Anda di halaman 1dari 10

Rangkaian Sensor Air | Skema Rangkaian Sensor Pendeteksi

Banjir
Rangkaian Sensor Air atau Rangkaian Sensor Pendeteksi Banjir merupakan rangkaian yang
mudah dan sederhana dengan memanfaatkan sifat karakteristik transistor sebagai saklar.
Apalagi rangkaian sensor air sangat membantu kita misalnya untuk otomatisasi pengisian air
pada bak mandi, pendeteksi banjir jika seandainya daerah anda sering dilanda banjir dan bisa
digunakan untuk aplikasi lainnya.
Berikut komponen yang digunakan untuk membuat rangkaian sensor air atau Rangkaian
Sensor Pendeteksi Banjir :
Supply/baterai 9 volt
Relay 5 volt
Buzzer/alarm
Resistor 1 K
Transistor NPN (2N2222A)
2 buah kawat

Gambar Rangkaian sensor air atau rangkaian pendeteksi banjir


Prinsip kerja dari rangkaian sensor air | rangkaian pendeteksi banjir diatas adalah ketika bak
mandi sudah terisi penuh maka ujung kedua kawat akan terkena air, dimana air disini sebagai
konduktor yang baik untuk menghantarkan arus, sehingga bisa mengaktifkan transistor
sebagai saklar otomatis dan transistor mengaktifkan relay yang kemudian buzzer/alarm akan
berbunyi untuk memberitahukan kita bahwa bak mandi sudah terisi penuh.

buzzer
Buzzer

Gambar dan Simbol Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi
getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer
juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri
arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung
dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap
gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara
bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses
telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

KOMPONEN ELEKTRONIKA RESISTOR

Resistor adalah komponen elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian elektronika
karena dia berfungsi sebagai pengatur arus listrik. Dengan resistor listrik dapat didistribusikan sesuai
dengan kebutuhan. Tentunya anda bertanya-tanya, apa itu resistor ?, seperti apa bentuknya ?,
bagaimana cara kerjanya ?, oops, nanti dulu saya baru akan menjelaskannya.
Ilustrasi Arus Air untuk mengetahui cara kerja Resistor

Setelah anda perhatikan animasi tadi, tentunya anda sudah mempunyai gambaran tentang
bagaimana prinsip kerja dari sebuah resistor. Yah anda anggap saja arus air yang ada di animasi itu
sebagai arus listrik, sedangkan bendungan sebagai resistornya. Jadi bila bendungan 1 kita anggap
sebagai resistor 1 dan bendungan 2 sebagai resistor 2, maka besarnya arus tergantung dari besar
kecilnya pintu bendungan yang kita buka. Semakin besar kita membuka pintu bendungan semakin
besar juga arus yang melewati bendungan tersebut bila ingin lebih besar lagi arusnya, yah tidak usah
dipasang bendungannya atau dibiarkan saja, jadi bila kita menginginkan arus yang besar maka kita
pasang resistor yang nilai resistansi ( tahanan ) nya kecil, mendekati nol atau sama dengan nol atau
tidak dipasang sama sekali dengan demikian arus tidak lagi dibatasi. Nah seperti itulah kira-kira
fungsi Resistor dalam sebuah rangkaian elektronika.

Suatu fungsi dalam dunia teknik tentunya mempunyai satuan atau besaran, misalnya untuk berat kita
tahu bahwa pada umumnya satuannya adalah gram, satuan jarak pada umumnya orang memakai
satuan meter . Nah untuk resistor satuannya adalah OHM, jadi mulai sekarang kita biasakan untuk
menyebut besarnya nilai suatu resistor atau tahanan kita gunakan satuan OHM, yang sebenarnya
berasal dari kata OMEGA. Maka tidaklah heran bila lambang dari OHM berbentuk seperti tapal kuda
orang yunani menyebutnya omega entah kenapa demikian saya juga kurang paham karena saya
bukan ahli sejarah he he he . Ok, jadi bila nanti anda melihat rangkaian elektronika lalu disitu tertulis
misalnya 470 maka itu adalah sebuah resistor dengan nilai 470 OHM.., paham..!!.

