Anda di halaman 1dari 13

AKHLAK KEPADA ORANG TUA

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
PENGANTAR STUDI ISLAM

Dosen Pembimbing:
Al Qudus Nofiandri Eko Sucipto Djiwo, Lc. MH.I
Penyusun :
Yazid Al Bastomi ( 06040120107 )

UNIVERSITAS NEGERI ISLAM SUNAN AMPEL SURABAYA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2020 – 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusun mampu
menyelesaikan makalah yang berjudul “Akhlak Kepada Orang Tua” dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Studi Islam yang dibimbing oleh bapak Al
Qudus Nofiandri Eko Sucipto Djiwo, Lc. MH.I.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Agung
sang tauladan kita yaitu Nabi Muhammad SAW, karena beliau dan orang-orang
yang membantu dakwahnya sehingga kita dapat menikmati dan merasakan
nikmatnya iman dan islam.
Sebagai penyusun, tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Al Qudus
Nofiandri Eko Sucipto Djiwo, Lc. MH.I yang telah membimbing kami serta
memberikan materi ini, sehingga kami dapat lebih mendalami materi ini. Tidak
lupa kami juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penyusun sadar, bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun begitu kami
harapkan demi kesempurnaan dalam penyusunan selanjutnya. Akhirnya penyusun
berharap makalah ini mampu bermanfaat bagi penyusun khususnya dan
masyarakat pada umumnya.

Surabaya, 1 Desember 2020

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................1

C. Tujuan Masalah...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2

A. Pengertian Akhlak Kepada Kepada Kedua Orang Tua...................................2

B. Bentuk-bentuk berbakti kepada kedua orang tua.............................................2

C. Berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal..........................................9

BAB III PENUTUP...............................................................................................12

A. Kesimpulan....................................................................................................12

B.  Saran.............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai seorang muslim yang baik kita tentu tahu bahwa akhlak terhadap
orang tua merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Karena, orang tua adalah
orang yang mengenalkan kita pada dunia dari kecil hingga dewasa.Dan setiap
orang tua pun pasti mempunyai harapan terhadap anaknya agar kelak menjadi
anak yang sukses, berbakti kepada orang tua, serta menjadi lebih baik dan sholeh.
Maka dari itu, jika kita memang seorang muslim yang baik hendaknya kita
selalu berbakti kepada orang tua, melakukan apa yang telah diperintahkan oleh
orang tua, dan pantang untuk membangkang kepada orang tua.
Namun di zaman dewasa ini banyak dari kita seperti lupa terhadap
kewajiban kita terhadap orang tua sebagai muslim yang baik, yaitu adalah kita
harus memiliki akhlak yang sempurna terhadap orang tua kita.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian akhlak kepada kedua orang tua?
2. Apa Bentuk bentuk akhlak kepada kedua orang tua?
3. Berbakti kepada orang tua yang meninggal ?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuaan masalah yaitu:
1. Menjelaskan pengertian Akhlak kepada orang tua.
2. Menjelaskan bentuk bentuk akhlak kepada kedua orang tua.
3. Menjelaskan berbakti kepada orang tua yang meninggal .
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak Kepada Kepada Kedua Orang Tua


Kata Akhlak. berasal dari bahasa Arab, jamak dari khuluqun yang menurut
bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku dan tabiat. Tabiat atau watak
dilahirkan karena hasil perbuatan yang diulang-ulang sehingga menjadi biasa.
Perkataan ahklak sering disebut kesusilaan, sopan santun dalam bahasa Indonesia;
moral, ethnic. Dalam bahasa Inggris sering disebut ethos sedangkan  ethios dalam
bahasa Yunani. Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan khalqun yang berarti kejadian, yang juga erat hubungannya dengan
khaliq yang berarti pencipta; demikian pula dengan makhluqun yang berarti yang
diciptakan.1
Adapaun definisi akhlak menurut istilah ialah kehendak jiwa manusia
yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan, tanpa memerlukan
pertimbangan pikiran terlebih dahulu. Senada dengan hal ini Abd Hamid Yunus
mengatakan bahwa akhlak ialah Sikap mental yang mengandung daya dorong
untuk berbuat tanpa berfikir dan pertimbangan.
Menurut Imam Ghazali, dalam kitab ihya ulumuddin, mengatakan akhlak
dengan gampang dan mudah dengan tidak memerlukan pemikiran dan
pertimbangan.
Dengan demikian dari definisi akhlak dan kedua orang tua di atas dapat
disimpulkan bahwa akhlak kepada kedua orang tua adalah kehendak jiwa manusia
yang menimbulkan perbuatan baik karena kebiasaan tanpa pemikiran dan
pertimbangan sehingga menjadi kepribadian yang kuat di dalam jiwa seseorang
untuk selalu berbuat baik kepada orang yang telah mengasuhnya mulai dari di
dalam kandungan maupun setelah dewasa.

