Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG

ELEKTROFORESIS SDS PAGE DAN KUANTITATIF PROTEIN


Kelompok: 15
Jonathan Felim 18.I1.0056
Valerina 18.I1.0057
Katarina Lia S. 18.I1.0058

Abstrak
Elektroforesis merupakan metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan molekul dengan
menggunakan gaya tarik elektrostatis. Cara melakukan elektroforesis menggunakan SDS-PAGE di
mana glass plate dibersihkan dengan alkohol 75%, karet penyangga dipasang, direkatkan,
pemeriksaan pemasangan kaca dengan etanol 95%. Larutan running gel dimasukkan ke glass
plate. Setelah mengeras, stacking gel ditambahkan dan dipasangkan comb, tunggu mengeras.
Rangkaian glass plate dimasukkan ke elektroforesis, tank buffer ditambahkan. Semua perangkat
terpasang, disambungkan power supply, arus 10mA, tegangan 50V, 30 menit hingga running gel.
Arus diganti menjadi 15mA, 100V, 90 menit. Sampel diinkubasi (5 menit), dimasukkan
elektroforesis. Running dijalankan hingga pewarna mencapai bagian bawah gel. Alat dimatikan,
gel dipindahkan ke stain solution, didiamkan 30 menit. Stain solution diganti destain solution (1
malam). Destain diganti hingga warna biru pada background gel hilang dan pita protein terlihat.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 5 profil protein yaitu Egl nine homolog 1, Microtubule-
associated protein tau, Decaprenylphosphoryl-beta-D-ribose oxidase, EstD11, dan Regulatory
Subunit of Protein Kinase A (cAMP-dependent) from Euglena gracilis. Berdasarkan hasil
pengukuran berat molekul maka ditemukan 5 profil protein dalam 1 well. Berat molekul yang
berbeda menghasilkan profil protein yang berbeda pula.
Kata kunci : elektroforesis,SDS PAGE, protein, berat molekul, pita
dan dimanfaatkan untuk memisahkan molekul
1. TINJAUAN PUSTAKA protein yang kecil (Fatchiyah, 2012). TEMED
Elektroforesis adalah metode pemisahan dengan pada pembuatan gel berfungsi sebagai
resolusi tinggi yang digunakan pada molekul, katalisator untuk mempercepat polimerisasi
pemisahan ini menggunakan gaya tarik acrylamide menjadi gel polyacrylamide. SDS
elektrostatis pada molekul tersebut sehingga digunakan untuk mendenaturasi protein agar
dapat untuk melihat tingkat kemurniannya struktur terbuka (Lawrence, 1989). APS
(Syafaruddin et al., 2011). SDS PAGE atau berfungsi sebagai inisiator untuk mengaktifkan
Sodium Dodydecylsulphat Polyacrylamide Gel acrylamide supaya bereaksi dengan molekul
Electrophoresis merupakan metode yang acrylamide lainnya dan membentuk rantai
digunakan dalam pengujian berdasarkan dari polimer panjang. Tris HCl pH 6,8 dan 8,8
berat molekul protein. Elektroforesis berfungsi digunakan untuk menjaga pH campuran supaya
sebagai pemisahan molekul biologi seperti tidak berubah apabila ada asam atau basa, panas
protein. Prinsip dari SDS PAGE yaitu dengan sehingga menjaga protein tetap aktif (Dolnik,
melibatkan denaturasi dari komponen protein 1997). Aquabidest digunakan sebagai pelarut.
dengan deterjen anonik yang dapat berikatan
dengan protein. Molekul yang memiliki berat Bioinformatika merupakan alat yang digunakan
yang besar maka berjalan secara lambat untuk menyederhanakan teknik komputasional
sedangkan molekul dengan massa rendah untuk mengolah informasi biologis dan
berjalan dengan lebih cepat.(Machsun & Enny, berbagai ilmu multidisiplin lainnya seperti
2017). pengembangan database, prediksi protein,
Acrylamide yang berfungsi mencegah lipatan RNA, identifikasi coding dan promotor,
terjadinya difusi akibat panas pada arus listrik serta mengukur jejak evolusi (Barnes & Gray,

