Anda di halaman 1dari 9

Jurnal e-Dinamis, Volume 5, No.

1 Juni 2013 ISSN 2338-1035

ANALISA RESPON PARKING BUMPER REDISAIN


DARI BAHAN POLYMERIC FOAM DIPERKUAT SERAT
TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS)
AKIBAT BEBAN TEKAN STATIK
Fernando Binsar Siagian1, Bustami Syam2
1,2
Departemen Teknik Mesin, Universitas Sumatera Utara, Jl. Almamater, Kampus
Email: aldofernando.siagian@yahoo.com

ABSTRAK
Komposit diperkuat serat adalah material non-logam yang mempunyai banyak
keuntungan karena sifat fisis dan mekanis yang baik. Pemakaian blowing agent membuat
material ini menjadi lebih ringan lagi yang dikenal dengan istilah material komposit polymeric
foam (PF). Sebagai penguat penelitian ini menggunakan serat alam yang didapat dari
pengolahan serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Tujuan penelitian ini adalah untuk
memperoleh tegangan tekan maksimum, dan gaya maksimum yang terjadi akibat beban tekan
statiki. Pengujian yang dilakukan terhadap bahan ini yaitu: uji tekan statik. Hasilnya, untuk
parking bumper diperoleh gaya tekan maksimum sebesar 38934.615 N, dan kekuatan tekan
sebesar 502.174 MPa.

Key words: Parking Bumper, polymeric foam, Uji tekan statik, Sifat mekanik, serat
TKKS, komposit

1. Pendahuluan

Perkembangan industri kelapa dilakukan untuk mendapatkan bahan


sawit semakin pesat, produk limbahpun yang tepat guna, salah satunya bahan
semakin bertambah, salah satu hasil komposit polimer. Kemampuannya
industri sawit yang kerap menjadi yang mudah dibentuk sesuai
limbah yaitu tandan kosong kelapa kebutuhan, baik dalam segi kekuatan
sawit selain itu juga pelepah sawit, maupun keunggulan sifat-sifat yang
bungkil sawit, lumpur sawit (sludge) lain, mendorong penggunaan bahan
dan serabut sawit yang setiap tahunnya komposit polimer sebagai bahan
menghasilkan perhektar sebanyak alternatif yang mampu menyamai
±23,3 ton limbah sawit [1]. material logam konvensional pada
Perkembangan industri kelapa berbagai produk yang dihasilkan oleh
sawit semakin pesat, produk limbahpun industri khususnya industri manufaktur.
semakin bertambah, salah satu hasil Pemanfaatan tandan kosong
industri sawit yang kerap menjadi kelapa sawit untuk produk teknologi
limbah yaitu tandan kosong kelapa yang bermanfaat masih sangat
sawit selain itu juga pelepah sawit, terbatas, umumnya tandan kosong
bungkil sawit, lumpur sawit (sludge) kelapa sawit tersebut diolah secara
dan serabut sawit yang setiap tahunnya ptradisional untuk dijadikan pupuk
menghasilkan perhektar sebanyak kompos yang akan dimanfaatkan
±23,3 ton limbah sawit [1]. kembali menjadi pupuk pada
Saat ini perkembangan teknologi perkebunan kelapa sawit tersebut.
akan material (bahan) semakin pesat. Namun dewasa ini semakin
Pemenuhan kebutuhan akan bahan dikembangkan menjadi produk-produk
dengan karakteristik tertentu juga yang bermanfaat bahkan telah menjadi
menjadi faktor pendorongnya. Berbagai produk-produk yang memiliki nilai jual.
macam bahan telah digunakan dan Banyak penelitian ilmiah yang
juga penelitian lebih lanjut terus berhubungan dengan limbah tandan

