Anda di halaman 1dari 27

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan saya rahmat kesehatan dan kesempatan. Sehingga saya bisa menyusun
atau menyelesaikan tugas CBR tentang Rangkaian Listrik . Penulisan  ini saya sajikan
secara ringkas dan sederhana sesuai dengan kemampuan yang saya miliki, dan tugas ini
disususun dalam rangka memenuhi tugas CBR pada mata kuliah Rangkaian Listrik .

            Dalam penyusunan tugas ini banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu
kritik yang membangun dari semua pihak sangat saya harapkan demi kesempurnaan
tugas ini, dan Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu telah memberikan bimbinganya kepada saya untuk
menyelesaikan tugas CBR ini hingga selesai.

Medan, 15 September 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Penulisan CBR 2
1.3 Manfaat Penulisan CBR 3
BAB II RINGKASAN ISI BUKU
2.1  Identitas Buku 3
2.2  Ringkasan Isi Buku 4
BAB 1 PENDAHULUAN 4
BAB 2 BESARAN DAN UNSUR RANGKAIAN 4
BAB 3 HUKUM DASAR 7
BAB 4 METODE ANALISIS RANGKAIAN 8
BAB 5 FUNGSI PERANGSANG EKSPONENSIAL 11
BAB 6 RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK KEADAAN MANTAP 11
BAB 7 DAYA DALAM RANGKAIAN ARUS BOLAK  14
BAB 8 RANGKAIAN TIGA FASA 17
BAB III PEMBAHASAN/ ANALISIS
3.1 Kelebihan Dan Kekurangan Buku Utama 20
3.2 Kelebihan Dan Kekurangan Buku Pembanding 21
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan 24
4.2 Saran 24
DAFTAR PUSTAKA 25
BAB I
PENDAHULUAN
 
1.1  Latar Belakang
Pada kurikulum KKNI mahasiswa baru terkususnya diberikan beberapa tugas pokok
pada stiap mata kuliah yang terdiri dari CBR, CJR, MINI RISET, REKAYASA IDE, PROJECT
dan TUGAS RUTIN. Hal ini dilakukan karna sangat baik sebagai pegangan ataupun
modal para mahasiswa untuk kedepanya terutama pada jurusan kependidikan.

Konsep arus listrik lebih sederhana daripada konsep gaya atau tenaga. Arus
listrik didefinisikan sebgai banyaknya muatan yang melewati suatu luas penampang
tertentu persatuan waktu. Arus adalah kecepatan perubahan aliran muatan positif
bersih (neto) yang merupakan bearan scalar. Jika ada arus mengalir dalam rangkaian
maka timbul medan gaya lain di sekitar rangkaian tersebut. Medan ini disebut medan
magnet yang muncul sekaligus dengan medan listrik. Dalam rangkaian listrik dapat
menggunakan besaran apa saja namu cuku kesulitan. Karena itu akan diperkanalkan
sejumlah konsep abstark seperti tegangan, resistansi, induktansi, kapasitansi, daya dan
tenaga. Dalam SI satuan untuk gaya adalah newton. Dan satuan tenaga adalah newton –
meter dengan SI yaitu joule(J). Dalam system MKS (meter kilogram second ) muatan
merupakan salah satu satuan dasar, sedangkan menurut SI muatan adalah satuan yang
diturunkan. Satuan untuk muatan adalah coulomb. Suatu rangkaian listrik umumnya
dicirikan oleh adanya satu atau lebih sumber yang dihubungkan dengan satu atau lebih
beban sebagai penerima tenaga listrik. Suatu sumber sempurna akan memberikan
tegangannya tidak bergantung kepada beban yang dipasangkan pada kutub-kutubnya.

1.2  Tujuan Penulisan CBR


1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Rangkaian Listrik
2. Untuk mengulas isi sebuah buku yang dikritikalisasi
3. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku tersebut.
4. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang di berikan oleh setiap
bab dari sebuah buku
5. Membandingkan isi buku pada keadaan nyata

1.3 Manfaat Penulisan CBR


1. Agar pembaca tanggap terhadap hal-hal penting yang ada didalam bab ini
2. Untuk memahami tentang Rangkaian Listrik mulai dari materi hingga
pengplikasisannya dalam bentuk soal
3. Melatih Kemampuan penulis dalam mengkritisi suatu buku

 
 

2
BAB II
2.1 Identitas Buku
Buku Utama

1. Judul Buku      :  Rangkaian Listrik

2. Penulis             :  Budiono Mismail

3. Penerbit           :  Penerbit ITB

4. ISBN               :  979-8591-42-9

5. Tahun Terbit    :  1995

6. Tebal               :  284 Halaman

7.Kota                :  Bandung

8.Bahasa             :  Indonesia

Buku Pembanding

1. Judul Buku      :  Rangkaian Listrik (Revisi)

2. Penulis             :  Mohamad Ramdhani, ST

3. Penerbit           :  Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

4. ISBN                :  978-9799-0333-79

5. Tahun Terbit    :  Pebruari 2005

6. Kota                 :  Bandung

7. Tebal               :  302 Halaman

3
2.2 Ringkasan Isi Buku

BAB 1 PENDAHULUAN
Rangkaian Listrik

Sifat Suatu rangkaian dapat secara lengkap diuraikan dalam suatu


dimensi.Dalam suatu rangkaian listrik yang menjadi pusat perhatian adalah tegangan
dan arus.

