Anda di halaman 1dari 4

MT 4004 Elektrokimia dan Korosi

Perbedaan Baterai Primer, Sekunder, dan Fuell Cell


Nama : Ainun Ahmad Dzikri Jatmiko

NIM : 13713051

Program Studi Teknik Material

Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara

Institut Teknologi Bandung

2016
Baterai adalah sebuah alat yang memiliki fungsi untuk menyimpan dan menyalurkan berdasarkan
konsep elektrokimia. Dimana menurut konsep elektrokimia akan terjadi perubahan energi dari
kimia menjadi listrik, ataupun sebaliknya. Komponen utama pada baterai terdiri dari dua bahan
konduktor tak sejenis yang disebut elektroda dan larutan yang dapat menghantarkan listrik disebut
elektrolit

Baterai Primer

Baterai Primer adalah jenis baterai yang bersifat tidak dapat diisi ulang, sehingga jumlah energi
yang mampu diberikan terbatas oleh reaktan yang berada pada baterai pada saat pembuatan.

Salah satu contoh dari baterai primer adalah batu baterai. Dimana terdiri dari batang karbon
sebagai konduktor yang ditempatkan pada bagian tengah batu baterai, dan bejana seng sebagai
elektroda negatif dengan elektrolit berupa ammonium chloride. Berada pada daerah elektrolit juga
terdapat mangan oksida. Saat pemakaian maka secara perlahan lahan sifat kereaktifan dari
ammonium chloride dan mangan okside berangsur angsur akan berkurang hingga akhirnya jenuh
sehingga baterai tidak lagi mampu menghasilkan listrik dan harus digantikan dengan batu baterai
baru.

Gambar 1. Batu Baterai

Batu baterai pada umumnya di desain sehingga tidak akan bereaksi secara terus menerus. Hanya
apablia dipasangkan pada sirkuit tertutup saja maka batu baterai akan bereaksi dan menghasilkan
listrik.
Baterai Sekunder

Baterai Sekunder adalah jenis baterai yang bersifat mampu diisi ulang. Baterai ini memiliki reaksi
elektroda yang dapat mengalir dua arah. Pada saat pengisian, energi listrik akan membuat sel sel
pada elektroda untuk menyimpan energi bebas dengan memaksa arah reaksi menjadi tidak spontan.

Salah satu contoh dari baterai sekunder adalah aki pada kendaraan bermotor. Dimana
komponennya terdiri dari timbal logam sebagai elektroda negatif dan timbal peroksida sebagai
elektroda positif dengan elektrolitnya adalah asam sulfat.

Gambar 2. Baterai Aki

Setelah aki digunakan maka sifat kereaktifan dari aki akan berkurang, dan baterai ini dapat di isi
kembali dengan menyalurkan listrik sesuai dengan kutub yang terhubung dengan elektrodanya
(kutub positif listrik dihubungkan dengan elektroda positif, dan kutub negatif listrik dihubungkan
dengan elektroda negatifnya). Saat penggunaan akan terjadi perubahan energi dari kimia menjadi
energi listrik, namun saat pengisian terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia.

Baterai Fuel Cell

Baterai Fuel Cell adalah jenis baterai yang mampu mengalirkan listrik secara terus menerus selama
bahan bakar yang dimilikinya terus menerus di supplai. Baterai fuel cell bereaksi dengan prinsip
reverse electrolysis. Dimana apabila electrolysis berarti reaksi pemecahan (dari H2O 2H+ + O2-)
maka reverse electrolysis adalah reaksi penggabungan (dari 2H+ + O2- H2O) dan reaksi ini akan
menghasilkan listrik.

Fuel cell terdiri dari 2 elektroda yang akan bersifat sebagai katoda dan anoda dimana keduanya
dipisahkan dengan membran tipis. Fuel cell bekerja dengan cara mengalirkan gas hidrogen pada
anoda dan gas oksigen pada katoda. Membran tipis bertugas untuk mencegah bertemunya hidrogen
dan oksigen secara langsung. Membran tipis ini juga memiliki ketebalan kurang dari 10 mm, dan
dilapisi dengan platina tipis yang akan bertujuan sebagai katalisator memecah atom hidrogen
menjadi elektron dan proton.

Proton akan mampu mengalir melalui membran, namun tidak dengan elektron. Sehingga terjadi
penumpukan elektron pada anoda. Sedangkan pada katoda akan terjadi penumpukan ion
bermuatan positif. Saat katoda dan anoda dihubungkan pada suatu konduktor maka akan terjadi
pergerakan elektron dari katoda menuju anoda yang mengakibatkan munculnya arus listrik.
Elektron yang mengalir menuju katoda akan bereaksi pada ion yang menumpuk pada katoda dan
bereaksi membentuk air (H2O). kurang lebih reaksi yang terjadi pada fuel cell adalah sebagai
berikut:

Anoda: 4H2 4H+ + 4e-


Katoda: O2 + 4e- 2O2-
reaksi total: 4H2 + O2 2H2O

Gambar 3. Skema Fuel Cell

Reference:
http://www.chem1.com/acad/webtext/elchem/ec6.html#BAT (diakses 28 November 2016 pada pukul
10.32)
https://elkimkor.com/2013/01/04/baterai-dan-jenisnya/ (diakses 28 November 2016 pada pukul 11.33)
https://mahasiswanegarawan.wordpress.com/2007/08/18/sel-bahan-bakar-fuel-cell-sebuah-energi-
alternatif-berkelanjutan-dan-ramah-lingkungan/ (diakses 28 November 2016 pada pukul 14.32)

Anda mungkin juga menyukai