PENDAHULUAN
Sekam padi lebih sering hanya digunakan sebagai bahan pembakar bata
merah atau dibuang begitu saja dan digunakan untuk bahan bakar pengering
gabah diwaktu panen di musim penghujan, agar kualitas gabah yang di panen
padi sekitar 3200 kalori atau setara dengan 1/2 liter minyak tanah., padahal
selulosa yang diselaputi oleh matrik yang disebut lignin, bahan lignoselulosa
yang menyebabkan timbulnya sifat kuat dan kaku. Dari sifat kaku dan kuat ini
(http://eprints.ums.ac.id/562/artikel).
Plastic yang pertama adalah karet dicetak tahun 1820 di Inggris oleh
menjadi karet yang kaku. Perkembangan dari plastic yang kita dapatkan
diuraikan dari cellulose fiter yang dikerjakan oleh seorang ilmuan Belgia,
1 1
polimer memiliki beberapa karakteristik yaitu; plastis (fleksibel), elastis
polimerisasi gas etilen, yang dapat diperoleh dengan member hydrogen gas
petroleum pada pemecahan minyak (nafta), gas alam atau asetilen. Polietilen
polietilen masa jenis rendah (LDPE), polietilene masa jenis medium (MDPE)
dengan cara yang sama seperti pada etilen. Menurut proses yang serupa
bidang kehidupan seperti untuk bemper mobil, bodi kendaraan, bodi pesawat
dengan material penyusun dari bahan alami. Baik material matrik maupun
2
matriknya, dan suatu jenis serat seperti kaca, karbon dan armid(Kevlar)
(Prof. Jasmari Ph.D, tahun 2009) bahwa jenis serat alami yang biasa dipakai
sebagai matrik pengisi yaitu serat tanaman seperti; rami, kenaf, rosella, flax
dan hemp. Serat buah seperti; kapok, kapas, buah kelapa sawit dan buah
terhadap kekuatan tarik nano komposit. Dalam hal ini dilakukan pembuatan
tersebut dilakukan karena pada jenis plastik ini materialnya sangat lunak, atau
dapat dicairkan dan dialirkan bila dipanasi sehingga dapat dibentuk atau
injeksi moulding.
3
1.3. Batasan Masalah
Untuk mencapai tujuan awal dari penulisan tugas akhir ini, maka
1. Bahan filler ( penguat ) yang digunakan adalah serbuk sekam padi skala
1.5. Hipotesa
Ada pengaruh jenis plastic dan prosentase sekam padi terhadap kekuatan
tarik komposit.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
langsung oleh mata ) sehingga menjadi material baru yang lebih berguna.
komposit terdiri dari dua bagian utama yaitu Filler ( pengisi ) berfungsi
sebagai Penguat dari matriks. Pada umumnya komposit yang dibuat manusia
matriknya, dan suatu jenis serat seperti kaca, karbon dan aramid (Kevlar)
sebagai penguatannya.
Bahan jenis ini ditemukan berkembang pada industri otomotif, bahan ini
5
pendek, atau serabut-serabut dimana terbuat dari silikon karbida atau
boron nitride
Lamina merujuk pada satu lembar komposit dengan arah serat tertentu,
ada juga yang dijual dalam bentuk pre-preg (pre-impregnated). Laminate bisa
Bahan komposit (atau komposit) adalah suatu jenis bahan baru hasil
rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih bahan dimana sifat masing-masing
bahan berbeda satu sama lainnya baik itu sifat kimia maupun fisikanya dan
struktur yang berbeda. Material-material dengan jenis seperti itu terdiri atas
padatan inorganik yang tersusun atas komponen organik. Selain itu, material
6
2.2 Pengisi ( filler )
selulosa terdiri dari serat- serat selulosa yang diselaputi oleh matrik yang
dan kaku. Dari sifat kaku dan kuat ini yang dimiliki sekam padi maka dapat
jenis rata- rata 0,67- 0,74 g/cm3. Adanya tinggi kandungan silika yang tinggi
6,5 skala mohs. Sehingga sekam padi dapat dijadikan sebagai bahan pengisi
7
2.3.1. Sifat dan Kandungan Sekam Padi
8
2.4. Resin Sebagai Matriks Bahan Komposit
besar. Pada umumnya suatu polymer dibangun oleh satuan struktur yang
tersusun secara berulang. Susunan tersebut diikat oleh gaya tarik menarik
yang kuat yang disebut dengan ikatan kovalen. Resin merupakan bahan
komposit. Bahan matrik dipilih dari bahan – bahan yang lunak seperti
memiliki tugas untuk melindungi dan mengikat serat agar serat dapat bekerja
dengan baik. Bahan polymer yang dapat dijadikan matrik dalam komposit
optimum dari sifat – sifat bahan penyusunnya untuk mendapatkan sifat – sifat
serbuk memiliki kombinasi sifat – sifat yang ringan, kaku, kuat dan
mempunyai nilai kekerasan yang cukup tinggi. Disamping itu juga sifat dari
unsur – unsur pokok dan akibat struktur dari sistem komposit, cara dimana
9
2.6 Bahan – bahan Penyusun Material Komposit
10
pukulan ( ductility ), mempunyai nilai kekerasan ( toughness),
– macam material.
