MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
PENGANTAR STUDI ISLAM
Dosen Pembimbing:
Al Qudus Nofiandri Eko Sucipto Djiwo, Lc. MH.I
Penyusun :
Yazid Al Bastomi ( 06040120107 )
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan Masalah...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Kesimpulan....................................................................................................12
B. Saran.............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai seorang muslim yang baik kita tentu tahu bahwa akhlak terhadap
orang tua merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Karena, orang tua adalah
orang yang mengenalkan kita pada dunia dari kecil hingga dewasa.Dan setiap
orang tua pun pasti mempunyai harapan terhadap anaknya agar kelak menjadi
anak yang sukses, berbakti kepada orang tua, serta menjadi lebih baik dan sholeh.
Maka dari itu, jika kita memang seorang muslim yang baik hendaknya kita
selalu berbakti kepada orang tua, melakukan apa yang telah diperintahkan oleh
orang tua, dan pantang untuk membangkang kepada orang tua.
Namun di zaman dewasa ini banyak dari kita seperti lupa terhadap
kewajiban kita terhadap orang tua sebagai muslim yang baik, yaitu adalah kita
harus memiliki akhlak yang sempurna terhadap orang tua kita.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian akhlak kepada kedua orang tua?
2. Apa Bentuk bentuk akhlak kepada kedua orang tua?
3. Berbakti kepada orang tua yang meninggal ?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuaan masalah yaitu:
1. Menjelaskan pengertian Akhlak kepada orang tua.
2. Menjelaskan bentuk bentuk akhlak kepada kedua orang tua.
3. Menjelaskan berbakti kepada orang tua yang meninggal .
BAB II
PEMBAHASAN
1
A Mustafa, Akhlak Tasawuf,(Jakarta:Pustaka Setia. 1999) Cet. III, hal 11.
2
B. BENTUK-BENTUK BERBAKTI KEPADA ORANG TUA2
Dari ayat diatas kita mengambil kesinpulan bahwa orang tua yang beda
keyakinan dengan kita harus kita santuni juga selama kita tidak mengikutinya
dalam kemusyrikan kepada Allah SWT
2
Wordpress.com oleh Abu Umar. 32 cara berbakti kepada orang tua, 16 feb.08 akses pd.
1 Desember 2020
3
Muhammad bin Jarir At-Thabari, Jamiul Ahkami al-Qur’an, Muassisah ar-Risalah 2000
M. juz 11 hal. 291
2
6. Janganlah engkau berdusta kepada mereka dan jangan mencela mereka
jika mereka mengerjakan perbuatan yang tidak engkau sukai.
7. Jangan engkau utamakan istri dan anakmu di atas mereka. Mintalah
keridhaan mereka berdua sebelum melakukan sesuatu karena ridha Allah
tergantung ridha orang tua. Begitu juga kemurkaan Allah tergantung
kemurkaan mereka berdua.
8. Jangan engkau duduk di tempat yang lebih tinggi dari mereka. Jangan
engkau julurkan kakimu di hadapan mereka karena sombong
9. Jangan pelit dalam memberikan nafkah kepada kedua orang tua sampai
mereka mengeluh. Ini merupakan aib bagimu. Engkau juga akan melihat
ini terjadi pada anakmu. Sebagaimana engkau memperlakukan orang
tuamu, begitu pula engkau akan diperlakukan sebagai orang tua.
10. Orang yang paling berhak untuk dimuliakan adalah ibumu, kemudian
bapakmu. Dan ketahuilah bahwa surga itu di telapak kaki ibu-ibu kalian.
حدثنا قتيبة بن سعيد حدثنا جرير عن عمارة بن القعقاع بن شبرمة عن أبي زرعة عن أبي- 5626
جاء رجل إلى رسول اهلل صلى اهلل عليه و سلم فقال يا رسول اهلل من أحق: هريرة رضي اهلل عنه قال
. ) قال ثم من ؟ قال ( ثم أمك. ) قال ثم من ؟ قال ( ثم أمك. ) الناس بحسن صحابتي ؟ قال ( أمك
“Dari Abu Hurairoh: ada seseorang yang mendatangi Rasulullah SAW yang
bertanya: Ya Rasulullah siapa diantara orang tuaku yang paling berhak aku
perlakukan dengan baik? Rasul menjawab: ibumu, kemudian siapa? Rasul
menjawab : ibumu, kemudian siapa? Rasul menjawab : ibumu, kemudian siapa?
Rasul menjawab : ayahmu.4
4
Muhammad bin Ismail Abu Abdillah al-Bukhari, al-Jami’ as-Shahih al-Mukhtashar,
Dar Ibn Katsir. Yamamah-Bairut 1987. Hal.2227
2
11. Jika engkau meminta sesuatu kepada kedua orang tuamu, mintalah
dengan lembut dan berterima kasihlah jika mereka memberikannya. Dan
maafkanlah mereka jika mereka tidak memberimu. Janganlah banyak
meminta kepada mereka karena hal itu akan memberatkan mereka
berdua.
