Anda di halaman 1dari 19

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

MATA PELAJARAN : KIMIA


KELAS/SEMESTER : X/1
MATERI POKOK : KONFIGURASI ELEKTRON DAN POLA KONFIGURASI
ELEKTRON DALAM SISTEM PERIODIK UNSUR (SPU)

SMA NEGERI 2 JAKARTA


Jl. Gajah Mada No. 175
TAMAN SARI-JAKARTA BARAT
2018
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMAN. 2 JAKARTA


Mata pelajaran Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Konfigurasi elektron dan pola konfiguasi dalam
sistem periodik unsur (SPU)
Alokasi Waktu : 9 X 45 menit (3 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada
pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan
melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan
kondisi peserta didik.

KI-3: Memahami,menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi


pengetahuan faktual,konseptual, prosedural,dan metakognitif
berdasarkan rasaingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni,budaya,dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan,dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural padabidang kajianyang spesifik sesuai
denganbakat dan minatnyauntuk memecahkan masalah
KI-4: Mengolah,menalar,menyaji,dan menciptadalamranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinyadi sekolah secara mandiri serta bertindak secara
efektif dan kreatif,dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Dari Kompetensi Dasar Dari


KI-3 KI-4
3.3 Menjelaskan konfigurasi 4.3 Menentukan letak suatu
elektron dan pola konfigurasi unsur dalam tabel periodik
elektron terluaruntuk setiap berdasarkan konfigurasi
golongan dalam tabel periodik.

Indikator Pencapaian Indikator Pencapaian


Kompetensi (IPK) Kompetensi (IPK)
3.3.1 Menjelaskan konfigurasi 4.3.1 Memprediksikan letak
elektron Bohr. unsur dalam SPU
3.3.2 Menjelaskan konfigurasi berdasarkan konfigurasi
elektron berdasarkan teori elektron bohr.
Aufbau dan diagram orbital 4.3.2 Memprediksikan letak
berdasarkan aturan Hund unsur dalam SPU
dan Larangan Pauli. berdasarkan konfigurasi
elektron mekanika kuantum.

C.Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran discovery learning dan metode diskusi
kelompok peserta didik dapat menjelaskan konfigurasi elektron Bohr,
konfigurasi elektron berdasarkan teori Aufbau, Hund dan Larangan
Pauli, memprediksikan letak unsur dalam SPU berdasarkan konfigurasi
elektron bohr dan erdasarkan konfigurasi elektron mekanika kuantum.
(Collaboration, critical thinking, creativity, literacy dan character)

D. Materi Pembelajaran
Konfigurasi elektron Bohr, Konfigurasi elektron berdasarkan aturan
Aufbau, Larangan Pauli dan aturan Hund, bilangan kuantum dan pola
elektron terluar pada SPU.
Pemetaan Materi Pembelajaran dalam Dimensi Pengetahuan
Materi Dimensi Pengetahuan
Faktual Konseptua Prosedural Metakognit
Pembelajaran
(apa) l (bagaimana) if
(mengapa
)
1. Konfiguras -- Penataan Pengisian elektron Menata
i elektron elektron berdasarkan elektron
Bohr. pada suatu tingkat energi. pada
atom masing-
masing kulit.
2. Konfiguras -- Penataan Pengisian elektron Menata
i elektron elektron berdasarkan elektron
berdasark pada suatu tingkat energi pada
an aturan atom pada sub kulit masing-
Aufbau, (orbital). masing kulit
Larangan dan sub
Pauli dan kulit.
aturan
Hund Menentukan
konfigurasi
elektron
pada orbital.