6
Jurnal e-Dinamis, Volume 5, No.1 Juni 2013 ISSN 2338-1035

kosong kelapa sawit yang telah dapat direkomendasikan untuk


dikerjakan seperti: pembuatan papan diproduksi secara massal dan
partikel dengan perekat fenol digunakan di masyarakat.
formaldehyde, dan bahan baku kertas
[2,3].
Pemanfaatan material alternatif 2. Tinjauan Pustaka
ini sangat beralasan yaitu: mudah
tersedianya bahan baku, umur pakai Material komposit terdiri dari
dapat lebih lama, mudah didesain, dua bagian utama di antaranya: (1).
dapat didaur ulang, bebas korosi, daya Matriks, dan (2) Penguat
tahan tinggi dan mampu menyerap (reinforcement). Materilal komposit ini
suhu panas, serta ekonomis. menghasilkan sebuah material baru
Indonesia merupakan negara dengan sifat-sifat ataupun
agraris dengan jumlah perkebunan karakteristiknya yang masih didominasi
sawit sebesar 7,51 ha pada tahun oleh sifat-sifat material pembentuknya.
2009, dengan akumulasi peningkatan Sehingga pemilihan jenis material yang
luas areal perkebunan rata-rata 11,12% tepat dengan menggunakan jenis
pertahun [2], dan produksi sawit material komposit disebabkan oleh
pertahun 1,9 juta ton berat kering atau kekuatan materialnya lebih baik akibat
setara 4 juta ton berat basah per tahun penggabungan antara dua atau lebih
[4]. Sehingga untuk supplai bahan baku material penyusunnya.
sangat berlimpah. Material komposit terbentuk oleh
Penelitian ini berfokus pada dua jenis fasa, yaitu fasa matriks dan
pembuatan dan analisa kekuatan fasa penguat. Fasa matriks adalah
material untuk mendapatkan komposisi material fasa kontinyu yang selalu tidak
komposit polymeric foam yang tepat kaku dan lemah, sedangkan fasa
dengan kandungan serat tandan penguat selalu lebih kaku dan kuat,
kosong kelapa sawit. Batasan masalah akan tetapi fasa penguat ini lebih
dalam penelitian ini dicukupkan hanya rapuh. Penggabungan kedua fasa
untuk membuat spesimen parking tersebut menghasilkan material yang
bumper. Selain komposisi bahan, dapat mendistribusikan beban yang
penyelidikan perilaku mekanik bahan ini diterima disepanjang penguat,
juga diamati berdasarkan hubungan sehingga material menjadi lebih tahan
antara kurva tegangan dan regangan terhadap pengaruh beban tersebut.
yang dihasilkan pada pengujian tekan . Material Komposit Polymeric Foam.
statik. Pengujian yang dilakukan adalah Material komposit Polymeric
uji tekan statik. Foam terdiri dari polyester resin tak
Proses pemakaian parking jenuh dan blowing agent. Blowing agent
bumper pada umumnya sering yang digunakan dalam penelitian ini
mengalami beban tekan diakibatkan adalah; Polyol dan isocyanate.
oleh benturan dengan ban kenderaan Sementara untuk mempercepat proses
pada saat parkir, beban tekan ini terjadi polymerisasi digunakan katalis jenis
secara berulang-ulang sehingga MEKP.
mempengaruhi kekuatan parking
bumper tersebut. Untuk mengetahui 2.1. Polyester resin tak jenuh
kekuatan material yang dibutuhkan Polyester resin tak jenuh
parking bumper ini diperlukan penelitian merupakan polimer kondensat yang
yang lebih khusus terhadap terbentuk berdasarkan reaksi antara
desain/pembuatan dan kekuatan polyol yang merupakan organik
mekanik material parking bumper. Dari gabungan dengan alkohol multiple atau
penelitian ini akan diperoleh perbedaan gugus fungsi hidroksi, dan
data mechanical properties antara polycarboxylic, yang mengandung
design bentuk yang lama dengan ikatan ganda. Tipikal jenis polyol yang
bentuk yang telah di modifikasi, dan digunakan adalah glycol, seperti

