Anda di halaman 1dari 48

KIMIA DASAR

STOIKIOMETERI

Persamaan Reaksi
Reaksi kimia selalu berhubungan
dengan persamaan reaksi. Persamaan
reaksi menunjukkan jenis dan
keadaan fisik zat-zat pereaksi dan
hasil reaksi yang dinyatakan dengan
rumus struktur berikut tanda fasenya.

Hukum Lavoisier (Hukum


Kekekalan Massa)
Penulisan persamaan reaksi harus
menyatakan hubungan kuantitatif antara
zat-zat pereaksi dan zat-zat hasil reaksi.
Hubungan kuantitatif antara zat-zat
pereaksi dan zat-zat hasil reaksi. Hubungan
kuantitatif dalam reaksi kimia pertama kali
dikemukakan oleh Antonie Laurent Lavoisier
(1743-1794), yaitu :
Dalam setiap reaksi kimia jumlah massa zat-zat
sebelum reaksi dan sesudah reaksi adalah sama.
3

Hukum Kekekalan Massa


Hukum kekekalan massa merupakan
pedoman untuk menyeratakan reaksi,
sehingga dalam suatu persamaan reaksi
diperoleh jumlah atom-atom zat yang
bereaksi sama dengan jumlah atom-atom
zat hasil reaksi. Persamaan reaksi harus
disetarakan dengan cara menuliskan
koefesien di depan rumus zat dan zat hasil
reaksinya.

Perbandingan Koefisien Reaksi


Perbandingan koefisien reaksi dapat
menyatakan :
1. Perbandingan jumlah partikel-partikel zat
dalam suatu persamaan reaksi.
2. Perbandingan jumlah mol zat yang
terlibat dalam reaksi, hal ini disebabkan
jika jumlah partikel-partikel zat sama
maka jumlah molnya juga sama.
3. Perbandingan volume zat yang terlibat
dalam reaksi, jika zat-zat berwujud gas
dan diukur pada temperatur yang sama,
sesuai hipotesis Avogadro.
5

Contoh 1
Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g)
Persamaan reaksi tersebut menyatakan :
1 atom Mg(s) bereaksi dengan 2 molekul
HCl(aq) menghasilkan 1 molekul MgCl2(aq) dan
1 molekul H2(g) . Maka perbandingan molnya :
mol Mg
1

: mol HCl
:
2

: mol MgCl2 : mol H2


:
1
:
1

Contoh 2
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Persamaan reaksi tersebut menyatakan :
1 mol N2(g) bereaksi dengan 3 molekul H2(g)
menghasilkan 2 molekul NH3(g) . Karena
reaksi tersebut seluruhnya berwujud gas,
maka perbandingan volumenya :
volume N2
1:

: volume H2 : volume NH3


3

2
7

Jenis Reaksi
1. Reaksi Penetralan.
H2SO4(aq) + 2KOH(aq) K2SO4(aq) +
2H2O(l)
Persamaan reaksi ionnya :
2H+(aq) + SO4-2(aq) + 2K+(aq) + 2OH-(aq)
2K+(aq) + SO4-2(aq) + 2H2O(l)

Jenis Reaksi
2. Reaksi Pengendapan.
2NaCl(aq) + Pb(NO3)2(aq) PbCl2(s)
+ 2NaNO3-(aq)
Persamaan reaksi ionnya :
2Na+(aq) + 2Cl-(aq) + Pb+2(aq) +
2NO3-(aq) PbCl2(s) + 2Na+(aq) +
2NO3-(aq)
9

Jenis Reaksi
3. Reaksi yang Menghasilkan Gas
Hidrogen.
Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) +
H2(g)
Persamaan reaksi ionnya :
Mg(s) + 2H+(aq) + 2Cl-(aq)
Mg+2(aq) + 2Cl-(aq) + H2(g)
10

Stoikiometri
Stoikiometri merupakan hitungan kimia, yaitu
bagaimana menentukan zat-zat yang terlebit dalam
suatu reaksi secara kuantitatif.
Langkah penyelesaian hitungan kimia :
1. Menuliskan persamaan reaksi dan samakan
koefisiennya.
2. Mengubah satuan zat yang diketahui dalam soal
menjadi mol.
3. Mencari mol yang ditanyakan.
4. Mengubah satuan mol menjadi satuan lain yang
diinginkan.
11

