KESETIMBANGAN
HASIL KALI KELARUTAN
I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini adalah :
1.
2.
3.
yang
nilainya
bergantung
pada
suhu
dan
jenis
kesetimbangan
dibagi
menjadi
dua
kelompok,
yaitu
Dengan demikian pada awalnya padatan ionik tersebut akan hilang identitasnya
dan pecah menjadi N+ (nH2O) dan B- (nH2O). Interaksi antara ion-ion tersebut
kecil sekali sehingga sesungguhnya senyawa ionik NB padat sudah tidak ada
Keadaan dimana ion-ion yang terlarut kembali membentuk padat itu disebut
keadaan jenuh atau larutan yang terbentuk disebut larutan jenuh. Dengan
demikian jika peristiwa (v) dan (vi) digabung akan tampak seperti kesetimbangan
(i) ( Staf pengajar Kimia Dasar I ).
Dari gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa sembarang senyawa
ionik, hasil kali kelarutan pada suhu tertentu merupakan nilai dari perkalian ionionnya dalam larutan dimana pada suhu tersebut terjadi kesetimbangan antara ionion tersebut menjadi kesetimbangan anatara ion-ion tersebut dengan padatannya.
Larutan yang demikian disebut larutan jenuh, dengan demikian jika nilai tetapan
hasilkali kelrutan belum dilampaui, padatan masih dapat larut. Jika yang
dilarutkan banyaknya ion-ion tersebut, perkalian persis sama dengan Ksp akan
membentuk larutan jenuh dan jika dilapaui akan membentuk endapan kembali.
Jika terjadi keadaan dimana Ksp telah dilampaui, tetapi belum memebentuk
endapan kembali, keadaan semacam ini disebut larutan lewat jenuh
( Staf
Secara umum kelarutan dan hasilkali ion-ion suatu garam dapat dicari
sebagai berikut :
NB (s) + 2nH2O
: Erlenmeyer 100 ml, beaker gelas 100 ml, pipet volume 25 ml,
20 ml, dan 5 ml, buret dan corong.
Bahan
Erlenmeyer
100
ml
dan
5 sebanyak 5 ml dengan
c.
d.
Larutan
campuran
hasil
V total = 23,1 ml
Menghitung volumenya
Menghitung V rata-rata
V rata-rata = 23,8 ml
4.2 Perhitungan
Dari data yang diperoleh pada hasil percobaan maka dapat dilakukan
perhitungan sebagai berikut :
Dik : V CaCO3 = 25 ml
V rata-rata HCl hasil titrasi = 23,8 ml
V NaOH yang ditambahkan = 10 ml
V HCl yang ditambahkan = 5 ml
M NaOH = 0,001 M
M HCl = 0,001 M
Dit : Ksp CaCO3 hasil percobaan
Jwb :
Reaksi yang terjadi adalah
1. CaCO3 + 2HCl
2. HCl + NaOH
NaCl + H2O
3. NaOH + HCl
NaCl + H2O
0,001 mol
1000 ml
23,8 x 10 6 mol
0,001 mol
1000 ml
10 x 10 6 mol
NaOH yang bereaksi dengan HCl sisa = 10 x 10-6 mol 23,8 x 10-6 mol
= -13,8 x 10-6 mol
HCl yang sisa = -13,8 x 10-6 mol
HCl yang ditambahkan 5 ml x
0,001 mol
1000 mol
5 x 10 6 mol
HCl yang bereaksi dengan CaCO3 = 5 x 10-6 mol (-13,8 x 10-6 )mol
= 18,8 x 10-6 mol
Jumlah mol CaCO3 = 18,8 x 10-6 mol : 2
= 9,4 x 10-6 mol
Kepekatan CaCO3 = 9,4 x 10-6 mol : 25 x 10-3 L
= 0,376 x 10-3 M
= 3,76 x 10-4 M
Jadi kelarutan CaCO3 = 3,76 x 10-4 M
Ksp CaCO3 = [Ca2+] [CO32-]
= (3,76 x 10-4 M) (3,76 x 10-4 M)
= 1,41376 x 10-7 M2
Teoritis Ksp CaCO3 = 4,8 x 10-9 M2
V. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini, bahan yang digunakan sebagai larutan jenuh hanya
CaCO3. Semestinya dalam percobaan ini dipergunakan tiga bahan yaitu MgCO3,
CaCO3, dan BaCO3. Tetapi bahan yang tersedia hanya CaCO3 sehingga hanya
larutan jenuh tersebut saja yang digunakan dalam percobaan.
Pada percobaan ini larutan jenuh CaCO3 apabila dalam larutan ini
ditambahkan padatan CaCO3 maka akan terjadi endapan kembali. Pada percobaan
ini dapat kita ketahui pada saat larutan jenuh CaCO 3 tepat membentuk endapan.
Dengan menghitung kelarutan pada larutan jenuh CaCO3 kita dapat menentukan
ion-ion yang terdapat dalam larutan tersebut yaitu Ca 2+ dan CO3-. Dengan
mengetahui kelarutan dari ion-ion tersebut kita dapat menentukan hasilkali
kelarutannya dengan jalan mengalikan kosentrasi ion-ionnya dan memangkatkan
konsentrasinya dengan koefisien pada masing-masing ion.