7
Jurnal e-Dinamis, Volume 5, No.1 Juni 2013 ISSN 2338-1035

ethylene glycol. Sementara asam Blowing Agent adalah material


polycarboxylic yang digunakan adalah yang digunakan untuk menghasilkan
asam phthalic dan asam maleic. struktur berongga pada komposit yang
Polyester resin tak jenuh adalah dibentuk. Jenis blowing agent yang
jenis polimer thermoset yang memiliki digunakan dalam penelitian ini adalah
struktur rantai karbon yang panjang. polyurethane.
Matriks jenis ini memiliki sifat dapat Reaksi kedua adalah reaksi
mengeras pada suhu kamar dengan antara air dan isocyanate menghasilkan
penambahan katalis tanpa pemberian polyurea dan gas CO2 sebagai
tekanan ketika proses chemical blowing agent.polyurethane
pembentukannya. Struktur material dibentuk oleh reaksi senyawa isosianat
yang dihasilkan berbentuk crosslink yang bereaksi dengan senyawa yang
dengan keunggulan pada daya tahan memiliki hydrogen aktif seperti diol
yang lebih baik terhadap jenis (polyol), yang mengandung group
pembebanan statik dan impak. Hal ini hydroksil dengan pemercepat katalis.
disebabkan molekul yang dimiliki Unsur nitrogen yang bermuatan pada
material ini ialah dalam bentuk rantai kelompok alkohol (polyol) akan
molekul raksasa atom-atom karbon membentuk ikatan urethane antara dua
yang saling berhubungan satu dengan unit monomer dan menghasilkan
lainnya. Dengan demikian struktur dimerurethane. Reaksi isosianat ini
molekulnya menghasilkan efek akan membentuk amina dan gas
peredaman yang cukup baik terhadap karbon dioksida (CO2). Gas ini yang
beban yang diberikan. kemudian akan membentuk busa pada
Pada desain struktur dilakukan material polimer yang terbentuk [5].
dengan cara pemilihan matriks dan
penguat, hal ini dilakukan untuk 2.3. Katalis MEKP
memastikan kemampuan material Katalis merupakan material kimia
sesuai dengan produk yang akan yang digunakan untuk mempercepat
dihasilkan. Dalam desain struktur ini proses reaksi polimerisasi struktur
jenis matriks yang akan digunakan komposit pada kondisi suhu kamar dan
adalah polyester resin tak jenuh dan tekanan atmosfir. Pemberian katalis
penguat serat tandan kosong kelapa dapat berfungsi untuk mengatur waktu
sawit. pembentukan gelembung blowing
Matriks ini tergolong jenis agent, sehingga tidak mengembang
polimer thermoset yang memiliki sifat secara berlebihan, atau terlalu cepat
dapat mengeras pada suhu kamar mengeras yang dapat mengakibatkan
dengan penambahan katalis tanpa terhambatnya pembentukan
pemberian tekanan ketika proses gelembung.
pembentukannya. Struktur material
yang dihasilkan berbentuk crosslink 2.4. Serat Tandan Kosong Kelapa
dengan keunggulan daya tahan yang Sawit (TKKS).
lebih baik terhadap jenis pembebanan Untuk penguat komposit
statik dan impak. Hal tersebut digunakan serat tandan kosong kelapa
disebabkan oleh molekul yang dimiliki sawit yang akan dicampurkan kedalam
bahan dalam bentuk rantai molekul matriks. Tiap kandungan serat tandan
raksasa, atom-atom karbon yang saling kosong kelapa sawit secara fisik
mengikat satu dengan lainnya mengandung bahan–bahan serat
mengakibatkan struktur molekulnya seperti lignin (16,19 %), selulosa
menghasilkan efek peredaman yang (44,14%) dan hemi selulosa (19,28%)
cukup baik terhadap beban yang yang mirip dengan bahan kimia
diberikan. penyusun kayu [4]. Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh sebuah
2.2. Blowing Agent institusi komersial terhadap komposisi
bahan kimianya diketahui bahwa

