju berputar. Jarak nossel 100mm terhadap
Nossel.Tekanan udara diatur dengan sekrup Implan.Tekanan dalam box pasir
penyetelan mesin kompresor dengan meningkat sehingga udara keluar melalui
melihat besaran tekanan meng-gunakan saringan udara dan pasir silika yang tidak
pressure gauge. Ketika tekanaan udara sempat keluar akan turun kembali ke
mencapai 7 kg/cm2 maka sprey gun siap dasar box. Proses ini berlangsung sesuai
buka sehingga udara dan pasir silika ikut variabel yang ditentukan (Gambar 3).
menembak sekrup yang sementara

Gambar 3. Proses Sandblasting

Pengambilan gambar pada permukaan HASIL DAN PEMBAHASAN


dengan bantuan kamera (Dino-Lite Digital
Microscope), dengan resolusi 0,3 MP. Hasil foto memperlihatkan permukaan
Menggunakan lensa200x sekrup implan sebelum dilakukan
mikroskop.Dengan bantuan software sandblasting (Gambar 4).Permukaan
DinoCapture untuk membandingkan terlihat lebih halus, hanya terdapat
perubahan bentuk pada sekrup implan baretan akibat goresan hasil permesinan.
sebelum dan setelah di-sandblasting.
Pengujian struktur mikro dilakukan
pada setiap spesimen dengan cara
dibuatkan holder dari resin.
Spesimendibelah menjadi 2 bagian
dengan meng-gunakan gerinda potong
dengan mata intan, dan dihaluskan
menggunakan amplas, setelah
ituspesimen dipoles menggunakan
pasta.Spesimen dietsa menggunakan
cairan etsa selama 10-15 detik.Kemudian Gambar 4. Foto sekrup implan sebelum di-
Mikro struktur dapatdilihat sandblasting
menggunakanmicroscope (Olympus,
Japang) untuk mengindentifi-kasi bagian Sekrup implan yang telah di-sandblasting
penampang yang telah dibelah disekitar dengan durasi selama 2 menit(Gambar 5)
permukaan sekrup implan sebelum dan terlihat permukaan sekrup nampak lebih
sesudah prosessandblasting.Hasil dari kasar dibanding pada permukaan sekrup
struktur mikro disimpan dalam bentuk implan yang telah di-sandblasting lebih
gambar. lama pada durasi 22 menit (Gambar 6).

699
Jurnal Mekanikal, Vol. 8 No.1: Januari 2017: 697-703 e-ISSN 2502-700X
p-ISSN 2086-3403

Pada gambar raw terlihat ukuran butiran


belum mengalami pengecilan. Sedangkan
gambar struktur mikro hasil sandblasting
terlihat ukuran butiran relatif kecil di-
sepanjang daerah yang terkena proses
sandblasting. Arah penembakan abrasif
silika ditunjukkan pada arah panah.

Gambar 5.Permukaan sekrup setelah di-


sandblasting selama 2 menit.

50 µm

Gambar 8.Gambar struktur mikro sekrup


implan setelah di-sandblastingselama 2 menit.

Gambar 9.menunjukkan pengaruh


ukuran butiran pada sekrup implan yang
mengalami proses sandblasting selama 22
menit. Daerah sekitar penumbukan abrasif
terlihat mengalami penghalusan
Gambar 6.Permukaan sekrup setelah di-
butiran.Penghalusan butiran beransur
sandblasting selama 22 menit. membesar menjauh dari permukaan
sekrup implan.
Gambar struktur mikro pada sekrup
implan yang belum mengalami proses
sandblasting diperlihatkan pada gambar
7.Pada raw material terlihat ukuran
butiran di sekitar permukaan hampir
sama.

50 µm

Gambar 9.Gambar struktur mikro sekrup


implan setelah di-sandblastingselama 22 menit.