Proses Pembentukan Model

Model atom yang diusulkan pada tahun 1913 oleh Denmark , Niels Bohr, sangat
berguna untuk menjelaskan berbagai gejala listrik bahan. Proses pembentukan model
merupakan suatu bagian yang penting dalam kemajuan ilmu dan pengembangan
teknologi.

Analisis Rangkaian

Jika suatu rangkaian listrik menerima masukan atau rangsangan dalam bentuk
tegangan atau arus yang diberikan oleh suatu sumber bebas, maka akan dihasilkan
suatu keluaran atau tanggapan. Keluaran atau tanggapan itu juga dapat berupa
tegangan atau arus yang berhubungan dengan unsur dalam rangkaian tersebut. Ada dua
cabang dalam teori rangkaian dan keduanya diturunkan dari tiga kata kunci : masukan,
keluaran dan rangkaian. Cabang pertama adalah analisis rangkaian : dengan diketahui
rangkaian dan masukkanya, bertujuan mencari keluarannya. Cabang yang lain adalah
sintetis rangkaian dengan diketahui masukan dan keluarannya bertujuan mendapatkan
rangkaian itu sendiri.

BAB 2 BESARAN DAN UNSUR RANGKAIAN


    1.      Satuan system internasional

Sistem satuan yang digunakan dalam hali ini adalah system internasional atu
SI.Konfrensi internasioanl tahun 1954 menetapakan enam satuan dasar :

4
Panjang dalam meter (m) Arus listrik dalam ampere (A)
Massa dalam Kilogram (kg) Suhu dalam Kelvin (K)
Waktu dalam detik (s) Kuat cahaya dam candela (cd)

    2.      Besaran Listrik

Dalam rangkaian listrik dapat menggunakan besaran apa saja namu cuku
kesulitan.Karena itu akan diperkanalkan sejumlah konsep abstark seperti tegangan,
resistansi, induktansi, kapasitansi, daya dan tenaga. Dalam SI satuan untuk gaya adalah
newton.Dan satuan tenaga adalah newton – meter dengan SI yaitu joule(J). Dalam
system MKS (meter kilogram second ) mujatan merupakan salah satu satuan
dasar;sedangkan menurut SI muatan adalah satuan yang diturunkan. Satuan untuk
muatan adalah coulomb.

Konsep arus listrik lebih sederhana daripada konsep gaya atau tenaga.Arus
listrik didefinisikan sebgai banyaknya muatan yang melewati suatu luas penampang
tertentu persatuan waktu.Arus adalah kecepatran perubahan aliran muatan positif
bersih (neto) yang merupakan bearan scalar. Jika ada arus mengalir dalam rangkaian
maka timbul medan gaya lain di sekitar rangkaian tersebut. Medan ini disebut medan
magnet yang muncul sekaligus dengan medan listrik.

   3.      Sumber dan unsur rangkaian

Suatu rangkaian listrik umumnya dicirikan oleh adanya satu atau lebih sumber yang
dihubungkan dengan satu atau lebih beban sebagai penerima tenaga listrik.Suatu
sumber sempurna akan memberikan tegangannya tidak bergantung kepada beban yang
dipasangkan pada kutub-kutubnya.

  4.      Resisitansi : hukum ohm

Bukti dari bahwa resistansi dari hamper semua penghantar berubah menurut
suhu. Jika resistansi suatu penghantar pada suhu t1 adalah R1 ,maka untuk rentang
suhu yang wajar, resitansinya pada suhu t2 diberikan oleh  R2 = R1 [ 1 + α ( t2 – t1 ) ].

5
Resistror yang resistansinya tidak tetap konstan untuk berbagai arus yang
berbeda dikenal sebgai resistor tak linear. Resistansi dari resistor semacam ini
merupakan fungsi arus yang mengalir di dalamnya. Bila arus listrik mengalir dalam
suatu resistor tersebut.dalam suatu resistor semua tenaga yang digunakan untuk
memaksa aliran arus muncul sebgai kenaikan suhu penghantar tersebut atau sebgai
aliran panas yang meninggalkannya. Parameter resiteansi pada dasarnya merupakan
suatu konstanta geometri. Sebenarnya hal itu telah ditemukan oleh ohm, dalam
penyeledikannya. Konduktor mempunyai resitivitas yang rendah maka logam
dinamakan kondutor. Isolator adalaha bahan dengan resistivitas yang sangat tinggi
biasanya dalam orde ribuan mega ohm atau lebih.

