Anda di halaman 1dari 8

ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak) Noorly Evalina, Abdul A.H., Zulfikar, Pengaturan....

Pengaturan Kecepatan Putaran Motor Induksi 3 Fasa


Menggunakan Programmable logic controller
Noorly Evalina, Abdul Azis H, Zulfikar
Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
noorlyevalina@ac.umsu.id

Abstrak
Motor induksi adalah motor yang paling banyak digunakan saat ini, karena memiliki konstruksi yang sederhana,
relatif murah, lebih ringan dan memiliki efisiensi yang tinggi serta mudah dalam pemeliharaannya
dibandingkan dengan motor DC. Namun dalam hal pengaturan kecepatan dan torsi motor induksi bukanlah
suatu permasalahan yang mudah untuk dIlakukan, dengan berkembangnya Teknologi sistem kontrol salah satu
cara yang dilakukan adalah dengan menggunakan Inverter satu fasa dan frekuensi 50 Hz untuk digunakan
mengatur kecepatan motor induksi tiga fasa. Pengaturan frekuensi tegangan motor induksi dapat dilakukan
dengan menggunakan inverter. Inverter mengkonversikan sumber tegangan AC 3 fasa maupun sumber tegangan
AC 1 fasa yang memiliki frekwensi 50 Hz konstan menjadi sumber tegangan AC 3 fasa yang frekuensinya dapat
diatur antara 0 – 50 Hz. Pada penelitian ini program Ladder diagram dirancang menggunakan CX-
Programmer pada Programmable Logic Controller (PLC) yang digunakan sebagai pengendali kecepatan motor
induksi tiga fasa melalui inverter. Frekuensi yang dikendalikan mulai dari 5 Hz sampai 60 Hz dan putaran yang
dihasilkan 124 rpm sampai dengan 1441 rpm. Semakin besar data frekuensi yang disetting ke PLC, maka
kecepatan putaran motor induksi akan berubah semakin cepat.

Kata Kunci : Motor Induksi, Inverter, PLC

I. PENDAHULUAN karena itu penelitian yang berkaitan tentang


pengaturan kecepatan putaran motor induksi 3 fasa
Kemajuan industri di negara kita mengalami dengan menggunakan PLC Omron Tipe CJ1M
perkembangan yang pesat, baik pada perindutrian diharapkan mampu mengatur kecepatan pada motor
besar maupun perindustrian yang kecil. Sejalan induksi. Sistem kendali ini diharapkan dapat
dengan perkembangan tersebut kebutuhan akan memberikan jangkauan pengaturan kecepatan yang
peralatan produksi yang tepat sangat diperlukan lebar, dan dapat dioperasikan dan dikontrol melalui
agar dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya. PLC.
Sebagian besar dari peralatan industri
menggunakan tenaga listrik sebagai penggerak II. TINJAUAN PUSTAKA
utama, salah satunya motor listrik. Dan motor
induksi adalah motor yang paling banyak A. Motor Induksi Tiga Fasa
digunakan saat ini, karena memiliki konstruksi Sebuah motor induksi tiga fasa memiliki
yang sederhana, relatif murah, lebih ringan dan konstruksi yang hampir sama dengan motor listrik
memiliki efisiensi yang tinggi serta mudah dalam jenis lainnya. Motor ini memiliki dua bagian utama,
pemeliharaannya dibandingkan dengan motor DC. yaitu stator yang merupakan bagian yang diam, dan
tetapi pengaturan kecepatan dan torsi motor induksi rotor sebagai bagian yang berputar sebagaimana
bukanlah suatu permasalahan yang mudah untuk diperlihatkan pada Gambar 1, Antara bagian stator
dilakukan. Oleh sebab itu diperlukan teknologi dan rotor dipisahkan oleh celah udara yang sempit,
yang tepat untuk dapat mengatur putaran motor dengan jarak berkisar dari 0,4 mm sampai 4 mm.
induksi stabil.
Dengan adanya putaran beban yang bervariasi,
kecepatan dari motor induksi tersebut harus dapat
dikendalikan. Pengendalian kecepatan motor dapat
dilakukan dengan beberapa cara diantaranya yaitu
dengan mengubah jumlah pasangan kutub dan
pengaturan frekuensi. Pengaturan kecepatan motor
dengan prinsip pengaturan frekuensi dapat
dilakukan dengan menggunakan inverter yang
dikontrol secara otomatis oleh PLC. Cara Gambar 1. Penampang Stator dan Rotor
pengaturan kecepatan ini paling mudah dan efektif Motor Induksi Tiga Fasa
apabila dibandingkan dengan yang lain, terutama
untuk motor induksi. Pengaturan putaran motor B. Prinsip Kerja Motor Induksi
dengan peralatan pendukung yang telah tersedia di Motor induksi bekerja berdasarkan induksi
pasaran akan mempermudah untuk merangkai elektromagnetik dari kumparan stator kepada
sesuai dengan program yang direncanakan. Oleh kumparan rotornya. Bila kumparan stator motor

