Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya
21050116060048
i
HALAMAN SURAT TUGAS
ii
HALAMAN SURAT KETERANGAN SELESAI PKL
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktek Kerja Lapangan di PT. Mekar Armada Jaya Tambun yang
telah dilaksanakan mulai tanggal 21 Januari 2019 sampai dengan 20 April 2019,
disusun oleh :
Nim : 21050116060048
Telah disetujui untuk seminarkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro Semarang, pada :
Hari :
Tanggal :
Mengetahui, Menyetujui,
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktek Kerja Lapangan di PT. Mekar Armada Jaya Tambun yang
telah dilaksanakan mulai tanggal 21 Januari 2019 sampai dengan 20 April 2019,
disusun oleh :
Nim : 21050116060048
Mengetahui, Menyetujui,
Departement Head Pembimbing Lapangan
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan kerja praktik di PT. Mekar
Armada Jaya dan menyelesaikan laporan kerja praktik dengan baik dan lancar yang
berlangsung selama tiga bulan yaitu tanggal 21 Januari 2019 hingga 20 April 2019.
Kerja praktik yang dilakukan merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus
ditempuh oleh mahasiswa Program Studi Diploma III Teknik Mesin Sekolah Vokasi,
Universitas Diponegoro, Semarang. Pelaksanaan kerja praktik ini kemudian
disampaikan dalam bentuk sebuah laporan sebagai pertanggung jawaban kepada
pihak perusahaan dan universitas.
Dalam kerja praktik yang dilakukan selama tiga bulan ini, terdapat banyak
pengalaman dan pembelajaran yang penulis dapatkan yang melengkapi ilmu-ilmu
yang telah dipelajari di perkuliahan baik soft skills maupun hard skills. Pengalaman
dan pembelajaran tersebut diharapkan dapat memberi manfaat bagi penulis untuk
mengenal secara nyata dan menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya. Disamping
itu, penulis juga mendapatkan kesempatan untuk belajar mengaplikasikan teori
perkuliahan yang telah dipelajari selama masa perkuliahan untuk menyelesaikan
permasalahan nyata di lapangan kerja.
vi
6. Bapak Doddy H.L selaku Division Head Welding dan Bapak Adi Nugroho
selaku Departemen Head Tooling Jig PT. Mekar Armada Jaya Tambun
7. Bapak Tegar Meilana Putra selaku pembimbing lapangan
8. Seluruh karyawan Divisi Welding & Tooling Jig PT. Mekar Armada Jaya
Tambun yang telah membantu selama pelaksanaan kerja praktek.
9. Teman-teman kuliah yang selalu mendukung dan memberikan semangat.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah
membantu Penulis melaksanakan dan menyelesaikan Laporan Kerja
Praktek.
vii
DAFTAR ISI
BAB I ........................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
BAB II ......................................................................................................................... 6
viii
2.4.4 Jumlah Tenaga Kerja................................................................................. 17
2.4.5 Sistem Manajemen Lingkungan dan Nilai-Nilai Perusahaan ................... 17
2.5 Produk Perusahaan .......................................................................................... 19
2.5.1 Bidang Press atau Stamping ...................................................................... 19
2.5.2 Bidang Dies Manufacture ......................................................................... 20
2.5.3 Bidang Assy Welding ............................................................................... 20
BAB IV ...................................................................................................................... 39
ix
BAB V........................................................................................................................ 53
PENUTUP ................................................................................................................. 53
x
DAFTAR GAMBAR
xi
Gambar 3.18 Crane .................................................................................................... 35
Gambar 4.5 Jig part member sub – assy, fr side, outer rh .......................................... 48
xii
DAFTAR TABEL
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
teknologi yang sangat pesat. Oleh karena itu demi memajukan tenaga kerja yang
kompeten, Program Studi Diploma III Teknik Mesin Departemen Teknologi Industri
profesional di bidang teknik mesin, diperlukan sarana di dunia nyata, yaitu dunia
Diploma III Teknik Mesin Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro Semarang dapat
menempa diri menjadi seorang ahli madya yang profesional dalam bidang teknik
mesin.
