Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KERJA PRAKTIK

Pengendalian Proses Sistem Drainase PLTA Bakaru dengan


Pemodelan Menggunakan Simulink pada Matlab Untuk Penentuan
Kinerja Pompa Serta Rancangan Sistem Drainase dengan Eddy Pump
serta Optisys SLM 2100

Diajukan untuk Memenuhi Mata Kuliah Kerja Praktik


di Departemen Teknik Elektro

Oleh:

Muh. Reyhan Thirza Istaqnalik Ramadhan ; D411 16 313


Andi Fauzan Alim ; D411 16 315
Andi Bau Restu Wardana Ardam ; D411 16 319
Ryan Prayudha ; D411 16 524

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
WILAYAH SULAWESI SELATAN, TENGGARA
DAN BARAT
SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARU
PUSAT LISTRIK PLTA BAKARU

ABSTRAK
Kebutuhan listrik di Indonesia mulai mengalami peningkatan. PT. PLN
sebagai penyedia energi listrik sekarang ini kesulitan untuk mencukupi kebutuhan
energi listrik nasional. Dengan kondisi demikian, maka dibutuhkan pembangkit-
pembangkit listrik dan salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA) Bakaru yang memanfaatkan aliran sungai Mamasa.

Masalah yang dihadapi pada PLTA Bakaru salah satunya pada sistem alat
bantu yaitu sistem drainase. Pompa drainase di PLTA Bakaru tidak dapat bekerja
secara optimal. Terdapatnya banyak sedimentasi yang tidak dihisap dengan baik
oleh pompa membuatnya tidak dapat bekerja dengan efisien. Sensor yang bekerja
tidak sesuai dengan yang diharapkan karena disebabkan oleh sampah yang
menumpuk disekitar sensor. Pemilihan pompa yang tepat juga dibutuhkan agar
sistem drainase tidak mengalami gangguan-gangguan yang tidak diinginkan.

Dari permasalahan yang ada diatas maka dibuatlah simulasi menggunakan


aplikasi Matlab untuk menentukan pompa yang tepat yang dibutuhkan di PLTA
Bakaru dan dilakukan penggantian sensor yang baru yaitu Optisys SLM 2199
sehingga pengukuran ketinggian air dapat dilakukan dengan benar serta
penggantian pompa baru dengan Eddy Pump dengan kinerja lebih optimal.

Dari parameter dilakukan analisa “Penggantian sistem drainase”. Dari


identifikasi masalah yang ada ketidakefisiennya pompa disebabkan oleh
keberadaan sampah dan hasil sedimen pada drainase pit juga menyebabkan
kerusakan pada sensor air (pelampung) hingga menyebabkan sensor tidak
membaca dengan sesuai ketinggian air.

Kata kunci : system drainase, optisys SLM 2100, eddy pump

Teknik Elektro Universitas Hasanuddin i


WILAYAH SULAWESI SELATAN, TENGGARA
DAN BARAT
SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARU
PUSAT LISTRIK PLTA BAKARU

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya lah sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Laporan Kerja Praktik yang berjudul “Pengendalian Proses Sistem
Drainase PLTA Bakaru dengan Pemodelan Menggunakan Simulink pada Matlab
Untuk Penentuan Kinerja Pompa Serta Rancangan Sistem Drainase dengan Eddy
Pump serta Optisys SLM 2100” ini dengan baik dan tepat waktu yang
dilaksanakan oleh Mahasiswa Departemen Teknik Elektro Universitas
Hasanuddin pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan
Barat Sektor Pembangkitan Bakaru, Pusat Listrik PLTA Bakaru Kabupaten
Pinrang.
Dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat yang mendalam, penyusun
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu baik moril maupun materil sehingga pada akhirnya kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik. Dan tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih yang tulus kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya sehingga kegiatan Kerja
Praktik dan penyusunan laporan ini dapat berjalan dengan baik.
2. Keluarga penyusun, atas doa dan dukungannya
3. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Salama Manjang, M.T., selaku Ketua Departemen
Teknik Elektro Universitas Hasanuddin yang telah mengizinkan
pelaksanaan Kerja Praktik.
4. Dr. A. Ejah Umraeni Salam, S.T., M.T., Muh. Anshar, S.T., M.Sc, Ph.D.
dan Dr. – Ing. Faizal Arya Samman, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing
yang telah memberi arahan dan bimbingannya kepada penyusun.
5. Bapak Syamsur, S.T., selaku PLT. Manajer Unit PLTA Bakaru, yang telah
memberi kesempatan kepada penyusun untuk melaksanakan Kerja Praktik
di PLTA Bakaru

Teknik Elektro Universitas Hasanuddin ii


WILAYAH SULAWESI SELATAN, TENGGARA
DAN BARAT
SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARU
PUSAT LISTRIK PLTA BAKARU

6. Bapak Fiqi Amrullah Nor Fiqah, A.Md., selaku pembimbing lapangan


yang telah membimbing penyusun selama melaksanakan Kerja Praktik dan
membantu dalam menyelesaikan Laporan Kerja Praktik.
7. Segenap staf dan pegawai PLTA Bakaru yang secara langsung maupun
tidak langsung telah membantu kami dalam pelaksanaan Kerja Praktik ini.

Penyusun menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan


laporan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penyusun harapkan demi kesempurnaan penyusunan laporan ini kedepannya.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi diri sendiri serta pihak-pihak yang
memerlukannya.

Bakaru, 30 Januari 2019

Penyusun

Teknik Elektro Universitas Hasanuddin iii


WILAYAH SULAWESI SELATAN, TENGGARA
DAN BARAT
SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARU
PUSAT LISTRIK PLTA BAKARU

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................. Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ............................................................................................. x

DAFTAR ISI ...........................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN ...................................... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah ................. Error! Bookmark not defined.

1.2 Tentang PLTA Bakaru ................... Error! Bookmark not defined.

1.2 Definisi Kerja Praktik ....................................................................... 3

1.3 Tujuan Kerja Praktik ........................................................................ 3

1.4 Manfaat Kerja Praktik Bagi Institusi ................................................ 3

1.5 Waktu dan Tempat Kerja Praktik ..................................................... 4

1.6 Metode Pelaksanaan ......................................................................... 4

BAB II DIAGNOSTIC ............................................................................................ 5

2.1 Identifikasi Masalah ......................................................................... 5

2.2 Tool Analysis.................................................................................... 6

2.2.1 Root Cause Problem Solving (RCPS) ..................................... 6

BAB III DESIGN ..................................................................................................... 7

3.1 Idea Generation ................................................................................ 7

3.1.1 Root Cause Problem Solving................................................... 9

3.1.2 Inisiatif Solusi Permasalahan Sistem Drainase Pump ........... 10

3.2 Skala Prioritas ................................................................................. 10

3.3 Workplan ........................................................................................ 11

BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................................... 12

Teknik Elektro Universitas Hasanuddin iv


WILAYAH SULAWESI SELATAN, TENGGARA
DAN BARAT
SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARU
PUSAT LISTRIK PLTA BAKARU

4.1 Action Plan .....................................................................................12

4.1.1 Action For Improvement (AFI) ........................................ 12

4.1.2 Pengumpulan Data ........................................................... 12

A. Studi Literatur .................................................................. 12

B. Identifikasi Masalah ......................................................... 13

C. Konsultasi ke Bagian Operasi dan Pemeliharaan ............. 13

D. Pengumpulan Data ........................................................... 14

E. Inisiatif Strategis .............................................................. 14

BAB V PENUTUP ................................................................................................. 15

5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 15

5.2 Saran ............................................................................................... 15

LAMPIRAN ........................................................................................................... 16

Teknik Elektro Universitas Hasanuddin v


WILAYAH SULAWESI SELATAN, TENGGARA
DAN BARAT
SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARU
PUSAT LISTRIK PLTA BAKARU

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Listrik merupakan energi yang mempunyai peran penting dalam
kehidupan manusia. PT. PLN sebagai penyedia energi listrik sekarang ini
mengalami kesulitan untuk mencukupi kebutuhan energi listrik nasional, hal ini
disebabkan karena kebutuhan listrik jauh lebih besar dibandingkan dengan
kapasitas pembangkitan energi yang ada saat ini. Kondisi demikian, mendorong
untuk mencari dan mengkaji pemanfaatan sumber energi baru, yang sifatnya
terbarukan, murah, ramah lingkungan serta jumlahnya tidak terbatas.
Dari berbagai pembangkit listrik yang ada, dapat dikatakan bahwa
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang memanfaatkan sumber daya alam
berupa air sebagai sumber energinya merupakan yang paling ekonomis dalam
pengoperasiannya serta ramah lingkungan. Pada pembangkit listrik tenaga air
memanfaatkan energi potensial air untuk memutar turbin yang akan menghasilkan
energi mekanik dan diteruskan ke generator untuk diubah menjai energi listrik.
Kondisi geografis Indonesia sangatlah mendukung hal tersebut, wilayah
Indonesia yang memiliki banyak pegunungan-pegunungan dengan sungai-sungai
besar yang mengalir diantaranya. Sungai Mamasa adalah salah satu sungai yang
berpotensi untuk pembangunan PLTA (Bakaru) yang terletak di terletak di Desa
Ullusaddang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Propinsi Sulawesi
Selatan. PLTA Bakaru dengan jenis Run Of River yang langsung memanfaatkan
aliran sungai Mamasa. Air sungai dialihkan dengan menggunakan bendung (dam)
yang dibangun memotong aliran sungai.
PLTA Bakaru adalah pembangkit listrik yang energinya digunakan untuk
mensuplai kebutuhan energi pada sistem kelistrikan Sulawesi Selatan dan
Sulawesi Barat (Sistem Sulselbar). PLTA ini berkapasitas 2x63 MW dengan
kapasitas waduk 6.919.900 m3. Salah satu alat bantu pada PLTA Bakaru adalah
sistem drainase. Jika terjadi kebocoran dari sistem pendingin, bangunan, dan lain-

Teknik Elektro Universitas Hasanuddin 1


WILAYAH SULAWESI SELATAN, TENGGARA
DAN BARAT
SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARU
PUSAT LISTRIK PLTA BAKARU

lain maka air dari kebocoran tersebut akan menuju ke drainase pit yang berada di
bawah power house kemudian dipindahkan ke sungai menggunakan dua pompa
drainase dan sebuah pompa jet untuk keadaan darurat.
Aliran air sungai yang masuk ke dalam waduk, disamping membawa air
juga membawa material lainnya seperti lumpur, sampah, pasir (sedimen) sebagai
hasil erosi di daerah pengaliran sungai di hulu waduk yang dapat menyebabkan
sistem drainase mengalami gangguan. Level sensor yang saat ini digunakan
berfungsi untuk mengukur ketinggian air pada drainase pit tidak dapat bekerja
sesuai fungsi yang diharapkan karena gangguan dari material sampah, lumpur,
dan pasir tersebut. Hal tersebut membuat sensor memberi isyarat yang tidak sesuai
ke pompa drainase yang dapat membuat pompa bekerja pada saat yang tidak
diinginkan dan mengakibat rusaknya pompa.
Berdasarkan uraian diatas maka dibuatlah simulasi sistem drainase
menggunakan Software Matlab dan dilakukan riset mengenai sensor yang tepat
untuk digunakan sehingga dengan laporan ini diharapkan dapat memberikan
solusi dari permasalahan diatas.

1.2 Tentang PLTA Bakaru


PLTA Bakaru merupakan salah satu proyek dilingkungan PT. PLN
(persero). Proyek ini adalah proyek induk pembangkit hidro (HPP) dan transmisi
SulSelra yang berjarak 246 km dari kota Makassar, Sulawesi Selatan. Proyek ini
dibangun untuk memenuhi kebutuhan akan listrik di kota Makassar serta industri
yang berkembang seperti Semen Tonasa dan perusahaan besar lainnya yang
terletak di pantai barat Sulawesi Selatan. Proyek PLTA Bakaru dibangun untuk
meningkatkan penyediaan produksi tenaga non BBM di Sulawesi Selatan. Tenaga
listrik yang dibangkitkan akan disalurkan melalui jaringan transmisi 150 kV,
sepanjang 350 km ke gardu induk Pinrang, Pare-pare, Barru, Sidrap, dan Soppeng.
Untuk tata letak secara geografis PLTA Bakaru berada di Desa Ulu
Saddang dan Desa Bakaru, Kec. Lembang, Kab. Pinrang, Sulawesi Selatan
dengan luas wilayah 630 hektar berupa waduk, perkantoran, power house,

Teknik Elektro Universitas Hasanuddin 2


WILAYAH SULAWESI SELATAN, TENGGARA
DAN BARAT
SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARU
PUSAT LISTRIK PLTA BAKARU

penstock, perumahan karyawan, kantor dana sarana penunjang lainnya. Secara


geografis, PT. PLN (Persero) Pusat Listrik Bakaru terletak pada
3o27’00.00”S119o38’00.00”T. PLTA Bakaru memanfaatkan potensi air dari
sungai Mamasa, yang merupakan anak sungai Saddang yang dikembangkan
menjadi tenaga listrik sebesar 2x63 MW. Dimana air sungai dialihkan dengan
menggunakan dam yang dibangun memotong aliran sungai. Air sungai ini
kemudian disalurkan kebangunan air PLTA.
PLTA Bakaru merupakan PLTAyang menggunakan bendungan tipe run
off river yang terdiri atas 2 (dua) unit turbin air tipe francis dan memanfaatkan
aliran sungai Mamasa dengan elevasi 615.50 mdpl, serta dilengkapi dengan
pengatur waduk harian untuk mengatur limpasan harian dari sungai Mamasa.

1.3 Definisi Kerja Praktik


Kerja Praktik adalah program magang mahasiwa pada institusi yang
bergerak dibidang ilmu pengetahuan tertentu atau bidang lain yang relevan
dengan ilmu pengetahuan tersebut. Kerja Praktik merupakan salah satu
persyaratan wajib yang diikuti oleh setiap mahasiswa sebelum memperoleh gelar
kesarjanaannya. Kerja Praktik memiliki bobot sks dan minimal waktu pelaksanaan
yang berbeda-beda tergantung pada kebijakan kurikulum universitas dan jurusan
masing-masing.

1.4 Tujuan Kerja Praktik

Tujuan umum dari kerja Praktik yang dilakukan adalah untuk mengadakan
perpaduan antara ilmu yang telah didapatkan di bangku perkuliahan dengan
kejadian-kejadian di lapangan sebagai objek penerapan teori. Disamping itu
merupakan suatu persyaratan untuk memenuhi kurikulum pada Jurusan Teknik
Elektro, Universitas Hasanuddin, Gowa.

1.5 Manfaat Kerja Praktik Bagi Institusi


a. Institusi dapat memanfaatkan mahasiswa Kerja Praktik dalam membantu
menyelesaikan tugas-tugas di unit kerja.

Teknik Elektro Universitas Hasanuddin 3


WILAYAH SULAWESI SELATAN, TENGGARA
DAN BARAT
SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARU
PUSAT LISTRIK PLTA BAKARU

b. Institusi mendapat alternatif calon karyawan yang telah dikenal mutu


dan kredibilitasnya.
c. Menciptakan kerjasama yang baik antara Jurusan Elektro Fakultas
Teknik UNHAS dan Unit PLTA Bakaru.

1.6 Waktu dan Tempat Kerja Praktik


Tempat pelaksanaan kerja Praktik pada PT. PLN (Persero) Pembangkitan
Bakaru unit PLTA Bakaru. Waktu pelaksanaan kerja Praktik dari tanggal 2
Januari 2019 – 1 Februari 2019.

1.7 Metode Pelaksanaan


Dalam mendapatkan data guna penyusunan laporan Kerja Praktik di PT.
PLN (Persero) Pembangkitan Bakaru unit PLTA Bakaru kami menggunakan
metode penulisan sebagai berikut:
1. Pengamatan di Lapangan.
Pengamatan dimaksudkan untuk memperoleh data-data aktual yang
merupakan gambaran nyata yang terjadi pada PT. PLN (Persero)
Pembangkitan Bakaru unit PLTA Bakaru dengan jalan:
a. Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung jalannya
proses yang menjadi tinjauan umum penyusun.
b. Wawancara, yaitu untuk mendapatkan data yang diperlukan dengan
melakukan wawancara langsung dengan narasumber dalam hal ini
karyawan perusahaan yang memberikan penjelasan dan data yang
berhubungan dengan objek penulisan dalam laporan ini.

2. Penelitian Kepustakaan
Penelitian kepustakaan ini merupakan penelitian untuk landasan teori dari
laporan ini dengan jalan membaca berbagai macam literatur baik yang
bersumber dari buku-buku ilmiah milik pribadi maupun yang bersumber
dari arsip kepustakaan milik perusahaan serta internet.

Teknik Elektro Universitas Hasanuddin 4


WILAYAH SULAWESI SELATAN, TENGGARA
DAN BARAT
SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARU
PUSAT LISTRIK PLTA BAKARU

BAB II
DIAGNOSTIC
2.1 Identifikasi Masalah
Kebocoran air pada turbin, sistem pendingin dan beberapa peralatan
lainnya pada gedung pembangkit (Power House) akan ditampung pada
penampungan drainage pit yang terletak di dasar gedung Power House.
Selanjutnya air akan dibuang menuju sungai dengan menggunakan dua pompa
drainage pump dan sebuah jet pump untuk penggunaan darurat.
Sistem drainase pada power house ini dapat beroperasi secara otomatis
menggunakan pompa drainase. Pompa drainase beroperasi berdasarkan level air
pada drainage pit. Pengaturan setting point pompa dengan cara sebagai berikut :
a. Mengatur saklar pemilih pompa No.A dan No. B diposisi “A” atau “B”
pada Motor Control Center (MCC).
b. Jika saklar telah diatur pada posisi “A”, maka pompa No. A sebagai pompa
utama, dan pompa No.B akan siaga atau stand-by. Jika saklar di atur pada
posisi “B”, pompa No. B pompa utama, dan pompa No. A akan siaga atau
stand-by.
c. Pada keadaan normal, pompa utama akan dapat beroperasi sesuai dengan
ketinggian air di dalam drainage pit.
d. Jika ketinggian air di dalam drainage pit telah mencapai 1.7 m, maka saklar
ketinggian akan mulai mengoperasikan pompa utama.
e. Jika ketinggian air didalam drainage pit telah mencapai 1.8 m, maka saklar
ketinggian akan mulai mengoperasikan pompa siaga.
f. Jika ketinggian air didalam drainage pit mencapai 1.9 m. maka saklar
ketinggian air akan dapat mengoperasikan jet pump.
g. Jika ketinggian air di drainage pit terus mencapai hingga 2.0 m. maka saklar
ketinggian air akan mengoperasikan alarm.
Pompa drainage menyala berdasarkan pengaturan level ketinggian air
pada sensor water level dan juga dari tingkat besar kecilnya kebocoran pada unit
pembangkit. Namun kondisi saat ini yaitu tidak efektifnya sensor dalam
pembacaan ketinggian air dan penggunaan pompa yang kurang tepat.

Teknik Elektro Universitas Hasanuddin 5


WILAYAH SULAWESI SELATAN, TENGGARA
DAN BARAT
SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARU
PUSAT LISTRIK PLTA BAKARU

2.2 Tools Analysis


2.2.1 Root Cause Problem Solving (RCPS)
Untuk menentukan penyelesaian masalah yang tepat dari beberapa
alternatif penyelesaian masalah yang bisa dilakukan, maka kami membuat
RCPS untuk memilih solusi mana yang mudah dalam
mengimplementasikannya dan memberikan dampak yang positif.

Teknik Elektro Universitas Hasanuddin 6


WILAYAH SULAWESI SELATAN, TENGGARA
DAN BARAT
SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARU
PUSAT LISTRIK PLTA BAKARU

BAB III
DESIGN (OFI)
3.1 Idea Generation
Pada perumusan OFI (Opportunity for Improvement) kita dapat
menemukan akar-akar permasalahan yang ada pada setiap penugasan tersebut
melalui identifikasi masalah yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Setelah
akar-akar permasalahan ditemukan selanjutnya ditetapkan beberapa akar
permasalahan yang akan diselesaikan berdasarkan pertimbangan analisa yang
relevan. Berdasarkan akar permasalahan yang terpilih tersebut, maka dibuat
perumusan OFI dan pembahasannya. Kesimpulan dari OFI ini menjadi acuan
untuk melaksanakan kegiatan yang dituangkan dalam AFI (Action For
Improvement). Dalam hal ini penulis memberikan solusi-solusi atau inisiatif
strategis untuk sistem drainase pada PLTA Bakaru.

3.1.1 Root Cause Problem Solving (RCPS)


Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dibahas, dapat
dirumuskan suatu diagram Root Cause Failure Analysis (RCFA) untuk
menentukan langkah-langkah apa yang akan dapat dilakukan sebagai
upaya mengoptimalkan sistem operasi drainage pump. Berikut
merupakan diagram RCPS:

Teknik Elektro Universitas Hasanuddin 7


WILAYAH SULAWESI SELATAN, TENGGARA
DAN BARAT
SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARU
PUSAT LISTRIK PLTA BAKARU

Gambar 4. Root Cause Problem Solving (RCPS)

Teknik Elektro Universitas Hasanuddin 8


WILAYAH SULAWESI SELATAN, TENGGARA
DAN BARAT
SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARU
PUSAT LISTRIK PLTA BAKARU

3.1.2 Inisiatif Solusi Permasalahan Sistem Operasi Drainage Pump


Berdasarkan Root Cause Problem Solution (RCPS) diatas,
dihasilkan beberapa inisiatif open yang penulis rekomendasikan guna
meningkatkan efisiensi sistem operasi Drainage Pump. Berikut adalah
insiatif open dari diagram RCPS:
2.1 Melakukan penggantian water level sensor
2.2 Melakukan penggantian drainage pump
2.3 Pembersihan drainage pit dilakukan secara rutin dengan selang
waktu 1 bulan

3.2 Skala Prioritas


TINGGI

2 1
Potensial Impact
SEDANG

3
RENDAH

SULIT SEDANG MUDAH


Easy of Implementations

Gambar 5. Skala Prioritas

Teknik Elektro Universitas Hasanuddin 9


WILAYAH SULAWESI SELATAN, TENGGARA
DAN BARAT
SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARU
PUSAT LISTRIK PLTA BAKARU

3.3 Workplan
Dalam proses On The Job Trainning di PT. PLN (Persero) Sektor Bakaru
Unit PLTA Bakaru kami membuat workplan atau rencana kerja untuk
menunjang proses pembuatan PA, yaitu “Pengendalian Proses Sistem
Drainase PLTA Bakaru dengan Pemodelan Menggunakan Simulink pada
Matlab Untuk Penentuan Kinerja Pompa Serta Rancangan Sistem Drainase
dengan Eddy Pump serta Optisys SLM 2100” yang terdiri dari beberapa
penugasan sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi Masalah Drainage Pump
2. Pengambilan Data Drainage Pump
3. Perhitungan Data Drainage Pump
4. Penyusunan Data Drainage Pump
5. Penyusunan Laporan
Sesuai dengan penugasan tersebut, kami membuat perencanaan kerja
(workplan) untuk dapat menyelesaikan penugasan yang diberikan selama
45 hari. Program kerja beserta alokasi waktu dari penugasan ini dapat dilihat
di tabel dibawah ini:

Tabel. Kegiatan Penugasan


No Penugasan Target (Hari)

1 Mengidentifikasi masalah pada Drainage Pump 5

2 Melakukan pengambilan data Drainage Pump 2

3 Melakukan perhitungan data Drainage Pump 5

4 Melakukan penyusunan data Drainage Pump 5

5 Melakukan Penyususnan buku dan power point 10

Jumlah Hari Efektif 27

Teknik Elektro Universitas Hasanuddin 10


WILAYAH SULAWESI SELATAN, TENGGARA
DAN BARAT
SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARU
PUSAT LISTRIK PLTA BAKARU

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Action Plan
4.1.1 Actions For Improvement (AFI)
Permasalahan yang terjadi pada sistem drainase, dapat ditanggulangi
dengan cara mencari faktor-faktor penyebab permasalahannya, kemudian
dianalisis serta mencari solusi yang tepat guna mengatasi hal tersebut.
Metode penyelesaian masalah dapat dijelaskan sebagai berikut:

Solusi

Pengambilan Data

Studi Literatur

Konsultasi

Menganalisa Permasalahan

Gambar 7. Skema penyelesaian permasalahan


4.1.2 Pengumpulan Data
Sebagai upaya merancang sistem drainase yang baru, penulis
melakukan beberapa hal sebagai berikut:
A. Studi Literatur
Untuk menyelesaikan project assignment yang diberikan, maka
dilakukannya sebuah studi literatur. Studi literatur dilakukan dengan
mempelajari tentang teori dasar dari perancangan drainage pit yang baru,
serta berdiskusi mentor dan co-mentor. Diskusi juga dilanjutkan dengan
pegawai-pegawai yang berkompeten dibidangnya yaitu departemen
operasi dan pemeliharaan dan departemen operasi.

Teknik Elektro Universitas Hasanuddin 11


WILAYAH SULAWESI SELATAN, TENGGARA
DAN BARAT
SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARU
PUSAT LISTRIK PLTA BAKARU

Adapun perancangan sistem drainase baru pada unit PLTA Bakaru


dilakukan umtuk mencari solusi dari permasalahan-permasalahan yang
terjadi, seperti tidak beroperasinya sensor level air dengan baik dan
jalannya pompa air secara otomatis walaupun tidak ada air yang masuk
dalam pompa.
B. Identifikasi Masalah
Dalam pelaksanakan OJT yang berbasis project ini, langkah pertama
yang penulis lakukan adalah mengidentifikasi masalah-masalah yang
sering menyebabkan kerusakan pada peralatan sistem drainase, karena
topik penulis terlalu luas penulis menentukan untuk mengidentifikasi
masalah mengenai penyebab kerusakan pada sensor dan pompa sebagai
fokus dalam pembahasan.
Langkah-langkah dalam penyusunan idenfikasi masalah adalah
sebagai berikut :
1. Menentukan topik masalah yang akan diangkat sebagai judul
dalam penyusuan laporan.
2. Survei langsung ke B2 dan B3 di unit PLTA Bakaru, untuk
melihat kondisi kondidsi sistem drainase yang ada dan keadaan
kebocoran air yang terjadi.
3. Aktif bertanya kepada Supervisor atau staff karyawan lainnya
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan sistem drainage pit.
4. Konsultasi dengan mentor dan co-mentor mengenai data-data atau
informasi yang telah diperoleh.
5. Melakukan analisa terhadap data-data yang telah dikumpulkan.
6. Menarik kesimpulan dan memberikan rekomendasi

C. Konsultasi ke Bagian Operasi dan Pemeliharaan


Setelah mengetahui permasalahan yang melatar belakangi
kurang efektifnya sistem drainase, kami berusaha melengkapi
beberapa kekurangan yang ada sebelumnya dengan melakukan
konsultasi ke Bagian Operasi dan Pemeliharaan untuk mengetahui

Teknik Elektro Universitas Hasanuddin 12


WILAYAH SULAWESI SELATAN, TENGGARA
DAN BARAT
SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARU
PUSAT LISTRIK PLTA BAKARU

tentang sensor dan kinerja pompa. Kekurangan dari sistem yang ada
yaitu kesalahan pembacaan pada sensor water level yang sekarang,
dimana sensor water level menggunakan sistem bandul yang bisa
stuck sehingga mengakibatkan kesalahan pembacaan ketinggian air
pada drainase pit dan juga pompa yang bekerja kurang optimal.
D. Pengumpulan Data
Setelah melakukan identifikasi masalah dan konsultasi ke Bagian
Operasi dan Pemeliharaan kami melakukan pengumpulan data yakni
data – data tentang intensitas start-stop dari pompa drainase dan
peralatan – peralatan yang ada pada sistem drainase, serta jenis sensor
yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan sensor
yang baru.
E. Inisiatif Strategis
Inisiatif strategis adalah metode untuk memberikan solusi yang
terbaik dari setiap permasalahan yang ada. Berdasarkan permasalahan
yang ada, dapat direncanakan beberapa rekomendasi dan
pembaharuan yang dapat dilakukan oleh Unit PLTA Bakaru yang
mengalami masalah tersebut. Sehingga Unit dapat mengatasi masalah
sesuai target yang telah diberikan.

Teknik Elektro Universitas Hasanuddin 13


WILAYAH SULAWESI SELATAN, TENGGARA
DAN BARAT
SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARU
PUSAT LISTRIK PLTA BAKARU

BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Dari hasil Analisa dan pengumpulan data maka permasalahan pada
sensor-sensor drainage pit dapat ditanggulangi dengan:

1. Pemasangan jenis sensor baru yaitu sensor Optisys SLM 2100


2. Penggantian jenis pompa yang baru yaitu Eddy Pump

5.2. Saran
1. Melakukan studi literatur lebih lanjut mengenai permasalahan
sedimentasi atau lumpur yang tidak dihisap secara menyeluruh pada
drainage pit.

Teknik Elektro Universitas Hasanuddin 15


WILAYAH SULAWESI SELATAN, TENGGARA
DAN BARAT
SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARU
PUSAT LISTRIK PLTA BAKARU

LAMPIRAN

Gammbar 5.1 Rancangan Sistem Drainase baru Dengan Eddy Pump dan sensor
Optisys SLM 2100

Teknik Elektro Universitas Hasanuddin 16


WILAYAH SULAWESI SELATAN, TENGGARA
DAN BARAT
SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARU
PUSAT LISTRIK PLTA BAKARU

Gambar 5.2 Optisys SLM 2100

Teknik Elektro Universitas Hasanuddin 17


WILAYAH SULAWESI SELATAN, TENGGARA
DAN BARAT
SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARU
PUSAT LISTRIK PLTA BAKARU

Gambar 5.3 Kegiatan Pembersihan Panel PLTA Bakaru


(Prefentive Maintenance)

Gambar 5.4 Kegiatan Pembersihan di Ruangan Diesel PLTA Bakaru

Teknik Elektro Universitas Hasanuddin 18


WILAYAH SULAWESI SELATAN, TENGGARA
DAN BARAT
SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARU
PUSAT LISTRIK PLTA BAKARU

Gambar 5.5 Ruangan Operator PLTA Bakaru

Gambar 5.5 Ruangan Lobby Power House PLTA Bakaru

Teknik Elektro Universitas Hasanuddin 19


WILAYAH SULAWESI SELATAN, TENGGARA
DAN BARAT
SEKTOR PEMBANGKITAN BAKARU
PUSAT LISTRIK PLTA BAKARU

Gambar 5.3 Pengamatan Penstock PLTA Bakaru

Teknik Elektro Universitas Hasanuddin 20

Anda mungkin juga menyukai