1. Perhitungan Massa atau Volume Pereaksi


(Reaktan) dan Hasil Reaksi (Produk)
Apabila 5,85 gram garam dapur habis
bereaksi dengan larutan asam sulfat
membentuk larutan natrium sulfat dan
asam klorida.
Menurut persamaan reaksi :
2NaCl(s) + H2SO4(aq) Na2SO4(aq) +
2HCl(aq)
Berapa gram natrium sulfat terbentuk?
12

Penyelesaian
Langkah 1 :
Menuliskan persamaan reaksi lengkap dengan
koefisien.
2NaCl(s) + H2SO4(aq) Na2SO4(aq) + 2HCl(aq)
Langkah 2 :
Mengubah satuan zat yng diketahui menjadi mol.
Mr NaCl = 58,5
5,85 gram NaCl = 5,85
= 0,1 mol
58,5

13

Penyelesaian
Langkah 3 :
Menentukan mol zat yang ditanya dengan
membandingkan koefisien zat yang ditanya dengan
koefisien zat yang diketahui.
2 mol NaCl ~ 1 mol Na2SO4
Mol Na2SO4 = x o,1 mol = 0,05 mol
Langkah 4 :
Mengubah satuan mol menjadi satuan yang
ditanyakan.
Mr Na2SO4 = 142
Massa Na2SO4 = 0,05 x 142 gram = 7,1 gram
14

2. Penetuan Rumus Empiris dan


Rumus Molekul
Rumus empiris menyatakan jenis atom
serta perbandingan sederhana dari atomatom dalam suatu molekul.
Rumus molekul menyatakan jenis atom dan
jumlah atom dalam setiap molekul.
Pada penentuan rumus empiris suatu
senyawa harus diketahui perbandingan mol
unsur penyusun senyawa tersebut.
15

Contoh
Suatu senyawa hidrokarbon yang
terdiri dari 20% hidrogen dan 80%
karbon memiliki massa rumus (Mr) =
60. Tentukan rumus empirisnya dan
rumus molekulnya! (Ar H = 1, Ar C
= 16).

16

Penyelesaian
Misalkan massa senyawa hidrokarbon = 100 gram.
20% hidrogen mengandung = 20/100 x 100 gram
= 20 gram H
80% karbon mengandung = 80/100 x 100 gram
= 80 gram C
Mol hidrogen
= 20/1
Mol karbon
= 80/12
Perbandingan mol C : mol H

= 20 mol H
= 6,66 mol C
= 6,66 : 20
1 : 3

17

Penyelesaian
Rumus empiris senyawa hidrokarbon
Rumus molekul senyawa
Massa rumus (Mr)
(CH3)n
60
60
n

=
=
=
=
=

= CH3
= (CH3)n

60
60
{12 + 13(1)}n
15 n
60/15 = 4

Jadi rumus molekul senyawa hidrokarbon :


(CH3)4
= C4H12
18

3. Penentuan Air Kristal


Beberapa senyawa yang berbentuk
kristal mengandung molekul-molekul
air yang terperangkap dalam kisi-kisi
kristal.
Air yang terperangkap tersebut
dinamakan air kristal. Senyawa
berkristal disebut juga senyawa hidrat.
19

Contoh
Jika 11,6 gram Na2SO4.XH2O
dipanaskan akan terbentuk Na2SO4
sebanyak 7,1 gram (Mr Na2SO4 =
142, Mr H2O = 18). Tentukan jumlah
air kristal yang terkandung dalam
senyawa tersebut dan tuliskan rumus
senyawa berkristal tersebut!
20

Penyelesaian
Diketahui :
Massa Na2SO4.XH2O

= 11,6 gram

Massa Na2SO4

= 7,1 gram

Massa H2O

= (11,6 7,1) gram


= 4,5 gram (Mr = 18)

Ditanya : jumlah air kristal (x).

