Anda di halaman 1dari 14

KOMPOSIT

Komposit adalah material yang tersusun atas campuran dua atau lebih material
dengan sifat kimia dan fisika berbeda, dan menghasilkan sebuah material baru yang
memiliki sifat-sifat berbeda dengan material-material pengusunnya. Salah satu
contoh paling mudah dari material komposit adalah beton cor yang tersusun atas
campuran dari pasir, batu koral, semen, besi, serta air. Nampak bahwa material-
material penyusun tersebut memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda, namun ketika
dicampurkan dengan perbandingan serta teknik tertentu akan menghasilkan beton
yang sangat kuat, keras, dan tahan terhadap berbagai cuaca.

Material komposit tersusun atas dua tipe material penyusun yakni matriks dan fiber
(reinforcement). Keduanya memiliki fungsi yang berbeda, fiber berfungsi sebagai
material rangka yang menyusun komposit, sedangkan matriks berfungsi untuk
merekatkan fiber dan menjaganya agar tidak berubah posisi. Campuran keduanya
akan menghasilkan material yang keras, kuat, namun ringan.
Fiber memiliki sifat yang mudah untuk diubah bentuknya dengan cara dipotong
atau juga dicetak sesuai dengan kebutuhan desainnya. Selain itu, perbedaan
pengaturan susunan fiber akan merubah pula sifat-sifat komposit yang dihasilkan.
Hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan sifat komposit sesuai dengan
parameter yang dibutuhkan.

Matriks umumnya terbuat dari bahan resin. Ia berfungsi sebagai perekat material
fiber sehingga tumpukan fiber dapat merekat dengan kuat. Resin akan saling
mengikat material fiber sehingga beban yang dikenakan pada komposit akan
menyebar secara merata. Selain itu resin juga berfungsi untuk melindungi fiber dari
serangan bahan kimia atau juga kondisi cuaca ekstrim yang dapat merusaknya.
Pada umumnya konsep material komposit yang dibuat dapat dibagi kedalam tiga
kelompok utama :

1.Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites PMC)

Bahan ini merupakan bahan komposit yang sering digunakan disebut, Polimer
Berpenguatan Serat (FRP Fibre Reinforced Polymers or Plastics) bahan ini
menggunakan suatu polimer-berdasar resin sebagai matriknya, dan suatu jenis serat
seperti kaca, karbon dan aramid (Kevlar) sebagai penguatannya.

2.Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composites MMC)

Ditemukan berkembang pada industri otomotif, bahan ini menggunakan suatu


logam seperti aluminium sebagai matrik dan penguatnya dengan serat seperti
silikon karbida.

3.Komposit Matrik Keramik (Ceramic Matrix Composites CMC)

Digunakan pada lingkungan bertemperatur sangat tinggi, bahan ini menggunakan


keramik sebagai matrik dan diperkuat dengan serat pendek, atau serabut-serabut
(whiskers) dimana terbuat dari silikon karbida atau boron nitride.

Klasifikasi Komposit

Secara garis besar komposit dapat diklasifikasikan menjadi empat macam, antara
lain :

1.Material serat komposit (Fibrous composites materials)

Terdiri dari dua komponen penyusun yaitu matriks dan serat. Skema penyusunan
serat dapat dibagi menjadi tiga.
Gambar 2.3. Skema Penyusunan Serat

(a) serat berturut, (b) serat terputus, ( c) serat acak terputus

2. Material komposit berlapis (Laminated composites materials)

Terdiri dari dua atau lebih lapisan material yang berbeda dan digabung secara
bersama-sama. Laminated composite dibentuk dari dari berbagai lapisan-lapisan
dengan berbagai macam arah penyusunan serat yang ditentukan yang disebut
lamina.
Yang termasuk Laminated composites (komposit berlapis) yaitu :

