BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
− Mengetahui berbagai jenis pemisahan dan pemurnian
− Memahami prinsip pemurnian zat dari campurannya
− Mengetahui perbedaan campuran homogen dengan campuran
heterogen
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
dilelehkan biasanya suhu akan berubah secara bertahap ketika zat padat tersebut
diubah seluruhnya menjadi cairan.
Kinetika adsorbsi menyatakan adanya proses penyerapan suatu zat oleh
absorben dalam fungsi waktu. Adsorbsi terjadi pada permukaan zat padat karena
adanya gaya tarik atom atau molekul pada permukaan zat padat. Molekul-molekul
pada permukaan zat padat atau zat cair, mempunyai gaya tarik ke arah dalam,
karena tidak ada gaya-gaya lain yang mengimbangi. Adanya gaya-gaya ini
menyebabkan zat padat dan zat cair, mempunyai gaya adsorbsi. Peristiwa adsorbsi
disebabkan oleh gaya tarik molekul-molekul di permukaan adsorbens. Dimana
adsorben yang biasa digunakan dalam percobaan adalah karbon aktif.
Perbedaan sifat ini sering kali digunakan sebagai pengujian untuk
perbedaan bahan itu murni ata utidak. Jika suhu tetap, sementara bahan itu melelh,
maka bahan itu termasuk murni. Tetapi jika suhu berubah sementara zat tersebut
tidak melelh, maka zat tersebut tidak termasuk zat murni, melainkan campuran.
Materi dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang menempati ruang
dan mempunyai massa. Setiap materi mempunyai sifat yang khas yang
membedakan dari materi lainnya. Namun demikian antara berbagai materi juga
terdapat berbagai persamaan sehingga kita dapat mengelompokkan materi itu
yang juga terdapat berbagai persamaan sehingga kita dapat mengelompokkan
materi berdasarkan wujud dan komposisinya.
Materi dapat berbentuk padat, cair atau gas. Perbedaan dari ketigaga jenis
wujudnya itu terletak pada struktur dan susunan partikelnya. Dalam padatan
partikelnya tersusun rapat dan diam di tempat, oleh karena itu mempunyai banyak
bentuk dan volum yang tetap. Dalam cairan partikelnya tersusun rapat tetapi dapat
bergerak sehingga cairan mempunyai volume tetap, tetapi bentuknya berubah
sesuai dengan wadah cairan tersebut. Dalam gas partikelnya relatif sangat
renggang dan bergerak bebas, di mana bentuk dan volumnya mengikuti keadaan.
Adapun zat-zat murni dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
Unsur
Usnsur adalah materi yang paling sederhana dan tidak dapat diuraikan
menjadi zat-zat lain secara kimia. Misalnya air, air dapat diuraikan oleh
6
listrik menjadi dua jenis gas, yaitu hidrogen dan oksigen, sedangkan
hidrogen dan oksigen tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih
sederhana. Zat seperti hidrogen dan oksigen , yaitu zat tunggal yang secara
kimia tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana, disebut
unsur. Sedangkan zat-zat sperti air, yaitu zat tunggal yang dapat diurai
menjadi zat lain yang lebih sederhana, disebut senyawa. Beberapa contoh
unsur dalam kehidupan sehari-hari adalah besi, alumunium, emas, timah,
tembaga, karbon, oksigen, hidrogen, dan belerang serta perak.
Senyawa
Senyawa adlah zat tunggal yang dapat diuriaikan menjadi zat yang
lebih sederhana. Jumlah senyawa jauh lebih banyak dari jumlah unsure.
Pada tahun 1799, seorang ilmuwan Prancis bernama Josep Louis Proust
(1754 – 1826) menemukan satu sifat yang terpenting dalam senyawa yaitu
yang disebut hokum perbandingan tetap. Proust menyimpulan bahwa
perbandingan massa unsur dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan sifat senyawa sebagaiberikut :
a) Tergolong zat tunggal
b) Dapat diuraikan menjasi zat yang lebih sederhana.
c) Terbentuk dari dua jenis unsure atau lebih dengan perbandingan
tertentu.
d) Mempunyai sifat tetrtentu yang berbeda dar sifat unsure penyusunan.
masa zat
Persen Masa = x 100%
masa campuran
Rumus lainnya
masa zat
Perjuta Masa = x 100%
masa campuran
BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
− Batang pengaduk
− Cawan penguap
− Corong pisah
− Corong kaca
− Gelas kimia 100 mL
− Gelas beker
− Hot plate
− Pipet tetes
3.1.2 Bahan
− Garam dapur
− Kapur tulis
− Pasir
− Naftalena
− Minyak goreng
− Sirup mangga
− Norit
− Aquades
− Kertas saring
− Tissu
3.2.2 Filtrasi
− Diambil satu sendok bubuk kapur tulis lalu dimasukkan ke
dalam gelas kimia.
− Ditambahkan 50 mL aquades.
− Diaduk larutan tersebut, hingga larut.
