Nilai :
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
Rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah ini yang berjudul
“CRITICAL BOOK REPORT”. Penulis berterima kasih kepada semua yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan tugas ini.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan............................................................................................................................ 1
C. Manfaat.......................................................................................................................... 1
D. Identitas Buku................................................................................................................. 2
BAB II ISI
A. Ringkasan BUKU.......................................................................................................... 3
A. Kelebihan....................................................................................................................... 15
B. Kekurangan .................................................................................................................... 15
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 16
B. Saran ............................................................................................................................... 16
LAMPIRAN...…………………………………………………………………………… 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Thyristor adalah sebuah alat yang terdiri dari 4 lapisan semikonduktor yang menggunakan
umpan balik dalam (internal feedback) untuk mendapatkan perilaku
penahanan (latching). Thyristor umumnya digunakan sebagai switch. Penggunaan utamanya
adalah pada pengendalian arus beban yang besar pada motor, pemanas, instalasi penerangan
dan sejenisnya.
Operasi kerja thyristor dapat dijelaskan dengan menggunakan model penahan ideal seperti
ditunjukkan pada gambar 4.1. Transistor Q1 adalah PNP dan transistor Q2 adalah NPN.
Kolektor dari transistor Q1 menjalankan basis transistor Q2 dan kolektor transistor
Q2 menjalankan basis transistor Q1.
Dengan susunan seperti ini akan diperoleh umpan balik positif yang dinamakan
sebagai regenerasi. Artinya apabila arus basis Q2 naik, maka arus kolektor Q2 juga naik.
Kenaikan arus kolektor Q2 ini mengakibatkan kenaikan pada arus basis Q1, sehingga arus
kolektor Q1 juga ikut naik, yang mengakibatkan arus basis Q2 akan semakin besar. Kenaikan
arus yang terus menerus ini akan terus berlangsung sampai kedua transistor menjadi jenuh.
Pada keadaan ini penahan akan berlaku sebagai switch yang tertutup.
B. TUJUAN
Mengkritisi topic yang terdapat didalam suatu buku yang berbeda untuk mengetahui
keunggulan dan kelemahan suatu buku.
C. MANFAAT
agar kita dapat memahami dan mengetahui kelemahan dan kelebihan buku yang kita kritik.
D. Identitas Buku
1
Buku pertama(buku utama)
BAB II
2
ISI BUKU
A. RINGKASAN ISI BUKU
1. BUKU UTAMA
Untuk simbol skematik dan diagram skematik dari dioda shockley akan terlihat seperti ini.
Lalu sekarang coba kita lihat apa yang terjadi bila perangkat ini dihubungkan dengan sumber
tegangan yang variabel. Perhatikan gambar dibawah ini.
Saat tidak ada tegangan yang diterapkan tentu tidak ada arus yang mengalir. Dan saat
tegangan mulai meningkat, masih tetap saja tidak ada arus karena transistor belum mampu
untuk hidup/turn on. Dalam kedua keadaan seperti ini perangkat dikatakan berada dalam
mode cutoff. Untuk memahami keadaan seperti ini, coba kita ingat – ingat kembali apa
yang diperlukan oleh transistor bipolar untuk aktif, yang diperlukannya adalah arus basis
(arus yang melalui sambungan basis dan emitor). Seperti yang kita lihat pada diagram, arus
basis transistor bawah dikontrol oleh transistor yang berada diatas, sedangkan arus basis
transistor atas dikontrol oleh transistor yang berada dibawah. Dengan kata lain, transistor
tidak akan bisa menyala atau aktif sampai ada salah satu transistor yang menyala.
Jadi kita bisa memaksa dioda sockley untuk aktif/ON dengan menerapkan atau memberikan
tegangan yang cukup antara anoda dan katoda. Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa
transistor akan breakdown dan menghidupkan transistor yang lainnya, setelah itu kedua
transistor mengunci (latching) dan saling menjaga untuk tetap aktif.
3
BAB II: SCR (SILICON CONTROLLED RECTIFIER)
SCR adalah singkatan dari Silicon Controlled Rectifier yang merupakan salah satu jenis
dioda yang memiliki fungsi sebagai pengendali. Berbeda dari dioda pada umumnya yang hanya
memiliki dua kaki, yakni kaki anoda dan katoda, SCR ini memiliki tiga kaki. Disamping anoda
dan katoda, SCR memiliki sebuah kaki yang disebut terminal gate atau gerbang.