E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


Pendekatan : saintifik
Metode : diskusi kelompok, tanya jawab, dan penugasan
Model : Discovery Learning

F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar


1. Media Pembelajaran : Whiteboard, LCD, laptop.
2. Sumber Belajar :
 Sudarmo, 2014. Kimia Kelas X, Erlangga.
 Bakri, 2015. Seri Pendalaman Materi Kimia, Esis.
 Watoni dkk, 2016. Kimia untk SMA/SMK Kelas X, Yrama Widya.
 Watoni, 2016. Excellent Kimia, Yrama Widya.
 Sistem Periodik Unsur (SPU)
 Internet
F. Kegiatan Pembelajaran
IPK :
3.3.1 Menjelaskan konfigurasi elektron Bohr.
3.3.2 Menjelaskan konfigurasi elektron berdasarkan teori Aufbau dan
diagram orbital berdasarkan aturan Hund dan Larangan Pauli.
4.3.1 Memprediksikan letak unsur dalam SPU berdasarkan
konfigurasi elektron bohr.
4.3.2 Memprediksikan letak unsur dalam SPU berdasarkan
konfigurasi elektron mekanika kuantum.

Tahapan Pembelajaran:

Kegiatan Sintaks Langkah-langkah Kegiatan Waktu


Pendahuluan 1. Guru mengondisikan suasana 15’
belajar yang menyenangkan.
2. Guru mengaitkan materi
prasayarat dengan materi yang
akan dipelajari.
3. Peserta didik menyimak manfaat
materi pembelajaranyang akan
dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Peserta didik memprediksi garis
besar cakupan materi.
(Communication)
5. Guru menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai.
6. Guru menyampaikan garis besar
kegiatan yang akan dilakukan.
7. Guru menyampaikan lingkup dan
teknik penilaian yang akan
digunakan.
Kegiatan Sintaks Langkah-langkah Kegiatan Waktu
Int Stmulaton (stmulasi/ 8. Peserta didik mengamati 100`
pemberian konfigurasi elektron menurut
rangsangan) Bohr pada beberapa unsur dalam
SPU. (literacy and character)

9. Peserta didik mengamati


konfigurasi elektron menurut
teori atom modern pada
beberapa unsur dalam SPU.
(literacy and character)
(kegiatan ini dilakukan pada
pertemuan kedua)
Problem Statement 10. Peserta didik mempertanyakan
(pernyataan/ hubungan konfigurasi leketron
identfikasi masalah) dengan letak unsur dalam SPU.
Data Collecton 11. Melalui studi literatur, peserta
(pengumpulan data) didik menentukan cara
memprediksi letak unsur dalam
SPU.
Verificaton 12. Peserta didik mengambil
(Pembuktan) beberapa unsur dalam SPU dan
membuat konfigurasi
elektrtonnya kemudian
mengunakan pembuktian terbalik
untuk melihat kedudukan unsur
tersebut dalan SPU.
Generalizaton 13. Peserta didik menemukan dan
(menarik kesimpulan/ menyimpulkan cara memprediksi
generalisasi) letak unsur dalam SPU.

Generalizaton 14. Peserta didik


(menarik kesimpulan/ mengkomunikasikan cara
generalisasi) memprediksi letak unsur dalam
SPU.
Penutup 15. Peserta didik menyebutkan 20’
kembali peran kimia dalam
keseharian mereka.
(Communication dan Character)
Kegiatan Sintaks Langkah-langkah Kegiatan Waktu
16. Guru memfasilitasi dan
membimbing peserta didik
untuk merefleksi proses dan
materi pelajaran.
17. Guru memberikan umpan balik
terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
18. Guru menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
Penilaian ketercapaian indikator
dilakukan di pertemuan ketiga.

G. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Rancangan percobaan, Tes
Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Tes tertulis
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes Tertulis : lembar tes tertulis
3. Instrumen Penilaian
a. Instrumen Penilaian Sikap
(terlampir pada lampiran 2)
b. Intrumen Penilaian Pengetahuan
(terlampir pada lampiran 3)
c. Instrumen Penilaian Keterampilan
(terlampir pada Lampiran 3)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian
KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial
teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau penugasan dan
diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali
tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial
dilakukan dalam bentuk penugasan tanpa tes tertulis kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan
diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
- Peserta didik yang mencapai nilai
n(ketuntasan)  n  n(maksimum) diberikan materi masih dalam
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan
- Peserta didik yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan
materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan.
Jakarta, 17
Juli 2018
Mengetahui,
Kepala SMAN 2 Jakarta Guru Mata Pelajaran
Kimia,

Drs. H. Maknawiyah, M.Si Dewi Retno Lestari


NIP. 196101181992031003 NIP.
198208042009022002
Lampiran 1 : Bahan Ajar

TEORI ATOM BOHR DAN MEKANIKA KUNTUM UNTUK


MENULISKAN KONFIGURASI ELEKTRON DAN DIAGRAM
ORBITAL SERTA MENENTUKAN LETAK UNSUR DALAM TABEL
PERIODIK

Teori atom Bohr dan Mekanika Kuantum


Teori atom Bohr mengemukakan gagasan tentang tingkat-tingkat
energi dalam atom. Elektron dalam atom beredar pada lintasan-lintasan
dengan tingkat energi tertentu, bagaikan planet-planet mengitari
matahari. Perpindahan electron dari satu lintasan kelintasan lainnya
disertai penyerapan atau pelepasan energi dengan jumlah tertentu.
Teori atom Mekanika Kuantum :
Mengemukakan gagasan tentang orbital. Posisi electron dalam atom
tidak dapat dipastikan. Daerah dengan peluang terbesar menemukan
elektron disebut orbital.
Bilangan Kuantum dan Bentuk Orbital
Suatu orbital dideskripsikan oleh tiga bilangan yang disebut
bilangan kuantum, yaitu bilangan kuantum utama, bilangan kuantum
azimuth, dan bilangan kuantum magnetik.
a. Bilangan Kuantum Utama (n)
- Menyatakan ukuran orbital : semakin besar nilai n, semakin besar
pula ukuran orbital
- Nilai yang diijinkan untuk n adalah semua bilangan bulat positif,
mulai dari 1, 2, 3, dan seterusnya.
- Orbital-orbital dengan nilai n yang sama menyusun apa yang
disebut kulit atom, jadi nilai n juga menyatakan kulit keberadaan
orbital.
- Kulit dilambangkan dengan satu huruf capital : K untuk n = 1, L
untuk n = 2, M untuk n = 3, dan seterusnya sesuai urutan abjad.
Nilai n 1 2 3 4 5 dst
Lamba K L M N O dst
ng

b. Bilangan Kuantum Azimut (l)


 Menyatakan bentuk orbital
 Nilai l terkait pada nilai n, yaitu 0 dan semua bilangan bulat positif
hingga n – 1.
Contoh : Untuk n = 4, nilai l yang diijinkan adalah 0, 1, 2, dan 3
(ada 4 nilai l )
 Bilangan kuantum azimuth dilambangkan dengan huruf kecil, s
untuk l = 0, p untuk l = 1, d untuk l = 2, f untuk l = 3, dan
seterusnya (sesuai urutan abjad).
Nilai l 0 1 2 3 dst
Lamba S p d F dst
ng
Nilai l = 0 terdapat untuk setiap
nilai n, jadi orbital s ada pada setiap kulit. Nilai l = 1 terdapat
untuk nilai n > 2, jadi orbital p tidak ada pada kulit K. Nilai l =2
terdapat untuk nilai n > 3, jadi orbital d tidak ada pada kulit K dan
L. Nilai l = 3 terdapat untuk nilai n > 4, jadi orbital f tidak ada
pada kulit K, L dan M.
Bentuk orbital s, p, d, f diberikan pada gambar dibawah ini :
 Orbital-orbital dengan nilai n dan l yang sama menyusun
subkulit.
 Subkulit dilambangkan dengan kombinasi nilai n dan l, dimana n
dinayatakan dengan angka , sedangkan l dengan huruf.
Contoh : Subkulit s dari kulit pertama dinyatakan dengan lambing
1s
Subkulit p dari kulit ketiga dinyatakan dengan lambing 3
p
c. Bilangan Kuantum Magnetik (m)
 Menyatakan orientasi ruang orbital
 Nilainya terkait pada nilai l, yaitu semua bilangan bulat mulai dari –
l hingga + l termasuk 0.
 Setiap nilai m menyatakan satu orbital dengan orientasi tertentu.
Contoh 1 : Untuk l = 1 (supkulit p), maka nilai m yang dijinkan adalah -1,
0, dan +1 (ada 3 nilai m). Hal itu berarti, ada 3 orbital p untuk
setiap subkulit p (l = 1). Ketiga orbital tersebut diberi tanda px,
py dan pz sesuai dengan orientasi ruangnya.
Contoh 2: Untuk l = 2 (subkulit d), maka nilai m yang diijinkan adalah -2,
-1, 0, +1, dan +2 (ada 5 nilai m). Hal itu berarti, subkulit d terdiri
dari 5 orbital. Kelima orbital tersebut ditandai sebagai dx2-y2,
dz2, dxy, dxz, dan dyz, sesuai dengan orientasi ruangnya ( lihat
gambar : )