1
2003; Jones et al., 2004). Website rcsb.org menuangkan ethanol 95% kedalamnya.
digunakan untuk mencari struktur protein tiga Selanjutnya didiamkan beberapa saat, jika tidak
dimensi untuk informasi bioinformatika ada kebocoran, ethanol 95% dibuang dan
(Goodsell et al., 2020). Menu search dipilih dan bagian dalam kaca dikeringkan. Tetapi jika ada
dipilih advance search, lalu klik pada bagian kebocoran, pemasangan karet terhadap kaca
start advance search. Setelah itu, pilih “Choose diulangi kembali hingga tidak terjadi
a Query Type”. Lalu pilih “Molecular weight” kebocoran. Sementara menunggu pengecekan,
dan diketik berat molekulnya lalu submit query. dapat dilakukan pembuatan stacking gel dan
running gel. Jika tidak ada bagian yang bocor
dari glass plate, larutan running gel dimasukkan
2. TUJUAN PRAKTIKUM kedalam glass plate secara perlahan hingga
batas yang telah ditentukan. Perlu diperhatikan
Tujuan dilakukannya praktikum ini untuk tidak sampai terbentuk gelembung udara
adalah untuk mengidentifikasi profil selama pengisian running gel. Jika terbentuk
protein sampel berdasarkan berat gelembung, ditambahkan alkohol 95%. Setelah
molekulnya dengan alat SDS PAGE, running gel mengeras, stacking gel
untuk mengukur berat molekul protein dari ditambahkan di atasnya hingga mencapai batas
hasil SDS PAGE dan mengetahui profil permukaan. Kemudian dipasangkan comb pada
protein yang diketahui berat molekulnya. stacking gel dan tunggu hingga mengeras.
Setelah gel mengeras, rangkaian glass plate
3. METODE PRAKTIKUM dipindahkan kedalam alat elektroforesis.
Setelah dipasangkan dengan rapat, tank buffer
3.1. Materi ditambahkan pada bagian dalam alat hingga
3.1.1. Alat penuh. Semua perangkat dipasangkan dan
Alat yang digunakan adalah mikropipet, disambungkan dengan power supply, mesin
mikro tube, glass beaker, Biometra dinyalakan, dan dilihat apakah dapat bekerja
Sodium Dodecyl Sulfate Polyacrylamide dengan baik atau tidak. Jika dapat bekerja
Gel Electrophoresis, comb, glas plate, dengan baik, mesin dimatikan kemudian diatur
water bath, shaker, buffer tank, sample kondisi arus pada 10 mA dan tegangan 50 volt
loading, electrode assembly, casting selama 30 menit, atau hingga sampel mencapai
module, glass plate running gel. Kemudian arus diganti menjadi 15
mA dan tegangan 100 volt selama 90 menit atau
3.1.2. Bahan hingga sampel mencapai dasar gel. Sampel
Bahan yang digunakan adalah alkohol yang akan digunakan untuk elektroforesis
75%, alkohol 95%, ethanol 95%, 30% diinkubasi terlebih dahulu di dalam water bath
acrylamide, 1.5M Tris HCl pH 8.8, 0.5M (air mendidih) selama 5 menit. Sampel yang
Tris HCl pH 6.8, aqua bidest (DDH2O), dimasukkan ke dalam elektroforesis
10% SDS, 10% APS, (NH₄)₂S₂O₈), sebelumnya dihitung jumlahnya (v) berdasarkan
TEMED, AccuRuler RGB prestained perbandingan dengan konsentrasi (M) masing-
protein ladder, SDS PAGE sample buffer, masing sampel. Running dijalankan hingga
stain solution (Coomassie Brilliant Blue pewarna sudah mencapai bagian bawah gel.
R), serta destain solution. Power supply dimatikan, kabel dicabut, dan
penutup dibuka. Kemudian glass plate dibuka
3.2. Metode secara perlahan dan gel dipindahkan kedalam
3.2.1. Persiapan Gel dan Elektroforesis stain solution dan didiamkan pada shaker
sekitar 30 menit. Setelah itu stain solution
Metode persiapan gel dan elektroforesis yaitu dibuang dan diganti dengan destain solution
dengan glass plate dibersihkan dengan alkohol selama 4 jam – 1 malam. Destain solution
75% pada kedua sisi hingga tidak meninggalkan diganti sebanyak 3-4 kali atau hingga warna
kotoran. Lalu, karet penyangga (silicone rubber biru pada background gel hilang dan pita
seal) dipasangkan pada kaca yang kemudian protein dapat terlihat jelas.
direkatkan dengan klip, kemudian dilakukan
pemeriksaan pada pemasangan kaca dengan