8
Jurnal e-Dinamis, Volume 5, No.1 Juni 2013 ISSN 2338-1035

kandungan bahan serat tandan kosong partikel agregat tersebut menjadi suatu
kelapa sawit merupakan kandungan massa padat [6].
terbesar seperti terlihat pada tabel 2.4. Pada umumnya beton terdiri dari
Berdasarkan data maka terlihat bahwa ± 15 % semen, ± 8 % air, ± 3 % udara,
kandungan yang sangat dominan selebihnya pasir dan kerikil. Campuran
adalah serat, sehingga akan mampu tersebut setelah mengeras mempunyai
memberikan sifat mekanik yang cukup sifat yang berbeda-beda, tergantung
baik terhadap material komposit yang pada cara pembuatannya.
akan dibentuk. Perbandingan campuran, cara
Permasalahan yang dihadapi pencampuran, cara mengangkut, cara
pada penggunaan limbah dari tandan mencetak, cara memadatkan, dan
kosong kelapa sawit adalah terdapat sebagainya akan mempengaruhi sifat-
kandungan zat ekstraktif dan asam sifat beton [7].
lemak yang sangat tinggi, sehingga Sifat beton meliputi: mudah
dapat menurunkan sifat mekanik diaduk, disalurkan, dicor, didapatkan
material yang dibentuk. dan diselesaikan, tanpa menimbulkan
2.5. Teknik Pembuatan Material pemisahan bahan susunan pada
Komposit adukan dan mutu beton yang
Pembuatan material komposit disyaratkan oleh konstruksi tetap
pada umumnya tidak melibatkan dipenuhi [8].
penggunaan suhu dan tekanan yang Material beton mempunyai beberapa
tinggi. Hal ini disebabkan material ini keunggulan teknis jika dibanding
mudah menjadi lembut atau melebur. dengan material konstruksi lainnya.
Proses pencampuran ini dilakukan Bahan baku pembuatan beton, seperti
pada saat matriks dalam keadaan cair. semen, pasir dan koral atau batu
Ada beberapa metode pembuatan pecah, sangat mudah diperoleh.
material komposit diantaranya adalah: Keunggulan lain yang dimiliki beton
1. Metode penuangan secara dibandingkan dengan material lainnya
langsung adalah mempunyai kuat tekan dan
2. Metode pemampatan atau stabilitas volume yang baik dan biaya
tekanan. perawatannya relatif lebih murah.
3. Metode pemberian tekanan Selain itu, material beton lebih tahan
dan panas. terhadap pengaruh lingkungan, tidak
Pada metode penuangan secara mudah terbakar, dan lebih tahan
langsung dilakukan dengan cara terhadap suhu tinggi, sehingga banyak
melekatkan atau menyentuhkan digunakan sebagai pelindung struktur
material-material penyusun pada baja terhadap pengaruh kebakaran
cetakan terbuka dan dengan perlahan - pada bangunan gedung [9].
lahan diratakan dengan menggunakan
roda perata atau dengan pemberian 2.7.1. Persamaan Tegangan dan
tekanan dari luar. Regangan
Pada sebuah batang lurus yang
2.6. Beton dikenai beban tarik, maka akan
Beton adalah suatu material mengalami perubahan panjang yang
yang menyerupai batu yang diperoleh disertai dengan pengurangan luas
dengan membuat suatu campuran yaitu penampang batang. Perubahan
semen, pasir, kerikil dan air untuk panjang ini disebut juga dengan
membuat campuran tersebut menjadi regangan teknik (εeng), yang
keras dalam cetakan sesuai dengan didefinisikan sebagai perubahan
bentuk dan dimensi struktur yang panjang yang terjadi (∆L) terhadap
diinginkan. Kumpulan material tersebut panjang batang mula-mula (Lo).
terdiri dari agregat yang halus dan Tegangan yang dihasilkan pada proses
kasar. Semen dan air berinteraksi ini disebut dengan tegangan teknik
secara kimiawi untuk mengikat partikel- (σeng), dimana hal ini didefinisikan juga

9
Jurnal e-Dinamis, Volume 5, No.1 Juni 2013 ISSN 2338-1035

sebagai nilai pembebanan yang terjadi terhadap regangan yang dihasilkan.


