Oleh:
ABSTRAK
Kebutuhan listrik di Indonesia mulai mengalami peningkatan. PT. PLN
sebagai penyedia energi listrik sekarang ini kesulitan untuk mencukupi kebutuhan
energi listrik nasional. Dengan kondisi demikian, maka dibutuhkan pembangkit-
pembangkit listrik dan salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA) Bakaru yang memanfaatkan aliran sungai Mamasa.
Masalah yang dihadapi pada PLTA Bakaru salah satunya pada sistem alat
bantu yaitu sistem drainase. Pompa drainase di PLTA Bakaru tidak dapat bekerja
secara optimal. Terdapatnya banyak sedimentasi yang tidak dihisap dengan baik
oleh pompa membuatnya tidak dapat bekerja dengan efisien. Sensor yang bekerja
tidak sesuai dengan yang diharapkan karena disebabkan oleh sampah yang
menumpuk disekitar sensor. Pemilihan pompa yang tepat juga dibutuhkan agar
sistem drainase tidak mengalami gangguan-gangguan yang tidak diinginkan.
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya lah sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Laporan Kerja Praktik yang berjudul “Pengendalian Proses Sistem
Drainase PLTA Bakaru dengan Pemodelan Menggunakan Simulink pada Matlab
Untuk Penentuan Kinerja Pompa Serta Rancangan Sistem Drainase dengan Eddy
Pump serta Optisys SLM 2100” ini dengan baik dan tepat waktu yang
dilaksanakan oleh Mahasiswa Departemen Teknik Elektro Universitas
Hasanuddin pada PT. PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan
Barat Sektor Pembangkitan Bakaru, Pusat Listrik PLTA Bakaru Kabupaten
Pinrang.
Dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat yang mendalam, penyusun
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu baik moril maupun materil sehingga pada akhirnya kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik. Dan tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih yang tulus kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya sehingga kegiatan Kerja
Praktik dan penyusunan laporan ini dapat berjalan dengan baik.
2. Keluarga penyusun, atas doa dan dukungannya
3. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Salama Manjang, M.T., selaku Ketua Departemen
Teknik Elektro Universitas Hasanuddin yang telah mengizinkan
pelaksanaan Kerja Praktik.
4. Dr. A. Ejah Umraeni Salam, S.T., M.T., Muh. Anshar, S.T., M.Sc, Ph.D.
dan Dr. – Ing. Faizal Arya Samman, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing
yang telah memberi arahan dan bimbingannya kepada penyusun.
5. Bapak Syamsur, S.T., selaku PLT. Manajer Unit PLTA Bakaru, yang telah
memberi kesempatan kepada penyusun untuk melaksanakan Kerja Praktik
di PLTA Bakaru
Penyusun
DAFTAR ISI
LAMPIRAN ........................................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
lain maka air dari kebocoran tersebut akan menuju ke drainase pit yang berada di
bawah power house kemudian dipindahkan ke sungai menggunakan dua pompa
drainase dan sebuah pompa jet untuk keadaan darurat.
Aliran air sungai yang masuk ke dalam waduk, disamping membawa air
juga membawa material lainnya seperti lumpur, sampah, pasir (sedimen) sebagai
hasil erosi di daerah pengaliran sungai di hulu waduk yang dapat menyebabkan
sistem drainase mengalami gangguan. Level sensor yang saat ini digunakan
berfungsi untuk mengukur ketinggian air pada drainase pit tidak dapat bekerja
sesuai fungsi yang diharapkan karena gangguan dari material sampah, lumpur,
dan pasir tersebut. Hal tersebut membuat sensor memberi isyarat yang tidak sesuai
ke pompa drainase yang dapat membuat pompa bekerja pada saat yang tidak
diinginkan dan mengakibat rusaknya pompa.
Berdasarkan uraian diatas maka dibuatlah simulasi sistem drainase
menggunakan Software Matlab dan dilakukan riset mengenai sensor yang tepat
untuk digunakan sehingga dengan laporan ini diharapkan dapat memberikan
solusi dari permasalahan diatas.
Tujuan umum dari kerja Praktik yang dilakukan adalah untuk mengadakan
perpaduan antara ilmu yang telah didapatkan di bangku perkuliahan dengan
kejadian-kejadian di lapangan sebagai objek penerapan teori. Disamping itu
merupakan suatu persyaratan untuk memenuhi kurikulum pada Jurusan Teknik
Elektro, Universitas Hasanuddin, Gowa.
2. Penelitian Kepustakaan
Penelitian kepustakaan ini merupakan penelitian untuk landasan teori dari
laporan ini dengan jalan membaca berbagai macam literatur baik yang
bersumber dari buku-buku ilmiah milik pribadi maupun yang bersumber
dari arsip kepustakaan milik perusahaan serta internet.
BAB II
DIAGNOSTIC
2.1 Identifikasi Masalah
Kebocoran air pada turbin, sistem pendingin dan beberapa peralatan
lainnya pada gedung pembangkit (Power House) akan ditampung pada
penampungan drainage pit yang terletak di dasar gedung Power House.
Selanjutnya air akan dibuang menuju sungai dengan menggunakan dua pompa
drainage pump dan sebuah jet pump untuk penggunaan darurat.