2
Material Running Gel Stacking Gel Berat molekul sebesar 130 kDa memiliki nilai
(Lower Gel) (Upper Gel) log BM sebesar 2,1139 dan Rf sebesar 0,4808.
Demikian pula dengan pengukuran ketiga
30% 5 0,66 sampai terakhir yang nilainya menyesuaikan
acrylamide (ml) berat molekul dan panjang pita yang dihasilkan.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin panjang
1,5 Tris-HCl 2,4 - pita maka semakin besar nilai Rf maka semakin
pH 8,8 (ml) panjang pita yang dihasilkan.
0,5 Tris-HCl - 0,8 Grafik 1. Kurva Persamaan Linear Gel dengan
pH 6,8 (ml) Buffer Aquabidest
ddH2O (ml) 2,2 0,8
Berdasarkan grafik 1., dapat dilihat bahwa
SDS (ml)* 2,4 1,74 semakin tinggi pengukuran Rf, semakin rendah
nilai log berat molekul. Persamaan kurva yang
10% APS (µl)* 60 20 dihasilkan menggunakan persamaan linear yaitu
y = -1,4527x + 2,8194 dengan nilai regresi
TEMED (µl)* 10 4 sebesar 0,9708.

Keterangan : *3 bahan terakhir (10% SDS, 10% 4.1. Pengukuran Kuantitatif Protein
APS, dan TEMED) harus dimasukkan
berurutan Tabel 2. Hasil Pengukuran Berat Molekul dan
Profil Protein.
3.2.2. Kuantitatif Protein
Mula-mula, gel hasil SDS PAGE discan, diukur Berdasarkan Tabel 2., dapat dilihat bahwa
jarak pita dengan rumus Rf dan dimasukkan ke pengukuran berat molekul dan profil protein
persamaan regresi linier sebagai x. Hasil dilakukan pada well pertama. Pengukuran well
penelitian di antilog. BM digunakan dan pertama memiliki 5 ladder protein percobaan.
dilakukan analisis bioinformatika. Hasil pengukuran ladder pertama sampai
kelima adalah 4,5; 4,87; 5,67; 7,17, dan 9,24
Rumus yang digunakan sebagai berikut: cm. Lalu hasil pengukuran pita digunakan untuk
mengukur berat molekul senyawa yang dituju.
jarak pergerakan pita proteindari tempat awal
Rf = Berat molekul yang diperoleh dari 5 percobaan
jarak pergerakan warna pelacak dari tempat awal
adalah 155,1772; 137,7670; 106, 5142;
4. HASIL PENGAMATAN 65,7658; 33,7831 kDa. Pengukuran berat
molekul dilakukan untuk mengetahui profil
protein pada bahan. Profil protein yang terlihat
4.1. Perhitungan Rf Protein Ladder Gel dalam bahan adalah Egl nine homolog 1,
Microtubule-associated protein tau,
Tabel 1. Hasil Perhitungan Rf Protein Decaprenylphosphoryl-beta-D-ribose oxidase,
Ladder Gel EstD11, dan Regulatory Subunit of Protein
Kinase A (cAMP-dependent).
Berdasarkan Tabel 1., dapat dilihat bahwa hasil
perhitungan Rf protein ladder gel dilakukan 5. PEMBAHASAN
pengukuran panjang pita dan berat molekul
menggunakan buffer aquabidest sebanyak 7 Prinsip SDS PAGE melibatkan denaturasi dari
kali dengan pengukuran pergerakan warna dari komponen protein dengan deterjen anonik yang
tempat awal sebesar 10,4 cm. Data yang dapat berikatan dengan protein. Kemudian
dihasilkan berupa data log Berat molekul dan terjadi proses pemberian muatan negatif yang
Rf. Pada panjang pita sebesar 4,5 cm dan berat sebanding dengan massa molekul dari protein.
molekul sebesar 180 kDa memiliki log BM Lalu, terjadi proses elektroforesis yang melalui
sebesar 2,2553 dan Rf sebesar 0,4327. Begitu akrilamida matriks gel berpori. Hasilnya berupa
pula dengan panjang pita sebesar 5 cm dengan pemisahan protein. Molekul yang memiliki