Induktasi

Secara kuantitatif tegangan memilki persamaan sebgai tersebut konstanta


pembanding L adalah induktansi diri atau cukup disebut sebgai induktansi.Induktansi
dinyatakan dalam henry (H). Induktansi kawat penghubung umumnya kecil dan dapt
diabaikan.Alat seperti inductor, kumparan peredam, dan kumparan induksi digunakan
dalam rangkaian listrik. Suatu inductor linear inductor yang parameter induktansinya
tidak bergantung pada arusnya. Pada saat arus mengalir melalui suatu inductor, arus itu
menimbulkan fluks ruang. Bila fluks itu menembus udara, ia akan menimbulkan suatu
kesebandingan antara arus dengan fluks tersebut sehingga parameter induktansi tetap
konstan untuk setiap nilai arus. Daya yang berhubungan dengan induktansi dalam
rangkaian adalah     p = vi  watt. GGM adalah gaya gerak magnet yang menghasilkan
fluks dalam rangkaian magnet yang mempunyai reluktansi. Seperti halnya resistansi,
induktaksi juga bergantung pada geometri dimensi fisis dan sifat magnet mediumnya.

Kapasitansi

Secara kiantitas arus dinyatakan dalam persamaan dengan berikut; Konstantan


pembanding C menyatakan sifat penyimpanan muatan dalam unsure itu yang disebut
kapasitansi. Menurut SI satuan untuk kapasitasni adalah farad (F).

6
BAB 3 HUKUM DASAR RANGKAIAN
Transformasi Y - D

Ada betuk rangkaian tertentu yang tidak dapat disederhanakan dengan hanya
menggunakan kombinasi seri parallel.Konfigurasi semacam itu sering dapat ditangani
dengan menggunakan transformasi linear Y - D.

Transformator Tiga berfasa satu dapat dihubungkan untuk membentuk bank-3


fasa (susunan 3 fasa = 3 phase bank) dengan salah satu cara dari berbagai cara
menghubungkan belitan transformator. Pada tiga buah transformator satu fasa yang
dipakai sebagai transformator tiga fasa setiap kumparan primer dari satu transformator
dijodohkan dengan kumparan sekundernya. Hendaknya dicatat bahwa pada
transformator tiga fasa ini besar tegangan antar fasa (VL-L) dan daya transformator
(KVA) tidak tergantung dari hubungan belitannya. Akan tetapi tegangan fasa netral (VL-
N) serta arus dari masing-masing transformator tergantung
pada hubungan belitannya. 
7

Penguat kerja

Disini akan dibahasa suatu peralatan elektronika yang sangat beruna dalam
pemebentukan suatu sumber tak bebasa dan mempunyai model matematika yang
sederhana dan anggun,Peralatan ini disebut penguat kerja.

Penguat kerja adalah suatu peralatan elektronika dengan kutub jamak,tetapi


untuk kepentingan analisis rangkaian hanya akan ditunjukkan tiga kutubnya
saja.>kutub 1 adalah kutub masukan terbalik dan kutub 2 adalah kutub masukan tak
terbalik  dan kutub 3 adalah kutub keluaran.Penguat kerja pada umumnya dijumpai
dalam bentuk rangkaian terpadu dan biasanya dibuat dalam suatu kemasan yang
mempunyai 8 sampai 14 kutub yang mengandung satu sampai empat penguat
kerja.Penguat kerja merupakan suatu peralatan dengan pengautan yang sangat tinggi
dan umumnya tidak pernah digunakan tanpa umpan balik.

Integrator

Keluaran suatu rangkaian integrator sebanding dengan integral masukkan


nya.Persamaan volt-ampere untyk kapasitasni dipakai sebgai pengganti hokum ohm
yang menghubungakan v0 dengan i0 .

BAB 4 METODE ANALISIS RANGKAIAN


Metode tegangan simpul

Metode tegangan simpul dalam analisis rangkaian adlah cara dengan persamaan
hukum tegangan kirchoof terlukis secara implicit padadiagram rangkaiannya,sehingga
hanya persamaan hokum arus kirchoof saja yang perlu diselesaikan untuk tegangan
yang tidak diketahui.VAB = VA + VB .Ada tiga simpul rangkaian disini dan didapatkan dua
persamaan bebas hokum arus kirchoof yang dapat ditulis.

Untuk simpul A                      A : VAG1 + (VA + VB) G2 = I1

Untuk simpul B                       B : VBG3 + (VA + VB) G2 = -I2

kenyataan bahwa kedua persamaan ini serupa bukanlah merupakan suatu


kebetulan, melainkan karena mengikuti persamaan huku arus kirchoff dan cara
pemilihan berbagai variable tegangannya.
8

Metode Arus matajala

Metode arus matajala merupakan cara lain untuk menyelesaikan persoalan


rangkaian dengan persamaan hokum arus kirchoof terlukis secara implicit pada
diagram rangkaiannya dan persamaan untuk tegangan ditulis secara eksplisit serta
harus diselesaikan untuk arus yang tidak diketahui.Rangkaian planar yaitu rangkaian
yang dapat dilukis pada suatu bidang datar sedemikian hingga tidak ada unsure
rangkaian yang melangkahi unsure rangkaian yang lain.Metode arus mata jala
merupakan suatu rangkaian palanar denagn dua matajal..Pada metode ini arus matajala
yang tidak diketahui diandaikan mengalir dalam setiap matajala pada rangkaian
tersebut .Persamaanya

Untuk matajala A                    A : R1IA + R3 (IA + IB) = V1

Untuk matajala B                    B : -R3 (IA - IB) + R2IB  = -V2

            Dari pembahasan diatas dan sebelumnya  tampak bahwa metode tegangan simpul
dan metode arus majala saling melengkapi.Keputusan untuk menggunakan yang mana
yang terbaik  biasanya didasarkan atas jumlah persamaan yang diperlukan.Yang dipilih
adalah yangh paling sedikit,menurut pertimbangan pribadi atau gabungan keduanya.

