1410911049
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan
dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.
Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan
pengaliran. Hambatan-hambatan pengaliran itu dapat berupa perbedaan tekanan,
perbedaan ketinggian atau hambatan gesek. Klasifikasi pompa secara umum dapat
diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement
pump) dan pompa kerja dinamis (non positive displacement pump).
Salah satu jenis pompa kerja dinamis adalah pompa sentrifugal yang
prinsip kerjanya mengubah energi kinetik (kecepatan) cairan menjadi energi
potensial (dinamis) melalui suatu impeller yang berputar dalam casing. Pada
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuhan Angin, sebagian besar
pompa yang digunakan ialah pompa bertipe sentrifugal. Gaya sentrifugal
ialah sebuah gaya yang timbul akibat adanya gerakan sebuah benda atau partikel
melalui lintasan lengkung (melingkar).
Ketika sebuah objek benda diputar dalam gerak melingkar, benda tersebut
akan cenderung terlempar keluar dari pusat lingkaran. Satu cara untuk menambah
energi kepada fluida cair adalah dengan memutar fluid atersebut dalam arah
melingkar. Gaya yang mengakibatkan sebuah objek terlempar keluar dalamgerak
melingkar disebut gaya sentrifugal.Bagian pompa yang memutar flluida cair
disebut impeller. Fluida cair mengalir meleluiinlet pompa dan masuk kedalam
titik pusat impeller. Selanjutnya impeller akan menggerakkan fluida tersebut
dalam gerak melingkar, Fluida cair akan didorong dari titik pusat menuju bagian
terluar dari bibir impeller. Semakin cepat impeller berputar, akan semakin cepat
fluida cair bergerak. Impeller disusun dari rangkaian vanes atau blade, yang
berpungsi untuk mengarahkan aliran fluida).
Pada saat pemilihan pompa centrifugal, ada beberapa hal yang sangat penting
harus kita perhatikan, antara lain :
1. KAPASITAS
Dinyatakan dalam satuan isi per waktu. Misalnya : m3/jam, m3/detik, liter/detik,
USGPM dan sebagainya. Yang dimaksudkan dengan kapasitas pada suatu pompa
adalah kemampuan pompa tersebut untuk mengalirkan/memindahkan sejumlah
cairan/fluida dalam satuan kapasitas.
Kebocoran cairan/fluida pada packing perapat porors atau air balik tidak
diperhitungkan sebagai kapasitas pompa.
Total head di nyatakan dalam satuan jarak. Misalnya : meter, feet dan laian-lain.
Tekanan dinyatakan dalam satuan tekanan. Misalnya : kg/cm2, bar, dan lain-lain.
Total head dan tekanan ini sangat penting dan saling berhubungan satu dengan
lainnya untuk pemilihan pompa dan dapat dijelaskan sebagai berikut :
Head dari sebuah pompa adalah energi mekanik yang dipakai dan diteruskan ke
media yang di tangani, yang berhubungan dengan berat media, dinyatakan dalam
satuan panjang. Head ini tidak tergantung dari berat jenis media, dengan kata lain
sebuah pompa pompa sentrifugal dapat menimbulkan head yang sama untuk jenis
cairan. Tetapi berat jenis media akan menyebabkan tekanan pada pompa tersebut.
Total head dari suatu sistim (Ha) dapat dijelaskan sebagai berikut (lihat gambar 1
dan gambar 2) :
Pa : Tekanan pada tangki tertutup pada bagian tekan
EHv : Jumlah semua kerugian tekanan head pada sistim (gesekan pipa, gesekan
katup, fitting danlain-lain pada bagian hisap dan bagia tekan).
p : Berat jenis
g. Konstanta grafitasi = 9.81 meter/detik2.
Jenis dan data cairan sangatlah perlu dalam menentukan pemilihan pompa. Hal ini
karena setiap cairan mempunyai berat jenis yang berbeda-beda yang akan
berhubungan langsung dengan kebutuhan daya dari penggerak mula. Selain hal
tersebut diatas, kit ajuga harus menentukan material dari pompa yang sesuai
dengan cairan yang dipompakan terutama untuk cairan yang bersifat korosi.
Cairan yang di pompakan juga mempunyai viscositas yang berbeda-beda yang
akan mempengaruhi kurva pompa. Makin tinggi viscositas suatu cairan (cairan
yang kental/viscous liquid? makan akan mengakibatkan :
4. PENGGERAK MULA
Dalam pemilihan penggerak mula dari pompa tersebut maka keadaan setempat
dan tersedianya sumber energi sangat mempengaruhi, dengan kata lain jika suatu
daerah tidak terdapat sumber listrik dan tidak memungkinkan untuk diadakan
sumber listriknya maka tidaklah mungkin kita memilih motor listrik sebagai
penggerak mulanya. Sebagai contoh ditengah perkebunan yang luas maka kita
dapat memilih motor diesel sebagai penggerak mulanya.
a. Motor Listrik
b. Motor Diesel
Kecepatan putaran yang sering dipakai adalah berkisar antara : 580 - 3500 rpm.
c. Turbine
Kecepatan putaran yang sering dipakai adalah berkisar antara : 1750 - 8000 rpm.
Perubahan kecepatan putaran pada penggerak mula akan mempengaruhi garis
kurva pompa. Jika nilai kapasitas (Q1), total head (H1) dan daya (P1) telah
diketahui apda kecepatan putaran (n1), maka nilai baru untuk putaran = n2 adalah
sebagai berikut :
Daya yang harus tersedia oleh penggerak mula harus mencukupi/lebih besar dari
daya yang di butuhkan oleh pompa.
a. Kapasitas :
1) Kapasitas rendah : < 20 m3 / jam
2) Kapasitas menengah : 20-60 m3 / jam
3) Kapasitas tinggi : > 60 m3 / jam
b. Tekanan Discharge :
1) Tekanan Rendah : < 5 Kg / cm2
2) Tekanan menengah : 5 - 50 Kg / cm2
3) Tekanan tinggi : > 50 Kg / cm2
c. Jumlah / Susunan Impeller dan Tingkat :
1) Single stage : Terdiri dari satu impeller dan satu casing.
2) Multi stage : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun seri dalam
satu casing.
3) Multi Impeller : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun paralel
dalam satu casing.
4) Multi Impeller Multi stage : Kombinasi multi impeller dan multi stage.
d. Posisi Poros :
1) Poros tegak
2) Poros mendatar
e. Jumlah Suction :
1) Single Suction
2) Double Suction
f. Arah aliran keluar impeller :
1) Radial flow
2) Axial flow
3) Mixed fllow
1.8. Aplikasi
1. Pompa air
2. Pompa pada Kapal