Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REPORT

DASAR ELEKTRO TEKNIK

Dosen Pengampu :

Nama Dosen

Nama Mahasiswa

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN
KATA PENGANTAR

Pertama-tama puji syukur kita panjatkan khadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa,
dimana atas berkat dan anugrah penyertaannya Critical Book Report (CBR) ini dapat
terselesaikan. Penulis. Critical Book Report ini dimaksudkan untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah Dasar Elektro Teknik.

Penulis tidak lupa berterima kasih pada semua pihak yang telah mendukung penulis
dalam menyusun Critical Book Report ini, terutama kepada Orang tua, Dosen mata kuliah
Dasar Elektro Teknik maupun bagi saudara/i sekalian yang ikut ambil bagian dalam
penyusunan CBR ini.

Penulis menyadari sebagaimana sebagai manusia, penulis juga pasti mempunyai


kekurangan dan kelemahan dalam hal penyusunan CBR ini baik dalam isi yang terlampir
maupun dalam hal kesalahan dalam pengetikan sehingga kritik dan saran pembaca sangat
dibutuhkan dalam melengkapi Makalah ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan Terima Kasih.

Medan, 20 November 2018

R. M. Firdaus Amri

i
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULIUAN 1

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR 1


B. Tujuan Penulisan CBR 1
C. Manfaat CBR 1

BAB II RINGKASAN ISI BUKU 2

A. Identitas Buku 2
B. Ringkasan Buku Utama 2

BAB III PEMBAHASAN/ANALISA 14

A. Pembangding Antara Kedua buku 14


B. Kelebihan 14
C. Kelemahan 15

BAB IV PENUTUP 16

A. Kesimpulan 16
B. Saran 16

DAFTAR PUSAKA 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CBR


Dalam Critical Book Report ini mahasiwa dituntut untuk mengkritisi sebuah buku, dan meringkas
menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga dapat dipahami oleh pembaca khususnya mahasiswa yang
melakukan critical book report ini, termasuk didalamnya mengerti akan kelemahan dan keunggulan
dari buku yang akan dikritisi. Dalam hal ini saya mengkritik buku utama “DASAR
ELEKTRONIKA” dan membandingkan dengan buku lainnya yang relevan.

B. Tujuan Penulisan CBR


1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah filsafat pendidikan.

2. Menambah wawasan dan Pengetahuan penulis dan pembaca.

3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa dan membandingkan


serta memberikan kritik pada suatu buku berdasarkan fakta yang ada.

4. Menguatkan pemahaman pembaca tentang filsafat pendidikan dalam hakekat ilmu


pendidikan

C. Manfaat CBR
1. Bagi penulis :

Penulis menjadi lebih memahami secara keseluruhan mengenai cakupan materi filsafat
pendidikan dan hakekatnya didalam sistem pendidikan yang ada berkat menuntaskan
tugas Critical Book Riview ini.tugas ini juga bermanfaat langsung dalam melatih penulis dalam
hal ini saya sendiri sebagai mahasiswa menjadi lebih terasah dalam meringkas isi suatu buku,lalu
membandingkannya dengan buku yang relevan setelah itu menganalisa demi menemukan
kelemahan dan kelebihan dari buku yang telah saya kritikalisasi.

2. Bagi Pembaca :

Pembaca,dalam hal ini siapapun yang membaca hasil dari tugas Critical Book Riview
ini,mulai dari kalangan akademitas hingga masyarakat umum menjadi lebih paham bagaimana
filsafat pendidikan dan hakekatnya yang diterapkan didalam sistem pendidikan serta cakupan
materinya didalam setiap pembahasan yang terdapat dalam tugas ini.tugas ini juga dapat menjadi
rujukan bagaimana menyempurnakan suatu buku yang ada karena didalam tugas ini merupakan
suatu rangkuman pembahasan dari ringkasan hingga analisis kelemahan dan kelebihan
berdasarkan fakta yang ada dan perbandingan pada buku yang relevan.
1
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