Prinsip Superposisi

            Dalam setiap rangkaian listrik,tegangan dan arus dalam suatu unsure adalah
akibat yang ditimbulkan oleh adanya sumber yang dikenakan pada rangkaian
tersebut.Prinsip superposisi jika diterapkan pada suatu rangkaian dengan resitansi
konstan,menyatakan bahwa arus atau tegangan disetiap cabang rangkaian yang
dihasilkan oleh beberapa sumber yang dikenakan secara serentak adalah jumlah aljabar
arus atau tegangan yang dihasilkan pada cabang itu oleh masing-masing sumber
tersebut secara tersendiri.Superposisi dapat berlaku untuk setiap system (listrik
mekanis dan sebgainya) yang mempunyai hubungan sebab-akibat y = f(x) sedemikian
hingga f(x1) + f(x2) = f(x1 + x2).

9
Jadi secara umum prinsip superposisi untuk rangkaian listrik dapat dinyatakan
sebagai berikut :   Dalam suatu jala-jala linear yang mengandung lebih dari pada satu
sumber (arus atau tegangan ),tanggapannya dapat diperoleh dengan menjumlahkan
semua tanggapan yang diperoleh dari masing-masing sumber itu secara
tersendiri,dengan semua sumber lainnya dibuat sama dengan nol .

            Prinsip superposisi memungkinakan perhatian dipusatkan pada hnya salah satu
sebab (atau sumber) sehingga mempermudah proses pemikiran mengenai sifat
rangkaian dalam keadaan yang bermacam- macam.Disamping itu prinsip superposisi
mendasari teorema rangkaian yang lain.

Teorema Thevenin dan Northon

Untuk rangkaian resitansi torema thevenin menyatakan bahwa setiap rangkaian


kutub dua linear yang terdiri resistor dan sumber (baik yang bebas maupun tak bebas).
Suatu rangkaian setara berupa sebuah sumber tegangan dengan resistor serinya
disebut rangkaian setara thevenin..Sebuah sumber arus dengan konduktansi
simpangnya,yang dikenal sebagai rangkaian setara Norton. Rangkaian Norton
merupakan kembaran (dual ) rangkaian thevenin.

Prinsip superposisi menyatakan bahwa arus setiap cabang rangkaian adalah


jumlah  komponen-komponen arus cabang yang disebabkan oleh masing sumber dalam
rangkaian secara sendiri-sendiri. Teorema Norton yang merupakan kembaran teorema
thevenin, mengikuti alur pikiran yang sama dan rangkaian yang terbentuk berupa
sebuah sumber arus setara norton yang dihubungkan parallel dengan konduktansi
setara simpangnya. Kegunaan utama teorema thevenin dan Norton adalah
memungkinkan suatu rangkaian digantiukan dengan sepasang kutub keluaran dan
hasilnya dapat dipergunakan untuk menghitung pengaruh suatu beban yang
dipasangkan pada kutub keluaran itu atau akibat yang diperoleh beban karena sifat
rangkaian tersebut.

10
BAB 5 FUNGSI PERANGSANG EKSPONENSIAL
Impedansi dan tanggapan unsur rangkaian

Tegangan dan arus yang berubah secara eksponensial menurut waktu dapat ditulis
sebagai.                        V = V0est                                    I = I0est

Hubungan antara rangsangan eksponensial dengan rangsangan saat tertentu

Metode analisis rangkaian eksponensial meliputi tanggapan rangkaian RLC


terhadap rangsangan konstansebgai salah satu kasus khususnya.Untuk tegangan
konstan ini tiga impedansi dasar bagi unsure R,L,C .  Metode impedansi meramalkan
arus nol mengalir dalam suatu kapasitansi yang dihubungkan ke suatu tegangan
tetap.Begitu tegangan antara keeping-keping kapasitor menjadi sama dengan tegangan
yang dipasangkan,tidak akan ada lagi arus yang mengalirkarena jika ada,hal itu akan
menaikkan tegangan kapasitor diatas tegangan yang dikenakan sehingga akan
berlawanan dengan hokum tegangan kirchoff.

Sifat Alamiah

Sampai saat ini dalam membahas fungsi-fungsi eksponensial selalu diandaikan


terdapat suatu rangsangan pada rangkaiannya.Tanggapan yang meluncur dalam
rangkaian listrik itu disebut sifat alamiah dan tanggapannya adalah tanggapan
alamiah.Sebaliknya tanggapan yang terjadi karena adanya rangsangan yang sengaja
dikenakan pada rangkaian disebut tanggapan terpaksa.

BAB 6 RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK KEADAAN MANTAP


Bab ini akan membahasa menegenai tanggapan terpaksa yaitu tanggapan
terhadap rangsangaluar yang dikenakan pada rangkaian.Dan juga akan dibahas tentang
sinya sinusoidal yaitu tegangan dan arus sinusoidal.dan selanjutnya akan membahas
tentang fungsi berulang  dan akan membahas tentang metode fasor.