1 2 3 4 5

d. Bilangan Kuantum Spin (s)


 Sambil beredar mengitari inti, electron juga berotasi pada
sumbunya ( seperti gasing)
 Arah rotasi electron dinyatakan dengan bilangan kuantum yang
keempat, yaitu bilangan kuantum spin (s)
 Hanya ada dua nilai untuk bilangan kuantum spin, yaitu +1/2 dan
-1/2.
Bilangan kuantum spin tidak berkaitan dengan bilangan kuantum utama,
azimuth ataupun magnetik.
Contoh, sub-kulit dengan n=3 mempunyai energi yang berbeda
2s<2p
 3s<3p< 3d.
Aturan umum urutan tingkat energi sub-kulit adalah:
e-menempati sub-kulit berdasarkan urutan peningkatan jumlah (n+l).
 untuk sub-kulit dengan jumlah (n+l) yang sama, maka pertama e-kali
menempati sub-kulit dengan nilai n terendah.
Contoh:e-menempati sub-kulit 3s (n+l=3+0=3) sebelum menempati sub-
kulit 3p (n+l=3+1=4), dan sebelum 3d (n+l=3+2=5).
Berarti:e-mengisi sub-kulit 4s (n+l=4+0=4).sebelum 3d (n+l=3+2=5).
Bila jumlah (n+l) sama, e-terlebih dahulu mengisi sub-kulit dengan n
terendah.
Contoh: konfigurasie- P (Z=15) adalah:
P : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3

Tabel : Hubungan bilangan kuantum dan konfigurasi electron


atom P (nomor atom=15)
Elektron N L ml ms Konfigura elektron dalam
si orbital
elektron
1,2 1 0 0 + ½ dan 1s2 
-½ 1s
3,4 2 0 0 + ½ dan 2s2 
-½ 2s
2 1 -1 + ½ dan
5-10 -½ 2p6 
2 1 0 + ½ dan
2px 2py2pz

2 1 +1 + ½ dan

11-12 3 0 0 + ½ dan 3s2 
-½ 3s
3 1 -1 + ½ atau

13-15 -½ * 3p3
3px 3py 3pz
3 1 0 + ½ atau
-½ *
3 1 +1 + ½ atau
-½ *
Catatan: *setiap orbital 3p diisi 1 elektron dengan ms = + ½,
tetapi boleh juga ms = - ½.