3
berat yang besar maka berjalan secara lambat pergerakan protein serta menahan sampel
maka pita yang dihasilkan akan semakin dekat sementara sebelum bermigrasi melalui running
dengan well pada gel, sedangkan molekul gel. Running gel berfungsi sebagai jalan protein
dengan massa rendah berjalan dengan lebih bermigrasi ke arah bawah sesuai berat
cepat (Machsun & Enny, 2017). molekulnya (Sheehan, 2000). Comb
dipasangkan di stacking gel sampai mengeras.
Tahap pertama dengan membersihkan glass Comb berfungsi membentuk sumuran sampel
plate menggunakan alkohol 75% pada kedua pada gel acrylamide sebelum terjadi
sisi. Alkohol 75% digunakan untuk polimerisasi gel. Setelah mengeras, rangkaian
membersihkan kotoran sehingga glass plate glass plate dipindah ke alat elektroforesis.
menjadi aseptis (Dolnik, 1997). Lalu, karet Setelah terpasang rapat, tank buffer
penyangga dipasangkan pada kaca, direkatkan ditambahkan pada bagian dalam alat sampai
dengan klip, kemudian dilakukan pemeriksaan penuh. Fungsi tank buffer untuk membawa ion
pada pemasangan kaca dengan menuangkan dalam sistem buffer, menjaga kestabilan pH,
ethanol kedalamnya. Kaca dapat mengalami dan sebagai media disipasi panas (Boyer, 2004).
kebocoran bila glass plate rusak, Semua alat disambungkan dengan power
ketidaksejajaran dalam pemasangan spacer, supply, lalu mesin dinyalakan untuk
serta kurang bersihnya karet yang digunakan memastikan mesin berkerja dengan baik. Jika
(Hafidz, 2011). Selanjutnya didiamkan dapat bekerja, mesin dimatikan dan diatur pada
beberapa saat, jika tidak ada kebocoran yang kondisi arus 10 mA dan tegangan 50 Volt
berarti , ethanol 95% dibuang dan bagian dalam selama 30 menit atau sampai mencapai running
kaca dikeringkan. Bila ada kebocoran, gel. Lalu diganti arusnya menjadi 15 mA dan
pemasangan karet diulangi. Selanjutnya tegangan 100 volt selama 90 menit hingga
pembuatan stacking gel dan running gel. sampel mencapai dasar gel. Pemberian arus dan
Acrylamide berfungsi mencegah difusi akibat tegangan dilakukan untuk memberikan aliran
panas arus listrik dan untuk memisahkan listrik pada sumber sehingga molekul protein
molekul protein yang kecil (Fatchiyah, 2012). dapat bergerak ke running gel berdasarkan berat
TEMED berfungsi sebagai katalisator untuk molekulnya (Shetty, 2006). Sampel yang
mempercepat polimerisasi acrylamide menjadi digunakan di waterbath selama 5 menit.
gel polyacrylamide. SDS digunakan untuk Waterbath berfungsi mendenaturasi protein di
mendenaturasi protein agar struktur terbuka sampel sehingga struktur protein terbuka dan
(Lawrence, 1989). APS berfungsi sebagai mempercepat reaksi dengan sample buffer dan
inisiator untuk mengaktifkan acrylamide supaya menyetimbangkan densitas protein pada sampel
bereaksi dengan molekul acrylamide lainnya (Boyer, 2004). Sampel dihitung jumlahnya
dan membentuk rantai polimer panjang. Tris berdasarkan perbandingan dengan konsentrasi.
HCl pH 6,8 dan 8,8 digunakan untuk menjaga Running dijalankan hingga pewarna mencapai
pH campuran supaya tidak berubah apabila ada bagian bawah gel. Power supply dimatikan,
asam atau basa, panas sehingga menjaga protein kabel dicabut, penutup dibuka. Glass plate
tetap aktif (Dolnik, 1997). Aquabidest dibuka perlahan dan gel dipindahkan ke stain
digunakan sebagai pelarut. Kemudian, larutan solution dan didiamkan pada shaker selama 30
running gel dimasukkan ke dalam glass plate menit. Stain solution dibuang dan diganti
secara pelan sampai batas tertentu. Saat dengan destain solution selama 4 jam-1 malam.
pengisian, diusahakan tidak terbentuk Destain solution diganti sebanyak 3-4 kali atau
gelembung. Gelembung membuat arah DNA hingga warna biru pada background gel hilang
berjalan ke kutub negatif. Sedangkan pada dan pita protein terlihat jelas. Stain solution
kondisi netral DNA akan bermuatan negatif dan digunakan untuk mewarnai sampel, sedangkan
bergerak dari kutub negatif menuju kutub destain solution digunakan untuk
positif bila bermuatan listrik (Suwanto et al., menghilangkan background gel sehingga pita
2019). Pembentukan gelembung dapat diatasi protein dapat terlihat jelas.
dengan alkohol 95%. Bila running gel sudah
mengeras, stacking gel dimasukkan di atas Hasilnya discan dan diukur jarak antar pita
sampai batas permukaan. Fungsi stacking gel dengan rumus Rf dan dimasukkan ke dalam
untuk mencetak well pada gel sebagai jalur persamaan regresi linier. Pengukuran protein