11
sifatnya tersebut, keramik mempunyai beberapa kekurangan yaitu
234).
12
a. Polimer kristal
tertentu.
b. Polimer Amorf
2.7 Termoplastik
2.7.1 Termoset
13
2.7.2. Elastomer
b) Produk yang ringan dan kuat dapat dibuat. Berat jenis polymer lebih
pengisi, agar sifat – sifatnya dapat berubah dalam daerah yang luas.
g) Kurang tahan terhadap panas. Hal ini sangat berbeda dengan logam
dan keramik
14
h) Kekerasan permukaannya sangat kurang. Bahan polymer yang keras
kecil.
dugunakan dalam servis (Ultracki, 1990; Folkes dan hope, 1993; Mathewet,
1998)
tegangan tarik, tegangan tekan yang besar terjadi pada bagian yang
15
jauh lebih besar dari pada kekuatan tariknya, hal inilah yang menyebabkan
2.8 Polypropylene
kristal clan rasa amorf. Adapun reaksi yang terjadi pada PP seperti
dibawah
juga akan semakin besar. Dengan adanya massa jenis yang lebih besar
terhadap sifat termal pada saat dikenai gaya tarik akan terjadi
pemusatan tegangan.
16
2.8.2. Polimer PP ( Polypropylene )
menyerang.
PHYSICAL
MECHANICAL
17
THERMAL
ELECTRICAL
18
a). Sifat-sifat Utama Polypropylene adalah :
rendah akan rapuh, dalam bentuk murni pada suhu -30ºC mudah
mudah penanganannya.
4. Kristalinitas ( 60%-70% )
19
6. Modulus of elasticity 11.000-13000 (kg/cm²)
9. Nitrogen 4,4
10. Oksigen 23
memiliki sifat – sifat listrik yang baik. Terutama sangat baik dalam
lunaknya tinggi sekali (170 ºC), kekuatan tarik, kekuatan lentur dan
20
mengkilap, penyusutannta pada pencetakan kecilpenampilan dan
dengan gugus metil rantai utama. Atom hidrogen terikat pada atom
karbon tertier yang mudah bereaksi dengan oksigen dan ozon, yang
h). Penggunaan
2.9 Polietilen
21
Polietilen digolongkan menjadi tiga yaitu polietilen tekanan
jenisnya (kristalinitas).
22
mudah pecah sehingga perlu ditambahkan ( PE ) atau bahan
LDPE HDPE
Structure: cr Structure: cr
Specific density: 0.92 Specific density: 0.95
Water absorbtion rate (%): 0.01 Water absorbtion rate (%): 0.01
Elongation (%): 500 Elongation (%): 100
Tensile strength (psi): 1700 Tensile strength (psi): 4550
Compression strength (psi): 1400 Compression strength (psi): 2900
Flexural strength (psi): 1400 Flexural strength (psi): 5800
Flexural modulus (psi): 22000 Flexural modulus (psi): 120000
Impact (izod ft. Lbs/in): nb Impact (izod ft. Lbs/in): nb
Hardness: sd55 Hardness: sd65
Deflection temperature (deg. F) Deflection temperature (deg. F)
- @ 66 psi: 113 - @ 66 psi: 176
- @ 264 psi: 95 - @ 264 psi:131
Utilzation temperature (deg. F) Utilzation temperature (deg. F)
- min: -76 - min: -180
- max: 210 - max: 248
Melting point (deg. F): 248 Melting point (deg. F): 266
Coefficient of expansion:0.00009 Coefficient of expansion: 0.00007
Arc resistance: 180
Dielectric strength (kv/mm): 22
23
radar, TV dan sebagai alat komunikasi. Akan mempunyai sifat
yang cukup stabil tahan berbagai bahan kimia kecuali kalida dan
maka bahan ini memiliki kekuatan mekanik yang tinggi dan titik
lunak pula.
