Anda di halaman 1dari 2

Nama : Andini Zalianti

Kelas : 4LA
NIM : 062030310860

Pengalaman Pertama Mengikuti Perlombaan


Sepak Takraw
Pada awalnya, saya mengikuti eskul sepak takraw di kelas 3 SD ( sekolah
dasar ). Dimana saat itu ada seorang guru yang bernama ibu Amel memberitahu
bahwa dibuka eskul terbaru di sekolah tersebut yaitu sepak takraw dan saya
tertarik untuk mengikutinya. Akhirnya saya mendaftar untuk berganbung di eskul
tersebut.
Selama kelas 3, saya mengikuti kegiatannya dengan rutin karena itu sudah
tanggung jawabku ketika mengikuti ekskul tersebut. Meskipun latihan dasarnya
sukit tapi saya tetap melakukannya dengan baik. Saya merasa senang dan enjoy
melakukan kegitan tersebut, sampai dimana kaki saya terkelir dan tidak bisa
mengikuti latihan lagi. Saya tidak pernah latihan lagi sampai saya kelas 6 SD.
Lalu, saat mau tamat SD tiba-tiba ibu Amel menghampiri saya untuk menawarkan
saya bergabung di club sepak takraw di muara enim dan saya menyetujui untuk
bergabung di club tersebut.
Sampai dimana saya saat itu kelas 7 SMP tepatnya semester 1 saya datang
ke pusat latihan yang ad di gor muara enim. Saya sangat antusias mengikuti
latihan itu karena saya sangat menyukai olahraga tersebut. Lalu, seiring
berjalannya waktu saya berlatih selama 6 bulan dengan posisi saya sebagai tekong
( servis ) dan telah digabungkan sama senior - senior yang lainnya. Tak lama kami
mendapatkan kabar bahwa ada perlombaan yaitu PORPROV di Lubuk Linggau
dan saya semakin semangat untuk berlatih karena ada seleksi terlebih dahulu agar
bisa mengikuti porprov tersebut. Lalu selama 1 bulan kami mengikuti seleksi agar
bisa mengikuti perlombaan tersebut. Dan tiba saatnya pengumuman siapa saja
atlet yang mengikuti ajang perlombaan itu sampai dimana ada nama saya dan saya
sangat gembira sekali. Saya akan membuktikan jika saya bisa memenangkan
perlombaan tersebut bersama team saya.
Setelah melewati seleksi dan latihan yang ketat, perlombaan pun tiba.
Jujur saat itu saya sangat gugup sekali karena ini perlombaan pertama saya dan
langsung mengikuti event yang besar. Saat itu saya mengikuti beberapa nomor
dalam perlombaan diantaranya adalah berteam dan beregu. Sekedar informasi
bahwa dalam permainan sepak takraw itu dalam satu team terdiri dari 3 orang
dimana terdapat pengumpan, tekong ( service ), dan smash ( penyerang ). Di
nomor berteam kami hanya mendapatkan perunggu karena saat itu kami satu full
dengan Palembang dan Ogan Ilir.
Karena kami tidak ingin mengecewakan orang tua dan pelatih maka kami
bertekad untuk mendapatkan medali emas dalam nomor beregu dimana dalam
nomor ini terdiri dari 5 pemain diantaranya 3 pemain utama dan 2 cadangan. Saat
itu saya dipercaya menjadi pemain utama dan alhamdulillah kami masuk final
setelah melawan Lubuk Linggau, Prabumulih, Musi Rawas, Lahat dan Musi
Banyuasin. Disaat final kami menampilkan yang terbaik dimana set pertama team
kami menang dengan skor 21 – 18. Di set kedua kami mencapi skor 24 – 24
dimana batas skor sepak takraw itu 25 maka jika berhasil mendapatkan 1 skor lagi
maka kami mendapatkan medali emas tersebut. Pertandingan berjalan sangat
sengit dimana kami dan Ogan Ilir sama – sama memiliki skill yang baik sampai
dimana team Ogan Ilir melakukan kesalahan dan kami berhasil mendapatkan
point akhir tersebut. Akhirnya kami bisa mendapatkan medali emas yang kami
harapkan.
Pesannya jangan mudah putus asa sebelum mencoba terlebih dahulu.
Semakin sulit perjuangan yang kita lakukan, semakin besar kemenangan yang
akan kita dapatkan nantinya.

Anda mungkin juga menyukai