ABSTRAK
Salah satu komponen yang merupakan sumber energy listrik pada kendaraan adalah
Accumulator atau yang sering disebut aki (Accu). Accumulator adalah suatu jenis battery yang
banyak digunakan untuk kendaraan bermotor. Pada sel aki, baik anoda ataupun katodanya sama-sama
terbuat dari timbal bahan (Pb) berpori. Namun yang digunakan sebagai kutub negatif adalah logam Pb
murni dan kutub positif adalah logam Pb yang dilapisi PbO2, dan elektrolitnya adalah larutan asam
sulfat dengan air sulingan. Berat jenis elektrolite pada baterai yang terisi penuh ialah 1.260 atau 1.280
(pada temperatur 200C) perbedaan ini disebabkan perbandingan antara air sulingan dengan asam
sulfat pada masing-masing tipe berbeda.
JendelaInformasiIlmuTeknik Halaman 33
MESA JURNAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUBANG ISSN: 23-55-9241
anoda (reduksi) dan katoda (oksidasi). ujung alat ini pada air Accu, kemudian
Akibatnya, dalam waktu tertentu antara anoda menyedotnya.
dan katoda tidak ada beda potensial, artinya Pada saat Accu disetrum (recharge),
Baterai menjadi kosong. Supaya Baterai dapat cairan elektrolit akan bereaksi dengan material
dipakai lagi, harus diisi dengan cara pada lempengan, dan merubah permukaannya
mengalirkan arus listrik ke arah yang menjadi lead sulphate. Pada saat Accu
berlawanan dengan arus listrik yang digunakan (discharge), akan terjadi reaksi
dikeluarkan baterai itu. Ketika baterai di isi terbalik, yaitu lead sulphate akan kembali
akan terjadi pengumpulan muatan listrik. berubah menjadi bentuk semula yaitu lead
Pengumpulan jumlah muatan listrik oxide dan lead.
dinyatakan dalam ampere jam disebut tenaga Jika mobil digunakan, proses ini akan berulang
baterai. Pada kenyataannya, pemakaian baterai terus menerus. Tetapi proses ini tidaklah
tidak dapat mengeluarkan seluruh energy yang sempurna, karena ada deposit yang terbentuk.
tersimpan baterai itu. Oleh karenanya, baterai Semakin lama, lapisan deposit Sulfat akan
mempunyai rendemen atau efisiensi. semakin tebal dan akan mengurangi
Accmulator (accu, aki) adalah sebuah performanya. Pada ketebalan tertentu, deposit
alat yang dapat menyimpan energi (umumnya ini akan membuat accu tidak lagi bisa
energi listrik) dalam bentuk energi kimia. recharge, dan accu harus diganti.
Contoh-contoh akumulator adalah baterai dan
kapasitor. Pada umumnya di Indonesia, kata Sejarah Baterai (accumulator)
akumulator (sebagai aki atau accu) hanya Baterai yang sering disebut aki
dimengerti sebagai "baterai" mobil. Sedangkan ditemukan oleh ahli fisika dari Prancis
di bahasa Inggris, kata accumulator dapat bernama Gaston Plante pada tahun 1859.
mengacu kepada baterai, kapasitor,
kompulsator, dll. Jenis Baterai (Accumulator)
Pada mobil yang masih menggunakan Accu atau aki (accumulattor)
teknologi lama, jenis Accu yang banyak merupakan salah satu komponen penting pada
digunakan adalah jenis lead-acid (accu basah). kendaraan bermotor, mobil, motor ataupun
Accu jenis ini komponennya merupakan generator listrik yang dilengkapi dengan
gabungan dari beberapa lempengan timbal dinamo stater. Selain menggerakkan motor
(Pb) dan lempengan oksida (PbO2), yang starter dan sumber tenaga penerangan lampu
direndam dalam larutan elektrolit yang terdiri kendaraan di malam hari, aki juga penyimpan
dari 35% asam sulfat (H2SO4) dan 65% air listrik dan penstabil tegangan serta arus
(H2O). Accu mobil pada umumnya listrik kendaraan.
menyediakan tegangan sebesar 12 volt. Aki basah atau Lead Acid baterai
Tegangan ini didapat dengan cara adalah sebuah penghasil daya listrik yang
menghubungkan enam sel galvanik. Accu mengunakan reaksi kimia timbal dan asam
tidak lagi bisa menyimpan arus listrik, berarti sulfat.
