Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur tak lupa kita panjatkan kepada Allah SWT
karena dengan rahmatnya saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata
kuliah Bahan-bahan Listrik yang berjudul “Critical Book Report”.Penulis
berterima kasih kepada Bapak dosen yang bersangkutan yang sudah
memberikan bimbingannya.

Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan


oleh karena itu penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan
penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat


dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, September 2017


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan 1
Manfaat 1

BAB II PEMBAHASAN 2

Identitas Buku 2
Ringkasan Isi 3
Penilaian Buku 13

BAB III PENUTUP 14

Kritik dan Saran 14


Kesimpulan 14

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada dasarnya semua buku yang telah ditulis oleh para penulis memiliki keunikan masing-
masing, namun ada juga diantara mereka yang masih memiliki kekurangan, hingga buku tersebut
belum begitu sempurna untuk dipelajari, sehingga dibutuhkan bku lain untuk melengkapi
kekurangan buku yang satu tadi. Tapi seharusnya, kita harus sangat berterimakasih kepada para
penulis buku, karena mereka telah memberikan ilmu mereka untuk kita sehingga kita dapat belajar
dari buku-buku mereka.

Oleh karena itu, saya membuat Critical Book Report ini, untuk melihat perbedaan dan
persamaan dari kedua buku yang berbeda penulisnya tentang suatu materi pembelajaran dan juga
untuk memenuhi salah satu tugas Bahan-bahan Listrik.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah isi buku pertama sama dengan isi buku kedua ?


2. Apa kekurangan dan kelebihan dari kedua buku tersebut ?

C. TUJUAN

1. Mengulas isi sebuah buku


2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap bab dari
buku pertama dan buku kedua
4. Membandingkan isi buku pertama dan buku kedua

D. MANFAAT

1. Banyak dapat informasi tentang buku ini


2. Menambah luas pengetahuan
BAB II
PEMBAHASAN

A. IDENTITAS BUKU
Buku Utama

Nama Buku : ILMU BAHAN LISTRIK


Pengarang : Dr.Adi Sutopo,M.Pd,M.T.
Penerbit :-
Tahun Terbit : 2016
Kota Terbit : Medan
Jumlah Halaman : 108 Halaman

Buku Pembanding

Nama Buku : PENGETAHUAN BAHAN LISTRIK DAN MESIN


Pengarang : Drs. Sumanto, MA
Penerbit : Andi Offset Yogyakarta
Tahun Terbit : 1994
Kota Terbit : Yogyakarta
Jumlah Halaman : 166 Halaman
B. Ringkasan Isi Buku Utama

Sumber : Ilmu Bahan Listrik


Penyusun : Dr. Adi Sutopo, M.Pd, M.T

PENDAHULUAN

SIFAT BAHAN
A. Sifat Bahan

Pengetahuan tentang bahan listrik bagi orang yang berkecimpung dalam teknik elektro
(listrik) sangat penting, karena pemilihan bahan dalam penggunaan, penyaluran dan pengamanan
energi listrik akan efisiensi, efektifitas dan keamanan sistem tenaga listrik. Pemilihan bahan-bahan
listrik merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem tenaga listrik baik untuk listrik tegangan
rendah (0 – 380 V), tegangan menengah (3000 V – 33000 V), tegangan tinggi (33000 V – 150 KV)
hingga tegangan ekstra tinggi (>150 KV).
Rendahnya kualitas penyaluran daya listrik diakibatkan oleh kebocoran arus
listrik.Kebocoran arus listrik dapat terjadi karena terjadi tegangan tembus pada isolator penghantar
yang menyebabkan ada arus listrik yang mengalir pada bagian permukaan luar komponen listrik
mrnuju ke dalam tanah.
Hal yang penting dalam penyaluran energi listrik adalah perlindungan keamanan manusia
dan lingkungan dari bahaya kebakaran atau sengatan aliran listrik yang dapat mengancam
keselamatan jiwa manusia dan kerugian harta benda.
Sifat bahan yang ada di alam ini dalam bidang teknik tenaga listrik terbagi menjadi empat :
1. Konduktor
2. Isolator
3. Semi konduktor
4. Super konduktor