Didalam rangkaian elektronika resistor dilambangkan dengan angka R , sedangkan icon nya
seperti ini : . Ada beberapa jenis resistor yang ada dipasaran antara lain : Resistor Carbon,
Wirewound, dan Metal Film. Ada juga Resistor yang dapat diubah-ubah nilai resistansinya antara
lain : Potensiometer dan Trimpot. Selain itu ada juga Resistor yang nilai resistansinya berubah bila
terkena cahaya namanya LDR ( Light Dependent Resistor ) dan Resistor yang yang nilai resistansinya
berubah tergantung dari suhu disekitarnya namanya NTC ( Negative Thermal Resistance ) agar lebih
jelas coba anda perhatikan gambar 1-a, dan animasi berikut ini :
Prinsip Dasar, Cara Kerja Sebuah LDR
Berbagai Jenis type dan bentuk Resistor

Potensiometer LDR NTC Trimpot

Lambang-lambang dari beberapa Jenis Resistor

Buzzer
Buzzer adalah perangkat elektronika yang terbuat dari elemen piezoceramics
pada suatu diafragma yang mengubah getaran/vibrasi menjadi gelombang
suara.Buzzer menggunakan resonansi untuk memperkuat intensitas suara.

Oleh karena itu buzzer banyak digunakan sebagai alarm peringatan karena suara
yang di keluarkannya sangatlah terdengar bising ditelinga.

Buzzer ataubeeper memiliki 2 tipe :

1. Resonator sederhana yang disuplai sumber AC.

2. Melibatkan transistor sebagaimicro-oscillator yang membutuhkan sumber DC.


Transistor
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan
penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor
dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya
(FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Transistor through-hole (dibandingkan dengan pita ukur sentimeter)

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang
di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar
daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.

Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian
analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara,
sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor
digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa
sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.

Cara kerja transistor[sunting]

Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor, bipolar junction
transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja
secara berbeda.
Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas
pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama
harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini
dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.

FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron
atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal
konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar
dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini
dapat diubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal
konduksi tersebut. Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut.

Jenis-jenis transistor[sunting]

PNP P-channel

NPN N-channel

BJT JFET

Simbol Transistor dari Berbagai Tipe

Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori:

Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide

Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan lain-lain

Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET, HEMT
, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC(Integrated Circuit) dan lain-lain.

Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel

Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power

Maximum frekuensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave, dan
lain-lain

Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain
Cara kerja semikonduktor[sunting]

Pada dasarnya, transistor dan tabung vakum memiliki fungsi yang serupa; keduanya mengatur jumlah
aliran arus listrik.

Untuk mengerti cara kerja semikonduktor, misalkan sebuah gelas berisi air murni. Jika sepasang
konduktor dimasukan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat dibawah
teganganelektrolisis (sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen), tidak akan ada arus
mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan (charge carriers). Sehingga, air murni dianggap
sebagaiisolator. Jika sedikit garam dapur dimasukan ke dalamnya, konduksi arus akan mulai
mengalir, karena sejumlah pembawa muatan bebas (mobile carriers, ion) terbentuk. Menaikan
konsentrasi garam akan meningkatkan konduksi, namun tidak banyak. Garam dapur sendiri adalah
non-konduktor (isolator), karena pembawa muatanya tidak bebas.

Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator, namun jika sedikit pencemar ditambahkan,
seperti Arsenik, dengan sebuah proses yang dinamakan doping, dalam jumlah yang cukup kecil
sehingga tidak mengacaukan tata letak kristal silikon, Arsenik akan memberikan elektron bebas dan
hasilnya memungkinkan terjadinya konduksi arus listrik. Ini karena Arsenik memiliki 5 atom di orbit
terluarnya, sedangkan Silikon hanya 4. Konduksi terjadi karena pembawa muatan bebas telah
ditambahkan (oleh kelebihan elektron dari Arsenik). Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk
negatif, karena pembawa muatannya adalah elektron yang bermuatan negatif) telah terbentuk.

Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk membuat semikonduktor tipe-p. Karena
Boron hanya memiliki 3 elektron di orbit paling luarnya, pembawa muatan yang baru, dinamakan
"lubang" (hole, pembawa muatan positif), akan terbentuk di dalam tata letak kristal silikon.

Dalam tabung hampa, pembawa muatan (elektron) akan dipancarkan oleh emisi thermionic dari
sebuah katode yang dipanaskan oleh kawat filamen. Karena itu, tabung hampa tidak bisa membuat
pembawa muatan positif (hole).

Dapat dilihat bahwa pembawa muatan yang bermuatan sama akan saling tolak menolak, sehingga
tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa muatan ini akan terdistribusi secara merata di
dalam materi semikonduktor. Namun di dalam sebuah transistor bipolar (atau diode junction) dimana
sebuah semikonduktor tipe-p dan sebuah semikonduktor tipe-n dibuat dalam satu keping silikon,
pembawa-pembawa muatan ini cenderung berpindah ke arah sambungan P-N tersebut (perbatasan
antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n), karena tertarik oleh muatan yang berlawanan dari
seberangnya.

Kenaikan dari jumlah pencemar (doping level) akan meningkatkan konduktivitas dari materi
semikonduktor, asalkan tata-letak kristal silikon tetap dipertahankan. Dalam sebuah transistor bipolar,
daerah terminal emiter memiliki jumlah doping yang lebih besar dibandingkan dengan terminal basis.
Rasio perbandingan antara doping emiter dan basis adalah satu dari banyak faktor yang menentukan
sifat penguatan arus (current gain) dari transistor tersebut.

Jumlah doping yang diperlukan sebuah semikonduktor adalah sangat kecil, dalam ukuran satu
berbanding seratus juta, dan ini menjadi kunci dalam keberhasilan semikonduktor. Dalam sebuah
metal, populasi pembawa muatan adalah sangat tinggi; satu pembawa muatan untuk setiap atom.
Dalam metal, untuk mengubah metal menjadi isolator, pembawa muatan harus disapu dengan
memasang suatu beda tegangan. Dalam metal, tegangan ini sangat tinggi, jauh lebih tinggi dari yang
mampu menghancurkannya. Namun, dalam sebuah semikonduktor hanya ada satu pembawa muatan
dalam beberapa juta atom. Jumlah tegangan yang diperlukan untuk menyapu pembawa muatan
dalam sejumlah besar semikonduktor dapat dicapai dengan mudah. Dengan kata lain, listrik di dalam
metal adalah inkompresible (tidak bisa dimampatkan), seperti fluida. Sedangkan dalam
semikonduktor, listrik bersifat seperti gas yang bisa dimampatkan. Semikonduktor dengan doping
dapat diubah menjadi isolator, sedangkan metal tidak.

Gambaran di atas menjelaskan konduksi disebabkan oleh pembawa muatan, yaitu elektron atau
lubang, namun dasarnya transistor bipolar adalah aksi kegiatan dari pembawa muatan tersebut untuk
menyebrangi daerah depletion zone. Depletion zone ini terbentuk karena transistor tersebut diberikan
tegangan bias terbalik, oleh tegangan yang diberikan di antara basis dan emiter. Walau transistor
terlihat seperti dibentuk oleh dua diode yang disambungkan, sebuah transistor sendiri tidak bisa
dibuat dengan menyambungkan dua diode. Untuk membuat transistor, bagian-bagiannya harus
dibuat dari sepotong kristal silikon, dengan sebuah daerah basis yang sangat tipis.

Resistor adalah nama dari sebuah komponen elektronika yang fungsinya sebagai tahanan atau
hambatan untuk mendapatkan atau untuk menyesuaikan tegangan pada tiap tiap jalur rangkaian
elektronika atau mengatur jumlah arus maupun tegangan listrik yang mengalir di jalur jalur tertentu
pada rangkaian elektronika.
masih blm paham??? ok.. saya akan memberi sedikit ilustrasinya...

Umpama : ada aliran air yang mengalir di dalam sebuah pipa.., dimana aliran air kita umpamakan
sebagai aliran listrik, dan pipa sebagai resistor, diameter pipa sebagai nilai hambatan/resistansi
resistor(OHM)... maka besar aliran air yg mengalir dalam pipa ditentukan oleh diameter pipa
tersebut... kurang lebih seperti itu prinsip dari resistor...
bagaimana??? sudah bisa dipahami??? semoga ... :)
mau tau lebih jauh lagi tentang resistor??? ok... saya lanjutkan...

Sebagaimana kita ketahui tentang satuan atau besaran, misalnya untuk berat kita tahu bahwa pada
umumnya satuannya adalah "gram", satuan jarak pada umumnya orang memakai satuan " meter ".
Resistor satuannya adalah OHM, jadi mulai sekarang kita biasakan untuk menyebut besarnya nilai
suatu resistor atau tahanan kita gunakan satuan OHM, yang berasal dari kata OMEGA. Maka tidaklah
heran bila lambang dari OHM berbentuk seperti tapal kuda orang yunani menyebutnya omega. Jadi
bila nanti melihat rangkaian elektronika dan disitu tertulis 470 maka itu adalah sebuah resistor dengan
nilai 470 OHM. Didalam rangkaian elektronika resistor dilambangkan dengan angka " R ".
ternyata resistor itu masih terbagi mnurut jenis-jenisnya juga loh... nih saya paparkan satu satu
yah.. :)

1.Resistor Carbon, Wirewound, dan Metal Film


jenis resistor yang nilai resistansinya tetap, dalam artian tidak dapat diubah ubah...

dari gambar tersebut dapat kita lihat bahawa resistor jenis ini mempunyai warna gelang yang terdapat
di badan resistor itu... apa arti dari warna warna tersebut??? warna gelang menandakan suatu nilai
dari resistansi suatu resistor... bagaimana cara membacanya??? perhatikan tabel warna berikut ini :

bagaimana??? bisa dipahami??? kalau belum... perhatikan dan pahami tabel sekali lagi... :D

masih blm paham??? nih saya kasih contohnya... :)


Misalnya : ada sebuah resistor yang mempunyai warna gelang cokelat, merah, jingga, emas, maka
nilai resistansinya adalah 12000 Ohm = 12kOhm.
kok bisa??? bisa dong... hehe...
seperti ini caranya kalau mau gampang... : cokelat = 1, merah = 2, jingga = x1000
susun nilai dari warna warna tersebut secara berurutan : 12x1000 = 12000 = 12kilo = 12kOhm
keterangan : warna jingga berada pada urutan ke-tiga, maka nilai yang diambil bukanlah 3 melainkan
x1000 (perhatikan tabel diatas sekali lagi jika blm paham :) .. )
sekarang sudah mengerti kan??? semoga... hehe...
bagaimana dengan gelang ke empat yg berwarna emas??
warna emas itu menunjukan suatu nilai toleransi dari resistor tersebut... berikut perhitungannya..
resistansi = 12000
warna emas = 5%
5% dari 12000 adalah 600
12000 -/+ 600
min = 12000 - 600 = 11400 max = 12000 + 600 = 12600
Jadi......... nilai toleransi dari resistor tersebut berada di antara 11400 sampai 12600.
maksudnya??? untuk apa nilai toleransi itu???
maksudnya adalah jika suatu saat kita membutuhkan resistor yang nilai resistansinya 11700
sedangkan resistor dengan nilai resistansi 11700 tidak ada di pasaran, maka kita masih dapat
menggunakan resistor dengan nilai resistansi 12000 dengan nilai toleransi 5%.
bagaimana??? sudah paham kan?? semoga.... :)

2. Variable Resistor

VR geser

trimpot dan potensio

Dari namanya saja mungkin teman teman sudah dapat menebak apa itu Variable Resistor. Variable
resistor atau resistor variabel adalah resistor yang nilai tahanannya bervariasi atau dapat diubah-
ubah. Resistor ini juga dibagi dalam beberapa jenis, diantaranya potensio, trimpot, atau vr geser.

LDR
Thermistor

Selain itu terdapat juga resistor yang nilai resistansinya dapat dipengaruhi oleh suatu parameter.
Resistor tersebut diantaranya :
LDR : nilai resistansinya dipengaruhi oleh cahaya.
Thermistor : nilai resistansinya dipengaruhi oleh suhu.

Anda mungkin juga menyukai