73 Journal of Electrical Technology, Vol. 3, No. 2, Juni 2018


Noorly Evalina, Abdul A.H., Zulfikar, Pengaturan.... ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak)

induksi 3 phasa yang dihubungkan dengan suatu Di mana:


sumber tegangan 3 phasa, maka kumparan stator  = effisiensi
akan menghasilkan medan magnet yang Wmekanik = daya mekanik (watt)
berputar. Garis-garis gaya fluks yang Wlistrik = daya listrik (watt)
diinduksikan dari kumparan stator akan
memotong kumparan rotornya sehingga timbul C Daerah Tak Stabil Daerah Stabil
gaya gerak listrik (Emf) atau tegangan induksi.
Cm
Karena penghantar (kumparan) rotor merupakan
rangkaian yang tertutup, maka akan mengalir arus D Kopel
pada kumparan rotor. Kumparan rotor yang dialiri Maksimum
arus ini berada dalam garis gaya fluks yang berasal B
Cn
dari kumparan stator sehingga kumparan rotor akan
mengalami gaya Lorentz yang menimbulkan torsi Kopel Nominal
yang cenderung menggerakkan rotor sesuai dengan
arah pergerakan medan induksi stator. A
Medan putar pada stator tersebut akan Cd E
memotong konduktor-konduktor pada rotor,
E Nr Vs
sehingga terinduksi arus, dan sesuai dengan Hukum
Lentz, rotor pun akan turut berputar mengikuti Gambar 2. Grafik kopel sebagai fungsi dari daya
medan putar stator. Perbedaan putaran relatif dan kecepatan putaran
antara stator dan rotor disebut slip. Bertambahnya
beban, akan memperbesar kopel motor yang oleh D. Inverter
karenanya akan memperbesar pula arus induksi Inverter adalah suatu rangkaian yang mengubah
pada rotor, sehingga slip antara medan putar tegangan DC menjadi tegangan AC dengan nilai
stator dan putaran rotor pun akan bertambah besar. tegangan dan frekuensi dapat diatur. Fungsi inverter
Jadi. Bila beban motor bertambah, putaran rotor adalah untuk merubah kecepatan motor AC dengan
cenderung menurun. cara merubah frekuensi inputnya.
Dan apabila sumber tegangan tiga fasa
dihubungkan ke terminal stator maka pada
kumparan tegangan (stator) akan timbul arus yang DC Link
R
menghasilkan fluksi. Fluksi pada stator biasanya
Sumber AC

konstan, kecepatan medan putar stator dapat di tulis


dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
S M

T Motor Listrik
120. f
𝑁𝑆 =
P Dioda Penyearah PWM Inverter

Di mana : Gambar 3. Bagian utama inverter


Ns = kecepatan putaran stator (rpm)
f = frekuensi (Hz)
P = Jumlah kutub Pada dasarnya inverter merupakan sebuah alat
yang menghasilkan tegangan bolak-balik dari
C. Karakteristik Motor Induksi tegangan searah dengan cara pembentukan
Garis grafik kopel sebagai fungsi dari waktu gelombang. Namun gelombang tegangan yang
daya dan kecepatan putaran, diperlihatkan pada terbentuk dari inverter tidak berbentuk sinusoida
Gambar 2. Pada bagian AB dari grafik, kopel melainkan berbentuk gelombang dengan persegi.
hampir sebanding dengan bilangan slip (adalah Pembentukan tegangan AC di lakukan dengan
pengurangan kecepatan sesuai dengan perubahan menggunakan dua pasang saklar, seperti contoh di
kopel). Sebaliknya pada bagian DE (motor Tabel 1.
berbeban lebih) bilangan slip bertambah terus tetapi Untuk dapat menghasilkan arus bolak-balik
kopel berkurang dan motor berhenti. maka kerja saklar S1 sampai S4 yang disuplai oleh
Tidak semua tenaga listrik yang diserap motor tegangan DC harus bergantian, dan gelombang
induksi berubah menjadi tenaga mekanik yang tersebut terbentuk dari keempat buah saklar. Ketika
berguna, tetapi sebagian hilang dalam bentuk saklar S1 dan S4 hidup maka arus akan mengalir
tenaga panas. Tenaga mekanik (W mekanik) sama dari titik A ke titik B, sehingga terbentuklah
dengan tenaga listrik (W listrik) dikurang tenaga tegangan positif. Dan saat saklar S2 dan S3 yang
panas (Wk), rendamen () sebagai fungsi dari hidup maka arus akan mengalir dari titik B ke titik
tenaga mekanik dan tenaga listrik. A, sehingga terbentuklah tegangan negatif.
Wmekanik
=
Wlistrik

Journal of Electrical Technology, Vol. 3, No. 2, Juni 2018 74


ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak) Noorly Evalina, Abdul A.H., Zulfikar, Pengaturan....

sumber AC komersial menjadi sumber DC dan


Tabel 1. Pembentukan tegangan AC menghilangkan riak (ripple) pada output DC.
Mode Metode Keterangan Hasil Bagian kedua sirkuit inverter yang mengubah arus
Beri DC menjadi arus AC tiga phasa dengan frekuensi
Saklar Secara beragam (dapat disetel), kedua sirkuit ini disebut
Tegangan Aktif
S1 -S4 Bergantian sirkuit utama. Bagian ketiga adalah sebuah sirkuit
DC
Terbentuk kontrol yang berfungsi sebagai pengontrol sirkuit
Saklar Kondisi Arus mengalir
Tegangan utama. Gabungan keseluruhan dari sirkuit-sirkuit
S1 -S4 Hidup A ke B
Positif inilah yang disebut sebagai inverter.
Terbentuk
Saklar Kondisi Arus mengalir
Tegangan
S2-S3 Hidup B ke A
Negatif + +
Saklar Terbentuk
Pada 1/2 periode pertama A S1 B
S1 -S4 Gelombang
arus dari A ke B dan pada
dan arus bolak- ZL
1/2 periode kedua arus
Saklar balik B
mengalir dari B ke A S2 A
S2-S3 (Sinusoida)
Menghasilka - -
Saklar A B
n gelombang
S1 -S4
mengatur ON - OFF bolak balik
dan Gambar 6. Struktur inverter sederhana
transistor selama 0,5 detik dengan
Saklar
frekuensi 1
S2-S3 Bila kedudukan S1 dan S2 pada A, beban 𝑍𝐿
Hz
mendapatkan tegangan positif, sedangkan tegangan
negatif diperoleh ketika S1 dan S2 pada kedudukan
B. Dengan demikian pemindahan saklar (S1 dan
0,5 detik 0,5 detik S2) secara bergantian akan menghasilkan tegangan
bolak-balik yang berbentuk persegi yang besarnya
ditentukan oleh sumber, dan frekuensinya
Waktu ditentukan oleh kecepatan pemindahan saklar.
S1,S4 ON
Berdasarkan konfigurasinya inverter dapat di
S2,S3 ON bedakan menjadi 2 jenis yaitu inverter satu phasa
Gambar 4. Bentuk gelombang AC 1 Hz
jembatan setengah dan inverter satu phasa jembatan
penuh. Sedangkan berdasarkan jumlah phasanya,
Dengan mengubah arah arus yang mengalir ke inverter dapat dibedakan atas 2 jenis juga yaitu
inverter satu fasa dan inverter tiga phasa.
beban (pada 1⁄2 periode pertama arus mengalir dari Berdasarkan pengaturan tegangan dan
titik A ke B dan pada 1⁄2 periode kedua arus frekuensinya, inverter terbagi atas dua jenis
mengalir dari B ke A) maka akan didapatkan antara lain :
bentuk gelombang arus bolak-balik. Inverter dapat a. Inverter Constant Voltage Constant Frequency
mengatur frekuensi keluarannya dengan mengatur (CVCF) yaitu inverter dengan frekuensi dan
waktu ON-OFF saklar-saklarnya. Sebagai contoh tegangan keluaran yang konstan.
apabila S1 dan S4 ON selama 0,5 detik begitu juga b. Inverter dengan frekuensi dan tegangan
dengan S2-S3 secara bergantian, maka akan keluaran yang berubah-ubah. Umumnya
dihasilkan gelombang bolak-balik dengan frekuensi inverter dengan frekuensi dan tegangan
1 Hz. keluaran yang berubah-ubah digunakan pada
pemakaian khusus seperti pemakaian pada
motor listrik 3 phasa dengan menggunakan
sumber tegangan AC. Kerugian cara ini adalah
Waktu bahwa sistem hanya dapat digunakan pada
pemakaian khusus saja, sedangkan
keuntungannya adalah kemampuan untuk
t0 menggerakkan sistem (beban) dengan sumber-
sumber yang berubah-ubah seperti misalnya
photovoltaic atau solarcell.
Gambar 5. Jumlah frekuensi
F. Pengendalian Tegangan Inverter
E. Struktur Inverter Dalam aplikasi yang sering digunakan didunia
Struktur inverter memperlihatkan bahwa industri sering digunakan untuk mengendalikan
inverter dengan transistor yang menghasilkan daya tegangan keluaran inverter. Terdapat beberapa
arus bolak-balik (AC) dengan frekuensi dari teknik untuk mengendalikan tegangan keluaran
sumber komersial yaitu (50 Hz atau 60 Hz). inverter. Pada umumnya teknik yang sering dipakai
Bagian pertama sirkuit konverter (yang mengubah adalah sistem PWM (Pulse Width Modulation),