Sifat lainnya pada bahan listrik yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Sifat mekanis
2. Sifat fisis
3. Sifat kimia

B. Hubungan antara Arus, Tegangan dan Tahanan

Arus dapat mengalir apabila:


1. Terdapat partikel bermuatan listrik sebagai pembawa muatan
2. Terdapat tegangan listrik diantara ujung-ujung rangkaian
3. Adanya rangkaian tertutup
BAHAN PENGHANTAR LISTRIK
A. Pendahuluan

Bahan penghantar adalah bahan yang memiliki banyak elektron bebas pada kulit terluar
orbit.Bahan penghantar yang banyak digunakan dalam sistem tenaga listrik terdiri dari bahan
berbentuk padat atau cair.
Kualitas bahan penghantar dalam sistem tenaga listrik tergantung dari karakteristik bahan
yang meliputi tahanan jenis, koefisien suhu, koefisien muai panjang, sifat terhadap reaksi kimia, daya
mekanis dan lain sebagainya.

B. Hubungan Antara R,ρ,L dan A

Keterangan :
R = Besar hambatan
L = Panjang penghantar
A = Luas penampang
ρ = resistivitas suatu bahan

ISOLATOR
A. Pendahuluan

Isolator listrik adalah bahan yang tidak bisa melakukan perpindahan muatan listrik.Sifat
bahan isolator adalah valensi elektronnya terikat kuat pada atom-atomnya.Isolator dalam sistem
penyaluran tenaga listrik berfungsi sebagai penopang kabel bermuatan listrik sehingga tidak ada arus
listrik yang mengalir ke bagian lain sehingga antar konduktor satu dengan konduktor lainnya tidak
terjadi hubungan pendek.

B. Sifat Bahan Penyekat

Pemakaian bahan penyekat perlu mempertimbangkan sifat kelistrikannya, selain itu juga
perlu mempertimbangkan sifat termal, sifat mekanis, dan sifat kimia.
Resistivitas bahan isolator yang baik adalah memiliki resistivitas tinggi tak terhingga, namun
dalam kemyataannya hal tersebut tidak dapat dicapai. Besarnya resistivitas berdasarkan hokum ohm
adalah:

1. Resistivitas bahan
V
Ri = Ib ……….

Keterangan:
Ri = Resistivitas
V = Tegangan kerja
Ib = Arus bocor
2. Resistivitas volume
l
Rv = ρy ( s )
Keterangan :
ρy : resistivitas bahan
l : Panjang isolasi
s : Luas permukaan

C. Pembagian Kelas Bahan Penyekat

1. Kelas Y, suhu kerja maksimum 90 0 C


2. Kelas A, suhu kerja maksimum 1500 C
3. Kelas E, suhu kerja maksimum 1200 C

D. Bentuk Bahan Isolator

1. Bahan penyekat bentuk padat


2. Bahan penyekat bentuk cair
3. Bahan penyekat bentuk gas

SEMIKONDUKTOR
A. Pita Energi Semikonduktor

Secara umum semikonduktor adalah bahan yang sifat-sifat kelistrikannya terletak antara
sifat-sifat konduktor dan isolator.
Bahan semikonduktor adalah bahan yang bersifat setengah konduktor karena celah energi
yang dibentuk oleh struktur bahan ini lebih kecil daripada celah energi bahan isolator tetapi lebih
besar dari celah energi bahan konduktor, sehingga memungkinkan elektron berpindah dari satu
atom penyusun ke atom penyusun lain dengan perlakuan tertentu terhadap bahan.

B. Karakteristik Bahan Semikonduktor

1. Semikonduktor elemental terdiri atas unsur-unsur pada sistem periodik golongan IV A


seperti Silikon, Germanium dan Karbon.
2. Semikonduktor gabungan terdiri atas senyawa yang dibentuk dari logam unsur periodik
golongan II B dan III A (valensi 2 dan 3) dengan non logampada golongan V A dan VI A
(valensi 5 dan 6) sehingga membentuk ikatan yang stabil (valensi 8).

