Dosen Pengampuh:
M.Rayhan S.Pt.,M.P.
Di Susun oleh :
JURUSAN PETERNAKAN
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya
kepada semua umat manusia untuk beraktifitas di muka bumi ini. Dan shalawat serta
salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa kita
kepada suatu arah dan tujuan yang jelas dan terang benderang bagaiakan matahari
menyinari dunia.
Makalah ini hanyalah sekilas ulasan tentang kelistrikan yang lebih menitik beratkan
pada Pengertian listrik , . Penulis turut berterima kasih kepada M.Rayhan S.Pt.,M.P.
yang senantiasa membimbing dalam mempelajari mata kuliah fisika dan tak lupa
motivasi dari rekan-rekan penulis.
Tentunya segala sesuatu tidak ada yang sempurna dalam segala aspeknya, tak
terkecuali makalah ini. Akan tetapi penulis tetap berusaha untuk menyelesaikannya
dengan sebaik mungkin. Jadi mohon maaf jika ada kesalahan secara teknis penulisan
maupun subtansi. Saran dan komentar yang membangun dari para pembaca, sangatlah
penulis butuhkan demi perbaikan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.LatarBelakang..............................................................................................
B.Rumusan Masalah........................................................................................
C. Tujuan..........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hadits......................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................
BAB 1
. PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Listrik dapat dikatakan sebagai suatu bentuk hasil teknologi yang sangat vital dalam
kehidupan manusia. Semakin lama tidak ada satupun alat kebutuhan manusia yang tidak
membutuhkan listrik, oleh karena itu manusia selalu berfikir bagaimana menciptakan dan
menggunakan energi listrik secara efektif dan efesien. Namun, penggunaan listrik secara
berlebihan akan membawa dampak negatif bagi kehidupan.
Pada dasarnya energi listrik tidak dapat diperbaharui. Apabila manusia tidak dapat
menggunakannya secara efektif dan efisien, maka energi listrik akan cepat habis. Secara tidak
langsung, hal ini juga akan memperbesar efek pemanasan global yang mengancam kehidupan
manusia. Semakin banyak penggunaan alat-alat listrik, maka semakin banyak pula gas rumah
kaca yang dihasilkan bumi.
Kemudahan yang ditawarkan oleh energi listrik, tidak selamanya menguntungkan manusia.
Manusia terkadang melakukan hal-hal ceroboh, seperti pencurian listrik yang dapat
menyebabkan terjadinya korsleting listrik. Korsleting listrik tidak bisa dianggap sebagai hal
sepele karena dapat menimbulkan kebakaran.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis ingin menjabarkan tentang konsep dasar kelistrikan,
mencakup masalah arus listrik sampai pada pemanfaatan energi listrik dalam kehidupan sehari-
hari, serta mengenai penghematan energi listrik.
2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan kelistrikan?
2. Apa saja sumber energi listrik?
3. Apa yang dimaksud dengan konduktor , isolator, dan semikonduktor listrik?
4. Apa saja perubahan dari energi listrik itu?
5. Bagaimana pemanfaatan listrik pada lampu lalu lintas?
6. Bagaimana cara untuk berhemat listrik dalam kehidupan sehari-hari?
3.Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang dapat dirumuskan dalam pembuatan
makalah ini antara lain untuk mengetahui:
1. Pengertian dari kelistrikan, arus listrik, hambatan dan tegangan listrik serta hubungan
diantara-Nya.
2. Sumber-sumber energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.
3. Benda-benda yang termasuk dalam konduktor , isolator, dan semikonduktor listrik.
4. Perubahan listrik yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan
5. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk berhemat listrik.
4.Manfaat Penulisan
Harapan yang ingin diwujudkan dalam makalah ini tercakup secara teoretis dan secara praktis
yang meliputi:
1. Secara teoretis
Makalah ini diharapkan berguna untuk memberikan sumbangan terhadap usaha peningkatan
dan pengembangan mutu pendidikan.
2. Secara praktis
Tujuan praktis dari makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa unu
purwokerto tentang konsep kelistrikan serta penerapan konsep dan pemanfaatannya dalam
kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Wikipedia, Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan
proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya. Atau menurut
pengertian lainnya, Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Listrik
memungkinkan terjadinya banyak fenomena fisika yang dikenal luas, seperti petir, medan
listrik, dan arus listrik. Listrik digunakan dengan luas di dalam aplikasi-aplikasi industri seperti
elektronik dan tenaga listrik.
Listrik memberi kenaikan terhadap empat gaya dasar alami (gaya gravitasi, gaya
elektromagnetisme, gaya nuklir lemah dan gaya nuklir kuat). “Jumlah listrik” juga dikenal
dengan istilah “Muatan Listrik” atau “Jumlah Muatan”. Ada dua jenis muatan listrik: positif dan
negatif. Melalui eksperimen, muatan-sejenis saling menolak dan muatan-lawan jenis saling
menarik satu sama lain.
