Anda di halaman 1dari 20

MODUL

“PROSES FINISHING, PROSES BLASTING,

DAN PROSES PAINTING FABRIKASI”

Disusun Oleh :
NAMA :Ferdy Yudha Irwiansyah
NIM : 21072032

MATA KULIAH : FABRIKASI

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................................1

DAFTAR ISI...............................................................................................................................2

A. TUJUAN KEGIATAN PERKULIAHAN.........................................................................3

B. URAIAN MATERI...........................................................................................................3

1. PENDAHULUAN............................................................................................................3

2. MACAM-MACAM PROSES...........................................................................................4

2.1 PROSES FINISHING......................................................................................4

2.2 PROSES BLASTING......................................................................................4

2.3 PROSES PAINTING........................................................................................6

C. RANGKUMAN..............................................................................................................15

D. TES FORMATIF.............................................................................................................16

I. Pilihan Ganda................................................................................................................16

II. Essay............................................................................................................................17

E. Soal Latihan..........................................................................................................................18

F. Lembaran Kerja Mahasiswa (LKM)......................................................................................18

G. Jawaban Tes Formatif...........................................................................................................19

I. Pilihan Ganda..................................................................................................................19

II. Essay...............................................................................................................................19

H. Referensi..............................................................................................................................20
A. TUJUAN KEGIATAN PERKULIAHAN

1. Mampu mendefinisikan dan mengerti apa itu proses finishing, blasting dan juga proses
painting pada fabrikasi

2. Mampu memahami tahapan yang benar dari awal finishing hingga akirnya menuju
tahap painting

3. Kedua poin akan dirangkum serta dibuatkan soal demi menyempurnakan hasil modul
yang dibuat

B. URAIAN MATERI

1. PENDAHULUAN

Proses Kerja Dibidang Fabrikasi


Proses kerja dibidang fabrikasi adalah suatu rangkai pekerjaan atau urutan pekerjaan
pada saat mengerjakan suatu rangkaian baja, yang mana urutan pekerjaan tersebut
sesuai dengan karakteristik pekerjaan.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tahap akhir proses fabrikasi yang terdir
dari 3 bagian, yaitu
1. Proses Finishing
2. Proses Blasting
3. Proses Painting
Yang mana ketiga proses ini akan menjadi tahap akhir yang nantinya akan diserahkan
kepada bagian quality control untuk di cek apakah benda kerja ada kekurangan
NG(Not Good)

Untuk memastikan bahwa standar kualitas yang ditentukan telah tercapai maka
diperlukan suatu sistem untuk merencanakan dan mengendalikan kualitas pekerjaan
pada masing-masing tahapan. Dengan adanya sistem perencanaan dan pengendalian
kualitas diharapkan penyimpangan kualitas yang mungkin terjadi dalam tahapan-
tahapan proses fabrikasi dapat diketahui pada tahap sedini mungkin dan dapat segera
dilakukan tindakan pencegahan atau perbaikan agar kualitas akhir dari produk dapat
dipastikan memenuhi standar yang telah ditentukan.
2. MACAM-MACAM PROSES

2.1 PROSES FINISHING

Proses finishing dalam fabrikasi di lakukan untuk proses pembersihan material baja dari
sisa proses fabrikasi, seperti : bekas pinggiran kasar dari proses cutting (pemotongan),
drilling yang masih tajam, bekas pengelasan, bekas alat bantu (jig) yang digunakan saat
fitting.

Proses pembersihan dan penggrindaan ini semua bertujuan meratakan permukaan


material dari bekas tagweld dan lain-lain. Proses finishing biasanya dilakukan dengan
menggunakan gerindra mesin, dan proses ini dilakukan sebelum proses blasting
(penyemprotan) dan painting (pengecatan) dikerjakan.

2.2 PROSES BLASTING

Blasting adalah proses pembersihan permukaan material dengan menggunakan sistem


penyemprotan udara bertekanan tinggi dengan berbagai media seperti pasir,air,dan lain-
lain. Selain untuk membersihkan permukaan material, proses blasting juga bertujuan
untuk membuat permukaan efek dari sandblasting menjadi kasar dan permukaan yang
kasar inilah yang akan membuat cat dapat melekat.