1
A Mustafa,  Akhlak Tasawuf,(Jakarta:Pustaka Setia. 1999) Cet. III,  hal 11.

2
B. BENTUK-BENTUK BERBAKTI KEPADA ORANG TUA2

1. Berbicaralah kamu kepada kedua orang tuamu dengan adab dan


janganlah mengucapkan “Ah” kepada mereka, jangan hardik mereka,
berucaplah kepada mereka dengan ucapan yang mulia.
2. Selalu taati mereka berdua di dalam perkara selain maksiat, dan tidak
ada ketaatan kepada makhluk di dalam bermaksiat kepada sang Khalik

ِ ِ ِ َ َ‫اك لِت ْش ِر َك بِي م ا لَيس ل‬


َّ ‫ْم فَال تُ ِط ْع ُه َما إِل‬
‫َي َم ْر ِجعُ ُك ْم‬ ٌ ‫ك ب ه عل‬ َ ْ َ ُ َ ‫اه َد‬
ِ
َ ‫ص ْينَا اإلنْ َس ا َن بَِوال َديْ ِه ُح ْس نًا َوإِ ْن َج‬
َّ ‫َو َو‬

)15( ‫فَأَُنبِّئُ ُك ْم بِ َما ُك ْنتُ ْم َت ْع َملُو َن‬

"15. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku


sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu
mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan
ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, Kemudian Hanya kepada-Kulah
kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang Telah kamu kerjakan”.(Q.S.
Luqman ayat 15)3

Dari ayat diatas kita mengambil kesinpulan bahwa orang tua yang beda
keyakinan dengan kita harus kita santuni juga selama kita tidak mengikutinya
dalam kemusyrikan kepada Allah SWT

3. Lemah lembutlah kepada kedua orangtuamu, janganlah bermuka masam


serta memandang mereka dengan pandangan yang sinis.
4. Penuhi panggilan mereka dengan segera dan disertai wajah yang berseri
dan menjawab, “Ya ibu, ya ayah”.
5. Bantulah ibumu di rumah. Dan jangan pula engkau menunda membantu
pekerjaan ibumu.

2
Wordpress.com oleh Abu Umar. 32 cara berbakti kepada orang tua, 16 feb.08 akses pd.
1 Desember 2020
3
Muhammad bin Jarir At-Thabari, Jamiul Ahkami al-Qur’an, Muassisah ar-Risalah 2000
M. juz 11 hal. 291

2
6. Janganlah engkau berdusta kepada mereka dan jangan mencela mereka
jika mereka mengerjakan perbuatan yang tidak engkau sukai.
7. Jangan engkau utamakan istri dan anakmu di atas mereka. Mintalah
keridhaan mereka berdua sebelum melakukan sesuatu karena ridha Allah
tergantung ridha orang tua. Begitu juga kemurkaan Allah tergantung
kemurkaan mereka berdua.
8. Jangan engkau duduk di tempat yang lebih tinggi dari mereka. Jangan
engkau julurkan kakimu di hadapan mereka karena sombong
9. Jangan pelit dalam memberikan nafkah kepada kedua orang tua sampai
mereka mengeluh. Ini merupakan aib bagimu. Engkau juga akan melihat
ini terjadi pada anakmu. Sebagaimana engkau memperlakukan orang
tuamu, begitu pula engkau akan diperlakukan sebagai orang tua.
10. Orang yang paling berhak untuk dimuliakan adalah ibumu, kemudian
bapakmu. Dan ketahuilah bahwa surga itu di telapak kaki ibu-ibu kalian.