Jika listrik mengalir melalui bahan khusus, misalnya dari wolfram dan tungsten, cahaya pijar
akan dipancarkan oleh logam itu. Bahan-bahan seperti itu dipakai dalam bola lampu. Setiap kali
listrik mengalir melalui bahan yang mempunyai hambatan, maka akan dilepaskan panas.
Semakin besar arus listrik, maka panas yang timbul akan berlipat. Sifat ini dipakai pada elemen
setrika dan kompor listrik.
Sedangkan pada listrik arus bolak-balik, listrik juga bisa mengalir ke bumi. Hal ini disebabkan
oleh sistem perlistrikan yang menggunakan bumi sebagai acuan tegangan netral (ground).
Karena itu jika kita memegang sumber listrik dan kaki kita menginjak bumi atau tangan kita
menyentuh dinding, membuat listrik mengalir dari tangan ke kaki sehingga kita akan mengalami
kejutan listrik (“terkena strum”).
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Ada dua jenis muatan
listrik, yaitu muatan listrik negatif dan positif. Suatu benda bermuatan listrik negatif jika
kelebihan elektron, dan bermuatan listrik positif jika kekurangan elektron. Secara alami, muatan
listrik positif selalu mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah. Aliran ini
disebut sebagai arah arus listrik konvensional. Akan tetapi sebenarnya muatan listrik yang
bergerak di dalam konduktor bukanlah muatan listrik positif, tetapi muatan listrik negatif
(elektron) dan arah aliran elektron berlawanan dengan arah aliran muatan positif. Listrik terbagi
menjadi dua yaitu listrik Statis dan listrik Dinamis.
Arus listrik adalah mengalirnya elektron secara kontinyu pada konduktor akibat perbedaan
jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. Arus listrik dibagi
menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Listrik Arus Searah atau DC (Direct Current) adalah arus listrik yang arahnya tetap.
2. Listrik Arus Bolak-balik atau AC (Alternating Current) adalah arus yang besar dan
arahnya selalu berubah-ubah.
Satuan SI untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere didefinisikan
sebagai arus konstan yang bila dipertahankan akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7
Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat
diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik
(misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik dapat dirumuskan
sebagai berikut:
R = V/I
di mana V adalah tegangan dan I adalah arus. Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (R).
Tegangan listrik (Voltase) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik dalam rangkaian
listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial pada sebuah medan
listrik yang menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.
Dalam alirannya, arus listrik juga mengalami cabang-cabang. Ketika arus listrik melalui
percabangan tersebut, arus listrik terbagi pada setiap percabangan dan besarnya tergantung ada
tidaknya hambatan pada cabang tersebut. Bila hambatan pada cabang tersebut besar maka
akibatnya arus listrik yang melalui cabang tersebut juga mengecil dan sebaliknya bila pada
cabang hambatannya kecil, maka arus listrik yang melalui cabang tersebut arus listriknya besar.
Hukum I Kirchoff berbunyi:
Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama dengan jumlah kuat arus listrik
yang keluar dari titik simpul tersebut.
Hukum I Kirchhoff tersebut sebenarnya tidak lain sebutannya dengan hukum kekekalan muatan
listrik.
Sumber energi listrik adalah benda yang dapat menimbulkan arus listrik. Beberapa contoh
sumber energi listrik adalah:
1. Batu Baterai atau Elemen Kering
Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai tegangan listrik 1,5 volt. Ada
juga yang dinamakan rechargeable battery, yaitu baterai yang dapat diisi ulang, seperti yang
biasa terdapat pada telepon genggam. Baterai sekali pakai disebut elemen primer karena tidak
dapat dimuati (diisi atau diestrum) kembali jika muatannya habis. Sedangkan baterai isi ulang
disebut dengan elemen sekunder karena dapat dimuati (diisi atau diestrum) kembali jika
muatannya habis.
Susunan dasar elemen kering terdiri dari:
a. batang karbon sebagai elektoda positif (kutub positif atau anoda),
b. pembungkus pembungkus batang karbon yang terbuat dari seng sebagai elektroda negatif
(kutub negatif atau katoda),
c. larutan amonium klorida sebagai larutan elektrolit, yaitu larutan yang menghantarkan
listrik,
d. mangan dioksida bercampur dengan serbuk karbon sebagai depolarisator, yaitu pelindung
larutan elektrolit.
Pelopor pembuatan baterai sebagai sumber energi listrik adalah Alesandro Volta (1745-1827).
