INTISARI
Beton kuat dalam tekanan namun lemah dalam regangan. Pada beton bertulang, penambahan material baja untuk menahan
tegangan tarik, namun banyak hal yang terjadi di lapangan terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan struktur. Konsep pra-tekan
diperkenalkan untuk menghasilkan gaya tekan sebelum beton memuat sebuah beban. Beton prategang juga dapat didefinisikan
sebagai beton dimana tegangan tariknya pada kondisi pembebanan tertentu dihilangkan atau dikurangi sampai batas aman dengan
pemberian gaya tekan permanen, dan baja prategang yang digunakan untuk keperluan ini ditarik sebelum beton mengeras
(pratarik) atau setelah beton mengeras (pasca tarik).
Dalam studi ini, balok beton bertulang dan balok balok pra-tegang dianalisis untuk perilaku non-linier dan dibebani beban
eksternal menggunakan metode analisis elemen hingga. Abaqus CAE, adalah software yang digunakan untuk analisis bagian dari
beton tersebut. Prediksi numerik menggunakan Abaqus CAE meliputi hubungan beban dan lendutan beton bertulang dan beton
pra-tekan serta gambaran variasi tegangan yang terjadi pada beton bertulang dan pra-tekan yang digambarkan melalui aplikasi
Abaqus CAE ini.
1
Semarang, 1 Mei 2019 Civil Engineering and Environmental Symposium 2019
B. Material Besi
Untuk pemodelan elemen hingga pada
Abaaqus 6.13, hubungan tegangan – regangan
un-axial untuk baja diidealkan sebagai kurva
pada gambar 4. Yang mewakili perilaku
plastic.
Gambar 5. Model geometri balok pada Abaqus 6.13
2
Civil Engineering and Environmental Symposium 2019 Semarang, 1 Mei 2019
kecil mesh semakin detail dan semakin bisa mendekati in/s2. Pada grafik terlihat lendutan pada saat beban
hasil lapangan. sendiri sebesar -0,0324 inch. Dan untuk menghasilkan
lendutan nol diberikan beban 2800 lb. Namun pada
penelitian kali ini sebatas memasukan beban sendiri
saja.
5.1 Balok Normal 5.2.2 Visualisasi Finete Elemen Method Abaqus 6.13
5.1.1 Hubungan Beban dan Lendutan Pada hasil visual yang didapat dari output Abaqus 6.13
dapat dilihat lendutan yang terjadi pada beton
Output dari Software Abaqus 6.13 salah satunya prategang.
yaitu hubungan beban dan lendutan. Dari hasil tersebut
dapat dilihat bahwa hasil dari analisis elemen hingga
(FEA) hampir sama dengan hasil uji lab yang dilakukan
oleh Bukhouse(1997).
Gambar 7. Merupakan perbandingan balok uji
laboratorium dengan hasil prediksi menggunakan
Abaqus 6.13. Kegagalan beton normal pemodelan
abaqus 6.13 pada beban ultimate 16085 lb. dengan
mengalami lendutan pada tengah bentang sebesar 3,58
inch. Dengan demikian mendekati hasil pengujian
beton normal yang dilakukan oleh Bukchouse (1997) Gambar 9. Hasil visualisasi beton prategang
dengan beban ultimate 16310 dan lendutan sebesar
3.65 inch.
6 KESIMPULAN
Dengan menggunakan metode elemen hingga untuk
menganalisa balok beton bertulang dan balok beton
Buckhouse (1997) prategang telah berhasil dievaluasi. Pada beton
bertulang mendekati hasil dari metode elemen hingga
dengan menggunakan software Abaqus 6.13 mendekati
FEA hasil experimental yang dilakukan oleh Bukhouse
(1997). Untuk pemodelan balok prategang telah
dimodelkan dengan baik dengan menggunakan
Software Abaqus 6.13.
3
Semarang, 1 Mei 2019 Civil Engineering and Environmental Symposium 2019
REFERENSI
ABAQUS user’s manual, volumes I, II, and III, version
6.1 : Hibbitt, Karlsson & Sorensen, Inc. 2006.