A. Identitas Buku
1. Buku Utama (Buku I)

 Judul : Dasar –dasar Teknik Listrik


 Pengarang : Milton Gussow
 Penerbit : Erlangga
 Kota terbit : Jakarta
 Tahun terbit : 2004
 Teks buku : Indonesia

2. Buku Pembanding (Buku 2)

 Judul : Dasar Elektronika


 Pengarang : Richart Blocher, Depl Phys
 Penerbit : AN DI Yogyokorto
 Kota terbit : Yogyakarta
 Tahun terbit : 2004
 Jenis Buku : Indonesia

B. Ringkasan Buku Utama

BAB I Dasar-dasar Teknik Listrik dan Analisis Listrik

Bab ini membahas :

 Standar dan konvensi dalam teknik listrik


 Simbol grafis dan diagram skematik
 Hukum ohm dan daya
 Kemagnetan dan medan magnet
 Induksi elektromagnet

2
A. Standar dan konvensi dalam teknik listrik

Dalam teknik listrik digunakan sistem satuan atau dimensi internasional (SI). Sebagai
contoh :

Tabel 1-1 satuan-satuan dasar sistem SI

Besaran Satuan dasar Simbol

Panjang Meter M

Massa Kilogram Kg

Waktu Detik Det

Arus listrik Ampere A

Temperatur termodinamik Kelvin K

Intensitas cahaya Candela Cd

Banyaknya bahan Mol Mol

Tabel 1-2 satuan-satuan SI pelengkap


Besaran Satuan Simbol

Sudut bidang Radian Rad

Sudut ruang Steradian Sr

Tabel 1-3 satuan-satuan SI jabaran

Besaran Satuan Simbol

Energi Joule J

Gaya Newton N

Daya Watt W

Muatan listrik Coulomb C

Potensial listrik Volt V

Resistansi listrik Ohm Ω

Konduktansi listrik Siemens S

Kapasitansi listrik Farad F

3
Induktansi listrik Henry H

Frekuensi Hertz Hz

Fluks magnet Weber Wb

Densitas fluks magnet Tesla T

B. Simbol-simbol grafik dan diagram skematik

Diagram skematik adalah cara yang ringkas untuk menyajikan suatu rangkaian listrik.
Rangkaian-rangkaian biasanya disajikan dalam bentuk simbolis ini

Tabel 1-4 contoh-contoh simbol huruf komponen rangkaian

Komponen Huruf Contoh

Resistor R R3, 120kΩ

Kapasitor C C5, 20pF

Induktor L L1, 25Mh

Penyearah (logam atau kristal) CR CR2

Transformator T T2

Transistor Q Q5, Detektor 2N482

Tabung V V3, Penguat IF pertama 6AU6

Jek (jack) J J1

4
C. Hukum ohm dan daya

Hukum ohm mendefinisikan hubungan antara arus (I), tegangan (v), dan resistansi (r).
Terdapat tiga cara untuk menyatakan hukum ohm ini secara matematis.

1. Arus dalam suatu rangkaian sama dengan tegangan yang diberikan pada rangkaian
tersebut dibagi dengan resistansi rangkaian bersangkutan : I = V/R
2. Resistansi suatu rangkaian sama dengan tegangan yang diberikan pada rangkaian
tersebut dibagi dengan arus yang mengalir dalam rangkaian bersangkutan : R = V/I
3. Tegangan yang diberikan pada suatu rangkaian sama dengan hasil kali arus dan
resistansi rangkaian tersebut : V = I x R

Daya listrik yang digunakan dalam rangkaian ini sama dengan arus pada bagian dimaksud
dikalikan dengan tegangan diantara bagian rangkaian berikut