Accu sudah mulai rusak (soak). Biasanya Secara perawatan dibagi menjadi 2
ditandai dengan bunyi klakson yang melemah, tipe: yaitu tipe aki basah dan tipe aki kering
lampu tidak terang, waktu starter mesin jadi MF (maintenance free)
lebih panjang, bahkan tidak lagi bisa Secara penggunaan dibagi menjadi 2
menggerakkan starter. Setiap sel menyediakan tipe juga: yaitu aki baterai starting dan baterai
2,1 volt, jadi apabila di charge penuh, akan deep cycle.
menghasilkan 2,1 volt x 6 sel = 12,6 volt. Secara jenis/tipe dibagi menjadi: Baterai basah
Kondisi Accu, dapat diukur dengan konvensional, Baterai hybrid, baterai kalsium,
suatu alat yang men-simulasikan besar beban baterai MF, dan baterai sealed
yang masih mampu diterima oleh accu, atau
dengan cara sederhana dengan menggunakan
Battery Hydrometer. Cara penggunaan
Hydrometer adalah dengan mencelupkan
JendelaInformasiIlmuTeknik Halaman 34
MESA JURNAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUBANG ISSN: 23-55-9241
JendelaInformasiIlmuTeknik Halaman 35
MESA JURNAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUBANG ISSN: 23-55-9241
JendelaInformasiIlmuTeknik Halaman 36
MESA JURNAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUBANG ISSN: 23-55-9241
JendelaInformasiIlmuTeknik Halaman 37
MESA JURNAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUBANG ISSN: 23-55-9241
JendelaInformasiIlmuTeknik Halaman 38
MESA JURNAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUBANG ISSN: 23-55-9241
Kapasitas Baterai
JendelaInformasiIlmuTeknik Halaman 39
MESA JURNAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUBANG ISSN: 23-55-9241
–hour). Berarti sebuah baterai dapat mendapatkan pasangan logam tembaga (Cu)
memberikan arus yang kecil untuk waktu yang dan seng (Zn) dapat membangkitkan ggl yang
lama atau arus yang besar untuk waktu yang lebih besar dibandingkan pasangan logam
pendek. Pada saat baterai diisi (charging), lainnya (kelak disebut elemen Volta).
terjadilah penimbunan muatan listrik. Jumlah Hal ini menjadi prinsip dasar bagi
maksimum muatan listrik yang dapat pembuatan dan penggunaan elemen sekunder.
ditampung oleh baterai disebut kapasitas Elemen sekunder harus diberi muatan terlebih
baterai dan dinyatakan dalam ampere jam dahulu sebelum digunakan, yaitu dengan cara
(Ampere - hour), muatan inilah yang akan mengalirkan arus listrik melaluinya (secara
dikeluarkan untuk menyuplai beban ke umum dikenal dengan istilah ‘disetrum’).
pelanggan. Kapasitas baterai dapat dinyatakan Akan tetapi, tidak seperti elemen primer,
dengan persamaan dibawah ini: elemen sekunder dapat dimuati kembali
Ah = Kuat Arus (ampere) x waktu (hours) berulang kali. Elemen sekunder ini lebih
Dimana: Ah = kapasitas baterai aki dikenal dengan aki. Dalam sebuah aki
I = kuat arus (ampere) berlangsung proses elektrokimia yang
t = waktu (jam/sekon) reversibel (bolak-balik) dengan efisiensi yang
tinggi. Yang dimaksud dengan proses
Reaksi Redoks Pada Baterai elektrokimia reversibel yaitu di dalam aki saat
dipakai berlangsung proses pengubahan kimia
Aki mampu mengubah tenaga kimia menjadi tenaga listrik (discharging).
