KUALITAS
DISUSUN OLEH:
• ARNELIA KURNIAWAN (021800005)
• HUSNUL KHATIMAH ISKANDAR (021800010)
• M. RIFQI FADLI (021800018)
IV.1 PENGANTAR
Salah satu elemen penting dari manajemen kualitas terpadu adalah membuat
keputusan berdasarkan data, dan bukan pada opini.
Pengukuran performansi kualitas yang dilakukan oleh produsen akan sangat
bermanfaat sebagai langkah positif dalam memacu performansi bisnis itu sendiri.
Pengukuran kualitas paling sedikit akan memberikan dua manfaat pembuatan
keputusan yaitu:
a. Informasi tentang status performansi bisnis saat sekarang
b. Identifikasi untuk perbaikan performansi bisnis itu.
IV.2 PERSYARATAN KONDISIONAL DALAM
PENGUKURAN KUALITAS
Kondisi kondisi berikut sangat diperlukan untuk mendukung pengukuran kualitas yang
valid:
a. Pengkuran harus dimulai pada permulaan program.
Berbagai masalah yang berkaitan dengan kualitas serta peluang untuk
memperbaikinya harus di rumuskan secara jelas
b. Pengukuran kualitas dilakukan pada sistem itu.
Fokus dari pengukuran kualitas terletak pada sistem secara keseluruhan.
Pengukuran tidak hanya diletakkan pada proses akhir saja tetapi harus dimulai dari
perencanaan awal pembuatan produk sampai dengan akhir.
c. Pengukuran kualiats seharusnya melibatkan semua individu yang terlibat dalam
proses itu.
Dengan demikian pengukuran kualitas bersifat partisipatif (orang-orang yang
bekerja dalam proses harus memahami secara baik akan nilai pengukuran kualitas dan
bagaimana memperoleh nilai itu).
d. Pengukuran seharusnya dapat memunculkan data.
Yaitu mengukur setiap langkah dalam proses dan karakteristik input yang
diserahkan oleh pemasik yang mengendalikan karakteristik output yang diinginkan.
Tujuannya adalah mengidentifikasi perilaku yang mengatur setiap langkah dalam
proses, dan menggunakan ukuran-ukuran ini untuk mengendakikan operasi.
Beberapa contohnya adalah lama waktu menjawab panggilan telepon, persentase
material cacat yang diterima pemasok, dll.
b. Pengukuran pada tingkat output
a. Performansi
b. Features
c. Keandalan
d. Serviceability
e. Konformansi
a. Kecepatan penyerahan
b. Konsistensi
d. Informasi
f. Kebijaksanaan pengembalian
3. Interaksi antara karyawan dan pelanggan mencakup:
a. Ketepatan waktu
b. Penampilan karyawan
c. Kesopaan dan tanggapan terhadap kelakuan-kelakuan
Tabel IV.3 Pengalihan di antara Merk Ban dari Pemilik Mobil 1991
Merk Ban yang Diganti Merk Ban yang Dibeli
BS FS Gy M Mb BI Total
Arus perputaran inventori 29% 4% 8% 8% 7% 43% 100%
5 5
(Rata-rata) 30 27
80 81
Tabel IV.4 respons Pengemudi Mobil yang Menggunakan ban Aquatred dan invicta GS
Informasi Pembeli Aquatred Pembeli Invicta GS
Ban merk apa yang diganti?
• Goodyear • 38% • 51%
• Michelin • 17 • 15
• Lain-lain • 25 • 16
• Tidak tahu • 20 • 18
Langkah-langkah dalam mencari
informasi:
• Memeriksa iklan surat kabar • 33% 23%
• Outlet telepon • 21% 14%
• Distributor lain • 20 9
Orientasi utama dalam
pembelian:
• Toko (outlet) yang bagus • 36% • 44%
• Merk • 56% • 47%
• Harga • 8 • 9
Informasi Pembeli Aquatred Pembeli Invicta GS
Segmen pasar pembeli:
• Price-costrained buyers • 6% • 6%
• Value-oriented buyers • 23 • 13
• Quality buyers • 61 • 64
• Commodity buyers • 10 • 17
Membeli 4 buah ban? 91% 54%
Alasan-alasan membeli ban
Goodyear (dapat lebih dari satu
jawaban)
• Pengalaman lalu • 36% • 49%
• Ingin merk Goodyear • 33 • 33
• Ingin Aquatred
• Kenyamanan • 25 • N/A
• Kenal dengan penjual ban • 11 • 18
• Iklan • 11 • 12
• Harga yang terjangkau • 9 • N/A
• Direkomendasikan oleh teman • 8 • 13
• Selalu pergi ke distributor itu • 4 • 4
• Lain-lain • 4 • 9
• 25 • 20
Informasi Pembeli Aquatred Pembeli Invicta GS
Asal kendaraan yang digunakan
(perakitan)
• Domestik • 74% • 94%
• Impor • 26 • 6
Features atau manfaat apa
tentang Aquatred yang diceritakan
oleh penjual ban (dapat lebih dari
satu jawaban):
• Memiliki jaminan sampai • 41% • 10%
60.000 mil
• Unggul dalam kondisi jalan
basah • 33 • 38
• Tidak menceritakan apa-apa
• Won’t hydroplane • 13 • 42
• Lain-lain • 16 • 9
• 29 • 18
IV.8 SISTEM PENGUKURAN PERFORMANSI KUALITAS
PADA BEEBRAPA PERUSAHAAN KELAS DUNIA
Indikator performansi kunci harus secara jelas mengendalikan bisnis dan harus
ditinjau ulang secara teratur serat diterapkan secara benar.
b. Inventori produk akhir berkurang sebesar 43,7% dari tahun 1991 sampai 1994
c. Tingkat perputaran inventori meningkat sebesar 51,9% dari tahun 1991 sampai
1994
d. Tingkat kejadian kecelakaan kerja berkurang sebesar 88,9% dari tahun 1991
sampai 1994, dan tingkat keselamatan kerja sekarang telah mendekati tingkat
keselamatan kerja dari perusahaan-perusahaan kelas dunia.
Perspektif Finansial Bagaimana kita melihat
pemegang saham?
Sasaran Ukuran-ukuran
Dari gambar diatas tampak bahwa kartu skor seimbang yzng diperkenalkan oleh
Kaplan dan Norton (1992) mengintegrasikan empat ukuran performansi manajemen
bisnis total, meliputi perspektif-perspektif finansial, internal, inovasi dan belajar, serta
pelanggan.
Tim eksekutif AMETEK Inc., memutuskan untuk menggunakan model Kaplan dan
Norton dalam pengukuran performansi bisis yang disesuaikan dengan kebutuhan-
kebutuhan aktual dari AMETEK. Proses pengembangan indikator performansi kunci
(KPI) pada perusahaan AMETEK, mengikuti delapan langkah sebagai berikut.
1. Mengembangkan pendekata kartu skor seimbang untuk AMETEK melalui
memodifikasi model pendekatan Kaplan dan Norton.
2. Mengembangkan dan mengirimkan daftar pertanyaan kepada manajemen
eksekutif dari AMETEK dan maajer-manajer divisi guna minta masukan
mereka tentang ukuran yang relevan untuk digunakan perusahaan.
3. Melakukan benchmark melalui survey kepada perusahaan yang sedang
menggunakan sistem pengukuran non-finansial
4. Berdasarkan tanggapan dari point 2 dan 3, selanjutnya dikembangkan draft
pendekatan kartu skor seimbang AMETEK.
5. Mengirimkan draft pendekatan kepada manajemen eksekutif dan manajer divisi
guna memperoleh umpan balik.
6. Menerapkan kartu skor simbang bagi AMETEK berdasarkan umpan-balik yang
diterima.
7. Mempresentasikan kartu skor seimbang kepada manajemen eksekutif dan manajer
divisi
8. Mengeluarkan dan mempublikasikan pendekatan kartu skor seimbang AMETEK
sebagai penunjuk penggunaan sistem pengukuran performansi bisnis perusahaan.
Sistempengukuran indikator performansi kunci dari perusahaan AMETEK menckup
tujuh kategori:
1. Pengukuran Eksternal: Kepuasan Pelanggan Eksternal
a. Rating pelanggan
b. Survey tim kepuasan pelanggan
c. Banyaknya pelanggan baru
d. Persentase dari pangsa pasar
e. Penyerahan tepat waktu
f. Keluhan dari pelanggan
g. Tanggapan terhadap pelanggan
2. Biaya Kualitas 3. Produktivitas
b. Siklus waktu penerimaan pesanan produk baru dalam waktu tiga tahun
Gambar IV.2 Proses Penilaian Manufakturing oleh The Tompkins Associates, Inc.
Tompkins Associates Inc sebagai perusahaan jasa konsultan telah menciptakan
penilaian manufakturing dalam menanggapi permintaan dari banyak perusahaan untuk
menilai performansi. Selanjutnya Tompkins mempresentasikan 23 faktor sebagai dasar
penilaian: yang ditunjukkan dalam tabel IV.6
Tabel IV.6 Penilaian Sistem Manufakturing: Peta untuk Perbaikan Terus-Menerus
No Kebutuhan sukses Definisi
1. Biaya manufakturing Harus menurun secara signifikan
2. Pemasaran dan manufakturing Harus menjadi terintegrasi dan fungsi dari satu tim
3. Pengembangan produk Harus terintegrasi, merupakan proses iterative
4. Global marketplace Semua keputusan manufacturing harus menjadi suatu
strategi global terintegrasi
17. Pemain tim Setiap orang yang berhbungan dengan manufacturing harus
bekerja sama sebagai satu tim
18. Simplifikasi Semua proses manufacturing harus disederhanakan
19. Integrasi Semua organisasi dan operasi harus terintegrasi
20. Pemahaman Manajemen manufacturing harus memahami system
manufacturing modern untuk memenangkan persaingan
21. Konsistensi dinamik Organisasi harus melakukan perbaaikan terus menerus dg
berfokus pada arah yang konsisten
22. Kultur manufacturing Suatu lingkungan dari kepercayaan dan kerja sama harus
melebur menjadi satu
23. Model organisasi Suatu organisasi berdasar tim yang dikendalikan oleh
ekspektasi kepemimpinan dan tanggung jawab tim harus
ada.
Ringkasan penilaian manufakturing berdasarkan 23 faktor yang dikembangkan oleh
Tompkins dikemukanan oleh tabel dibawah ini. Proses penilaian manufakturing yang
dikemukakan ini tellah terbukti menjadi dasar bagi perbaikan terus-menerus sistem
manufakturing.
Tabel IV.7 Ringkasan Penilaian Sistem Manufakturing
No. Kebutuhan sukses Target Penilaian Benchmark Rating
benchmark sendiri oleh oleh Tompkins Kesempatan
klien klien
1 Biaya manufakturing 20 13 13 2
2 Pemasaran dan Manufakturing 25 9 6 2
3 Pengembangan produk 15 9 10
4 Global marketplace 5 2 3
5 Waktu tunggu 10 4 5
6 Ukuran produksi 10 3 5
7 Pengembangan produk 10 5 4
8 Global marketplace 20 7 5 1
No. Kebutuhan sukses Target Penilaian Benchmark Rating
benchmark sendiri oleh oleh Kesempatan
klien klien Tompkins
18. Simplifikasi 20 7 5 2
19. Integrasi 15 3 3
No. Kebutuhan sukses Target Penilaian Benchmark Rating
benchmark sendiri oleh oleh Kesempatan
klien klien Tompkins
20. Pemahaman 10 9 6
21. Konsistensi dinamik 20 11 4 1
22. Kultur manufacturing 25 14 6 1
23. Model organisasi 20 12 4 1
Total 390 182 126
Tingkat performansi 47% 32%
Perusahaan fotokopi Xerox mengambangkan suatu sistem penilaian proses bisnis untuk
menkaji kemajuan dar setiap tingkat manajemen dalam perusahaan.
Untuk penilaian sendiri itu, kelompok menggunakan Peta penilaian sendiri (self-
assisment story board), yaitu suatu peta yang menunjukan kemajuan dari hasil-hasil
pemngukuran dan tujuan-tujuan yang ditetapkan. Bentuk umum peta penilaian sendiri
dari Xerox ditunjukan dalam gambar IV.3.
Gambar IV.3 Peta Penilaian Sendiri dari Perusahaan Xerox
Para manajer dan tim yang terlibat dalam penilaian bisnis Xerox menentukan
kesenjangan performasi (performance gaps) dan menganalisis akar penyebabnya
dengan mengunakan informasi dan alat-alat satistik yang ada. Xerox menyebut praktek
ini sebagai “manajemen berdasarkan fakta” seperti yang ditunjukan dalam gambar
berikut.