Anda di halaman 1dari 19

STOIKIOMETRI SENYAWA

Penentuan Rumus Empiris dan Rumus


Molekul
 Rumus empiris menyatakan jenis atom serta
perbandingan sederhana dari atom-atom dalam suatu
molekul.

 Rumus molekul menyatakan jenis atom dan jumlah atom


dalam setiap molekul.

 Pada penentuan rumus empiris suatu senyawa harus


diketahui perbandingan mol unsur penyusun senyawa
tersebut.
Contoh

Suatu senyawa hidrokarbon yang terdiri dari


20% hidrogen dan 80% karbon memiliki massa
molekul reatif (Mr) = 60. Tentukan rumus
empirisnya dan rumus molekulnya! (Ar H = 1,
Ar C = 12).
Penyelesaian
Misalkan massa senyawa hidrokarbon = 100 gram.
20% hidrogen mengandung = 20/100 x 100 gram
= 20 gram H
80% karbon mengandung = 80/100 x 100 gram
= 80 gram C

Mol hidrogen = 20/1 = 20 mol H


Mol karbon = 80/12 = 6,66 mol C
Perbandingan mol C : mol H = 6,66 : 20
1 : 3
Rumus empiris senyawa hidrokarbon = CH3
Rumus molekul senyawa = (CH3)n

Massa rumus (Mr) = 60


(CH3)n = 60
60 = {12 + 3(1)}n
60 = 15 n
n = 60/15 = 4

Jadi rumus molekul senyawa hidrokarbon :


(CH3)4 = C4H12
Latihan
1. 0,210 gram senyawa hidrokarbon (mengandung hidrogen dan
karbon) dibakar menghasilkan 0,660 gram CO2. Bila kerapatan
senyawa = 1,87 gram/L pada 273,1 K dan tekanan 1 atm, maka
tentukan Rumus molekul senyawa tersebut

2. Suatu hidrokarbon yang berbentuk gas terdiri dari 80% massa


karbon. Tentukanlah rumus empiris senyawa tersebut, jika
diketahui massa 1 liter senyawa itu (STP) adalah 1,34 gram.
Tentukanlah rumus molekulnya
Contoh
Reaksi besi(III) oksida dengan larutan asam sulfat membentuk besi(III)
sulfat dan air. Tulislah persamaan reaksi dan setarakan persamaan
reaksi tersebut?

Jawab
1. Menulis rumus kimia atau lambang unsur dari reaktan dan
produk dengan wujud masing-masing spesies.

Fe2O3 (s)+ H2SO4 (aq) ------> Fe2(SO4)3 (aq) + H2O (l)

2. Tetapkan koefisien salah satu spesi sama dengan 1 (biasanya spesi


yang rumus kimianya lebih kompleks). Sedangkan koefisien yang
lainnya disetarakan huruf sebagai kofisien sementara.
Koefisien Fe2(SO4)3 = 1 dan koefisien yang lain menggunakan huruf.
Persamaan reaksi menjadi:
a Fe2O3 (s)+ b H2SO4 (aq) ------> c Fe2(SO4)3 (aq) + d H2O (l)
3. Setarakan unsur yang terkait langsung dengan zat yang telah diberi
koefisien 1.
Dari reaksi tersebut unsur yang berikatan langsung dengan zat telah
diberi koefisien 1 adalah Fe, S dan O. Namun O disetarakan terakhir
karena unsur O terdapat di lebih dari dua zat.

Penyetaraan atom Fe
Jumlah atom Fe di ruas kiri = 2a
Jumlah atom Fe di ruas kanan = 2
Maka jumlah atom Fe diruas kiri atau harga koefisien a = 1
Penyetaraan atom S
Jumlah atom S di ruas kiri = b
Jumlah atom S di ruas kanan = 3
Maka jumlah atom S di ruas kiri atau harga koefisien b = 3
Persamaan reaksinya menjadi:

Fe2O3 (s)+ 3 H2SO4 (aq) ------> Fe2(SO4)3 (aq) + c H2O (l)