dalam studi di perguruan tinggi perlu juga pengembangan pengalaman dan keahlian
khusus yang bisa diperoleh dengan terjun langsung dilapangan melalui praktik kerja
mendapatkan informasi tentang teknologi dan mesin- mesin yang di gunakan saat ini
dalam dunia industri. Selain itu tujuan lainnya adalah mencetak para ahli madya yang
mempunyai keahlian dan siap pakai dalam dunia kerja. Untuk itu, maksud adanya
praktik kerja lapangan ini dalam kurikulum perguruan tinggi selain sebagai wujud
nyata dari teori-teori yang telah di pelajari dan didapatkan selama kuliah juga sebagai
sarana latihan dalam menghadapi atau memasuki dunia kerja yang akan dilalui
1
2
penulis memilih PT. Mekar Armada Jaya yang bertempat di Tambun, sebagai tempat
Alasan memilih Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. Mekar Armada Jaya
ini mendirikan plan baru yang bertempat di Tambun, Bekasi yang khusus untuk
Tujuan praktik kerja lapangan pada prinsipnya meliputi tujuan umum dan
1. Mengetahui dan memahami proses produksi press body dan Welding di PT.
Operational Procedur.)
kelapangan.
komunikasi.
Kerja Praktik dilaksanakan mulai dari tanggal 21 Januari 2019 sampai dengan
20 April 2019 di PT. Mekar Armada Jaya yang terletak di Jl. Diponegoro KM 39
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, 17510 . PT. Mekar Armada Jaya merupakan bagian
dari holding company New Armada Group. PT. Mekar Armada Jaya merupakan
dengan jam kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku di PT. Mekar Armada Jaya
yaitu dengan jam kerja karyawan pada hari Senin sampai dengan Jumat jam 07.15 –
16.15 WIB, dengan jam istirahat selama 40 menit dari pukul 11.55 – 12.35 WIB.
masalah dengan ruang lingkup yang lebih spesifik mengenai proses produksi part
57029 – SC - 0779 pada line Assembly departemen Welding di PT. Mekar Armada
Dalam penyusunan laporan praktik kerja perlu adanya data data yang akurat
untuk menjadi bahan acuan dalam penulisan laporan praktik kerja. Adapun metode
Metode pustaka, metode yang digunakan untuk mendapat data data yang
dibutuhkan dengan membaca literatur yang berhubungan dengan praktik kerja yang
dilakukan.
dengan cara wawancara, diskusi,dan tanya jawab dengan narasumber yang terkait.
data dengan cara browshing atau searching pada situs situs di internet.
5
Dalam pembuatan laporan praktik kerja, bagian utama dibagi menjadi lima
bab yang saling berhubungan. Sistematika yang digunakan adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang pembahasan latar belakang, tujuan dan manfaat
Bab ini menjelaskan mengenai PT. Mekar Armada Jaya mulai dari
Bab ini menjelaskan tentang proses produksi press body di PT. Mekar
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang penjabaran tentang tugas khusus penulis dalam
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis laporan praktik kerja
karoseri terkemuka di Indonesia. Berbagai kemajuan dan prestasi yang telah dicapai
dengan kerja keras. Perusahaan ini terbukti mampu bertahan dari badai krisis
ekonomi dan tantangan perubahan jaman. Kunci suksesnya adalah visi untuk terus
maju dimana kerja keras dan inovasi menjadi pedoman untuk mengatasi tantangan
dimasa depan. Kesuksesan hari ini tidak membuat PT. Mekar Armada Jaya cepat
berpuas diri, sehingga selalu melakukan evaluasi untuk terus mengembangkan diri
dan memberikan yang terbaik. PT. Mekar Armada Jaya akan terus meningkatkan
Kemitraan dan Kembangkan Diri) untuk mencapai tujuan perusahaan kami yaitu TO
BE NUMBER ONE.
