Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TRANSISTOR

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Elektronika Analog I

Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Elektronika (DIII)


DISUSUN OLEH:
AULIA RAMADAN
062230320648

LARASATI BALGIS SUMA

062230320652

M. HIDAYAHTULLAH RAMADHAN

062230320653

M. HAFIZ FATHONI

062230320658

RAHMAT WIJAYA

062230320665

TAHUN AJARAN 2022/2023


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Transistor” pada mata
kuliah Elektronika Analog I. Tak lupa shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita
kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut – pengikutnya
sampai akhir zaman.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun guna perbaikan dimasa
mendatang.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah diberikan dan
semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan.
Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.

Palembang, 3 Mei 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1.Latar Belakang………….…………………………………………..1
1.2.Rumusan Masalah…………………………………………………..1
1.3.Tujuan Penulisan…............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN…...….……………………………………………2
2.1.Pengertian Transistor…………………............................................2
2.2.Jenis-jenis Transistor………………………………………………2
2.3.Fungsi Transistor…………………………………………………..5
2.4.Menentukan kaki dan jenis Transistor…………………………….7
BAB III PENUTUP.………………………………………………………..10
3.1.Kesimpulan………………………………………………………..10
DAFTAR PUSTAKA………………………...............................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komponen elektronika merupakan sebuah alat yang menjadi pendukung atau bagian dari
rangkaian elektronik yang bisa bekerja sesuai dengan fungsinya. Komponen elektronika ini dapat
berupa kapasitor, transistor, resistor, dioda, lampu, PCB, CCB dan lain-lain. Semua komponen
elektronika tadi di lekatkan pada sebuah papan rangkaian elektronik dengan menggunakan soder
atau mungkin tidak melekat pada papan rangkaian namun dihubungkan dengan kabel.
Komponen elektronika terdiri dari satu atau lebih bahan elektronika yang terdiri dari satu
atau lebih bahan-bahan elektronika yang disatukan. Masing-masing rangkaian elektronik memiliki
fungsi yang berbeda-beda bergantung pada komponen-komponen elektronika yang terpasang pada
rangkaian tersebut.
Masing-masing komponen elektronika bentuk, ukuran, dan memiliki fungsi yang
berbedabeda seperti mengatur arus dan tegangan, menyekat arus,meratakan arus, memperkuat
sinyal dan lain-lain.
Transistor merupakan salah satu komponen elektronika, dalam mempelajari ilmu
elektronika perlu sekali untuk memahami apa itu transistor. Karena sebagian besar komponen
rangkaian elektronik memiliki transistor maka dari itu seorang yang belajar ilmu elektronika harus
mempelajari terlebih dahulu komponen-komponen elektronika salah satunya adalah transistor.
Transistor ditemukan pertama kali oleh William Shockley, John Barden, dan W. H Brattain
pada tahun 1948. Mulai dipakai secara nyata dalam praktek mereka pada tahun 1958. Sebelum
transistor ditemukan, teknologi pada masa itu menggunakan sebuah alat berbentuk tabung
berukuran ibu jari tangan orang dewasa yang di dalamnya terdapat ruang vakum yang disebut
dengan vacum tubes. Teknologi tersebut sudah dipergunakan pada komputer pertama di dunia.

1.2 Rumusan Masalah


Apa pengertian dari Transistor?
Apa saja jenis-jenis dari Transistor?
Apa saja fungsi dari Transistor?
Bagaimana cara menentukan kaki dan jenis Transistor?

