Anda di halaman 1dari 14

Makalah

Transistor

Dosen pengampu : Dr. Rosnelli M.pd


Disusun oleh :
Kelompok 7 PTE (A)
Muhammad Fhadli Khoir – 5221131006
Mhd Raya Kurnia Lubis – 5223331003
Michaael Steven Bornox Limbong – 5223131024

Zihan Syabila - 5203131029

Mata Kuliah : ELEKTRONIKA DASAR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa ,dimana atas
berkat dan karunianya kami masih diberi kesempatan sehingga kami dapat
menyusun tugas makalah yang berjudul Transistor Kepada Ibu Dr, Rosnelli M.pd
sebagai dosen pengampu kami ucapkan terima kasih juga karena memberi kami
kesempatan untuk menyusun tugas makalah ini

Dalam penyusunan tugas laporan makalah ini masih banyak kekurangan


dalam penulisan atas bentuk pada tugas makalah tersebut. Oleh karena itu kami
mengharapkan masukan berupa saran dan kritikan yang bersifat membangun
kepada pembaca demi kesempurnaan tugas makalah ini. Meskipun makalah kami
ini masih jauh dari kesempurnaan kami berharap makalah ini akan bermanfaat bagi
pembaca

Demikian yang dapat kami sampaikan Terima kasih kepada seluruh pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Akhir kata kami ucapkan
terima kasih

Medan 20 Agusrus 2022


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................i


KATA PENGANTAR .............................................................................................ii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan
1.2 Latar Belakang......................................................................................2
1.3 Tujuan dan manfaat...............................................................................3

BAB II Pembahasan ...............................................................................................4


2.1 Pengertian Transistor............................................................................5
2.2 Karakter Komponen Resistor..............................................................6
2.3 Jenis Jenis Resistor...............................................................................7
2.4 Fungsi Resistor.....................................................................................8
2.5 Cara Kerja Resistor...............................................................................9

BAB III Penutup....................................................................................................10


3.1 Kesimpulan.........................................................................................11

DAFTAR PUSAKA
Bab I Pedahuluan

1.2 Latar Belakang

Sejarah transistor pada awalnya di temukan oleh Walliam Shockley dan


Jonh Barden pada tahun 1948. Transistor awal mulanya di pakai dalam praktek
pada tahun 1958. Pada saat ini ada dua jenis tipe transistor, yaitu P – N – P dan
transistor jenis N – P – N . Dalam rangkaian difital, transistor di gunakan sebagai
saklar untuk kecepatan tinggi . Beberapa transistor juga dapat di rangkai
sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memory dan komponen
lainnya

Kebanyakan ahli sejarah mengira bahwa dunia elektronika dimulai ketika


Thomas Alpha Edison menemukan bahwan filament panas memancarkan electron
(1883). Untuk merealisasi nilai komersil dari penemuan Edison, fleming
menggembangkan diode hampa (1904). Defoset menambahkan elektroda ketiga
untuk mendapatkan triode hampa (1906). Sampai (1950), tabung hampa
mendominasi elektronik: mereka digunakan dalam penyearah, penguat dan osilatur

Ada beberapa alasan yang menyebabkan berkurangnya pengunaan tabung


hampa dimasa sekarang ini. Hal ini dapat dilihat dari perbedaannya yang sangat
mencolok jika dibandingkan dengan transistor begitu pula dengan kelebihan dan
kekuranganny

1 Pada tabung hampa:


Tabung hampa mempunyai fisik besar dan kurang praktis.
Tabung hampa mempunyai tiga kaki yang terdiri dari Anoda, Katoda dan
kasa kemudi.
Tabung hampa banyak terbuat dari kaca sehingga rangkaian di dalamnya
tampak dengan nyata.
Tabung hampa tidak tahan terhadap goncangan. Memerlukan Tegangan atau
energy yang cukup besar.
2 Pada Transistor:
Bentuk fisik kecil dan praktis
Transistor mempunyai tiga kaki yang terdiri dari Basis, Kolektor, dan
Emitor.
Rangkaian dalam transistor tak kelihatan dari luar karena terbungkus plat
atau mika.
Transistor tahan terhadap goncangan .
Transistor hanya membutuhkan tegangan atau energi listrik yang minimum,
hanya kira – kira beberapa volt saja
Sejak ditemukan transistor maka terjadilah revolusi di dalam dunia
elektronika, karena transistor memiliki keuntungan yang lebih dibanding
tabung hampa. Namun pada dasarnya, antara tabung hampa dengan
transistor hampir sama dengan tabung elektroda atau tabung electron.
Persamaan ialah pada kakinya sebagai berikut
Katoda = Emitor
Anoda = Kolektor
Kasa kemudi = basis
Transistor daya memiliki karakteristik kontrol untuk menyala dan mati.
Transistor digunakan sebagai elemen saklar, dioperasikan dalam wilayah satu
rasi, menghasilkan dalam drop tegangan kondisi on yang rendah. Kecepatan
pensaklar transistor modern lebih tinggi dari pada thyristor dan transistor
secara normal digunakan dalam aplikasi daya rendah sampai menengah .
Pada Umumnya transisitor berfungsi sebagai suatu switching (kontak on-
off). Adapun kerja transistor yang berfungsi sebagai switching ini, selalu
berada pada daerah jenuh (saturasi ) dan daerah cut off
1.3 Tujuan Dan Manfaat

