Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL BOOK REPORT

MK. RANGKAIAN LISTRIK


ARUS BOLAK-BALIK

Skor Nilai :

NAMA : NIM:

ENDANG CLARA BR MUNHE 5183230004

ROBBY LINGGA 5181230009

ANDRE KAYANA SITOHANG 5183530015

Mata Kuliah : Rangkaian Listrik Arus Bolak-balik

Dosen Pengampu : Azmi Rizki Lubis, S.Pd, M.T

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
1
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang
karena bimbingan-Nyalah maka penyusun bisa menyelesaikan sebuah karya tulis berupa
Critical Book Report pada mata kuliah Rangkaian Listrik Arus Bolak-Balik .

Tugas ini dibuat dalam rangka mereview, menganalisi buku yang dipilih dan juga
sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah
“Rangkaian Listrik Arus Bolak-balik”

Akhir kata kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang sudah mendukung penyusunan critical book
riview ini. Selanjutnya kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga akan
menumbuhkan rasa syukur kami kepada Tuhan yang Maha Esa dan dalam hal perbaikan
makalah ini ke depannya.

Medan, November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ...........................................................................................

DAFTAR ISI ..........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................

A. Latar Belakang .............................................................................................

B. Rumusan Masalah ........................................................................................

C. Tujuan Penulisan .........................................................................................

BAB II ISI BUKU .................................................................................................

BAB III PEMBAHASAN .....................................................................................

A. Kelebihan Jurnal ...............................................................................................

B. Kelemahan Jurnal ..............................................................................................

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................................................

B. Saran ......................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum KKNI yang telah diterapkan oleh Universitas Negeri Medan menuntut
mahasiswanya untuk menyelesaikan 6 tugas pada satu semester, salah satunya yaitu “Critical
Book Review”. Pada mata kuliah Rangkaian Listrik ini, Critical Book Review yaitu laporan
tentang meriview buku yang berisikan pembahasan materi, kelebihan dan kekurangan pada
buku tersebut.

B. Tujuan

1. Penyelesaian tugas mata kuliah Rangkaian Listrik

2. Menambah wawasan tentang teori pada mata kuliah Rangkaian Listrik

3. Meningkatkan pemahaman tentang teori dari mata kuliah Rangkaian Listrik

4. Menguatkan Landasan teori dari Rangkaian Listrik

C. Manfaat

Adapun manfaat dari tugas CBR ini adalah untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Rangkaian Listrik, menguatkan, menambah wawasan, meningkatkan pemahaman dn
menguatkan landasan dari teori Analisis Rangkaian Listrik, serta dapat mengetahui isi dari
buku yang di kritik.

IDENTIFIKASI BUKU

2.1 Identitas Buku

Judul : Circuit Analysis (Analisis Rangkaian Listrik)


ISBN : 0-9744239-3-9
Pengarang : Steven T. Karris.
Penerbit : Orchard Publications
Kota terbit : California
Tahun terbit : 2004

BAB II
Ringkasan Isi Buku

A. Pendahuluan

 Rangkaian Listrik

Sifat Suatu rangkaian dapat secara lengkap diuraikan dalam suatu dimensi.Dalam
suatu rangkaian listrik yang menjadi pusat perhatian adlah tegangan dan arus.

Proses pembentukan Model

Model atom yang diusulkan pada tahun 1913 oleh Denmark ,niels Bohr,sangat
berguna untuk menjelaskan berbagai gejala listrik bahan.Proses pembentukan model
merupakansuatu bagian yang penting dalam kemajuan i lmu dan pengembangan teknologi.

