Anda di halaman 1dari 5

PAPER

1 PHASE OF INDUCTION MOTOR

By:
Fadel Rahman (18063038)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2020
1. MOTOR INDUKSI 1 FASA
Motor induksi merupakan motor arus bolak-balik (ac) yang paling Iuas digunakan.
Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber
tertentu, tetapi merupakan anus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara
putaran rotor dengan medan putar (rotatingmagnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.
Belitan stator yang dihubungkan dengan satu sumber tegangan tiga fasa akan menghasilkan
medan magnet yang berputar dengan kecepatan sinkron (ns=120f/2p). Medan putar pada stator
tersebut akan memotong konduktor-konduktor pada rotor, sehingga terinduksi arus, dan sesuai
dengan hukum lentz, rotor pun akan turut berputar mengikuti medan putar stator. Perbedaan
putar relatif antara stator dan rotor disebut slip. Bertambahnya beban akan memperbesar kopel
motor, yang oleh karenanya akan memperbesar pula arus induksi pada rotor, sehingga slip
antara medan putar stator dan putaran rotor pun akan bertambah besar. Jadi, bila beban motor
bertambah, putaran rotor cendrung menurun. Dikenai dua tipe motor induksi yaitu motor induksi
dengan rotor belitan dan motor Induksi dengan rotor sangkar.

A. Rotor Sangkar
Motor induksi jenis ini mempunyai motor dengan kumparan yang terdiri atas beberapa
batang konduktor yang disusun sedemikian rupa hingga mempunyai sangkar tupai (lihat gambar
3.4) konstruksi rotor seperti ini sangat sederhana bila dibandingkan dengan rotor mesin listrik
lainnya. Dengan demikian harganya pun murah, kama konstruksinya yang demikian, padanya
tidak 'nankin diberikan pengaturan tahana luar seperti pada motor induksi dengan motor belitan.
Untuk membatasi arus mula yang besar, tegangan sumber harus dikurangi dan biasanya
digunakan ototransformator atau saklar Y – A. Tetapi berkurangnya arus akan berakibat
berkurangnya kopel

Gambar Rotor Sangkar


B. Medan Putar
Perputaran motor pada mesin arus bolak-balik ditimbulkan oleh adanya medan putar
(fluks yang berputar) yang dihasilkan dalam kumparan statornya. Medan putar ini terjadi apabila
kumparan stator dihubungkan dalam fasa banyak, umurnnya tiga fasa. Hubungan dapat berupa
bintang atau delta.

Gambar Medan Putar

Misalnya kumparan a-a; b-b; c-c dihubungkan 3 fasa, dengan fasarnasing-masing


120°(gambar 3.4a) dan dialiri arus sinusoid. Distribusi ia, ib, is sebagai fungsi waktu adalah
seperti gambar 3.4b. pada keadaan tl, t2, t3, dan 14 fluks resultan yangditimbulkan oleh
kumparan tersebut masing-masing adalab seperti gambar 3.4 c, d, e, dan f. Pada t1 fluks
resultannya mempunyai arah sama dengan arah fluks yang dihasilkan oleh kumparan a-a;
sedangkan t2 fluks resultannya dihasilkan oleh kumparan b-b. Untuk t4, fluks resultannya
berlawanan arah dengan fluks resultan yang dihasilkan pada saat tl. Dari gambar 3.4 c, d, e, dan f
tersebut terlihat bahwa fluks resultan ini akan berputar satu kali. Oleh karena itu, untuk mesin
dengan jumlah kutub lebih dari dua, kecepatan sinkron dapat diturunkan sebagai berikut
Ns = 120.f/p
f = frekuensi
p = jumlah kutub

C. Prinsip Kerja Motor induksi


Prinsip kerja motor induksi adalah berdasarkan induksi elektromagnet, dimana tegangan
sumber diberikan pada kumparan stator, sehingga inti besi di stator menjadi magnet, kemudian
menginduksikan magnet tersebut ke rotor. Dengan demikian, di kumparan rotor akan terinduksi
tegangan karena kumparan rotor merupakan loop tertutup, maka akan mengalir arus di kumparan
rotor tersebut yang berinteraksi dengan medan magnet di stator, sehingga timbullah gaya putar
pada rotor yang mendorong rotor untuk berputar dengan kecepatan sinkron dan akan
mengikuti persamaan

Dengan :
N= kecepatan putar dari medan putar stator dalam rpm
F = Frekuensi arus dan tegangan stator
P = Banyaknya kutub
Garis-garis gaya fluks dari stator tersebut yang berputar akan memotong panghantar-
panghantar rotor sehingga pada penghantar rotor tersebut timbul Gaya Gerak Listrik (GGL) atau
tegangan induksi.Berhubung kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup maka
pada kumparan tersebut mengalir arus. Arus yang mengalir pada penghantar rotor yang berada
dalam medan magnet berputar dari stator, maka pada penghantar rotor tersebut timbul gaya-gaya
yang berpasangan dan berlawanan arah, gaya tersebut menimbulkan torsi yang cenderung
memutar rotornya, rotor akan berputar dengan kecepatan (Nr) mengikuti putaran medan putar
stator (Ns).
Medan magnet berputar bergerak  memotong  lilitan rotor sehingga  menginduksikan
tegangan  listrik  pada  kumparan-kumparan  tersebut.  Biasannya  lilitan  rotor  berada dalam
hubung   singkat.   Akibatnya   lilitan  rotor  akan  mengalir   arus  listrik  yang besarnya  tergantung
pada  besarnya  tegangan  induksi  dan  impedansi  rotor.  Arus listrik yang mengalir  pada rotor
akan mengakibatkan  medan  magnet  rotor dengan kecapatan sama dengan kecepatan medan
putar stator (ns). Interaksi   medan stator dan  rotor  akan  membangkitkan   torsi  yang
menggerakan   rotor  berputar  searah dengan arah medan putar stator. Interaksi medan stator dan
rotor juga menyebabkan terjasinya gaya gerak listrik induksi yang disebabkan oleh kumparan-
kumparan  stator dan rotor.  Rumusan  matematis  gaya  gerak  listrik  yang terjadi  pada  motor
induksi satu fasa dengan rumusan sebagai berikut :

 Dimana  nilai  Φ(t)  untuk  fluksi  maksimum  akibat  dari  penyebaran  kerapatan fluks yang
melewati lilitan dengan rumus :
Adanya  perbedaan  medan  putar  stator  dan  medan  putar  rotor  atau  yang disebut slip pada
motor induksi satu fasa pada rumus sebagai berikut :

Gambar Rangkaian

Anda mungkin juga menyukai