Anda di halaman 1dari 4

Civil Engineering and Environmental Symposium 2019 Semarang, 1 Mei 2019

FINITE ELEMEN ANALYSIS PERILAKU BETON BERTULANG DAN


BETON PRATEGANG MENGGUNAKAN
SOFTWARE ABAQUS 6.13
Husni Mubarok
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Semarang, INDONESIA
hus.mubarok@gmail.com

Mahmud Kori Effendi


Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Semarang, INDONESIA

INTISARI

Beton kuat dalam tekanan namun lemah dalam regangan. Pada beton bertulang, penambahan material baja untuk menahan
tegangan tarik, namun banyak hal yang terjadi di lapangan terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan struktur. Konsep pra-tekan
diperkenalkan untuk menghasilkan gaya tekan sebelum beton memuat sebuah beban. Beton prategang juga dapat didefinisikan
sebagai beton dimana tegangan tariknya pada kondisi pembebanan tertentu dihilangkan atau dikurangi sampai batas aman dengan
pemberian gaya tekan permanen, dan baja prategang yang digunakan untuk keperluan ini ditarik sebelum beton mengeras
(pratarik) atau setelah beton mengeras (pasca tarik).
Dalam studi ini, balok beton bertulang dan balok balok pra-tegang dianalisis untuk perilaku non-linier dan dibebani beban
eksternal menggunakan metode analisis elemen hingga. Abaqus CAE, adalah software yang digunakan untuk analisis bagian dari
beton tersebut. Prediksi numerik menggunakan Abaqus CAE meliputi hubungan beban dan lendutan beton bertulang dan beton
pra-tekan serta gambaran variasi tegangan yang terjadi pada beton bertulang dan pra-tekan yang digambarkan melalui aplikasi
Abaqus CAE ini.

Kata kunci: Beton Pra-Tegang, Beton Bertulang, Abaqus

1 PENDAHULUAN yangv tersedia antara lain ABAQUS, ATENA, ANSYS,


NASTRAN, Hypermesh, dll. Penggunaan perangkat
Penerapan struktur beton di lapangan yang efisien tersebut untuk analisa struktur sudah terbukti lebih
membutuhkan banyak studi dan pemahaman tentang cepat dan sangat efektif jika dibandingkan dengan
respon dan perilaku terhadap berbagai muatan. Ada analisis ekperimental. Studi ini menyajikan
banyak pendekatan untuk mempelajari perilaku eksperimental analisis perilaku non-liniear balok beton
struktur beton, diantaranya eksperimental, numerik, bertulang dan balok pra-tegang yang menggunakan
teoritis, dll. Pengetahuan tentang perilaku beton metode elemen hingga ABAQUS 6.13.
sangatlah penting untuk menghindari terjadinya Pada penelitian ini yang akan ditinjau adalah
kesalahan struktural pada beton ataupun dalam perilaku beton bertulang dan balok pra-tegang yang
perbaikan atau perkuatan struktur yang meliputi hubungan beban dan lendutan serta gambaran
mengalami kerusakan dan kesalahan desainKajian visual tegangan pada masing-masing pemodelan.
tentang perilaku struktur beton bertulang pada
umumnya diperoleh dari hasil pengujian 2 MODEL GEOMETRI
eksperimental di laboratorium. Dengan alasan biaya Dimensi balok dalam penelitian ini diadopsi
dan keterbatasan waktu untuk penelitian tentang dari penelitian laboratorium oleh Buckhouse
perilaku beton, analisis elemen hingga (Finite Elemen (1997).
Analisis) adalah pendekatan secara numerik yang
menyediakan alat yang dapat mendekati akurat
mensimulasikan perilaku struktur beton. Analisis
elemen hingga, seperti yang digunakan dalam rekayasa
struktural, menentukan perilaku keseluruhan struktur
dengan membaginya menjadi sejumlah elemen
sederhana, yang masing-masing memiliki sifat
mekanik dan fisik yang terdefinisi dengan baik.
Sejumlah software analisis elemen hingga komersial

1
Semarang, 1 Mei 2019 Civil Engineering and Environmental Symposium 2019

Gambar 1. Detail balok normal (Buckhouse. 1997)

Gambar 4. Tegangan dan regangan besi

4 METODE ELEMEN HINGGA


Metode Elemen Hingga (Finite elemen
Gambar 2. Detail balok prategang Methode) merupakan suatu piranti numerik yang
digunakan untuk menyelesaikan problem
3 MATERIAL PROPERTIES matematis dan permasalahan teknik dari suatu
A. Material Beton gejala fisik.
Sifak mekanis beton yang digonakan dalam Abaqus salah satu software yang digunakan dalam
pemodelan elemen hingga ini berdasarkan metode elemen hingga untuk menganalisa simulasi dari
pada studi literasi dalam buku Reinforced pengujian maupun pemodelan saja. Abaqus banyak
Concrete Mechanics and Design 6th Edition by dgunakan dalam bidang ilmu teknik sipil karena
MacGregor (1992). mampu menganalisis dan mensimulasikan dengan baik
Fc’ = 4800 psi, Ec = 3949000 psi. Gambar 3. kontruksi bangunan.
Menunjukan garifk regangan dan tegangan Abaqus sendiri dalam metode elemen hingga
yang digunakan dalam pemodelan beton non- memiliki 3 (tiga) modul antara lain : 1. Abaqus
linear. standard, adalah salah satu modul elemen hingga untuk
keperluan umum, modul ini menyedikan kemampuan
untuk menganlisis berbagai masalah termasuk
nonstruktural. 2. Abaqus Explicit, adalah yang
digunakan dalam metode elemen hingga untuk benda
yang lebih dinamis. 3. Abaqus CAE, yaituvmodul
analisis yang lebih komplit, ruang lingkup Abaqus
untuk memodelkan, mengelola, memonitor analisa
abaqus dan memvisualisasikan hasilnya (Simulia).
Pada penelitian kali ini menggunakan Abaqus CAE
versi Abaqus 6.13.