Kekasaran permukaan raw sekrup


50 µm dengan akan mengalami kenaikan
signifikan pada durasi sandblastingselama
2 menit. Di awal penumbukan pasir silika
Gambar 7. Gambar struktur mikro sekrup
mengakibatkan permukaan mengalami
implan sebelum di-sandblasting
peningkatan kekasaran dibanding sebelum

700
Jurnal Mekanikal, Vol. 8 No.1: Januari 2017: 697-703 e-ISSN 2502-700X
p-ISSN 2086-3403

di-sandblasting.Kekasaran didapatkan dari rata Ra 1,46 μm dan akan beransur


beberapa faktor.Diantaranya peningkatan menurun nilai kekasaran permukaan
kekasaran yang tidak merata disetiap setelah di-sandblasting selama 22 menit
permukaan sekrup disebabkan partikel dengan hasil terendah nilai rata-rata
abrasif tidak seragam.Perbedaan jarak kekasarannya didapatkan Ra 0,67 μm.
nossel pun dapat mempengaruhi tingkat Begitupun dari hasil foto SEM yang
kekasaran permukaan akibat sandblasting memperlihatkan permukaan pada durasi 2
Albakry (2004). menit masih terlihat permukaan yang
menonjol dibandingkan pada durasi 22
Dengan durasi sandblasting yang lebih menit yang terlihat permukaannya lebih
lama yaitu selama 22 menit terlihat pada halus.
gambar 6 menjadikan permukaan sekrup
implan nampak terlihat lebih halus Menurut Arifvianto, dkk (2011a)
dibanding proses penembakan pasir silika Penumbukkan dengan ukuran material
yang hanya selama 2 menit saja. abrasif yang kecil sehingga terjadi proses
Perbedaan ini diakibatkan adanya percepatan penumbukan. Penumbukkan
penumbukan yang lebih lama di dengan durasi yang lebih lama akan
permukaan implan sehingga permukaan menghasilkan kekasaran permukaan yang
yang awalnya lebih kasar ditumbuk lebih rata dengan penumbukan orde nano.
kembali dengan partikel pasir silika yang Pernyataan ini sejalan dengan hasil yang
lainnya sehingga menjadikan permukaan didapatkan pada durasi sandblasting 22
sekrup implan akan menjadi rata dan menit, dengan ukuran rata-rata partikel
padat.Pernyaatan ini diperkuat oleh 0,8 mm, dimana penumbukan partikel
penelitian sebelumnya M. Muh.Iqbal, dkk dengan durasi yang lebih lama dapat
(2011) Pengujian menggunakan alat terjadi pemecahan partikel abrasif yang
surface roughness tester (Surfcom 120A). lebih kecil, dan menghasilkan permukaan
menunjukaan peningkatan kekasaran di sekrup yang lebih rata dan padat.
diawal penembakandidapatkan nilai rata-

Gambar 10. Perbandingan durasi sandblasting pada foto SEM, Iqbal dkk (2011)

Foto mikro pada sekrup implan yang pada bagian permukaan saja hingga
telah dibelah terlihat pada gambar 7-9 mencapai kedalaman sekitar 50µm.
memperlihatkan perbandingan material Sedangkan pada material yang di-
sebelum mengalami penumbukan, penum- blastinglebih lama yaitu selama 22menit
bukaan dengan durasi 2 menit, dan menunjukkan perubahaan butiran lebih
penumbukan dengan durasi 22 menit. banyak hingga kedalaman 300µm.
Pada gambar 7 butiran pada permukaan Pengecilan butiran diakibatkan terjadi
hingga ke dalam memiliki ukuran yang several plastic deformation (SPD)
relative sama. Untuk material yang telah Arifianto, dkk (2011a); dan Multigner, dkk
di-sandblasting dengan hanya 2 menit, (2009), sehingga daerah permukaan
terlihat perubahan butiran hanya terpadat mengalami pengecilan atau penghalusan