Alesandro Volta membuat suatu elemen yang terdiri dari lempeng seng, lempeng tembaga, dan
larutan asam sulfat. Elemen tersebut diberi nama elemen volta. Elemen volta disempurnakan
lagi oleh seorang kimiawan Perancis bernama Georges Leclanche. Pada tahun 1860an Goerges
membuat rancangan elemen dari seng, karbon dan larutan yang dibuat dari campuran
salamoniak dan seng klorida berbentuk pasta. Elemen leclanche mirip dengan baterai yang kita
kenal sekarang.
2. Akumulator
Akumulator (aki) atau baterai basah terdiri atas lempengan logam timbal dan timbal peroksida
yang dicelupkan ke dalam larutan asam sulfat. Di dalam akumulator, logam timbal dan timbal
peroksida bereaksi dengan asam sulfat, sehingga hasil dari reaksi kimia itu lempengan logam
timbal menjadi kutub negatif dan lempengan logam peroksida menjadi kutub positif. Perbedaan
potensial antara kutub positif dan kutub negatif accu, di antaranya 2 volt, 4 volt, 6 volt, 8 volt,
10, volt, 12 volt, dan sebagainya.
Dalam aki terdapat elemen dan sel untuk penyimpan arus yang mengandung asam sulfat
(H2SO4). Tiap sel berisikan pelat positif dan pelat negatif Pada pelat positif terkandung oksid
timah coklat (Pb 02), sedangkan pelat negative mengandung timah (Pb). Pelat-pelat ditempatkan
pada batang penghubung. Pemisah atau separator menjadi isolasi diantara pelat itu, dibuat agar
baterai acid mudah beredar disekeliling pelat. Bila ketiga unsur kimia ini berinteraksi,
muncullah arus listrik.
Ketika akumulator dipakai, kumpulan timbal melepaskan muatan elektron sewaktu pelat positif
dan pelat negatif keduanya perlahan-lahan diubah menjadi timbal sulfat. Reaksi kimia yang
terjadi mengencerkan asam sulfat sehingga massa jenisnya berkurang. Pada nilai massa jenis
tertentu, akumulator tidak dapat melepaskan muatan. Agar akumulator dapat digunakan
kembali, maka harus dimuati (diisi) dan kadang juga ditambah air murni.
Aki banyak dipakai sebagai sumber energi listrik pada kendaraan bermotor. Aki dipakai untuk
menyalakan lampu, klakson dan menghidupkan mesin.
Pada pengisian aki terjadi perubahan energy listrik menjadi energy kimia, sedangkan sewaktu
aki bekerja (dipakai) terjadi hal sebaliknya, yaitu perubahan energi kimia menjadi energi listrik.
3. Dinamo
Dinamo terdiri atas magnet yang berbentuk U dan suatu kumparan. Kumparan di pasang di
sekitar magnet yang berputar. Bila dinamo pada sepeda berputar, kumparan yang berada di
tengah magnet ikut berputar. Perputaran magnet itu menyebabkan timbulnya arus listrik. Jadi,
dinamo mengubah energi gerak menjadi energi listrik.
4. Generator
Generator adalah sumber energi listrik yang lebih besar dibanding dinamo. Generator dipakai
pada pusat pembangkit listrik sebagai sumber energi, generator dihubungkan dengan turbin.
Turbin adalah roda besar yang berputar cepat sekali. Turbin diputar dengan memanfaatkan
tenaga air dari bendungan/dam. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh PLTA sangat tinggi, yaitu
sekitar 10.000 – 20.000 volt. Ketika dialirkan ke rumah-rumah tegangannya diturunkan
menggunakan transformator atau trafo menjadi 110 – 220 volt. Tranformator atau trafo adalah
alat listrik yang dapat menaikkan dan menurunkan tegangan listrik. Trafo yang dapat menaikkan
tegangan listrik disebut trafo step up. Sedangkan trafo yang dapat menurunkan tegangan listrik
disebut trafo step down.
2. Isolator adalah suatu bahan yang sukar menghantar muatan listrik. Dalam bahan-bahan
isolator, elektron-elektron pada setiap atom diikat dengan kuat sehingga pada keadaan normal
elektron-elektron tidak bebas bergerak. Karena elektron-elektron tidak mudah berpindah, maka
isolator sukar mengalirkan arus listrik. Akan tetapi, jika isolator diberi tegangan besar maka
elektron dapat berpindah. Jadi pada tegangan tinggi isolator dapat berfungsi sebagai konduktor.
Misalnya : gelas, kaca, karet, kayu, dll.
3. Semikonduktor adalah suatu bahan yang pada kondisi tertentu akan bersifat sebagai
isolator dan pada kondisi lain akan bersifat sebagai konduktor.