6
7
PT. Mekar Armada Jaya didirikan pada tahun 1974 oleh Bp. David Herman
Jaya, dengan dimulai dari sebuah bengkel rumahan di Jl.Prawiro Kusuman no.3
Magelang. New Armada yang bergerak dibidang karoseri, pada tahun 1976
produksi 200 unit/bulan. Merk New Armada pun menjadi semakin terkenal hingga
keluar pulau jawa. Pada tahun 1980, PT. Mekar Armada Jaya mulai membuktikan
diri sebagai perusahaan karoseri dengan sistem "Press Body" yang terkemuka di
Indonesia.
Pada tahun 1982, PT. Mekar Armada Jaya dipercaya pemerintah untuk
Smallbus. jumlah karyawan yang ditingkatkan menjadi 1000 orang dan fasilitas-
fasilitas penunjang ditambahkan dengan mesin canggih seperti cat oven (Spray
Tahun 1986, PT. Mekar Armada Jaya mendapatkan kepercayaan lagi untuk
memproduksi mobil puskesmas untuk seluruh Indonesia sebanyak 1000 Unit. Dan
puncaknya dengan kapasitas 1000 Unit/bulan ditahun 1996 dengan area tanah seluas
yang dihasilkan selain mini bus dan small bus juga dikembangkan ke bus besar, bus
medium, box, dump truk, loadbag, car carrier dan lain-lain. Dari berbagai merk
seperti: Mitsubishi, Hino, Toyota, Suzuki, Daihatsu, Nisan dan berbagai jenis merek
lain.
Pada tahun 1992, pasar export dijamah sampai Brunai Darusalam, Cyprus, Sri
Lanka dan Arab Saudi. Pada tahun 1994, PT. Mekar New Armada Jaya mendapatkan
kepercayaan dari PT.Kerama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB) sebagai ATPM
Pada tahun 1996, Divisi Teknik dirubah menjadi Divisi Stamping &
workshop Plant yang didukung teknologi yang lebih maju dengan fasilitas CAD,
CAM & CNC Milling yang diinstal pada awal tahun 1997.
Pada tahun 2002, Divisi ini berubah menjadi divisi stamping & tool karena
fungsinya dalam pembuatan "dies". Dalam perkembangan ini PT. Mekar Armada
internasional seperti:
9
lain seperti perbankan, properti dan lain-lain. Semua unit usaha ini disatukan,
perusahaan dipengaruhi faktor ekonomi dan merupakan salah satu faktor penting
Lokasi perusahaan PT. Mekar Armada Jaya sendiri ada dua, yaitu:
Tengah
Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak menentukan
daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibelitas, biaya, kualitas
lingkungan kerja, kontak dengan pelanggan dan citra perusahaan. Gambar berikut
Visi :
Misi :
Filosofi :
kami.
antara lain manusia sebagai pekerja, uang, mesin yang digunakan, metode, material
Network). Elemen-elemen dalam sistem tersebut perlu diatur agar dapat berjalan
dengan baik dalam memenuhi tujuan perusahaan itu sendiri. Manajemen perusahaan
tentu juga dilakukan Divisi Stamping & Tools di PT. Mekar Armada Jaya agar
sistemnya dapat diatur dan berjalan sesuai tujuannya. Berikut akan dibahas
mengenai struktur organisasi dan manajemen Divisi Stamping & Tools di PT. Mekar
Armada Jaya :
14
ditentukan.
perusahaan.
perusahaan.
berwenang.
lingkungan kerja.
(Kesehatan, Keselamatan, Kerja). PT. Mekar Armada Jaya memiliki nilai-nilai yang
bekerja. Berikut adalah sistem manajemen lingkungan dan nilai-nilai yang diterapkan
oleh PT. Mekar Armada Jaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan
mengolah scrap yang dihasilkan. PT. Mekar Armada Jaya menghasilkan scrap
Scrap yang dihasilkan tidak dibuang oleh PT. Mekar Armada Jaya namun
dikumpulkan dan diolah kembali menjadi suatu part atau material lain.
terhadap 7 kategori penyebab kecelakaan yang pada umumnya terjadi di PT. Mekar
Armada Jaya. STOP7 merupakan sistem untuk melihat secara keseluruhan penyebab
1. Ringkas, memisahkan barang-barang yang perlu dari yang tidak perlu dan
meletakkan barang yang tidak perlu pada tempat tertentu atau dibuang.