‫ حدثنا قتيبة بن سعيد حدثنا جرير عن عمارة بن القعقاع بن شبرمة عن أبي زرعة عن أبي‬- 5626

‫ جاء رجل إلى رسول اهلل صلى اهلل عليه و سلم فقال يا رسول اهلل من أحق‬: ‫هريرة رضي اهلل عنه قال‬

. ) ‫ قال ثم من ؟ قال ( ثم أمك‬. ) ‫ قال ثم من ؟ قال ( ثم أمك‬. ) ‫الناس بحسن صحابتي ؟ قال ( أمك‬

) ‫قال ثم من ؟ قال ( ثم أبوك‬

“Dari Abu Hurairoh: ada seseorang yang mendatangi Rasulullah SAW yang
bertanya: Ya Rasulullah siapa diantara orang tuaku yang paling berhak aku
perlakukan dengan baik? Rasul menjawab: ibumu, kemudian siapa? Rasul
menjawab : ibumu, kemudian siapa? Rasul menjawab : ibumu, kemudian siapa?
Rasul menjawab : ayahmu.4

4
Muhammad bin Ismail Abu Abdillah al-Bukhari, al-Jami’ as-Shahih al-Mukhtashar,
Dar Ibn Katsir. Yamamah-Bairut 1987. Hal.2227

2
11. Jika engkau meminta sesuatu kepada kedua orang tuamu, mintalah
dengan lembut dan berterima kasihlah jika mereka memberikannya. Dan
maafkanlah mereka jika mereka tidak memberimu. Janganlah banyak
meminta kepada mereka karena hal itu akan memberatkan mereka
berdua.

Dan masih banyak lagi bentuk-bentuk berbakti kepada orang tua yang kami
tidak sebutkan .

C. BERBAKTI KEPADA ORANG TUA YANG SUDAH MENINGGAL

Berbakti kepada kedua orang tua tidak dibatasi saat mereka masih hidup,
setelah mereka meninggal pun kita masih memiliki kesempatan untuk berbakti
kepadanya.

7260 - ‫ ثنا‬: ‫أخربنا أبو عبد اهلل حممد بن عبد اهلل بن دينار العدل و أبو بكر حممد بن عبد اهلل املفيد قاال‬

‫أمحد بن حمم((د بن نص((ر ثن((ا أب((و النعيم الفض((ل بن دكني ثن((ا عب((د ال((رمحن بن الغس((يل بن س((ليمان ح و أخ((ربين‬

‫احلس((ن بن حكيم املروزي ثن((ا أب((و املوج((ه أخربن((ا عب((دان أنب((أ عب((د ال((رمحن بن س((ليمان عن أس((يد بن علي عن‬

‫ بينم(ا حنن عن(د‬: ‫ أن(ه مسع أب(ا أس(يد مال(ك بن ربيع(ة الس(اعدي رض(ي اهلل عن(ه يق(ول‬: ‫عبيد الس(اعدي عن أبي(ه‬

‫ ي((ا رس((ول اهلل ه((ل بقي من ب((ر أب((وي‬: ‫رس((ول اهلل ص((لى اهلل علي((ه و س((لم إذ ج((اءه رج((ل من ب((ين س((لمة فق((ال‬

‫ نعم الص ((الة عليهم ((ا و األس ((تغفار( هلم ((ا و إنف ((اذ عهودمها و إك ((رام‬: ‫ش ((يء أبرمها ب ((ه من بع ((د موهتم ((ا ؟ ق ((ال‬

‫صديقهما و‬

‫صلة الرحم الذي ال رحم لك إال من قبلهما هذا حديث صحيح اإلسناد و مل خيرجاه‬
5
‫ صحيح‬: ‫تعليق الذهيب قي التلخيص‬
5
Muhammad bin Abdillah Abu Abdillah al=Hakim an-Naisaburi, Mustadrak A’la
Shahihain. Dar al-Kutub al-Islamiyah Bairut 1990M. juz.4 hal. 171