Lampiran 2
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP : JURNAL
Nama Satuan pendidikan : SMAN 2 Jakarta
Tahun pelajaran : 2018-2019
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Kimia
No Waktu Nama Kejadian/ Butir Sikap + atau - Tindak
Perilaku
Lanjut
Bentu Instru Rubrik
Teknik
No k Penilaian/
men
No Aspek IPK Penilai
IPK penilai Penilai Kunci
an
an an Jawaban
1 Pengetahu 3.3. Menjelaskan konfigurasi elektron Bohr. Tertulis Essay Terlampi Terlampir
an 1 r
3.3. Menjelaskan konfigurasi elektron Tertulis Essay Terlampi Terlampir
2 berdasarkan teori Aufbau dan diagram r
orbital berdasarkan aturan Hund dan
Larangan Pauli.
2 Keterampil 4.3. Memprediksikan letak unsur dalam SPU Tertulis Essay Terlampi Terlampir
an 1 berdasarkan konfigurasi elektron bohr. r
4.3. Memprediksikan letak unsur dalam SPU Tertulis Essay Terlampi Terlampir
2 berdasarkan konfigurasi elektron mekanika r
kuantum.

Kisi-kisi soal
Lampiran 3
INSTRUMEN TES TERTULIS

Satuan Pendidikan : SMAN. 2 Jakarta


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : X
Kompetensi dasar : 3.3 Menjelaskan Konfigurasi eletron dan
pola konfigurasi eletron
terluar untuk setiap golongan dalam tabel
periodik.

Soal :
1. Perhatikan tabel sistem periodik berikut!

Tentukan konfigurasi unsur Q!

2. Santi membuat gambar sebaran elektron pada unsur A dan unsur B


berikut:

dengan data yang tersedia, tuliskan notasi unsur untuk kedua unsur
tersebut!

3. Diketahui dua ion A2+ dan B- memiliki lintasan elektron sebagai berikut.
Jika unsur A mempunyai jumlah neutron 12 dan unsur B mempunyai
jumlah neutron 18. Prediksikan letak unsur tersebut dalam sistem
periodik unsur!

4. Farida membaca buku catatan kimianya dirumah, dia merasa ada yang
salah dengan diagram orbital yang dia tuliskan. Diagram orbital yang
membuat Farida bingung sebagai berikut :

Bisakah kamu membantu Farida? Menurut mu adakah yang salah?


Jelaskan!

5. Suatu unsur memiliki nomor massa 65. Pada saat bermuatan +2,
unsur tersebut memiliki 28 elektron. Tentukan :
a. Konfigurasi unsur.
b. Letak dalam SPU.
c. Bilangan kuantum.
PEDOMAN PENSKORAN:

SKOR
NO Kunci Jawaban KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
2, 8, 6  Menjawab benar konfigurasi electron 1
1 Atau  Menjawab salah konfigurasi electron 0
1s2 , 2s2, 2p6, 3s2, 3p4
 Menjawab benar notasi unsur A dan B 2
 Menjawab benar notasi unsur A saja 1
2
 Menjawab benar notasi unsur B saja 1
 Menjawab salah notasi unsur A dan B 0
 Menjawab benar letak di SPU unsur A dan B 2
 Menjawab benar letak di SPU unsur A saja 1
3
 Menjawab benar letak di SPU unsur B saja 1
 Menjawab salah letak di SPU unsur A dan B 0
Tidak ada yang salah, unsur X  Menjelaskan dengan detail unsur X dan Y 2
mengikuti aturan setengah penuh  Menjelaskan unsur X saja 1
4 sedangkan unsur Y sesuai dengan  Menjelaskan unsur Y saja 1
aturan Hund, Aufbau dan larangan  Tidak dapat menjelaskan unsur X dan Y
Pauli. 0
 Menjawab poin a, b, dan c dengan benar 3
a. Konfigurasi electron :
 Menjawab 2 poin dengan benar 2
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10
5
b. Golongan IIB, perioda 4  Menjawab 1 poin dengan benar 1
c. n=4, l=2, m=+2, s= -1/2  Tidak dapat menjawab poin a, b, dan c dengan
0
benar
SKOR MAKSIMAL 10

Nilai = x 100

Anda mungkin juga menyukai