 Analisis Rangkaian

Jika suatu rangkaian listrik menerima masukan atau rangsangan dalam bentuk
teganganatau arus yang diberikan oleh suatu sumber bebas,maka akan dihasilkan suatu
keluaranatau tanggapan.Keluaran atau tanggapan itu juga dapat berupa tegangan atau
arusyangberhubungan denfan unsure dalam rangkaian tersebut.Ada dua cabang dalam
teorirangkaian dan keduanya diturunkan dari tiga kata kunci : masukan,keluaran
danrangkaian.Cabang pertama adalah analisis rangkaian : dengan diketahui rangkaian
danmasukkanya,bertujuan mencari keluarannya.Cabang yang lain adalah sintetis
rangkaian:dengan diketahui masukan dan keluarannya bertujuan mendapatkan rangkaian itu
sendiri.

B. Besaran dan Unsur Rangkaian

1. Satuan system internasional

Sisstem satuan yang digunakan dalam hali ini adalah system internasional atu
SI.Konfrensi internasioanl tahun 1954 menetapakan enam satuan dasar :

Panjang dalam meter (m) Arus listrik dalam ampere (A)

Massa dalam Kilogram (kg) Suhu dalam Kelvin (K)

Waktu dalam detik (s) Kuat cahaya dam candela (cd)


2. Besaran Listrik

Dalam rangkaian listrik dapat menggunakan besaran apa saja namu cuku
kesulitan.Karena itu akan diperkanalkan sejumlah konsep abstark seperti
tegangan,resistansi,induktansi,kapasitansi, daya dan tenaga.dalam SI satuan untuk gaya
adalah newton.Dan satuan tenaga adalah newton – meter dengan SI yaitu
joule(J).Dalamsystem MKS (meter kilogram second ) mujatan merupakan salah satu
satuan dasar;sedangkan menurut SI muatan adalah satuan yang diturunkan .Satuan untuk
muatan adalah coulomb.

Konsep arus listrik lebih sederhana daripada konsep gaya atau tenaga.Arus listrik
didefinisikan sebgai banyaknya muatan yang melewati suatu luas penampang tertentu
persatuan waktu.Arus adalah kecepatran perubahan aliran muatan positif bersih (neto)
yang merupakan bearan scalar.Jika ada arus mengalir dalam rangkaian maka timbul medan
gaya lain di sekitar rangkaian tersebut.Medan ini disebut medan magnet yang muncul
sekaligus dengan medan listrik.

3. Sumber dan unsur rangkaian

Suatu rangkaian listrik umumnya dicirikan oleh adanya satu atau lebih sumber
yang dihubungkan dengan satu atau lebih beban sebagai penerima tenaga listrik.Suatu
sumber sempurna akan memberikan tegangannya tidak bergantung kepada beban yang
dipasangkan pada kutub-kutubnya.

4. Resistansi :hukum ohm

Bukti dari bahwa resistansi dari hamper semua penghantar berubah menurut
suhu.Jika resistansi suatu penghantar pada suhu t1 adalah R1 ,maka untuk rentang suhu yang
wajar ,resitansinya pada suhu t2 diberikan oleh R2 = R1 [ 1 + α ( t2 – t1 ) ]. Resistror yang
resistansinya tidak tetap konstan untuk berbagai arus yang berbeda dikenal sebgai resistor tak
linear.Resistansi dari resistor semacam ini merupakan fungsi arus yang mengalir di
ddalamnya.Bila arus listrik mengalir dalam suatu resistor tersebut.dalam suatu resistor semua
tenaga yang digunakan untuk memaksa aliran arus muncul sebgai kenaikan suhu penghantar
tersebut atau sebgai aliran panas yang meninggalkannya.parameter resiteansi pada
dasarnya merupakan suatu konstanta geometri.Sebenarnya hal itu telah ditemukan oleh
ohm ,dalam penyeledikannya.Konduktor mempunyai resitivitas yang rendah maka logam
dinamakan kondutor.Isolator adalaha bahan dengan resistivitas yang sangat tinggi biasanya
dalam orde ribuan mega ohm atau lebih.