11
Fungsi Berulang

Jika suatu fungsi f (t) mempunyai bentuk gelombang (yaitu lengkungan f(t) yang
dilukis terhadap sumbu waktu ) sedemikian sehingga f(t) = f(t + T)  maka fungsi itu
dikatakan berulang dengan perioda T .Ada dua cirri fungsi berulang : mempunyai suatu
bentuk gelombang yang berulang pada setiap selang waktu T detik dan mempunyai
nilai untuk seluruh waktu.Bagian bentuk gelombang yang berada dalam satu periode
disebut satu daur.Banyaknya daur setiap detik adalah frekuensi (f) gelombang tersebut.

Persamaan arus menurut fungsi waktu adalah i(t) = Im cos wt.  dengan i(t) adalah
nilai sesaat arus untuk setiap saat t dan I m adalah nilai maksimum atau
amplitudonya.Satuan detik atau sudut wt dalam satuan atau derajat.Satu daur penuh
meliputi 2π radaian 3600. Besaran w adalah kecepatan susdut dan dinyatakn dalam
radian per detik . w = 2πf.Gelombang tegangan dan arus yang tidak sefasa atau
mempunyai simpangan berbeda pada saat t sama dengan nol ;persamaannya v = V m cos
(wt – α )  dan   i = Im cos (wt – β)  .Persamaan ini disebut fungsi sinusoida dan rangkaian
dengan rangsangan sinusoida sering disebut sebagai rangkaian arus bolak
balik;sedangkan rangkaian dengan rangsangan konstan disebut rangakaian arus seara.

Nilai rata-rata dan Nilai Efektif.

Persamaan gelombang araus dan tegangan diatas tidak menjelaskan secara


langsung kemampuan penyaluran tenaga arus bolak balik sebagaimana halnya pada
arus searah.Mengingat arus rata-rata identik dengan suatu nilai searah (konstan) dan
merupakan suatu ukuran yang berguna dalam menentukan perpindahan tengan pada
rangkaian yang melibatkan arus searah.Sinusoidal hanyalah merupakan salah satu
contoh fungsi berulang.Istilah berulang dalam hal ini digunakan sebagai pengganti
sinusoida agar pembahasannya bersifat lebih umum.

12
Nilai rata-rata suatu gelombang sinusoida terhadap satu daur lengkap sama
dengan nol.Satu daur luasa daerah diatas sumbu mendatar sama dengan luas daerah
dibawah sumbu,sehingga luas keseluruhannya sama dengan nol. Nilai rata-rata
terhadapt setengah daur positif ( atau negative) untuk suatu fungsi sinusoida dapat
diperoleh dengan mengaliakn amplitude gelombang itu dengan bilangan 0,636. Nilai
rata-rata untk fungsi berulang yang simetri terhadap sumbu datarnya tidak mempunyai
arti karean berdasarkan hasil diats nilainya selalu samadengan nol.

Dasar penyusunan spesifikasi tersebut berhubungan dengan kemampuan tenaga


atau daya pada fungsi berulang.Menurut hokum Joule panas yang ditimbulkan oleh arus
searah I dalam resistor R adalah P = I 2 R  dan P = i2(t)R. Daya rata-rata untuk satu daur
penuh kita sama dengan nol karena penyerapan daya selalu positif baik bila arus yang
mengalir itu kea rah positif maupun sebaliknya dalam rangkaian tersebut.

Nilai efektif juga dikenal sebagai rms (root mean square) sesuai dengan
definisinya, yang jika dibca dari belakang akan memberikan garis bvesar proses
perhitungannya.Nilai efektif yaitu 0,707 ImA.Pada dasarnya kegunaan setiap rangkaian
listrik adalah untuk menyalurkan daya dan tenaga dimana keduanya berbanding lurus
dengan hasil kali tegangan dengan arusnya,atau untuk parameter rangkaian konstan
sebanding denganpangkat dua arus atau pangkat dua tegnagan. Oleh karena itu nilai
efektif tersebut sangat sesuai sehingga selalu dipergunakan untuk menyatakan besara
arus dan tegangan bolak balik secra umum.

Rangsangan sinusoida dalam unsure rangkaian

Dalam resistor v = iR dan R merupakan suatu konstanta.Arus yang berbentuk


sinusoida akan mengahsilkan tegangan sinusoida dan demikian pula sebaliknya.Karena
R berupa suatu konstanta ,maka tidak ada pergeseran fasa antara arus dan tegangan
tersebut .     i = Im sin (wt – α)   maka         v = iR = ImR sin (wt – α) = Vm = sin (wt – α)

Fungsi arus tertinggal dari tegangan sebesar π/2 radian atau 900.Jadi arus
barulah mencapai nilai maksimumnya pada saat seperempat daur setelah tegangannya
mencapai nilai maksimumnya.