701
Jurnal Mekanikal, Vol. 8 No.1: Januari 2017: 697-703 e-ISSN 2502-700X
p-ISSN 2086-3403

butiran disekitar permukaan akibat proses nya SPD akan menghambat rambat retak
sandblasting. Kekerasan sekrup akan pada sekrup implan.
menurun menjauh dari permukaan
Arifianto, dkk (2011a);Multigner, dkk DAFTAR RUJUKAN
(2009);Jiang, dkk (2006); dan Tang dan Li
(2008).Hukum Hall-Petch memperkuat Aksakal, B., Yildirim, Ö. S., and Gul, H.,
pernyataan sebelumnya tentang kekera- 2004, ‘Metallurgical Failure Analysis of
san pada permukaan akan meningkat Various Implant Materials Used in
seiringdengan pengecilan butiran.Untuk Orthopedic Applications’, JFAPBC
pembahasan lebih mendalam pada Orthopedics, Vol. 3, pp. 17-23.
kekerasan permukaan akan dibahas pada
Albakry Mohammad, Guazzato
penelitian kami selanjutnya. Penelitian
Massimiliano, dan Swain Mchael
yang dilakukan oleh Jiang dkk (2006)
Vincent, 2004, ‘Effect of sandblasting,
membagi 3 zona pada permukaan yaitu
grinding, polishing and glazing on the
Several Deformation zone, twinning zone,
flexural strength of two pressable all-
dan substrate.Pada penelitian kali ini
ceramic dental materials’ Journal of
twinning zonelebih banyak terlihat pada
Dentistry, Vol. 32, pp. 91-99.
durasi blasting 2 menit.Untuk durasi
sandblasting lebih lama terlihat Several Arifvianto, B., Suyitno and Mahardika,
Deformation zone lebih mendominasi. 2011a, ‘Effect of Sandblasting and
Pada proses sandblasting dimana Surface Mechanical Attrition Treatment
proses penumbukan partikel silika ke on Surface Roughness, Wettability, and
permukaan sekrup implan yang berbentuk Microhardness Distribution of AISI
selindris mengakibatkan arah penembakan 316L’ Trans Tech Publications, Key
tidak seluruhnya tegak lurus pada Engineering Materials, Vols. 462-463,
permukaan subtrak. Sehingga terjadinya pp. 738-743.
proses pengikisan pada permukaan
substrak. Arifvianto, B., Suyitno, Mahardika M.,
Dewo P., Iswanto P.T., dan Salim U.A.,
Several plastic deformation dapat 2011b ‘Effect of surface mechanical
menghambat rambat retak pada permu- attrition treatment (SMAT) on
kaan sekrup implan sehingga dapat microhardness surface roughness and
menikatkan umur pakainya. wettability of AISI 316L’ Materials
Chemistry and Physics 125, 418–426.
KESIMPULAN
Elias Carlos Nelson, Oshida Yoshiki, Lima
Penumbukan pasir silika pada
José Henrique Cavalcanti, dan Muller
permukaan sekrup implan pada baja
Carlos Alberto, 2008, ‘Relationship
tahan karat 316L ini dapat meningkatkan
Between Surface Properties
kekasarannya dari sandblastingselama 2
(Roughness, Wettability and
menit dan mengalami penurunan keka-
Morphology) of Titanium and Dental
sarannya kembali pada durasi 22menit.
Implant Removal Torque’, Journal of
Proses sandblasting menyebabkan peng-
the Mechanical Behavior of Biomedical
halusan butiran di sekitar permukaan
Materials, Vol. I, pp. 234-242.
spesimen sekrup yang dibagi menjadi 3
zona yaitu Several Deformation zone, Jiang X. P., Wang X. Y., Li J. X., Li D. Y.,
twinning zone, dan substrate.SPD yang Man C. -S. Shepard M. J., dan Zhai T.,
terjadi pada subtrak berdampak pada
2006, ‘Enhancement of fatigue and
peningkatan kekerasan didaerah permu- corrosion properties of pure Ti by
kaan sekrup implan dengan mengacuh sandblasting’, Materials Science and
pada Hukum Hall-Petch.Dengan terjadi-
Engineering A, Vol. 429, pp. 30-35.

702
Jurnal Mekanikal, Vol. 8 No.1: Januari 2017: 697-703 e-ISSN 2502-700X
p-ISSN 2086-3403

Multigner M., Frutos Emilio, González- the 4th AUN/SEED-Net Regional


Carrasco Jose Luis, dan Ibañez Joaquin, Conference of Manufacture, Vol 4.
2009, ‘Influence of the sandblasting on
the subsurface microstructure of Piattelli A., Scam.no A., Piattelli M., dan
316LVM stainless’ Materials Science and Calabrese L., 1996, ‘Direct bone
Engineering C, Vol. 29, pp. 1357-1360. formation on sand-blasted titanium
implants: an experimental
M. Muh. Iqbal, Prasetya Dicky, Muslim study’,Biomaterials, Vol. 17, pp. 1015-
Mahardika, Suyitno, Arifvianto Budi, 1018.
Prihandana Gunawan Setia, dan Dewo
P., 2011, ‘The Effect of Sandblasting on Tang Xinhu dan Li D. Y., 2008 ‘Production
AISI 316l Stainless Steels’ Proceeding of alloyed nanocrystalline surfaces by
of the 4th International Product Design combined punching, sandblasting and
and Development in conjunction with recovery treatments’, Scripta Materialia,
Vol. 58, pp. 1090-1093.

703

Anda mungkin juga menyukai