e). Kegunaan
2.10 Nanokomposit
Ilmu nano adalah studi fenomena dan manipulasi bahan pada skala
atom, molekul dan makro molekul, dimana sifat-sifat bahan sangat berbeda
dibandingkan bahan tersebut pada skala yg lebih besar. Skala nano berkisar
24
antara 1-100 nm. Teknologi nano memiliki beberapa definisi. Teknologi nano
adalah memahami dan mengkontrol sesuatu pada dimensi 1-100 nm, dimana
sesuatu pada skala nano. Definisi lainnya, teknologi nano adalah bidang-
bidang teknologi dimana dimensi dan toleransi pada skala nano memainkan
matriks polimer, keramik dan logam. Logam dan paduannya antara lain
tembaga, nikel, kobalt, seng, logam mulia dan logam ringan. Bahan biologi
kapsul, dendrimer, hyperbranched, nanotube dan brush. Silika dan indium tin
oxide (ITO) termasuk dalam bahan gelas nano. (Adhitya Trenggono, 2009).
25
tekanan untuk membentuk insoluble material yang akan presipitasi
nanopartikel coating.
(www.biokristal.com/artikel/home)
26
injeksi seperti tutup galon air mineral, gelas plastik, piring plastik
dan lain- lain. Kelebihan proses injeksi ini adalah tingkat produksi
ukuran yang kecil dapat dibuat, dan ongkos produksi lebih murah.
1. Clamping unit
gerakan dari mold unit, serta gerakan ejector saat melepas benda
dari molding unit, pada clamping unit lah kita bisa mengatur
27
Gambar 2.3. Clamping Unit Type
Sumber : http://plastics.turkavkaz.ru
Sumber : http://plastics.turkavkaz.ru
2. Molding unit
bagian utama yaitu bagian cavity dan core, bagian cavity adalah
28
bagian cetakan yang berhubungan dengan nozle pada mesin,
ejector.
3. Injection unit
Sumber://www.substech.com/id=injection_molding_of_polymers
29
mengatur tenaga yang di salurkan sehingga tidak pembebanan
dilakukan.
3. Hopper
tidak bagus.
4. Barrel
nozzle.
30
5. Screw
6. Nonreturn valve
7. Mold Unit
Sekam padi yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis padi IR-
64 karena padi jenis ini lebih banyak ditanam oleh petani karena hasilnya
31
nano meter ada beberapa proses yang harus dilalui. Pertama yaitu sekam
150-200 mesh. Yang ke dua adalah proses ball mill dan ditambah air yaitu
proses ball mill selesai sekam dioven untuk mengurangi kadar airnya dan
kemudian proses yang terahir yaitu PSA (Particel Size Analizer) suatu
kekuatan mekanik yang baik. Selain ukuran butir, kekuatan mekanik juga
mekanis bahan yang baik. Homogenisasi dapat ditempuh dengan cara basah,
agar dapat terlarut secara homogen biasanya yang sering dipakai adalah
32
keramik yang dihasilkan mempunyai sedikit pengotor. Homogenitas
laju kompaksi pada saat forming. Ada berbagai metode pembentukan, antara
bahan, hasil dari proses produk yang mempunyai rendah, porositas tinggi.
Komposit dibuat dari dua atau lebih komponen bahan yang berbeda
sekam padi terdiri dari potongan – potongan kecil sekam padi dalam bentuk
sifat – sifat yang baik antara lain tahan korosi, ringan, dan dapat
interior kendaraan.
