Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PRINSIP KELISTRIKAN DAN SISTEM INSTALASI LISTRIK

DISUSUN OLEH:
1. NATASYA WIDIA PUTRI
2. RAHMADANI
3. MIRTA TASYA BILLA

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMP NEGERI 5 KEPAHIANG
TAHUN AJARAN 2021-2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Prinsip Kelistrikan dan Sistem Instalasi
Listrik”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Kepahiang, September 2021


Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................i


KATA PENGANTAR .................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................1
C. Tujuan ..............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Prinsip Kelistrikan ...........................................................................................2
B. Sistem Instalasi Listrik ....................................................................................4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................10
B. Saran ................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Listrik adalah hal yang sangat penting dan hampir dibutuhkan layaknya udara
dan air bagi manusia hari ini. Tanpa listrik dapat dipastikan bahwa keadaan
kemakmuran manusia yang kini sangat mengandalkannya dapat terganggu dan
terancam. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menguasai prinsip kelistrikan dan
sistem instalasi listrik.
Berikut adalah berbagai pemaparan yang mengantarkan kita pada pemahaman
sekaligus kemahiran dalam mengamati, menganalisis, serta merangkai sistem instalasi
listrik. Tentunya untuk mendapatkan pengetahuan yang holistik (menyeluruh) kita
akan memulainya dari wawasan umum mengenai listrik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kelistrikan?
2. Bagaimana prinsip kelistrikan?
3. Bagaimana sistem instalasi listrik?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kelistrikan
2. Mengetahui prinsip kelistrikan
3. Mengetahui sistem instalasi listrik

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip Kelistrikan
1. Wawasan Kelistrikan
Listrik adalah salah satu teknologi paling mutakhir yang telah ditemukan oleh
manusia. Pengguna listrik menjangkau hampir seluruh lapisan masyarakat, baik di
kota maupun di desa. Namun sayangnya di Indonesia sendiri aliran listrik belum
menjangkau sepenuhnya hingga ke pedalaman. Hal tersebut disebabkan oleh
minimnya infrastruktur atau pilihan dari masyarakatnya sendiri seperti pada suku
Baduy dalam.
Meskipun kita telah menggunakan dan merasakan manfaatnya setiap hari,
namun sebetulnya kita tidak begitu benar-benar tahu apa itu sebenarnya listrik
bukan? Bagaimana cara membuatnya? Seperti apa sebetulnya cara kerja dari listrik
ini? Berikut adalah pemaparannya.
2. Pengertian Kelistrikan
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik (Tim
Kemdikbud, 2017, hlm. 50). Ada dua jenis muatan listrik, yakni muatan listrik
negatif dan positif. Suatu benda akan bermuatan listrik negatif jika kelebihan
elektron. Sebaliknya, suatu benda akan bermuatan listrik positif jika kekurangan
elektron. Secara alami, muatan listrik positif selalu mengalir dari titik berpotensial
tinggi ke titik yang berpotensial rendah.
Aliran seperti itu disebut sebagai arah arus listrik konvensional. Namun
sebetulnya muatan listrik yang bergerak di dalam konduktor bukanlah muatan
listrik positif, melainkan muatan listrik negatif (elektron) dan arah aliran elektron
berlawanan dengan arah aliran muatan positif.
Lalu apa itu elektron? Elektron adalah salah satu partikel subatom yang
membentuk atom. Atom sendiri merupakan penyusun segala benda dan makhluk
hidup. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan lengkap mengenai elektron pada
artikel di bawah ini.
3. Jenis Listrik
Pada dasarnya, arus listrik adalah peristiwa mengalirnya elektron secara
kontinyu pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi
2
yang jumlah elektronnya tidak sama. Ya, sebetulnya elektron ada di seluruh
semesta termasuk pada diri kita sendiri (manusia), namun hanya elektron yang
mengalirlah yang dapat menghasilkan listrik. Bahkan, tepatnya listrik adalah aliran
atau arus yang dihasilkan oleh pergerakan elektron, bukan elektronnya sendiri.
Arus listrik dibagi menjadi dua (2) jenis, yaitu:
1. Listrik Arus Searah atau DC (Direct Current) adalah arus listrik yang arahnya
tetap.
2. Listrik Arus Bolak-balik atau AC (Alternating Current) adalah arus yang besar
dan arahnya selalu berubah-ubah.
Satuan SI untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan
Ampere didefi nisikan sebagai arus konstan yang bila dipertahankan akan
menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 newton/meter di antara dua penghantar lurus
sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama
lain dalam ruang hampa udara.
Dalam listrik, muatan menghasilkan medan elektromagnetik yang dilakukan
ke muatan lainnya. Listrik muncul akibat adanya beberapa tipe fisika sebagai
berikut:
1. Muatan listrik: sifat beberapa partikel subatomik yang menentukan interaksi
elektromagnetik. Substansi yang bermuatan listrik menghasilkan dan
dipengaruhi oleh medan elektromagnetik.
2. Medan listrik (lihat elektrostatis): tipe medan elektromagnetik sederhana yang
dihasilkan oleh muatan listrik ketika diam (maka tidak ada arus listrik). Medan
listrik menghasilkan gaya ke muatan lainnya.
3. Potensial listrik: kapasitas medan listrik untuk melakukan kerja pada sebuah
muatan listrik, biasanya diukur dalam volt.
4. Arus listrik: perpindahan atau aliran partikel bermuatan listrik, biasanya
diukur dalam ampere.
5. Elektromagnet: Muatan berpindah menghasilkan medan magnet. Arus listrik
menghasilkan medan magnet dan perubahan medan magnet menghasilkan arus
listrik.
4. Manfaat Listrik
Tentunya salah satu manfaat listrik yang paling jelas terasa dalam kehidupan
listrik adalah adanya penerangan. Penerangan seperti lampu memanfaatkan sumber
arus listrik sehingga dapat menyala. Dengan adanya lampu yang menyala, kita
3
dapat melakukan berbagai aktivitas kehidupan sehari-hari dan manfaatnya dapat
menjadi opsi penerangan saat matahari sedang tenggelam.
Selain berfungsi sebagai penerangan, fungsi lain dari arus listrik adalah
sumber energi. Alat bantu berupa rangkaian elektronik membutuhkan energi listrik
agar dapat bekerja. Berbagai peralatan elektronik itu penting bagi kehidupan
sehari-hari apalagi untuk menunjang aktivitas pekerjaan manusia dalam mencari
nafkah.
Pada teknik elektro, listrik digunakan untuk tenaga listrik yang digunakan
untuk menghidupkan peralatan elektronik yang berhubungan dengan sirkuit listrik
yang melibatkan komponen listrik aktif seperti tabung vakum, transistor, dioda, dan
sirkuit terintegrasi.
Fenomena listrik telah dipelajari sejak zaman purba, meskipun pemahaman
secara teoritisnya berkembang lamban hingga abad ke17 dan 18. Meski begitu,
aplikasi praktisnya saat itu masih sedikit. Baru pada akhir abad ke-19 para insinyur
dapat memanfaatkannya pada industri dan rumah tangga.
Perkembangan yang luar biasa cepat pada teknologi listrik mengubah industri
dan masyarakat. Fleksibilitas listrik yang amat beragam menjadikan
penggunaannya yang hampir tak terbatas seperti transportasi, pemanasan,
penerangan, telekomunikasi, dan komputasi. Tenaga listrik saat ini adalah tulang
punggung masyarakat industri modern.

B. Sistem Instalasi Listrik


Instalasi listrik adalah suatu rangkaian yang menghasilkan sebuah aliran listrik,
bisa berupa sebuah lampu ataupun sebuah sumber listrik (Tim Kemdikbud, 2017, hlm.
53). Secara umum, instalasi listrik terdiri dari sebuah sakelar, stopkontak, dan lampu
secara sederhana, input sakelar dapat sumber fasa kemudian outputnya menuju ke
beban di mana beban itu adalah lampu, dan harus ada kabel netral di lampu. Melalui
rangkaian itu, lampu tersebut akan menyala apabila sakelar di tekan atau di”on”kan.
1. Komponen Instalasi Listrik
Seperti yang telah dipaparkan di atas, ternyata terdapat banyak komponen
atau peralatan yang dapat digunakan pada instalasi listrik. Berikut ini akan
dipaparkan berbagai jenis komponen listrik beserta fungsinya secara umum sebagai
pengetahuan dasar untuk menyusun instalasi listrik.

4
a. Bargainser
Bargainser merupakan alat yang berfungsi sebagai pembatas daya listrik
yang masuk ke rumah tinggal dan juga berfungsi sebagai pengukur jumlah daya
listrik yang digunakan di rumah tinggal tersebut. Ada beberapa batasan daya
yang dikeluarkan oleh PLN untuk dikonsumsi yaitu 220 VA, 450 VA, 900 VA,
1.300 VA dan 2.200 VA.
Bargainser terdiri atas tiga bagian utama, yaitu sebagai berikut.
1) MCB (Miniatur Circuit Breaker), berfungsi untuk memutuskan aliran daya
listrik secara otomatis jika daya yang dihantarkan melebihi nilai
batasannya. MCB bersifat on/off dan juga berfungsi sebagai sakelar utama
dalam rumah. Jika MCB bargainser ini dalam kondisi off maka seluruh
aliran listrik dalam rumah akan terhenti. Sakelar ini biasanya dimatikan
pada saat akan dilakukan perbaikan instalasi listrik di rumah.
2) Meter listrik atau kwh meter, alat ini berfungsi untuk mengukur besaran
daya yang digunakan oleh rumah tinggal tersebut dalam satuan kWh
(kilowatthour). Pada bargainser, meter listrik berwujud deretan angka
secara analog ataupun digital yang akan berubah sesuai penggunaan daya
listrik.
3) Spin Control, merupakan alat control penggunaan daya dalam rumah
tinggal dan akan selalu berputar selama ada daya listrik yang digunakan.
Perputaran spin control akan semakin cepat jika daya listrik yang digunakan
juga semakin besar, sebaliknya akan melambat jika daya listrik yang
digunakan juga berkurang atau sedikit.
4) Pada kanal output bargainser biasanya terdapat 3 kabel yaitu kable fasa,
kabel netral, dan kabel ground yang dihubungkan ke tanah. Listrik dari PLN
harus dihubungkan dengan bargainser terlebih dahulu sebelum masuk ke
instalasi listrik rumah tinggal.
b. Pengaman listrik
Instalasi listrik rumah tinggal pun membutuhkan pengaman yang
berfungsi untuk memutuskan rangkaian listrik apabila terjadi gangguan pada
instalasi listrik rumah tinggal , seperti gangguan hubungan arus pendek atau
short sirkuit atau korsleting. Terdapat dua (2) jenis pengaman listrik pada
instalasi listrik rumah tinggal, yakni sebagai berikut.
5
1) Pengaman lebur biasa atau biasa disebut sekering, alat pengaman ini
bekerja memutuskan rangkaian listrik dengan cara meleburkan kawat yang
ditempatkan pada suatu tabung apabila kawat tersebut dialiri arus listrik
dengan ukuran tertentu.
2) Pengaman listrik thermos, biasa disebut MCB, merupakan alat pengaman
yang akan memutuskan rangkaian listrik berdasarkan panas.
c. Sakelar
Sakelar atau switch merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi
untuk menyambung atau memutuskan aliran listrik pada suatu penghantar.
Berdasarkan besarnya tegangan, sakelar dapat dibedakan menjadi:
1) Sakelar tegangan rendah.
2) Sakelar tegangan menengah.
3) Saklar tegangan tinggi atau sangat tinggi.
Sedangkan berdasarkan tempat dan pemasangannya, sakelar dapat
dibedakan menjadi:
1) Sakelar in-bow, sakelar yang ditanam di dalam tembok
2) Sakelar out-bow, sakelar yang dipasang pada permukaan tembok.
Jenis sakelar berikutnya dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu:
1) Sakelar on-off, merupakan sakelar yang bekerja menghubungkan arus
listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on, sedangkan untuk memutuskan
arus listrik tombolnya ditekan pada posisi off. Jenis sakelar ini biasanya
digunakan untuk sakelar lampu.
2) Sakelar push-on, merupakan sakelar yang menghubungkan arus listrik jika
tombolnya ditekan pada posisi on akan secara otomatis memutuskan arus
listrik. Ketika tombolnya dilepas dan kembali ke posisi off dengan
sendirinya. Biasanya sakelar ini digunakan untuk sakelar bel rumah.
Berdasarkan jenis perunitnya, sakelar dapat dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu:
1) Sakelar tunggal, merupakan sakelar yang hanya mempunyai satu buah
kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, serta kanal output yang
terhubung dengan beban listrik/alat listrik yang digunakan.
2) Sakelar majemuk, merupakan sakelar yang memiliki satu buah kanal input
yang terhubung dengan sumber arus listrik, namun memiliki banyak kanal

6
output yang terhubung dengan beberapa beban/alat listrik yang digunakan.
Jumlah kanal output tergantung dari jumlah tombol pada sakelar tersebut.

d. Stop kontak
Stop kontak atau biasa disebut outlet, merupakan komponen listrik yang
berfungsi sebagai muara hubungan antara alat listrik dengan aliran listrik. Agar
alat listrik terhubung dengan stop kontak, maka diperlukan kabel dan steker
atau colokan yang akan ditancapkan pada stop kontak.
Berdasarkan bentuk serta fungsinya, stop kontak dapat dibedakan menjadi
2 macam, yaitu:
1) Stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan 2 lubang (kanal) yang
berfungsi untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik
melalui steker yang juga berjenis kecil.
2) Stop kontak besar, merupakan stop kontak dengan 2 kanal AC yang
dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang
berfungsi sebagai ground. Sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk daya
yang lebih besar.
Sedangkan berdasarkan tempat pemasangannya dikenal 2 jenis stop
kontak, yaitu:
1) Stop kontak in bow, merupakan stop kontak yang dipasang di dalam
tembok.
2) Stop kontak out bow, merupakan stop kontak yang dipasang di luar tembok
atau hanya diletakkan di permukaan tembok pada saat berfungsi sebagai
stop kontak portable.
e. Steker
Steker atau staker atau yang sering disebut colokan listrik, karena
memang berupa 2 buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik
yang berfungsi untuk menghubungkan alat listrik dengan aliran listrik,
ditancapkan pada kanal stop kontak sehingga alat listrik tersebut dapat
digunakan.
Berdasarkan fungsi dan bentuknya, steker memiliki 2 jenis, yakni:
1) Steker kecil, merupakan steker yang digunakan untuk menyambung alat-
alat listrik berdaya rendah, misalnya lampu atau radio kecil dengan sumber
listrik atau stop kontak.
7
2) Steker besar, merupakan steker yang digunakan untuk alat-alat listrik yang
berdaya besar, misalnya lemari es, microwave, mesin cuci, dan lain-lain
dengan sumber listrik atau stop kontak. Pada steker jenis ini terdapat
lempeng logam untuk kanal ground yang berfungsi sebagai pengaman.

f. Kabel
Kabel listrik merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk
menghantarkan energi listrik ke sumber-sumber beban listrik atau alat-alat
listrik. Untuk instalasi listrik rumah tinggal, kabel yang digunakan biasanya
berjenis sebagai berikut:
1) NYA, kabel jenis ini merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan
berintikan/berisi 1 kawat. Jenisnya adalah kabel udara atau tidak ditanam
dalam tanah. Kabel listrik ini biasanya berwarna merah, hitam, kuning, atau
biru. Isolasi kawat penghantarnya hanya 1 lapis sehingga tidak cukup kuat
terhadap gesekan, gencetan/tekanan atau gigitan binatang seperti tikus.
Kelemahan isolasi itulah maka dalam pemasangannya diperlukan pelapis
luar dengan menggunakan pipa conduit dari PVC atau besi.
2) NYM, merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan kawat
lebih dari 1, ada yang 2,3 atau 4. Jenis kabel udara dengan warna isolasi
luar biasanya putih dan warna isolasi bagian dalam beragam. Isolasi
rangkap inilah maka kabel NYM ini relatif lebih kuat terhadap gesekan atau
gencetan/tekanan.
3) NYY, kabel listrik jenis ini merupakan kabel berisolasi PVC, berintikan 2,3
atau 4 dengan warna isolasi luarnya hitam. Jenis kabel tanah, sehingga
tahan terhadap air dan gencetan atau tekanan.

4) NYMHYO, kabel jenis ini merupakan kabel serabut dengan dua buah inti
yang teridir dari 2 warna. Kabel jenis ini biasa digunakan pada loudspeaker

sound sistem, lampu-lampu berdaya kecil sampai sedang.


2. Peralatan Kelistrikan
Adapun peralatan yang biasa digunakan untuk intsalasi listrik adalah:
a. Test pen

8
Test pen merupakan alat bantu pengukuran sederhana, test pen digunakan
untuk mengetahui apakah suatu penghantar listrik (kabel atau kawat) memiliki
tegangan listrik.
b. Solder
Solder berbentuk lurus dengan mata solder di ujung yang berbentuk
lancip, dan dilengkapi tombol pengatur suhu ukuran tinggi rendahnya panas
yang dihasilkan untuk membuat kawat timah mencair agar dapat melepaskan
atau menyatukan kaki-kaki komponen pada papan PCB.
c. Penggaris Siku
Penggaris siku adalah alat yang digunakan untuk mengukur siku dari
suatu sambungan, baik siku bagian dalam maupun siku bagian luar.
d. Pahat
Pahat adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada kayu. Pada
instalasi rumah, instalasi listrik akan banyak berhubungan dengan
penampungan atau wadah yang berbahan kayu.
e. Gunting Seng
Gunting seng adalah alat yang digunakan untuk memotong seng atau
sejenisnya.
f. Ketam
Ketam berfungsi untuk memperhalus permukaan kayu.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Listrik merupakan salah satu bentuk energi yang melibatkan aliran elektron. Dua
benda yang memiliki muatan berbeda akan saling tarik-menarik tetapi elektron pada
masing-masing benda tetap dalam keadaan diam. Jika diantara kedua benda tersebut
dihubungkan oleh sebuah kawat konduktor maka elektron-elektron yang diam pada
kedua benda tersebut akan mengalir melalui kawat tersebut. Elektron akan mengalir
dari benda yang bermuatan negatif ke benda bermuatan positif. Aliran elektron ini
disebut sebagai arus listrik.
Listrik merupakan salah satu bentuk energi yang paling banyak digunakan,
meskipun demikian energi listrik merupakan energi sekunder karena sering kali
merupakan hasil ubahan (konversi) dari bentuk energi yang lain seperti energi air
terjun, energi angin, energi matahari, energi panas bumi, energi nuklir dan energi
batubara yang merupakan energi primer.

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami sajikan. Semoga dapat bermanfaat bagi
para pembaca sekalian. Kritk dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini ke depannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://serupa.id/prinsip-kelistrikan-dan-sistem-instalasi-listrik/
http://uswatunkhr.blogspot.com/2019/07/pengertian-prinsip-kelistrikan-dan.html

11

Anda mungkin juga menyukai