Blasting dapat dikategorikan sebagai surface treatment yang banyak di aplikasikan pada
dunia keteknikan seperti pada pembuatan kapal, maintenance system perpipaan,
maintenance peralatan/mesin-mesin fluida dan lain-lain.

2.2.1 jenis-jenis blasting adalah:

a. Sandblasting

Sandblasting adalah rangkaian kegiatan surface preparation dengan cara menembakkan


partikel padat dengan ukuran Grit 18 – 40 seperti pasir silica, steel grit atau garnet ke
suatu permukaan dengan tekanan tinggi sehingga terjadi tumbukkan dan gesekan.
Sandblasting dipilih kerna proses ini yang paling cepat dan efisien untuk membersihkan
permukaan material yang terkontaminasi oleh berbagai kotoran terutama karat. Efek
dari sandblasting ini membuat permukannya menjadi kasar dan permukaan yang kasar
ini membuat cat dapat melekat dengan kuat.

b. Wetsandblasting

Wetsandblasting adalah proses yang sama dengan Sandblasting, bedanya ditambahkan


campuran air khusus yang sudah ditambahkan bahan anti karat, kedalam pasir agar tidak
menimbulkan percikan api dan debu pasir yang dapat menganggu proses produksi.

Wetsandblasting atau biasa disebut wetblasting biasa diaplikasikan untuk area khusus
yang sangat sensitif terhadap percikan api dan atau debu, dan juga di ruang produksi
yang tidak memungkinkan adanya penghentian proses produksi sesaat.

Adapun keuntungan dari wetsandblasting disbanding dengan sandblasting adalah:

1. Berkurangnya tingkat polusi debu (dust dan debris) karena terbawa oleh air yang
menyertai abrasive material.
2. Menekan (me-reduce) percikan api akibat benturan grit dengan metal pada saat
proses blasting berlangsung.

Wet blasting ini banyak digunakan dalam operasi blasting/painting di areal pabrik
dimana total shutdown biasanya tidak dapat dilakukan. Atau area dimana fire/dust
restrictions sangat tinggi (daerah proses, daerah yg berdekatan dengan instrumen yang
peka debu atau diarea yang mudah terbakar).
Selain jenis di atas ada jenis lain seperti dry ice blasting, bead blasting dan soda
blasting. Pada prinsipnya metode tersebut mirip dengan sandblasting dan wetblasting di
mana suatu media didorong dengan aliran udara bertekanan tinggi (atau gas inert
lainnya) untuk menghantam permukaan yang akan dibersihkan.

2.2.2 Tujuan Proses Blasting

1. Membersihkan permukaan material (besi) dari kontaminasi seperti karat, tanah,


minyak, cat, garam dan lainnya.
2. Mengupas cat lama yang sudah rusak atau pudar.

2.3 PROSES PAINTING

Proses painting dalam tahapan fabrikasi yang berguna untuk melapisi permukaan baja
dari korosif (karat), bertahan pada pengaruh destruktif cuaca yang extream, serta
sebagai penambah keindahan produk.

Proses painting biasanya memakan waktu yang lumayan lama, bisa sampai 1 minggu
karena pelapisan biasanya di lakukan sesuai tahapanya, satu persatu tahapan pelapisan
harus kering dulu, sebelum masuk pada tahapan selanjutnya :

 Sand blasting (Pelapisan baja dengan pasir, proses ini di lakukan agar dasar baja
kasar sehingga cat dasar menempel pada dasar baja)
 Cat Dasar (Primer coat)
 Under Coat
 Top Coat & Clear biasa digunakn sebagai cat pernis akhir untuk memberikan daya
kilap serta daya tahan gores.
 Proses painting diarea terbuka sangat dipengaruhi oleh cuaca serta tingkat humidity
(kelembapan), ini juga lah yang menyebabkan proses painting harus mendapat
estimasi hari lebih pada master schedule.