5. Induktaksi

Secra kuantitatif tegangan memilki persamaan sebgai tersebut v = L (di/dt) volt


konstanta pembanding L adalah induktansi diri atau cukup disebut sebgai
induktansi.Induktansi dinyatakan dalam henry (H).Induktansi kawat penghubung
umumnya kecil dan dapt diabaikan.Alat seperti inductor,kumparan peredam,dan kumparan
induksi digunakan dalam rangkaian listrik.Suatu inductor linear inductor yang parameter
induktansinya tidak bergantung pada arusnya.Pada saat arus mengalir melalui suatu
inductor,arus itu menimbulkan fluks ruang.Bila fluks itu menembus udara,ia akan
menimbulkan suatu kesebandingan antara arus dengan fluks tersebut sehingga parameter
induktansi tetap konstan untuk setiap nilai arus.Daya yang berhubungan dengan
induktansi dalam rangkaian adalah p = vi = Li (di/dt) watt.GGM adalah gaya gerak
magnet yang menghasilkan fluks dalam rangkaian magnet yang mempunyai
reluktansi.Sperti halnya resistansi,induktaksi juga bergantung pada geometri dimensi
fisis dan sifat magnet mediumnya.

6. Kapasitansi

Secara kiantitas arus dinyatakan dalam persamaan dengan berikut; I = C (di/dt) A .


Konstantan pembanding C menyatakan sifat penyimpanan muatan dalam unsure itu
yang disebut kapasitansi.Menurut SI satuan untuk kapasitasni adalah farad (F).Benda
fisis yang cirri utamnya adalah kapasitansi disebut kapasitor.bila induktansi melawan
perubahan arus,kapasitansi menentang perubahan tegangan.Daya yang berhubungan dengan
pengaruh kapasitansi adalah p = vi = Cv (di/dt) W.

C. Hukum Dasar Rangkaian Hukum Dasar Rangkaian

 Transformasi Y - Δ

Ada betuk rangkaian tertentu yang tidak dapat disederhanakan dengan hanya
menggunakan kombinasi seri parallel.Konfigurasi semacam itu sering dapat ditangani
dengan menggunakan transformasi linear Y - Δ.
Transformator Tiga berfasa satu dapat dihubungkan untuk membentuk bank-3 fasa (susunan
3 fasa = 3 phase bank ) dengan salah satu cara dari berbagai cara menghubungkan belitan
transformator. Pada tiga buah transformator satu fasa yang dipakai sebagai
transformator tiga fasa setiap kumparan primer dari satu transformator dijodohkan dengan
kumparan sekundernya. Hendaknya dicatat bahwa pada transformator tiga fasa ini besar
tegangan antar fasa (VL-L) dan daya transformator (KVA) tidak tergantung dari hubungan
belitannya. Akan tetapi tegangan fasa netral (VL-N) serta arus dari masing-
masingtransformator tergantung pada hubungan belitannya.

 Sumber dengan rangkaian setaranya.

Sumber nyata mungkin dapat mendekati keadaan sempurna itu,tetapi tidak akan
pernah mencapainya tegangan.Sebuah sumber nyta dengan karakteristik volt-amperenya
dapat dilihat pada gambar dibawah

Karakteristik ini menyatakan bahwa sumber dengan tegangan Vrt pada saat
rangkaian terbuka (I = 0) dengan nilai tegangan V menurun secara linear jika arus yang
diambil dari sumber meningkat ;karakteristik semacam itu dapat ditulisakan dengan V =
Vrt – R t I.Untuk mengubah pernyataan sumber tegangan menjadi sumber arus
,persamaan diatas harus diselesaikan untuk arusnya yang memberikan I =Vrt / Rt – V/ Rt

 Penguat kerja

Disini akan dibahasa suatu peralatan elektronika yang sangat beruna dalam pemebentukan
suatu sumber tak bebasa dan mempunyai model matematika yang sederhana dan
anggun,Peralatan ini disebut penguat kerja.
Penguat kerja adalah suatu peralatan elektronika dengan kutub jamak,tetapi
untuk kepentingan analisis rangkaian hanya akan ditunjukkan tiga kutubnya saja.>kutub 1
adalah kutub masukan terbalik dan kutub 2 adalah kutub masukan tak terbalik dan kutub 3
adalah kutub keluaran.Penguat kerja pada umumnya dijumpai dalam bentuk rangkaian
terpadu dan biasanya dibuat dalam suatu kemasan yang mempunyai 8 sampai 14 kutub
yang mengandung satu sampai empat penguat kerja.Penguat kerja merupakan suatu
peralatan dengan pengautan yang sangat tinggi dan umumnya tidak pernah digunakan tanpa
umpan balik.