1.3 Tujuan Penulisan


Mengetahui pengertian dari Transistor.
Mengetahui jenis-jenis dari Transistor.
Mengetahui fungsi dari Transistor.
Mengetahui dan bisa menentukan kaki dan jenis Transistor

1
BAB ll
PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Transistor

Menurut Wikipedia Indonesia (2013) “Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai
sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan,
modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya” . sedangkan apabila ditinjau dari segi bahasa transistor
berasal dari dua kata yang memiliki arti berbeda yaitu “transfer” yang berarti penyaluran atau
pemindahan dan “resistor” yang berarti penghambat. Sedangkan transistor menurut
dasarelektronika.com (2013) adalah “∙∙∙suatu pemindahan atau peralihan bahan setengah
penghantar menjadi penghantar pada suhu atau keadaan tertentu”. Jadi bisa dikatakan transistor
adalah alat semi konduktor yang berguna untuk penguat, penyambung, stabilisasi modulasi sinyal
dan lain-lain pada suhu atau keadaan tertentu.
Transistor terdiri dari dua macam dioda, dan banyak dibuat dari bahan-bahan seperti
germanium, silikon dan garnium arsenide. Menurut Fajar (2010) “kemasan dari transistor itu
sendiri biasanya terbuat dari Plastik, Metal, Surface Mount, dan ada juga beberapa transistor yang
dikemas dalam satu wadah yang disebut IC (Intregeted Circuit)”. Di kehidupan nyata transistor
memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang
lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor merupakan komponen yang sangat penting
dalam dunia elektronik modern. Pada rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier
(penguat). Rangkaian analog dapat berupa pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal
radio. Pada rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi dan beberapa
transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, dan memori.

Gambar 1.1 Transistor

2. 2Jenis-jenis Transistor

Sama halnya dengan komponen elektronika yang lain, transistor juga memiliki jenis yang
berbeda-beda. Menurut Fathi (2011) “Jenis-Jenis Transistor yang paling umum dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu Transistor Bipolar dan Transistor Efek Medan”. Jenis transistor tersebut sangat
mempengaruhi rangkaian yang terdapat transistor tersebut, beberapa rangkaian yang sangat

2
dipengaruhi oleh jenis transistor yang digunakan atau dipasang adalah rangkaian amplifier,
rangkaian audio, rangkaian saklar , rangkaian tegangan tinggi dan lain-lain.

1. Transistor Bipolar (Transistor Dwikutub)

Transistor jenis ini banyak sekali digunakan pada peralatan-peralatan elektronik di sekitar.
Transistor ini memiliki 3 kaki yang berbeda-beda kaki pertama diberi nama Basis atau biasanya
dengan kode (B), kaki Emitor atau (E), dan kaki Kolektor (K).

Gambar 1.2 Transistor


Transistor bipolar ini terdiri dari dua jenis apabila di tinjau dari jenis susunan lapisan yang ada di
dalam transistor tersebut.

a. Transistor Jenis PNP

Transistor jenis ini terdiri dari dua lapis bahan semi konduktor jenis P dan satu lapis bahan
konduktor jenis N. Menurut Wikipedia Inonesia (2013) “ Arus kecil yang meninggalkan basis pada
moda tunggal emitor dikuatkan pada keluaran kolektor”. Dengan kata lain transistor jenis PNP
akan hidup atau bekerja saat Basis lebih rendah dari pada Emitor. Lambang transistor ini memiliki
tanda panah yang menunjuk ke dalam pada kaki Emitor (E).

3
Gambar 1.3 Transistor PNP
b. Transistor Jenis NPN
Transistor NPN terdiri dari dua lapis bahan semi konduktor jenis N, dan satu lapis bahan
semi konduktor jenis P. Transistor jenis ini banyak digunakan karena pergerakan elektron pada
bahan semi konduktor lebih tinggi sehingga memungkinkan operasi arus besar dan kecepatan
tinggi. Cara kerja transistor ini berlawanan dengan transistor jenis PNP, atau dengan kata lain
transistor jenis NPN akan bekerja saat Basis lebih tinggi daripada Emitor. Lambang transistor ini
memiliki tanda panah yang menunjuk ke luar pada kaki Emitor.

4
Gambar 1.4 Transistor NPN dan Kakinya

2. Transistor Efek Medan (Transistor FET)


Transistor jenis ini bekerja dengan prinsip mengalirkan aliran elektron dari tegangan.
Menurut komponenelektronika.org (2012) “ FET beroperasi dengan efek medan listrik pada aliran
elektron melalui satu jenis bahan semikonduktor”. Sama dengan transistor bipolar, transistor efek
medan ini memiliki 3 kaki yang diberi nama Drain (D), Source (S) dan Gate (G). Sistem kerja dari
transistor ini adalah dengan cara mengendalikan arus aliran elektron dari terminal Source ke Drain
melalui saluran dengan menggunakan tegangan yang diberikan oleh terminal Gate. Saluran
tersebut terbuat dari bahan semikonduktor jenis N dan P.
Transistor FET ini memiliki 2 jenis yaitu Enhancement Mode dan Depletion Mode. Kedua
jenis transistor FET tersebut menandakan polaritas tegangan pada Gate dibandingkan dengan
Source saat transistor menghantarkan listrik. Contoh pada depletion mode Gate negatif
dibandingkan dengan Source, sedangkan pada enhancement mode Gate positif. Apabila tegangan
pada Gate di rubah menjadi positif maka aliran arus kedua mode di antara Source dan Drain akan
meningkat.

Gambar 1.5 Transistor Efek Medan (FET)

2.3 Fungsi Transistor


Transistor memiliki beberapa fungsi di antaranya adalah : Amplifier
: Penguat
Mixer : Mencampur Frekuensi
Rectifier : Penyearah

5
Switcher : Penghubung (saklar)
Oscilater : Pembangkit getaran
Contoh Rangkaian Elektronik Menggunakan Transistor

Gambar 1.6 transistor Sebagai Gerbang NOT

6
Gambar 1.7 Transistor Sebagai Gerbang AND

Gambar 1.8 Transistor Sebagai Gerbang OR

Gambar 1.9 Transistor Sebagai Oscilator

2.4 Menentukan Kaki dan Jenis Transistor

Untuk menentukan jenis transistor dan ketiga kakinya maka dapat menggunakan dua cara,
yang pertama dengan melihat pada datasheetnya. Sedangkan yang kedua dengan melakukan
pengukuran/ tes kondisi menggunakan AVOmeter/ multitester. Pada kesempatan kali ini kami
akan menjelaskan cara kedua yaitu dengan melakukan tes kondisi menggunakan multitester, yaitu:

1. Menentukan Kaki Basis, Sekaligus Menentukan Jenis Transistor.


Untuk menentukan kaki basis kita harus tau karakter kaki basis ini, yaitu yang dimiliki pada
jenis PNP. Pada tahap ini kita harus memisalkan kaki-kaki transistor tersebut dengan nama lain,

7
sebagai contoh kaki 1, kaki 2, dan kaki 3. Kemudian atur multitester ke Ohm meter x10 atau x10 0
kemudian kita cari kaki basis dengan:
Hubungkan probe merah ke salah satu kaki, misal kaki 1 kemudian probe hitam
dihubungkan ke kedua kaki yang lain, apabila multitester memberikan nilai ukur resistansi yang
rendah (jarum bergerak lebar) pada keduanya maka kaki 1 adalah kaki basis untuk transistor PN
P. Dan N PN apabila probe pada posisi kaki 1 adalah probe hitam dengan hasil ukur seperti
sebelumnya. Jika hanya pada satu kaki 2 atau 3 saja yang bergerak kemungkinan basis-nya 2 atau
3. Ulangi lagi, carilah konfigurasi sampai diketemukan jarum multitester bergerak semua. Pastikan
basis sudah ketemu dan jenis transistor NPN atau PNP:

Gambar 2.0 Menentukan Basis dan Jenis Transistor

• NPN : Kaki basis probe hitam, kaki emitor dan kolektor probe merah maka jarum bergerak.
kemudian bila dibalik kaki basis probe merah, kaki emitor dan kolektor probe hitam jarum tidak
bergerak.
• PNP: Kaki basis probe merah, kaki emitor dan kolektor probe hitam maka jarum bergerak.
kemudian bila dibalik kaki basis probe hitam, kaki emitor dan kolektor probe merah jarum tidak
bergerak.

2. Menentukan Kaki Kolektor dan Emitor.


Kaki basis sudah ditentukan kemudian kita dapat menetukan kaki kolektor dan emitor
dengan konsep transistor sebagai saklar. Untuk menetukan kaki kolektor dan emitor setting
multmeter di pindah ke Ohm meter x10 KOhm , Kemudian lakukan teknik berikut.
• Misalnya transistor N PN . Hubungkan probe hitam pada salah satu kaki selain basis dengan cara
menempelkan probe bersama jari tangan kita (probe dan kaki transistor dipegang jadi satu).

8
• Hubungkan probe merah pada kaki yang lain (juga selain basis) dan jangan disentuh dengan jari
tangan.
• Sentuh kaki basis dengan jari tangan (dengan tujuan memberikan bias pada kaki tersebut
mengingat tubuh kita juga memiliki energi listrik potensial). Jika jarum multitester tidak bergerak,
balik posisinya ke kaki yang lain. Sentuh kembali kaki basis dengan jari tangan. Jika jarum meter
bergerak cukup lebar maka bisa dipastikan kaki yang dipegang bersama probe hitam adalah
kolektor, kaki yang lain (probe merah) adalah emitor.
• Untuk transistor PNP caranya sama cuma posisi probe merah dan probe hitam dibalik.

Gambar 2.1 Menentukan Kolektor dan Emitor

Untuk kaki emitor pada kemasan tertentu biasanya ditandai sirip pada kemasan transistor.
Kemudian tanda untuk kaki kolektor adalah huruf c, tanda titik bulat, titik kotak atau titik segitiga
yang berada di kemasan transistor.

9
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Transistor adalah alat semi konduktor yang berguna untuk penguat, penyambung,
stabilisasi modulasi sinyal dan lain-lain pada suhu atau keadaan tertentu. Transistor terdiri dari dua
dioda yang terbuat dari germanium, silikon, dan garnium arsenide yang dibungkus dengan plastik,
metal atau surface Mount. Transistor memiki 2 jenis yaitu transistor bipolar (transistor dwikutub),
dan transistor efek medan (FET). Transistor bipolar dibagi menjadi 2 berdasarkan susunan bahan
semikonduktor yaitu transistor PNP (2 lapis bahan semikonduktor P dan 1 lapis bahan semi
konduktor N) dan transistor NPN (2 lapis bahan semikonduktor N dan 1 lapis bahan semikonduktor
P). Sedangkan pada transistor efek medan (FET) juga dibagi menjadi dua yaitu enhancemen mode
dan depletion mode, hal tersebut berdasarkan polaritas pada saluran-saluran yang ada pada
transistor. Transistor memiliki beberapa fungsi di antaranya adalah amplifier (penguat), mixer
(mencampur frekuensi), rectifier (penyearah), switcher (penghubung/saklar), oscilater
(pembangkit getaran).

10
DAFTAR PUSTAKA

Dasarelektronika.com, Pengertian dan Fungsi Transistor, (Online),


(http://dasarelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-transistor/), diakses pada 25
November 2013

Fathi M, Jenis-Jenis Transistor, (Online),


(http://instrumenhouse.blogspot.com/2013/04/jenis-jenis-transistor_1.html? m=1),
diakses pada 20 November 2013

Fajar, Transistor dan Penjelasannya (Dasar-Dasar Elektronika), (Online),


(http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2018083-transistor-danpenjelasannya-
dasardasar/#ixzz2ltVEf9ML), diakses pada 27 November 2013

Komponenelektronika.org, Mengenal Field Effect Transistor (FET) / Transistor Efek


Medan, (Online),
(http://komponenelektronika.org/mengenal-field-effecttransistor-fet-transistor-efek-medan.htm), diakses
pada 27 November 2013

Wikipedia Indonesia, Transistor, (Online),


(http://id.wikipedia.org/wiki/Transistor), diakses pada 20 November 2013

Wikipedia Indonesia, Transistor Sambungan Dwikutub, (Online),


(http://id.wikipedia.org/wiki/Transistor_sambungan_dwikutub), diakses pada 27 November 2013

Anda mungkin juga menyukai