2.3.1 Teknologi Pengecatan

a. Definisi Cat

Cat adalah suatu cairan encer / kental ataupun pasta yang diaplikasidisuatu permukaan
akan membentuk suatu lapisan film kering yangmemberikan perlindungan ataupun
keindahan.
b. Tujuan Pengecatan

 Protection

Cat dengan tujuan utamanya memberikan proteksi biasanya disebutcoating-protective


coating.Memberikan perlindungan dari serangan :- Corrosion, memperlambat/
menghentikan timbulnya karat- Weathering, pengaruh cuaca udara luar- Chemical, air
dan lain-lain

 Decoration

Tujuan utamanya adalah untuk memberikan keindahan- Decorativepaint, berupa kilap,


warnaataupun texture.

 Indication

Dipergunakan untuk menunjukkan tanda-tanda tertentu.

c. Bahan Baku Cat

Mutu dari suatu cat tergantung pada komposisi dari bahan baku yangdipergunakan,
menyangkut jenis dan persentasi pemakainya.

 Resin ; Sifat / mutu cat sangat tergantung pada jenis resin


yangdipergunakan,fungsinya membentuk lapisan film dan memberikandaya lekat.

 PigmentColour; Memberikan warna dan daya tutup pada catTitanium Dioxide :


White

 Iron Oxide; Memberikan sifat physic ataupun kimia tertentu dan membantu
memberikan ketebalan lapisan cat Limestone:Calcium Carbonate Alumunium silicate
: KoalinMagnesium Silicate : Talc

 Additive

Fungsinya untuk memperbaiki sifat-sifat tertentu dari cat.Drier : mempercepat


pengeringanAnti setting : mengurangi timbulnya endapanDispersing Agent :
membantu proses pengadukan
 Solvent ; Fungsinya untuk melarutkan resin dan menurunkan kekentalan
cat.Hydrocarbon : xylene,tolueneKeton : MEK, MIBK Alcohol : Butanol, Propanol

d. Waktu Pengeringan

Proses pengeringan suatu lapisan cat yang dipengaruhi oleh :- Temperatur / kelembaban
disekitarnya. Ventilasi dan sirkulasi udara- Ketebalan lapisan catAda 2 mekanisme
proses pengeringan :

 Physic

Cat akan mengering dengan penguapan solvent yang terkandung.Terjadi pada cat
dengan resin ; chlorinated rubber, vinyl, bitumen, danemulsion / cat tembok.

 Kimia

Cat akan mengering dengan suatu reaksi kimia dan disertai denganpenguapan solvent
yang terkandung.Reaksi kimia tersebut berlangsung dalam 2 keadaan :-
Dipanaskan,dilakukan pada stoving paint / cat oven- Temperatur kamar;

Reaksi kimia antara resin yang terkandung (resin alkyd)dengan oxygen dari udara.•
Reaksi kimia antara resin dengan curing agent, terjadipada cat 2 komponen (Epoxy,
polyurethane ataupunpolyster) yaitu reaksi kimia antara base denganhardener.•
Reaksi kimia antara resin dengan pigment zinc disertaidengan penyerapan uap air
dari udara (moisture curing)terjadi pada cat zinc silicate.Ada beberapa istilah tingkat
waktu pengeringan;- Touch Dry- Dust Free- Hard Dry- Dry to recoat- Through Dry-
Dry to handle

2.3.2 Persiapan Permukaan

Mempersiapkan permukaan obyek yang akan dicat agar mendapatkandaya lekat


(adhesion) yang maksimum antara lapisan cat dengan obyek /subtrate.Daya lekat
ditingkatkan dengan :

a) Menghilangkan semua kontaminasi

Weld splatter,berasal dari proses pengelasan• Mill scale, berasal dari proses steel
miling• Debu dan kotoran, berasal dari udara / angin• Karat, berasal dari reaksi aksidasi
udara terhadap besi• Garam-garam, berasal dari lingkungan• Minyak dan lemak, berasal
dari proses mekanikal• Moisture / kelembaban, berasal dari hujan / kondensi

b) Meningkatkan luas permukaan dengan cara mengasarkanpermukaan dan surface


profile / anchor pattern.