Terminal tersebut berfungsi sebagai pengontrol. Perlu diketahui bahwa komponen SCR ini
masih masuk ke dalam keluarga komponen thyristor yang pertama kali diperkenalkan pada
tahun 1956. SCR memiliki kemampuan dapat mengendalikan daya maupun tegangan yang
cukup tinggi. Oleh sebab itu komponen ini biasa difungsikan sebagai sebuah switch tegangan
atau arus menengah ke atas.
Beberapa jenis rangkaian yang sering menggunakan komponen SCR diantaranya adalah
rangkaian logika, lampu dimmer, osilator, chopper, pengendali kecepatan motor, inverter,
timer, dan masih banyak lagi yang lainnya. SCR memiliki 4 lapis semikonduktor, yakni Positif-
Negatif-Positif-Negatif (PNPN). Cara kerja SCR tak berbeda dari dua buah bipolar transistor
yang disambung.
Fungsi SCR
kaki ketiga (gate) dari komponen SCR ini memerlukan tegangan positif sebagai trigger
atau pemicu.
Saat SCR dalam keadaan ON, maka seterusnya akan dalam keadaan ON walaupun
tegangan pemicu dilepas. Dan untuk mengembalikannya ke posisi OFF, arus maju pada
anoda dan katoda harus diturunkan sampai berada di posisi Ih (Holding Current) SCR.
4
Sukar dilewati oleh arus dua arah, DIAC memang dimaksudkan untuk tujuan ini. Hanya
dengan tegangan breakdown tertentu barulah DIAC dapat menghantarkan arus. Arus yang
dihantarkan tentu saja bisa bolak-balik dari anoda menuju katoda dan sebaliknya. Kurva
karakteristik DIAC sama seperti TRIAC, tetapi yang hanya perlu diketahui adalah berapa
tegangan breakdown-nya.
Meskipun ada berbagai jenis thyristor tetapi prinsip operasi dasar dari semua thyristor
kurang lebih sama. Gambar di bawah ini merupakan pandangan konseptual dari thyristor khas.
Ada tiga persimpangan p-n J 1, J 2 dan J 3. Ada juga tiga terminal anoda (A), katoda (K) dan
gerbang (G) sebagai diratakan pada gambar. Ketika anoda (A) adalah potensi yang lebih tinggi
sehubungan dengan katoda, persimpangan J1 dan J3 yang maju bias dan J2 adalah sebaliknya
bias dan thyristor dalam modus blocking depan. Sebuah thyristor dapat dianggap sebagai
kembali ke belakang terhubung dua transistor bipolar.
Struktur PNPN dari thyristor dapat diwakili oleh pnp dan npn transistor, seperti yang
ditunjukkan pada gambar. Di sini, di perangkat ini, kolektor saat ini dari satu transistor
digunakan sebagai dasar saat transistor lainnya. Bila perangkat berada dalam modus blocking
maju jika lubang saat disuntikkan melalui pintu gerbang (G) terminal, perangkat dipicu pada.
Ketika potensial diterapkan di arah sebaliknya, yang thyristor berperilaku sebagai bias
terbalik dioda. Itu berarti blok saat mengalir ke arah memuja. Mengingat saya CO menjadi
kebocoran arus dari masing-masing transistor dalam kondisi cut-off, arus anoda dapat
dinyatakan dalam hal gerbang saat.
Dimana α adalah dasar umum saat gain dari transistor (α = I C / I E). Anoda saat menjadi
sewenang-wenang besar sebagai (α 1 + α 2) pendekatan kesatuan. Sebagai anoda-katoda tegangan
meningkat, wilayah penipisan mengembang dan mengurangi lebar dasar netral dari n 1 dan p 2
daerah. Hal ini menyebabkan peningkatan yang sesuai dalam α dari dua transistor.
Jika gerbang arus positif dari besarnya cukup diterapkan thyristor, sejumlah besar
elektron akan disuntikkan di seluruh-bias maju junction, J 3, ke dasar n 1 p 2 n 2 transistor. Yang
dihasilkan kolektor saat memberikan dasar saat ke p 1 n 1 p 2 transistor.
5
Kombinasi dari koneksi umpan balik positif dari npn dan pnp BJTs dan faktor
transportasi arus basis-dependent akhirnya mengubah thyristor oleh tindakan regeneratif. Di
antara kekuatan semikonduktor perangkat diketahui, thyristor menunjukkan maju terendah
tegangan penurunan pada umumnya saat ini kepadatan. Besar saat aliran antara anoda dan
katoda mempertahankan kedua transistor di wilayah jenuh, dan kontrol gerbang hilang setelah
thyristor kait pada.