* Bimetals

* Cladmetals

* Laminated Glass

* Plastic-Based Laminates

3. Material komposit partikel (Particulate composites materials)


Terdiri dari satu atau lebih partikel yang tersuspensi di dalam matriks dari matriks
lainnya. Partikel logam dan non-logam dapat digunakan sebagai matriks.
Empat kombinasi yang digunakan sebagai matriks komposit partikel :
* Material komposit partikel non-logam di dalam matriks non-logam
* Material komposit partikel logam di dalam matriks non-logam

* Material komposit partikel non-logam di dalam matriks logam

* Material komposit partikel logam di dalam matriks logam

4. Kombinasi dari ketiga tipe di atas

Secara umum, sifat-sifat komposit ditentukan oleh :

1.Sifat-sifat serat

2.Sifat-sifat resin

3.Rasio serat terhadap resin dalam komposit (Fraksi Volume Serat Fibre Volume
Fraction)
4. Geometri dan orientasi serat pada komposit

2.2 Serat

Serat (fiber) adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang
membentuk jaringan memanjang yang utuh. Serat dapat digolongkan menjadi dua
jenis yaitu :

1. Serat Alami

2. Serat Sintetis (serat buatan manusia)

(1).Serat mineral

Serat jenis ini terbagi kedalam tiga kelompok serat, antara lain :
Serat Kaca atau serat gelas adalah suatu bahan sintetis yang terdiri dari Lime,
Alumina, dan Borosilicate. Sering diterjemahkan menjadi kaca cair yang ditarik
menjadi serat tipis dengan garis tengah sekitar 0,005 mm - 0,01 mm. Bahan cair
serat gelas ditekan melalui suatu lobang kecil dari suatu dapur listrik dan ditarik
menjadi sehelai serat. Serat ini dapat dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi
kain, yang kemudian diresapi dengan resin/matriks sehingga menjadi bahan yang
kuat dan tahan korosi untuk diaplikasikan.. Untuk membuat serat gelas ini mudah
melekat jika diberi resin/matriks, maka dilakukan pelapisan awal serat ini dengan
resin/matriks. Tujuan dari pelapisan awal ini selain nantinya resin mudah melekat
juga agar air dan udara tidak terserap kedalam serat gelas. Serat gelas yang umum
dipasaran terdiri dari beberapa macam antara lain Cloth, Woven roving, Mat. Serat
gelas yang paling kuat dan paling mahal harganya adalah cloth kemudian berturut-
turut moven roving dan yang paling lemah serat jenis mat.
Serat Logam.

Serat Karbon.

(2).Serat polimer

Serat jenis ini dibuat melalui proses kimia. Bahan yang umum digunakan untuk
membuat serat polimer, yaitu :
* Polyamida nilon,

* PET atau PBT polyester; digunakan untuk membuat botol plastik,

* Fenol-formaldehid (PF),

* Serat polivinyl alkohol (PVOH),

* Serat polivinyl khlorida (PVC),

* Poliolefin (PP dan PE),

* Polyethylene (PE),

* Elastomer; digunakan untuk membuat spandex,

* Poliuretan.

Jenis-jenis Serat
Jenis-jenis serat yang banyak tersedia untuk menggunakan komposit, dan
jumlahnya hampir meningkat. Kekakuan spesifik yang tinggi (kekakuan dibagi oleh
berat jenisnya) dan kekuatan spesifik yang tinggi (kekuatan dibagi oleh berat
jenisnya) serat-serat tersebut disebut Advanced Fiber. Komposit terbuat dari serat-
serat tersebut yang disebut Advanced Composite. Pembahasan yang mendalam dari
jenis-jenis serat dan cara-cara pembuatannya dapat ditemukan dalam buku Chawla
(1987).

Pada pemodelan ini serat kaca dipergunakan untuk memperkuat komposit epoxy,
dimana serat gelas tersedia dengan bentuk yang banyak : E-glass dan S-2 (Owens-
Corning Fiberglass Corporation) adalah bentuk yang paling umum untuk
penggunaannya secara struktural. E-glass digunakan dimana kekuatan dan
ketahanannya pada arus listrik yang tinggi diperlukan, dan S-2 digunakan pada
penerapan stuktur komposit yang membutuhkan kekuatan yang tinggi, modulus dan
kestabilan dibawah suhu tinggi dan lingkungan yang bersifat korosif.