P = VI

Dengan persamaan lain : P = VI = (IR) I = I2R

V  V
2
Atau P = VI = V   
R R

D. Kemagnetan dan medan magnet

Sebagian besar peralatan listrik secara langsung atau tak langsung tergantung pada
kemagnetan. Magnet memberikan gaya pada bahan magnet seperti besi akibat medan
magnetnya. Klasifikasi bahan yang didasarkan pada sifat magnet atau bukan magnet dibagi
dalam tiga kelompok:

a. Bahan feromagnet
b. Bahan paramagnet
c. Bahan diamagnet

E. Induksi elektromagnet

Prinsip ini menyatakan bahwa, jika sepotong konduktor “memotong secara melintang” garis-
garis gaya magnet, atau jika garis-garis gaya memotong secara melintang sepotong konduktor
,maka ggl,atau tegangan,akan diinduksi pada ujung ujung konduktor tersebut. Persamaan
untuk menghitung nilai tegangan induksi ini adalah :


Vind  N
t

5
BAB II Arus searah : Rangkaian Seri dan Paralel

Bab ini membahas :

 Polaritas jatuh tegangan.


 Konduktor.
 Daya total dalam rangkaian seri.
 Tegangan,arus,dan resistansi dalam rangkaian paralel.
 Daya dalam rangkaian paralel.

A. Polaritas jatuh tegangan


Polaritas jatuh tegangan ditentukan dengan menggunakan konvensi dimana ujung
potensial yang lebih tinggi merupakan tempat arus memasuki resistornya.

B. Konduktor
Konduktor adalah bahan yang memiliki banyak elektron bergerak yang diperlukan untuk
mewujudkan aliran arus. Untuk semua konduktor,resistansi R untuk suatu panjang kawat
konduktor tergantung pada panjang kawat dan luas penampang kawat bersangkutan sesuai
l
dengan rumus : R
A
C. Daya total dalam rangkaian seri

Daya total PT dalam satu rangkaian seri diberikan oleh

PT = IVT

D. Tegangan,arus, dan resistansi dalam rangkaian paralel

Rangkaian paralel ialah rangkaian dengan dua atau lebih komponen yang dihubungkan
diantara sumber tegangan yang sama. Dengan menggunakan hukum ohm,arus total IT adalah :

IT = I1 + I2 + I3 = v/R1 + V/ R2 + V/R3

E. Daya dalam rangkaian paralel

Daya total yang dihamburkan oleh resistansi-resistansi paralel sama dengan


penjumlahan daya-daya yang dihamburkan pada setiap cabang

Pt = P1 + p2 + .... +Pn

6
BAB III Hukum kirchoff dan perhitungan jaringan

Bab ini membahas :

 Hukum tegangan kirchoff (KVL)


 Hukum arus kirchoff (KCL)
 Jaringan Y dan Delta
 Superposisi
 Teorema thevenin
 Teorema norton

A. Hukum tegangan kirchoff (KVL)

Menyatakan bahwa tegangan yang diberikan pada suatu rangkaian tertutup sama dengan
penjumahan jatuh tegangan dalam rangkaian tersebut dan diberikan oleh

Va = V1 + V2 + V3

B. Hukum arus kirchoff (KCL)


 Menyatakan bahwa penjumlahan arus yang masuk satu simpul (sambungan)
sama dengan penjumlahan arus yang meninggalkan simpul tersebut. Dengan kata lain,
penjumlahan semua arus satu simpul harus sama dengan nol.

C. Jaringan Y dan Delta

Kita sering lebih enak mengkonversi Y menjadi  atau  menjadi Y untuk


menyederhanakan penyelesaiannya. Rumus- rumus untuk pengkonversian ini dijabarkan
dengan menggunakan hukum-hukum kirchoff.

7
Konversi  menjadi Y :

R1 R3 R1 R2
Ra  Rb 
R1  R2  R3 R1  R2  R3 Rc  R2 R3
R1  R2  R3

konversi Y menjadi  :

Ra Rb  Rb Rc  Rc Ra R R  Rb Rc  Rc Ra R R  Rb Rc  Rc Ra
R1  R2  a b R3  a b
Rc Ra Rb

D. Superposisi

Teorema superposisi menyatakan bahwa dalam jaringan linear dan bilateral dengan dua
atau lebih sumber,arus atau tegangan untuk sebarang komponen merupakan penjumlahan
aljabar dari efek-efek yang ditimbulkan oleh setiap sumber yang bekerja secara sendiri-
sendiri.

