Disusun oleh:
Nama :
1. Yohanes Fernando leo (18040053 TM B )
2. JACOBUS Agung Cawandanu (180040016 TM B)
3. Eggi Saiful Ramadhan (18040052)
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
1
TUJUAN
2
Daftar isi
TUJUAN....................................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................6
PENDAHULUAN.....................................................................................................................6
BAB II.......................................................................................................................................7
MENYIAPKAN PENGOPERASIAN ANAEROBIK BIODIGISTER
SESUAI POS DAN SPESIFIKASI PERUSAHAAN............................................................7
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menyiapkan pengoperasian
anaerobik biodigister sesuai POS dan spesifikasi perusahaan.........................................7
B. Keterampilan yang diperlukan dalam menyiapkan pengoperasian
anaerobik biodigister sesuai POS dan spesifikasi perusahaan.......................................7
C. Sikap kerja yang diperlukan dalam menyiapkan pengoperasian
anaerobik biodigister sesuai POS dan spesifikasi perusahaan.........................................7
BAB III......................................................................................................................................8
METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................................8
Bahan dan Alat..............................................................................................................8
Parameter Desain dan Pengukuran.........................................................................................8
Analisis Desain Rancangan Struktural dan Fungsional........................................8
Performansi alat........................................................................................................8
Tekanan biogas..........................................................................................................8
Volume biogas (m3)....................................................................................................8
Lama nyala api (menit).............................................................................................9
Massa jenis (p) (kg/m³)..............................................................................................9
Laju pembakaran (liter/menit)................................................................................9
Rancangan Desain Gambar 1...................................................................................9
BAB IV....................................................................................................................................12
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................................12
Analisis Desain Rancangan Struktural.....................................................................12
1. Perhitungan volume digester..................................................................................12
3
2. Banyaknya kotoran sapi yang dibutuhkan...........................................................12
3. Manomater...............................................................................................................12
4. Tekanan dihitung dengan menggunakan Hukum Boyle seperti
rumus di bawah (Rohyami, 2012):................................................................................13
Analisis Desain Rancangan Fungsional....................................................................14
Temperatur biodigester..............................................................................................15
Tekanan biogas..............................................................................................................15
PH..................................................................................................................................16
Volume Biogas.............................................................................................................16
Lama Nyala Api...........................................................................................................17
BAB V......................................................................................................................................19
KESIMPULAN.......................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................20
4
BAB l
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagian besar penduduk Indonesia masih mengandalkan pada sektor pertanian
dan peternakan untuk menggerakkan roda perekonomian. Tanpa disadari, produk-
produk pertanian dan peternakan tersebut menghasilkan hasil sampingan yang
belum banyak mendapatkan perhatian, bahkan dianggap sebagai sampah yang
tidak dimanfaatkan. Pada umumnya, limbah tersebut dimanfaatkan sebagai pupuk
kandang. Padahal, dari limbah pertanian dan peternakan tersebut dapat
dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif, yaitu dari biomassa. Sumber-
sumber energi biomassa berasal dari bahan organik. Apabila biomassa tersebut
dimanfaatkan untuk menghasilkan energi, maka energi tersebut disebut dengan
bioenergi. Salah satu bentuk bioenergi adalah biogas.
Potensi biogas di Indonesia cukup melimpah, mengingat peternakan merupakan
salah satu kegiatan ekonomi dalam kehidupan masyarakat pertanian. Hampir
semua petani memiliki ternak antara lain sapi, kambing, dan ayam. Bahkan ada
yang secara khusus mengembangkan sektor peternakan. Di antara jenis ternak
tersebut, sapi merupakan penghasil kotoran yang paling besar.
Dalam rangka menjawab tuntutan tersebut, maka kami mencoba untuk menyusun
tulisan sederhana ini. Tulisan ini merupakan buku sederhana yang semoga dapat
menjadi pedoman dan petunjuk dalam merancang dan membangun biodigester,
terutama untuk skala rumah tangga dan komunitas (peternak dan petani serta
masyarakat). Semoga tulisan kecil yang kami ketengahkan ke hadapan anda
semua dapat bermanfaat dalam pemanfaatan sumber energi terbarukan untuk
kemandirian energi.