13
Metode bilangan kompleks Dan Metode Fasor

Dalam melibatkan impedansi untuk analisis rangkaianm diperlukan metode


bilangan kompleks bagi rangsangan sinusoida.Ramgkaian RLC mengandung sebuah
sumber tegangan yang berubah menurut waktu.Jika huku tegangan Kirchoof diterapkan
pada rangkaian tersebut akan didapatkan v(t) – vR–vL –vC = 0

Metode fasor merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan persoalan


rangkaian jika rangsangan arus atau tegangan yang dikenakan pada rangkaian berupa
sinusoida dengan frekuensi sama.Dalam metode ini arus dan tegangan dinyatakan 
sebagai eksponensial kompleks dan dapat dilukiskan sebagai vektor.Bentuk umumnya v
= Vm cos (wt + α ).Dan v = V mcj(wt + α) . Sudut antara vektor tersebut dengan sumbu nyata
merupakan sudut fasa tegangan.Diagram vektor nya dikenal dengan diagram fasor.

Dalam perhitungan rangkaian kompleks yang pada umumnya dikerjakan dengan


metode fasor,faktor e jwt  yang menyertainya harus selalu diingat tetapi tidak perlu
dituliskan.Selanjutnya tinjau suatu rangkaian fasor umum dengan dua kutub diberikan
menurut

 v = Vm cos (wt + α )               dan  i = Im cos (wt + β)

perbandingan antara tegangan fasor dengan arus fasor itu didefinisikan sebagai
impedansi rangkaian yang dinyatak sebagai Z.

BAB 7 DAYA DALAM RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK


Daya rata-rata

Jika suatu tegangan v dikenakan pada suatu unsur yang didalamnya mengarus
arus i ,maka daya yang diberikan oleh sumber kepada unsur tersebut adalah p = vi watt.

14
Tenaga  keseluruhan = jumlah tenga yang dilepasakan dalam setiap selang dt
selama satu periode T daya itu diberikan.Tengan keseluruhan W dibagi dengan waktu
yang diperlukan untuk melepaskannya disebut daya rata-rata.Daya rta-rta lebih penting
artinya dibandingkan daya sesaat karena adanya kelembaman yang terdapat dalam
setiap sistem.Dalam suatu motor listrik,daya rata-rata  yang diberikan kepada motor
itulah yang menentukan keluarannya karena pengaruh roda gila pada motor tersebut
memperhalus variasi torsi yang berhbungan dengan daya sesaat yang diberikan pada
kutub – kutubnya.

Daya dalam unsur rangkaian

Daya rata-rata P digunakan untuk menunjukkan kemampuan penyaluran daya


dengan arus dan tegangan bolak balik.Daya sesaat tersebut terdiri dari dua

komponen ;komponen konstan VI cos   dan komponen sinusoiada menurut waktu VI

sin (2wt+   yang frekuensinya dua kali frekuensi tegangan atau arusnya.Hubungan
antara fungsi wakt,tegangan, arus dan daya dalam resistor yaitu pR = 2I 2R sin2 wt.Dua
unsur rangkaian,induktor dan kapasitor berpengaruh terhadap daya sesaat tetapi tidak
mempunyai andil dalam daya rata-rata.Jika arus yang melalui sebuah induktor
menigkat,maka tenaga yang diterima itu dipindahkan dari rangkaian tersebut menjadai
medan magnet ,tetapi tenaga itu akan dikembalikan lagi kerangkaiannya jika arus dalam
rangkaian tersebut berkurang.Nilai maksimum daya keluar masuk dalam unsur
rangkaian reaktif disebut sebagai daya reaktif yang didefinisikan sebagai Q = I 2X.

Daya kompleks

Jia suatu arus mengalir dalam suatu rangkaian yang mengandung sebuah
resistansi R dan sebuah Reaktansi X maka tenaga yang diberikan oleh sumber akan
diubah menjadi panas dalam reaktansinya.Dalam bentuk kompleks tegangan dan arus
ditulis sebagai V = V ej (wt + 
q) dan  I = Iejwt.Perbandingan daya nyata atau daya aktif
dengan daya tampak disebut faktor daya yang sering ditulis dala singkatan bahasa
inggrisnya pf. 

15
Perbaikan faktor daya dan teorema penyaluran daya maksimum

Dengan faktor daya maksimum rugi-rugi daya karena resistansi saluran akan
berkurang.Rugi-rugi yang ditimbulkan resistansi saluran sebanding dengan pangkat
dua arus yang mengalir dalam saluran karean itu rugi-rugi ini akan menjadi lebih kecil
bila faktor dayanya tinggi.Perbaikan faktor daya tersebut dapat dilakukan dengan
memasang kapasitor yang dihubungkan paralel dengan beban yang umumnya bersifat
induktif seperti motor induksi ,alat las dan sebagainya.Perbaikan faktor daya tersebut
dikenal sebagai kompensasi.Suatu rangkaian dengan daya dan tenaga arus bolak balik
umumnya terdiri dari suatu sumber dengan suatu rangkaian luar yang terhubung pada
kutub sumber tersebut.Dalam hal terakhir ,rangkaian luar keseluruhan tersebut dapat
disederhanakan menjadi sebuah impedansi setara antara kutub.Impedansi setara ini
adalah impedansi masukan atau impedansi titik penggerak rangkaian luar.Impedansi
masukan ini merupakan suatu besaran yang terpenting untuk menilai pengaruh
rangkaian luar terhadap suatu sumber;karena dalam analisis sifat sumber lebih disukai
untuk mewakili rangkaian luar dengan rangkaian yang sesederhana mungkin.Bila
impedansi sumber yang dapat diubah-ubah sedangkan impedansi beban,yang tetap
maka untuk penyaluran daya maksimum hasilnya bukan Z0 = Ri –jXi.

