Anda di halaman 1dari 23

Proses Manufaktur

Keramik Tableware
FISHER 100606245

Proses Manufaktur Keramik


Tableware

Molding

Raw material composition

Forming and shaping

Drying

Glazing

1st Sintering

Decorating color

2nd Sintering

Inspection

Molding

Prosesnya :

Pembuatan Master Mould, yaitu berupa cetakan yg menyerupai


benda sesungguhnya terbuat dari bahan tidak mudah rusak.

Pembuatan Working Mould, yaitu catakan yang terbuat dari


plaster/gypsum yg bentuknya merupakan negative dari benda
sesungguhnya

Molding

Seteleh pencetakan dilakukan


pengeringan

Jangan sampai ada kontaminasi clay


pada plaster/gypsum

Suhu Pengeringan tidak terlalu tinggi


(<40 C)

Dimensi mastermould harus lebih


besar untuk mempertimbangkan
shrinkage pembakaran.

Raw material composition


1.

Pembuatan komposisi berdasarkan jenis keramik yang ingin dibuat,


dan temperatur pembakaran. Untuk mendapatkan komposisi dan
temperatur pembakaran yang sesuai biasanya diawali dengan
percobaan raw material.

2.

Komposisi yang didapatkan kemudian dijadikan acuan/resep untuk


menimbang raw material, dan melakukan setting temperature
terhadap fasilitas pembakaran.

3.

Penghancuran, penghalusan dan penyaringan (sieving) material di


fasilitas Crushing-Grinding-Milling untuk mendapatkan morfologi
partikel dan size distribution yang sesuai untuk proses
pencampuran(mixing) dan pembentukan (Forming) ,
menghilangkan impurities dan mendapatkan kepadatan finish
product yang sesuai.

Raw material composition


4.

Apabila menggunakan material-material powder yang sudah mempunyai


kandungan, komposisi dan kehalusan tertentu, prosesnya langsung ke
mixing selama waktu tertentu agar terbentuk campuran yang homogen
kemudian dilanjutkan dengan sieving dengan mesh 400/500 Proses
pembuatan tableware umumnya menggunakan material powder. Cairan hasil
proses ini dinamakan Slip. Slip bisa langsung digunakan untuk proses
pembentukan Casting. Kadar airnya kisaran 20 35%.

Raw material composition


Jenis komposisi keramik
Body

Plastic Base

Ball
Clay

Earthenware

25

3040

China

Porcelain

2025

Bone China

2025

4050

2025

Feldspar Quartz Bone

ash

15

35

2535

Filler

Stone

Stoneware

Kaolin Stoneware

clay

25

Flux

2025

1525

2530

2030

1525

2530

4550

Other

2030
(grog)

Raw material composition


Penambahan aditif untuk memperbaiki sifat-sifat campuran
Material

Application or function

Sodium polyacrylate

Deflocculant for slip casting

Tertiary amide polymer

Binder for dry pressing

Starch blended with dry colloidal


aluminosilicate

Binder for vacuum forming

Cationic alumina plus organic flocculant

Binder for vacuum forming

High-purity sodium carboxymethylcellulose

Binder

Inorganic colloidal magnesium aluminium


silicate

Suspending agent

Medium-viscosity sodium
carboxymethylcellulose added to Veegum

Suspending agent, viscosity stabilizer

Microcrystalline cellulose and sodium


carboxymethylcellulose

Thickening agent

Forming and shaping

Proses pembentukan tableware tergantung dari bentuknya.

Casting

Jiggering/Jolying

Pressing

Forming and shaping


Casting

Prosesnya yaitu dengan menuangkan cairan slip pada mould


yang mempunyai porositas yg cukup yg akan menghisap
kandungan air slip melalui permukaannya membentuk lapisan
keramik dengan ketebalan yang diinginkan

Untuk membuat bentuk2 yg rumit, tidak simetris, mempunyai


rongga di bagian dalamnya.