 Integrator Integrator

Keluaran suatu rangkaian integrator sebanding dengan integral masukkan nya.Persamaan


volt-ampere untyk kapasitasni dipakai sebgai pengganti hokum ohm yang
menghubungakan v0 dengan i0 .Persamaanya adalah

1 𝑡
v0 = 𝑐 −∫−°° 𝑖0 (x) dx.Karena arus masukan ke penguat kerja sama dengan nol dan tegangan

antara kedua masukan penguat kerja juga nol,maka persamaan hokum arus kirchoff pada
simpul antar R dan C adalah i 1 + i0 =v1/R + i0 = 0.

D. Metode Analisis Rangkaian

 Metode tegangan simpul

Metode tegangan simpul dalam analisis rangkaian adlah cara dengan persamaan
hukum tegangan kirchoof terlukis secara implicit padadiagram rangkaiannya,sehingga
hanya persamaan hokum arus kirchoof saja yang perlu diselesaikan untuk tegangan
yang tidak diketahui.VAB = VA + VB .Ada tiga simpul rangkaian disini dan didapatkan dua
persamaan bebas hokum arus kirchoof yang dapat ditulis.

Untuk simpul A A : VAG1 + (VA + VB) G2 = I1

Untuk simpul B B : VBG3 + (VA + VB) G2 = -I2


kenyataan bahwa kedua persamaan ini serupa bukanlah merupakan suatu
kebetulan,melainkan karena mengikuti persamaan huku arus kirchoff dan cara pemilihan
berbagai variable tegangannya.

 Metode Arus matajala

Metode arus matajala merupakan cara lain untuk menyelesaikan persoalan


rangkaian dengan persamaan hokum arus kirchoof terlukis secara implicit pada diagram
rangkaiannya dan persamaan untuk tegangan ditulis secara eksplisit serta harus
diselesaikan untuk arus yang tidak diketahui.Rangkaian planar yaitu rangkaian yang dapat
dilukis pada suatu bidang datar sedemikian hingga tidak ada unsure rangkaian yang
melangkahi unsure rangkaian yang lain.Metode arus mata jala merupakan suatu rangkaian
palanar denagn dua matajal..Pada metode ini arus matajala yang tidak diketahui diandaikan
mengalir dalam setiap matajala pada rangkaian tersebut .Persamaanya

Untuk matajala A A : R 1IA + R 3 (IA + IB) = V1

Untuk matajala B B : -R 3 (IA - IB) + R 2IB = -V2

Dari pembahasan diatas dan sebelumnya tampak bahwa metode tegangan simpul
dan metode arus majala saling melengkapi.Keputusan untuk menggunakan yang mana
yang terbaik biasanya didasarkan atas jumlah persamaan yang diperlukan.Yang dipilih
adalah yangh paling sedikit,menurut pertimbangan pribadi atau gabungan keduanya.