21

Penyelesaian
7,1 gram Na2SO4 = 7,1/142 = 0,05 mol
4,5 gram H2O
= 4,5/18 = 0,25 mol
Perbandingan mol Na2SO4 : mol H2O = 1 : x
0,05 : 0,25
=1 : x
0,05 X
= 0,25
X = 0,25/0,05
X =5
Rumus senyawa berkristal tersebut
Na2SO4.5H2O

22

Stoikiometri Dalam Larutan

Larutan adalah campuran homogen


dari zat terlarut dan zat pelarut.
Zat terlarut mempunyai jumlah lebih
sedikit dari zat pelarut.
Banyak zat yang terlarut dalam suatu
larutan dinyatakan dalam konsentrasi.
Konsentasi yang umum digunakan
dalam kimia, yaitu kemolaran atau
molaritas.
23

1. Kemolaran (Molaritas = M)
Kemolaran atau molaritas
menyatakan jumlah mol (n) zat
terlarut dalam satu liter (v
larutan).
Larutan 1 molar berarti dalam
satu liter larutan, terlarut 1 mol
zat.
24

1. Kemolaran (Molaritas = M)
M

= n
V

satuan untuk kemolaran mol


liter

= n x 1000
mL

atau

= gram x 1000
Mr
mL

Keterangan :
M = kemolaran (molaritas)
n = mol zat terlarut
V = volume dalam liter
g = massa zat terlarut dalam gram
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
25

Contoh Soal 1
Berapa kemolaran o,1 mol H2SO4 dalam
500 mL larutan?
Jawab :
n
= 0,1 mol
V
V
= 0,5 L
M
= n = 0,1 mol = 0,2 mol/L
V
0,5 L

26

Contoh Soal 2
Berapa molaritas larutan yang terjadi jika 4 gram
NaOH dilarutkan ke dalam air sampai volumenya
menjadi 500 mL?
Jawab :
Massa zat terlarut (NaOH) = 4 gram
Mr NaOH
= 23 +16+1 = 40
Volume
= 500 mL
M
= n x 1000
mL
= 4 x 1000 = 0,2 M
40
500

27

Contoh Soal 3
Berapa jumlah mol HCl yang terdapat
dalam 100 mL larutan HCl 0,2 M?
Jawab :
M
=n
V
n
=M.V
= 0,2 M x 0,1 L
= 0,02 mol

28

Contoh Soal 4
Berapa gram H2SO4 yang terlarut dalam 200 mL larutan
H2SO4 0,1 M?
Jawab :
Mr H2SO4 = 98
Konsentrasi larutan H2SO4 = 0,1 M
Volume= 200 mL
n =M.V
= 0,1 x o,2 =0,02 mol
n = gram
Mr
0,02
= gram
98
gram = 98 x 0,02 = 1,96 gram

29

2. Pereaksi Pembatas

Pada umumnya reaksi berlangsung dalam bentuk


larutan.
Jika pada suatu reaksi perbandingan mol-mol zat
yang direaksikan sesuai perbandingan koefisien
maka reaksi akan selesai jika seluruh pereaksi telah
habis beraksi.
Jika jumlah mol salah satu pereaksi berlebihan
dibandingkan dengan pereaksi lainnya maka reaksi
akan selesai jika salah satu pereaksi telah habis
bereaksi.
Pereaksi yang dalam suatu proses kimia habis
terlebih dahulu disebut sebagai pereaksi pembatas.
Dalam reaksi itu jumlah hasil reaksi yang terbentuk
ditentukan oleh jumlah pereaksi yang habis terlebih
dahulu.

30

Contoh Soal 1
Diketahui 25 mL HCl 1 M direaksikan
dengan 25 mL NaOH 2 M,
menghasilkan NaCl dan air. Pada
reaksi tersebut mana yang bertindak
sebagai pereaksi pembatas dan
berapa mol zat yang bersisa?

31

Penyelesaian
HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl
Mulamula

Bereaksi

Sisa

25 mL x 1 M
= 25 mmol
=0,025 mol
0,025 mol
Mula2
Bereaksi
0,025
0,025 = 0

25 mL x 2 M
= 50 mmol
= 0,05 mol

(aq)

+ H2O(l)

0,025 mol

0,025 mol

0,025 mol

0,5 0,025
= 0,025 mol

0,025 mol

0,025 mol

32

Contoh Soal 2
Direaksikan 25 mL NaCL 2 M dengan
25 mL H2SO4 2 M. Tentukan :
a. Zat perekasi pembatas.
b. Berapa gram zat yang tersisa.
c. Berapa gram garam yang
terbentuk.