Gambar 3. Tegangan dan regangan beton MacGragor (1992)

B. Material Besi
Untuk pemodelan elemen hingga pada
Abaaqus 6.13, hubungan tegangan – regangan
un-axial untuk baja diidealkan sebagai kurva
pada gambar 4. Yang mewakili perilaku
plastic.
Gambar 5. Model geometri balok pada Abaqus 6.13

Gambar 6. Menunjukan meshing. Fungsi Mesh pada


Abaqus CAE berfungsi membagi geometri dari benda
yang akan dibuat menjadi node dan elemen. Semakin

2
Civil Engineering and Environmental Symposium 2019 Semarang, 1 Mei 2019

kecil mesh semakin detail dan semakin bisa mendekati in/s2. Pada grafik terlihat lendutan pada saat beban
hasil lapangan. sendiri sebesar -0,0324 inch. Dan untuk menghasilkan
lendutan nol diberikan beban 2800 lb. Namun pada
penelitian kali ini sebatas memasukan beban sendiri
saja.

Gambar 6. Meshing Beton prategang.

Gambar 7. Hubungan beban dan Lendutan


5 GRAFIK BEBAN DAN LENDUTAN

5.1 Balok Normal 5.2.2 Visualisasi Finete Elemen Method Abaqus 6.13
5.1.1 Hubungan Beban dan Lendutan Pada hasil visual yang didapat dari output Abaqus 6.13
dapat dilihat lendutan yang terjadi pada beton
Output dari Software Abaqus 6.13 salah satunya prategang.
yaitu hubungan beban dan lendutan. Dari hasil tersebut
dapat dilihat bahwa hasil dari analisis elemen hingga
(FEA) hampir sama dengan hasil uji lab yang dilakukan
oleh Bukhouse(1997).
Gambar 7. Merupakan perbandingan balok uji
laboratorium dengan hasil prediksi menggunakan
Abaqus 6.13. Kegagalan beton normal pemodelan
abaqus 6.13 pada beban ultimate 16085 lb. dengan
mengalami lendutan pada tengah bentang sebesar 3,58
inch. Dengan demikian mendekati hasil pengujian
beton normal yang dilakukan oleh Bukchouse (1997) Gambar 9. Hasil visualisasi beton prategang
dengan beban ultimate 16310 dan lendutan sebesar
3.65 inch.
6 KESIMPULAN
Dengan menggunakan metode elemen hingga untuk
menganalisa balok beton bertulang dan balok beton
Buckhouse (1997) prategang telah berhasil dievaluasi. Pada beton
bertulang mendekati hasil dari metode elemen hingga
dengan menggunakan software Abaqus 6.13 mendekati
FEA hasil experimental yang dilakukan oleh Bukhouse
(1997). Untuk pemodelan balok prategang telah
dimodelkan dengan baik dengan menggunakan
Software Abaqus 6.13.

Adapun kesimpulan yang didapat sebagai berikut :


Gambar 7. Hubungan beban dan Lendutan
a. Abaqus 6.13 mampu memodelkan dengan
5.2 Balok Prategang baik balok normal.
5.2.1 Hubungan Beban dan Lendutan b. Hubungan beban dan lendutan beban normal
mendekati hasil dari benda uji laboratorium.
Hubungan dan lendutan pada balok prategang yang c. Untuk balok prategang, perbandingan
diambil adalah pada keadaan linear. Initial strain perhitungan manual pada gaya initial stress
diberikan gaya sebesar 53000 lbs. Beban yang dan pengaplikasian beban sendiri balok
diberikan pada balok prategang yaitu beban sendiri
dengan cara memasukan gravitasi bumi sebesar 363,4

3
Semarang, 1 Mei 2019 Civil Engineering and Environmental Symposium 2019

mendekati hasil dari abaqus 6.13 dapat dilihat


pada hasil visualisasi output.

REFERENSI
ABAQUS user’s manual, volumes I, II, and III, version
6.1 : Hibbitt, Karlsson & Sorensen, Inc. 2006.

Buckhouse, E.R. (1997), “External Flexural


Reinforcement of Existing Reinforced Concrete Beams
Using Bolted Steel Channels,” Master’s Thesis,
Marquette University, Milwaukee, Wisconsin.

McCormac, J.C. & Brown, R.H., 2014. Design Of


Reinforced Concrete (Ninth Edition). John Wiley &
Sons, Inc.

Nawy, Edward.1996. Beton Bertulang (Suatu


Pendekatan Dasar). Alih bahasa Bambang

Wight, J.K. & MacGregor, J.G., 2012. Reinforced


Concrete Mechanics and Design (Sixth Edition). New
Jersey: Pearson Education, Inc

Anda mungkin juga menyukai