Anda di halaman 1dari 6

BATERAI

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

APRIDA V. HUTAGALUNG (5193331002)

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIMED
2019
BATERAI
A. PENGERTIAN BATERAI
Baterai adalah alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai listrik ke sistem starter mesin,
sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen kelistrikan lainnya. Alat ini menyimpan
listrik dalam bentuk energi kimia, yang dikeluarkannya bila diperlukan dan mensuplainya ke
masing-masing sistem kelistrikan atau alat yang memerlukannya.
B. PRINSIP KERJA BATERAI
1.) Proses Pengisian : Proses pengubahan energi listrik menjadi energi kimia.

Bila baterai dihubungkan dengan beban maka, elektron mengalir ke elektroda positif (PbO2)
melalui beban dari elektroda negatif (Pb), kemudian ion-ion negatif mengalir ke  elektroda
positif dan ion-ion positif mengalir ke elektroda negatif. Arus listrik dapat mengalir
disebabkan adanya elektron yang bergerak ke dan/atau dari elektroda sel melalui reaksi ion
antara molekul elektroda dengan molekul elektrolit sehingga memberikan jalan bagi elektron
untuk mengalir.Setiap molekul cairan elektrolit Asam sulfat (H2SO4) dalam sel tersebut
pecah menjadi dua yaitu ion hydrogen yang bermuatan positif (2H+) dan ion sulfat yang
bermuatan negatif (SO42-)Bila baterai dibebani, maka tiap ion negatif sulfat (SO42-)akan
bereaksi dengan plat timah murni (Pb) menjadi timah sulfat (PbSO4) sambil melepaskan dua
elektron. Sedangkan sepasang ion hidrogen (2H+ ) akan bereaksi dengan plat timah peroksida
(PbO2) menjadi timah sulfat (PbSO4) sambil mengambil dua elektron dan bersenyawa
dengan satu atom oksigen untuk membentuk air (H2O). Pengambilan dan pemberian elektron
dalam proses kimia ini akan menyebabkan timbulnya beda potensial listrik antara kutub-
kutub sel baterai. Pada saat baterai dalam keadaan discharge maka hampir semua asam
melekat pada pelat-pelat dalam sel sehingga cairan eletrolit konsentrasinya sangat rendah dan
hampir melulu hanya terdiri dari air (H2O), akibatnya berat jenis cairan menurun menjadi
sekitar 1,1 kg/dm3 dan ini mendekati berat jenis air yang 1 kg/dm3. Sedangkan baterai yang
masih berkapasitas penuh berat jenisnya sekitar 1,285 kg/dm3. Nah, dengan perbedaan berat
jenis inilah kapasitas isi baterai bisa diketahui apakah masih penuh atau sudah berkurang
yaitu dengan menggunakan alat hidrometer. Hidrometer ini merupakan salah satu alat yang
wajib ada di bengkel baterai (bengkel yang menyediakan jasa setrum/cas baterai). Selain itu
pada saat baterai dalam keadaan discharge maka 85% cairan elektrolit terdiri dari air (H2O)
dimana air ini bisa membeku, cover baterai pecah dan pelat-pelat menjadi rusak.

2.) Proses Pengosongan : Proses pengubahan energi kimia menjadi energi listrik.

Proses ini adalah kebalikan dari proses pengosongan dimana arus listrik dialirkan yang
arahnya berlawanan dengan arus yang terjadi pada saat pengosongan. Pada proses ini setiap
molekul air terurai. Ion oksigen yang bebas bersatu dengan tiap atom Pb pada plat positif
membentuk timah peroxida (PbO2). Sedangkan tiap pasang ion hidrogen (2H+) yang dekat
plat negatif bersatu dengan ion negatif Sulfat (SO4--) pada plat negatif untuk membentuk
asam sulfat