33
2.15 Kekuatan Mekanik
ditentukan melalui beberapa pengujian antara lain melalui uji impak. Dari
A. Kekuatan Tarik
Pengujian tarik ialah peregangan dari suatu batang uji yang secara
kontinue bertambah akibat beban yang bekerja pada batang uji sampai
batang uji tersebut putus. Pengujian ini merupakan salah satu bentuk
elastis, tegangan mulur atau tegangan uji dari batang uji. Semua batang uji
teratur sampai batang uji putus. Beban yang digunakan dalam perhitungan
tegangan tarik dari bahan adalah beban maksimum yang dapat ditahan oleh
34
Secara umum, setiap sampel yang akan diuji akan dilakukan proses
besaran-besaran khusus dari bahan yang diuji. benda uji diberi beban gaya
silindernya. Kapasitas mesin hidrolik relatif besar dan biasanya mesin ini
35
Bagian-bagian Utama Mesin uji tarik:
1. Crossbar
2. Pencekam
3. Kolom
36
Keterangan ;
L : Length of narrow 57 mm
Wo : Width overall 19 mm
G : Gage length 50 mm
R : Radius of fillet 76 mm
T : thickness min 5 mm
Dari bahan yang dibuat sebuah batang uji coba dengan ukuran
lain bahwa batang uji harus mengikuti standar-standar tertentu. Dilihat dari
bentuk dan jenis bahan, batang uji tarik dapat digolongkan menjadi 2
yaitu:
37
Dimana :
k = konstanta
1. Benda uji ditarik dengan gaya dan kecepatan tertentu (relatif lambat)
2. Gaya tarik yang bekerja dan besarnya pertambahan panjang benda uji
38
Gambar 2.8. Diagram Tegangan-Regangan Pada Pengujian Tarik Komposit
polypropylene
Keterangan :
bentuk asal atau awal. Pada daerah ini masih berupa garis lurus, dimana
dengan perbedaan antara energi benda uji sesudah dan sebelum perlakuan
uji tarik. Perpaduan komposit ini dapat dihitung dari beban yang diberikan
39
patah. Dalam penggunaan mesin uji tarik didapat Luas Penampang Dapat
dihitung dengan :
A=P×L
Dimana :
Tegangan tarik
variabel nilai rata – rata hasil pengujian pada mesh. Maka perhitungan
F
σ tarik =
A
Dimana :
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
sumber baik dari buku maupun jurnal yang terkait digunakan untuk
Data yang diambil dari penyusunan skripsi ini diperoleh dari penelitian
yang dilakukan di :
1. Variabel Bebas
dan (30%+70%).
41
2. Variabel Terikat
tarik.
a. Timbangan Digital
Polypropylene.
tariknya.
e. Jangka sorong
f. Cetakan
42
g. Cutter
bahan spesimen.
Proses untuk mendapatkan serbiuk sekan dengan ukura nano meter ada
beberapa proses yang harus dilalui. Pertama yaitu sekam padi diblender untuk
dua adalah proses ball mill dan ditambah air yaitu proses penggilingan dengan
tumbukan bola-bola dan media air dipakai supaya dalam proses penggilingan
tersebut sekan tidak gosong. Setelah proses ball mill selesai sekam dioven
untuk mengurangi kadar airnya dan kemudian proses yang terahir yaitu PSA
(Particel Size Analizer) suatu proses untuk mendapatkan partikel sekan padi
43
3.7 pembuatan Spesimen Komposit
Mixing
( Pencampur )
Injection Moulding
Pencetakan
Pelepasan Specimen
Bahan Komposit
yang ditentukan
44
4. Dilakukan pengadukan sampai merata secara manual dalam keadaan
dingin
7. Menekan tombol start pada panel control agar terjadi proses injeksi
Merk : TEFORMA
Model : RN 350
2. min : 20 ºC
45
3.9 Metode Pengujian
masing mesh yang bervariasi serta persentase yang bervariasi pula pada
Untuk dimensi specimen uji tarik dapat dilihat pada gambar berikut ini :
46
3.9.2 Mekanisme Pengujian Tarik
2. Jepitlah batang uji pada kedua rahang penjepit. dan usahakan bahwa
penunjuk beban dan catatlah besarnya beban pada saat beban batang
uji mulur dan pada saat beban maksimum hingga batang uji tersebut
putus. Dan apabila pada batang uji terjadi batas ulur atas dan batas
47
Gambar 3.4 Mesin Uji Tarik Hidrolik
Keterangan mesin ;
Capasity : 30/15/6/3/1,5/0,6 tf
2. Warm-up : 15 min
3. Temperatur : 5-40 ºC
