NUR CAHYO
C.431.13.0050
NIM : C.431.13.0050
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
NIM : C.431.13.0050
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
Power flow analysis studies are intended to obtain information about the
flow of power or voltage on a network of electrical power systems. Over time and
the development of PT. Indofood Semarang's food seasoning division, especially
in the development and renewal of machinery sector, also increases the amount of
load borne, consequently the initial configuration design which initially good
could be no longer appropriate with the current loading. Therefore, it is necessary
to analyze the flow of power in order to know the condition of electric power
system. The benefit of this research is also to evaluate future planning if there will
be additional engine innovations
In this study used Software ETAP Power Station 12.6.0 using newton
raphson for power flow simulation. The results obtained in the Etap simulation is
the loading of 57.49% transformer with 705,194 KW active load power, 359,367
Kvar reactive power, and the apparent power of 718,734 KVA. The value of
power loss at Load Busbar is Plosses = 0.895 KW with percentage of power loss
0.12%, Qlosses = 2.59 Kvar with percentage of reactive power loss 0.7% and
reactive power loss. While the value of the voltage drop on the Load bus 0.099 V
with the percentage voltage drop of 0.02%
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta
petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan
judul “ANALISA ALIRAN DAYA SISTEM TENAGA LISTRIK
vi
8. Orang Tua dan keluarga yang telah memberikan doa, bantuan dan
semangat yang tiada henti.
9. Teman-teman teknik elektro satu angkatan yang telah membantu dalam
penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
10. Segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
terimakasih atas dukungan dan bantuannya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat
membangun. Penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhirini dapat bermanfaat
terutama bagi mahasiswa program studi S1 Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Semarang, para akademisi, praktisi ataupununtuk penelitian-penelitian
selanjutnya. Akhir kata penulis mohon maaf atas kekurangan dan kesalahan yang
ada dalam penyusunan laporan ini.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................ iii
ABSTRAK .......................................................................................................... iv
ABSTRACT ....................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv
BAB I : PENDAHULUAN .................................................................................1
1.1 Latar belakang masalah ............................................................................1
viii
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ............................................................51
LAMPIRAN ...........................................................................................................85
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Sistem tenaga listrik .................................................................... 7
Gambar 2.2 Diagram satu garis sistem tenaga listrik ...................................... 8
Gambar 2.3 Segitiga daya ............................................................................... 16
Gambar 2.4 Bentuk kompleks dari besaran tegangan dan arus listrik ............ 20
Gambar 2.5 Diagram Fasor antara Tegangan dan Arus .................................. 21
Gambar 2.6 Diagram satu garis sistem 2 rel ................................................... 26
Gambar 2.7 Diagram impedansi sistem 2 rel .................................................. 27
Gambar 2.8 Rel daya dengan transmisi model π untuk sistem 2 rel ............... 28
Gambar 2.9 Aliran arus pada rangkaian ekivalen ........................................... 29
Gambar 2.10 Sistem n-rel .................................................................................. 30
Gambar 2.11 Model transmisi π untuk sistem n-rel .......................................... 31
Gambar 2.12 ilustrasi metode newton raphson ................................................. 35
Gambar 3.1 Flowchart penelitian .................................................................... 54
Gambar 3.2 Load flow analysis ....................................................................... 63
Gambar 3.3 Edit study case ............................................................................. 63
Gambar 3.4 Load flow study case metode newton raphson ............................ 64
Gambar 3.5 Run load flow .............................................................................. 64
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Pengaman terpasang panel LVMDP 1 ....................................... 56
Tabel 3.2 Pengaman terpasang panel LVMDP 2 ........................................ 56
Tabel 3.3 Pengaman terpasang SDP ............................................................ 56
Tabel 3.4 Kabel jaringan sistem tenaga listrik PT. Indofood ...................... 58
Tabel 3.5 Beban dan pengaman terpasang LVMDP 1 ............................... 58
Tabel 3.6 Beban dan pengaman terpasag LVMDP 2 .................................. 59
Tabel 3.7 Beban dan pengaman terpasang SDP .......................................... 59
Tabel 4.1 Besar nilai daya aktif, daya reaktif, dan daya semu pada sistem
……………………………………………………………………67
Tabel 4.2 Hasil rugi daya dan tegangan jatuh ............................................. 69
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Gambar single line diagram ............................................................ 85
Lampiran 2. Hasil daya semu dan arus ............................................................... 86
Lampiran 3. Hasil daya aktif dan reaktif ............................................................. 87
Lampiran 4. Nameplate transformator Unindo ................................................... 88
Lampiran 5. Transformator dan pengukuran ampere .......................................... 89
Lampiran 6. Panel cap bank dan cubical 2 .......................................................... 90
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Listrik sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia dalam kehidupan
sehari-hari manusia saat ini membutuhkan energi listrik. Dari sektor rumah
primer sebagai sumber energi utama untuk menjalankan semua alat dan mesin
. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk khususnya divisi food seasoning untuk
memenuhi kebutuhan listrik, energi listrik diambil dari pasokan listrik Perusahaan
permesinan, yang berarti bertambah pula jumlah beban yang harus ditanggung.
Akibatnya, desain konfigurasi awal dari sistem jaringan kelistrikan yang awalnya
baik dan mampu melayani beban dengan baik, bisa jadi menjadi tidak sesuai lagi
dengan keadaan pembebanan saat ini. Untuk itu, perlu dilakukan analisis aliran
daya untuk mengetahui kondisi secara keseluruhan dari sistem tenaga listrik.
1
2
Analisis aliran daya dalam sistem tenaga listrik merupakan analisis yang
mengungkapkan kinerja suatu sistem tenaga listrik dan aliran daya (nyata dan
reaktif) untuk keadaan tertentu ketika sistem bekerja. Hasil utama dari aliran daya
adalah Daya nyata dan daya reaktif yang ada pada setiap saluran. Hasil analisis
aliran daya dapat digunakan untuk mengetahui besarnya losses (rugi daya dan
pertumbuhan beban. Perhitungan aliran daya untuk sistem tenaga listrik pada di
PT Indofood CBP Sukses Makmur secara manual akan sangat rumit, oleh sebab
itu dalam penelitian ini digunakan software komputer untuk mempermudah dan
Analisis Program) Power Station merupakan salah satu software yang dapat
digunakan untuk perhitungan aliran daya pada sistem tenaga listrik. Dengan
menggunakan software ETAP Power Station 12.6 akan dapat menganalisis sistem
a. Berapa besar nilai aliran daya yang meliputi daya aktif, daya reaktif dan daya
semu di PT. Indofood CBP Sukses Makmur divisi food seasoning Semarang ?
a. Ruang lingkup penelitian hanya di PT. Indofood CBP Sukses Makmur divisi
b. Analisis aliran daya listrik memanfaatkan data dari system tenaga listrik di
c. Metode aliran daya yang digunakan pada software ETAP Power station
a. Untuk mengetahui besar nilai daya aktif, daya reaktif, dan daya semu di PT.
c. Untuk mengetahui besar rugi daya pada sistem tenaga listrik PT. Indofood
c. Bagi penulis, penelitian ini akan menambah ilmu terutama yang terkait
motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar
mengenai dasar sistem tenaga listrik, teori tentang analisis aliran daya
PT Indofood divisi food seasoning meliputi data saluran, data bus, dan
6
untuk menentukan besar nilai daya aktif (P) dan daya reaktif (Q), daya
LANDASAN TEORI
dari unit pembangkit listrik, unit transmisi listrik, sampai unit distribusi listrik
dilengkapi sistem proteksi pada kesatuan tersebut. Menurut PT. PLN (Persero)
(2010b : 2), ada tiga bagian penting dalam proses penyaluran tenaga listrik, yaitu
Sumber : http://ehendra.wordpress.com/stl-01/
[1](Adib Gustian Nigara, Analisis Aliran Daya Sistem Tenaga Listrik : 2015 :Hal 6)
7
8
Komponen dasar yang membentuk suatu sistem tenaga listrik adalah generator,
tenaga, diperlukan suatu diagram yang dapat mewakili setiap komponen sistem
tenaga listrik tersebut. Diagram yang sering digunakan adalah diagram satu
garis dan diagram impedansi atau diagram reaktansi. Gambar 2.2 merupakan
Studi aliran daya mengungkapkan kinerja dan aliran daya (nyata dan
reaktif) untuk keadaan tertentu tatkala sistem bekerja saat tunak (steady state).
Studi aliran daya juga memberikan informasi mengenai beban saluran transmisi
di sistem, tegangan di setiap lokasi untuk evaluasi regulasi kinerja sistem tenaga
dan bertujuan untuk menentukan besarnya daya nyata (real power), daya reaktif
(reactive power) di berbagai titik pada sistem daya yang dalam keadaan
berlangsung atau diharapkan untuk operasi normal. Studi aliran daya merupakan
studi yang penting dalam perencanaan dan desain perluasan sistem tenaga listrik
dan menentukan operasi terbaik pada jaringan yang sudah ada. Studi aliran daya
tenaga listrik, maka akan selalu terjadi perubahan beban, perubahan unit-unit
Menurut Ir. Sulasno, 1993, kegunaan studi analisis aliran daya ini antara lain
1. Data Saluran
2. Data Bus
Data bus yang diperlukan adalah besaran daya, tegangan, arus, sudut fasa
3. Data Spesifikasi
listrik industri meliputi beban terpasang dan beban operasi pada industry
yang dibutuhkan, jadi dengan perencanaan yang baik dan matang maka aliran
daya listrik pada sistem tersebut dapat sesuai dengan kebutuhan pemakaian
operasi terbaik dari sistem aliran daya listrik meliputi pengontrolan alokasi
yang dalam keadaan tetap (stabil). Beban yang berupa mesin-mesin yang tidak
gangguan, oleh karena itu biasanya diabaikan. Beban yang berupa motor
Berdasarkan beban yang bekerja dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu;
beban statis (static load) dan beban campuran antara beban motor dan beban
Menurut Sigit (2015 : 40) dalam penelitiannya, klasifikasi sistem aliran daya
1. Representasi Transformator
dikelompokkan menjadi :
a. Transformator daya
b. Transformator distribusi
tegangan)
karena R dan X akan mempunyai nilai persatuan yang sama baik pada sisi
2. Representasi Generator
Meskipun generator dan motor punya banyak kesamaan, tapi motor adalah
yang sudah ada di dalam kabel lilitannya. Hal ini bisa dianalogikan
dengan sebuah pompa air, yang menciptakan aliran air tapi tidak
resiprokat maupun turbin mesin uap, air yang jatuh melalui sebuah turbin
maupun kincir air, mesin pembakaran dalam, turbin angin, engkol tangan,
energi surya atau matahari, udara yang dimamfaatkan, atau apa pun
keluaran tertuju ke dasar kerangka tiga busbar fasa dan satu netral.
13
generator atau sumber listrik dalam pusat tenaga listrik disalurkan melalui
bus atau ke ril pusat listrik. Dalam sistem tenaga listrik terdapat jenis-jenis
bus yaitu :
a. Bus beban
Pada bus ini daya aktif dan daya reaktif diketahui sehingga sering disebut
bus PQ. Daya aktif dan daya reaktif yang disuplay kedalam sistem tenaga
listrik adalah mempunyai nilai positif, sementara daya aktif dan daya
b. Bus generator
karena tegangan pada bus selalu dibuat konstan. Setiap bus generator
memiliki daya Mega Watt yang dapat diatur melalui prime mover
(penggerakk mula dan besaran tegangan yang dapat diatur melalui arus
eksitaasi generator sehingga bus ini sering juga disebut PV bus. Besaran
Suatu sistem tenaga biasanya didesain untuk memiliki bus ini yang
dijadikan sebagai referensi. Besaran yang dapat diketahui dari bus ini
14
adalah tegangan dan sudut beban. Sedangkan besaran yang dapat dihitung
Bus tunggal adalah susunan bus yang paling sederhana dan paling
ada kerusakan pada bus ini maka seluruh pusatlistrik harus dipadamkan
hanya digunakan pada pusat listrik yang tidak terlalu vital peranannya
Multiple bus adalah suatu bus yang terdiri dari dua, tiga atau empat
Ring bus hanya memerlukan ruangan yang kecil dan baik untuk
beban. Sistem ini jarang dipakai karena mempunyai kelemahan dari segi
operasi yakni bus ini tidak begitu leluasa seperti sistem dua bus. Lagi pula
akan memberikan daya reaktif lebih tinggi jika bekerja pada tegangan
15
yang lebih tinggi, meskipun bekerja pada tegangan yang lebih tinggi dari
pada tegangan jaringan standar, kapasitor akan bekerja secara efektif dan
tahan lama.
5. Representasi beban
digunakan.
Keterangan :
Dalam sistem tenaga listrik dikenal tiga jenis daya, yaitu daya aktif
atau real power (P), daya reaktif atau reactive power (Q), dan daya nyata atau
[5](Sigit A P, Analisis Aliran Daya (Load Flow) dalam Sistem Tenaga Listrik : 2015 : Hal 40-45)
[6](Stevenson, Jr. W.D, Analisis Sistem Tenaga Listrik : 1990)
17
Daya aktif (P) adalah daya listrik yang dibangkitkan disisi keluaran
bentuk energi lainnya seperti energi gerak pada motor, energy juga menjadi
energi panas pada heater; ataupun dapat diubah kebentuk energi listrik
lainnya. Perlu diingat bahwa daya ini memiliki satuan watt (W), kilowatt
bersifat induktif (seperti : motor listrik, trafo, dan las listrik). Walaupun
namanya adalah daya, namun daya reaktif ini tidak nyata dan tidak bisa
kilovar (kVAR).
Daya semu (S) merupakan jumlah daya total yang terdiri dari daya
perhitungan dalam analisis aliran daya listrik. Dalam suatu analisis sistem
tenaga listrik khususnya pada analisis aliran daya selalu mengacu pada
Daya yang diserap oleh suatu beban pada setiap saat sama dengan
jatuh tegangan (voltage drop) pada beban tersebut dalam volt dikalikan
dengan arus yang mengalir lewat beban dalam ampere, jika terminal
18
S=VxI
𝑉𝑚𝑎𝑥𝐼𝑚𝑎𝑥 𝑉𝑚𝑎𝑥𝐼𝑚𝑎𝑥
= 𝑐𝑜𝑠𝜃(1 + cos ωt) + sin 𝜃 sin 2ωt (2.3)
2 2
Atau,
Keterangan :
P= |V||I|cos θ (2.5)
Q = |V||I|sin θ (2.6)
[6](Stevenson, Jr. W.D, Analisis Sistem Tenaga Listrik : 1990 :Hal 14)
19
Keterangan :
Daya yang diberikan oleh generator tiga fasa ataua yang diserap oleh
beban tiga fasa adalah jumlah daya dari tiap-tiap fasa. Pada sistem tiga
P = 3VpIpcos θp (2.7)
Q = 3VpIpsinθp (2.8)
Keterangan :
ada dua hubungan yaitu hubungan bintang (Y) dan segitiga (Δ).
[7](Stevenson, Jr. W.D, Analisis Sistem Tenaga Listrik : 1990 :Hal 15)
20
Sehingga :
S = 𝑃2 + 𝑄 2 = 3V1 I1 (2.13)
Gambar 2.4 Bentuk kompleks dari Besaran Tegangan dan Arus Listrik
frekuensi yang sama pula. Tetapi yang membedakan hanya magnitude (harge
efektif) dan satu fasanya. Dalam bentuk kompleks besaran dari arus dan
tegangan adalah :
[5](Sigit A P, Analisis Aliran Daya (Load Flow) dalam Sistem Tenaga Listrik : 2015 : Hal16)
21
Diagram fasor antara tegangan dan arus ditunjukkan pada gambar 2.5
Daya rata-rata bukan lagi fungsi rms (root mean square) dari arus dan
tegangan saja, tetapi ada unsur perbedaan sudut phasa arus dantegangan
daya menjadi
Untuk :
P = Vr . Im cos φ (2.19)
Keterangan :
Vr : tegangan (Volt)
Tidak ada sudut fasa antara arus dengan tegangan pada tahanan,
P=V.I (2.20)
dibagi daya semu disebut dengan faktor daya. Untuk arus dan tegangan
𝑃 𝑉.𝐼.cos ∅
Faktor daya = 𝑉.𝐼 = = cos∅ (2.21)
𝑉.𝐼
arus dan sudut phasa yang mengalir pada beban tersebut.Faktor daya
Perbandingan antara daya aktif (P) dan daya nyata (S) inilah yang
dikenal dengan istilah faktor daya atau power factor (PF). Apabila dilihat
23
pada segitiga daya, perbandingan daya aktif (P) dan daya nyata (S)
Oleh karena hal ini, istilah faktor daya juga sering dikenal dengan sebutan
nilai cos φ.
pada bagian penyaluran ini akan terjadi rugi daya yang berubah menjadi
energi panas. Rugi daya pada gardu induk relatif kecil, sehingga rugi daya
dalam sistem tenaga listrik dapat dianggap terdiri dari rugi daya pada
melalui jaringan arus bolak-balik tiga fasa, maka rugi daya pada jaringan
tersebut adalah :
Keterangan :
Aliran daya listrik akan selalu mengalir ke beban, sehingga aliran daya
impedansi tetap (Z), daya yang tetap (P), tegangan (V), dan arus yang tetap
(I).Pada dasarnya beban dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu beban
(magnitude) tegangan dan sudut fasornya pada setiap simpul saluran. Menurut
Sigit (2015 : 25) dalam penelitiannya, pada setiap simpul saluran terdapat empat
parameter, yaitu :
Bila simpul sendiri mempunyai beban, daya pada simpul adalah selisih
dapat dipenuhi maka simpul ini akan berganti menjadi simpul beban.
adalah φ dan Q.
aliran daya, P dan Q pada simpul ini tidak perlu dihitung. Simpul ini
dilakukan.
Keterangan :
Daya yang mengalir dari setiap bus juga dapat dinyatakan oleh
persamaan :
STi = Vi . Ii (2.25)
Persamaan aliran daya secara sederhana dapat dilihat pada Gambar 2.6
dibawah, untuk sistem yang memiliki 2 rel. Pada setiap rel memiliki sebuah
generator dan beban, walaupun pada kenyatannya tidak semua rel memiliki
rel memiliki 6 besaran elektris yang terdiri dari : PD, PG, QD, QG, V, dan
δ.[10] Diagram satu garis sistem 2 rel ditunjukkan pada gambar 2.6
G1 G2
V1∠ 𝛿 1 V2∠ 𝛿 2
beban 1 beban 2
Pada Gambar 2.8 merupakan penyederhanaan dari Gambar 2.7 menjadi daya
[5](Sigit A P, Analisis Aliran Daya (Load Flow) dalam Sistem Tenaga Listrik : 2015 : Hal 25-26)
[8](Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya : 1998: Hal31)[9](Bonggas L Tobing, Peralatan
Tegangan Tinggi : 2003: Hal 2)
28
Gambar 2.8 Rel daya dengan transmisi model π untuk sistem 2 rel
Aliran arus dapat dilihat pada Gambar 2.9, dimana arus pada rel 1 adalah :
I1 = I1’ + I1”
I1 = V1 + yp + (V1-V2) ys
Dimana :
I2 = I2’ + I2”
I2 = V2 + yp + (V2-V1) ys
Dimana :
Y21 adalah admitansi negative antara rel 2 dengan rel 1 = -ys =Y12
Dari Persamaan (2.33) dan (2.35) dapat dihasilkan Persamaan dalam bentuk
matrik, yaitu :
I1 𝑌11 𝑌12 V1
= (2.36)
I2 𝑌21 𝑌22 V2
dijadikan sebagai dasar untuk penyelesaian persamaan aliran daya sistem n-rel.
Gambar 2.10 menunjukan sistem dengan jumlah n-rel dimana rel 1 terhubung
dengan rel lainya. Gambar 2.11 menunjukan model transmisi untuk sistem n-rel.
I1 = Y11V1+Y12V2+Y13V3+….+Y1nVn (2.39)
Dimana :
yaitu :
(2.42)
(2.43)
(2.44)
nonlinear. Untuk sistem n-rel, seperti persamaan (2.36) dapat dihasilkan persamaan
(2.24), yaitu :
32
(2.45)
Dimana :
(2.47)
aliran daya. Metode yang digunakan pada umumnya dalam penyelesaian aliran
metode yang dibahas pada Tugas Akhir ini adalah metode Newton-Raphson
persamaan :
y =f (x) (2.26)
persamaan (2.27).
f(x)=0 (2.27)
(2.28).
1 𝑑𝑓 x 0 1𝑑𝑓 2 𝑥 0
f(x) = f (x0) + (𝑥 − 𝑥0 ) + (𝑥 − 𝑥0 )2 + ⋯
1! 𝑑𝑥 2! 𝑑𝑥 2
1 𝑑𝑓 𝑛 𝑥 0
+𝑛 ! (𝑥 − 𝑥0 )2 = 0 (2.28)
𝑑𝑥 𝑛
𝑑𝑓 (𝑥 0 )
f(x) = f (x0)+ (x-𝑥0 )= 0 (2.29)
𝑑𝑥
Dari :
𝑓(𝑥 0
𝑥1 = 𝑥0 – 𝑑𝑓 (𝑥 (2.30)
0 )/𝑑𝑥
Bagaimana pun, untuk mengatasi kesalahan notasi, maka Persamaan (2.30) dapat
𝑓(𝑥 0 )
𝑥 (1) = 𝑥 (0) - 𝑑𝑓 (𝑥 0
(2.31)
)/𝑑𝑥
34
Oleh karena itu, rumus dapat dikembangkan sampai iterasi terakhir (k+1),
𝑓(𝑥 𝑘 )
𝑥 (𝑘+1) = 𝑥 (𝑘) – 𝑑𝑓 (𝑥 𝑘
(2.32)
)/𝑑𝑥
𝑓(𝑥 𝑘 )
𝑥 (𝑘+1) = 𝑥 (𝑘) - 𝑓 ′ (𝑥 𝑘
(2.33)
)
Jadi,
𝑓(𝑥 𝑘 )
∆𝑥 = − 𝑓 ′ (𝑥 𝑘
(2.34)
)
Metode Newton-Raphson secara grafik dapat dilihat pada Gambar 2.12 ilustrasi
metode Newton-Raphson.
Pada Gambar 2.9.3 dapat dilihat kurva garis melengkung diasumsikan grafik
Persamaan y =f(x) .Nilai 𝑥0 pada garis x merupakan nilai perkiraan awal kemudian
yang digunakan untuk koordinat polar, pada umumnya seperti Persamaan (2.36)
(2.37)
P1-jQ1 = V1*I1
(2.38)
36
Dimana :
(2.40)
(2.41)
daya menggunakan proses iterasi (k+1). Untuk iterasi pertama (1) nilai
(2.41) dengan nilai P1(k) dan Q1(k) . Hasil ini digunakan untuk menghitung
(2.43)
(𝑘)
∆P1(k) = P1,spec – 𝑃𝑖,𝑐𝑎𝑙𝑐 (2.42)
(𝑘)
∆Q1(k) = Q1,spec - 𝑄𝑖,𝑐𝑎𝑙𝑐 (2.43)
(2.44)
Persamaan (2.45).
∆P (𝑘) 𝑗1 𝑗2 ∆𝛿 (𝑘)
= (2.45)
∆Q(k) 𝑗3 𝑗4 ∆ 𝑉 (𝑘)
J1
(2.46)
(2.47)
38
J2
(2.48)
(2.49)
J3
(2.50)
(2.51)
J4
(2.52)
(2.53)
(𝑘)
maka nilai ∆𝛿 1(k) dan ∆ 𝑉 1 dapat dicari dengan menginverskan matrik
−1
∆𝛿 (𝑘) 𝑗1 𝑗2 ∆P (𝑘)
(𝑘) = 𝑗3 𝑗4 (2.54)
∆𝑉 ∆Q(k)
(𝑘)
Setelah nilai ∆𝛿 1(k) dan ∆ 𝑉 1 diketahui nilainya maka nilai ∆𝛿1(𝑘+1)
(𝑘+1) (𝑘)
dan ∆ 𝑉 1 dapat dicari dengan menggunakan nilai ∆𝛿 1(k) dan ∆ 𝑉 1
(𝑘+1)
Nilai 𝛿 1(k+1) dan 𝑉 1 hasil perhitungan dari persamaan (2.55) dan
kembali untuk perhitungan iterasi kedua dengan cara memasukkan nilai ini
kedalam persamaan (2.40) dan (2.41) sebagai langkah awal perhitungan aliran
daya
(𝑘)
4. Menghitung nilai ∆𝑃1(k) dan ∆𝑄1 berdasarkan persamaan (2.42)
dan (2.43)
40
(2.53)
(𝑘+1)
6. Menghitung nilai 𝛿 (k+1) dan 𝑉 berdasarkan persamaan (2.55)
dan (2.56)
(𝑘+1)
7. Hasil nilai 𝛿 (k+1) dan 𝑉 dimasukkan kedalam persamaan (2.40)
Pada sistem yang terdiri n bus, persamaan untuk penyelesaian aliran daya
sebanyak (n-1), yang dalam matriks dapat dinyatakan dalam bentuk (Stevenson,
1990:187) : [7]
∆𝑃 J1 J2 ∆∅
=
∆𝑄 J3 J4 ∆𝑉
41
Atau
−1
∆∅ J1 J2 ∆𝑃
=
∆𝑉 J3 J4 ∆𝑄
Keterangan :
ΔP dan ΔQ : Selisih daya aktif dan daya reaktif antara nilai yang diketahui
J1, J2, J3, dan J4 disebut sub matriks Jacobian dari matriks Jacobian J.
Sub matrik jacobian disebut sebagai matrik jacobian yang mempunyai elemen
Sub matrik J1 :
Sub matrik J2 :
Sub matrik J3 :
42
Sub matrik J4 :
Metode Newton Raphson secara pendekatan, bila perubahan kecil pada suatu
demikian pula perubahan kecil pada sudut fasa juga dianggap tidak banyak
J2 dan J3 adalah sama dengan nol, oleh karena itu persamaan menjadi
∆𝑃 J1 0 ∆∅
=
∆𝑄 0 J4 ∆𝑉
Hanya melakukan proses iterasi sebanyak 1 kali, sudah diperoleh suatu harga
kartesian juga dapat diperoleh dengan cara mengabaikan harga elemen- elemen
bukan diagonal dari sub matrik J1, J2, J3 dan J4 dari matrik jacobiannya.
43
bekerja dalam keadaan offline untuk simulasi tenaga listrik, online untuk
sistem transmisi maupun sistem distribusi tenaga listrik.ETAP ini awalnya dibuat
manajemen energi secara real time, simulasi, kontrol, dan optimasi sistem tenaga
listrik, (Awaluddin, 2007). ETAP dapat digunakan untuk membuat proyek sistem
tenaga listrik dalam bentuk diagram satu garis (one line diagram) dan jalur
sistem pentanahan untuk berbagai bentuk analisis, antara lain: aliran daya,
hubung singkat, starting motor, trancient stability, koordinasi relay proteksi dan
rangkaian yang dapat diedit langsung dari diagram satu garis dan atau jalur
dengan tampilan gambar single line diagram/diagram satu garis . Program ini
Sistem operational yang ada pada program sangat mirip dengan sistem
operasi pada kondisi real nya. Misalnya, ketika Anda membuka atau menutup
status operasi suatu motor, dan utnuk kondisi de-energized pada suatu elemen
dan sub-elemen sistem ditunjukkan pada gambar single line diagram dengan
warna abu-abu.
sistem logika, sistem mekanik, dan data fisik dari suatu elemen yang
subuah kabel, tidak hanya berisikan data kelistrikan dan tentang dimensi fisik
nya, tapi juga memberikan informasi melalui raceways yang di lewati oleh
kabel tersebut. Dengan demikian, data untuk satu kabel dapat digunakan
untuk dalam menganalisa aliran beban (load flow analysis) dan analisa
dan parameter koneksi serta perhitungan ampacity derating suatu kabel -yang
Etap Power Station memiliki data yang detail untuk setiap elemen
entri data suatu elemen. Data-data yang ada pada program ini telah di
masukkan sesuai dengan data-data yang ada di lapangan untuk berbagai jenis
Flow (aliran daya), Short Circuit (hubung singkat), motor starting, harmonisa,
mempermudah desain suatu sistem kelistrikan. Library ini dapat diedit atau
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bekerja dengan ETAP PowerStation
adalah :
3. Standar yang dipakai, biasanya mengacu pada standar IEC atau ANSII,
penghubung bus dan status. Semua data elemen AC dimasukkan dalam editor
yang telah dipertimbangkan oleh para ahli teknik. Daftar seluruh elemen
AC pada software power station ETAP ada pada AC toolbar ditunjukkan pada
gambar 2.13
Elemen-elemen AC di ETAP
1. Transformator
2. Generator
power station ETAP berupa rating KV, rating MW, dan mode kerja yang ditampilkan
pada bagian atas informasi editor generator. Simbol generator sinkron pada power
3. Load
Beban listrik sistem distribusi tenaga listrik dimasukkan dalarn editor power
station ETAP berupa rated kV dan MVA yang ditampilkan pada bagian atas
iriformasi editor load. Di ETAP terdapat dua macam beban, yaitu beban statis dan
beban dinamis. Simbol load pacla power station software ETAP ditunjukkan pada
gambar 2.16
4. Pemutus Rangkaian
rangkaian listrik dari kerusakan yang disebabkan oleh kelebihan beban atau hubungan
5. Bus
Bus AC atau node sistem distribusi tenaga listrik dimasukkan dalam editor
power station software ETAP.Editor bus sangat membantu untuk pemodelan berbagai
tipe bus dalam sistem tenaga listrik.Generator, motor dan beban statik adalah elemen
Elemen-elemen di ETAP
Suatu sistem tenaga terdiri atas sub-sub bagian, salah satunya adalah aliran
daya dan hubung singkat. Untuk membuat sirnulasi aliran daya dan hubung singkat,
maka data-data yang dibutuhkan untuk menjalankan program simulasi antara lain:
49
1. Data Generator
2. Data Transformator
4. Data Beban
5. Data Bus
Program analisis aliran daya pada software ETAP dapat menghitung tegangan pada
tiap-tiap cabang, aliran arus pada sistem tenaga listrik, dan aliran daya yang mengalir
pada sistem tenaga listrik.Metode perhitungan aliran daya dapat dipilih untuk
pada software ETAP ada tiga, yaitu: Newton Raphson, Fast-Decouple dan Gauss
Gambar dari kiri ke kanan menunjukkan tool dan toolbar aliran daya, yaitu:
1. Run Load Flow adalah icon toolbar aliran daya yang menghasilkan atau
2. Update Cable Load Current adalah icon toolbar untuk merubah kapasitas arus
3. Display Option adalah bagian tombol untuk menampilkan hasil aliran daya.
4. Alert adalah icon untuk menampilkan batas kritis dan marginal dari hasil
5. Report Manager adalah icon untuk menampilkan hasil aliran daya dalam
bentuk
METODE PENELITIAN
sistematik dan ilmiah untuk mengamati dan menganalisis suatu permasalahan dimana
dan menguji suatu pengetahuan (Sigit, 2015 : 50). Adapun hal-hal yang dibahas
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat, nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
[11]
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan . Dalam penelitian ini, yang
menjadi variabel adalah aliran daya yang terdapat pada sistem tenaga listrik di PT
Pada peoses penelitian ini alat dan bahan yang digunakan adalah :
51
52
2. Alat perhitungan
Mulai
Pengambilan data:
Power grid (KV)
Generator set (KVA)
Transformator (KVA)
Kabel saluran (R,X,LA)
Beban (A)
Analisa pembebanan
trafo, rugi daya, drop
tegangan.
selesai
adalah pekerjaan yang penting dalam penelitian akan tetapi mengumpulkan data
jauh lebih penting. Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan dalam
1. Wawancara
workshop, dan Section supervisor teknik utility PT. Indofood CBP Sukses
2. Observasi
3. Studi Pustaka
4. Analisis
Sumber data merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto
2010: 172). Dalam penelitian ini, sumber datanya adalah sistem ketenagalistrikan
yang terdapat di PT. Indofood CBP Sukses Makmur divisi food seasoning
c. Frekuensi : 50 Hz
b. Frekuensi : 50 Hz
c. Tegangan : 230/400 V
e. Rpm : 1500/1800
f. Arus : 1876 A
b. PF : 0,8
c. Frekuensi 50 Hz
d. Rpm : 1500
e. Tegangan : 380/220 V
55
f. Arus : 230 A
d. Tegangan primer : 20 KV
h. Frekuensi : 50 Hz
a. Tegangan kerja : 20 KV
a. Tegangan kerja : 20 KV
7. Circuit breaker
Data-data pengaman circuit braker yang terpasang pada panel LVMDP dan
9. Kapasitor bank
10. Kabel
food seasoning dimuat dalam tabel 3.4 dan tabel 3.5 – 3.8 merupakan
Tabel 3.4 Kabel jaringan outgoing sistem tenaga listrik PT. Indofood
Nilai (ohm)
Keterangan Jenis Length Luas
R X Z
Incoming trafo XLPE 20 KV 0,568 0,174 0,594 252 m 70 mm²
Outgoing trafo NYY 0,6/1 0,0216 0,048 0,05264 10 m 4x750 mm²
filler saus NYY 0,6/1 0,0742 0,10404 0,12779 216 m 300 mm²
packing saus NYY 0,6/1 0,092 0,10452 0,13924 215 m 240 mm²
office saus NYY 0,6/1 0,092 0,09096 0,12937 205 m 240 mm²
workshop NYY 0,6/1 0,6195 0,0996 0,62746 82 m 35 mm²
utility NYY 0,6/1 0,3107 0,10932 0,32937 16 m 70 mm²
gudang PM NYY 0,6/1 0,3107 0,10932 0,32491 240 m 70 mm²
office utama NYY 0,6/1 0,1454 0,09204 0,17208 210 m 150 mm²
UPL NYY 0,6/1 0,159 0,0876 0,18153 210 m 150 mm²
Warehouse NYY 0,6/1 0,2297 0,09288 0,24777 25 m 95 mm²
kecap/sirup NYY 0,6/1 0,0742 0,10404 0,12779 173 m 300 mm²
bubur NYY 0,6/1 0,0742 0,10404 0,12779 173 m 300 mm²
boiler batubara NYY 0,6/1 0,1819 0,10608 0,21057 205 m 120 mm²
kompressor 1 NYY 0,6/1 0,2297 0,09288 0,24777 15 m 95 mm²
kompressor 2 NYY 0,6/1 0,2297 0,09288 0,24777 17 m 95 mm²
colling tower NYY 0,6/1 0,2297 0,09288 0,24777 43 m 95 mm²
capasitor bank NYY 0,6/1 0,0641 0,0852 0,10662 5m 400 mm²
11. Beban
Pengaman terpasang dan terpakai beban dimuat dalam tabel 3.6, 3.7 dan 3.8
Data-data sistem tenaga listrik yang diperoleh dari hasil wawancara dan
software ETAP terlebih dahulu menggambar diagram garis tunggal dari sistem
parameter data setiap komponen sistem tenaga listrik tersebut, jika input data
sudah lengkap kemudian pilih metode aliran daya pada study case yaitu metode
newton raphson. Untuk lebih jelasnya, maka tahap-tahap untuk analisis aliran
2. Data Masukan
3. Eksekusi program
gambar 3.5 :
63
c. Pilih run load flow seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.6
Untuk melihat hasil secara lengkap, pilih menu toolbar load analyzer, maka akan
muncul laporan yanga akan dapat kita download menjadi excel maupun pdf.
BAB IV
trafo step down pada substation. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi
besar arus, dan tegangan. Dengan penelitian ini juga dapat mengetahui tentang
perencanaan kedepan jika ada penambahan beban mesin induktif. Berikut hasil
a. Hasil daya aktif dan reaktif pada saluran beban menggunakan ETAP pada
tabel 4.1 :
64
65
Tabel 4.1 Hasil nilai daya aktif, daya reaktif, dan daya semu pada Etap
Hasil aliran daya pada ETAP seperti pada tabel 4.1 terlihat dari setiap bus
beban. Aliran daya paling besar pada bagian sirup/kecap karena memang rating
dari setiap mesin di bagian kecap/sirup paling besar. Hasil aliran dayanya sebesar
daya aktif 147 KW, daya reaktif sebesar 91 Kvar, daya semu sebesar 173 Kva,
besarnya arus yang mengalir 265 Ampere dengan power factor 0,84. Menurut
persamaan daya pada sistem 3 fasa seimbang (2.11 dan 2.12), maka:
66
S = V. I. √3
P = V.I. cos ∅ √3
𝑃 146,510
Nilai cos ∅ berdasarkan rumus segitiga daya = = 174,417 = 0,8399
𝑆
S = V. I √3
P = V. I. cos∅ √3
b. Hasil besar Losses dan voltage drop dimuat dalam tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil rugi daya dan tegangan jatuh pada Etap
Tabel 4.3 merupakan hasil dari besarnya rugi daya dan tegangan jatuh di
beberapa lokasi sistem jaringan yang ada di PT. Indofood divisi food
seasoning.
Besarnya rugi daya yang terdapat pada lokasi paling besar terjadi pada
kecap/sirup Plosses = 2,705 KW, Qlosses = 3,793 Kvar dan tegangan jatuhnya Vd
= 2,35 %. Persamaan besarnya rugi daya pada jaringan 3 fasa (2.22) adalah
sebagai berikut :
68
Kecap/sirup :
Plosses = 3xI2 x R x L
2,704
Persentase rugi daya aktif = 146,510 x 100% = 1,85 %
Qlosses = 3x I2 x X x L
Plosses = 3 x I2 x R x L
Qlosses = 3 x I2 x X x L
1,73 𝑥 𝐿 𝑥 𝐼 𝑥 𝑐𝑜𝑠 ∅
∆V = 𝑞𝑥𝜆
4,2488
∆U = x 100 %
380
= 1,11 %
1,73 𝑥 𝐿 𝑥 𝐼 𝑥 𝑐𝑜𝑠 ∅
∆V = 𝑞𝑥𝜆
0,099
∆U = x 100%
380
= 0,02 %
Dari hasil perhitungan daya load bus maka perhitungan besarnya beban
S = V. I √3
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖
Persentase pemakaian = 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 x100%
𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
718,734 𝐾𝑣𝑎
= x 100%
1250 𝐾𝑣𝑎
= 57,49 %
kondisi pembebanan trafo dan power backup genset masih dalam kondisi
22,51% agar senantiasa terjaga pembebanan tidak melebihi 80% dari kapasitas
transformator dan power back up genset sesuai dengan SPLN NO.50 TAHUN
1997 yaitu batas pembebanan trafo berada pada kisaran 50% - 60% dan dapat
dibebani hingga batas ideal pembebanan trafo dengan pertimbangan susut umur
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Dari hasil penelitian aliran daya listrik di PT. Indofood CBP Sukses Makmur
divisi food seasoning bahwa kondisi sistem kelistrikan secara keseluruhan dalam
1. Nilai daya pada beban kecap/sirup sebesar daya aktif (P) 146,510 KW, daya
reaktif (Q) sebesar 87,105 Kvar, dan daya semu (S) sebesar 174,417 KVA
dengan factor daya 0,8399. Daya pada load bus sebesar daya aktif (P) 705,194
KW, daya reaktif (Q) sebesar 287,493 Kvar dan daya semu (S) sebesar
standar SPLN No.50 Tahun 1997 dengan batas maksimal pembebanan sebesar
80%
2. Besar nilai rugi daya pada bagian kecap/sirup sebesar rugi daya aktif 2,704
KW dengan persentase rugi daya 1,85 % dan rugi daya reaktif sebesar 3,792
Kvar dengan persentase rugi daya 4,35 % . Untuk rugi daya pada Load bus
sebesar rugi daya aktif 29,887 KW dengan persentase 4,15 % dan rugi daya
71
72
reaktif sebesar 6,64 Kvar dengan persentase rugi daya 2,3 %. Hal ini
3. Hasil nilai jatuh tegangan berdasarkan perhitungan rumus jaringan tiga fasa,
nilai jatuh tegangan pada bagian sirup sebesar 4,2488 dengan persentase jatuh
tegangan 1,11%. Untuk jatuh tegangan pada Load bus adalah 0,099 V dengan
persentase jatuh tegangan 0,02 %. Nilai tersebut masih diijinkan karena masih
5.2 SARAN
Saran yang didapatkan dari analisa aliran daya menggunakan program ETAP
adalah :
1. Hal-hal yang harus diperhatikan dari hasil simulasi program ETAP adalah
alokasi daya aktif, daya reaktif dan tegangan yang didinginkan pada bus.
2. Hasil analisa aliran daya menggunakan ETAP di PT. Indofood CBP divisi
1. Destiarini, Titin. 2009. Studi & Analisa Aliran Daya Pada Sistem Sumatra Utara-
2. Jusmedy, Fery. 2007. Skripsi. Medan : Jurusan Teknik Elektro Universitas Sumatra
Utara
3. Niagara, G.A. 2015. Analisis Aliran Daya Sistem Tenaga Listrik Pada Bagian
Texturizing Di PT. Asia Pasific Fibers Tbk Kendal Menggunakan Software Etap
Power Station 4.0. Skripsi. Semarang : Jurusan Teknik Elektro Universita Negeri
Semarang.
4. Prabowo, H. 2007. Analisis Aliran Daya di Wilayah Kerja PT PLN (Persero) UPT
Semarang.
5. Sigit, A. P. 2015. Analisis Aliran Daya (Load Flow) dalam Sistem Tenaga Listrik
Menggunakan Software ETAP Power Station 4.0.0 di PT. Kota Jati Furnindo
73
74
10. Zuhal. 1998. Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya, Jakarta : PT.
2018.http://www.elektronikabersama.web.id/2012/08/penyelesaian-aliran-daya-
metode-newton.html.
75
Lampiran 1
Lampiran 2
Transformator
Lampiran 3
Cubical 2
78
Lampiran 4
Cubical 1
Generator set
Lampiran 5
Arus
84
BIODATA PENULIS
Nim : C431.13.0050
RiwayatPendidikan:
1. SD N Tugurejo 01 Semarang
2. SMP N 18 Semarang
3. SMK N 4 Semarang