E. Teorema thevenin

Teorema thevenin menyatakan bahwa sebarang jaringan linear yang terdiri atas sumber
tegangan dan resistansi,jika dipandang dari sebarang dua simpul dalam jaringan tersebut,dapat
digantikan oleh resistansi ekivalen RTh yang diserikan dengan sumber tegangan ekivalen VTh.

RTh merupakan resistansi yang melihat simpul a dan b dengan semua tegangan interna
digantikan oleh hubung-singkat.

VTh adalah tegangan thevenin yang akan muncul di simpul a dan b jika tidak ada beban
yang dihubungkan padanya. Oleh karena itulah, tegangan thevenin disebut juga tegangan
rangkaian terbuka.

F. Teorema norton

Teorema norton digunakan untuk menyederhanakan suatu jaringan,dalam pengertian


arusnya,sebagai ganti tegangan.

Teorema norton menyatakan bahwa sebarang jaringan yang dihubungkan ke terminal a


dan b dapat digantikan dengan sumber arus tunggal IN yang paralel dengan resistansi tunggal
RN.

8
BAB IV Prinsip-prinsip arus bolak-balik

Bab ini membahas :

 Membangkitkan tegangan bolak-balik


 Dasar-dasar gelombang sinus
 Fasor
 Nilai-nilai karakteristik tegangan,arus,dan daya dalam rangkaian AC

A. Membangkitkan tegangan bolak balik

Tegangan AC adalah tegangan yang secara terus-menerus berubah besarnya dan secara
berkala berbalik polaritasnya. Suatu tegangan AC dapat dihasilkan oleh generator yang
disebut alternator.

B. asar-dasar gelombang sinus

Apabila gelombang sinus dari tegangan bolak-balik dihubungkan pada sebuah resistansi
beban, arus yang mengalir dalam rangkaian nya juga gelombang sinus. Nilai-nilai sesaat
tegangan v pada sebarang titik pada gelombang sinus ini dinyatakan oleh persamaan v = V M
sin ө.

Satu siklus per detik sama dengan satu hertz. Lamanya waktu untuk menyelesaikan satu siklus
disebut periode.

1 1
f  atau..T 
T f

C. Fasor

Fasor merupakan kuantitas yang memiliki besaran dan arah (sudut) yang dapat saja
berubah terhadap waktu. Apabila dua bentuk gelombang sefase, amplitudo fasornya akan
saling memperkuat. Apabila kedua bentuk gelombang tersebut berlawanan fase (beda fasenya
180 derajat) , amplitudonya akan saling memperlemah.

9
D. Nilai-nilai karakteristik Tegangan, arus,dan daya dalam rangkaian bolak-balik

Nilai puncak adalah nilai maksimum VM dan IM . Nilai puncak-ke-puncak (p-p) sama
dengan dua kali nilai puncak nya apabila puncak-puncak positif dan negatifnya simetris.

Nilai akar-purata-kuadrat (rms) atau nilai efektif sama dengan 0,707 kali nilai puncaknya,
dengan kata lain Vrms = 0,707 VM , Irms = 0,707/ M

Dalam suatu rangkaian ac yang bebannya hanya berupa resistansi,tegangan , dan arusnya
akan sefase dan hal itu memungkinkan kita untuk menggunakan teknik-teknik analisis dc
dengan nilai-nilai rms nya.

BAB V Induktansi dan rangkaian induktif

Bab ini membahas :

 Induktansi kumparan
 Reaktansi induktif
 Rangkaian induktif
 Transformator

A. Induktansi kumparan

Kemampuan suatu konduktor menginduksi (mengimbas) tegangan terhadap dirinya


sendiri apabila arusnya berubah merupakan induktansi-diri sendiri atau cukup disebut
induktansi saja.

B. Reaktansi induktif

Adalah perlawanan terhadap arus ac akibat adanya induktansi dalam rangkaian


bersangkutan. Satuan reaktansi induktif ialah ohm.