2
“ Dari Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As-Sa’idi r.a., ia berkata: Ketika kami
sedang duduk bersama Rasulullah saw., tiba-tiba datang seorang laki-laki dari
suku Bani Salamah lalu berkata, “Wahai Rasulullah, apakah masih ada sesuatu
yang dapat aku lakukan untuk berbakti kepada kedua orang tuaku setelah
keduanya wafat?” Beliau bersabda, “Ya, yaitu mendo’akan keduanya,
memintakan ampun untuk keduanya, menunaikan janji keduanya setelah mereka
tiada, menyambung persaudaraan yang tidak disambung kecuali karena
keduanya, dan memuliakan kawan keduanya.” (H.R.Abu Dawud, Ibnu Majah,
dan Ibnu Hibban di dalam Shahihnya)

Merujuk pada keterangan ini, kita bisa membuat sistematisasi bakti kepada
orang tua yang sudah wafat yaitu:

1. Mendo’akannya
Mendo’akan agar mereka diampuni, dirahmati, diberi kemuliaan di sisi-
Nya, dan dilapangkan di alam kuburnya. Do’a ini bisa kita panjatkan kapan dan di
mana saja kita mau. Mendo’akan orang tua yang telah wafat tidak dibatasi dengan
ziarah kubur, karena tujuan utama ziarah kubur adalah untuk mengingatkan
akhirat (mati). Nabi saw bersabda: fazuuruha fainnaha tudzakkirul aakhirah
(ziarahi kubur, karena dapat mengingatkan kepada akhirat) [HR. Tirmidzi] Tapi
sayang, banyak yang beranggapan tujuan ziarah kubur untuk mendo’akan orang
yang sudah meninggal.
Pernyataan ini tidak bermaksud menafikan do’a kepada almarhum saat
ziarah, yang ingin saya tegaskan bahwa berdo’a untuk orang tua yang telah wafat
bukan saat ziarah saja, tapi kapan dan di mana pun kita dianjurkan untuk selalu
mendo’akannya. Berdo’a bisa menggunakan bahasa arab (dikutip dari Qur’an atau
hadits) ataupun dengan bahasa apa saja yang bisa kita fahami.

2
Satu hal yang perlu diingat, apabila orang tua yang telah wafat itu berbeda
agama (non-muslim), kita dilarang mendo’akannya sebagaimana dijelaskan dalam
ayat berikut,
      
        
    

“Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman


memintakan ampun kepada Allah bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-
orang musyrik itu adalah kaum kerabatnya, sesudah jelas bagi mereka
bahwasannya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahannam.” (At-
Taubah 9: 113)

Namun kalau orang tua yang berbeda agama itu masih hidup, kita
diperbolehkan bahkan dianjurkan untuk mendo’akannya agar diberi hidayah oleh
Allah swt. (masuk Islam). Rasulullah saw. pernah mendo’akan agar pamannya,
Abu Thalib masuk Islam, ini bukti bahwa kita boleh mendo’akan non muslim agar
masuk Islam.

2. Menunaikan Janjinya
Apabila kita pernah mendengar orang tua mempunyai janji atau niat untuk
melakukan suatu kebajikan, namun belum terlaksana karena maut menjemputnya,
kita sebagai anaknya dianjurkan untuk merealisasikan niat baiknya itu. Misalnya,
mereka pernah berniat mendirikan panti asuhan, sebelum niat baik ini terwujud,
Allah swt. memanggilnya, sebagai wujud bakti anak terhadap orang tua adalah
merealisasikan niat baiknya tersebut.

3. Silaturrahmi
Sebagai makhluk sosial, orang tua kita tentu mempunyai sejumlah sahabat,
wujud bakti kepada mereka adalah menyambungkan silaturahmi dengan orang-
orang yang biasa bersilaturahmi dengannya. Misalnya, saat hidup orang tua suka

2
bersilaturahmi kepada pak Yusuf, bila orang tua kita telah meninggal, kitalah yang
menggantikannya datang ke rumah pak Yusuf.
Dan diantaranya lagi akhlak kepada orag tua yang telah meninggal adalah :

1. Melunasi Hutangnya
Sebab hutang yang belum sempat dibayar akan dipertanyakan kelak di
akhirat, dan ketika seseorang telah meninggal hutang yang berhubungan dengan
manusia yang harus lebih diutamakan. lain halnya ketika seseorang masih hidup
maka hutang yang berhubungan dengan Allah yang lebih diutamakan seperti:
seseorang yang meninggal dan meninggalkan hutang kepada si fulan dan dia juga
pernah berkewajiban haji (mampu) tapi belm sempat dilaksanakan sudah
dipanggil ke Rahmatullah maka keluarga harus lebih mengutamakan hutang yang
berhuungan dengan manusia baru hutang yang berhubungan dengan Allah.6