 Prinsip Superposisi

Dalam setiap rangkaian listrik,tegangan dan arus dalam suatu unsure adalah akibat
yang ditimbulkan oleh adanya sumber yang dikenakan pada rangkaian tersebut.Prinsip
superposisi jika diterapkan pada suatu rangkaian dengan resitansi konstan,menyatakan
bahwa arus atau tegangan disetiap cabang rangkaian yang dihasilkan oleh beberapa sumber
yang dikenakan secara serentak adalah jumlah aljabar arus atau tegangan yang dihasilkan
pada cabang itu oleh masing-masing sumber tersebut secara tersendiri.Superposisi dapat
berlaku untuk setiap system (listrik mekanis dan sebgainya) yang mempunyai hubungan
sebab-akibat y = f(x) sedemikian hingga f(x1) + f(x2) = f(x1 + x2). Jadi secar umum prinsip
superposisi untuk rangkaian listrik dapat dinyatakan sebagai berikut : Dalam suatu jala-jala
linear yang mengandung lebih dari pada satu sumber (arus atau
tegangan),tanggapannya dapat diperoleh dengan menjumlahkan semua tanggapan yang
diperoleh dari masing-masing sumber itu secara tersendiri,dengan semua sumber lainnya
dibuat sama dengan nol .

Prinsip superposisi memungkinakan perhatian dipusatkan pada hnya salah satu


sebab (atau sumber) sehingga mempermudah proses pemikiran mengenai sifat rangkaian
dalam keadaan yang bermacam- macam.Disamping itu prinsip superposisi mendasari
teorema rangkaian yang lain.

 Teorema Thevenin dan Northon Teorema Thevenin dan Northon

Untuk rangkaian resitansi torema thevenin menyatakan bahwa setiap rangkaian kutub
dua linear yang terdiri resistor dan sumber (baik yang bebas maupun tak bebas).Suatu
rangkaian setara berupa sebuah sumber tegangan dengan resistor serinya disebut rangkaian
setara thevenin..Sebuah sumber arus dengan konduktansi simpangnya,yang dikenal sebagai
rangkaian setar aNorton.Rangkaian Norton merupakan kembaran (dual ) rangkaian
thevenin.Prinsip superposisi menyatakan bahwa arus setiap cabang rangkaian adalah
jumlah komponen-komponen arus cabang yang disebabkan oleh masing sumber dalam
rangkaian secara sendiri-sendiri.Teorema Norton yang merupakan kembaran teorema
thevenin,mengikuti alur pikiran yang sama dan rangkaian yang terbentuk berupa sebuah
sumber arus setara norton yang dihubungkan parallel dengan konduktansi setara
simpangnya.Kegunaan utama teorema thevenin dan Norton adalah memungkinkan suatu
rangkaian digantiukan dengan sepasang kutub keluaran dan hasilnya dapat dipergunakan
untuk menghitung pengaruh suatu beban yang dipasangkan pada kutub keluaran itu atau
akibat yang diperoleh beban karena sifat rangkaian tersebut.

E. Rangkaian Arus Bolak Balik Keadaan Mantap Keadaan Mantap

Bab ini akan membahasa menegenai tanggapan terpaksa yaitu tanggapan


terhadap rangsangan luar yang dikenakan pada rangkaian.Dan juga akan dibahas
tentang sinya sinusoidal yaitu tegangan dan arus sinusoidal.dan selanjutnya akan
membahas tentang fungsi berulang dan akan membahas tentang metode fasor.

 Fungsi Berulang Fungsi Berulang


Jika suatu fungsi f (t) mempunyai bentuk gelombang (yaitu lengkungan f(t) yang
dilukis terhadap sumbu waktu ) sedemikian sehingga f(t) = f(t + T) maka fungsi itu
dikatakan berulang dengan perioda T .Ada dua cirri fungsi berulang : mempunyai suatu
bentuk gelombang yang berulang pada setiap selang waktu T detik dan mempunyai nilai
untuk seluruh waktu.Bagian bentuk gelombang yang berada dalam satu periode disebut
satu daur.Banyaknya daur setiap detik adalah frekuensi (f) gelombang tersebut. Persamaan
arus menurut fungsi waktu adalah i(t) = Im cos wt. dengan i(t) adalah nilai sesaat arus
untuk setiap saat t dan Im adalah nilai maksimum atau amplitudonya.Satuan detik atau
sudut wt dalam satuan atau derajat.Satu daur penuh meliputi 2π radaian 360’ . Besaran w
adalah kecepatan susdut dan dinyatakn dalam radian per detik .

w = 2πf.