Sistem drainase pada power house ini dapat beroperasi secara otomatis
menggunakan pompa drainase. Pompa drainase beroperasi berdasarkan level air
pada drainage pit. Pengaturan setting point pompa dengan cara sebagai berikut :
a. Mengatur saklar pemilih pompa No.A dan No. B diposisi “A” atau “B”
pada Motor Control Center (MCC).
b. Jika saklar telah diatur pada posisi “A”, maka pompa No. A sebagai pompa
utama, dan pompa No.B akan siaga atau stand-by. Jika saklar di atur pada
posisi “B”, pompa No. B pompa utama, dan pompa No. A akan siaga atau
stand-by.
c. Pada keadaan normal, pompa utama akan dapat beroperasi sesuai dengan
ketinggian air di dalam drainage pit.
d. Jika ketinggian air di dalam drainage pit telah mencapai 1.7 m, maka saklar
ketinggian akan mulai mengoperasikan pompa utama.
e. Jika ketinggian air didalam drainage pit telah mencapai 1.8 m, maka saklar
ketinggian akan mulai mengoperasikan pompa siaga.
f. Jika ketinggian air didalam drainage pit mencapai 1.9 m. maka saklar
ketinggian air akan dapat mengoperasikan jet pump.
g. Jika ketinggian air di drainage pit terus mencapai hingga 2.0 m. maka saklar
ketinggian air akan mengoperasikan alarm.
Pompa drainage menyala berdasarkan pengaturan level ketinggian air
pada sensor water level dan juga dari tingkat besar kecilnya kebocoran pada unit
pembangkit. Namun kondisi saat ini yaitu tidak efektifnya sensor dalam
pembacaan ketinggian air dan penggunaan pompa yang kurang tepat.
BAB III
DESIGN (OFI)
3.1 Idea Generation
Pada perumusan OFI (Opportunity for Improvement) kita dapat
menemukan akar-akar permasalahan yang ada pada setiap penugasan tersebut
melalui identifikasi masalah yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Setelah
akar-akar permasalahan ditemukan selanjutnya ditetapkan beberapa akar
permasalahan yang akan diselesaikan berdasarkan pertimbangan analisa yang
relevan. Berdasarkan akar permasalahan yang terpilih tersebut, maka dibuat
perumusan OFI dan pembahasannya. Kesimpulan dari OFI ini menjadi acuan
untuk melaksanakan kegiatan yang dituangkan dalam AFI (Action For
Improvement). Dalam hal ini penulis memberikan solusi-solusi atau inisiatif
strategis untuk sistem drainase pada PLTA Bakaru.
2 1
Potensial Impact
SEDANG
3
RENDAH
3.3 Workplan
Dalam proses On The Job Trainning di PT. PLN (Persero) Sektor Bakaru
Unit PLTA Bakaru kami membuat workplan atau rencana kerja untuk
menunjang proses pembuatan PA, yaitu “Pengendalian Proses Sistem
Drainase PLTA Bakaru dengan Pemodelan Menggunakan Simulink pada
Matlab Untuk Penentuan Kinerja Pompa Serta Rancangan Sistem Drainase
dengan Eddy Pump serta Optisys SLM 2100” yang terdiri dari beberapa
penugasan sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi Masalah Drainage Pump
2. Pengambilan Data Drainage Pump
3. Perhitungan Data Drainage Pump
4. Penyusunan Data Drainage Pump
5. Penyusunan Laporan
Sesuai dengan penugasan tersebut, kami membuat perencanaan kerja
(workplan) untuk dapat menyelesaikan penugasan yang diberikan selama
45 hari. Program kerja beserta alokasi waktu dari penugasan ini dapat dilihat
di tabel dibawah ini:
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Action Plan
4.1.1 Actions For Improvement (AFI)
Permasalahan yang terjadi pada sistem drainase, dapat ditanggulangi
dengan cara mencari faktor-faktor penyebab permasalahannya, kemudian
dianalisis serta mencari solusi yang tepat guna mengatasi hal tersebut.
Metode penyelesaian masalah dapat dijelaskan sebagai berikut:
Solusi
Pengambilan Data
Studi Literatur
Konsultasi
Menganalisa Permasalahan
tentang sensor dan kinerja pompa. Kekurangan dari sistem yang ada
yaitu kesalahan pembacaan pada sensor water level yang sekarang,
dimana sensor water level menggunakan sistem bandul yang bisa
stuck sehingga mengakibatkan kesalahan pembacaan ketinggian air
pada drainase pit dan juga pompa yang bekerja kurang optimal.
D. Pengumpulan Data
Setelah melakukan identifikasi masalah dan konsultasi ke Bagian
Operasi dan Pemeliharaan kami melakukan pengumpulan data yakni
data – data tentang intensitas start-stop dari pompa drainase dan
peralatan – peralatan yang ada pada sistem drainase, serta jenis sensor
yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan sensor
yang baru.
E. Inisiatif Strategis
Inisiatif strategis adalah metode untuk memberikan solusi yang
terbaik dari setiap permasalahan yang ada. Berdasarkan permasalahan
yang ada, dapat direncanakan beberapa rekomendasi dan
pembaharuan yang dapat dilakukan oleh Unit PLTA Bakaru yang
mengalami masalah tersebut. Sehingga Unit dapat mengatasi masalah
sesuai target yang telah diberikan.
BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Dari hasil Analisa dan pengumpulan data maka permasalahan pada
sensor-sensor drainage pit dapat ditanggulangi dengan:
5.2. Saran
1. Melakukan studi literatur lebih lanjut mengenai permasalahan
sedimentasi atau lumpur yang tidak dihisap secara menyeluruh pada
drainage pit.
LAMPIRAN
Gammbar 5.1 Rancangan Sistem Drainase baru Dengan Eddy Pump dan sensor
Optisys SLM 2100