75 Journal of Electrical Technology, Vol. 3, No. 2, Juni 2018


Noorly Evalina, Abdul A.H., Zulfikar, Pengaturan.... ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak)

sistem kontrol yang berbeda-beda ini menghasilkan melaksanakan perhitungan, pengambilan


karakteristik motor yang berbeda pula seperti keputusan, dan pengendalian dari masukan untuk
(getaran, suara, riak, arus motor, respon torsi). Pada dikeluarkan dibagian keluaran. Semua proses mulai
PWM beberapa pulsa hidup mati dihasilkan dalam dari masukan, keluaran, pengendalian, perhitungan,
satu siklus dan lamanya juga beragam unuk dan pengambilan keputusan dilakukan oleh PLC
mengubah-ubah tegangan output. Jumlah pulsa PLC digunakan untuk kontrol feedback,
hidup mati yang dihasilkan dalam satu detik disebut pemrosesan data dan sistem monitor terpusat yang
frekuensi pembawa. Pada sistem PWM ini getaran sangat memudahkan pekerjaan dalam dunia industri
motor dan kebisingan motor dari komponen
frekuensi sebanding dengan frekuensi pembawa I. Prinsip Kerja PLC
yang dihasilkan, Frekuensi pembawa dari sebuah Secara umum, PLC terdiri dari dua
inverter bersuara akustik lebih rendah, jadi pada komponen penyusun utama, yaitu :
inverter dengan nilai frekuensi pembawa yang 1. Central Processing Unit ( CPU )
besar dapat menghaluskan suara bising dari motor 2. Sistem antarmuka input/ output
listrik. Akan tetapi hal tersebut dapat membuat arus
bocor yang terjadi antara motor dan inverter
menjadi lebih besar, sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya arus lebih. Untuk kondisi seperti ini
pemilihan penghantar kebocoran arus kebumi /
pentanahan harus dilakukan dengan benar.

G. Pengaturan frekuensi Inverter melalui PLC


Penggunaan pengaturan putaran motor induksi 3
phasa melalui PLC dengan cara menggunakan
Analog input, Analog output dan digital output
pada terminal PLC yang terhubung melalui
terminal inverter pengaturan ini menggunakan
fungsi Move dan Binary multiply, jika PLC
membaca besaran analog dari inverter maka nilai
akan dirubah dengan multiply dan akan Gambar 7. Diagram blok PLC
dipindahkan ke input PLC untuk move digunakan
untuk dua bagian yaitu untuk pengaturan frekuensi
dan untuk reset setting frekuensi ke 0 setelah motor Fungsi dari CPU adalah mengatur semua proses
mati. Dan fungsi dari SCAL 40 untuk membatasi yang terjadi di PLC. Ada tiga komponen utama
setting frekuensi pada inverter, Binary multiply penyusun CPU ini.
digunakan untuk membaca analog input dan output. 1. Prosesor
Inverter dalam hal ini yang dimaksud adalah 2. Memory
pengendali motor AC bisa dikendalikan 3. Power supply
menggunakan PLC. Pengendaliannya bisa
menggunakan hubungan serial atau perintah digital Interaksi antara ketiga komponen ini dapat
dan analog, cara mengendalikan inverter secara dilihat pada Gambar 8.
sederhana dengan menggunakan PLC melalui I/O
digital dan analog PLC. I/O modul yang dibutuhkan
untuk aplikasi ini adalah digital output, analog MEMORY
output, dan analog input juga output. Inverter Prosesor
3G3MX2 Series memiliki terminal input untuk PROCESS
dikendalikan oleh PLC. OR

H. PLC (Programmable Logic Control)


PLC diperkenalkan pertama kali pada tahun
1969 oleh Modicon (sekarang bagian dari Gauld
Electronics) for General Motors Hydermatic POWER
Division, PLC adalah tipe sistem kontrol yang SUPPLY
memiliki masukan peralatan yang disebut sensor,
kontroler serta peralatan keluaran. Peralatan yang Gambar 8. Blok diagram CPU pada PLC
dihubungkan pada PLC yang berfungsi mengirim
sebuah sinyal ke PLC disebut peralatan masukan.
Sinyal masuk ke PLC melalui terminal atau pin-pin Pada dasarnya, operasi PLC relatif sederhana,
yang dihubungkan ke unit. Tempat sinyal masuk peralatan luar dikoneksikan dengan modul input
disebut titik masukan, ditempatkan dalam lokasi output pada PLC yang tersedia. Peralatan ini dapat
memori sesuai dengan status ON atau OFF pada berupa sensor analog, push button, limit switch,
PLC. Sedangkan bagian kontroler adalah motor starter, solenoid, lampu dan sebagainya.
Journal of Electrical Technology, Vol. 3, No. 2, Juni 2018 76
ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak) Noorly Evalina, Abdul A.H., Zulfikar, Pengaturan....

III. METODE PENELITIAN E. Perancangan Perangkat Lunak (Software)


Perancangan perangkat lunak berupa
Metode penelitian yang didunakan pada pemrograman yang membuat sistem dapat bekerja
penelitian ini adalah percobaan dengan sesuai dengan cara kerja alat.
menggunakan ladder diagram yang di terapkan
pada PLC Omron dan melakukan pengukuran F. Pengenalan CX-Programmer
langsung dengan menggunakan alat ukur Pada dasarnya setiap vendor PLC
tachometer dan multi meter memiliki software pendukung masing-masing
dan PLC brand XXX menggunakan CX-
A. Alat Penelitian Programmer.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Program pembantu ini bertujuan, agar setiap
peralatan sebagai berikut : personal computer yang bermaksud untuk
1. Laptop HP Windows 7 32 bit, Procesor menggunakan PLC sebagai alat kontrol dapat
Intel Core I3, Ram 2 Gb, HDD 320 Gb berkomunikasi dengan PLC itu sendiri. Walaupun
2. PLC brand XXX, setiap merk PLC menggunakan software yang
3. Inverter 3G3MX2 berbeda-beda, namun pada dasarnya sistem
4. Motor induksi 3 phasa operasionalnya sama.
5. Power Suplai
6. Encoder Pembaca RPM G. Instal Software CX-Programmer
7. Multi Meter Sebelum menginstal CX Programmer , apabila
8. Kabel Jumper komputer kita belum ada dotnet frameworknya
9. Tachometer maka harus instal dotnet framework dulu (dotnet
framework biasanya sudah ada dalam CD
B. Variabel Penelitian softwarenya)
Variabel penelitian yang perlu diperhatikan
dalam penelitian ini adalah : H. Ladder Diagram
1. Kecepatan putaran motor induksi (Rpm) Ladder diagram pada penelitian dapat dilihat
2. Frekuensi (Hz) pada Gambar 10, line yang berwarna hijau
3. Jumlah kutub motor (p) menunjukkan bahwa line tersebut hidup. Pada
4. Diagram ladder waktu tombol Start (W0.01) ditekan maka output
Q:1.00 (internal relay) akan hidup dan langsung
C. Perancangan Alat menghidupkan output Q:100 yang bisa
Perancangan alat dalam penelitian ini dibagi dihubungkan lansung ke relay external untuk
menjadi dua bagian, yaitu perancangan perangkat menghidupkan motor. Setelah selesai tekan tombol
keras (hardware) dan perancangan perangkat Stop (W0.02) untuk menghentikan atau mematikan
lunak (software). motor.

D. Perancangan Perangkat Keras (Hardware)


Perancangan perangkat keras berupa
penyusunan komponen–komponen sehingga
menjadi satu kesatuan sistem rangkaian yang bisa
bekerja sesuai dengan yang diharapkan.
Penyusunan komponen-komponen ini dimulai dari
menghubungkan Komputer (PC) dengan PLC dan
PLC training kit ke inverter training kit yang telah
di sediakan sebelumnya

Gambar 9. Diagram pengawatan kendali kecepatan Gambar 10. Ladder diagram pengaturan
motor yang di kontrol melalui PLC kecepatan putaran motor

77 Journal of Electrical Technology, Vol. 3, No. 2, Juni 2018


Noorly Evalina, Abdul A.H., Zulfikar, Pengaturan.... ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak)

Pada Gambar 10. di rung 0 perintah MOV(021) icon Toogle Watch Window. Kemudian
digunakan sebagai pembaca data analog output mendouble klik D100, maka akan muncul Set
pada PLC, #FFFF untuk mengaktifkan 16 bit dan New Value disitu. Kemudian memasukkan
D2010 untuk memindahkan data yang terbaca ke nilai frekuensi yang diperlukan, lalu tekan Set
data memori D2010. Dan pada perintah MOV(021) Value. Dengan demikian motor akan berputar
dibawahnya, data memori D200 dibaca dan dengan frekuensi yang di masukkan tadi.
dipindahkan ke output Q:2011 sebagai hasil dari 12) Lalu mengukur besar tegangan reference input
pengaturan frekuensi yang dihasilkan dan keluarkan dan tegangan reference outputnya dengan
melalui Q:2011. menggunakan multimeter, serta kecepatan
Kemudian di rung 1 digunakan sebagai factor putaran motor dengan menggunakan
perkalian data analog, dimana data analog yang tachometer digital yang telah di sediakan.
terbaca pada PLC berupa data Hexa dan dikonversi 13) Kemudian memasukkan data dalam tabel
menjadi data Binery yang kemudian dikonversi lagi pengujian.
menjadi bilangan decimal untuk memudahkan 14) Melakukan pengujian beberapa kali dengan
proses pengaturan frekuensi melalui unit PLC. frekuensi yang berbeda-beda.
Dan di rung 2, perintah SET digunakan sebagai 15) Membahas data hasil pengujian yang telah
set conversion enabled bit agar mengaktifkan data di dapat.
memorinya. Atau dengan kata lain, mengeksekusi 16) Setelah selesai, menghentikan motor dengan
operan bit pada data memori agar bekerja ON. Lalu cara mengaktifkan input Stop(W0.02) yang
di rung 3, digunakan sebagai rangkaian untuk terdapat pada ladder diagram pada CX
menghidupkan dan menghentikan motor dengan programmer
menggunakan internal relay kontak NO dan NC.
IV. ANALISIS DAN HASIL
Langkah-Langkah Pengujian
1) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan Data-data yang diperoleh dari penelitian yang
digunakan dan memastikannya dalam kondisi telah dilakukan di Laboratorium Dasar Sistem
baik. Kontrol Universitas Muhammadiyah Sumatera
2) Merangkai rangkaian pengawatan sesuai Utara dapat dilihat pada Tabel 2.
dengan gambar 10
3) Memeriksa ulang rangkaian apakah sudah Tabel 2. Data Hasil Pengujian
siap untuk dilakukan pengujian. Vrin Vrout f (Hz) N (rpm) N (rpm)
4) Memberikan suplai tegangan pada inverter (volt) (volt) PLC pengujian perhitu
training kit dengan mengaktifkan MCB. ngan
5) Setelah inverter mendapat tegangan AC, pada 0.90 0.84 5 124.1 150
1.27 1.17 7 168.8 210
display inverter, akan muncul angka 00.0 dan 1.83 1.67 10 240 300
menunjukan bahwa inverter berada dalam 2.58 2.39 14 329.1 420
posisi stand by. 4.07 3.69 22 510.4 660
6) Menekan tombol menu ke atas atau ke bawah 5.19 4.70 28 656.9 840
sampai muncul huruf ”Drv” pada display 6.32 5.71. 34 841.9 1020
inverter lalu tekan tombol enter. Kemudian 7.05 6.38 38 939.2 1140
pilih angka 1 dan tekan tombol enter, dengan 8.74 7.05 42 1023 1260
demikian maka kerja atau tidaknya inverter di 9.30 7.89 46 1145 1380
kontrol dari luar. 10.23 9.24 50 1296 1500
7) Kemudian cari menu ”Frq”, tekan tombol
enter lalu masukan angka 2 kemudian tekan Dari Tabel 2. dapat dilihat bahwa, pada
tombol enter kembali. Dengan demikian pengujian yang pertama saat frekuensi 5 Hz
frekuensi dapat diatur melalui tombol disetting ke PLC maka kecepatan putaran motor
pengatur yang ada pada inverter. induksi sebesar 124,1 Rpm. Kemudian di dapat
8) Kemudian pastikan PLC juga telah mendapat pula tegangan reference input sebesar 0,90 Volt dan
suplai tegangan dan dalam posisi stand by. tegangan reference output sebesar 0.84 Volt, serta
Lalu tekan power supply switch yang ada frekuensi yang terbaca di inverter sebesar 5,10 Hz.
pada PLC, dengan demikian PLC siap Pada saat pengujian yang ke-5, saat frekuensi 18
untuk dioperasikan. Hz disetting ke PLC kecepatan putaran motor
9) Lalu buka ladder diagram pada CX induksi sebesar 432,5 Rpm. Kemudian tegangan
Programmer yang telah di program, setelah itu reference input sebesar 3,33 Volt dan tegangan
transfer data ke PLC. reference output sebesar 3,02 Volt, serta frekuensi
10) Kemudian hidupkan motor dengan yang terbaca di inverter sebesar 18,38 Hz.
mengaktifkan input Start (W0.01) yang Pada saat pengujian yang ke-10, saat frekuensi
terdapat pada ladder diagram pada CX 42 Hz disetting ke PLC kecepatan putaran motor
Programmer. induksi sebesar 1023 rpm. Kemudian tegangan
11) Setelah itu masukkan nilai frekuensi pada reference input sebesar 7,80 Volt dan tegangan
D100 di ladder diagram dengan cara mengklik

Journal of Electrical Technology, Vol. 3, No. 2, Juni 2018 78


ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak) Noorly Evalina, Abdul A.H., Zulfikar, Pengaturan....

reference output sebesar 7,05 Volt, serta frekuensi diikuti juga dengan kenaikan tegangan
yang terbaca di inverter sebesar 42,93 Hz. reference inputnya dan itu juga sebanding
Dan pada saat pengujian yang terakhir, saat dengan kenaikkan kecepatan putaran motor
frekuensi 60 Hz disetting ke PLC kecepatan putaran induksi.
motor induksi yang didapat sebesar 1441 rpm.
Kemudian tegangan reference input yang terbaca
sebesar 10,95 Volt dan tegangan reference output Putaran VS Tegangan Reference IN
sebesar 10,07 Volt, serta frekuensi yang terbaca di 1600
inverter sebesar 18,38 Hz. Dengan ini Tabel 2.
1400
menunjukkan bahwa semakin besar data frekuensi

Putaran (Rpm)
1200
yang disetting ke PLC, maka kecepatan putaran
motor induksi akan semakin cepat. 1000
Jika dihitung menggunakan rumus pada 800
frekuensi 50 Hz yang dimasukan, maka putaran 600
yang didapat sebesar : 400
200
120. f 120 x50 0
Ns    1500Rpm 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
P 4
Titik Temu Tegangan (Volt)

Menurut perhitungan didapat 1500 rpm, Gambar12. Grafik perbandingan antara putaran
sedangkan pada percobaan ke saat frekuensi 50 Hz motor induksi dengan tegangan reference
diinput putaran yang terukur sebesar 1296 rpm. Ini
sangat berbeda jauh dari perhitungan, hal ini
disebabkan tegangan referensi input yang C. Perbandingan Antara Tegangan Dengan
seharusnya 10 volt hanya 0,9 volt Frekuensi Terhadap Putaran Motor Induksi
Grafik pada Gambar 13. menunjukkan hubungan
A. Perbandingan Antara Putaran Dengan antara tegangan dengan frekuensi terhadap putaran
Frekuensi motor induksi di mana setiap kenaikkan frekuensi
Grafik pada Gambar 11. menunjukkan sebanding dengan kenaikan tegangan dan putaran
hubungan antara frekuensi yang di input di PLC motor induksi.
terhadap putaran motor induksi. Kurva yang
nilainya linier dimana setiap kenaikkan TeganganVS Frekuensi
frekuensi sebanding dengan kenaikkan kecepatan
Frekuensi (Hz)

putaran motor induksi. 70


60
50
Putaran VS Frekuensi Dari PLC 40
30
Putaran (Rpm)

1600 20
1400 10
1200 0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1000
800
Frekuensi Inverter dengan Tegangan (Volt)
600
Vr In
400
200 Gambar 13 . Grafik perbandingan antara tegangan
0 dengan frekuensi terhadapn putaran
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 motor induksi

Titi… Frekuensi (Hz) V. KESIMPULAN

Gambar 11 . Grafik perbandingan antara putaran Berdasarkan pengujian pada aplikasi


motor induksi dengan frekuensi Programmable Logic Controller (PLC) sebagai
yang di input di PLC pengendali kecepatan motor induksi tiga fasa dapat
disimpulkan sebagai berikut :
B. Perbandingan Antara Putaran Dengan 1. PLC dapat digunakan untuk mengontrol
Tegangan perubahan putaran motor induksi dengan
Grafik pada Gambar 12. menunjukkan bantuan software CX-Programer, pada saat
hubungan antara tegangan reference input frekuensi disetting ke PLC dirubah maka
terhadap putaran motor induksi. Kurva nilainya kecepatan putaran motor induksi akan berubah.
tetap linier di mana setiap kenaikkan frekuensi

79 Journal of Electrical Technology, Vol. 3, No. 2, Juni 2018


Noorly Evalina, Abdul A.H., Zulfikar, Pengaturan.... ISSN : 2598 – 1099 (Online) ISSN : 2502 – 3624 (Cetak)

2. Berdasarkan hasil penelitian bahwa ketika [3]. Heri Haryanto, 2011, Pembuatan Modul
tegangan referensi output bernilai 0,9 volt maka Inverter Sebagai Kendali Kecepatan Putaran
frekuensi keluar sebesar 5 Hz dan putaran motor Motor Induksi, Jurnal Ilmiah , Vol 4 No. 1,
yang terbaca melalui encoder sebesar 150 RPM April 2011: 149-159.
sampai pada tegangan referensi 10.23 volt [4]. Hari, W,W., Bambang, S., 2004, Aplikasi
dengan frekuensi terbaca sebesar 50 Hz dan Mikrocontroller AT89C51 Sebagai
putaran yang terbaca sebesar 1296 RPM. Pembangkit PWM Sinusoida 1 Fasa Untuk
Mengendalikan Putaran Motor Sinkron,
Jurnal Penelitian, Universitas Gajah Mada,
DAFTAR PUSTAKA Jogyakarta
[5]. Marappung M, 1998, Teknik Tenaga Listrik,
[1]. Adi Wasono, 2011, Rancang Bangun Aplikasi Armico, Bandung.
Programmable Logic Controller (PLC) [6]. Muhammad H Rashid, 2006, Elektronika
Sebagai Pengendali Kecepatan Motor Induksi Daya, Rangkaian, Devais dan Aplikasinya,
Tiga Fasa Melalui Inverter, Jurnal Ilmiah Edisi Bahasa Indonesia Jilid satu edisi kedua,
(Vol.7 No. 3 November 2011 : 401-406), PT. Prenhallindo, Jakarta.
Politeknik Negeri Semarang. [7]. Z. Tharo, A.P.U. Siahaan N. Evalina, 2016,
[2]. Agus Darwanto, Pebri Budianto, 2009, Improvisation analysis of reaktif power saving
Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Tiga lamps based on Inverter, International journal
Fasa ¼ Hp 220/380 V Menggunakan Inverter of engineering and techniques, vol 2 no. 5, pp
Berbasis PLC Glofa, Majalah Ilmiah STTR 141-145.
Cepu.

Journal of Electrical Technology, Vol. 3, No. 2, Juni 2018 80

Anda mungkin juga menyukai