33

Penyelesaian
2NaCl(aq) + H2SO4(aq) Na2SO4
Mulamula

25 mL x 2 M
= 50 mmol
=0,05 mol

25 mL x 2 M
= 50 mmol
= 0,05 mol

Bereaksi

0,05 mol
Zat pereaksi
pembatas

x 0,05
mol
=0,025 mol

Sisa

0,05 0,05
=0

0,05 0,025 0,025 mol


= 0,025 mol
Massa zat
sisa =
0,025 x Mr
= 0,025 x98
= 2,45 gram

(aq)

x 0,05 mol
=0,025 mol

+ 2HCl(l)
2/2 x 0,05
mol
= 0,05 mol
0,05mol

Garam yg
terbentuk =
0,025 x Mr
= 0,025 x142
= 3,55 gram

34

ALAT & BAHAN


1.
Alat.

pipet gondok/ volum


( mengukur volum cairan dengan
tepat )

Labu ukur/ labu takar


(pembuatan larutan dg volum
tepat)

Pipet ukur/ matt pipette (mengukur cairan tdk terlalu tepat)

Gelas ukur
( mengukur volum cairan dg tdk terlalu tepat)

Buret Asam&basa (mengukur cairan asam/ basa yg dalam titrasi


)

Gelas Kimia/ Becker Glass (dipakai sesuai kebutuhan.)

Corong kaca

Labu erlenmeyer

pH meter

Batang pengaduk

Neraca Analitik

Alat-alat lab. kimia

Pipet gondok

Glassware

1. Membuat Larutan NaOH 0,1 N.


a.
4 gram NaOH kristal ditimbang dan dimasukkan
dalam Gelas kimia
b.
Dilarutkan dengan aquades dingin (yang sudah
di panaskan 15 menit)
c.
Dituangkan ke dalam labu ukur 1 L
d.
Gelas dibilas dengan aquades bebas CO2
( dimasukkan dlm labu ukur)
e.
Ditambah aquades sampai tanda tera

Pengenceran
Dalam kehidupan seharihari kegiatan pengenceran
selalu terjadi, misalnya ketika ibu sedang
memasak di dapur, apabila sayur yang disiapkan
ternyata terlampau asin, maka perlu kembali
menambahkan air ke dalam sayur
tersebut.
Demikian juga ketika kita mempersiapkan air teh
manis, kadang yang kita persiapkan terlampau
manis sehingga kita akan menambahkan air ke
dalamnya atau sebaliknya, air teh yang kita
persiapkan
kurang
manis,
sehingga
kita
menambahkan gula ke dalamnya.

Dari dua kejadian di atas dapat kita ambil


kesimpulan :

bahwa pengenceran adalah


berkurangnya rasio zat terlarut di dalam
larutan akibat penambahan pelarut.
Sebaliknya pemekatan adalah
bertambahnya rasio konsentrasi zat
terlarut di dalam larutan akibat
penambahan zat terlarut.

Contoh

Botol asam klorida yg diambil dari gudang beretiket 1 M


Kita membutuhkan larutan asam dengan kadar 0,2 M 100 ml.
Bagaimana pengenceran asam tersebut ?
Jawab:
V1 = ?
N1 = 1 M
Maka :

V2 = 100 ml
N2 = 0,2 M

V1 x 1 = 100 x 0,2

100 x 0,2
V1 =------------------ = 20 ml
1
Sehingga HCl yang harus diambil dari botol sebanyak 20 ml

Langkah Pengenceran:
Menyiapkan larutan HCl 1N yang akan diencerkan
sebanyak 20 ml dengan gelas ukur
dimasukkan dalam labu ukur 100 ml
Ditambahkan aquades sedikit demi sedikit sambil
digojok sampai tanda tera.
Jadi HCl 0,2 N

Kimia farmasi

TITRASI

Titrasi adalah suatu metode


penentuan kadar (konsentrasi)
suatu larutan dengan larutan
lain yang telah diketahui

Larutan yang akan ditentukan kadarnya disebut


sebagai analit dan biasanya diletakan di dalam
Erlenmeyer, sedangkan larutan yang telah
diketahui konsentrasinya disebut sebagai
larutan standart atau titer dan diletakkan di
dalam buret.

www.themegallery.com

Company Logo

Anda mungkin juga menyukai