Gelombang tegangan dan arus yang tidak sefasa atau mempunyai simpangan
berbeda pada saat t sama dengan nol ;persamaannya v = Vm cos (wt – α )
dan i = Im cos (wt – β) .Persamaan ini disebut fungsi sinusoida dan rangkaian
dengan rangsangan sinusoida sering disebut sebagai rangkaian arus bolak
balik;sedangkan rangkaian dengan rangsangan konstan disebut rangakaian arus seara.

 Nilai rata-rata dan Nilai Efektif. Nilai rata-rata dan Nilai Efektif.

Persamaan gelombang araus dan tegangan diatas tidak menjelaskan secara


langsung kemampuan penyaluran tenaga arus bolak balik sebagaimana halnya pada arus
searah.Mengingat arus rata-rata identik dengan suatu nilai searah (konstan) dan merupakan
suatu ukuran yang berguna dalam menentukan perpindahan tengan pada rangkaian yang
melibatkan arus searah.Sinusoidal hanyalah merupakan salah satu contoh fungsi
berulang.Istilah berulang dalam hal ini digunakan sebagai pengganti sinusoida agar
pembahasannya bersifat lebih umum.

Nilai rata-rata suatu gelombang sinusoida terhadap satu daur lengkap sama
dengan nol.Satu daur luasa daerah diatas sumbu mendatar sama dengan luas daerah
dibawah sumbu,sehingga luas keseluruhannya sama dengan nol.Niali rata-rata terhadapt
setengah daur positif ( atau negative) untuk suatu fungsi sinusoida dapat diperoleh
dengan mengaliakn amplitude gelombang itu dengan bilangan 0,636.Nilai rata-rata untk
fungsi berulang yang simetri terhadap sumbu datarnya tidak mempunyai art i karean
berdasarkan hasil diats nilainya selalu samadengan nol.
Dasar penyusunan spesifikasi tersebut berhubungan dengan kemampuan tenaga atau
daya pada fungsi berulang.Menurut hokum Joule panas yang ditimbulkan oleh arus
searah I dalam resistor R adalah P = I 2 R dan P = I 2 (t)R .Daya rata-rata untuk satu
daur penuh kita sama dengan nol karena penyerapan daya selalu positif baik bila arus
yang mengalir itu kea rah positif maupun sebaliknya dalam rangkaian tersebut.

Nilai efektif juga dikenal sebagai rms (root mean square) sesuai dengan definisinya
,yang jika dibca dari belakang akan memberikan garis bvesar proses perhitungannya.Nilai
efektif yaitu 0,707 ImA.Pada dasarnya kegunaan setiap rangkaian listrik adalah untuk
menyalurkan daya dan tenaga dimana keduanya berbanding lurus dengan hasil kali
tegangan dengan arusnya,atau untuk parameter rangkaian konstan sebanding
denganpangkat dua arus atau pangkat dua tegnagan.Oleh karena itu nilai efektif tersebut
sangat sesuai sehingga selalu dipergunakan untuk menyatakan besara arus dan tegangan
bolak balik secra umum.

 Rangsangan sinusoida dalam unsure rangkaian

Dalam resistor v = iR dan R merupakan suatu konstanta.Arus yang berbentuk


sinusoida akan mengahsilkan tegangan sinusoida dan demikian pula sebaliknya.Karena R
berupa suatu konstanta ,maka tidak ada pergeseran fasa antara arus dan tegangan tersebut .i =
Im sin (wt – α) maka v = iR = ImR sin (wt – α) = Vm = sin(wt – α)

Fungsi arus tertinggal dari tegangan sebesar π/2 radian atau 90’.Jadi arus barulah
mencapai nilai maksimumnya pada saat seperempat daur setelah tegangannya mencapai
nilai maksimumnya.