C. Jenis-jenis Baterai

1. Baterai Primer (Baterai Sekali Pakai/Single Use)

B
aterai Primer atau Baterai sekali pakai ini merupakan baterai yang paling sering
ditemukan di pasaran, hampir semua toko dan supermarket menjualnya. Hal ini
dikarenakan penggunaannya yang luas dengan harga yang lebih terjangkau.
Baterai jenis ini pada umumnya memberikan tegangan 1,5 Volt dan terdiri dari berbagai jenis
ukuran seperti AAA (sangat kecil), AA (kecil) dan C (medium) dan D (besar). Disamping itu,
terdapat juga Baterai Primer (sekali pakai) yang berbentuk kotak dengan tegangan 6 Volt
ataupun 9 Volt. Jenis-jenis Baterai yang tergolong dalam Kategori Baterai Primer (sekali
Pakai / Single use) diantaranya adalah :
a. Baterai Zinc-Carbon (Seng-Karbon)
Baterai Zinc-Carbon juga disering disebut dengan Baterai “Heavy Duty” yang sering kita
jumpai di Toko-toko ataupun Supermarket. Baterai jenis ini terdiri dari bahan Zinc yang
berfungsi sebagai Terminal Negatif dan juga sebagai pembungkus Baterainya. Sedangkan
Terminal Positifnya adalah terbuat dari Karbon yang berbentuk Batang (rod). Baterai jenis
Zinc-Carbon merupakan jenis baterai yang relatif murah dibandingkan dengan jenis lainnya.
b. Baterai Alkaline (Alkali)
Baterai Alkaline ini memiliki daya tahan yang lebih lama dengan harga yang lebih mahal
dibanding dengan Baterai Zinc-Carbon. Elektrolit yang digunakannya adalah Potassium
hydroxide yang merupakan Zat Alkali (Alkaline) sehingga namanya juga disebut dengan
Baterai Alkaline. Saat ini, banyak Baterai yang menggunakan Alkalline sebagai Elektrolit,
tetapi mereka menggunakan bahan aktif lainnya sebagai Elektrodanya.
c. Baterai Lithium
Baterai Primer Lithium menawarkan kinerja yang lebih baik dibanding jenis-jenis Baterai
Primer (sekali pakai) lainnya. Baterai Lithium dapat disimpan lebih dari 10 tahun dan dapat
bekerja pada suhu yang sangat rendah. Karena keunggulannya tersebut, Baterai jenis Lithium
ini sering digunakan untuk aplikasi Memory Backup pada Mikrokomputer maupun Jam
Tangan. Baterai Lithium biasanya dibuat seperti bentuk Uang Logam atau disebut juga
dengan Baterai Koin (Coin Battery). Ada juga yang memanggilnya Button Cell atau Baterai
Kancing.
d. Baterai Silver Oxide
Baterai Silver Oxide merupakan jenis baterai yang tergolong mahal dalam harganya. Hal ini
dikarenakan tingginya harga Perak (Silver). Baterai Silver Oxide dapat dibuat untuk
menghasilkan Energi yang tinggi tetapi dengan bentuk yang relatif kecil dan ringan. Baterai
jenis Silver Oxide ini sering dibuat dalam dalam bentuk Baterai Koin (Coin Battery) / Baterai
Kancing (Button Cell). Baterai jenis Silver Oxide ini sering dipergunakan pada Jam Tangan,
Kalkulator maupun aplikasi militer.

