Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA INDIKATOR ASAM

BASA MENGGUNAKAN BAHAN ALAM

DISUSUN OLEH :

DIMAS LANGGENG PUSPOSAPUTRO

XI IPA 2

PELAJARAN KIMIA

SMAN 2 KOTABARU
A. Latar Belakang

Kita mengetahui bahwa dalam kegiatan pembelajaran Kimia, tentunya juga kita
berkecimprung dalam teori dan penerapan asam dan basa. Dimana asam dan
basa ini selalu berhubungan dengan kehidupan sehari –hari . asam merupakan
sesuatu zat yang penting dalam kehidupan kita. Banyak kejadian di sekitar kita,
bahkan di dalam tubuh kita yang melibatkan zat asam, baik melepas maupun
memerlukan. Proses pencernaan, dan memasak adalah contoh kejadian yang
melibatkan asam dan basa.

Dalam praktikum yang telah kita lakukan, kita meneliti kandungan asam dan basa
yang ada dalam bunga dan kunyit serta zat-zat kimia yang diperkirakan
mengandung asam dan basa menggunakan indikator kertas lakmus.

Zat Asam adalah suatu zat yang mempunyai indikator pH < 7 dan mempunyai rasa
masam. Sedangkan zat Basa adalah suatu zat yang mempunyai indikator pH > 7
dan mempunyai rasa yang pahit.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud : untuk mengetahui dan memahami zat asam dan basa yang terkandung
di dalam indikator alam dan indikator buatan.

Tujuan :

- Fenolftalein (PP)

- Metil Merah (MR)

- Metil Jingga (MO)

- Bromtimol Biru(BTB)

2. Menentukan pH larutan dengan indikator universal


LANDASAN TEORI

Indikator asam-basa adalah zat-zat warna yang dapat memperlihatkan warna


berbeda dalam larutan yang bersifat asam dan dalam larutan yang bersifaT basa.

Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang melarut dan mengion dalam air.
Menghasilkan proton H+ dan basa adalah zat yang melarut dan mengion dalam
air menghasilkan ion hidroksida OH-. Menurut Bronsted dan Lowry, asam adalah
zat yang menghasilkan dan mendonorkan proton (H+) pada zat lain dan basa
adalah zat yang dapat menerima proton (H+). Dari zat lain. Lewis juga
mengusulkan teori asam basa baru. Lewis yang juga mengusulkan teori oktet,
memikirkan bahwa teori asam basa sebagai masalah dasar yang harus
diselesaikan berlandaskan teori struktur atom, bukan berdasarkan hasil
percobaan. Menurut Lewis, asam adalah zat yang dapat menerima pasangan
elektron dan basa adalah zat yang dapat mendonorkan pasangan elektron. Sifat-
sifat asam antara lain korosif, yaitu dapat merusak logam dan marmer,
mempunyai rasa asam, dapat memerahkan kertas lakmus biru, dapat
menetralkan larutan basa, dengan pH < 7. &edangkan sifat-sifat basa adalah
bersifat kaustik yaitu dapat merusak kulit, memiliki rasa pahit dan licin, dapat
membirukan kertas lakmus merah, dapat menetralkan larutan asam, dengan pH >
7. Asam, Basa dan +aram merupakan zat kimia yang memiliki sifat-sifat yang
dapat membantu kita untuk membedakannya. karena pada umumnya asam
berasa masam dan basa berasa agak pahit. Namun kita tidak boleh menguji sifat
asam atau basa suatu larutan dengan hanya mencicipinya saja, karena banyak
diantara zat-zat kimia diantaranya bersifat racun atau bersifat korosif.

ASAM, asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion
H+, Sifat-sifat asam diantaranya adalah

• Terasa masam

• Terionisasi menghasilkan ion H+

• Memiliki rentang pH 0-6,9

• lakmus biru
BASA, basa adalah senyawa yang bila dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion
OH-. Sifat-sifat basa diantaranya adalah

• Terasa pahit dan licin.

• Terionisasi menghasilkan ion OH-

• Memiliki rentang pH 7,1-14

• Membirukan lakmus merah

PROSEDUR KERJA

1. Alat dan Bahan

- Kunyit

- Deterjen

- Larutan cuka ( asam asetat)

- Cup 3 buah (bisa bekas gelas aqua)

- Sedotan untuk mencampurkan dan mengaduk


2. Langkah Kerja

1. Campurkan beberapa tetes ekstrak kunyit ke dalam larutan

2. Cup yang pertama tambahkan larutan cuka (asam asetat)


3. Cup yang kedua tambahkan larutan basa (deterjen).

4. Goyangkan cup, amati perubahan warnanya dan catat hasilnya.

ANALISIS DATA

Data hasil pengamatan pada indikator asam basa dengan bahan kunyit

KUNYIT

Kunyit berwarna dasar Kuning dan bila ditambahkan larutan cuka (asam asetat)
warnanya akan tetap Merah akan tetapi larutan kunyit dapat berubah menjadi
warna Merah jika kedalam larutan tersebut ditambah larutan basa (deterjen).

(air cuka) (air deterjen)


(perbedaan kedua larutan)

KESIMPULAN

Sifat suatu larutan dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam-basa,


yaitu zat-zat warna yang warnanya berbeda dalam larutan asam dan basa. Untuk
mengidentifikasi sifat dari asam dan basa dapat menggunakan kertas lakmus,
larutan indikator atau indikator alami.

Alat yang dapat digunakan untuk mengindikasi apakah larutan bersifat asam,
basa atau netral adalah larutan indikator fenolftalein, metil merah dan metil
jingga.

Berbagai bahan tumbuhan yang berwarna, seperti daun mahkota bunga


(kembang sepatu, bogenvil, mawar dan lain-lain) kunyit, kulit manggis dan kubis
ungu juga dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Ekstrak bahan-bahan ini
dapat memberikan warna yang berbeda dalam larutan asam dan basa.

Asam adalah senyawa yang bila dilarutan dalam air mengalami disosiasi
membentuk ion hidrogen dan merupakan donor proton serta sebagai penerima
pasangan elektron. Sedangkan basa adalah senyawa yang bila dilarutan dalam air
mengalami disosiasi membentuk ion hidroksida dan merupakan akseptor proton
serta sebagai pemberi pasangan elektron.

Anda mungkin juga menyukai