Analytical
Chemistry
Wahab, S.Si., MT.
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Universitas Halu Oleo
Luaran
Pada bab ini akan mempelajari secara spesifik
tentang kimia analitik.
Dalam perkuliahan akan dijelaskan:
a. Bagaimana mentreatment data experiment
b. Bagaimana memastikan data yang diperoleh
akurat atau tidak
c. Bagaimana cara memilih teknik analisis yang
diinginkan
Numbers in Analytical Chemistry :
Fundamental Units of Measure
Numbers in Analytical Chemistry :
Fundamental Units of Measure (cont.)
Numbers in Analytical Chemistry :
Fundamental Units of Measure (cont.)
Unit Konsentrasi
Konsentrasi merupakan ukuran yang menyatakan
jumlah solute yang ada dalam larutan.
Example 2.2
Konsentrasi larutan amonia (NH3)adalah 28 % w/w dan memiliki
density 0,899 g/mL. Hitung molaritas larutan amonia tersebut.
Solution
Unit for Expressing Concentration
Converting Between Concentration Units (cont.)
Example 2.3
Sampel air minum mengandung ion klorida (Cl-) sebanyak 2,5x102
ppm. Hitung molaritas ion klorida tersebut di dalam air.
Solution
Satuan Konsentrasi
Fungsi p
Sebuah fungsi dalam bentuk pX, dimana pX =
-log[X].
Sehingga untuk menentukan pH suatu larutan
yang mengandung 0,10 M ion H+ yaitu dengan
cara
pH = -log [H+]
pH = -log (0,10) = 1,00
pH larutan yang mengandung 5 x 10-13 H+ adalah
pH = -log [H+]
pH = -log (5 x 10-13) = 12.30
Satuan Konsentrasi
Fungsi p (lanjutan)
Gambar berikut menunjukkan pengaruh
penambahan volume NaOH terhadap [H+] dan pH.
Contoh 2.4
Hitung pNa larutan 1,76 x 10-3 M Na3PO4.
Jawab:
Setiap mol Na3PO4 mengandung 3 mol Na, maka konsentrasi ion Na+
adalah
Jawab:
pH = -log [H+] = 5,16
log [H+] = -5,16
[H+] = antilog (-5,16) = 10-5,16 = 6,9 x 10-6M
Perhitungan Stoikiometrik
Reaksi yang setimbang mengindikasikan hubungan
kuantitatif antara mol reaktan dan mol produk.
Hubungan tersebut memberikan dasar perhitungan
analitik.
Sebagai contoh yaitu penentuan jumlah asam oksalat
(H2C2O4) dalam suatu sampel.
Salah satu metode yang digunakan yaitu oksidasi asam
oksalat menjadi CO2 berdasarkan reaksi berikut.
2Fe3+(aq) + H2C2O4(aq) + 2H2O(l) 2Fe2+(aq) + 2CO2(g) + 2H3O+(aq)
Reaksi setimbang memberikan hubungan antara mol Fe 3+
yang digunakan dan mol asam oksalat yang akan
dianalisis, satu mol asam oksalat bereaksi dengan dua mol
Fe3+.
Contoh 2.6
Kandungan asam oksalat (H2C2O4) dalam sampel ditentukan oleh
reaksi dengan ion Fe3+ berdasarkan reaksi berikut.
2Fe3+(aq) + H2C2O4(aq) + 2H2O(l) 2Fe2+(aq) + 2CO2(g) + 2H3O+(aq)
Dalam analisis, asam oksalat dalam 10,62 g sampel diekstraksi
menggunakan pelarut tertentu. Oksidasi keseluruhan asam oksalat
menjadi CO2 membutuhkan 36,44 mL Fe3+ 0,0130 M. Tentukan
persen berat asam oksalat yang terkandung di dalam sampel.
Solution :
Peralatan Dasar dan Instrument
Instrument untuk Menentukan Massa
Timbangan elektrik
Peralatan Dasar dan Instrument
Instrument untuk Menentukan Massa (lanjutan)
Timbangan mekanik
Peralatan Dasar dan Instrument
Alat untuk Mengukur Volume
Peralatan Dasar dan Instrument
Alat untuk Mengukur Volume (lanjut)
Peralatan Dasar dan Instrument
Instrument untuk Mengukur Volume (lanjutan)
Peralatan Dasar dan Instrument
Alat untuk Mengeringkan Sampel
desikator
Membuat larutan
Menyiapkan Larutan
Menyiapkan Larutan Stok
Larutan stok disiapkan/dibuat dengan cara
menimbang padatan murni atau mengukur
volume larutan murni dan melarutkannya
menjadi volume tertentu
Contoh 2.9
Jelaskan bagaimana cara menyiapkan tiga larutan berikut :
a. 500 mL 0,20 M NaOH dari padatan NaOH
b. 1 L 150,0 ppm Cu2+ dari logam Cu
c. 2 L asam asetat 4% v/v dari asam asetat murni
Contoh 2.9
d. Massa NaOH yang dibutuhkan yaitu
Jawab :
Sampel ore akan dianalisis kandungan Cu2+ yang ada di dalam ore
tersebut mengikuti prosedur berikut.
Jawab:
E-Mail : wahab151289@gmail.com