6
Untuk maju-blocking tinggi tegangan rating dari thyristor, wilayah n-dasar dibuat lebih
tebal. Tapi lebih tebal n - berdasarkan daerah tinggi-resistif melambat pada off pengoperasian
perangkat. Hal ini karena biaya lebih yang disimpan selama konduksi. Sebuah perangkat dinilai
untuk maju memblokir tegangan dari 1 kV akan beroperasi jauh lebih lambat daripada thyristor
dinilai untuk 100 V.
daerah tinggi-resistif tebal juga menyebabkan maju yang lebih besar tegangan
penurunan selama konduksi. Atom pengotor, seperti platina atau emas, atau iradiasi elektron
yang digunakan untuk membuat situs rekombinasi biaya-operator di thyristor. Banyaknya situs
rekombinasi mengurangi seumur hidup rata-rata pembawa (rata-rata waktu yang elektron atau
lubang bergerak melalui Si sebelum mengkombinasikan dengan jenis biaya-carrier
berlawanan). Seumur hidup pembawa berkurang lebih pendek kali beralih (khususnya turn-off
atau waktu pemulihan) dengan mengorbankan meningkatkan drop maju-konduksi.
Ada efek lain yang terkait dengan ketebalan relatif dan tata letak dari berbagai daerah
yang membentuk thyristor modern, tetapi perdagangan utama off antara maju-blocking
tegangan rating dan beralih kali dan antara maju-blocking tegangan rating dan penurunan maju-
tegangan selama konduksi harus diingat. (Dalam elektronik sinyal tingkat trade off analog
muncul sebagai penurunan amplifikasi (gain) untuk mencapai frekuensi operasi yang lebih
tinggi, dan sering disebut sebagai produk gain-bandwidth.)
7
2. BUKU PEMBANDING
Thyristor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai saklar (switch) atau
pengendali yang terbuat dari bahan semikonduktor. Thyristor yang secara ekslusif bertindak
sebagai saklar ini pada umumnya memiliki dua hingga empat kaki terminal. Meskipun terbuat
dari semikonduktor, Thyristor tidak digunakan sebagai Penguat sinyal seperti Transistor.
Istilah “Thyristor” berasal dari bahasa Yunani yang artinya adalah “Pintu”.
8
BAB II: Dua Transistor Model SCR
Dasar prinsip operasi SCR, dapat dengan mudah dipahami oleh model yang dua
transistor SCR atau analogi dari silikon dikontrol rectifier, seperti juga kombinasi dari P dan N
lapisan, yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
B adalah arus basis dan β adalah emitor umum gain arus maju. Mari kita untuk transistor T 1
hubungan ini memegang
9
Sekarang, dengan analisis dari dua transistor model yang bisa kita dapatkan anoda saat ini,
Jika gerbang diterapkan saat ini adalah g maka katoda saat ini akan menjadi penjumlahan dari
anoda saat ini dan gerbang yaitu saat
Dari hubungan ini kita dapat menjamin bahwa dengan meningkatnya nilai dari (α 1 + α 2)
menuju kesatuan, sesuai anoda saat ini akan meningkat.
Pada tahap pertama ketika kita menerapkan gerbang saat aku g, ia bertindak sebagai dasar saat
T, 2 transistor yaitu b2 = I g dan emitor yaitu saat k = I g T, 2 transistor. Oleh karena itu
pembentukan arus emitor menimbulkan α 2 sebagai
C2 hanyalah mendasarkan saat B1 transistor T, 1, yang akan menyebabkan aliran arus kolektor,
Seperti yang saya b1 = I C2, α 1 lagi meningkat. Ini terus menerus positif efek umpan balik
meningkat (a 1 + α 2) terhadap persatuan dan anoda saat ini cenderung mengalir pada nilai
yang sangat besar. Nilai saat ini maka hanya dapat dikontrol oleh eksternal resistensi dari
sirkuit.
10
BAB III: MEMBUAT THYRISTOR HIDUP
Suatu thyristor dihidupkan dengan meningkatan arus anoda. Hal ini dapat dicapai
dengan salah satu langkah berikut.
Ø Panas. Jika suhu thyristor cukup tinggi,akan terjadi peningkatan jumlahpasangan elektron-
hole,sehingga arus bocor meningkat. Peningkatan ini akan menyebabkan α 1 dan α 2
meningkat.karena aksi regeneratif akan menuju ke nilai satuan dan thyristor mungkin akan on.
Cara ini dapat menyebabkan thermal runaway dan biasanya dihindari.
Ø Cahaya. Jika cahaya diizinkan mengenai sambungan thyristor, pasangan elektron-hole akan
meningkat dan thyristor mungkin akan on.Cara ini dilakukan dengan membiarkan cahaya
mengenai silicon wafer dari thyristor.
Ø Tegangan Tinggi. Jika tegangan forward anode ke katode lebih besar dari tegangan maju
breakdown VBO, arus bocor yang dihasilkan cukup untuk membuat thyristor on. Cara ini
merusak dan harus dihindari.
Ø dv/dt. Jika kecepatan peningkatan tegangan anode-katode cukup tinggi,arus pengisian
sumber kapasitor mungkin cukup untuk membuat thyristor on.Nilai arus pengisian yang tinggi
dapat merusak thyristor,dan devais harus diproteksi melawan dv/dt yang tinggi.
Ø Arus gerbang. Jika suatu thyristor diberi tegangan bias forward, injeksi arus gerbang dengan
menerapkan tegangan gerbang positif antara terminal gerbangdan katode akan membuat
thyeistor on. Ketika arus gerbang ditingkatkan, tegangan forward blocking akan menurun
Beberapa hal berikut harus diperhatikan ketika merancang rangkaian kendali gerbang:
1. Sinyal gerbang harus dihilangkan setelah thyristor dihidupkan.Suatu sinyal penggerbangan
kontinyu akan meningkatkan daya yang terbuang di sambungan gerbang.
2. Ketika thyristor pada kondisi reverse bias,tidak boleh ada sinyal gerbang;jika ada sinyal
gerbang,thyristor akan rusak karena peningkatan arus bocor.
3. Lebar pulsa gerbang tG harus lebih lama dari waktu yang diperlukan untuk arus anode
meningkat ke nilai arus holding IH.Secara praktis,lebar pulsa tG biasanya diambil lebih dari
waktu turn-on ton dari thyristor.
11
Pada rangkaian konverter line-commutated yang tegangan masukannya bersifat bolak-
balik ,tegangan balik muncul pada thyristor seketika setelah arus maju menuju ke nol.Tegangan
balik ini akan mengakselarasi proses turn-off,dengan membuang semua kelebihan muatan dari
sambungan pn J1 dan J3.
Sambungan pn alam J2 akan memerlukan waktu yang dikenal sebagai recombination
time trc bergantung pada magnituda dari tegangan balik.Waktu turn-off tq adalah jumlah dari
reverse recovery time trr dan recombination time trc.Pada akhir masa turn-off ,lapisan deplesi
terbentuk sepanjang sambungan J2 dan thyristor memperoleh kembali kemampuan untuk tahan
terhadap tegangan forward.
Waktu turn-off tq merupakan interval waktu minimum ketika arus keadaan on
berkurang menjadi nol dan ketika thyristor dapat menahan tegangan forward tanpa menjadi
on.tq bergantung pada nilai puncak dari arus keadaan on dan tegangan keadaan on sesaat.
Reverse recovered charge QRR adalah besar muatan yang harus dicukupi lagi selama
proses turn-off.Nilainya ditentukan dari daerah yang dicakup oleh aliran arus pengisian
balik.Nilai QRR bergantung pada kecepatan turun arus keadaan on dan nilai puncak arus
keadaan on sebelum turn-off.QRR merupakan sebab dari kehilangan energi dalam devais.
SCR adalah jenis Thyristor yang memiliki tiga kaki terminal yang masing-masing terminal
dinamai dengan GATE, ANODA dan KATODA. Secara struktur, SCR terdiri dari 4 lapis
semikonduktor yaitu PNPN yang terminal pengendalinya terdapat pada lapisan P (Positif).
Cara Kerja SCR – Saat tidak dialiri arus listrik, SCR akan berada di keadaan OFF. Saat
terminal GATE-nya dialiri arus rendah, SCR akan menjadi ON dan menghantarkan arus listrik
dari ANODA ke KATODA. Meskipun arus listrik GATE-nya dihilangkan, SCR akan tetap
dalam keadaan ON hingga arus yang mengalir dari ANODA ke KATODA tersebut juga
dihilangkan atau 0V.
SCS merupakan jenis Thyristor yang memiliki 4 kaki terminal yaitu terminal GATE, ANODE
GATE, ANODE dan CATHODE. Sama seperti SCR, SCS atau Silicon Controlled Switch juga
berfungsi sebagai Saklar.
Cara Kerja SCS – Cara Kerja SCS hampir sama dengan SCR, namun SCS dapat di-OFF-kan
dengan cara memberikan tegangan tertentu pada kaki terminal Anode Gate (Gerbang Anoda).
Perangkat ini juga dapat dipicu dengan memberikan tegangan negatif ke Anode Gate, arus
listrik akan mengalir satu arah yaitu dari Anoda (A) ke Katoda (K).
12
TRIAC (Triode from Alternating Current)
TRIAC adalah Thyristor yang berkaki terminal tiga yang masing-masing terminalnya dinamai
dengan GATE, MI1 dan MI2. Setelah dipicu (trigger) menjadi ON, TRIAC mampu
menghantarkan arus listrik dari kedua arah. Oleh karena itu, TRIAC sering disebut juga dengan
Bidirectional Triode Thyristor.
Cara Kerja TRIAC – Cara Kerja TRIAC juga hampir sama dengan SCR, namun TRIAC
dapat mengendalikan arus listrik dari dua arah baik dari arah MT1 ke MT2 ataupun dari MT2
ke MT1. Dengan demikian TRIAC dapat digunakan sebagai saklar yang mengendalikan arus
DC maupun arus AC. TRIAC akan berubah menjadi kondisi ON dan menghantarkan arus
listrik apabila terminal GATE-nya diberikan arus listrik, jika arus listriknya dihilangkan makan
TRIAC akan berubah menjadi OFF.
DIAC adalah Thyristor yang hanya memiliki dua kaki terminal dan dapat menghantar arus
listrik dari kedua arah apabila tegangan melampaui batas tegangan breakovernya (tegangan
breakdown). DIAC sering disebut juga dengan Bidirectional Thyristor.
Cara Kerja DIAC – DIAC akan berada di kondisi OFF apabila tegangan yang diberikannya
masih dibawah tegangan breakover-nya. Ketika tegangan mencapai atau melampaui batas
breakover-nya, DIAC akan berubah menjadi kondisi ON dan menghantarkan arus listrik.
Setelah DIAC dipicu menjadi ON, DIAC akan terus menghantarkan arus listrik (dalam kondisi
ON) meskipun tegangan yang diberikan tersebut turun dibawah tegangan breakover. DIAC
hanya akan berhenti menhantarkan arus listrik atau berubah menjadi kondisi OFF apabila
tegangan yang diberikannya menjadi “0” atau dengan kata lain arus listriknya diputuskan.
13
Struktur dasar Uni Junction Transistor atau UJT dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Pada dasarnya UJT terdiri dari semikonduktor jenis Silikon yang bertipe N yang didoping
ringan dan sepotong Silikon bertipe P yang berukuran kecil dengan doping tinggi (berat) di
satu sisinya untuk menghasilkan sambungan tunggal P-N (P-N Junction).
Sambungan Tunggal inilah yang kemudian dijadikan terminologi UJT yaitu Uni
Junction Transistor. Di kedua ujung batang silikon yang bertipe N, terdapat dua kontak Ohmik
yang membentuk terminal B1 (Basis 1) dan (Basis 2). Daerah Semikonduktor yang bertipe P
menjadi Terminal Emitor (E) pada UJT tersebut.
Berikut ini adalah Bentuk dan Struktur dasar serta Simbol Uni Junction Transistor (Transistor
Sambungan Tunggal).
BAB III
PEMBAHASAN
A. KELEBIHAN
1. Buku utama
- Terdapat gambar yang bisa membantu kita untuk lebih memahami materi
14
- Materinya singkat dan jelas
- Dijelaskan mengenai diode 4 lapis, SCR, DIAC, Prinsip oprasi dasar thyristor, dan
konstruksi dasar thyristor
2. Buku pembanding
- Dijelaskan mengenai karekteristik thyristor, Dua Transistor Model SCR, membuat
thyristor hidup, membuat thyristor off, jenis jenis thyristor dan Transistor unijunction
- Terdapat rangakaian-rangkaian dan rumus-rumusnya
- Materinya lebih banyak
B. KEKURANGAN
1. Buku utama
- Materinya lebih sedikit dari materi yang ada di buku pembanding
- Ada beberapa kata yang sulit untuk dipahami
2. Buku pembanding
- Tidak terdapat contoh soal
- Ada kata yang sulit dipahami
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Thyristor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai saklar (switch) atau
pengendali yang terbuat dari bahan semikonduktor. Thyristor yang secara ekslusif
bertindak sebagai saklar ini pada umumnya memiliki dua hingga empat kaki terminal.
Meskipun terbuat dari semikonduktor, Thyristor tidak digunakan sebagai Penguat
15
sinyal seperti Transistor. Istilah “Thyristor” berasal dari bahasa Yunani yang artinya
adalah “Pintu”.
B . Saran
Saran saya yaitu penulisan tentang buku ini pembahasanyan harus lebih luas lagi dan
agar dapat dimengerti ataupun dipahami bagi pembaca. Walaupun begitu kedua buku ini sangat
baik untuk dica karena kedua buku ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing
LAMPIRAN
16
a.Gambar dari buku utama b.gambar dari buku pembanding
17