4
dari sampel pada gel dan dicari Rf diukur. alkohol ester dengan karboksil (Ruano et al.,
Kemudian dimasukkan ke dalam persamaan 2020). Profil protein lainnya yaitu regulatory
regresi linier sebagai X. Hasilnya lalu diantilog subunit of protein kinase a (cAMP-dependent)
dan didapatkan berat molekul. Analisa melalui from euglena gracilis. Protein ini dapat
proses bioinformatika melalui Protein Data dihambat oleh regulator subunit dan cAMP
Bank pada Research Collaboratory for dapat melepaskan sub-unit yang mampu
Structural Bioinformatics (www.rcsb.org). mengkatalisis proses, sehingga mampu
Bioinformatika merupakan alat yang digunakan memfosforilasi protein pada substrat (Kiriyama
untuk menyederhanakan teknik komputasional et al., 1999).
untuk mengolah informasi biologis dan
berbagai ilmu multidisiplin lainnya seperti 6. KESIMPULAN
pengembangan database, prediksi protein,
lipatan RNA, identifikasi coding dan promotor,  SDS PAGE atau Sodium Dodecyl Sulphate
serta mengukur jejak evolusi (Barnes & Gray, Polyacrylamide Gel Electrophoresis
2003; Jones et al., 2004). Website rcsb.org merupakan metode yang digunakan dalam
digunakan untuk mencari struktur protein tiga pengujian berdasarkan dari berat molekul
dimensi untuk informasi bioinformatika protein.
(Goodsell et al., 2020).
 Molekul protein hasil SDS PAGE dapat
Berdasarkan hasil pengukuran berat molekul bergerak sepanjang running gel akibat
maka ditemukan berbagai profil protein. pergerakan muatan yang terjadi di dalamnya.
Berdasarkan berat molekul 155,18 kDA,
didapatkan profil protein Egl nine homolog 1,  Berat molekul yang berbeda menghasilkan
atau yang disebut juga sebagai prolyl profil protein yang berbeda pula.
hydroxylase domain disebut sebagai prolyl
hydroxylase domain yang mengandung 2  Prinsip dari SDS PAGE yaitu dengan
protein (PHD2). Protein ini termasuk dalam melibatkan denaturasi dari komponen protein
isoform hipoksia yang sering disebut dengan dengan deterjen anonik yang dapat berikatan
HIF prolyl- hydroxylase. Protein bekerja dengan protein.
sebagai sensor oksigen seluler (Pruitt et al.,
2012). Profil protein dengan berat molekul  Profil protein dalam SDS-PAGE dapat
137,77 yaitu microtubule-associated protein tau. diidentifikasi menggunakan analisa
microtubule-associated protein tau termasuk bioinformatika melalui website
dalam isoform protein yang berfungsi sebagai www.rcsb.org.
penjaga stabilitas dari mikrotubulus yang
berada pada akson dan banyak berada di neuron 7. DAFTAR PUSTAKA
saraf pusat (Black et al., 1996). Profil protein
lainnya, yaitu Decaprenylphosphoryl-beta-D- Barnes, M. R., & Gray, I. C. (2003).
ribose oxidase atau DprE1 dengan berat Bioinformatics for Geneticists. John
molekul 106,51. DprE1 adalah enzim yang Wiley & Sons.
berada dalam komponen dinding sel. Selain itu,
DprE1 berfungsi untuk mengkatalisis oksidasi Black M. M., Slaughter T., Moshiach S.,
dari ribose lain. DprE1 yang bersifat inhibitor Obrocka M., Fischer I. (1996). Tau is
mampu melawan mikroba bakteri secara enriched on dynamic microtubules in the
makromolekular dengan kandungan nanomolar distal region of growing axons. Journal
yang rendah (Li, 2014). Berdasarkan hasil berat Neurosci. Volume 16: 3601–3619.
molekul 65,77 ditemukan profil protein EstD11.
Boyer, R. 2004. Modern Experimental
EstD11 merupakan esterase termofilik dan Biochemistry. California: The Benjamin
termostabil pada suhu 600C dan termasuk dalam Publishing Company.
famili dari hormon sensitif lipase atau disebut
HSL yang tersusun dari dua subdomain Dolnik, V. (1997). Capillary zone
sehingga memudahkan masuknya substrat. electrophoresis of proteins,
EstD11 berfungsi sebagai penghubung antara Electrophoresis, Vol. 18, No. 12-13