Bahan – bahan semikonduktor akan bersifat isolator jika dalam temperatur yang rendah dan
akan bersifat konduktor jika dalam temperatur tinggi. Dalam temperatur rendah seluruh lintasan
elektron terisi penuh oleh elektron dan ketika dalam temperatur tinggi akan ada ikatan - ikatan
yang pecah sehingga menyebabkan adanya elektron - elektron bebas. Misalnya: germaniun,
silikon, dll.
Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Ketika kamu menggosok kedua
telapak tangan, kamu akan merasakan panas dari tanganmu karena energi gerak yang dihasilkan
dari kedua telapak tangan berubah menjadi energi panas.
Saat ini kita sudah memanfaatkan berbagai energi listrik untuk keperluan sehari-hari.
Pemanfaatan listrik tersebut ditandai dengan adanya perubahan energi listrik. Energi listrik
dapat diubah menjadi energi panas, energi gerak, energi bunyi, dan energi cahaya.
1. Energi Listrik Menjadi Energi Panas
Energi listrik dapat diubah menjadi energi panas atau kalor. Berbagai alat yang dapat merubah
energi listrik menjadi energi panas, misalnya: pemanas, solder, setrika, dan kompor listrik. Alat
yang mengubah energi listrik menjadi energi panas dilengkapi dengan elemen pemanas. listrik
yang mengalir melalaui elemen pemanas diubah menjadi energi panas. Elemen pemanas terbuat
dari bahan yang mempunyai tahanan tinggi, sehingga listrik yang mengalir melalui bahan
tersebut berubah menjadi panas.
Energi yang kita pakai setiap hari lama-kelamaan akan habis. Energi listrik dan energi minyak
bumi merupakan energi yang dapat cepat habis jika dipergunakan terus-menerus. Ada beberapa
upaya yang dapat dilakukan unutuk menghemat penggunaan lisstrik, antara lain:
1. Menggunakan listrik seperlunya, misalnya pada saat menghidupkan televisi atau radio,
kita tidak membiarkannya tetap hidup sementara kita sudah tidak menonton atau
mendengarkan siaran radio.
2. Menggunakan lampu dengan daya yang rendah sesuai dengan kebutuhan.
3. Tidak terlalu sering menghidupkan dan mematikan alat listrik dengan daya tinggi,
misalnya setrika.
4. Tidak lupa mematikan lampu pada saat bangun pagi.
5. Mematikan lampu setiap ruangan setelah pemakaian atau sudah tidak digunakan lagi.
6. Gunakan bak penampungan air (menyimpan air di posisi atas).
7. Pintu lemari es ketika menutup harus selalu tertutup rapat.
8. Mengatur suhu lemari es sesuai kebutuhan. Karena semakin rendah temperatur,
semakin banyak energi listrik yang digunakan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Ada dua jenis muatan
listrik, yaitu muatan listrik negatif dan positif. Dalam alirannya, arus listrik juga mengalami
cabang-cabang. Ketika arus listrik melalui percabangan tersebut, arus listrik terbagi pada setiap
percabangan dan besarnya tergantung ada tidaknya hambatan pada cabang tersebut.
Hukum I Kirchoff berbunyi:
Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul sama dengan jumlah kuat arus listrik
yang keluar dari titik simpul tersebut.
Sumber energi listrik adalah benda yang dapat menimbulkan arus listrik. Sumber energy listrik
ada yang kecil dan ada yang besar. Beberapa contoh sumber energi listrik adalah: baterai, aki,
dinamo, dan generator.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak digunakan bahan - bahan yang berhubungan dengan arus
listrik dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1.Konduktor
Misalnya: perak, alumunium, tembaga, besi, emas, dll.
2.Isolator
Misalnya : gelas, kaca, karet, kayu, dll.
3.Semikonduktor
Misalnya: germaniun, silikon, dll.
Pemanfaatan energy listrik dalam kehidupan sehari-hari sangat besar. Pemanfaatan listrik
tersebut ditandai dengan adanya perubahan energi listrik. Energi listrik dapat diubah menjadi
energi panas, energi gerak, energi bunyi, dan energi cahaya. Namun, harus diingat bahwa
energy listrik bukanlah energy yang dapat diperbaharui. Itu berarti, ketika menggunakan energy
listrik harus efisien dan efektif.
..
DAFTAR PUSTAKA
Alit Swamardika. 2005. “Simulasi Kontrol Lampu Lalu Lintas Sistem Detektor dengan
Menggunakan PLC untuk Persimpangan Jalan Waribang-Wr. Supratman Denpasar”, (Online)
(http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/gus%20alit%20_4_.pdf di akses pada 3/15/2011 4:39 PM)
Ibayati, Yayat. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: SD/MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional