Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SEJARAH PENEMUAN LISTRIK DAN PEMANFAATANNYA


DALAM KEGIDUPAN SEHARI-HARI

DISUSUN OLEH;

NAMA ; FLORENTINUS PORAS


KELAS : XII MIPA 1
MAPEL :FISIKA

SMAN 1 TERIAK
KABUPATEN BENGKAYANG
TAHUN AJARAN 2023/2024
-

++-

DAFTAR ISI

1. Pendahuluan ......................................................................................................2
1.1. Latar belakang ...........................................................................................2
1.2. Rumusan masalah ......................................................................................2
1.3. Tujuan penulisan .......................................................................................2
1.4. Manfaat penulisan .....................................................................................2
2. Pembahasan .......................................................................................................3
2.1. Pengertian listrik ........................................................................................3
2.2. Sejarah penemuan listrik ..........................................................................4
2.3. Macam-macam sumber energi listrik ......................................................5
2.4. Pemanfaatan energi listrik ........................................................................7
2.5. Cara menghemat energi listrik .................................................................7
3. Penutup...............................................................................................................8
3.1. Kesimpulan .................................................................................................8
3.2. Saran ...........................................................................................................8

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penggunaan listrik sebagai sumber energi telah menjadi bagian integral dari
kehidupan manusia modern. Namun, perjalanan panjang menuju penemuan listrik dan
pemanfaatannya tidaklah instan. Proses ini melibatkan kontribusi dari banyak ilmuwan,
penemu, dan eksperimen yang membentuk dasar-dasar ilmu pengetahuan listrik.Perjalanan
penemuan listrik dimulai pada abad ke-17, ketika ilmuwan seperti Otto von Guericke
menemukan bahwa gesekan antara benda dapat menghasilkan efek listrik. Namun, langkah-
langkah konkret menuju penemuan listrik terus berkembang seiring berjalannya waktu. Salah
satu momen penting adalah ketika fisikawan Amerika Serikat, Benjamin Franklin, melakukan
eksperimen pada awal abad ke-18 dan mengidentifikasi konsep-konsep dasar seperti muatan
positif dan negatif.Puncak dari perjalanan penemuan listrik datang pada abad ke-19, ketika
Michael Faraday, seorang ahli fisika Inggris, menemukan prinsip elektromagnetisme dan
induksi elektromagnetik. Penemuan ini membuka pintu bagi pengembangan generator listrik
dan transformator, yang menjadi dasar untuk sistem distribusi listrik yang efisien.
Pemanfaatan listrik mulai merevolusi kehidupan manusia pada abad ke-19 dan 20.
Penemuan lampu pijar oleh Thomas Edison pada tahun 1879 membawa terobosan besar
dalam penerangan. Kemudian, Nikola Tesla, seorang insinyur dan penemu, memberikan
kontribusi besar dalam pengembangan sistem tenaga listrik tiga fasa dan distribusi listrik
tanpa kabel.
Selanjutnya, perkembangan teknologi listrik melibatkan peran signifikan dari
ilmuwan dan insinyur seperti James Clerk Maxwell, George Westinghouse, dan banyak
lainnya. Penggunaan listrik tidak hanya terbatas pada penerangan, tetapi juga merambah ke
berbagai bidang seperti industri, transportasi, dan komunikasi.
Pada era modern, teknologi listrik terus berkembang dengan pesat. Pemanfaatan
energi terbarukan, pengembangan baterai, dan pintu masuk ke era "Internet of Things" (IoT)
semakin memperluas aplikasi listrik dalam kehidupan sehari-hari. Melalui perkembangan ini,
manusia menjadi lebih bergantung pada listrik sebagai sumber energi utama yang mendukung
keberlanjutan dan kemajuan teknologi.
Sebagai akhir latar belakang, perjalanan sejarah penemuan listrik dan pemanfaatannya
mencerminkan kemampuan manusia untuk mengeksplorasi dan memanfaatkan sumber daya
alam guna meningkatkan kualitas hidup dan kemajuan masyarakat secara keseluruhan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian listrik ?
2. Bagaimana sejarah ditemukannnya Listrik
3. Apa saja sumber-sumber energi listrik ?
4. Apa saja manfaat listrik bagi kehidupan ?
5. Bagaimana cara menghemat listrik ?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang dapat dirumuskan dalam
pembuatan makalah ini antara lain untuk mengetahui:
1. Pengertian dari listrik.

2
2. Sejarah penemuan listrik.
3. Perubahan listrik yang bisa dimanfaatkan dalam kehidupan.
4. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk berhemat listrik.
1.4 Manfaat Penulisan
Harapan yang ingin diwujudkan dalam makalah ini tercakup secara teoretis dan secara
praktis yang meliputi:
1. Secara teoretis
Makalah ini diharapkan berguna untuk memberikan sumbangan terhadap usaha
peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan.
2. Secara praktis
Tujuan praktis dari makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa
tentang sejarah penemuan listrik serta penerapan konsep dan pemanfaatannya dalam
kehidupan sehari-hari.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Listrik


Menurut Wikipedia, Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti
elektron dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya. Atau
menurut pengertian lainnya, Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel.
Listrik memungkinkan terjadinya banyak fenomena fisika yang dikenal luas, seperti petir,
medan listrik, dan arus listrik. Listrik digunakan dengan luas di dalam aplikasi-aplikasi
industri seperti elektronik dan tenaga listrik. Listrik memberi kenaikan terhadap empat gaya
dasar alami (gaya gravitasi, gaya elektromagnetisme, gaya nuklir lemah dan gaya nuklir
kuat). “Jumlah listrik” juga dikenal dengan istilah “Muatan Listrik” atau “Jumlah Muatan”.
Ada dua jenis muatan listrik: positif dan negatif. Melalui eksperimen, muatan-sejenis saling
menolak dan muatan-lawan jenis saling menarik satu sama lain.
Jika listrik mengalir melalui bahan khusus, misalnya dari wolfram dan tungsten, cahaya
pijar akan dipancarkan oleh logam itu. Bahan-bahan seperti itu dipakai dalam bola lampu.
Setiap kali listrik mengalir melalui bahan yang mempunyai hambatan, maka akan dilepaskan
panas. Semakin besar arus listrik, maka panas yang timbul akan berlipat. Sifat ini dipakai
pada elemen setrika dan kompor listrik. Sedangkan pada listrik arus bolak-balik, listrik juga
bisa mengalir ke bumi. Hal ini disebabkan oleh sistem perlistrikan yang menggunakan bumi
sebagai acuan tegangan netral (ground). Karena itu jika kita memegang sumber listrik dan
kaki kita menginjak bumi atau tangan kita menyentuh dinding, membuat listrik mengalir dari
tangan ke kaki sehingga kita akan mengalami kejutan listrik (“terkena strum”).
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Ada dua jenis
muatan listrik, yaitu muatan listrik negatif dan positif. Suatu benda bermuatan listrik negatif
jika kelebihan elektron, dan bermuatan listrik positif jika kekurangan elektron. Secara alami,
muatan listrik positif selalu mengalir dari titik berpotensial tinggi ke titik berpotensial rendah.
Aliran ini disebut sebagai arah arus listrik konvensional. Akan tetapi sebenarnya muatan
listrik yang bergerak di dalam konduktor bukanlah muatan listrik positif, tetapi muatan listrik
negatif (elektron) dan arah aliran elektron berlawanan dengan arah aliran muatan positif.
Listrik terbagi menjadi dua yaitu listrik Statis dan listrik Dinamis.

3
Arus listrik adalah mengalirnya elektron secara kontinyu pada konduktor akibat
perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. Arus
listrik dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Listrik Arus Searah atau DC (Direct Current) adalah arus listrik yang arahnya tetap.
2. Listrik Arus Bolak-balik atau AC (Alternating Current) adalah arus yang besar dan arahnya
selalu berubah-ubah.
Satuan SI untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere
didefinisikan sebagai arus konstan yang bila dipertahankan akan menghasilkan gaya sebesar
2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang
dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara. Hambatan listrik
adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya
resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai
berikut: R = V/I di mana V adalah tegangan dan I adalah arus. Satuan SI untuk Hambatan
adalah Ohm (R). Tegangan listrik (Voltase) adalah perbedaan potensi listrik antara dua titik
dalam rangkaian listrik, dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial
pada sebuah medan listrik yang menyebabkan aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.
Dalam alirannya, arus listrik juga mengalami cabang-cabang. Ketika arus listrik melalui
percabangan tersebut, arus listrik terbagi pada setiap percabangan dan besarnya tergantung
ada tidaknya hambatan pada cabang tersebut. Bila hambatan pada cabang tersebut besar maka
akibatnya arus listrik yang melalui cabang tersebut juga mengecil dan sebaliknya bila pada
cabang hambatannya kecil, maka arus listrik yang melalui cabang tersebut arus listriknya
besar.
Hukum I Kirchoff berbunyi: Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik simpul
sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul tersebut. Hukum I
Kirchhoff tersebut sebenarnya tidak lain sebutannya dengan hukum kekekalan muatan listrik.

2.2 Sejarah Penemuan Listrik


Sejarah tentang penemu listrik ada beberapa versi. Versi yang pertama, listrik sudah
ditemukan pada zaman mesir kuno. Versi yang kedua, Listrik ditemukan oleh Thales dari
Melitus. Dan Versi yang ketiga, Listrik ditemukan oleh Faraday.
1. Versi Pertama (Zaman Mesir Kuno)
Teori bahwa listrik dikenal dan digunakan dalam zaman kejayaan Eropa ternyata keliru,
orang Mesir lah yang menemukannya tetapi orang eropa hanya mempopulerkan. Kunci untuk
seluruh teori ini terletak beberapa ratus kilometer timur Mesir, di Irak. Ada beberapa pot aneh
yang ditemukan. Beberapa kedap air berisi silinder tembaga, dilem ke dalam lubang dengan
aspal. Di tengah silinder itu ada sebuah batang besi. Para penggali menemukan pot pertama
pada tahun 1936 yakin: ini adalah elemen galvanik, baterai yang primitif. Rekonstruksi
memang menunjukkan bahwa adalah mungkin untuk menciptakan listrik dengan itu.
Fakta kembali ditemukan dalam kuil di Dendera, beberapa puluhan kilometer utara
Luxor, beberapa ahli menemukan cahaya. Seorang insinyur listrik Norwegia melihat objek
ditampilkan pada relief di bagian atas halaman ini bisa bekerja sebagai lampu. Seorang rekan
Austria mampu membangun sebuah model kerja, dan dua penulis terkenal di AAS, Peter
Krassa dan Rainer Habeck, bahkan bisa bekerja di luar teori yang nyata saat ini.
Setelah dua potong bukti telah dieliminasi sekarang kita harus melihat lebih dekat pada
obyek itu sendiri. Petunjuk “teknis”, uraian berikut menjelaskan ilmu pengetahuan Mesir
tentang listrik. Buku ” Lights of the Pharaohs ” oleh penulis Austria Krassa & Habeck
mereka menulis ringkasan tesis yang paling populer. Setelah membaca buku yang awam
mungkin bertanya, mengapa Mesir Kuno membiarkan seperti sampah tentang sejarah Mesir,

4
karena tampaknya sejarah Mesir benar-benar berbeda. Sebagian besar dari sejarah Mesir
menurut penulis mengungkap penemuan bebas.
Ini adalah dasar dari interpretasi teknis. Kedengarannya logis, bisa dipahami. Anda
mungkin telah memperhatikan bahwa saya menekankan kata “two” di komentar Garns.
Mengapa? Karena “dua” adalah kata kunci. Secara “normal” lampu membutuhan dua
elektroda untuk menghasilkan cahaya, bola lampu sederhana atau Garn-konstruksi.

2. Versi Kedua (Thales)


Sejarah awal ditemukannya listrik adalah oleh seorang cendikiawan Yunani yang
bernama Thales, yang mengemungkakan fenomena batu ambar yang bila digosok – gosokkan
akan dapat menarik bulu sebagai fenomena listrik. Kemudian setelah bertahun – tahun
semenjak ide Thales dikemukakan, baru kemudian muncul lagi penapat – pendapat serta teori
-teori baru mengenai listrik seperti yang diteliti dan dikemukakan oleh William Gilbert,
Joseph priestley, Charles De Coulomb, AmpereMichael Farraday, Oersted, dll.
Dalam hal kelistrikan, memang banyak tokoh yang telah berpartisipasi. Sebut saja de
Coulomb, Alesandro Volta, Hans C. Cersted, dan Andre Marie Ampere. Mereka ini dianggap
“jago-jago” terbaik di bidang listrik. Namun, dari semua itu, orang tak boleh melupakan satu
nama yang sangat berjasa dan dikenal sebagai perintis dalam meneliti tentang listrik dan
magnet. Dialah Michael Faraday, seorang ilmuwan asal Inggris.

3. Versi Ketiga (Faraday)


Michael Faraday adalah ilmuwan Inggris yang mendapat julukan “Bapak Listrik”,
karena berkat usahanya listrik menjadi teknologi yang banyak gunanya. Faraday lahir 22
September 1791 di Newington, Inggris. Ia mempelajari berbagai bidang ilmu pengetahuan,
termasuk elektromagnetisme dan elektrokimia. Dia juga menemukan alat yang nantinya
menjadi pembakar Bunsen, yang digunakan hampir di seluruh laboratorium sains sebagai
sumber panas yang praktis.
Untuk membantu ekonomi keluarga, pada usia 14 tahun Faraday bekerja sebagai
penjilid buku sekaligus penjual buku. Di sela-sela pekerjaannya ia manfaatkan untuk
membaca berbagai jenis buku, terutama ilmu pengetahuan alam, fisika, dan kimia. Ketika
umurnya menginjak 20 tahun, dia mengikuti ceramah-ceramah yang diberikan oleh ilmuwan
Inggris kenamaan. Salah satunya adalah Sir Humphry Davy, seorang ahli kimia yang juga
kepala laboratorium Royal Institution. Selama mengikuti ceramah, Faraday membuat catatan
dengan teliti dan menyalinnya kembali dengan rapi apa yang didengarnya. Kemudian, berkas
catatan itu ia kirimkan kepada Humphry Davy disertai lamaran kerja. Ternyata sang dosen
tertarik dan mengangkat Faraday sebagai asistennya di Laboratorium Universitas terkenal di
London. Saat itu dia berusia 21 tahun.
Di bawah bimbingan Davy, Faraday menunjukkan kemajuan pesat. Awalnya, ia hanya
bekerja sebagai seorang pencuci botol. Tetapi, berkat kegigihannya dalam belajar, hanya
dalam waktu relatif singkat, ia dapat membuat penemuan-penemuan baru atas hasil kreasinya
sendiri, yaitu menemukan dua senyawa klorokarbon dan berhasil mencairkan gas klorin dan
beberapa gas lainnya. Berkat kepandainnya pula, Faraday dapat berhubungan dengan para
ahli ternama, seperti Andre Marie Ampere. Di samping itu, ia juga mendapat kesempatan
berkeliling Eropa bersama Davy. Pada kesempatan itu, Faraday mulai membangun
pengetahuannya yang praktis dan teoritis.
Davy memiliki pengaruh besar dalam pemikiran Faraday dan telah mengantarkan
Faraday pada penemuan-penemuannya. Penemuan Faraday pertama yang penting di bidang
listrik terjadi tahun 1821. Dua tahun sebelumnya Oersted telah menemukan bahwa jarum
magnet kompas biasa dapat beringsut jika arus listrik dialirkan dalam kawat yang tidak
berjauhan. Dari temuan ini, Faraday berkesimpulan, jika magnet diketatkan, yang bergerak

5
justru kawatnya. Bekerja atas dasar dugaan ini, dia berhasil membuat suatu skema yang jelas
di mana kawat akan terus-menerus berputar berdekatan dengan magnet sepanjang arus listrik
dialirkan ke kawat.
Sesungguhnya, dalam hal ini Faraday sudah menemukan motor listrik pertama, suatu
skema pertama penggunaan arus listrik untuk membuat sesuatu benda bergerak. Betapa pun
primitifnya, penemuan Faraday ini merupakan “nenek moyang” dari semua motor listrik yang
digunakan dunia sekarang ini. Sejak penemuannya yang pertama pada tahun 1821, Michael
Faraday si ilmuwan autodidak ini namanya mulai terkenal. Hasil penemuannya dianggap
sebagai pembuka jalan dalam bidang kelistrikan.

2.3 Macam-macam Sumber Energi Listrik


Listrik memang hal yang tidak asing lagi karena hal itu merupakan elemen penting yang
mendasari kehidupan manusia zaman sekarang. Berikut adalah macam-macam sumber energi
listrik yang dikenal saat ini.
1. Elemen Volta
Sumber energi listrik ini diciptakan oleh Alessandro Volta dengan materi terdiri atas
lempengan seng dan lempengan tembaga yang kemudian dilarutkan ke dalam asam sulfat
encer untuk menghasilkan reaksi. Larutan asam sulfat encer dan seng akan menghasilkan
lempengan seng yang bermuatan negatif, sedangkan reaksi antara larutan asam sulfat encer
dengan tembaga akan mengakibatkan tembaga bermuatan negatif.
Apabila lempeng tembaga dan lempeng seng dihubungkan pada sebuah lampu kecil,
lampu tersebut akan menyala dan kemudian muncul gelembung-gelembung gas pada
lempeng tembaga. Gelembung-gelembung tersebut akan menghalangi arus listrik sehingga
elemen volta hanya bisa digunakan sebagai sumber energi listrik dalam waktu yang singkat.

2. Elemen Kering
Elemen kering atau yang lebih dikenal sebagai batu baterai merupakan sumber energi
listrik yang bisa digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama. Elemen ini memiliki bobot
yang ringan sehingga mudah untuk dibawa ke mana pun. Elemen ini terdiri atas bejana seng,
batang arang, dan campuran yang terdiri atas salmiak, batu kawi, dan serbuk arang. Bahan-
bahan tersebut akan bereaksi sehingga ujung batang arang menjadi kutub positif dan
lempengan seng menjadi kutub negatif.

3. Motor Listrik
Motor listrik merupakan alat yang digunakan untuk mengubah tenaga listrik menjadi
tenaga gerak. Motor listrik ini biasanya digunakan untuk menghidupkan kendaraan bermotor
dan menggerakan berbagai mesin. Motor listrik ini berkembang menjadi berbagai macam
model dengan fungsi yang sama dalam industri otomotif.

4. Dinamo
Sumber energi listrik ini merupakan elemen yang biasa digunakan untuk menggerakkan
sepeda. Di dalamnya terdapat sumber energi yang bisa mengubah energi gerak menjadi
energi listrik. Kepala dinamo yang berputar akan menyebabkan kumparan yang berada di
tengah magnet pun ikut berputar sehingga menimbulkan arus listrik.

5. Akumulator
Sumber energi listrik ini biasa disebut dengan istilah aki. Benda ini terdiri atas dua
lempeng timbal yang dicelupkan ke dalam larutan asam sulfat. Untuk bisa menghasilkan
energi listrik, maka aki tersebut harus dialiri dengan arus listrik terlebih dahulu.

6
6. Generator
Sumber energi listrik ini merupakan dinamo yang memiliki ukuran yang sangat besar
dan sering digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik. Benda ini terdiri atas kumparan yang
mengelilingi magnet. Magnet di dalamnya berputar karena motor dieselnya sehingga mampu
menimbulkan arus listrik pada kumparan.
Benda ini merupakan sumber energi listrik yang bisa mengubah energi gerak menjadi
energi listrik. Tenaga listrik dari stasiun pembangkit listrik disalurkan melalui kumparan
menuju gardu listrik. Lalu, gardu listrik tersebut akan mengalirkan tenaga listrik untuk
disalurkan ke tempat-tempat yang berfungsi mendistribusi energi listrik melalui kawat.
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya, sejarah
penemuan listrik berawal dari adanya gagasan mengenai gesekan, dorongan, dan sifat
magnetik pada suatu benda. Dari gagasan tersebut, muncullah berbagai pemikiran, pendapat,
dan percobaan untuk bisa membuktikan kebenaran dari sifat magnetik.
Selain itu, Adanya kumparan, elektromagnetik, dan beragam materi yang bisa menjadi
konduktor dan isolator merupakan hal-hal yang ikut andil dalam penciptaan sumber energi
listrik. Oleh sebab itu, sumber energi listrik selalu memiliki hubungan yang erat dengan sifat
kemagnetan dalam suatu benda.

2.4 Pemanfaatan Energi Listrik


Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Ketika kamu menggosok
kedua telapak tangan, kamu akan merasakan panas dari tanganmu karena energi gerak yang
dihasilkan dari kedua telapak tangan berubah menjadi energi panas. Saat ini kita sudah
memanfaatkan berbagai energi listrik untuk keperluan sehari-hari. Pemanfaatan listrik
tersebut ditandai dengan adanya perubahan energi listrik. Energi listrik dapat diubah menjadi
energi panas, energi gerak, energi bunyi, dan energi cahaya.
1. Energi Listrik Menjadi Energi Panas
Energi listrik dapat diubah menjadi energi panas atau kalor. Berbagai alat yang dapat
merubah energi listrik menjadi energi panas, misalnya: pemanas, solder, setrika, dan kompor
listrik. Alat yang mengubah energi listrik menjadi energi panas dilengkapi dengan elemen
pemanas. listrik yang mengalir melalaui elemen pemanas diubah menjadi energi panas.
Elemen pemanas terbuat dari bahan yang mempunyai tahanan tinggi, sehingga listrik yang
mengalir melalui bahan tersebut berubah menjadi panas.

2. Energi Listrik Menjadi Energi Gerak


Alat yang mengubah energi listrik menjadi energi gerak pada umumnya menggunakan
motor listrik. Pada motor listrik, arus listrik mengalir melalui kumparan untuk menimbulkan
medan magnet, sehingga as motor berputa. Putaran as motor inilah yang dimanfaatkan untuk
menggerakan kipas angin, bor listrik, belender, mobil – mobilan, dan alat lain.

3. Energi Listrik Menjadi Energi Bunyi


Energi listrik diubah menjadi energi bunyi. Misalnya, pada tape recorder, sirine, televisi,
serta amplifier. Pada radio, energi listrik digunakan untuk mengubah gelombang magnet
listrik (electromagnet) yang ditangkap oleh antena radio menjadi energi bunyi. Energi bunyi
yang dihasilkan kemudian diperkuat dan dikeluarkan melalui speaker.

4. Energi Listrik Menjadi Energi Cahaya


Energi listrik juga dapat berubah menjadi energi cahaya contohnya adalah lampu pijar
dan lampu TL.
a. Lampu Pijar
Bagian-bagian utama lampu pijar adalah sebagai berikut:

7
1) elemen pemanas, berupa filamen tungsten atau wolfram
2) gas argon dan nitrogen.
Elemen pemanas mudah sekali terbakar. Untuk mengatasinya, bola lampu diisi dengan
gas argon dan nitrogen, yaitu gas yang tidak bereaksi dengan logam sehingga filamen tidak
terbakar. Ketika dialiri arus listrik, filamen dapat berpijar sampai suhu 1.000. Pijaran filamen
inilah yang menghasilkan panas dan cahaya.
b. Lampu TL
Bagian utama lampu neon adalah tabung kaca hampa udara yang diisi dengan uap
raksa. Pada kedua ujung tabung, terdapat dua elektrode. Jika pada kedua elektrode ini diberi
tegangan, terjadi aliran elektron. Aliran elektron ini menyebabkan uap raksa memancarkan
sinar ultraviolet (tidak tampak oleh mata). Karena dinding tabung bagian dalam dilapisi
dengan zat yang dapat berpendar maka ketika dinding tersebut terkena sinar ultraviolet akan
memendarkan (memancarkan) cahaya, cahaya inilah yang rnenerangi ruangan di sekitarnya.

2.5 Cara Menghemat Energi Listrik


Energi yang kita pakai setiap hari lama-kelamaan akan habis. Energi listrik dan energi
minyak bumi merupakan energi yang dapat cepat habis jika dipergunakan terus-menerus. Ada
beberapa upaya yang dapat dilakukan unutuk menghemat penggunaan lisstrik, antara lain:
1. Menggunakan listrik seperlunya, misalnya pada saat menghidupkan televisi atau radio, kita
tidak membiarkannya tetap hidup sementara kita sudah tidak menonton atau mendengarkan
siaran radio.
2. Menggunakan lampu dengan daya yang rendah sesuai dengan kebutuhan.
3. Tidak terlalu sering menghidupkan dan mematikan alat listrik dengan daya tinggi, misalnya
setrika.
4. Tidak lupa mematikan lampu pada saat bangun pagi.
5. Mematikan lampu setiap ruangan setelah pemakaian atau sudah tidak digunakan lagi.
6. Gunakan bak penampungan air (menyimpan air di posisi atas).
7. Pintu lemari es ketika menutup harus selalu tertutup rapat.
8. Mengatur suhu lemari es sesuai kebutuhan. Karena semakin rendah temperatur, semakin
banyak energi listrik yang digunakan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang
menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya. Listrik adalah sumber energi yang
dapat dialirkan melalui kabel. Bersama dengan magnetisme, listrik membentuk interaksi
fundamental yang dikenal sebagai elektromagnetisme. Listrik memungkinkan terjadinya
banyak fenomena fisika yang dikenal luas, seperti petir, medan listrik, dan arus listrik. Listrik
digunakan dengan luas di dalam aplikasi-aplikasi industri seperti elektronik dan tenaga listrik.
Michael Faraday adalah ilmuwan Inggris yang mendapat julukan “Bapak Listrik”,
karena berkat usahanya listrik menjadi teknologi yang banyak gunanya. Penemuan Faraday
pertama yang penting di bidang listrik terjadi tahun 1821. Dua tahun sebelumnya Oersted
telah menemukan bahwa jarum magnit kompas biasa dapat beringsut jika arus listrik
dialirkan dalam kawat yang tidak berjauhan. Ini membikin Faraday berkesimpulan, jika
magnet diketatkan, yang bergerak justru kawatnya. Bekerja atas dasar dugaan ini, dia berhasil
membuat suatu skema yang jelas dimana kawat akan terus-menerus berputar berdekatan

8
dengan magnit sepanjang arus listrik dialirkan ke kawat. Sesungguhnya dalam hal ini Faraday
sudah menemukan motor listrik pertama, suatu skema pertama penggunaan arus listrik untuk
membuat sesuatu benda bergerak. Betapapun primitifnya, penemuan Faraday ini merupakan
“nenek moyang” dari semua motor listrik yang digunakan dunia sekarang ini.
Selain Michael Faraday Banyak tokoh penyumbang dalam hal kelistrikan seperti
Charles Augustine de Coulomb, Count Alessandro Volta, Hans Christian Oersted dan Andre
Marie Ampere. Mereka-mereka ini diantara jago-jago terbaik di bidang listrik.

3.2 Saran
Sebagai siswa, hendaknya perlu memahami pentingnya pemahaman konsep kelistrikan
dan penerapan serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari dengan baik untuk
menghindari kesalahan konsep (misconception) dalam pembelajaran tentang materi
kelistrikan disekolah

Anda mungkin juga menyukai