5
BAB II
MENYIAPKAN PENGOPERASIAN
ANAEROBIK BIODIGISTER SESUAI POS DAN
SPESIFIKASI PERUSAHAAN
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menyiapkan pengoperasian
anaerobik biodigister sesuai POS dan spesifikasi perusahaan
Informasi dasar menyiapkan pengoperasian anaerobik biodigister sesuai
POS dan spesifikasi perusahaan yaitu menyiapkan prosedur K3, dokumen
dan peralatan yang diperlukan.Sistem biodigester terdiri dari proses
pengolahan awal, , dan kolam sedimentasi. Air limbah setelah pengolahan
awal dipompa ke yang dapat berupa kolam tertutup atau CSTR. Kolam
anaerobik pada prinsipnya adalah kolam tertutup yang dilengkapi dengan
mekanisme pengadukan. Desain kolam tertutup biasanya untuk menangani
limbah dengan kandungan padatan kurang dari 3%, dan umumnya
beroperasi dalam kisaran suhu mesophilik (+30-41°).Sebelum
mengoperasikan kolam anaerobic biodigester harus dilakukan beberapa
persiapan diantaranya adalah :
1. Memahami prosedur K3 sesuai SOP perusahaan
6
Menyiapkan dokumen yang diperlukan
Menyiapkan peralatanyang diperlukan
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
8
Volume biogas (m3)
Lama nyala api dihitung dengan melihat lamanya waktu yang terpakai
pada kompor gas mulai dari api menyala hingga api mati.
Massa jenis (p) (kg/m³)
.............. (3)
9
Rancangan Desain Gambar 1
menunjukkan rancangan desain biodigester yang dilakukan dalam
penelitian ini.
Identifikasi Masalah
Studi Literatur
Analisis Perancangan
Pengujian Fungsional
Pengujian Kinerja
Pengujian Kinerja
10
Adapun prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 2
Analisis perancangan
Rancangan fungsional
Rancangan structural Pencampuran kotoran sapi
Gambar desain alat
Dengan air (1:2)
Reaktor Biogas
Pengujian
Parameter:
Uji kebocoran
Uji nyala api
Uji nilai kalor
Selesai
11
BAB IV
12
3.Manomater
Manometer adalah alat ukur untuk mengukur tekanan. Manometer
dibuat dengan prinsip pipa U dengan fluida air yang diberi zat warna untuk
mengetahui tekanan biogas yang dihasilkan selama proses berlangsung
dalam satuan atm. Bila manometer diberi tekanan gas dalam salah satu
kolom, maka air di kolom lainnya akan naik hingga mencapai tekanan
tertentu. Perbedaan ketinggian ini di kedua kolom dinyatakan dengan nilai
(h).
13
Analisis Desain Rancangan Fungsional
Jenis reaktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah reaktor floating
drum. Keuntungan dari reaktor ini adalah dapat melihat secara langsung volume
gas yang tersimpan pada drum karena pergerakannya. Karena tempat
penyimpanan yang terapung sehingga tekanan gas konstan. Reaktor ini terdiri dari
bebepa bagian diantaranya
(1) digester yang digunakan sebagai tempat pencerna material biogas dan sebagai
rumah bagi bakteri, baik bakteri pembentuk asam ataupun bakteri pembentuk gas
metana,
(2) penampung gas yang dapat bergerak menggunakan peralatan sejenis drum.
Drum ini dapat bergerak naik turun yang berfungsi untuk menyimpan gas hasil
fermentasi dalam digester. Drum akan bergerak naik atau mengapung pada cairan
ketika ada gas yang memenuhi ruang penampung gas, semakin banyak gas yang
dihasilkan semakin tinggi penampung gas akan terapung,
(3) lubang inlet yang berfungsi sebagai tempat pemasukan bahan limbah kotoran
ternak
(4) lubang outlet sebagai tempat pengeluaran limbah yang telah selesai digunakan.
Jenis bahan yang digunakan untuk pembuatan reaktor ini adalah fiber plastik.
Bahan fiber memiliki kelebihan diantaranya kuat, tahan lama, tidak berkarat, anti
bocor serta ringan.
14
Temperatur biodigester
Tekanan biogas
Tekanan biogas selama fermentasi cenderung mengalami perubahan
yaitu mengalami kenaikan dan penurunan. Dari grafik dibawah ini dapat dilihat
perubahan tekanan selama fermentasi.
102,000
Tekanan Biogas (N/m2)
101,900
101,800
101,700
101,600
101,500
0 20 40
Gambar 5. Tekanan Biogas
Hari
ke-
15
N/m2. Semakin bertambahnya hari, tekanan dalam biogas terus bertambah.
Tekanan biogas yang semakin besar mengindikasikan bahwa biogas yang
dihasilkan juga semakin banyak (Insani, 2013) dan tekanan maksimal tercapai
pada hari ke 16 yaitu 101,933 N/m2. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hadi (1981)
yang menyatakan bahwa peningkatan penambahan waktu fermentasi dari 10 hari
hingga 30 hari meningkatkan produksi biogas sebesar 50%. Hasil penelitian ini
menunjukkan terjadi penurunan tekanan pada hari ke 20 sampai hari ke 37. Hal ini
disebabkan karena proses degradasi anaerob dalam biogas sudah semakin
berkurang. Tekanan yang dihasilkan oleh biogas ini sudah mampu digunakan
untuk menyalakan api dalam kompor gas.
