Abstrak
Motor induksi adalah motor yang paling banyak digunakan saat ini, karena memiliki konstruksi yang sederhana,
relatif murah, lebih ringan dan memiliki efisiensi yang tinggi serta mudah dalam pemeliharaannya
dibandingkan dengan motor DC. Namun dalam hal pengaturan kecepatan dan torsi motor induksi bukanlah
suatu permasalahan yang mudah untuk dIlakukan, dengan berkembangnya Teknologi sistem kontrol salah satu
cara yang dilakukan adalah dengan menggunakan Inverter satu fasa dan frekuensi 50 Hz untuk digunakan
mengatur kecepatan motor induksi tiga fasa. Pengaturan frekuensi tegangan motor induksi dapat dilakukan
dengan menggunakan inverter. Inverter mengkonversikan sumber tegangan AC 3 fasa maupun sumber tegangan
AC 1 fasa yang memiliki frekwensi 50 Hz konstan menjadi sumber tegangan AC 3 fasa yang frekuensinya dapat
diatur antara 0 – 50 Hz. Pada penelitian ini program Ladder diagram dirancang menggunakan CX-
Programmer pada Programmable Logic Controller (PLC) yang digunakan sebagai pengendali kecepatan motor
induksi tiga fasa melalui inverter. Frekuensi yang dikendalikan mulai dari 5 Hz sampai 60 Hz dan putaran yang
dihasilkan 124 rpm sampai dengan 1441 rpm. Semakin besar data frekuensi yang disetting ke PLC, maka
kecepatan putaran motor induksi akan berubah semakin cepat.
T Motor Listrik
120. f
𝑁𝑆 =
P Dioda Penyearah PWM Inverter
Gambar 9. Diagram pengawatan kendali kecepatan Gambar 10. Ladder diagram pengaturan
motor yang di kontrol melalui PLC kecepatan putaran motor
Pada Gambar 10. di rung 0 perintah MOV(021) icon Toogle Watch Window. Kemudian
digunakan sebagai pembaca data analog output mendouble klik D100, maka akan muncul Set
pada PLC, #FFFF untuk mengaktifkan 16 bit dan New Value disitu. Kemudian memasukkan
D2010 untuk memindahkan data yang terbaca ke nilai frekuensi yang diperlukan, lalu tekan Set
data memori D2010. Dan pada perintah MOV(021) Value. Dengan demikian motor akan berputar
dibawahnya, data memori D200 dibaca dan dengan frekuensi yang di masukkan tadi.
dipindahkan ke output Q:2011 sebagai hasil dari 12) Lalu mengukur besar tegangan reference input
pengaturan frekuensi yang dihasilkan dan keluarkan dan tegangan reference outputnya dengan
melalui Q:2011. menggunakan multimeter, serta kecepatan
Kemudian di rung 1 digunakan sebagai factor putaran motor dengan menggunakan
perkalian data analog, dimana data analog yang tachometer digital yang telah di sediakan.
terbaca pada PLC berupa data Hexa dan dikonversi 13) Kemudian memasukkan data dalam tabel
menjadi data Binery yang kemudian dikonversi lagi pengujian.
menjadi bilangan decimal untuk memudahkan 14) Melakukan pengujian beberapa kali dengan
proses pengaturan frekuensi melalui unit PLC. frekuensi yang berbeda-beda.
Dan di rung 2, perintah SET digunakan sebagai 15) Membahas data hasil pengujian yang telah
set conversion enabled bit agar mengaktifkan data di dapat.
memorinya. Atau dengan kata lain, mengeksekusi 16) Setelah selesai, menghentikan motor dengan
operan bit pada data memori agar bekerja ON. Lalu cara mengaktifkan input Stop(W0.02) yang
di rung 3, digunakan sebagai rangkaian untuk terdapat pada ladder diagram pada CX
menghidupkan dan menghentikan motor dengan programmer
menggunakan internal relay kontak NO dan NC.
IV. ANALISIS DAN HASIL
Langkah-Langkah Pengujian
1) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan Data-data yang diperoleh dari penelitian yang
digunakan dan memastikannya dalam kondisi telah dilakukan di Laboratorium Dasar Sistem
baik. Kontrol Universitas Muhammadiyah Sumatera
2) Merangkai rangkaian pengawatan sesuai Utara dapat dilihat pada Tabel 2.
dengan gambar 10
3) Memeriksa ulang rangkaian apakah sudah Tabel 2. Data Hasil Pengujian
siap untuk dilakukan pengujian. Vrin Vrout f (Hz) N (rpm) N (rpm)
4) Memberikan suplai tegangan pada inverter (volt) (volt) PLC pengujian perhitu
training kit dengan mengaktifkan MCB. ngan
5) Setelah inverter mendapat tegangan AC, pada 0.90 0.84 5 124.1 150
1.27 1.17 7 168.8 210
display inverter, akan muncul angka 00.0 dan 1.83 1.67 10 240 300
menunjukan bahwa inverter berada dalam 2.58 2.39 14 329.1 420
posisi stand by. 4.07 3.69 22 510.4 660
6) Menekan tombol menu ke atas atau ke bawah 5.19 4.70 28 656.9 840
sampai muncul huruf ”Drv” pada display 6.32 5.71. 34 841.9 1020
inverter lalu tekan tombol enter. Kemudian 7.05 6.38 38 939.2 1140
pilih angka 1 dan tekan tombol enter, dengan 8.74 7.05 42 1023 1260
demikian maka kerja atau tidaknya inverter di 9.30 7.89 46 1145 1380
kontrol dari luar. 10.23 9.24 50 1296 1500
7) Kemudian cari menu ”Frq”, tekan tombol
enter lalu masukan angka 2 kemudian tekan Dari Tabel 2. dapat dilihat bahwa, pada
tombol enter kembali. Dengan demikian pengujian yang pertama saat frekuensi 5 Hz
frekuensi dapat diatur melalui tombol disetting ke PLC maka kecepatan putaran motor
pengatur yang ada pada inverter. induksi sebesar 124,1 Rpm. Kemudian di dapat
8) Kemudian pastikan PLC juga telah mendapat pula tegangan reference input sebesar 0,90 Volt dan
suplai tegangan dan dalam posisi stand by. tegangan reference output sebesar 0.84 Volt, serta
Lalu tekan power supply switch yang ada frekuensi yang terbaca di inverter sebesar 5,10 Hz.
pada PLC, dengan demikian PLC siap Pada saat pengujian yang ke-5, saat frekuensi 18
untuk dioperasikan. Hz disetting ke PLC kecepatan putaran motor
9) Lalu buka ladder diagram pada CX induksi sebesar 432,5 Rpm. Kemudian tegangan
Programmer yang telah di program, setelah itu reference input sebesar 3,33 Volt dan tegangan
transfer data ke PLC. reference output sebesar 3,02 Volt, serta frekuensi
10) Kemudian hidupkan motor dengan yang terbaca di inverter sebesar 18,38 Hz.
mengaktifkan input Start (W0.01) yang Pada saat pengujian yang ke-10, saat frekuensi
terdapat pada ladder diagram pada CX 42 Hz disetting ke PLC kecepatan putaran motor
Programmer. induksi sebesar 1023 rpm. Kemudian tegangan
11) Setelah itu masukkan nilai frekuensi pada reference input sebesar 7,80 Volt dan tegangan
D100 di ladder diagram dengan cara mengklik
reference output sebesar 7,05 Volt, serta frekuensi diikuti juga dengan kenaikan tegangan
yang terbaca di inverter sebesar 42,93 Hz. reference inputnya dan itu juga sebanding
Dan pada saat pengujian yang terakhir, saat dengan kenaikkan kecepatan putaran motor
frekuensi 60 Hz disetting ke PLC kecepatan putaran induksi.
motor induksi yang didapat sebesar 1441 rpm.
Kemudian tegangan reference input yang terbaca
sebesar 10,95 Volt dan tegangan reference output Putaran VS Tegangan Reference IN
sebesar 10,07 Volt, serta frekuensi yang terbaca di 1600
inverter sebesar 18,38 Hz. Dengan ini Tabel 2.
1400
menunjukkan bahwa semakin besar data frekuensi
Putaran (Rpm)
1200
yang disetting ke PLC, maka kecepatan putaran
motor induksi akan semakin cepat. 1000
Jika dihitung menggunakan rumus pada 800
frekuensi 50 Hz yang dimasukan, maka putaran 600
yang didapat sebesar : 400
200
120. f 120 x50 0
Ns 1500Rpm 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
P 4
Titik Temu Tegangan (Volt)
Menurut perhitungan didapat 1500 rpm, Gambar12. Grafik perbandingan antara putaran
sedangkan pada percobaan ke saat frekuensi 50 Hz motor induksi dengan tegangan reference
diinput putaran yang terukur sebesar 1296 rpm. Ini
sangat berbeda jauh dari perhitungan, hal ini
disebabkan tegangan referensi input yang C. Perbandingan Antara Tegangan Dengan
seharusnya 10 volt hanya 0,9 volt Frekuensi Terhadap Putaran Motor Induksi
Grafik pada Gambar 13. menunjukkan hubungan
A. Perbandingan Antara Putaran Dengan antara tegangan dengan frekuensi terhadap putaran
Frekuensi motor induksi di mana setiap kenaikkan frekuensi
Grafik pada Gambar 11. menunjukkan sebanding dengan kenaikan tegangan dan putaran
hubungan antara frekuensi yang di input di PLC motor induksi.
terhadap putaran motor induksi. Kurva yang
nilainya linier dimana setiap kenaikkan TeganganVS Frekuensi
frekuensi sebanding dengan kenaikkan kecepatan
Frekuensi (Hz)
1600 20
1400 10
1200 0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1000
800
Frekuensi Inverter dengan Tegangan (Volt)
600
Vr In
400
200 Gambar 13 . Grafik perbandingan antara tegangan
0 dengan frekuensi terhadapn putaran
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 motor induksi
2. Berdasarkan hasil penelitian bahwa ketika [3]. Heri Haryanto, 2011, Pembuatan Modul
tegangan referensi output bernilai 0,9 volt maka Inverter Sebagai Kendali Kecepatan Putaran
frekuensi keluar sebesar 5 Hz dan putaran motor Motor Induksi, Jurnal Ilmiah , Vol 4 No. 1,
yang terbaca melalui encoder sebesar 150 RPM April 2011: 149-159.
sampai pada tegangan referensi 10.23 volt [4]. Hari, W,W., Bambang, S., 2004, Aplikasi
dengan frekuensi terbaca sebesar 50 Hz dan Mikrocontroller AT89C51 Sebagai
putaran yang terbaca sebesar 1296 RPM. Pembangkit PWM Sinusoida 1 Fasa Untuk
Mengendalikan Putaran Motor Sinkron,
Jurnal Penelitian, Universitas Gajah Mada,
DAFTAR PUSTAKA Jogyakarta
[5]. Marappung M, 1998, Teknik Tenaga Listrik,
[1]. Adi Wasono, 2011, Rancang Bangun Aplikasi Armico, Bandung.
Programmable Logic Controller (PLC) [6]. Muhammad H Rashid, 2006, Elektronika
Sebagai Pengendali Kecepatan Motor Induksi Daya, Rangkaian, Devais dan Aplikasinya,
Tiga Fasa Melalui Inverter, Jurnal Ilmiah Edisi Bahasa Indonesia Jilid satu edisi kedua,
(Vol.7 No. 3 November 2011 : 401-406), PT. Prenhallindo, Jakarta.
Politeknik Negeri Semarang. [7]. Z. Tharo, A.P.U. Siahaan N. Evalina, 2016,
[2]. Agus Darwanto, Pebri Budianto, 2009, Improvisation analysis of reaktif power saving
Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Tiga lamps based on Inverter, International journal
Fasa ¼ Hp 220/380 V Menggunakan Inverter of engineering and techniques, vol 2 no. 5, pp
Berbasis PLC Glofa, Majalah Ilmiah STTR 141-145.
Cepu.