(F) pada suatu luas penampang awal Teori ini kemudian lebih dikenal dengan
(Ao). untuk memperoleh tegangan, Hukum Hooke. Namun teori ini hanya
dalam persamaan dapat dituliskan berlaku pada batas elastik material,
seperti pada persamaan: dimana tegangan akan berbanding
 lurus terhadap regangan, dan bila
 =

beban dihilangkan, maka sifat ini akan
Dimana σ adalah tegangan
menyebabkan material kedalam bentuk
normal dengan satuan (N/m2), dan F
dan dimensi aslinya [9].
adalah gaya yang ditimbulkan akibat
Perbandingan antara tegangan
tarik dan tekan (N) dan A adalah luas
dan regangan dalam batas elastik
penampang (m2). Seperti ditunjukkan:
disebut dengan istilah konstanta
 = proporsional. Nama lain konstanta ini

adalah Modulus Elastisitas (E) atau
∆
 = Modulus Young. Pada penelitian ini
L istilah yang digunakan ialah E, dan
Dimana ∆L = L1- L0, L1 diperlihatkan pada persamaan.
merupakan panjang akhir batang pada 
suatu pengujian tarik, sebelum beban =

dihilangkan kembali. Tegangan Definisi perpindahan adalah
sebenarnya (σtrue) didefinisikan sebagai perubahan kedudukan, hal ini
nilai beban yang diberikan terhadap merupakan besaran vektor mencakup
luas penampang batang. (Ai) yang jarak dan arah. Kecepatan adalah laju
berubah akibat tarikan. Sementara perubahan kedudukan terhadap waktu.
regangan sebenarnya (εtrue), Hal ini juga merupakan besaran vektor
didefinisikan sebagai logaritmik mencakup jarak, arah dan waktu.
perubahan panjang batang akhir Kecepatan seragam memiliki partikel
terhadap panjang awal batang. Kedua yang bergerak dengan kecepatan
istilah tersebut dapat dituliskan konstan pada lintasan lurus atau dimiliki
kedalam bentuk persamaan berikut: partikel yang melintasi perpindahan
F yang sama dalam selang waktu yang
σ =
Ai sama secara berturut-turut tanpa peduli
L berapa selisih selang waktu tersebut.
ε = ln
L Sedangkan percepatan seragam
Dalam aplikasinya hasil dari dimiliki partikel yang mengalami
pengukuran tegangan pada pengujian perubahan kecepatan yang sama
tarik dan tekan umumnya merupakan dalam selang waktu yang sama secara
nilai teknik, hal ini disebabkan oleh berturut-turut tanpa peduli berapa
sulitnya untuk mendapatkan nilai selisih selang waktu tersebut, seperti
perubahan luas penampang ditunjukkan pada persamaan.
sebenarnya yang disebabkan oleh 1 "
beban tarik, selain itu perubahan yang ( +  ) =
2 #
terjadi sangat kecil, sehingga dapat 1
dianggap sama dengan A0. = ( 0+ )
2
Dimana V0 adalah kecepatan
2.7.2. Hubungan Tegangan dan awal, V adalah kecepatan akhir, a
Regangan percepatan, t waktu dan s perpindahan
Robert Hooke (1689), telah kecepatan pertengahan =
mengamati sebuah fenomena perpindahan/waktu. Maka persamaan
hubungan antara Tegangan dan selisih antara kecepatan dan waktu.
Regangan pada daerah elastis ∆
material, yang menyatakan bahwa =

dalam batas-batas tertentu tegangan ∆
pada suatu material ialah proporsional = 0+