Mempersiapkan permukaan yang akan dicat dengan baik akanmenghasilkan kualitas


pengecatan yang maksimal, karena pada umumnyakagagalan pengecatan dipengaruhi
oleh persiapan permukaan yang buruk.Indikator dari permukaan yang baik dinilai dari
kehalusan permukaan,kebersihan permukaan dari karat, lemak dan kotoran lainnya.

Persiapan permukaan dapat dilakukan dengan kimiawi misalnya dengan


pengasaman(pickling) yaitu dengan pengolesan bodi kendaraan dengan zat asam,
tetapipengasaman ini sebatas untuk menghentikan serangan korosi pada logam setelah
pengasaman komponen dicuci dan dikeringkan dengan cermat gunamenghilangkan
semua bahan kimia aktif dari celah-celah dan lubang-lubang,serta untuk menjamin agar
cat dapat merekat erat pada logam.

Cara lain adalah dengan dibersihkan dengan amplas dan dikombinasikan


dengansemprotan air untuk membasuh semua debu, menghilangkan produk korosi,dan
kotoran yang dapat larut dalam air. Untuk menghilangkan kotoranberupa karat dapat
dilakukan dengan cara:

1. Membersihkan permukaan metal yang akan diperbaiki dengan multithinner dan


dikeringkan.

2. Amplas permukaan metal dengan amplas kering no. 80.

3. Bersihkan permukaan dari debu amplas dengan multi thinner dan dikeringkan.

2.3.3 Aplikasi Dempul

Dempul digunakan untuk mengisi bagian yang tidak rata atau penyokdalam,
membentuk suatu bentuk dan membuat permukaan halus. Terdapatbeberapa tipe
dempul, tergantung kedalaman penyok yang harus diisi danmaterial yang akan
digunakan. Dempul terdapat tiga jenis yaitu

(1) polyester putty (dempul plastik)


Pada umumnya mengandungextender pigment dan dapat membentuk lapisan (coat)
yang tebal dan mudah mengamplasnya, tetapi menghasilkan tekstur kasar,

(2) epoxy putty

Digunakan untuk memperbaikiresin part tetapi dalam hal kemampuanpengeringan,


pembentukan, pengamplasan lebih buruk daripolyster

(3) lacquer putty

Digunakan untuk mengisi goresan, lubang kecil (paint hole)atau penyok kecil setelah
surfacer.

Pengolesan dempul dilakukan setelah permukaan dibersihkan daridebu, gemuk minyak,


air dan kotoran lain. Selanjutnya mencampur dempuldengan 2 % hardener (untuk
dempul tipe dua komponen). Kemudianmengulaskan tipis-tipis secara merata (maksimal
5 mm), dan kemudiandikeringkan pada udara biasa atau dioven dengan suhu 50 C
selama 10menit. Setelah dempul kering kemudian diamplas untuk
mendapatkanpermukaan yang rata dan halus.

Secara rinci ikuti langkah-langkah berikut :

1. Oleskan dempul yang telah dicampur hardener untuk mengisi bagian-bagian yang
tidak rata. Biarkan kering di udara selama 30 menit ataudikeringkan dengan
lampuinframerahpada suhu ± 50 ° C selama 10menit.

2. Amplas permukaan putty dengan amplas kering no. 80 dilanjutkandengan no. 180
dan no. 280 atau amplas basah no. 240 dilanjutkandengan no. 320 dan no. 400.

3. Bersihkan permukaan dari debu amplas dengan multi thinner dandikeringkan.

Pengamplasan

Setelah dempul dioleskan dan dikeringkan, bagian-bagian yangmenonjol dapat diamplas


secara manual dengan blok tangan atau secaramekanis dengan sander

Langkah langkah pengamplasan dapat dirincisebagai berikut:

1.Tempelkan selembar amplas #80 pada sander, dan gosoklah seluruharea dengan
menggerakkan sander dari depan ke belakang, dan darisamping ke samping, serta semua
arah diagonal.
2. Tempelkan lembaran amplas #120 pada blok tangan, gosoklahpermukaan dengan
hati-hati, sambil menguji permukaan dengansentuhan.

3. Tempelkan lembaran amplas #200 pada blok tangan. Pada tahap inikita dapat
mengamplas sedikit keluar area pendempulan untukmeratakan permukaan lengkungan
dan area sekitarnya. Hal-hal yangperlu diperhatikan dalam pengamplasan:

Pekerjaan mengamplas dapatdimulai setelah reaksi pengeringan dempul berakhir.


Apabila dempuldiamplas sebelum dingin sempurna, maka kemungkinan akan
terjadipengerutan. Untuk mencegah goresan yang dalam disekitar cat,usahakan
pekerjaan pengamplasan hanya di bagian yang ditutu dempul.

Jangan mengamplas keseluruhan area sekaligus, tetapi dengan hati-hatisambil


memeriksa kerataan permukaan sebelum pengamplasandilanjutkan

2.3.4 Posedur Masking

Prosedur masking dapat diklasifikasikan menurut area lapisan (coat)dan tipe dari
metode pengecatan yang dijelaskan sebagai berikut :

Masking untuk Aplikasi Surfacer

Karena aplikasi surfacer menggunakan tekanan udara yang lebihrendah dari pada yang
untuk top coat (untuk memperkecilover spray ),maka proses masking untuk pekerjaan
permukaan dapatdisederhanakan. Metode masking terbalik (reverse masking)
biasanyadigunakan untuk mencegah timbulnya semprotan berganda
(spray step).Reserve masking adalah suatu metode dimana masking paperdiaplikasikan
dengan membalik luar-dalam, sehingga suatu lapisan (coat )tipis dari kabut cat akan
melekat disepanjang bordir. Metode inidigunakan untuk memperkecil timbulnya tangga
(step) dan membuatborder tidak kentara (tidak kelihatan). Dalam bekerja disuatu area
kecil,misalnya spot repainting ,border dapat dibuat (ditetapkan) disuatu bodipanel
tertentu.

2.3.5 Jenis – Jenis Painting

a. Painting Coating
Kegiatan painting atau coating merupakan kegiatan pelapisan logam dengan
mengaplikasikan cat tertentu, disesuaikan dengan kebutuhan dan dimana barang
tersebut akan dipasang.

b. Floor Coating

Floor Coating yang juga dikenal dengan istilah Epoxy Flooring adalah kegiatan
pengecatan menggunakan bahan cat khusus untuk melindungi lantai, agar kuat dan
tahan lama, dan mengurangi resiko kerusakan akibat gesekan. Dengan floor coating
selain ketahanan lantai bertambah, membuat lantai lebih mudah dibersihkan dan lebih
indah.

c. Surface Preparation
Selain diaplikasikan sebagai perlindungan terhadap korosi, coating juga berfungsi untuk
memperindah. Sebagai pelindung, coating harus diaplikasikan dengan benar. Surface
preparation (persiapan permukaan) sangat penting untuk mencapai aplikasi coating yang
berhasil.

 Surface preparation adalah membersihkan dan mempersiapkan permukaan sebelum


dilakukan aplikasi coating. Ini melibatkan :
 Cleaning the surface : menyingkirkan kotoran, oli, grease, cat lama, karat, bekas
pengelasan dan kontaminasi yang lain.
 Repair : menghilangkan atau memperbaiki permukaan sehabis pabrikasi
 Roughening the surface : mengkasarkan permukaan dengan tujuan agar cat dapat
lebih merekat.

d. Powder Coating

Powder Coating merupakan salah satu sistem pengecatan yang berkembang pesat
dewasa ini. Sistem ini ditemukan pertama kali pada tahun 1967 di Australia. Sistem
pengecatan powder coating tidak mempergunakan bahan cair/pengencer yang biasa
dilakukan pada cat konvensional. Powder Coating umumnya dipakai untuk melapisi
permukaan logam seperti besi dan aluminium. Untuk mencapai daya rekat yang
maksimal maka sebelum dilakukan pengecatan, bahan yang akan dicat dibersihkan dan
diberikan treatment tertentu. Agar cat yang tadinya berupa powder atau serbuk bisa
merekat dengan sempurna maka harus melalui oven dengan suhu 180 – 220 C°.