2. Rapi, letakan barang yang diperlukan pada tempat yang benar dan tepat agar
3. Resik, bersihkan secara rutin barang-barang dari debu dsb, letakkan kembali
ditentukan.
kerja.
oleh bagian K3 untuk mengawasi dan memastikan bahwa setiap pekerja menerapkan
Produk tersebut terdiri dari produk big press, small press, dies, spot welding dan lain
memproduksi dies untuk costumer dan untuk produksi di PT. Mekar Armada jaya itu
sendiri.
part atau lebih agar menjadi produk akhir sesuai pesanan customer.
PROSES PRODUKSI
secara manual sehingga menghasilkan suatu produk yang nilainya lebih dari barang
semula.
menggunakan dies dan mesin press untuk menghasilkan produk yang dikehendaki,
Proses produksi pada Divisi Stamping di PT. Mekar Armada Jaya terbagi menjadi 2
line produksi utama yaitu Big Press, Small Press. Sebelum masuk ke lantai produksi,
raw material disimpan di Inventory Raw material dan melalui proses shearing.
Setelah itu baru lah raw material dibawa ke lantai produksi menggunakan daisha
21
22
untuk diproses. Berikut akan dijelaskan mengenai proses produksi untuk masing-
masing line big press dan small press yang ada pada lantai produksi Stamping.
Big Press dibagi menjadi 2 jenis line yaitu Big Press Tandem ( meliputi line
A, B, C, D, F ) dan Big Press Robotic ( line E ). Setelah raw material diterima dari
masing masing line dan dilanjutkan ke proses stamping di Line Big press. Mesin big
melalui proses stamping dan Quality check per 20 pieces, part yang baik akan
langsung dikirim ke proses selanjutnya sedangkan part yang terdapat cacat (NG)
akan diproses terlebih dahulu di bagian Metal Finish untuk diperbaiki dengan cara
ditempa dan dipoles. Setelah produk jadi telah selesai maka produk-produk tersebut
Small press merupakan spare part yang kecil dibuat. Setelah raw material
diterima dari Inventory Raw material (IRM) maka part akan dibawa ke area kerja
Small Press untuk melalui proses stamping. Setelah itu part yang terdapat cacat (NG)
akan diproses terlebih dahulu di Metal Finish Small Press untuk diperbaiki dengan
cara ditempa dan dipoles. Setelah produk jadi telah selesai maka produk-produk
part jadi dibutuhkan 3 sampai 4 kali proses pengepressan. Hal ini dilakukan untuk
mencegah kerusakan yang terjadi pada plat karena dalam proses pengepressan juga
terjadi proses pemotongan, penarikan dan penekukan. Secara umum proses stampling
ukuran yang diinginkan agar material tersebut dapat dikerjakan kedalam proses
berikutnya. Jenis – jenis proses pemotongan antara lain : blanking, cutting, trimming,
atau blank, sedangkan sisanya akan dibuang sebagai sampah atau disebut scrap.
Trimming yaitu suatu proses pemotongan material pada bagian tepi. Biasanya
proses ini adalah lanjutan dari proses sebelumnya seperti draw, stamp dan
sebagainya.
Parting atau separating adalah proses pemisahan suatu part menjadi dua
bagian atau beberapa bagian dari sheet metal strip sehingga menghasilkan part yang
proses cutting. Maka untuk istilah pembentukan juga berbeda-beda agar tidak salah
Bending adalah proses penekukan plat dimana hasil dari penekukan ini berupa garis
Flanging adalah sama seperti namun garis bending yang dihasilkan tidak
lurus melainkan mengikuti bentuk part yang bersangkutan. Proses ini dimaksudkan
untuk memperkuat bagian sisi dari produk atau untuk alasan, keindahan.
deformasi dari sheet metal yang merupakan kombinasi dari proses bending dan
memerlukan blank holder atau stripper dan air cushion atau spring untuk mengontrol
mendapatkan bentuk dan ukuran produk akhir diperlukan beberapa kali proses
drawing. Blank holder / stripper mutlak diperlukan dan hanya dapat diproses pada
diberikan pada sheet metal untuk menghasilkan tegangan kompresi yang tinggi pada
plat untuk menghasilkan deformasi plastis. Jenis-jenis proses penekanan ini adalah :
membuat tanda, simbol, huruf atau bentuk lainnya dengan proses cold forging.
29
Heading adalah proses pembentukan kepala dari part, biasanya pada material
steel bar. Proses pembentukannya dengan proses hot forging atau cold forging
dimana bagian ujung dari part diproses dengan menggunakan pressing dies untuk
membentuk kepala.
Sizing adalah operasi dimana material plat diberi tekanan tinggi yang mana
PT. Mekar Armada Jaya memiliki fasilitas yang digunakan untuk menunjang
proses produksinya yaitu berupa berbagai macam mesin press beserta diesnya dan
material handling. Berikut akan dijelaskan mengenai mesin press dan material
melalui proses stamping. Proses stamping tentunya tidak dapat dilakukan secara
manual sehingga menggunakan mesin press agar dapat menghasilkan produk yang
Mesin press yang digunakan pada big press line A terdapat 4 jenis dengan
tonase yang berbeda beda tiap mesinnya. Line tersebut terdiri dari mesin merk
Mesin press yang digunakan pada big press line B terdapat 4 jenis dengan
tonase yang berbeda beda tiap mesinnya. Line tersebut terdiri dari mesin merk
tonase yang berbeda beda tiap mesinnya. Line tersebut terdiri dari mesin merk
tonase yang berbeda beda tiap mesinnya. Line tersebut terdiri dari mesin merk
tonase yang berbeda beda tiap mesinnya. Line tersebut terdiri dari mesin merk H&F
tonase yang berbeda beda tiap mesinnya. Line tersebut terdiri dari mesin merk
mesin press kecil dengan merk dan tonase yang berbeda-beda ( 300Ts, 150TS,
110Ts, 80Ts ).
setengah jadi, produk jadi, dan scrap. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses
perpindahan barang karena produk yang dihasilkan terdiri dari berbagai part yang
jumlahnya sangat banyak serta memiliki berbagai ukuran dan berat. Material
handling yang ada pada bagian produksi PT. Mekar Armada Jaya antara lain :
produksi. Forklift juga digunakan untuk memindahkan produk jadi dari IFP
(Inventory Finish Part) menuju dock shipping dan menaikan produk produk tersebut
ke truck pengangkutan.
Crane adalah alat yang digunakan untuk memindahkan dies saat proses
penggantian dies. Selain itu crane juga digunakan untuk memindahkan raw material
barang barang berat. Daisha sendiri digunakan untuk memindahkan raw material dari
IRM (Inventory Raw material) ke tempat produksi selain itu juga digunakan untuk
memindahkan dies dies dari tempat maintenance dies maupun tempat cuci dies ke
tempat produksi.
36
part dari mesin press satu ke mesin press selanjutnya, sehingga dapat menambah
effisiensi waktu dan menambah produktifitas. Selain itu conveyor juga digunakan
3.4.2 Dies
Dies adalah suatu alat cetak yang digerakkan oleh mesin press untuk
menekan atau mengepress bahan atau material untuk menghasilkan suatu komponen
Dies biasanya digunakan untuk pembentukan atau pengerjaan plat plat tipis.
dengan dimensi yang sama dan kualitas yang tidak jauh berbeda. Dalam perhitungan
ekonomi sangat ekonomis dan praktis sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama
Welding atau pengelasan dalam Bahasa Indonesia secara harfiah yang dikutip
dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah proses, cara, perbuatan
menyambung besi dengan membakar. Definisi tersebut terasa kurang jelas, karena
memang kurang mendeskripsikan kegiatan dari pengelasan itu sendiri. Secara teknik,
melalui fase cair logam tersebut sebelum akhirnya membeku dan tercipta
sambungan.