2. Baterai Sekunder (Baterai Isi Ulang/Rechargeable)

Baterai Sekunder adalah jenis baterai yang dapat di isi ulang atau
Rechargeable Battery. Pada prinsipnya, cara Baterai Sekunder menghasilkan arus listrik
adalah sama dengan Baterai Primer. Hanya saja, Reaksi Kimia pada Baterai Sekunder ini
dapat berbalik (Reversible). Pada saat Baterai digunakan dengan menghubungkan beban pada
terminal Baterai (discharge), Elektron akan mengalir dari Negatif ke Positif. Sedangkan pada
saat Sumber Energi Luar (Charger) dihubungkan ke Baterai Sekunder, elektron akan
mengalir dari Positif ke Negatif sehingga terjadi pengisian muatan pada baterai. Jenis-jenis
Baterai yang dapat di isi ulang (rechargeable Battery) yang sering kita temukan antara lain
seperti Baterai Ni-cd (Nickel-Cadmium), Ni-MH (Nickel-Metal Hydride) dan Li-Ion
(Lithium-Ion).NJenis-jenis Baterai yang tergolong dalam Kategori Baterai Sekunder (Baterai
Isi Ulang) diantaranya adalah :
a. Baterai Ni-Cd (Nickel-Cadmium)
Baterai Ni-Cd (NIcket-Cadmium) adalah jenis baterai sekunder (isi ulang) yang
menggunakan Nickel Oxide Hydroxide dan Metallic Cadmium sebagai bahan Elektrolitnya.
Baterai Ni-Cd memiliki kemampuan beroperasi dalam jangkauan suhu yang luas dan siklus
daya tahan yang lama. Di satu sisi, Baterai Ni-Cd akan melakukan discharge sendiri (self
discharge) sekitar 30% per bulan saat tidak digunakan. Baterai Ni-Cd juga mengandung 15%
Tosik/racun yaitu bahan Carcinogenic Cadmium yang dapat membahayakan kesehatan
manusia dan Lingkungan Hidup. Saat ini, Penggunaan dan penjualan Baterai Ni-Cd (Nickel-
Cadmiun) dalam perangkat Portabel Konsumen telah dilarang oleh EU (European Union)
berdasarkan peraturan “Directive 2006/66/EC” atau dikenal dengan “Battery Directive”.
b. Baterai Ni-MH (Nickel-Metal Hydride)
Baterai Ni-MH (Nickel-Metal Hydride) memiliki keunggulan yang hampir sama dengan Ni-
Cd, tetapi baterai Ni-MH mempunyai kapasitas 30% lebih tinggi dibandingkan dengan
Baterai Ni-Cd serta tidak memiliki zat berbahaya Cadmium yang dapat merusak lingkungan
dan kesehatan manusia. Baterai Ni-MH dapat diisi ulang hingga ratusan kali sehingga dapat
menghemat biaya dalam pembelian baterai. Baterai Ni-MH memiliki Self-discharge sekitar
40% setiap bulan jika tidak digunakan. Saat ini Baterai Ni-MH banyak digunakan dalam
Kamera dan Radio Komunikasi. Meskipun tidak memiliki zat berbahaya Cadmium, Baterai
Ni-MH tetap mengandung sedikit zat berbahaya yang dapat merusak kesehatan manusia dan
Lingkungan hidup, sehingga perlu dilakukan daur ulang (recycle) dan tidak boleh dibuang di
sembarang tempat.
c. Baterai Li-Ion (Lithium-Ion)
Baterai jenis Li-Ion (Lithium-Ion) merupakan jenis Baterai yang paling banyak digunakan
pada peralatan Elektronika portabel seperti Digital Kamera, Handphone, Video Kamera
ataupun Laptop. Baterai Li-Ion memiliki daya tahan siklus yang tinggi dan juga lebih ringan
sekitar 30% serta menyediakan kapasitas yang lebih tinggi sekitar 30% jika dibandingkan
dengan Baterai Ni-MH. Rasio Self-discharge adalah sekitar 20% per bulan. Baterai Li-Ion
lebih ramah lingkungan karena tidak mengandung zat berbahaya Cadmium. Sama seperti
Baterai Ni-MH (Nickel- Metal Hydride), Meskipun tidak memiliki zat berbahaya Cadmium,
Baterai Li-Ion tetap mengandung sedikit zat berbahaya yang dapat merusak kesehatan
manusia dan Lingkungan hidup, sehingga perlu dilakukan daur ulang (recycle) dan tidak
boleh dibuang di sembarang tempat.
Pertayaan:
1.) Apa yang membedakan baterai primary cell and secondary cell?
Jb:
a. Baterai Primer (Primary Batteries)
Jenis ini disebut juga baterai sekali pakai (single-use battery) yang berarti
setelah habis arus listriknya baterai tersebut harus dibuang ditempat
semestinya.
b. Baterai Sekunder (Secondary Batteries)
Jenis ini disebut juga baterai yang dapat di-cas ulang (rechargeable batteries)
jika telah habis arus listriknya.
2.) jelaskan prinsip kerja primary cell and secondary cell?
Jb: Sebenarnya prinsip kerja fuel cell mirip dengan prinsip baterai yang mengubahenergi
kimia menjadi energi listrik. Hanya saja aliran bahan kimia di baterai tidak terus mengalir
sehingga akan terputus dan membuat kita untuk mengisi ulang baterai tersebut. Sedangkan
pada fuel cell, aliran bahan kimia mengalir terus ke dalam sel secara sirkulasi sehingga tidak
pernah terputus
3.) Jelaskan prinsp kerja Fuel cell?
Jb:
a. Hidrogen(H2) yang menyentuh permukaan akan bereaksi secara kimiawi(reduksi)
menghasilkan ian oksigen (H+) dan elektron(e), sedangkan di katoda terjadi reaksi kimia
(oksidasi) dimana oksigen (O2) di ubah menjadi ion
b. Ion hidrogen (H+) akan bergerak dari permukaan elektroda (anoda) menuju katoda
melalui elektrolit
c. Sedangkan elektron di anoda bergerak melalui kawat yang dihubungkan dengan beban
sirkuit diluar yang akhirnya menuju elektoda yang sama dituju ion hidrogen (H+) katoda
e. Ion hidrogen dan elektron akan mengalami reaksi kimia dengan oksigen dikatoda maka
pada permukaannyaakan menghasilkan air (H2O) dan panas sebagai efek dari reaksi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai