TRANSISTOR
NIM : 021800020
1.2 TUJUAN
1.3 LATAR BELAKANG
1.4 MANFAAT
Mengetahui kegunaan transistor adalah pengatur tegangan
Jika terjadi konsleting listrik kita bisa mengetahui sebab kenapa bisa terjadi
Kita bisa mngetaur jumlah tegangan listrikdi sekitar lingkungan kita
Membuat kita lebih hati” dalam menggunakan listrik
BAB II
DASAR TEORI
2. 1 Pengertian Transistor
Menurut Wikipedia Indonesia (2013) “Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai
sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi
sinyal atau sebagai fungsi lainnya” . sedangkan apabila ditinjau dari segi bahasa transistor berasal dari
dua kata yang memiliki arti berbeda yaitu “transfer” yang berarti penyaluran atau pemindahan dan
“resistor” yang berarti penghambat. Sedangkan transistor menurut dasarelektronika.com (2013)
adalah “∙∙∙suatu pemindahan atau peralihan bahan setengah penghantar menjadi penghantar pada suhu
atau keadaan tertentu”. Jadi bisa dikatakan transistor adalah alat semi konduktor yang berguna untuk
penguat, penyambung, stabilisasi modulasi sinyal dan lain-lain pada suhu atau keadaan tertentu.
Transistor terdiri dari dua macam dioda, dan banyak dibuat dari bahan-bahan seperti
germanium, silikon dan garnium arsenide. Menurut Fajar (2010) “kemasan dari transistor itu sendiri
biasanya terbuat dari Plastik, Metal, Surface Mount, dan ada juga beberapa transistor yang dikemas
dalam satu wadah yang disebut IC (Intregeted Circuit)”. Di kehidupan nyata transistor memiliki 3
terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang
melalui 2 terminal lainnya. Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia
elektronik modern. Pada rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian
analog dapat berupa pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Pada rangkaian
digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi dan beberapa transistor juga dapat
dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, dan memori.
2 2. 2Jenis-jenis Transistor
Sama halnya dengan komponen elektronika yang lain, transistor juga memiliki jenis yang
berbeda-beda. Menurut Fathi (2011) “Jenis-Jenis Transistor yang paling umum dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu Transistor Bipolar dan Transistor Efek Medan”. Jenis transistor tersebut sangat
mempengaruhi rangkaian yang terdapat transistor tersebut, beberapa rangkaian yang sangat
dipengaruhi oleh jenis transistor yang digunakan atau dipasang adalah rangkaian amplifier, rangkaian
audio, rangkaian saklar , rangkaian tegangan tinggi dan lain-lain.
Transistor jenis ini terdiri dari dua lapis bahan semi konduktor jenis P dan satu lapis bahan
konduktor jenis N. Menurut Wikipedia Inonesia (2013) “ Arus kecil yang meninggalkan basis pada
moda tunggal emitor dikuatkan pada keluaran kolektor”. Dengan kata lain transistor jenis PNP akan
hidup atau bekerja saat Basis lebih rendah dari pada Emitor. Lambang transistor ini memiliki tanda
panah yang menunjuk ke dalam pada kaki Emitor (E).
Gambar 1.3 Transistor PNP
b. Transistor Jenis NPN
Transistor NPN terdiri dari dua lapis bahan semi konduktor jenis N, dan satu lapis bahan semi
konduktor jenis P. Transistor jenis ini banyak digunakan karena pergerakan elektron pada bahan semi
konduktor lebih tinggi sehingga memungkinkan operasi arus besar dan kecepatan tinggi. Cara kerja
transistor ini berlawanan dengan transistor jenis PNP, atau dengan kata lain transistor jenis NPN akan
bekerja saat Basis lebih tinggi daripada Emitor. Lambang transistor ini memiliki tanda panah yang
menunjuk ke luar pada kaki Emitor.
· NPN : Kaki basis probe hitam, kaki emitor dan kolektor probe merah maka jarum bergerak.
kemudian bila dibalik kaki basis probe merah, kaki emitor dan kolektor probe hitam jarum tidak
bergerak.
· PNP: Kaki basis probe merah, kaki emitor dan kolektor probe hitam maka jarum bergerak.
kemudian bila dibalik kaki basis probe hitam, kaki emitor dan kolektor probe merah jarum tidak
bergerak.
Untuk kaki emitor pada kemasan tertentu biasanya ditandai sirip pada kemasan transistor.
Kemudian tanda untuk kaki kolektor adalah huruf c, tanda titik bulat, titik kotak atau titik segitiga
yang berada di kemasan transistor.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 ALAT DAN BAHAN
3.2 LANGKAH KERJA
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1. PERCOBAAN PERTAMA
Vgs(volt) -6 -5 -4,5 -4 -3,5 -3 -2,5 -2
Idrain (mA) 0 0 0 0 0 0 0,1 0,15
Vgs(volt) -1,5 -1 0 1 2 3 4 5
Idrain (mA) 0,2 0,3 0,35 0,60 0,7 0,95 1,25 1,40
5.2 SARAN
Dalam melakukan praktikum , praktikan di tuntut ketelitian, kesabaran , sehingga data
yang diperoleh valid.
Sebelum melakukan praktikum, pratikan harus mempelajari dan memahami dahulu
materi yang akan dipraktikumkan, serta membaca dan memahami buku panduan
yang berkaitan dengan praktikum yang akan dilakukan pada waktu itu. Hal ini
bertujuan agar dalam pelaksanaan praktikum tidak kesulitan untuk melakukan
praktikum dan agar praktikum berjalan dengan lancar.
Saat melakukan praktikum harus mengikuti prosedur yang ada
DAFTAR PUSTAKA
Fajar, Transistor dan Penjelasannya (Dasar-Dasar Elektronika), (Online),
(http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2018083-transistor-danpenjelasannya-dasar-
dasar/#ixzz2ltVEf9ML), diakses pada 27 November 2013