Powder coating adalah proses finishing kering. Yang terdiri dari partikel-partikel yang
dihaluskan, seperti resin, pigmen dan bahan baku lainnya yang diberikan muatan
elektrostatis, kemudian disemprotkan ke objek yang akan dilapisi atau di cat. Objek
benda yang akan diproses dengan Powder Coating ini terlebih dahulu dibersihkan dari
segala bentuk kotoran termasuk minyak dan debu dengan tujuan untuk mengurangi
kegagalan dalam proses coating (pelapisan).

Terdapat 2 (dua) teknik pengecatan powder coating:

 Pencelupan; Benda yang akan di lapisi dicelupkan kedalam bak yang berisi powder
coating yang telah diberi muatan elektrostatik.

 Penyemprotan; Powder coating yang telah diberi muatan elektrostatik tersebut di


semprotkan kepada objek yang akan dilapisi.

Setelah benda melalui salah satu proses tersebut diatas kemudian benda yang telah
terlapisi powder coating dimasukkan kedalam oven, tujuannya untuk melelehkan dan
menyatukan partikel serbuk/bubuk sehingga membentuk lapisan-lapisan yang halus
yang melapisi objek atau benda kerja.

Terdapat 2 (dua) jenis material powder coating yang tersedia untuk melapisi permukaan
suatu benda kerja:

 Thermo Plastic; Material bubuk ini akan mengalami pencairan jika benda kerja
mendapat perlakuan panas.

 Thermosetting; Merupakan bahan yang kuat dan tidak akan mencair kembali
walaupun benda kerja mendapat perlakuan panas.

Selama proses pengovenan reaksi kimia silang akan terjadi karena dipicu oleh
temperatur oven dan oleh karena reaksi kimia itulah yang memberikan banyak sifat
unggul pada pelapisan atau pengecetan dengan menggunakan pengecatan metode
powder coating.

Pengecatan atau pelapisan dengan menggunakan metode pengecatan powder coating ini
sering di gunakan/diaplikasikan pada benda yang terbuat dari aluminium atau besi.
TAHAP POWDER COATING :

 Pertama produk metal dibersihkan (treatment proses kimia) terlebih dahulu,


kemudian dilapisi dengan cairan penahan karat dan dikeringkan.

 Setelah itu disemprot oleh cat serbuk/bubuk (powder application) dengan warna-
warna yang sesuai dengan permintaan pelanggan dengan metode elektrostatis di
tempat spraybooth yang telah disetting aliran listriknya.

 Selanjutnya produk yang dicat dimasukkan ke dalam sebuah oven, kemudian


dipanaskan pada suhu 180-220 derajat celicius (curing) hingga cat serbuk/bubuk
mencair dan melekat dengan sangat kuat pada material berbahan metal atau
aluminium tersebut.

 Produk metal yang telah terlapisi cat serbuk/bubuk dengan sempurna akan langsung
kering seketika setelah keluar dari oven dan siap untuk dipergunakan.

2.3.6 Jenis Cat fabrikasi

a. Shop primer untuk ferrous metal

Standard pembuat atau fabrikator, cepat pasang, lead-free, modifikasi umum


alkyd primer terpilih untuk ketahanan yang baik pada normal atmosperic
corrosion, baik kesesuaian dengan finish sistem cat yang diminta.

b. Galvanizing Repair Paint

High zinc dust berisi cat untuk las regalvanizing pada baja galvanized.