4. Setarakan atom lainnya. Atom O disetarakan setelah semua atom setara.


Penyetaraan atom H
Jumlah atom H di ruas kiri = 6
Jumlah atom H di ruas kanan = 2c
Maka jumlah atom H di ruas kanan atau harga koefisien b = 2c = 6, c = 3
Persamaan reaksinya menjadi:

Fe2O3 (s)+ 3 H2SO4 (aq) ------> Fe2(SO4)3 (aq) + 3 H2O (l)


5. Setarakan atom O. Karena semua atom telah setara, maka
oksigen seharusnya telah setara juga. Untuk meyakinkan jumlah
atom O pada kedua ruas telah setara, maka dilakukan
penjumlahan atom O pada kedua ruas.
Jumlah atom O di ruas kiri = 3 + 12 = 15
Jumlah atom O di ruas kanan = 12 + 3 = 15.
Dari penjumlahan ini, terbukti jumlah atom O pada ruas kiri dan ru
as kanan telah setara. Jadi persamaan reaksi setaranya adalah seba
gai beriktu:

Fe2O3 (s)+ 3 H2SO4 (aq) ------> Fe2(SO4)3 (aq) + 3 H2O (l)


Stoikiometri Dalam Larutan
• Larutan adalah campuran homogen
dari zat terlarut dan zat pelarut.
• Zat terlarut mempunyai jumlah lebih sedikit dari
zat pelarut.
• Banyak zat yang terlarut dalam suatu larutan
dinyatakan dalam konsentrasi.
• Konsentasi yang umum digunakan dalam kimia,
yaitu kemolaran atau molaritas.
1. Kemolaran (Molaritas = M)

Kemolaran atau molaritas


menyatakan jumlah mol (n) zat
terlarut dalam satu liter (v
larutan).
• Larutan 1 molar berarti dalam satu liter
larutan, terlarut 1 mol zat.
1. Kemolaran (Molaritas = M)
M = n satuan untuk kemolaran mol
V liter

M = n x 1000 atau M = gram x 1000


mL Mr mL

Keterangan :
M = kemolaran (molaritas)
n = mol zat terlarut
V = volume dalam liter
g = massa zat terlarut dalam gram
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
2. Pereaksi Pembatas
• Pada umumnya reaksi berlangsung dalam bentuk larutan.
• Jika pada suatu reaksi perbandingan mol-mol zat yang
direaksikan sesuai perbandingan koefisien maka reaksi akan
selesai jika seluruh pereaksi telah habis beraksi.
• Jika jumlah mol salah satu pereaksi berlebihan dibandingkan
dengan pereaksi lainnya maka reaksi akan selesai jika salah
satu pereaksi telah habis bereaksi.
• Pereaksi yang dalam suatu proses kimia habis terlebih
dahulu disebut sebagai pereaksi pembatas. Dalam reaksi itu
jumlah hasil reaksi yang terbentuk ditentukan oleh jumlah
pereaksi yang habis terlebih dahulu.
Contoh Soal

Direaksikan 25 mL NaCL 2 M dengan


25 mL H2SO4 2 M. Tentukan :
a. Zat perekasi pembatas.
b. Berapa gram zat yang tersisa.
c. Berapa gram garam yang terbentuk.
Penyelesaian
2NaCl(aq) + H2SO4(aq)  Na2SO4 (aq) + 2HCl(l)
Mula- 25 mL x 2 M 25 mL x 2 M
mula = 50 mmol = 50 mmol - -
=0,05 mol = 0,05 mol
Bereaksi 0,05 mol ½ x 0,05 ½ x 0,05 mol 2/2 x 0,05
Zat pereaksi mol =0,025 mol mol
pembatas =0,025 mol = 0,05 mol
Sisa 0,05 – 0,05 0,05 – 0,025 0,025 mol 0,05mol
=0 = 0,025 mol
Massa zat Garam yg
sisa = terbentuk =
0,025 x Mr 0,025 x Mr
= 0,025 x98 = 0,025 x142
= 2,45 gram = 3,55 gram

Anda mungkin juga menyukai