Dan masih banyak lagi bentuk-bentuk berbakti kepada orang tua yang kami
tidak sebutkan .
Berbakti kepada kedua orang tua tidak dibatasi saat mereka masih hidup,
setelah mereka meninggal pun kita masih memiliki kesempatan untuk berbakti
kepadanya.
7260 - ثنا: أخربنا أبو عبد اهلل حممد بن عبد اهلل بن دينار العدل و أبو بكر حممد بن عبد اهلل املفيد قاال
أمحد بن حمم((د بن نص((ر ثن((ا أب((و النعيم الفض((ل بن دكني ثن((ا عب((د ال((رمحن بن الغس((يل بن س((ليمان ح و أخ((ربين
احلس((ن بن حكيم املروزي ثن((ا أب((و املوج((ه أخربن((ا عب((دان أنب((أ عب((د ال((رمحن بن س((ليمان عن أس((يد بن علي عن
بينم(ا حنن عن(د: أن(ه مسع أب(ا أس(يد مال(ك بن ربيع(ة الس(اعدي رض(ي اهلل عن(ه يق(ول: عبيد الس(اعدي عن أبي(ه
ي((ا رس((ول اهلل ه((ل بقي من ب((ر أب((وي: رس((ول اهلل ص((لى اهلل علي((ه و س((لم إذ ج((اءه رج((ل من ب((ين س((لمة فق((ال
نعم الص ((الة عليهم ((ا و األس ((تغفار( هلم ((ا و إنف ((اذ عهودمها و إك ((رام: ش ((يء أبرمها ب ((ه من بع ((د موهتم ((ا ؟ ق ((ال
صديقهما و
صلة الرحم الذي ال رحم لك إال من قبلهما هذا حديث صحيح اإلسناد و مل خيرجاه
5
صحيح: تعليق الذهيب قي التلخيص
5
Muhammad bin Abdillah Abu Abdillah al=Hakim an-Naisaburi, Mustadrak A’la
Shahihain. Dar al-Kutub al-Islamiyah Bairut 1990M. juz.4 hal. 171
2
“ Dari Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As-Sa’idi r.a., ia berkata: Ketika kami
sedang duduk bersama Rasulullah saw., tiba-tiba datang seorang laki-laki dari
suku Bani Salamah lalu berkata, “Wahai Rasulullah, apakah masih ada sesuatu
yang dapat aku lakukan untuk berbakti kepada kedua orang tuaku setelah
keduanya wafat?” Beliau bersabda, “Ya, yaitu mendo’akan keduanya,
memintakan ampun untuk keduanya, menunaikan janji keduanya setelah mereka
tiada, menyambung persaudaraan yang tidak disambung kecuali karena
keduanya, dan memuliakan kawan keduanya.” (H.R.Abu Dawud, Ibnu Majah,
dan Ibnu Hibban di dalam Shahihnya)
Merujuk pada keterangan ini, kita bisa membuat sistematisasi bakti kepada
orang tua yang sudah wafat yaitu:
1. Mendo’akannya
Mendo’akan agar mereka diampuni, dirahmati, diberi kemuliaan di sisi-
Nya, dan dilapangkan di alam kuburnya. Do’a ini bisa kita panjatkan kapan dan di
mana saja kita mau. Mendo’akan orang tua yang telah wafat tidak dibatasi dengan
ziarah kubur, karena tujuan utama ziarah kubur adalah untuk mengingatkan
akhirat (mati). Nabi saw bersabda: fazuuruha fainnaha tudzakkirul aakhirah
(ziarahi kubur, karena dapat mengingatkan kepada akhirat) [HR. Tirmidzi] Tapi
sayang, banyak yang beranggapan tujuan ziarah kubur untuk mendo’akan orang
yang sudah meninggal.
Pernyataan ini tidak bermaksud menafikan do’a kepada almarhum saat
ziarah, yang ingin saya tegaskan bahwa berdo’a untuk orang tua yang telah wafat
bukan saat ziarah saja, tapi kapan dan di mana pun kita dianjurkan untuk selalu
mendo’akannya. Berdo’a bisa menggunakan bahasa arab (dikutip dari Qur’an atau
hadits) ataupun dengan bahasa apa saja yang bisa kita fahami.
2
Satu hal yang perlu diingat, apabila orang tua yang telah wafat itu berbeda
agama (non-muslim), kita dilarang mendo’akannya sebagaimana dijelaskan dalam
ayat berikut,
Namun kalau orang tua yang berbeda agama itu masih hidup, kita
diperbolehkan bahkan dianjurkan untuk mendo’akannya agar diberi hidayah oleh
Allah swt. (masuk Islam). Rasulullah saw. pernah mendo’akan agar pamannya,
Abu Thalib masuk Islam, ini bukti bahwa kita boleh mendo’akan non muslim agar
masuk Islam.