menjadi tenaga listrik. Di pasaran saat ini Sedangkan saat diisi atau dimuati, terjadi
sangat beragam jumlah dan jenis aki yang proses tenaga listrik menjadi tenaga kimia
dapat ditemui. Aki untuk mobil biasanya (charging). Jenis aki yang umum digunakan
mempunyai tegangan sebesar 12 Volt, adalah accumulator timbal. Secara fisik aki ini
sedangkan untuk motor ada tiga jenis yaitu, terdiri dari dua kumpulan pelat yang yang
dengan tegangan 12 Volt, 9 volt dan ada juga dimasukkan pada larutan asam sulfat encer
yang bertegangan 6 Volt. Selain itu juga dapat (H2S04). Larutan elektrolit itu ditempatkan
ditemukan pula aki yang khusus untuk pada wadah atau bejana aki yang terbuat dari
menyalakan tape atau radio dengan tegangan bahan ebonit atau gelas. Kedua belah pelat
juga yang dapat diatur dengan rentang 3, 6, 9, terbuat dari timbal (Pb), dan ketika pertama
dan 12 Volt. Tentu saja aki jenis ini dapat kali dimuati maka akan terbentuk lapisan
dimuati kembali (recharge) apabila muatannya timbal dioksida (Pb02) pada pelat positif.
telah berkurang atau habis. Letak pelat positif dan negatif sangat
Dikenal dua jenis elemen yang berdekatan tetapi dibuat untuk tidak saling
merupakan sumber arus searah (DC) dari menyentuh dengan adanya lapisan pemisah
proses kimiawi, yaitu elemen primer dan yang berfungsi sebagai isolator (bahan
elemen sekunder. Elemen primer terdiri dan penyekat). Proses kimia yang terjadi pada aki
elemen basah dan elemen kering. Reaksi kimia dapat dibagi menjadi dua bagian penting, yaitu
pada elemen primer yang menyebabkan selama digunakan dan dimuati kembali atau
elektron mengalir dari elektroda negatif ‘disetrum’.
(katoda) ke elektroda positif (anoda) tidak Pada saat aki digunakan, tiap molekul asam
dapat dibalik arahnya. Maka jika muatannya sulfat (H2S04) pecah menjadi dua ion
habis, maka elemen primer tidak dapat dimuati hidrogen yang bermuatan positif (2H+) dan
kembali dan memerlukan penggantian bahan ion sulfat yang bermuatan negatif (S04-). Tiap
pereaksinya (elemen kering). Sehingga dilihat ion S04 yang berada dekat lempeng Pb akan
dari sisi ekonomis elemen primer dapat bersatu dengan satu atom timbal murni (Pb)
dikatakan cukup boros. Contoh elemen primer menjadi timbal sulfat (PbS04) sambil
adalah batu baterai (dry cells). melepaskan dua elektron. Sedang sepasang ion
Allesandro Volta, seorang ilmuwan hidrogen tadi akan ditarik lempeng timbal
fisika mengetahui, gaya gerak listrik (ggl) dioksida (PbO2), mengambil dua elektron dan
dapat dibangkitkan dua logam yang berbeda bersatu dengan satu atom oksigen membentuk
dan dipisahkan larutan elektrolit. Volta molekul air (H2O).
JendelaInformasiIlmuTeknik Halaman 40
MESA JURNAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUBANG ISSN: 23-55-9241
Gambar 2.21 baterai saat mengeluarkan Arus Gambar. 2.22 Baterai saat menerima Arus
(discharge) (Charge)
JendelaInformasiIlmuTeknik Halaman 41
MESA JURNAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUBANG ISSN: 23-55-9241
3) Metodologi
JendelaInformasiIlmuTeknik Halaman 42
MESA JURNAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUBANG ISSN: 23-55-9241
JendelaInformasiIlmuTeknik Halaman 43
MESA JURNAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUBANG ISSN: 23-55-9241
A. Tabel
Gambar 4.3 Grafik Pengujian baterai Waktu –
tegangan
JendelaInformasiIlmuTeknik Halaman 44
MESA JURNAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUBANG ISSN: 23-55-9241
Gambar 4.4 Grafik Pengujian baterai Waktu – tegangan yang signifikan tidak mencapai 1
Ampere jam.
JendelaInformasiIlmuTeknik Halaman 45