Langkah awal pada percobaan ini adalah mencampurkan larutan jenuh
CaCO3 dengan larutan baku HCl 0,001 M. Reaksi yang terjadi adalah :
CaCO3(aq) + 2HCl(aq)
Setelah itu larutan tersebut ditambahkan lagi dengan NaOH 0,001 M dan
juga ditambahkan dengan indikator fenolmerah. Larutan yang terjadi bersifat
basa, hal ini disebabkan pada percoban ini volume NaOH lebih besar
dibandingkan dengan volume HCl. Ini juga dapat kita ketahui dari perubahan
warna jingga pada larutan. Warna ini terjadi karena adanya indikator fenolmerah.
Reaksi yang terjadi setelah penambahan NaOH adalah :
NaOH(aq) + HCl(aq)
NaCl(aq) + H2O(l)
Pada perhitungan untuk percoban ini kita dapat menentukan mol HCl sisa
yang bereaksi dengan larutan CaCO3, dengan reaksi sebagai berikut :
CaCO3(aq) + 2HCl(aq)
Dari hasil perhitungan diperoleh mol CaCO3 sebesar 9,4 x 10-6 mol dengan
kepekatan 3,76 x 10-4 M. Maka kelarutan dari ion-ionnya adalah 3,76 x 10-4 M,
dari perhitungan ini kita dapat mengetahui bahwa hasilkali kelarutan diperoleh
dari perkalian kelarutan ion-ionnya. Ksp pada percobaan ini adalah 1,41376 x 10-7
M2. Hasil percobaan dengan literatur ada sangat lah berbeda. Perbedaan ini dapat
disebabkan karena :
-
Kurang
tepat
dalam
melakukan
titrasi
dan
Kebersihan
alat-alat
yang
digunakan
kurang
VI. KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan dipeoleh beberapa kesimpulan, yaitu :
DAFTAR PUSTAKA
Pertucci, Ralp H. 1992. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 2.
Erlangga, Jakarta.
Syukri. 1999. Kimia Dasar 2. ITB Press, Bandung.
Staf Pengajar Kimia Dasar I. 2003. Penuntun Praktikum Kima Dasar I. Sub
Laboratorium Kimia Dasar FMIPA UNLAM, Banjarbaru.
Lampiran
b. Kelarutan
d. Hasilkali kelarutan
3. Apa sebab kelarutan dan hasilkali kelarutan beragam antar senyawa ionik?
4. Jika kelarutan kalsium sulfat 0,209 g tiap ml pada suhu 30 oC, berapa
kepekatan ion sulfat dan Ksp garam tersebut ?
5. Ada larutan terdiri dari atas Pb(NO3)2 0,012 M dan Sr(NO3)2 0,2 M. ke
dalam larutan tersebut ditambahkan larutan Na2SO4. Tentukan :
a. Garam apa yang mengendap lebih dahulu ?
b. Kepekatan ion SO42- saat garam tersebut mengendap
Ksp PbSO4 = 1,06 x 10-8 M2
Ksp SrSO4 = 1,5 x 10-7 M2
Jawaban :
1. Penyebab kesalahan hasilkali kelarutan :
-
Pada waktu titrasi, penentuan waktu pada saat larutan berubah warna
tidak tepat
0,209 g
136 g / mol
1,54 x 10 3 mol
mol CaSO4
V CaSO4
1,54 x 10 3 mol
10 3 L
1,54 M
CaSO4
Ca2+ + SO42-
PbSO4 + 2NaNO3
PbSO4 + 2NaNO3
4.2 Perhitungan
Dari data yang diperoleh pada hasil percobaan maka dapat dilakukan
perhitungan sebagai berikut :
Dik : V CaCO3 = 25 ml
V rata-rata HCl hasil titrasi = 23,8 ml
V NaOH yang ditambahkan = 10 ml
V HCl yang ditambahkan = 5 ml
M NaOH = 0,001 M
M HCl = 0,001 M
Dit : Ksp CaCO3 hasil percobaan
Jwb :
Reaksi yang terjadi adalah
1. CaCO3 + 2HCl
2. HCl + NaOH
NaCl + H2O
3. NaOH + HCl
NaCl + H2O
0,001 mol
1000 ml
23,8 x 10 6 mol
0,001 mol
1000 ml
10 x 10 6 mol
NaOH yang bereaksi dengan HCl sisa = 10 x 10-6 mol 23,8 x 10-6 mol
= -13,8 x 10-6 mol
HCl yang sisa = -13,8 x 10-6 mol
HCl yang ditambahkan 5 ml x
0,001 mol
1000 mol
5 x 10 6 mol
HCl yang bereaksi dengan CaCO3 = 5 x 10-6 mol (-13,8 x 10-6 )mol
= 18,8 x 10-6 mol
Jumlah mol CaCO3 = 18,8 x 10-6 mol : 2
= 9,4 x 10-6 mol
Kepekatan CaCO3 = 9,4 x 10-6 mol : 25 x 10-3 L
= 0,376 x 10-3 M
= 3,76 x 10-4 M
Jadi kelarutan CaCO3 = 3,76 x 10-4 M
Ksp CaCO3 = [Ca2+] [CO32-]
= (3,76 x 10-4 M) (3,76 x 10-4 M)
= 1,41376 x 10-7 M2
Teoritis Ksp CaCO3 = 4,8 x 10-9 M2