C. Jenis Semikonduktor

1. Semikonduktor Intrinsik
2. Semikonduktor Ekstrinsik
SUPERKONDUKTOR
A. Pendahuluan

Superkonduktor pertama kali ditemukan oleh seorang fisikawan Belanda, Heike Kamerlingh
Onnes dari Universitas Leiden pada tahun 1991.Superkonduktor adalah suatu material yang tidak
memiliki hambatan dibawah suatu nilai suhu tertentu.

B. Sifat Kelistrikan Superkonduktor

Bahan logam konduktor tersusun dari kisi-kisi dan basis serta electron bebas, maka pada
saat arus listrik melalui bahan yang menyebabkan medan listrik maka electron akan mendapat
percepatan. Medan listrikakan menghamburkan elektron ke segala arah dan menumbuk atom-atom
pada kisi. Kecepatam hamburan elektron inilah yang menyebabkan adanya hambatan listrik pada
logam konduktor.

C. Sifat Kemagnetan Superkonduktor

Sifat lain dari superkonduktor yaituu bersifat diamagnetisme sempurna. Jika senuah
superkonduktor ditempatkan pada medan magnet, maka tidak aka nada medan magnet dalam
superkonduktor.

D. Suhu dan Medan Magnet Kritis

Suhu kritis adalah suhu yang membatasi antara sifat konduktor dan superkonduktor. Jika
suhu suatu bahan dinaikkan, maka getaran elektron akan bertambah sehingga banyak phonons yang
dipancarakan.

E. Tipe Superkonduktor

1. Superkonduktor tipe I
2. Superkonduktor tipe II
C. Ringkasan Buku pembanding

Sumber : PENGETAHUAN BAHAN MESIN DAN LISTRIK


Penyusun : Drs. Sumanto, MA

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Tinjauan Utama

Bahan-bahan tersebuat ada yang berbentuk padat, cair, atau gas. Selain pengelompokkan
berdasarkan wujud tersebut dalam teknik listrik, bahan-bahan juga dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
1. Bahan besi
2. Bahan penghantar
3. Bahan penyekat
4. Bahan setengah penghantar
5. Bahan magnetis
6. Bahan superkonduktor
7. Bahan nuklir
8. Bahan khusus (bahan untuk pembuatan kontak-kontak untuk sekring, dan sebagainya)

B. Sifat Mekanis Bahan

Kekuatan tarik merupakan sifat mekanis yang sangat penting dari logam, terutama untuk
perhitungan-perhitungan konstruksi.

1.Besaran Tegangan-Regangan Teknik


Kekuatan tarik bahan dinyatakan sebagai beban maksimum yang dapat diterima oleh bahan
dibagi luas penampang semula bahan uji.
σ Fmax
u=
Ao ¿
¿
Keterangan:
σu = Kekuatan tarik bahan
F max = beban maksimum
Ao = Luas penampang semula batang uji

1.1 Kekuatan Mulur


Kekuatan ini didefinisikan sebagai tegangn yang timbul pada saat terjadi regangan tetap atau
plastis yang telah ditentukan.

1.2 Perpanjangan
Perpanjangan adalah perbandingan antara pertambahan panjang seluruhnya diukur pada
batang uji yang telah patah terhadap panjang semula batang uji.

1.3 Reduksi Penampang


Reduksi penampang adalah perbandingan antara pengurangan luas penampang batang uji
sesudah pengujian terhadap luas penampang semula.
1.4 Modulus Elastis
Modulus elastis adalah kostanta dari perbandingan lurus antara tegangan dan regangan.
1.5 Resilien
Resilien adalah kemampuan logam untuk menyerap energy deformasi elastis dan
melepaskan kembali setelah beban ditiadakan.

1.6 Keuletan Logam


Keuletan logam adalah kemampuan logam untuk menyerap energy deformasi plastis.

C. Teori Kekuatan dan Penguatan


Berdasarkan teori dislokasi, kekuatan logam adalah daya tahan logam terhadap gerakan
dislokasi.

1.Penguatan dengan Pengerjaan Dingin


a. Penguatan karena larutan padat
b. Penguatan karena batas butir
c. Penguatan karena distribusi dari fase kedua

2.Perlakuan Panas (Heat Treatment)


a. Heat Treatment untuk Memperhalus Butir
b. Heat Treatment untuk Age Hardening

D. Sifat Kelistrikan
1. Tahanan Jenis
Arus listrik yang mengalir pada penghantar selalu mengalami hambatan itu dari penghantar
itu sendiri.
Besarnya tahanan dapat dihitung dengan rumus:

l
R = ρq
Keterangan:
R = Besar tahanan (ohm)
l = Panjang kawat (meter)
q = Luas penampang kawat (meter kwadrat)
ρ = Tahanan jenis

2. Daya Hantar Jenis


Daya hantar atau konduktansi adalah kebalikan dari tahanan.

l
G= R

3. Pengaruh Suhu terhadap Tahanan


Pengaruh kenaikan suhu bahan terhadap tahanan adalah :
 Memperbesar tahanan untuk logam-logam murni, Kenaikan tahanan tersebut cukup besar
pada kenaikan tertentu.
 Memperbesar tahanan untuk logam-logam paduan, tetapi disini kenaikannya relative kecil
dan tidak teratur, bahkan kadang-kadang dapat diabaikan.
 Memperkecil tahanan elektrolit dari isolator, (kertas, karet, gelas, mika, dan sebagainya) dan
beberapa penghantar, missal karbon.

BAB 2
BAHAN PENYEKAT
A. Sifat-sifat Bahan Penyekat
Bahan penyekat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian yang bertegangan.Untuk itu
pemakaian bahan penyekat perlu mempertimbangakan kelistrikannya.
Sifat kelistrikan mencakup resistivitas, permitivitas, dan kerugian dielektrik.Penyekat
membutuhkan bahan yang mempunyai resistivitas yang besar agar arus yang bocor sekecil mungkin
dapat diabaikan.

B. Pembagian Kelas Bahan Penyekat


Bahan penyekat listrik dapat dibagi atas beberapa kelas berdasarkan suhu kerja maksimum.

Kelas Suhu Kerja Maksimum (C o ¿


Y 90
A 105
E 120
B 130
F 155
H 180
C Di atas 180

Yang dapat digolongkan dalam kelas Y ialah :


Katun, sutera alam wol sintetis, rayon, serat poliamid, kertas, prespan, kayu, poliakrilat, polietilen,
polivinil, karet.

Yang dapat digolongkan dalam kelas A ialah :


Bahan berserat dari kelas Y yang telah dicelup dalam vernis, aspal, minyak trafo, email yang
dicampur dengan vernis dan poliamid.

Yang dapat digolongkan dalam kelas E ialah :


Penyekat kawat email yang memakai bahan pengikat polivinil formal, poli urethane dan damar
epoksi dan bahan pengikat lain.

Yang dapat digolongkan dalam kelas B ialah :


Bahan non organik (mika, gelas, fiber, asbes) dicelup atau direkat menjadi satu dengan pernis atau
kompon, bitumen, sirlak, bakelit, dan sebagaianya.

Yang dapat digolongkan dalam kelas F ialah :


Bahan bukan organic dicelup atau direkat menjadi satu dengan epoksi, poliurethan, atau vernis yang
tahan panas tinggi.

Yang dapat digolongkan dalam kelas H ialah :


Semua bahan komposisi dengan bahan dasar mika, asbes, dan gelas fiber yang dicelup dalam silikon
tanpa campuran bahan berserat.

Yang dapat digolongkan dalam kelas C ialah :


Bahan anorganik yang tidak dicelup dan tidak terikat dengan substansi organic.
C. Penyekat Bentuk Padat
1. Bahan Tambang
Yang dimaksud dengan isolasi bahan tambang ialah mineral atau bahan yang asal mulanya
didapat dari tambang dan digunakan sebagai isolasi pada ikatan kimia atau keadaan alaminya tanpa
proses kimia.
 Batu pualam
 Batu tulis
 Klorida
 Asbes
 Mika

2. Kaca dan Keramik


A. Kaca
Kaca merupakan larutan padat, homogen, dan transparan dari garam-garam silikat.
Kaca adalah substansi yang dibuat dengan pendinginan bahan-bahan yang dilelehkan, tidak
berbentuk Kristal tetapi teta[ pada kondisi berongga.
a. Macam-macam Kaca
 Kaca alkali tanpa oksidasi berat
 Kaca alkali yang mengandung oksidasi berat
 Kaca kwarsa

B. Keramik
Bahan keramik berasal dari bahan anorganik yang dibakar (pada suhu tinggi) sehingga bahan
asal berubah substansinya.Untuk keperluan teknik listrik, bahan keramik biasanya dibuat menjadi
steatit dan porselin.
Bahan baku pembuatan steatit adalah spek. Batu ini sangat lunak dan mudah
pengerjaannya.
Bahan isolasi kelompok keramik lain yang sangat penting dan luas penggunaannya adalah
porselin.

3. Plastik
Plastik adalah bahan sintetis yang dapat dibentuk dengan pemanasan dan dapat diperkeras,
terganumg pada strukturnya. Ada 2 jenis plastik :
 Termoplastik
 Termoseting

4. Karet
Karet alam maupun karet sintetis adalah polimer yang mempunyai elastisitas pemuluran
yang tinggi.Karet alam adalah substansi yang diperoleh dari getah karet. Getah karet mengandung
lateks.

5. Bahan Isolasi Berserat


Ada 3 macam golongan bahan dasar yang digunakan untuk bahan isolasi berserat, yaitu :
 Tumbuh-tumbuhan
 Binatang
 Bahan tiruan

6. Bahan yang Dipadatkan


Bahan penyekat yang dipadatkan banyak dipakai sebagai pelapis, pengisi, pemadat, dan
perekat. Bahan ini biasanya merupakan campuran.
 Lilin dan Parafin
 Gondorukem
 Bitumin

7. Bahan-bahan Pelarut
Bahan pelarut adalah bahan penyekat berbentuk cair pada suhu biasa. Biasanya merupakan
zat organis yang mudah melarutkan bitumen, macam-macam damar dan lain-lain.

8. Minyak Panas Kering


Minysk panas kering termasuk juga bahan cair, asalnya dari tumbuh-tumbuhan.
 Minyak biji lena
 Minyak tung

BAB 3
SEMIKONDUKTOR
A. Pengertian Dasar
Sesuai dengan namanya, semikonduktor (setengah penghantar) mempunyai daya hantar
yang besarnya antara harga daya hantar konduktor dan daya hantar isolator.

B. Semikonduktor Intrinsik dan Ekstrinsik


Dalam teknik elektronika banyak dipakai semikonduktor dari Germanium dan Silikon.
Germanium maupun Silikon murni adalah bahan pelikan dan merupakan isolator.
Cara lain untuk mengubah Germanium dan Silikon tersebut menjadi bahan semikonduktor
adalah dengan mongotori bahan-bahan tersebut, misalnya dengan bahan Arsenikum atau Boron.

C. Karakteristik Arus Tegangan Diode Semikonduktor


Jikalau anoda (bahan jenis P) dari diode dihubungkan dengan kutub positif sumber arus,
sedangkan katodanya (bahan N) dihubungkan dengan kutub negative, maka arus listrik mengalir
lewat diode, arus dari kutub (+) baterai lewat anode, lewat katoda, dan kembali ke kutub negative.
Ada 2 macam karakteristik diode, yaitu :

1. Karakteristik Maju
Karakteristik maju diperoleh dengan memberikan catu maju mulai dari tegangan
sebesar 0 volt pada sebuah diode.

2. Karakteristik Terbalik
Dengan memasangkan tegangan terbalik pada diode, pembawa muatan mayoritas tidak
akan mengalir dan hanya pembawa muatan minoritas yang akan mengalir.

D. Alat-alat Semikonduktor

1. Diode Zener
Diode zener adalah diode yang bekerja pada daerah zener (dapat melakukan arus yang
berubah-ubah pada suatu tegangan tertentu).

2. Diode Cahaya
Diode cahaya adalah suatu jenis diode yang apabila diberi tegangan maju akan menimbulkan
cahaya pada sambungan PN-nya.

3. Diode Fote
Diode fote adalah suatu jenis diode yang tahanan terbaliknya berubah-ubah tergantung
kuatnya cahaya yang ada padanya (diode fote diberi tegangan terbalik).

BAB 4
BAHAN-BAHAN MAGNETIK

A. Parameter dan Satuan (units) dalam Kemagnetan


Dalam kemagnetan sering dipakai parameter fluks magnet atau magnetig Flux (φ).
Fluks adalah banyaknya garis gaya, sedangkan kuat medan magnet adalah banyaknya garis
gaya per satuan luas.

B. Pengaruh Permeabilitas Bahan


Berdasarkan besarnya permeabilitas, bahan dapat digolongkan menjadi 5, yaitu
diamagnetik, paramagnetik, ferromagnetik, anti ferromagnetik dan ferrimagnetik.

C. Baja Listrik
Untuk mengubah bahan magneti lunak menjadi baja listrik, agar rugi histerisis dan arus
pusarnya turun, adalah dengan menambahkan silikon ke dalam komposisinya.

BAB 5
SUPERKONDUKTOR

A. Pengertian Superkonduktor
Bahan superkonduktor adalah bahan yang pada suhu tertentu (sangat rendah) tahanannya
mendekati nol sehingga apabila dialiri arus listrik arus akan terus mengalir dengan tidak usah
ditambah lagi tenaga.

B. Aplikasi Superkonduktor
Sejak ditemukannya superkonduktor sampai saat ini, pemakaian superkonduktor dalam
beberapa bidang telah menjadi demikian popular.
1. Aplikasi superkonduktor di bidang computer
2. Aplikasi superkonduktor di bidang fisika
3. Aplikasi superkonduktor di bidang kedokteran
4. Aplikasi superkonduktor di bidang industri tenaga listrik
5. Aplikasi superkonduktor di bidang telekomunikasi

PENILAIAN BUKU

1. Keunggulan/kelebihan Buku
 Kedua buku ini langsung menjelaskan ke intinya.
 Kedua buku ini juga mencantumkan grafik dan macam-macam rumus juga.

2. Kelemahan/kekurangan Buku
 Untuk buku utama dan pembanding penjelasannya terlalu ringkas. Hal ini menyulitkan
pembaca untuk memahaminya.
 Pada buku utama, terlalu sedikit mencantumkan keterangan untuk rumus-rumus dan tidak
dicantumkan juga satuannya.
BAB III
PENUTUP

SARAN/KRITIK

Saran saya untuk buku utama agar keterangan dari setiap rumus itu dicantumkan dan juga
satuannya.Untuk buku pembanding agar materinya lebih banyak lagi dan jangan terlalu ringkas,
karena masih banyak pembaca yang belum mengerti tentang buku itu.

KESIMPULAN

Kedua buku ini sama-sama membahas tentang isolator, konduktor, semikonduktor,


superkonduktor.
 Isolator : Bahan yang tidak dapat (kurang baik) menghantarkan listrik.
 Konduktor : Bahan yang dapat menghantarkan listrik dengan baik.
 Semikonduktor : Bahan dengan daya hantar panas atau daya hantar listriknya
berada diantara konduktor dan isolator.
 Superkonduktor :Bahan yang pada suhu tertentu (sangat rendah) tahanannya
mendekati nol sehingga apabila dialiri arus listrik arus akan terus mengalir dengan tidak usah
ditambah tenaga lain.
DAFTAR PUSTAKA

Sutopo, Adi. 2016. Ilmu Bahan Listrik. Medan: UNIMED.

Sumanto.1994. Pengetahuan Bahan Listrik dan Mesin. Yogyakarta: Andi Offset Yogyakarta.
MAKALAH
CRITICAL BOOK REPORT
BAHAN-BAHAN LISTRIK

OLEH :

 RIDHO WAHYUDI
 DONI SYAHPUTRA
 ABU BAKAR SIDIK

FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Anda mungkin juga menyukai