Perbedaannya ada pada kata “besi” dan “logam” karena memang nyatanya
pengelasan tidak hanya digunakan untuk menyambung unsur besi (Fe) saja. Tetapi
juga memiliki banyak aplikasi pada unsur golongan logam yang lain seperti
aluminium (Al), tembaga (Cu), titanium (Ti), dll. Secara ekstensif juga termasuk
senyawa logam seperti baja (Fe3C), baja tahan karat (FeCr), dll. Sehingga kata
logam lebih tepat digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas pengelasan. Selain itu,
39
40
Pembakaran pada pengelasan melibatkan suhu yang sangat tinggi dan harus
cukup tinggi untuk mencapai titik leleh dari logam yang akan disambung. Suhu
tinggi tersebut berasal dari bermacam – macam sumber tergantung proses las nya dan
digunakan untuk mencairkan logam yang disambung. Logam yang memasuki fase
cair tersebut bercampur lalu membeku dan menjadi sebuah sambungan las. Oleh
karena itu, penggunaan istilah “melalui fase cair” memberikan gambaran yang lebih
Proses Nut adalah Penyambungan pelat dengan nut atau mur sangat baik
dikerjakan dengan las resistansi listrik static. Proses penyambungan dengan las
resistansi ini sangat sederhana, dimana sisi pelat dan nut yang akan disambung
ditekan dengan dua elektroda dan pada saat yang sama arus listrik yang akan
dialirkan pada daerah pelat yang akan ditekan melalui kedua elektroda. Akibat dari
aliran arus listrik ini permukaan plat yang ditekan menjadi panas dan mencair,
las yang dan pelengkap pelengkap yang di gunakan di PT. Mekar Armada Jaya yaitu:
Static Spot Welding (SSW) PT. Mekar Armada Jaya menggunakan mesin
Static Spot Welding sendiri untuk proses di part tersebut. Static Spot Welding ini
biasa digunakan untuk proses pemasangan Nut, Bolt, Clip dan Spot Weld dengan
menggunakan arus listrik dan tekanan angin serta air sebagai pendingin. Static Spot
Welding ini bentuknya berdiri tidak bisa di geser geser tetapi operator yang
Parameter Static Spot Welding Tekanan angin : tekanan yang bisa di sebut air
pressure adalah tekanan angin yang di butuhkan untuk terjadinya pengelasan dan
biasanya besarnya tekanan antara 3 kgf/cm2 (0.3 Mpa) sampai 4 kgf/cm2 (0.4 Mpa).
Kuat arus listrik : 7200 A, 7700 A, 8200 A Waktu pengelasan : 20 cycle, 25 cycle,
dan 35 cycle
43
Nut feeder, Mesin Nut feeder dapat di jelaskan yaitu alat atau mesin yang
digunakan untuk membantu proses pemasangan Nut Weld secara otomatis dengan
mengunakan mur segi empat. Proses ini dapat dijelaskan dari mesin nut feeder
bergetar sehingga nut akan berjalan melalui jalur dari nut feeder kemudian mur akan
di dorong oleh alat pneumatic menuju ke cup tip spot welding, barulah setelah itu
Proses assembly atau bisa di sebut juga sub assy adalah Penyambungan pelat-
pelat tipis sangat baik dikerjakan dengan las resistansi listrik portable. Proses
penyambungan dengan las resistansi ini sangat sederhana, dimana sisi-sisi pelat yang
akan disambung ditekan dengan dua elektroda dan pada saat yang sama arus listrik
yang akan dialirkan pada daerah pelat yang akan ditekan melalui kedua elektroda.
Akibat dari aliran arus listrik ini permukaan plat yang ditekan menjadi panas dan
dengan menggunakan alat check yang di sebut Gonogo, Gonogo sendiri adalah alat
check yang sering di gunakan operator untuk mengecheck part yang berpotensi NG
Adapun jenis las dan perlengkapan yang di gunakan di PT. Mekar Armada
Jaya yaitu
Portable Spot Welding (PSW), Proses ini hampir sama seperti Static Spot
Welding yang pengelasanya dengan las resistensi listrik yang membuat beda adalah
cara mengoprasikanyaa jika Static Spot Welding alatnya berdiri tidak bisa begerak
gerak berbeda halnya dengan Portable Spot Welding alat yang di pegang dan di
gerakkan sesuai keinginan operator. Untuk part yang akan di las posisinya diam di
atas meja JIG. Untuk assembly part Member Sub – Assy, Fr Side, Outer Rh
menggunakan spot gun type C. Parameter Portable Spot Welding hampir sama
dengan parameter Static Spot Welding yaitu Tekanan angin : tekanan yang bisa di
sebut air pressure adalah tekanan angin yang di butuhkan untuk terjadinya
pengelasan dan biasanya besarnya tekanan antara 3 kgf/cm2 (0.3 Mpa) sampai 4
kgf/cm2 (0.4 Mpa). Kuat arus listrik : 7200 A, 7700 A, 8200 A. Waktu pengelasan :
ditempatkan pada komponen yang akan dilakukan pengelasan. Alat ini adalah alat
bantu produksi yang dibuat sehingga ia tidak hanya menempatkan dan memegang
benda kerja tetapi juga mengarahkan alat pengelasan ketika operasi berjalan.
PT. Mekar Armada Jaya untuk pengelasan part Member Sub – Assy, Fr Side,
Outer Rh menggunakan mesin Portable Spot Welding di bantu dengan meja jig
manual dan pneumatic, yang dioprasikan dengan menekan tombol untuk membuka
Adapun bagian bagian Jig pada part Member Sub – Assy, Fr Side, Outer Rh
Clamper, berfungsi untuk mencekam part yang berada di atas locator, pada
Jig part ini memiliki 2 jenis clamper yaitu clamper pneumatic dan clamper manual
Setelah pengelasan di line Static Spot Welding dan Portable Spot Welding
Departemen Quality yang menggunakan alat yang bisa di sebut dengan checking
fixture.
Checking Fixture sendiri adalah sebuah alat khusus yang digunakan untuk
menempatkan dan menahan dengan kuat sebuah benda kerja dalam posisi yang tepat
selama operasi manufaktur. Pada umumnya checking fixture disertai dengan alat
untuk menahan dan menjepit benda kerja. Selain itu, bisa juga memiliki perangkat
saat pengelasan NG (Not Good) maka part akan di kembalikan ke line Portable Spot
Pada part ini PT Mekar Armada Jaya divisi welding memiliki job untuk
proses nut dan assembly. Part ini bagian part inner body mobil yang berada di depan
atas kanan ban mobil. Part ini menggunakan bahan material plat besi.
Part ini memiliki 2 proses di Devisi Welding yaitu proses pemasangan nut
dan assembly. Proses ini menggunakan mesin las resistensi listrik yang berada di PT.
Quality, part inner body tersebut di kumpulkan ke pallet dan di kirim ke konsumen.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan :
3. Mempelajari dan mendalami secara detail apa itu assembly dan proses
pemasangan nut pada pengelasan
4. Standart prosedur proses assembly antara lain, yang pertama melalui proses
pemasangan nut yang menggunakan static spot welding , assembly yang
menggunakan portable spot welding dan yang terakhir adalah finishing yang
menggunakan alat bantu checking fixture. Jika pada finishing hasil masih
belum bagus maka akan dilakukan proses modifikasi jig pada proses
assembly dan jika sudah baik maka langsung dibawa ke palleting.
5.2 Saran :
1. Keselamatan kerja bagi para karyawan dan pekerja perlu ditingkatkan agar
dalam rangka penciptaan rasa aman dan nyaman demi terciptanya hasil kerja
2. Fasilitas kerja yang baik dan lengkap akan meningkatkan mutu serta efisiensi
kerja.
3. Disiplin dalam kerja sangat diperlukan agar dapat meningkatkan efisiensi dan
53
DAFTAR PUSTAKA
https://tentang-mesin-las.blogspot.com/2018/08/stationary-spot-
welding-ssw-jenis-mesin-las-dengan-system-las-titik-spot-
welding.html?m=1
https://www.kompasiana.com/1991/55008c1aa3331130725112d6/jig-
dan-fixture
https://caramurahmeriah.blogspot.com/2017/08/pengertian-proses-
assembling-dan.html?m=1
www.autocadtangerang.com/2014/10/checking-fixture-dalam-dunia-
molding.html?m=1
https://id.scribd.com/presentation/360359571/Welding-Training-WSS-
Spot
https://www.pengelasan.net/welding-adalah/
54