10
Jurnal e-Dinamis, Volume 5, No.1 Juni 2013 ISSN 2338-1035

1 2
= 0 +
2
2
= 0 + 2

Dari persamaan di atas, bila V0 = 0,


maka : v2 = 0 + 2 as
Maka untuk v diperoleh seperti
ditunjukkan pada persamaan. Gambar 1. Design Parking bumper
= $2
bila a = g, dan s = H, Proses pencetakan Parking
maka : Bumper dilakukan dengan langkah-
= $2 langkah sebagai berikut:
Maka persamaan diatas adalah
percepatan benda jatuh bebas 1. Pemberian lapisan pemisah (
tergantung pada jarak atau tinggi benda Pelumas Wax ) pada cetakan.
jatuh dari pusat bumi, ketika sebuah Oleskan lapisan pemisah pada
benda padat jatuh dengan kecapatan bagian dalam cetakan agar tidak
sedang, dapat dianggap benda terjadi ikatan yang kuat atau lengket
mengalami percepatan gravitasi antara permukaan cetakan dan
seragam, untuk pengertian umum para produk yang dibentuk. Hal ini
ilmuan mengambil harga percepatan bertujuan untuk mempermudah
gravitiasi g = 9,81 m/s2. proses pembongkaran.
2. Persiapan bahan-bahan yang
3. Metodologi Penelitian diperlukan yaitu serat, resin tipe
BQTN 157-EX yang merupakan
Pada pembuatan spesimen polyester resin tak jenuh kemudian
parking bumper ini kami memilih ditimbang.
struktur spesimen dengan bentuk dan 3. Campurkan terlebih dahulu
ukuran seperti pada Gambar 3.19. Hal polyester resin dan serat tandan
ini dikarenakan struktur spesimen kosong kelapa sawit kemudian aduk
tersebut banyak dijumpai dikawasan hingga merata.
perparkiran yang ada di pertokoan, 4. Campurkan katalis kedalam
gedung perkantoran, pusat campuran serat dan resin dan aduk
perbelanjaan dan lain-lain. Kemudian hingga merata.
struktur tersebut bentuk disainnya lebih 5. Campurkan bahan pembentuk
sederhana dan dapat meminimalisir polyurethane dengan komposisi
gaya tekan yang diterima oleh parking polyol 55% dan isocyanate 45%,
bumper tersebut. Ukuran spesimen dan aduk hingga merata.
yang akan dibuat adalah 6. Masukkan campuran polyol +
250×200×130(mm) dan ukuran isocyanate kedalam campuran resin
cetakan 1200×200×130(mm), ukuran dan serat tandan kosong kelapa
cetakan dibuat lebih tinggi dari sawit, dan aduk hingga merata.
spesimen, hal ini bertujuan untuk Setelah itu campurkan dengan
menghindari terjadinya luapan pada katalis lalu aduk hingga campuran
campuran resin, serat TKKS, katalis merata.
dan blowing agent. 7. Tuangkan campuran tersebut
Rancangan bentuk, ukuran dan kedalam cetakan yang telah
cetakan spesimen parking bumper dipersiapkan.
yang telah dirancang dalam penelitian 8. Proses penuangan matriks dan
ini ditunjukkan oleh gambar seperti serat kedalam cetakan.
berikut. 9. Berikutnya biarkan campuran
tersebut pada tekanan atmosfir dan
suhu kamar. Proses polimerisasi
akan terjadi disertai dengan
11
Jurnal e-Dinamis, Volume 5, No.1 Juni 2013 ISSN 2338-1035

terbentuknya gelembung gas pada µs = koefisien gesek


seluruh bagian komposit.
Dengan:

4. Hasil dan Pembahasan m = 1600 Kg


g = 9,8 m/s2
1. Perhitungan Teori v = 5 km/s
α = 300
Untuk menganalisa distribusi µs = 0,8
gaya seperti pada dapat diasumsikan
bahwa W tersebut adalah berat bobot Maka besarnya nilai gaya tekan
mobil, dan P adalah gaya normal yang (P) yang terjadi pada parking bumper
selanjutnya kita beri nama Gaya Tekan adalah:
yang terjadi pada parking bumper,
sehingga besarnya nilai Gaya Tekan P = 3366,734 N
tersebut secara teori adalah:
2. Pengujian Statik

Gambar 2. Analisa gaya yang diterima


parking bumper
Gambar 3. Grafik pengujian Spesimen 1
& = 0

W sin α – F cos α – fs = 0 Grafik pengujian menunjukan


parking bumper PF pada spesimen
fs = W sin α – F cos α satu mampu menahan beban hingga
4031.6 N dan maximum stress hingga
s P = m.g sin α – m.a cos α
507,079 MPa. Grafik menunjukan
sesaat sebelum parking bumper
s P = m.g sin α – m. cos α
polymeric foam rusak, parking bumper
akan mengalami pertambahan panjang.
m.g sin α – m. cos α
P= t Hal ini menunjukan bahwa sifat elastis
µs polymeric foam meningkat sesaat
sebelum material polymeric foam rusak.
Dimana:
Grafik pengujian menunjukan
P = Gaya Tekan (N) parking bumper PF pada spesimen
dua mampu menahan beban hingga
W = Berat Benda (N) 3887,28 N dan maximum stress hingga
484,712 MPa. Respon yang
m = Massa (Kg) ditunjukkan setelah pengujian
spesimen II pada gambar berikut.
g = Percepatan gravitasi ( ) 2)

v = Kecepatan ( ) )

= Sudut Kemiringan ( )

fs = gaya gesek (N)

12
Jurnal e-Dinamis, Volume 5, No.1 Juni 2013 ISSN 2338-1035

respon yang khas, yaitu terjadinya


pergeseran pada dinding rongga. Untuk
pembebanan yang berkelanjutan akan
mengakibatkan konsentrasi tegangan
terhadap bidang dimana keretakan
terjadi.

Gambar 4. Grafik pengujian Spesimen 2

Gambar 6. Grafik hasil pengujian ketiga


spesimen

Tabel 1. Tegangan maksimum dan


regangan maksimum spesimen pada uji
tekan statik.

No Teg. Maks (MPa) Regangan


Spes Maks (%)
imen
1 507,079 21,52%
2 484,712 27,1%
3 514,730 26,78%
Gambar 5. Grafik pengujian Spesimen 3
Rata 502,174 25,134%
-
Grafik pengujian menunjukan Rata
parking bumper PF pada spesimen
tiga mampu menahan beban hingga 3. Validasi
3987.73 N dan maximum stress hingga
514,730 MPa. Untuk menilai ataupun
Dari hasil grafik ketiga spesimen membandingkan keakuratan dari mesin
diatas, kita dapat menggabungkan uji Impak Jatuh Bebas maka dilakukan
ketiga grafik dan membandingkan nya. validasi nilai antar nilai yang diperoleh
Setelah itu kita juga dapat dari teori dengan nilai hasil pengujian.
menyimpulkan rata-rata maximum force Tabel berikut adalah nilai validasi
dan maximum stress yang mampu di yang diperoleh:
tahan oleh parking bumper PF. Grafik
Tabel 2. Hasil validasi nilai gaya
gabungannya dapat kita lihat pada
gambar dibawah ini. Nilai
Dari grafik-grafik pengujian di No Nilai
atas, dapat disimpulkan maximum force Pengujian Ralat (%)
yang mampu di tahan oleh parking Spesimen Teori (N)
(N)
bumper. Yang mana parking bumper
yang telah didesain ulang pada 1 3968,87
3366,734 15,17
penelitian ini memiliki ketahanan lebih
tinggi daripada parking bumper
sebelumnya. Hasil uji tekan statik aksial
terhadap polymeric foam yang 5. Kesimpulan Dan Saran
diperkuat serat TKKS menunjukkan

13
Jurnal e-Dinamis, Volume 5, No.1 Juni 2013 ISSN 2338-1035

Berdasarkan penelitian dan [1] Umar, S. Potensi Limbah Kelapa


analisa yang telah dilakukan dan Sawit Dan Pengembangan
dilaporkan pada bab-bab sebelumnya, Peternakan Sapi Berkelanjutan Di
maka kesimpulan dari hasil penelitian Kawasan Perkebunan Kelapa
ini yaitu: Sawit. Jurnal Wawasan, Vol 13.,
Berdasarkan hasil analisa gaya No.3, Tahun 2008,
desain struktur, parking bumper [2] Subiyanto, Bambang, dkk.
didapatkan bahwa parking bumper Utilization of Empty Fruit Bunch
menghasilkan gaya tekan P sebesar Waste from Oil Palm Industry for
3366,734 N. Dimana gaya tekan yang Particleboard Using Phenol
dihasilkan oleh parking bumper Formaldehyde Adhesive. Warta
sebelumnya adalah sebesar PPKS 1-4.
2330,492 N. Sehingga dapat [3] Isroi, Pengolahan TKKS (Tandan
disimpulkan bahwa parking bumper Kosong Kelapa Sawit), (online)
pada penelitian ini lebih baik dari (http://www.isroiwordpress.com),
sebelumnya. diakses tanggal 2 Februari April
Respon Mekanik material 2013).
polymeric foam diperkuat serat TKKS [4] Nuryanto, E. Pemanfaatan
akibat beban tekan statik ditandai Tandan Kosong Kelapa Sawit
adanya daerah patahan atau retak di Sebagai Sumber Bahan Kimia.
permukaan spesimen. Kegagalan Warta PPKS : 137-144. 2004.
polymericfoam diperkuat serat TKKS [5] Callister Jr, W.D. Material Science
menunjukkan kegagalan geser karena and Engineering: An Introduction.
sudut patah atau retak pada arah New York: John Wiley&Sons:
beban. 2004.
Dari hasil pengujian statik tekan, [6] Dieter, George E. Metalurgi
kekuatan gaya tekan maksimum yang Mekanik, Jakarta: Erlangga, 1987.
mampu diterima oleh parking bumper
Van Vlack, Lawrence H., Djaprie,
PF adalah sebesar 3968,67 N, [7] Sriati, dan Array. Ilmu dan
tegangan maksimum sebesar 502,174
Teknologi Bahan. Jakarta
MPa.
Untuk pengembangan selanjutnya, [8] Hosford, William.F Mechanical
peneliti menyarankan agar komposisi Behaviour of Materials. University
yang dipakai dalam pembuatan parking of Michigan, New York:
bumper polymericfoam diperkuat serat Cambridge University Press.
TKKS ditambah dengan material lain 2005.
yang dapat menambah kekuatan dan [9] Zulfikar, Pembuatan dan
kekerasan parking bumper Penyelidikan Perilaku Mekanik
polymericfoam. Material Polymeric Foam
Penelitian mengenai penggunaan diperkuat Serat TKKS akibat
komposit serat TKKS ini diharapkan Beban Statik dan
dapat menjadi acuan dan alternatif baru
dalam suatu pembuatan produk
komposit yang akan datang bagi
penelitian berikutnya.
Penelitian lebih lanjut terhadap
material komposit sebaiknya lebih
dikembangkan lagi, karena
penggunaan material komposit menjadi
suatu kebutuhan di masa mendatang.

Daftar Pustaka

14

Anda mungkin juga menyukai