 Metode bilangan kompleks Dan Metode Fasor

Dalam melibatkan impedansi untuk analisis rangkaianm diperlukan metode


bilangan kompleks bagi rangsangan sinusoida.Ramgkaian RLC mengandung sebuah
sumber tegangan yang berubah menurut waktu.Jika huku tegangan Kirchoof diterapkan
pada rangkaian tersebut akan didapatkan v(t) – vR – vL – vC = 0

Metode fasor merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan persoalan


rangkaian jika rangsangan arus atau tegangan yang dikenakan pada rangkaian berupa
sinusoida dengan frekuensi sama.Dalam metode ini arus dan tegangan dinyatakan
sebagai eksponensial kompleks dan dapat dilukiskan sebagai vektor.Bentuk umumnya v =
Vm cos (wt + α ).Dan v = Vmc j(wt + α) .Sudut antara vektor tersebut dengan sumbu
nyata merupakan sudut fasa tegangan.Diagram vektor nya dikenal dengan diagram fasor.

Dalam perhitungan rangkaian kompleks yang pada umumnya dikerjakan dengan


metode fasor,faktor e jwt yang menyertainya harus selalu diingat tetapi tidak perlu
dituliskan.Selanjutnya tinjau suatu rangkaian fasor umum dengan dua kutub diberikan
menurut v = Vm cos (wt + α ) dan i = I m cos (wt + β)

perbandingan antara tegangan fasor dengan arus fasor itu didefinisikan sebagai
impedansi rangkaian yang dinyatak sebagai Z. Z =Vm/I .Perlu ditekankan disini bahwa
impedansi adalah suatu bilangan kompleks ,bukan fasor,karena tidak mempunyai fungsi
eksponensial waktu seperti halnya dengan fasor tegangan dan arus.Secara umum telah
diketahui bahwa impedan si merupakan fungsi frekuensi kompleks dari jw sedangkan R
dan X adalah fungsi-fungsi nyata dari w.

F. Daya Dalam Rangkaian Arus Bolak Balik

 Daya rata-rata

Jika suatu tegangan v dikenakan pada suatu unsur yang didalamnya mengarus arus i
,maka daya yang diberikan oleh sumber kepada unsur tersebut adalah p = vi watt. Tenaga
keseluruhan = jumlah tenga yang dilepasakan dalam setiap selang dt selama satu periode T
𝑇
daya itu diberikan.W ∫0 𝑝 𝑑𝑡 .dengan keseluruhan W dibagi dengan waktu yang diperlukan
untuk melepaskannya disebut daya rata-rata.Daya rta-rta lebih penting artinya
dibandingkan daya sesaat karena adanya kelembaman yang terdapat dalam setiap
sistem.Dalam suatu motor listrik,daya rata-rata yang diberikan kepada motor itulah yang
menentukan keluarannya karena pengaruh roda gila pada motor tersebut memperhalus
variasi torsi yang berhbungan dengan daya sesaat yang diberikan pada kutub – kutubnya.

 Daya dalam unsur rangkaian

Daya rata-rata P digunakan untuk menunjukkan kemampuan penyaluran daya dengan


arus dan tegangan bolak balik.Daya sesaat tersebut terdiri dari dua komponen
;komponen konstan VI cos ѳ dan komponen sinusoiada menurut waktu VI sin (2wt+ ѳ
) yang frekuensinya dua kali frekuensi tegangan atau arusnya.Hubungan antara fungsi
wakt,tegangan, arus dan daya dalam resistor yaitu pR = 2I2 R Sin2 wt.Dua unsur
rangkaian,induktor dan kapasitor berpengaruh terhadap daya sesaat tetapi tidak mempunyai
andil dalam daya rata-rata.Jika arus yang melalui sebuah induktor menigkat,maka tenaga
yang diterima itu dipindahkan dari rangkaian tersebut menjadai medan magnet ,tetapi
tenaga itu akan dikembalikan lagi kerangkaiannya jika arus dalam rangkaian tersebut
berkurang.Nilai maksimum daya keluar masuk dalam unsur rangkaian reaktif disebut
sebagai daya reaktif yang didefinisikan sebagai Q = I 2 X.