16
BAB 8 RANGKAIAN TIGA FASA
Pada sistem tenaga listrik 3 fase, idealnya daya listrik yang dibangkitkan,
disalurkan dan diserap oleh beban semuanya seimbang, P pembangkitan = P pemakain,
dan juga pada tegangan yang seimbang. Pada tegangan yang seimbang terdiri dari
tegangan 1 fase yang mempunyai magnitude dan frekuensi yang sama tetapi antara 1
fase dengan yang lainnya mempunyai beda fase sebesar 120°listrik, sedangkan secara
fisik mempunyai perbedaan sebesar 60°, dan dapat dihubungkan secara bintang
(Y, wye) atau segitiga (delta, Δ, D).

Gambar 1. sistem 3 fase.

Gambar 1 menunjukkan fasor diagram dari tegangan fase. Bila fasor-fasor


tegangan tersebut berputar dengan kecepatan sudut dan dengan arah berlawanan
jarum jam (arah positif), maka nilai maksimum positif dari fase terjadi berturut-turut
untuk fase V1, V2 dan V3. sistem 3 fase ini dikenal sebagai sistem yang mempunyai
urutan fasa a – b – c . sistem tegangan 3 fase dibangkitkan oleh generator sinkron 3 fase.

17
Hubungan Bintang (Y, wye)

Pada hubungan bintang (Y, wye), ujung-ujung tiap fase dihubungkan menjadi
satu dan menjadi titik netral atau titik bintang. Tegangan antara dua terminal dari tiga
terminal a – b – c mempunyai besar magnitude dan beda fasa yang berbeda dengan
tegangan tiap terminal terhadapa titik netral. Tegangan Va, Vb dan Vc disebut tegangan
“fase” atau Vf.

Hubungan Segitiga

Pada hubungan segitiga (delta, Δ, D) ketiga fase saling dihubungkan sehingga


membentuk hubungan segitiga 3 fase.

Gambar 3. Hubungan Segitiga (delta, Δ, D)

18
Dengan tidak adanya titik netral, maka besarnya tegangan saluran dihitung antar
fase, karena tegangan saluran dan tegangan fasa mempunyai besar magnitude yang
sama, maka: Vline=Vfase.Tetapi arus saluran dan arus fasa tidak sama dan hubungan
antara kedua arus tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan hukum kirchoff,
sehingga: Iline = akar 3 Ifase = 1,73Ifase

19
BAB III
PEMBAHASAN/ ANALISIS

3.1 Kelebihan Dan Kekurangan Buku Utama


A.Kelebihan   

Buku utama yang saya kritik berjudul RANGKAIAN LISTRIK oleh penulis Budiono


Mismail ini sangatlah bagus baik dari segi materi maupun dari segi aspek yang
lain,kelebihannya antara lain

1.      Buku ini dilengkapi dengan latar belakang permasalahan yang jelas dan padat terkait
dengan permasalahan yang terdapat disetiap babnya,sehingga pembaca menjadi tau
mengenai permasalahan yang dibahas pada setiap babnya.

2.         Pada setiap permulaan bab pada buku ini penulis memberikan overview atau
gambaran langsung mengenai apa saja yang akan diterangkan pada setiap babnya
dalam buku ini,sehingga dengan begitu pembaca langsung dapat memahami maksud
dan tujuan membaca materi pada buku tersebut.

   3.         Pada setiap bab tidak lupa juga penulis memuat kata kunci yang  penting-penting
terkait dengan materi yang ada dalam setiap babnya dalm bentuk Teks Box sehingga
dengan begitu disamping  pembaca membaca mengenai teori pendukung yang lain
pembaca juga dapat memahami materi setiap babnya dari hanya membaca kata kunci
dan penjelasannya dalam tekx box tersebut.

20

B. Kekurangan
Buku utama yang saya kritik berjudul RANGKAIAN LISTRIKoleh penulis Budiono
Mismail ini sangatlah bagus baik dari segi materi maupun dari segi aspek yang
lain,tetapi saya dituntut untuk lebih kritis dalam menemukan kelemahan atau
kekurangan dalam buku ini,adapun kekurangannya antara lain :

1.         Buku ini sangatlah bagus tetapi cakupannya materinya sangat luas jika membahas
point-point materinya,jadi ada kecendrungan yang membaca buku ini tidak fokus pada
satu materi karena penjabarannya yang terlalu melebar.