PH
Kisaran pH optimal untuk produksi methan adalah 7,0 sampai 7,2, tetapi
pada kisaran 6.8 sampai 8.0 masih diperbolehkan (Sitorus, 2011). Nilai pH
dalam penelitian ini rata-rata 6,94 sehingga nilai pH dalam reaktor biogas dapat
dikatakan cukup baik untuk produksi gas metan. Dalam bioreaktor, terdapat dua
bakteri yang berperan, yaitu bakteri asam dan bakteri metan. Kedua jenis bakteri
ini harus eksis dalam jumlah yang berimbang. Kegagalan proses pembuatan
biogas dapat dikarenakan oleh tidak seimbangnya populasi bakteri metan
terhadap bakteri asam yang menyebabkan lingkungan menjadi sangat asam (pH
kurang dari 7) yang selanjutnya menghambat kelangsungan hidup bakteri metan.
Keasaman substrat yang dianjurkan berada pada rentang pH 6.5 sampai 8
(Sitorus, 2011).
Volume Biogas
Perubahan volume dalam biogas dapat dilihat pada Gambar 6. Dimana
volume maksimal biogas bernilai 0,101 m3. Volume maksimal ini didapatkan
dengan menggunakan rumus ketinggian maksimum pada drum penampung gas
dikalikan dengan diameter drum penampung.
0.120
0.100
0.080
Volume biogas (m3)
0.060
0.040 16
0.020
0.000 0 20 40
Hari ke-
Gambar 6. Volume Biogas
Dari Gambar 6, terlihat perubahan volume biogas sangat fluktuatif. Hal ini
disebabkan pada saat drum telah mencapai ketinggian maksimum, gas harus
dibuang untuk menampung kembali gas yang akan terbentuk. Sama halnya
dengan tekanan dimana pada hari ke 20 mulai terjadi penurunan volume sampai
pada hari ke 37. Artinya bahwa gas yang tebentuk dalam drum penampung sudah
semakin berkurang. Jumlah biogas yang terbentuk dapat dihitung dengan
akumulasi terbentuknya gas dari hari pertama sampai terakhir, sehingga
didapatkan jumlah gas yang terbentuk sebesar 2,721 m3 atau rata- rata
pembentukan gas sebesar 0,074 m3/hari.
Lama Nyala Api
Lama nyala api diperoleh dari pengujian api pada kompor biogas.
Pengujian dilakukan pada saat volume tangki penampung gas mencapai
maksimum yaitu 0,101 m3 Nyala api dalam penelitian ini diuji coba
menggunakan nyala api besar dan nyala api kecil. Pada nyala api besar didapatkan
hasil, dimana untuk memanaskan 750 gr air sampai gas dalam drum penampung
habis, dibutuhkan waktu 7 menit, dengan sisa massa air sebesar 675 gr dengan
suhu 73oC.
Dari hasil uji nyoba nyala api besar ternyata waktu yang diperlukan untuk
memanaskan air sangat singkat, sehingga percobaan selanjutnya dilakukan dengan
menggunakan nyala api kecil. Dari hasil uji coba nyala api kecil waktu total yang
dapat digunakan untuk memanaskan air adalah 181 menit dengan suhu akhir tata-
rata 91,5oC. Selain itu warna nyala api besar masih campuran warna biru dan
kuning, hal ini disebabkan pada awal pembakaran masih banyak kandungan gas
17
selain metana. Sedangkan pada nyala api kecil warnanya sudah cenderung biru
merata, hal ini karena gas metana sudah sudah homogen.
Jika dibandingkan dengan hasil penelitian Amaru (2006) yang menyatakan bahwa
biodigester dengan kapasitas penyimpan gas 2,5 m3 dapat dimanfaatkan untuk
tungku pemasak selama 4-5 jam. Pada penelitian ini dengan menggunakan 0,19
m3 biodigester tipe floating drum dapat menghasilkan nyala api 181 menit atau
3,01 jam, sehingga sudah sangat baik.
18
BAB V
KESIMPULAN
19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fimgv2-2-
f.scribdassets.com%2Fimg%2Fdocument%2F163675003%2Foriginal
%2Fd9968228bf%2F1602528180%3Fv%3D1&imgrefurl=https%3A%2F
%2Fid.scribd.com%2Fdoc%2F163675003%2FAplikasi-Flexible-
Tank&tbnid=kkqHB09YukfhUM&vet=12ahUKEwj1qv6tq8vuAhVFMCsKHZR
PBKoQMygHegUIARCmAQ..i&docid=X09aBGqGQE0ugM&w=768&h=1024
&itg=1&q=standar%20operasional%20prosedur%20biogas
%20portable&hl=id&safe=strict&ved=2ahUKEwj1qv6tq8vuAhVFMCsKHZRPB
KoQMygHegUIARCmAQ
20
21