 Daya kompleks

Jika suatu arus mengalir dalam suatu rangkaian yang mengandung sebuah resistansi R
dan sebuah Reaktansi X maka tenaga yang diberikan oleh sumber akan diubah menjadi panas
dalam reaktansinya.Dalam bentuk kompleks tegangan dan arus ditulis sebagai V = V e j (wt
+ ѳ) dan I = Ie jwt.Perbandingan daya nyata atau daya aktif dengan daya tampak disebut
faktor daya yang sering ditulis dala singkatan bahasa inggrisnya pf .

 Perbaikan faktor daya dan teorema penyaluran daya maksimum

Dengan faktor daya maksimum rugi-rugi daya karena resistansi saluran akan
berkurang.Rugi-rugi yang ditimbulkan resistansi saluran sebanding dengan pangkat dua
arus yang mengalir dalam saluran karean itu rugi-rugi ini akan menjadi lebih kecil bila
faktor dayanya tinggi.Perbaikan faktor daya tersebut dapat dilakukan dengan memasang
kapasitor yang dihubungkan paralel dengan beban yang umumnya bersifat induktif seperti
motor induksi ,alat las dan sebagainya.Perbaikan faktor daya tersebut dikenal sebagai
kompensasi.Suatu rangkaian dengan daya dan tenaga arus bolak balik umumnya terdiri
dari suatu sumber dengan suatu rangkaian luar yang terhubung pada kutub
sumbertersebut.

Dalam hal terakhir ,rangkaian luar keseluruhan tersebut dapat disederhanakan


menjadi sebuah impedansi setara antara kutub.Impedansi setara ini adalah impedansi
masukan atau impedansi titik penggerak rangkaian luar.Impedansi masukan ini merupakan
suatu besaran yang terpenting untuk menilai pengaruh rangkaian luar terhadap suatu
sumber;karena dalam analisis sifat sumber lebih disukai untuk mewakili rangkaian luar
dengan rangkaian yang sesederhana mungkin.Bila impedansi sumber yang dapat diubah-
ubah sedangkan impedansi beban,yang tetap maka untuk penyaluran daya maksimum
hasilnya bukan Z0 = R i – jXi.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Kelebihan Buku
Menurut saya kelebihan dari buku ini yaitu memiliki huruf tulisan yang pas untuk
dilihat sehingga tidak mengganggu penglihatan para pembaca pada saat membaca
Buku ini di hadirkan dengan bahasa yang ringan sehingga mudah untuk dipahami
Membawa kemajuan-kemnjuan yang pesat bagi ilmu pengetahuan maupun teknologi.
Menerangkan dengan jelas mengenai dasar-dasar dalam ilmu rangkaian listrik arus
bolak balik.

B. Kelemahan Buku
Sedangkan kekurangannya menurut saya buku ini terlalu banyak menjabarkan
penjelasan kata-kata dalam suatu materi, sehingga terkadang sulit untuk memahami
materi tersebut
Ilustrasi kurang mendukung .ilustrasi gambar ditampilkan tidak sesuai dengan
teknologi zaman sekarang.sehingga buku ini terkesan jadul.kurangnya penggunaaan
warna membuat kurang menarik.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil yaitu tentunya setiap buku memiliki kelemahan dan
kelebihannya masing-masing sehingga pembaca harus menyesuaikan buku mana yang
nyaman dan menurutnya pas untuk dibaca sebagai sumber ilmu pengetahuannya.

4.2 Saran

Saya menyadari bahwa dalam CBR yang saya susun ini masih banyak yang kurang atau
dikatakan masih jauh dari sempurna oleh karena itu, saya berharap para pembaca
memberikan saran atau masukannya untuk penyempurnaannya.

Anda mungkin juga menyukai