membebaskan gejala, atau mengubah proses kimia dalam tubuh. Obat ialah suatu
bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan,
menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan
rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah
badan atau bagian badan manusia termasuk obat tradisional.
Kebanyakan obat mahal harganya untuk dibeli pasien ketika pertama kali
dipasarkan, namun asuransi kesehatan dapat dipakai untuk meringankan biaya.
Ketika paten untuk suatu obat berakhir, obat generik dibuat dan diedarkan oleh
perusahaan lain. Obat yang tidak membutuhkan resep dari dokter dikenal dengan
nama obat OTC (bahasa Inggris: Over the Counter, yang berarti di kasir) dapat
dijual di toko biasa.
Di Indonesia, obat mahal lebih banyak karena besarnya biaya pemasaran yang
ditanggung oleh perusahaan farmasi, terutama untuk obat resep.
OTC (Over The Counter) merupakan obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter
biasa disebut juga dengan obat bebas yang terdiri atas obat bebas dan obat bebas
terbatas.
Obat bebas
Ini merupakan tanda obat yang dinilai "aman" . Obat bebas yaitu obat yang bisa
dibeli bebas di apotek, bahkan di warung, tanpa resep dokter, ditandai dengan
lingkaran hijau bergaris tepi hitam. Obat bebas ini digunakan untuk mengobati
gejala penyakit yang ringan misalnya vitamin dan antasida.
Bagi perusahaan farmasi dengan penanaman modal asing, bahan baku biasanya
diperoleh/diimpor dari perusahaan induk di luar negeri. Sedangkan pengadaan
bahan penolong serta pengemasan pada umumnya dapat diperoleh dari dalam
negeri.
Dalam proses produksi bahan baku utama produk farmasi terutama untuk obat-
obatan daftar G, bahan bakunya diperoleh secara impor dari luar negeri. Bahan baku
yang dibutuhkan biasanya bukan berupa bahan mentah melainkan sudah dalam
bentuk bahan setengah jadi, dalam arti sudah melalui suatu proses produksi sampai
level tertentu.
Bahan baku yang sudah setengah jadi tersebut oleh perusahan farmasi di Indonesia
dimasukkan dalam proses produksi dengan ditambah bahan penolong untuk
menghasilkan suatu produk. Karena bahan bakunya sudah berupa bahan setengah
jadi, dalam proses produksi, tingkat rendemennya sangat rendah atau bahkan dapat
dikatakan tidak terdapat rendemen.
2. Proses Produksi
Proses produksi yang digunakan biasanya menggunakan ban berjalan dan telah
dilakukan secara otomatis mulai dari penyiapan bahan baku, proses produksi itu
sendiri (proses pencampuran, pencetakan), sampai dengan packing atau
pembungkusan.
Masing-masing jenis obat mempunyai jenis dan kataristik tersendiri dalam proses
produksinya walaupun ada beberapa jenis obat yang mempunyai proses produksi
yang hampir sama. Adanya karakteristik dan proses produksi yang berbeda-beda
ini menyebabkan masing-masing perusahaan juga mempunyai perbedaan dalam
proses produksinya. Ada perusahaan yang sangat sederhana dalam proses
produksinya dalam arti proses produksi tidak memerlukan teknologi yang tinggi
yaitu hanya melakukan proses pencampuran (mixing) saja. Namun, ada pula
perusahaan yang membutuhkan teknologi tinggi dalam proses produksinya,
misalnya untuk membuat obat tertentu dibutuhkan proses pencampuran dalam
kondisi suhu dibawah 100 derajat C dalam ruangan hampa udara.
Suatu bahan baku tertentu dapat digunakan untuk memproduksi beberapa macam
obat-obatan melalui proses pencampuran dengan bahan pembantu yang berlainan.
Misalnya ekstrak G tersebut dicampur dengan bahan baku A jadi obat AG,
sedangkan ekstrak G tersebut apabila dicampur dengan bahan baku B akan menjadi
obat BG.
Selain itu dalam bidang pengolahan bahan kimia (khususnya dalam bidang farmasi)
terdapat karakteristik yang cukup unik. Misalnya suatu bahan baku W, satu
bagiannya (salah satu kandungan dalam bahan baku W) dapat digunakan untuk
memproduksi obat J dan pada bagian lainnya dapat digunakan untuk memproduksi
obat K dimana proses produksi untuk obat J dan obat K tersebut dapat dilakukan
secara bersamaan (atau hampir bersamaan).
Dengan adanya karakteristik yang berbeda-beda, proses produksi yang cukup rumit,
bahan baku yang dapat digunakan untuk memproduksi beberapa jenis obat/produk,
serta semakin berkembangnya teknologi proses produksi; pemeriksa pajak harus
memahami benar kegiatan produksi dari wajib pajak yang diperiksa.