2.3.7 Tujuan Painting

 Fungsi dekorasi

Painting bertujuan untuk memperindah benda/ barang yang di cat seingga barang
akan memiliki nilai seni ekonomi dan daya tarik lebih tinggi dibandingkan
sebelumnya

 Fungsi pelindung

Pengecatan bertujuan untuk melindungi permukaan bahan material yang dicat,


terutama pada bahan logam. Perlindungan ini untuk menghambat korosi akibat
pengaruh cuaca/lingkungan sekitar
 Fungsi khusus

Pengecatan yang digunakan untuk tujuan tujuan seperti, pemantulan cahaya , isolasi
dan peredam suara

C. RANGKUMAN

Proses kerja dibidang fabrikasi adalah suatu rangkai pekerjaan atau urutan pekerjaan
pada saat mengerjakan suatu rangkaian baja, yang mana urutan pekerjaan tersebut
sesuai dengan karakteristik pekerjaan.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tahap akhir proses fabrikasi yang terdir
dari 3 bagian, yaitu Proses Finishing, Proses Blasting dan Proses Painting Yang mana
ketiga proses ini akan menjadi tahap akhir yang nantinya akan diserahkan kepada
bagian quality control untuk di cek apakah benda kerja ada kekurangan NG(Not Good)
ataukah dalam kondisi baik (Good)

Pertama dimulai dari proses finishing, Proses finishing dalam fabrikasi lakukan untuk
proses pembersihan material baja dari sisa proses jasa fabrikasi, seperti : bekas
pinggiran kasar dari proses cutting (pemotongan).

Proses yang kedua yaitu Prose blasting. Proses ini dilakukan dengan cara
menyemprotkan pasir menggunakan tekanan udara ke semua bagian permukaan
material fabrikasi untuk menghilangkan kotoran, krak ataupun lapisan logam tertentu
yang menempel.

Dan yang terakhir proses Painting. Proses painting dalam tahapan fabrikasi yang
berguna untuk melapisi permukaan baja dari korosif (karat), bertahan pada pengaruh
destruktif cuaca yang extream, serta sebagai penambah keindahan produk.

D. TES FORMATIF

I. Pilihan Ganda
1. Perhatikan urutan proses fabrikasi berikut ini
i. Finishing – Blasting – Painting
ii. Painting – Blasting – Finishing
iii. Blasting – Finishing - Painting
iv. Painting – Finishing - Blasting
v. Finishing – Painting - Blasting
Manakah urutan yang tepat dari proses fabrikasi diatas….
A. (i) D. (iv)
B. (ii) E. (v)
C. (iii)

2. Proses ini dilakukan dengan cara menyemprotkan pasir menggunakan tekanan udara
ke semua bagian permukaan material fabrikasi untuk menghilangkan kotoran. Dari
pengertian di atas, proses apakah yang dimaksud….

A. Quality Control
B. Blasting
C. Finishing
D. Painting
E. Assembling

3. Proses pembersihan material baja dari sisa proses fabrikasi, seperti : bekas pinggiran
kasar dari proses cutting (pemotongan), drilling yang masih tajam, bekas pengelasan,
bekas alat bantu (jig) yang digunakan saat fitting. Dari pengertian di atas, proses
apakah yang dimaksud….
A. Proses Painting
B. Proses Blasting
C. Proses Ducting
D. Proses Welding
E. Proses Finishing

4. Berikut merupakan tahapan dalam surface preparation pada proses painting.


Manakah yang bukan merupakan bagian dari tahapan dalam surface preparation….

A. Surface preparation
B. Cleaning the surface
C. Repair :
D. Roughening the surface
E. Thermosetting

5. Perhatikan alat dari salah satu bahan dalam proses fabrikasi berikut ini !
Yang merupakan proses dari fabrikasi yang tepat
dalam gambar bahan di samping adalah…
A. Finishing
B. Blasting
C. Cutting
D. Forming
E. Assembling

II. Essay

1. Jelaskan apa yang di maksud Proses kerja dibidang fabrikasi !


2. Apa yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa standar kualitas yang
ditentukan pada proses fabrikasi telah tercapai?
3. Mengapa proses painting memakan waktu yang lumayan lama dalam pengerjaan,
bisa sampai 1 minggu ?
4. Sebutkan 2 (dua) jenis material powder coating yang tersedia untuk melapisi
permukaan suatu benda kerja !
5. Uraikan dua jenis blasting , meliputi persamaan dan perbedaan antar keduanya!