Tujuan Dari dibuatnya makalah ini adalah untuk memberikan informasi mengenai
karakterisktik dan penerapan transistor sebagai saklar

Manfaat nya adalah Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik


dari transistor sebagai saklar
Bab II Pembahasan

2.1 Pengertian Transistor

. Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai


sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan
modulasi sinyal. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana
berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan
pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan
Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai
untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input (Masukan)
Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output (keluaran) dari Kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik
modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat).
Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator)
dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan
sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai
sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi
rangkaian-rangkaian lainnya.
2.2 Karakteristik Komponen Transistor
Penggunaan fungsi dari sebuah transistor dapat dengan memanfaatkan karakteristik
dari masing-masing daerah kerja sebuah transistor. Selain itu, dengan karakteristik
transistor juga bisa digunakan untuk menganalisa arus dan tegangan transistor.

Karakteristik dari masing-masing daerah operasi transistor diringkas seperti


berikut:

1. Daerah potong atau cutoff

Dioda emiter diberi prategangan mundur yang mengakibatkan tidak terjadi


pergerakan elektro yang menjadi arus Basis, IB = 0. Serta arus pada Kolektro, IC =
0 atau bisa juga disebut ICEO (Arus Kolektor ke Emiter dengan harga arus Basis
yaitu 0).

2. Daerah Saturasi

Pada daerah ini Dioda Emiter diberi prategangan maju yang menyebabkan atis
Kolektor, IC akan meraih harga maksium, dengan tidak bergantung pada arus
Basis, IB, dan βdc. Hal tersebut membuat Transistor menjadi komponen yang tidak
bisa dikontrol. Maka dari itu, untuk menjauhkan daerah ini, Dioda Kolektor wajib
diberi prategangan mundur dengan tegangan yang melebihi VC(sat), atau yang bisa
disebut tegangan yang mengakibatkan Dioda Kolektor saturasi.

3. Daerah Aktif

Pada daerah ini Dioda Emiter diberi prategangan maju sementara Dioda Kolektor
diberi prategangan mundur yang akan mengakibatkan sifat-sifat sebagai berikut.
2.3 Jenis – Jenis Transistor

1. Transistor Bipolar (BJT)


Transistor Bipolar merupakan salah satu transistor yang membutuhkan
perpindahan muatan pembawanya berupa elektron pada kutub negatif guna
mengisi kekurangan elektron pada kutub positif. Jenis transistor yang satu ini
sering disebut sebagai BJT (Bipolar Junction Transistor) Transistor BJT
dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:

 Transistor NPN
Arus listrik yang dimiliki transistor NPN tergolong kecil. Tegangan positif pada
terminal dasar digunakan sebagai pengendali tegangan dan arus listrik yang
bersumber dari kolektor menuju emitor justru lebih besar.

 Transistor PNP
Transistor PNP memakai arus listrik yang kecil. Tegangan negatif di terminal dasar
digunakan untuk mengontrol tegangan, dan aliran listrik dari emitor menuju
kolektor lebih besar

2. Field-Effect Transistor (FET)

Komponen yang satu ini juga disebut sebagai Transistor Efek Medan (Field-Effect
Transistor/FET)  atau Unipolar. Transistor unipolar ada dua tipe yaitu channel n
dan Channel p. Transistor jenis ini menggunakan aliran listrik untuk mengontrol
tingkat konduktifitas. Dalam hal ini, medan listrik yang dimaksud adalah tegangan
listrik di terminal G, yang berperan sebagai pengontrol tegangan dan aliran listrik
dari terminal D menuju terminal S.
3. Single Electron Transistor

Single Electron Transistor/Transistor Elektron Tunggal merupakan transistor yang


dapat merekam sinyal dengan satu atau sejumlah kecil elektron. Dengan
perkembangan teknologi etsa semikonduktor, integrasi sirkuit (IC) terpadu skala
besar menjadi lebih tinggi dan lebih tinggi lagi dari nilai sebelumnya.

4. Insulated Gate Bipolar Transistor (IGBT)

Insulated Gate Bipolar Transistor (Transistor Bipolar Gerbang Terisolasi)


merupakan transistor dengan keunggulan penggabungan teknologi Giant
Transistor-GTR dan Power MOSFET.

Insulated Gate Bipolar Transistor Ini memiliki karakter yang flexibel untuk
digunakan di berbagai aplikasi. IGBT juga mempunyai perangkat tiga terminal
yakni gerbang, kolektor dan emitor.

5. Giant Transistor (GTR)

Giant transistor atau GTR adalah transistor sambungan bipolar (BJT) khusus untuk
tegangan tinggi dan arus tinggi. Perangkat ini seringkali disebut dengan BJT daya.
Transistor ini memiliki karakteristik switching yang baik, daya penggerak yang
tinggi, tetapi sirkuit penggeraknya rumit.

.
2.4 Fungsi Transistor

 Sebagai saklar
Transistor memerlukan sebuah pemicu agar dapat mengalirkan arus dan pemicu
tersebut adalah arus pada basis. Ketika basis dialiri arus minimal (sesuai datasheet)
maka kaki Emitor-Kolektor akan berfungsi sebagai saklar tertutup dan mengalirkan
arus sehingga lampu dapat menyala.

 Sebagai penguat arus

Salah satu prinsip kerja dari transistor BJT adalah arus kecil pada basis akan
berubah menjadi besar pada kolektor. Hal tersebut dikarenakan pada transistor
terdapat indikator Hfe/penguatan di mana setiap transistor mempunyai nilai Hfe
yang berbeda – beda.

Misalkan pada suatu transistor mempunyai Hfe 100 maka ketika arus yang
mengalir pada basis adalah 0,6 ampere maka arus yang mengalir pada kolector
menjadi 6 ampere.

 Sebagai penguat amplifier sinyal


.

Rangkaian amplifier adalah suatu


rangkaian untuk mengkonversi sinyal berukuran kecil menjadi sinyal berukuran
besar. Ukuran sinyal diubah dengan mengubah besar amplitude sinyal. Pada
rangkaian di atas mikrofon berfungsi untuk merubah energi suara menjadi energi
listrik. Sementara itu earphone atau speaker berfungsi untuk merubah energi listrik
menjadi suara.
2.5 Cara Kerja Transistor

Transistor merupakan  perangkat  non-linear sehingga memiliki cara kerja dalam 4


mode yang berbeda. Berikut ini jawabannya.  

 Cut-off. Transistor bekerja sebagai open circuit, sehingga tidak terdapat arus
yang mengalir ke emitor ke kolektor. 
 Saturasi. Transistor bertindak sebagai short circuit,  yang membuat arus dari
kolektor ke emitor mengalir bebas. 
 Active. Arus yang berbanding lurus dengan arus yang mengalir ke basis
merupakan arus dari kolektor ke emitor.
 Reverse active.  Berbanding terbalik dengan mode sebelumnya, arus
mengalir terbalik dari emitor ke kolektor. 

.
BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah:

Transistor adalah komponen yang mengubah wajah dunia, memungkinkan ukuran


peralatan elektronika semakin kecil dan kompak dan daya konsumsinya rendah,
juga mengawali era elektronika digital

Tiga karakteristik transistor yaitu karakteristik masukan, karakteristik


keluaran, dan karakteristik transfer. Dari karakteristik masukan kita dapat
menghitung hambatan masukan dan dari karakteristik kita dapat menghitung
hambatan keluaran, sedangkan karakteristik transfer kita dapat menghitung
penguatan arus.

Transistor memiliki dua jenis yaitu: Transistor Bipolar dan Transistor


Unipolar, Transistor Bipolar adalah transistor memiliki dua persambungan kutub.
Transistor Unipolar adalah transistor yang hanya memiliki satu buah

 Transistor Bipolar

Transistor bipolar adalah komponen elektronika yang terdiri dari tiga


buah kaki, yaitu Emitor (E) , dan Basis (B) dan kolektor (C).
Transistor terdiri dari dua jenis yaitu transistor tipe N- P – N dan
transistor tipe P-N-P, tanda petunjuk arah pad masing masing tipe
yang ditunjuk anak panah adalah merupakan terminal emitor

 Transistor Unipolar

Transistor Unipolar adalah FET ( Field Effect Transistor ) yang terdiri


dari JFET kanal N JFET kanal P, MOSFET kanal N, dan MOSFET
kanal P.
DAFTAR PUSAKA

https://pintarelektro.com/pengertian-transistor/

https://www.kreditpintar.com/education/cara-kerja-transistor

Anda mungkin juga menyukai