Sifat Serat

Sifat jenis-jenis dari serat khusus dibandingkan serat material matriks secara
struktur pada Tabel 2.2 dan Gambar 2.4. Nilai yang sangat beragam untuk sifat serat
bisa ditemukan pada literatur tergantung pada pembuatannya, proses pembuatan,
dan cara tesnya. Nilai akhir yang tinggi disajikan untuk menunjukkan sifat terbaik
yang dapat dicapai saat sekarang. Pengalaman telah menunjukkan bahwa nilai-nilai
ini terus meningkat seperti serat baru dikembangkan. Tabel meliputi kepekatan ,
modulus axial EL, Ratio poisson axial VL, kekuatan tarikan axial , kekakuan khusus
dan kekuatan khusus dinormalisasikan mengenai nilai untuk aluminium, dan
koefisien axial pemuaian thermal (CTE) .

Modulus dan nilai kekuatannya adalah untuk muatan tarikan disepanjang axis serat
(longitudinal).

Material Matriks

Polymer, logam, dan keramik semuanya dibuat sebagai material matriks pada serat
komposit searah, bahan matriks polymeric selanjutnya dapat dibagi-bagi kedalam
thermoplastic dan thermoset. Thermoplastik polymeric bisa dibentuk ulang dengan
pemanasan dan penekanan yang semuanya memanfaatkan suhu yang cenderung
naik dari 225 C (437 F).

Material matriks thermoset polymeric yang paling umum adalah :


- Polyesters, digunakan secara luas pada serat kaca. Polyester tidak mahal, ringan,
menggunakan suhu mencapai 100 C (212 F) agak sedikit resisten terhadap cahaya
lingkungan
- Epoxies, lebih mahal tapi lebih tahan terhadap kelembaban dan lebih mudah
menyusut. Suhu maksimum yang digunakan pada suhu sekitar 175 C (347F).
- Polyimides, menggunakan suhu yang lebih tinggi (300 C, 572 F) tapi lebih sulit
untuk dibuat.

Sistem Matriks

Apapun sistem matriks yang digunakan dalam bahan komposit akan memerlukan
sifat-sifat berikut :

1. Sifat-sifat mekanis yang bagus

2. Sifat-sifat daya rekat yang bagus

3. Sifat-sifat ketangguhan yang bagus

4. Ketahanan terhadap degradasi lingkungan bagus

(1). Sifat-sifat mekanis yang bagus

Gambar 2.6 dibawah memperlihatkan kurva tegangan/regangan untuk suatu sistem


matriks ideal. Kurva untuk matriks menunjukkan kekuatan puncak tinggi, kekakuan
tinggi (ditunjukkan dengan kemiringan awal) dan regangan tinggi terhadap
kegagalan. Hal ini berarti bahwa matriks pada awalnya kaku tetapi pada waktu yang
sama tidak akan mengalami kegagalan getas.
Gambar 2.6. Kurva Tegangan/Regangan Sistem Matriks Ideal

Matriks harus mampu berubah panjang paling tidak sama dengan serat. Gambar 2.7
memberikan regangan terhadap kegagalan yang dimiliki untuk serat kaca-E, serat
kaca-S, serat aramid, dan serat karbon berkekuatan tinggi (yaitu bukan dalam
bentuk komposit). Disini terlihat, sebagai contoh, serat kaca-S dengan
perpanjangan 5,3%, akan membutuhkan matriks dengan perpanjangan paling tidak
sama dengan nilai tersebut untuk mencapai sifat tarik yang maksimum.

Gambar 2.7. Kurva Tegangan/Regangan Terhadap Kegagalan Serat

(2). Sifat-sifat daya rekat yang bagus

Daya rekat yang tinggi antara matriks dan serat penguat diperlukan untuk apapun
jenis sistem matriks. Hal ini akan menjamin bahwa beban dipindahkan secara
efisiensi dan akan menjaga pecahnya atau lepasnya ikatan serat dan matriks ketika
ditegangkan.