Rumus untuk reaktansi induktif ialah : XL = 2πfL


10
C. Rangkaian induktif

Dalam rangkaian dengan reaktansi induktif,

 daya nyata P = VI cos ө


 daya reaktif Q = VI sin ө
 daya kentara S = VI

D. Transformator

Transformator sederhana terdiri atas dua kumparan yang secara listrik diisolasi satu
sama lain dan digulung pada inti sekutu.

 Rasio tegangan Vp / Vs suatu transformator sebanding dengan rasio belitan Np/Ns.


 Rasio arus Is/Ip suatu transformator berbanding terbalik dengan rasio belitan Np/Ns.
 Rasio impedansi Zp/Zs sebanding dengan kuadrat rasio belitan (Np/Ns)2..

11
BAB VI Kapasitansi dan rangkaian kapasitif

Bab ini membahas :

 Kapasitansi
 Reaktansi kapasitif
 Rangkaian kapasitif

A. Kapasitansi

Adalah suatu komponen listrik yang biasa nya terdiri atas dua pelat atau silinder
pengkonduksi dari logam yang dipisahkan oleh bahan pengisolasi yang disebut dielektrik.

Dalam bentuk persamaan, kapasitansi C = Q/V

B. Reaktansi kapasitif

Reaktansi kapasitif Xc merupakan perlawanan terhadap aliran arus ac akibat kapasitansi


dalam rangkaian bersangkutan. Reaktansi kapasitif dapat diperoleh dengan rumus:
1
Xc 
2fC

C. Rangkaian kapasitif

12
BAB VII Rangkaian-rangkaian umum RLC

Bab ini membahas :

 Analisis rangkaian RLC seri


 Analisis rangkaian RLC paralel
 Daya dan faktor daya

A. Analisis rangkaian RLC seri

Arus i sama dengan R, XL, dan Xc karena ketiga jenis elemen ini di hubungkan secara
seri. Jatuh tegangan pada setiap elemen diperoleh hukum ohm :
VR = IR VL = IXL VC = IXC
Tegangan pada resistansinya sefase dengan arus yang melalui resistansi tersebut :

B. Analisis rangkaian RLC paralel

Tegangan nya sama pada seluruh cabangnya, VT = VR = VL = V C

C. Daya dan faktor daya

Daya sesaat p = vi pada sebarang waktu . apabila v dan i keduanya positif atau negatif,
hasilkalinya adalah positif dan daya digunakan selama seluruh siklusnya.

13
BAB III

PEMBAHASAN / ANALISIS

A. Pembandingan Buku

Buku yang dikarang oleh Milton Gussow yang berjudul Dasar-Dasar Teknik listrik
berjumlah 133 halaman lebih tipis daripada buku yang dibuat oleh F. Suryatmo berjudul yang
sama berjumlah 276 halaman. Buku kedua lebih tebal dibandingkan buku pertama. Buku yang
dikarang oleh Milton gussow buku yang membahas materi tentang Dasar-dasar teknik listrik.
Materi yang di sampaiakan singkat dan jelas. Dan Buku yang dikarang oleh F. Suryatmo buku
yang membahas materi dasar dasar teknik listrik. Bukunya memiliki materi yang lebih
banyak.

B. Kebihan
1. Buku Utama

Dari buku pertama karya nya Milton Gussow bukunya lebih sederhana sehingga
materinya lebih sedikit, sangat mudah untuk memahami materinya dengan waktu yang
sangat minim,cocok untuk mahasiswa yang membutuhkan materi sederhana karena buku
tersebut singkat dan dilengkapi dengan rumus rumus dan contoh soal pada tiap materi
,contoh soal nya juga memiliki penyelesaian nya sehingga memudahkan mahasiswa
untuk membantu mengerjakan soal soal tentang materi tersebut. Buku tersebut juga
disertai gambar dan grafik untuk memudahkan kita memahami penjelasan materi. Dan
dalam setiap materi dalam buku ini penulis memaparkan rangkuman dari tiap bab yang
dibahas, sehingga dengan adanya rangkuman ini sudah sangat membantu membaca dalam
menyimpulkan dan memahami materi yang mereka telah baca didalam buku ini.