2. Melaksanakan Wasiatnya
Kalau wasiatnya berupa harta yang harus diserahkan kepada orang lain
selama tidak melebihi 30% maka keluarga harus melaksanakan, akan tetapi ketika
wasiat tersebut melebihi 30% maka terserah keluarga mau melaksanakan atau
tidak. Inilah kewajiban seorang anak ketika orang tuanya, adapun ketika anak
tersebut memakai uang pribadinya sendiri untuk melaksanakan hutang dan wasiat
orang tuanya disinilah kita bisa melihat kasih sayang anak terhadap orang tuanya.
Karena banyak orang sekarang karena harta dia melupakan kasih sayangnya orang
tua terhadapnya sehingga dia tega membunuh orang tuanya.7

BAB III
6
U. Segaf Hasan Baharun, Bagaimana Anda Membagilkan Harta Waris,(Pasuruan.
Dalwa. 2009) hal 23.
7
U. Segaf Hasan Baharun, Bagaimana Anda Membagilkan Harta Waris,(Pasuruan.
Dalwa. 2009) hal 23.

2
PENUTUP

KESIMPULAN
Berbakti kepada orang tua termasuk perbuatan yang palina disukai AllahSWT.
Durhaka kepada orang tua termasuk dosa besar yang ke-dua setelah
menyekutukan Allah SWT. Bentuk berbakti kepada orang tua yang masih hidup
banyak diantaranya: Berbicara baik kepada kedua orang tua dengan adab dan ,
tidak menghardik mereka, berucap kepada mereka dengan ucapan yang mulia,
Selalu mentaati mereka berdua di dalam perkara selain maksiat, Penuhi panggilan
mereka dengan segera dan disertai wajah yang berseri , tidak berdusta kepada
mereka, tidak duduk di tempat yang lebih tinggi dari mereka , tidak
mengutamakan istri dan anak di atas mereka
Orang tua yang beda keyakinan dengan kita harus kita santuni juga selama kita
tidak mengikutinya dalam kemusyrikan kepada Allah SWT
Di antara amal shaleh yang sangat dicintai Allah adalah berbakti pada orang tua
baik ketika masih hidup ataupun setelah mereka wafat. Ada lima cara bakti
kepada orang tua yang telah wafat; mendo’akannya, mewujudkan niat baiknya,
bersilaturahmi kepada sahabat-sahabatnya, melunasi hutang dan yang terakhir
manunaikan wasiatnya Wallahu a’lam.

DARTAR PUSTAKA

2
Drs. H. Yunahar Ilyas, Lc.,MA, Kuliah Akhlak, Pustaka Pelajar. 2005

Al-Bukhari, Muhammad bin Ismail Abu Abdillah, al-Jami’ as-Shahih al-


Mukhtashar, Dar Ibn Katsir. Yamamah-Bairut 1987.

At-Thabari, Muhammad bin Jarir, Jamiul Ahkami al-Qur’an, Muassisah ar-


Risalah 2000

Wordpress.com oleh Abu Umar. 32 cara berbakti kepada orang tua, 16 feb.08
akses pd.26 mei09

An-Naisaburi Muhammad bin Abdillah Abu Abdillah al=Hakim, Mustadrak A’la


Shahihain. Dar al-K utub al-Islamiyah Bairut 1990M.

Baharun, U. Segaf Hasan. Bagaimana Anda Membagilkan Harta Waris, Dalwa.


Pasuruan 2009.
A Mustafa, 1999. Akhlak Tasawuf, Pustaka Setia: Jakarta, Cet. III,
Imam Ghazali, 1987. Ihya Ulumuddin, Darur Riyan,, Jilid. III,
Al Qurtubi, 2000. Al Jami’ Li Ahkamil Qur’an. Al-Muassah al-risalah :
Lebanon. Jil 6
Abd. Hamid Yunus, Da.irah al-Ma.arif, II, Asy.syab, t.t : Cairo.

Anda mungkin juga menyukai