5
(1997) pp. 2353-2361, ISSN: 0173- Machsun, Idea Rahmania dan Enny Zulaika.
0835. 2017. Profil Protein Bakteri Ureolitik,
Jurnal Sains dan Seni ITS. Volume
Fatchiyah, A. (2012). Biologi Molekuler : 6(2):2337-3520.
Prinsip Dasar Analisis. Jakarta :
Penerbit Erlangga. Magdeldin, Sameh. (2012). Gel Electrophoresis
– Principles and Basics. Croatia: InTech.
Fibriana, F. et al. (2012) ‘Deteksi Daging Babi
Pada Produk Bakso di Pusat Kota Salatiga Pruitt, K., Brown, G., Tatusova, T., Maglott,
Menggunakan Teknik Polymerase Chain D. 2012. The NCBI Handbook Chapter
Reaction’, 4(2). 18 The Reference Sequence (RefSeq)
Database.
Goodsell, D. S., Zardecki, C., Costanzo, L. D.,
Duarte, J. M., Hudson, B. P., Persikova, I., Ruano, Vega Miguel, Ivanna Rivera, dan
Segura, J., Shao, C., Voigt, M., Westbrook, Jelena Rajkovic. (2021) Biochemical
J. D., Young, J. Y., & Burley, S. K. (2020). and Structural Characterization of a
RCSB Protein Data Bank: Enabling novel thermophilic esterase EstD11
biomedical research and drug discovery. provide catalytic insights for the HSL
Protein Science, 29(1), 52–65. family. Journal Pre-proofs. Volume 21:
1-53.
Hafidz RN, Yaakob CM, Amin I, Noorfaizan A.
2011. Chemical and functional properties Saputra, F. R. (2014) ‘Aplikasi Metode Sds-
of bovine and porcine skin gelatin. page (Sodium Dodecyl Sulphate
International Food Research Journal. 18: Polyacrylamide Gel Electrophoresis)
813-817. Untuk Mengidentifikasi Sumber Gelatin
Pada Kapsul Keras’, pp. 16–36.
Hermanto, S., Saputra, F. R. and Zilhadia (2016)
‘Aplikasi Metode SDS-PAGE ( Sodium Sheehan, D. (2000). Physical biochemistry:
Dodecyl Sulphate Poly Acrylamide Gel Principles and applications, John Wiley
Electrophoresis ) untuk Mengidentifikasi and sons, ISBN 0 471 98663, New
Sumber Asal Gelatin pada Kapsul Keras’, York, pp. 153-211.
1(1), pp. 26–32.
Shetty, K. (Ed.). (2006). Food biotechnology
Jones, N. C., Pevzner, P. A., & Pevzner, P. (2nd ed). CRC Press, Taylor & Francis.
(2004). An Introduction to Bioinformatics
Algorithms. MIT Press. Suwanto, P. A., M.Sc, S. S., & candra, D. K.
P. (2019). Teknik Percobaan dalam
Kiriyama, H., Nanmori, T., Hari, K., Matsuoka, Genetika Molekuler. Penerbit Unika
D., Fukami, Y., Kikkawa, U., & Yasuda, T. Atma Jaya Jakarta.
(1999). Identification of the catalytic
subunit of cAMP-dependent protein kinase Syafaruddin, Randriani, E. and Santoso, T. J.
from the photosynthetic flagellate,Euglena (2011) ‘Efektivitas dan Efisiensi Teknik
gracilisZ1. Federation of European Isolasi dan Purifikasi DNA pada Jambu
Biochemical Society, Volume 450(1), 95– Mete (Anacardium occidantale L.)’,
100. 2(2), pp. 151–160.

Lawrence, E. 1989. Henderson’s dictionary of


biological terms. 10th ed. New York: John
Will & Sons.