(3). Sifat-sifat ketangguhan yang bagus

Ketangguhan adalah suatu ukuran dari ketahanan bahan terhadap propaganda retak,
tetapi dalam komposit hal ini akan susah untuk diukur secara akurat. Bagaimanapun
juga, kurva tegangan dan regangan yang dimiliki sistem matriks menyediakan
beberapa indikasi ketangguhan bahan. Sistem matriks dengan regangan terhadap
kegagalan yang rendah akan cenderung menciptakan komposit yang getas, dimana
retak dapat mudah terjadi.

(4). Ketahanan terhadap degradasi lingkungan bagus

Ketahanan terhadap lingkungan, air dan substansi agresif lain yang bagus, bersama-
sama dengan kemampuan untuk bertahan terhadap siklus tegangan konstan, adalah
sifat yang paling esensi untuk apapun jenis sistem matriks.
KELEBIHAN-KEKURANGAN KOMPOSIT BERDASARKAN MATRIKS

Metal Matrix Composite (MMC) atau komposit dengan matriks logam

Kelebihan MMC:

1. Transfer tegangan dan regangan yang bagus.


2. Memiliki ketahanan terhadap temperatur tinggi.
3. Tidak menyerap kelembaban.
4. Tidak mudah terbakar.
5. Memiliki kekuatan tekan dan geser yang baik.

Kekurangan MMC:

1. Biayanya mahal.
2. Standarisasi material dan proses yang sedikit.

Polymer Matrix Composite(PMC) atau komposit dengan matriks polimer

Kelebihan PMC:

1. Ringan.
2. Memiliki nilai specific stiffness yang tinggi.
3. Memiliki nilai specific strength yang tinggi.
4. Anisotropy.

Kekurangan MMC:

1. Rentan terhadap suhu tinggi.


2. Mudah terbakar.

Ceramic Matrix Composite(CMC) atau komposit dengan matriks keramik

Kelebihan CMC:

1. Dimensinya stabil, bahkan lebih stabil daripada logam.


2. Sangat tangguh, bahkan hampir sama dengan ketangguhan dari besi tuang.
3. Mempunyai karakteristik permukaan yang tahan aus.
4. Unsur kimianya stabil pada temperatur tinggi.

Kekurangan CMC:

1. Sulit untuk diproduksi dalam jumlah besar.


2. Relatif mahal dan non-cost effective.
3. Hanya untuk aplikasi tertentu[1].
Untuk memperoleh komposit yang kuat harus dapat menempatkan serat

dengan benar. Berdasarkan penempatanya terdapat beberapa tipe serat pada

komposit yaitu :

1. Continuous Fiber Composite

Continuous atau uni-directional, mempunyai serat panjang dan lurus,

membentuk lamina diatara matriknya. Jenis komposit ini paling sering digunakan.

Tipe ini mempunyai kelemahan pada pemisahan antar lapisan. Hal ini dikarnakan

kekuatan antar lapisan dipengaruhi oleh matriknya.


2. Woven Fiber Composite (bi-dirtectional)

Komposit ini tidak mudah dipengaruhi pemisahan antar lapisan karena

susunan seratnya juga mengikat serat antar lapisan. Akan tetapi susunan serat

memanjangnya yang tidak begitu lurus mengakibatkan kekuatan dan kekakuan

akan melemah.

3. Discontinuous Fiber Composite

Discontinuous Fiber Composite adalah tipe komposit dengan serat pendek.

Tipe ini dibedakan lagi menjadi 3 ( Gibson, 1994 : 157 ) :

a. Aligned discontinuous fiber

b. Off-axis aligned discontinuous fiber

c. Randomly oriented discontinuous fiber


4. Hybrid Fiber Composite

Hybrid Fiber Composite merupakan komposit gabungan antara serat tipe

serat lurus dengan serat acak. Tipe ini digunakan supaya dapat mengganti

kekurangan sifat dari kedua tipe dan dapat menggabungkan kelebihannya.

Anda mungkin juga menyukai