− Disiapkan kertas saring dan corong kaca.
− Disaring menggunakan corong kaca dan kertas saring,
kemudian diamati.
3.2.3 Adsorbsi
− Diambil satu sendok norit yang telah dihaluskan dalam
kertas saring.
− Dialirkan sedikit demi sedikit sirup
− Diamati filtrat dari penyaringan tersebut
3.2.4 Kristalisasi
− Diambil satu sendok garan dapur kemudian dimasukkan
ke dalam gelas kimia
− Ditambahkan aquades, kemudian aduk hingga larut.
− panaskan larutan tersebut hingga mendidih dan aquades
menjadi berkurang sampai habis.
− Didinginkan larutan tersebut, kemudian diamati.
3.2.5. Sublimasi
− Dimasukkan 2gr Naftalena dan garam dicawan
penguap.
− Ditutup cawan penguap dengan kertas saring yang
dilubangi kecil-kecil.
− Ditutup lagi dengan corong kaca diatas kertas saring
dengan posisi terbalik dan lehernya disumbat kertas.
− Dipanaskan dan dibiarkan sampai menguap.
3.2.6 Ekstraksi
10
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Dekantasi
Dimasukkan 1 sendok - Pasir tidak larut dalam aquades
pasir - Setelah didiamkan, terbentuk
Tambahkan aquades 50 dua fase, dimana pasir
mL mengendap pada dasar beker
Di aduk gelas, hal tersebut dapat terjadi
Diamkan dan amati karena massa jenis pasir lebih
besar disbanding massa jenis
aquades
3. Adsorbsi
Di masukkan sirup ke - Sebelum dicampur srup warna
12
4.2 Pembahasan
Berdasarkan percobaanyang telah dilakukan pada berbagai jenis
campuran. Campuran antara air dan pasir dapat dipisahkan dengan cara
diendapkan. Proses pemisahan ini dinamakan dekantasi, Prinsip kerja
dekantasi yaitu dilakukan karena perbedaan partikel, massa dan wujudnya
yang cukup besar. Dengan dekantasi kita dapat dengan cepat melihat
pemisahannya campuran antara air dan pasir sebenarnya dapat dilakukan
dengan cara filtrasi tetapi kurang efektif karena memakan waktu yang cukup
lama dan membutuhkan banyak kertas saring Terlihat pada endapan pasir
yang berada pada dasar beker gelas, hal ini terjadi karena massa jenis pasir
lebih berat dari massa jenis air.
Berbeda dengan pemisahan antara pasir dan air, pemisahan campuran air
dengan kapur tulis, dipishakan dengan cara filtrasi, prinsip kerjanya yaitu,
pemisahan zat dari campurannya melalui penyaringan yang didasarkan pada
perbedaan ukuran partikel zat-zat yang bercampur dimana ukuran pertikel
lebih kecil dari lubang penyaring akan melewati proses penyaringan
sedangkan ukuran pertikel yang lebih besar akan tertahan. Hali ini yang terjadi
pada percobaan antara air dengan bubuk kapur tulis, ketika dilakukan
penyaringan, bubuk kapur tulis tertahan di kertas saring sedangkan air
melewati kertas saring.
Untuk percobaan norit dengan sirup menggunakan proses adsorpsi, proses
ini membuat warna sirup menjadi lebih kuning muda dari warna asal yaitu
kuning pekat, hal ini dikarenakan prinsip kerja adsorpsi adalah menyerap zat
warna yang terdapat dalam campuran suatu larutan, karena dalam norit
terdapat arbon aktif yang berfungsi untuk penghilang warna larutan. Maka
dari itu warna sirup mengalami perubahan.
Pemisahan zat dari campurannya dengan cara menguapkan perlarutnya
sehingga campurannya menjadi jenuh dan membentuk kristal merupakan
proses kristalisasi, proses ini dilakukan pada air dan garam yang dipanaskan
14
Struktur Naftalena
17
BAB 5
PENUTUP
5.1 Ksimpulan
− Pemisahan dan pemurnian dapat dilakukan dengan cara dekantasi, filtrasi,
adsorpsi, kristalisai, sublimasi dan ekstraksi pelarut.
− Prinsip pemisahan dan pemurnian didasarkan pada perbedaan massa jenis,
titik didih, ukuran partikel dan kelarutan.
− Campuran homogen merupakan campuran yang tidak bisa dibedakan
antara zat-zat yang bercampur didalamnya. Seluruh bagian dalam
campuran homogen mempunyai sifat yang sama sedangkan campuran
heterogen merupakan campuran yang mengandung zat-zat yang tidak
dapat bercmapur satu dengan yang lain secara sempurna sehingga dapat
dikenali/diketahui perbedaan sifat-sifat partikel dari zat yang bercampur
tersebut, seperti bentuk dan warna
5.2 Saran
Diharapkan pada percobaan selanjutnya, digunakan teknik pemisahan dan
pemurnian dengan cara rekristalisasi dan sentrifugasi.
18
DAFTAR PUSTAKA