2.         Pada setiap bab dalam buku ini juga penulis hanya berpatokan pada kekuatan materi
saja,sehingga aplikasi rangkaian listrik dalam pengajaran yang akan diterapkan
nantinya tersebut sulit untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

3.         Bab yang dibahas dalam buku ini banyak memuat gambar dan tabel yang
mendukung penjelasan materinya,tetapi penjelasan pada setiap tabel dan gambar yang
dalam materinya tidak cukup spesifik dan detai jadi saya secara pribadi kurang
memahami penjelasan dari gambar maupun tabel yang ada pada setiap babnya karena
tidak dijelaskan panduan pengerjaannya jika diaplikasikan kedalam contoh soal da
latihannya

3.2 Kelebihan Dan Kekurangan Buku Pembanding


A.Kelebihan

Buku pembanding saya gunakan buku yang berjudul RANGKAIAN LISTRIK(Edisi


Revisi) oleh penulis Mohamad Ramdhani,ST ini pada dasarnya buku ini juga
membahas hal yang sama dan tidak berbeda jauh dengan buku utama,adapun
kelebihannya antara lain :

21

1.         Pada buku ini penekanan materinya lebih umum pada rangkaian listrik sederhana
hingga yang kompleks,jadi pembaca cukup mudah memahami materinya karena pada
dasarnya setiap materi dipaparkan secara sederhana.
2.         Setiap bab nya juga memiliki latar belakang masalah yang bermacam-macam seperti
pada buku utama,dan dengan latar belakang permsalahan ini penulis memaparkan
solusi bagaiamana memecahkan permasalahan soal maupun latihan yang ada pada
setiap babnya

3.         Penulis juga memberkan overview atau gambaran secara tidak langsung mengenai
apa yang akan dibahas pada materi di setiap babnya.

4.         Disetiap pemaparan materinya diberikan juga banyak contoh soal dan latihan yang
dapat menguji pemahaman pembaca setalh membaca setiap materi yang ada didalam
bab dalam buku ini.

5.         Dan dalam setiap materi dalam buku ini penulis memaparkan rangkuman dari
kesleurhan materi yang dibahas,sehingga dengan adanya rangkuman ini sudah sangat
membantu membaca dalam menyimpulkan dan memahami materi yang mereka telah
baca didalam buku ini.

 
B.Kekurangan

Sedangkan pada buku pembanding saya gunakan buku yang berjudulRANGKAIAN


LISTRIK(Edisi Revisi) oleh penulis Mohamad Ramdhani,ST pada dasarnya buku ini
juga membahas hal yang sama dan tidak berbeda jauh dengan buku utama hanya saja
buku ini lebih menekankan pendalaman materi rangkaian listrik dari yang sederhana
hingga yang kompleks,adapun kekurangannya antara lain :

1. Buku ini tidak secara jelas memuat panduan mengerjakan soal maupun
latihannya sehingga pembaca kurang jelas mengerti cara mengerjakan contoh
soalnya

22

2.         Pada setiap babnya penulis juga kurang banyak memaparkan pendapat para ahli
sebagai penguat dari materi yang ada.

3.         Dan tidak kalah penting pada buku pembanding ini penulis kurang banyak
memaparkan tabel atau gambar atau bahkan knosep dan diagram pendukung setiap
teori karena dengan hal-hal yang simpel tersebut pembaca sudah sangat terbantu dalam
memahami setiap bab dan materi yang ada dalam buku ini.

23
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah saya membaca dan mencoba memahami setiap pembahasan materi yang
ada didalam kedua buku ini ,saya dapat menyimpulkan bahwa pada dasarnya kedua
buku ini merupakan buku yang sangat bagus,baik dari segi materi dan pemaparan
soalnya .Buku utama yang saya kritik berjudulRANGKAIAN LISTRIK oleh
penulis Budiono Mismail lebih menekankan pembahasan yang terbilang terstruktur
dari dasar,sehingga dengan memahami konsep latar belakang masalah yang ada
didalam setiap ponit.point materi yang ada dalam buku utama ini pembaca sudah dapat
mengerti materinya maupun dalam pengerjaan soalnya.

 Sedangkan pada buku pembanding saya gunakan buku yang berjudulRANGKAIAN


LISTRIK(Edisi Revisi) oleh penulis Mohamad Ramdhani,ST pada dasarnya buku ini
juga membahas hal yang sama dan tidak berbeda jauh dengan buku utama hanya saja
buku ini lebih menekankan pendalaman materi rangkaian listrik dari yang sederhana
hingga yang kompleks,karena pada dasarnya buku pembanding ini adalah buku ajar
atau diktat untuk para mahasiswa jurusan teknik elektro di Sekolah Tinggi Teknologi
Komputer Telkom Bandung,jadi otomatis buku ini merupakan revisi dari buku-buku
ajar sebelumnya sehingga terus disempurnakan baik dari segi
cover,pembahasan,contoh soal dan yang lainnya.

4.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan setelah saya membaca dan memahami
serta mencoba menemukan kelebihan dan kekurangan yang terdapat didalam kedua
buku ini yaitu,sebaiknya kedua buku ini lebih mendapat penyempurnaan dari segi
panduan pengerjaan soalnya agar baik pembaca maupun yang lain dapat lebih mudah
dalam pengerjaannya dan otomatis cepat memahami materi Rangkaian Listrik ini.

24
DAFTAR PUSTAKA

Mismail,Budiono. 1995. Rangkaian Listrik. Penerbit ITB. Bandung.

Ramdhani, Mohamad. 2005. Rangkaian Listrik (Revisi). STTTelkom. Bandung.

25

Anda mungkin juga menyukai