mencari rata – rata kekuatan tarik dari ukuran mesh serbuk sekam padi yang
48
terhadap kekuatan tarik untuk mencari komposisi yang paling optimal pada
Pengeringan
Mixing Blender
( Pencampur )
Pengayakan
Injection Moulding
Serbuk
Cetakan
sample
( Komposit )
Ball Mill
Uji Tarik
Oven
49
BAB IV
4.2 Perhitungan
A=P×L
50
= 13 mm x 5 mm
A = 65 mm2
49
4.2.2 Tegangan tarik
variabel nilai rata – rata hasil pengujian pada mesh. Maka perhitungan
F
σ tarik =
A
3913 kgf
2
= 65 mm
2
= 60 ,2kg /mm
►Pada LDPE : 5%
F
σ tarik =
A
51
3835 kgf
2
= 65 mm
2
= 59 kg/mm
F
σ tarik =
A
3723 kgf
2
= 65 mm
2
= 57.28 kg/mm
F
σ tarik =
A
3675 kgf
2
= 65 mm
2
= 56.54 kg/mm
F
σ tarik =
A
52
3657 kgf
2
= 65 mm
2
= 56.26 kg/mm
F
σ tarik =
A
3714 kgf
2
= 65 mm
2
= 57.14 kg/mm
►Pada HDPE : 0%
F
σ tarik =
A
3660 kgf
2
= 65 mm
2
= 56.31 kg/mm
►Pada HDPE : 5%
F
σ tarik =
A
53
3570 kgf
2
= 65 mm
2
= 54.92 kg/mm
F
σ tarik =
A
3560 kgf
2
= 65 mm
2
= 54.77 kg/mm
F
σ tarik =
A
3510 kgf
2
= 65 mm
2
= 54 kg/mm
F
σ tarik =
A
54
3530 kgf
2
= 65 mm
2
= 54.31 kg/mm
F
σ tarik =
A
3490 .kgf
2
= 65 mm
2
= 53.7 kg/mm
►Pada PP : 0%
F
σ tarik =
A
4519 kgf
2
= 65 mm
2
= 69.52 kg/mm
►Pada PP : 5%
F
σ tarik =
A
55
4335 kgf
2
= 65 mm
2
= 66.7 kg/mm
F
σ tarik =
A
4392 kgf
2
= 65 mm
2
= 67.57 kg/mm
F
σ tarik =
A
4063 kgf
2
= 65 mm
2
= 62.51 kg/mm
►Pada PP : 20%
F
σ tarik =
A
56
4002 kgf
2
= 65 mm
2
= 61.57 kg/mm
F
σ tarik =
A
4076 kgf
2
= 65 mm
2
= 67.71 kg/mm
4.4 Pembahasan
57
Pengaruh jenis plastik terhadap kekuatan tarik dapat kita lihat pada grafik
sifat fisis bahan komposit sangat dipengaruhi oleh sifat fisis bahan
penyusunnya. Kuat tarik komposit didapat yang pada plastic LDPE paling
rendah didapat pada hasil 56.26 kg/mm² pada prosentase (20%+80%) dan
didapat tegangan tarik yang paling rendah didapat 53.7 kg/mm² pada
prosentase (30%+70%) dan yang paling tinggi 54.92 kg/mm² prosentase (5%
+95%). Sedangkan pada plastic PP kekuatan tarik yang paling rendah 61,57
54.92 kgf/mm² pada prosentase (5%+95%) dan terendah adalah 53.7 kgf/mm²
kgf/mm² pada prosentase (5%+95%) dan paling rendah 56.26 kgf/mm² pada
prosentase (20%+80%). Hal ini dapat disebabkan karena pada HDPE rantai-
dibanding dengan untuk plastik LDPE. Hal ini berkaitan juga dengan nilai
densitas kedua jenis plastik tersebut. HDPE yang memiliki densitas yang lebih
Nurminah, 2009).
58
Pada polypropylene diketahui bahwa kekuatan tarik terbesar
kgf/mm² pada prosentase (20%+80%). Hasil ini sangat tinggi dari ketiga
plastic tersebut karena adanya interaksi antara martik pengikat dan jumlah
komposit yang kuat dan keras karena bahan yang tidak dapat dicampur
memiliki gaya tarik fisis antar bahan pembentuknya yang lemah pada batas
komposisi tertentu, tetapi pada batas komposisi tertentu pula bahan komposit
ini memiliki gaya tarik fisis antar bahan pembentuknya yang kuat sehingga
padi memiliki pengaruh terhadap kekuatan tarik komposit. Semakin besar prosentase
serbuksekam padi maka nilai kekuatan tarik komposit akan menurun karena pengaruh
dari komposisi ang tidak seimbang antara campuran filer dan matriks yangberfungsi
sebagai pengikat atau perekat (Fandhy Rusmiyanto, 1997). Dan semakin besar
banyak serat atau pengisi yang terikat oleh resin sehingga dapat menambah atau
59
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
HDPE) dengan penguat serbuk sekam padi pada proses injeksi molding
Kuat tarik rata-rata paling tinggi pada plastic PP sebesar 66.7 kg/mm²
pada prosentase (5% + 95%) dan yang paling rendah 61.57 kgf/mm² pada
pada plastic HDPE sebesar 54,92 kg/mm² pada prosentase (5% + 95%).
semakin sedikit daya rekat dari resin yang menyebabkan kekuatan tariknya
menurun.
60
5.2. SARAN
dengan penguat serbuk sekam padi dengan ukuran 466 nm, untuk
yang homogen.
61