Forming and shaping


Jiggering/Jolying

Prosesnya yaitu dengan mencetak adonan plastis keramik pada


cetakan yang berputar.

mirip dengan proses pembuatan berputar keramik tradisional


Throwing namun sudah diotomatisasi dengan mesin

Forming and shaping


Jiggering/Jolying

Cake hasil extruding dipotong sesuai dengan bentuk yg akan


dibuat, kemudian masuk ke mesin jiggering/Jolliying

Forming and shaping


Pressing

Proses ini dilakukan dengan memberikan tekanan uniaksial(satu


sumbu) atau isostatik pada molding yg telah berisi cake, slip atau
granulated powder agar terbentuk green body sesuai moldingnya.

Untuk mengontrol ketebalannya didapat dengan mengatur


besaran gaya tekan sesuai dengan luas bidang tekannya dan lama
penekanannya

Hardness dari cake, viskositas dari slip dan kadar air dari powder
juga dikontrol untuk mempengaruhi ketebalannya

Selanjutnya dilakukan green body machining untuk merapikan


sisi2nya, dekorasi clay untuk membentuk tampilan tertentu dan
pemasangan pegangan/handle bila ada dengan memanfaatkan
daya lekat clay

Forming and shaping


Pressing

Drying

Menurunkan kadar air pada green body sebelum memasuki


proses pembakaran/sintering

Kadar air yg tinggi dapat menimbulkan gelembung2 udara pada


saat pembakaran yg akan mendesak ke permukaan yg dapat
menyebabkan cacat pada bodi.

Kecepatan proses drying dan suhunya dijaga agar merata. Kadar


air yg dituju setelah proses drying kurang lebih 3-4%.

Glazing

Untuk memperbaiki tampilannya, menutup pori2 di permukaan


dan mengurangi penyerapaan air, body keramik diberikan
lapisan glasir yang glossy atau matte, bisa bening ataupun
berwarna tertentu.

Lapisan glasir adalah lapisan yang menggelas(vitrified) yg juga


terbentuk dari bahan dasar keramik dengan lebih banyak flux,
clay, feldspar dan oksida logam atau dari Frit.

Glasir bisa diaplikasikan dengan cara dicelup(dipping) atau


disemprot ke seluruh permukaannya, secara manual ataupun
otomatis dengan mesin Kemudian dibakar pada suhu tertentu.

Glazing

1st Sintering

Pembakaran pertama/bisque firing harus dikontrol dengan ketat,


tidak terlalu cepat di awal untuk mencegah terjadinya bubling
akibat kandungan air yg terdapat di dalam clay mendidih dan
keluar ke permukaan merusak body dan glaze

Biasanya kenaikan suhu dibuat beberapa siklus kenaikan


misalnya : siklus pertama kecepatannya 80oC / jam sampai suhu
80C kemudian ditahan selama 1 jam, siklus kedua kecepatannya
100C/jam sampai mencapai suhu 500C, siklus ketiga bisa lebih
cepat lagi sekitar 200C/jam sampai temperature puncak.
Pendinginan juga tidak boleh terlalu cepat untuk menghindari
terjadinya retak. Body keramik yang lebih besar dibakar lebih
lambat dibanding yg kecil.

1st Sintering

Decorating color

Pemberian dekorasi/motif pada bodi bisa di bawah glaze atau di


atas glaze.

Bisa dilukis tangan, machine stamping, ataupun dicetak dengan


stiker yg telah didesain terlebih dahulu (decal proses).

Pemberian warna menggunakan tinta yg berbahan dasar sama


dengan keramik seperti clay, feldspar dan oksida logam

Bisa juga menggunakan frit yaitu bahan warna keramik yg telah


mengalami proses pembakaran terlebih dahulu

Decorating color

2nd Sintering

Pembakaran kedua adalah pembakaran yang dilakukan setelah


bisque firing setelah pemberian lapisan glasir dan atau
dekorasi/warna.

Penambahan warna yg berbeda sering kali membutuhkan


permbakaran ulang.

Inspection

Yaitu pemeriksaan badan keramik terhadap cacat body seperti


gumpil, retak atau susut body yg tidak merata, cacat glasir
seperti retak glasir, pinhole, blister, blemish atau warna yg tidak
sesuai, kelekatan handle dengan badannya, dsb.

Anda mungkin juga menyukai