E. Soal Latihan

1. Jelaskan tujuan dari Surface Preparation!


2. Sebutkan jenis blasting selain (sandblasting dan wetsandblasting) yang sudah
disebutkan sebelumnya!
3. Dalam mencapai mutu sambungan las sangat penting disampaikan syarat-syarat
dalam pengelasan dengan baik dan tepat kepada juru las. cara yang paling tepat
adalah
4. Apa yang menjadi kelebihan dan daya tarik dalam penggunaan powder coating,
dibanding dengan jenis pengecatan lainnya?
5. Sebutkan alat yang digunakan dalam proses finishing!

F. Lembaran Kerja Mahasiswa (LKM)

Nama : FERDY YUDHA IRWIANSYAH


NIM : 21072032
Mata Kuliah : Fabrikasi
Jadwal Hari : Rabu, 05 Oktober 2021
Dosen : Bulkia Rahim, S. Pd, M .Pd.T
Topik Pembelajaran : Proses finishing, proses blasting dan proses
painting dibidang fabrikasi

Kompetensi Dasar :

Menguasai materi Proses kerja dibidang fabrikasi dari proses finishing, proses
blasting, hingga proses painting.

Indikator :

1. Membaca materi terkait Proses kerja dibidang fabrikasi


2. Membuat Modul dari kerangka hingga terbentuk
3. Mengaplikasikan hasil modul yang dibuat untuk dipelajari dan dipahami dengan baik
dan benar
Kegiatan Belajar yang Disarankan :
1. latihan menggunakan buku sumber dan sumber referensi yang lain.
2. Menelaah buku sumber/sumber referensi
3. Melakukan strukturisasi materi Fabrikasi
4. melakukan ujicoba/praktek materi Fabrikasi terpilih

G. Jawaban Tes Formatif


I. Pilihan Ganda
1. A
2. B
3. E
4. E
5. A

II. Essay

1. Proses kerja dibidang fabrikasi adalah suatu rangkai pekerjaan atau urutan pekerjaan
pada saat mengerjakan suatu rangkaian baja, yang mana urutan pekerjaan tersebut
sesuai dengan karakteristik pekerjaan. Adapun proses kerja dibidang fabrikasi, seperti
proses marking, proses cutting, proses forming, proses assembling, proses welding,
proses machining dan proses finishing.
2. Diperlukan suatu sistem untuk merencanakan dan mengendalikan kualitas pekerjaan
pada masing-masing tahapan. Dengan adanya sistem perencanaan dan pengendalian
kualitas diharapkan penyimpangan kualitas yang mungkin terjadi dalam tahapan-
tahapan proses fabrikasi dapat diketahui pada tahap sedini mungkin
3. Painting biasanya memakan waktu yang lumayan lama, bisa sampai 1 minggu karena
pelapisan biasanya di lakukan sesuai tahapanya, satu persatu tahapan pelapisan harus
kering dulu, sebelum masuk pada tahapan selanjutnya

4. Terdapat 2 jenis :
 Thermo Plastic; Material bubuk ini akan mengalami pencairan jika benda kerja
mendapat perlakuan panas.
 Thermosetting; Merupakan bahan yang kuat dan tidak akan mencair kembali
walaupun benda kerja mendapat perlakuan panas.

5. Sandblasting adalah rangkaian kegiatan surface preparation dengan cara


menembakkan partikel padat ke suatu permukaan dengan tekanan tinggi sehingga
terjadi tumbukkan dan gesekan. Sedangkan Wetsandblasting adalah proses yang sama
dengan Sandblasting, bedanya ditambahkan campuran air khusus yang sudah
ditambahkan bahan anti karat, kedalam pasir agar tidak menimbulkan percikan api dan
debu pasir yang dapat menganggu proses produksi.

H. Referensi

http://powdercoating.web.id/proses-powder-coating/

https://www.pengadaanbarang.co.id/2020/08/fabrikasi-adalah.html

https://maheswariandini.blogspot.com/2017/03/fabrikasi-adalah.html

https://taufik-yoriwe.blogspot.com/2013/02/teknologi-pengecatan.html

Anda mungkin juga menyukai