Li, Hua dan Gerwald Jogi. 2014. Crystal


Structure of Decaprenylphosphoryl-Beta-
D-Ribose 2’-Epimerase from
Mycobacterium smegmatis. Journal HHS
Public Access. Volume (1):1-7.

6
8. LAMPIRAN

8.1. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil Perhitungan Rf Protein Ladder Gel


BM(kDa) Panjang Pita Log (BM) Rf

180 4,5 2,2553 0,4327


130 5,0 2,1139 0,4808
100 5,8 2 0,5577
75 6,4 1,8751 0,6154
63 7,1 1,7993 0,6827
48 8,0 1,6812 0,7692
35 9,5 1,5441 0,9135

Tabel 2. Hasil Pengukuran Berat Molekul dan Profil Protein

Well 1 Panjang Rf Y (Log BM (kDa) Profil Protein


Pita (cm) BM)

1 4,5 0,4327 2,1908 155,1772 Egl nine homolog 1

2 4,87 0,4683 2,1391 137,7670 Microtubule-associated


protein tau

3 5,67 0,5452 2,0274 106,5142 Decaprenylphosphoryl-beta-


D-ribose oxidase

4 7,17 0,6894 1,8180 65,7658 EstD11

5 9,24 0,8885 1,5287 33,7831 Regulatory Subunit of


Protein Kinase A (cAMP-
dependent) from Euglena
gracilis

7
8.2. Laporan Sementara

8
8.3. Perhitungan
Perhitungan Tabel 1

Rumus:
jarak pergerakan pita proteindari tempat awal
Rf =
jarak pergerakan warna pelacak dari tempat awal

BM= 180 6,4


Rf= = 0,6154
Panjang pita= 4,5 cm 10,4
Panjang gel = 10,4 cm
4,5 BM= 63
Rf= = 0,4327
10,4 Panjang pita= 7,1 cm
Panjang gel = 10,4 cm
BM= 130 7,1
Rf= = 0,6827
Panjang pita= 5,0 cm 10,4
Panjang gel = 10,4 cm
5,0 BM= 48
Rf= = 0,4808
10,4 Panjang pita= 8,0 cm
Panjang gel = 10,4 cm
BM= 100 8,0
Rf= = 0,7692
Panjang pita= 5,8 cm 10,4
Panjang gel = 10,4 cm
5,8 BM= 35
Rf= = 0,5577
10,4 Panjang pita= 9,5 cm
Panjang gel = 10,4 cm
BM= 75 9,5
Rf= = 0,9135
Panjang pita= 6,4 cm 10,4
Panjang gel = 10,4 cm

Perhitungan Tabel 2
Rumus:
jarak pergerakan pita protein daritempat awal
x=Rf =
jarak pergerakan warna pelacak dari tempat awal
Y = -1,4527x + 2,8194
BM = anti log Y

Well 1 (1) 4,87


x = Rf= = 0,4683
Panjang gel 5 = 4,5 cm 10,4
Panjang pita gel 5 = 10,4 cm Y= -1,4527 (0,4683) + 2,8194
4,5 Y= 2,1391
x = Rf= = 0,4327
10,4 BM= anti log (2,1391)
Y= -1,4527 (0,4327) + 2,8194 BM= 137,7670
Y= 2,1908
BM= anti log (2,1908) Well 1 (3)
BM= 155,1772 Panjang gel 5 = 5,67 cm
Panjang pita gel 5 = 10,4 cm
5,67
x = Rf= = 0,5452
Well 1 (2) 10,4
Panjang gel 5 = 4,87 cm Y= -1,4527 (0,5452) + 2,8194
Panjang pita gel 5 = 10,4 cm Y= 2,0274

9
BM= anti log (2,0274) BM= 65,7658
BM= 106,5124
Well 1 (5)
Well 1 (4) Panjang gel 7 = 9,24 cm
Panjang gel 6 = 7,17 cm Panjang pita gel 7 = 10,4 cm
Panjang pita gel 6 = 10,4 cm 9,24
7,17 x = Rf= = 0,8885
10,4
x = Rf= = 0,6894
10,4 Y= -1,4527 (0,8885) + 2,8194
Y= -1,4527 (0,6894) + 2,8194 Y= 1,5287
Y= 1,8180 BM= anti log (1,5287)
BM= anti log (1,8180) BM = 33,7831

8.4. Foto

10
11

Anda mungkin juga menyukai