2. Buku Pembanding

Pada buku yang berjudul “Dasar-dasar Teknik Listrik” penulis menuliskan teori
secara singkat yang mudah dipahami. Perumusannya yang dituliskan juga dicantumkan
dan dijelaskan juga asal-usul terbentuknya rumus tersebut. Buku tersebut juga dilengkapi
beberapa contoh soal beserta pembahasannya yang bervariasi untuk mempermudah
pemahaman sang pembaca. Ada juga disertai beberapa sketsa atau grafik-grafik untuk
membantu penjelasan yang dituliskan dibuku tersebut.

14
C. Kekurangan
1. Buku utama

pertama ini adalah tidak dilengkapi ISBN dan terlihat beberapa kalimat yang tidak
dijelaskan dalam buku ini sehingga sedikit sulit mengerti dari arti kalimat tersebut, pada
tiap bab buku tersebut minim materi, sehingga sulit melakukan pembandingan dengan
buku lain, karena buku kedua jauh berbeda banyaknya materinya pada tiap bab nya. Buku
ini juga pada setiap babnya penulis juga kurang banyak memaparkan pendapat para ahli
sebagai penguat dari materi yang ada.

2. Buku Pembanding

Buku ini juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah penyampaian dan
penggunaan kalimat dan kata-kata yang dituliskan. Dimana rangkaian seri ditulis dengan
tahanan deret sedangkan rangkaian parallel dituliskan dengan tahanan sejajar. Perbedaan
penggunaan bahasa dari buku yang terbit pada tahun 2005 dengan penggunaan bahasa
mahasiswa sekarang menjadi tidak sinkron sehingga menyebabkan pembaca
membutuhkan lebih waktu yang lama untuk memahami kata-kata tersebut. Teori yang
singkat memang mudah dipahami, namun jika tidak dijelaskan lebih detail akan
menimbulkan perbedaan dengan soal-soal yang dituliskan dibuku.

15
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari kedua buku yang saya review saya menyimpulkan bahwa buku utama saya yaitu
buku dasar-dasar teknik listrik karya Milton Gussow kajian materi nya sederhana dan sudah
lumayan lengkap karena dibubuhi oleh pengertian,rumus,gambar dan contoh soal beserta
penyelesaiannya sehingga materi pada tiap bab buku ini penyampaian nya sederhana,singkat
dan jelas tetapi masih ada kekurangan dalam bahasa atau kalimat yang sulit dimengerti
maksud dari kalimat tersebut seperti yang sudah saya sebutkan dalam kekurangan dan
kelebihan buku tersebut. Adapun buku pembanding yaitu buku dasar-dasar teknik listrik karya
F.Suryatmo sebagai pembanding bagi buku utama kajian materi dan bab nya lebih banyak dan
spesifik mengenai dasar elektro terlihat dari banyak bab dan setiap point-point yang ada
didalamnya dijelaskan secara mendetail dan menyeluruh. Tetapi meskipun buku ini sangat
bagus dan lengkap,buku ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan tetapi pada dasarnya
memiliki tujuan yang sama yaitu bagaimana pembaca mengerti teori dan aplikasi mengenai
kelistrikan terutama pengetahuan dasarnya.

B. Saran

Saya mengetahui bahwa dalam penyelesaian tugas critical book report ini masih jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang saya miliki, oleh karena itu
saya sangat mengharapkan rekomendasi,saran ataupun kritik yang sifatnya membangun guna
menyempurnakan tugas saya ini, agar dalam pembuatan tugas yang sama kedepannya jauh
lebih baik. Terima kasih

16
DAFTAR PUSTAKA

Gussow,Milton. 2004. Dasar-Dasar Teknik Listrik . Jakarta : Erlangga

Suryatmo,F. 2005. Dasar- Dasar Teknik Listrik. Jakarta : PT Rineka Cipta

17

Anda mungkin juga menyukai