2. Menunaikan Janjinya
Apabila kita pernah mendengar orang tua mempunyai janji atau niat untuk
melakukan suatu kebajikan, namun belum terlaksana karena maut menjemputnya,
kita sebagai anaknya dianjurkan untuk merealisasikan niat baiknya itu. Misalnya,
mereka pernah berniat mendirikan panti asuhan, sebelum niat baik ini terwujud,
Allah swt. memanggilnya, sebagai wujud bakti anak terhadap orang tua adalah
merealisasikan niat baiknya tersebut.
3. Silaturrahmi
Sebagai makhluk sosial, orang tua kita tentu mempunyai sejumlah sahabat,
wujud bakti kepada mereka adalah menyambungkan silaturahmi dengan orang-
orang yang biasa bersilaturahmi dengannya. Misalnya, saat hidup orang tua suka
2
bersilaturahmi kepada pak Yusuf, bila orang tua kita telah meninggal, kitalah yang
menggantikannya datang ke rumah pak Yusuf.
Dan diantaranya lagi akhlak kepada orag tua yang telah meninggal adalah :
1. Melunasi Hutangnya
Sebab hutang yang belum sempat dibayar akan dipertanyakan kelak di
akhirat, dan ketika seseorang telah meninggal hutang yang berhubungan dengan
manusia yang harus lebih diutamakan. lain halnya ketika seseorang masih hidup
maka hutang yang berhubungan dengan Allah yang lebih diutamakan seperti:
seseorang yang meninggal dan meninggalkan hutang kepada si fulan dan dia juga
pernah berkewajiban haji (mampu) tapi belm sempat dilaksanakan sudah
dipanggil ke Rahmatullah maka keluarga harus lebih mengutamakan hutang yang
berhuungan dengan manusia baru hutang yang berhubungan dengan Allah.6
2. Melaksanakan Wasiatnya
Kalau wasiatnya berupa harta yang harus diserahkan kepada orang lain
selama tidak melebihi 30% maka keluarga harus melaksanakan, akan tetapi ketika
wasiat tersebut melebihi 30% maka terserah keluarga mau melaksanakan atau
tidak. Inilah kewajiban seorang anak ketika orang tuanya, adapun ketika anak
tersebut memakai uang pribadinya sendiri untuk melaksanakan hutang dan wasiat
orang tuanya disinilah kita bisa melihat kasih sayang anak terhadap orang tuanya.
Karena banyak orang sekarang karena harta dia melupakan kasih sayangnya orang
tua terhadapnya sehingga dia tega membunuh orang tuanya.7
BAB III
6
U. Segaf Hasan Baharun, Bagaimana Anda Membagilkan Harta Waris,(Pasuruan.
Dalwa. 2009) hal 23.
7
U. Segaf Hasan Baharun, Bagaimana Anda Membagilkan Harta Waris,(Pasuruan.
Dalwa. 2009) hal 23.
2
PENUTUP
KESIMPULAN
Berbakti kepada orang tua termasuk perbuatan yang palina disukai AllahSWT.
Durhaka kepada orang tua termasuk dosa besar yang ke-dua setelah
menyekutukan Allah SWT. Bentuk berbakti kepada orang tua yang masih hidup
banyak diantaranya: Berbicara baik kepada kedua orang tua dengan adab dan ,
tidak menghardik mereka, berucap kepada mereka dengan ucapan yang mulia,
Selalu mentaati mereka berdua di dalam perkara selain maksiat, Penuhi panggilan
mereka dengan segera dan disertai wajah yang berseri , tidak berdusta kepada
mereka, tidak duduk di tempat yang lebih tinggi dari mereka , tidak
mengutamakan istri dan anak di atas mereka
Orang tua yang beda keyakinan dengan kita harus kita santuni juga selama kita
tidak mengikutinya dalam kemusyrikan kepada Allah SWT
Di antara amal shaleh yang sangat dicintai Allah adalah berbakti pada orang tua
baik ketika masih hidup ataupun setelah mereka wafat. Ada lima cara bakti
kepada orang tua yang telah wafat; mendo’akannya, mewujudkan niat baiknya,
bersilaturahmi kepada sahabat-sahabatnya, melunasi hutang dan yang terakhir
manunaikan wasiatnya Wallahu a’lam.
DARTAR PUSTAKA
2
Drs. H. Yunahar Ilyas, Lc.,MA, Kuliah Akhlak, Pustaka Pelajar. 2005
Wordpress.com oleh Abu Umar. 32 cara berbakti kepada orang tua, 16 feb.08
akses pd.26 mei09