Diajukan oleh :
I Wayan Wahyudi
NIM: 1015351030
PROGRAM EKSTENSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2014
A. Judul:
untuk mempercepat laju pembangunan di perdesaan. LPD adalah suatu badan usaha
keuangan milik desa yang melaksanakan kegiatan di lingkungan desa dan untuk
krama desa. Kegiatan LPD diatur melalui Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2
Tahun 1988 yang sekarang diubah menjadi Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8
Tahun 2002 tentang Lembaga Perkreditan Desa.
Pendirian LPD merupakan salah satu kebijakan strategis yang dapat menjangkau
kelompok masyarakat pedesaan. LPD bertujuan membantu masyarakat desa dalam
pemupukan modal untuk dikembangkan guna meningkatkan usaha ekonomi rakyat.
Untuk mencapai hal tersebut LPD menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki
kelebihan dana dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang membutuhkan
dana. LPD dalam operasinya memiliki tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun
tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek LPD adalah memperoleh laba yang
maksimal sedangkan tujuan jangka panjang adalah mempertahankan kelangsungan
usaha.
Efisiensi suatu LPD dapat dinilai dari rentabilitasnya yaitu kemampuan untuk
menghasilkan laba dari modal yang dimiliki, semakin tinggi laba yang diperoleh
dengan modal kecil maka LPD dikatakan semakin efisien. Besar kecilnya laba
diperoleh suatu LPD akan tergantung pada kemampuan pengurus LPD di dalam
mengelola assets dan liabilities yang ada. Pengelolaan assets dan liabilities oleh
pengurus LPD dapat dilihat dalam kemampuan mengatur dan mengelola tingkat
perputaran kas, efektivitas pengelolaan hutang, struktur finansial dan tingkat kredit
pembangunan Desa Adat di Kota Denpasar tergantung dari kemampuan LPD itu
sendiri dalam mengelola usahanya. Kemampuan pengurus dalam mengelola usaha
LPD dapat dilihat dari kemampuan dalam mengelola perputaran kas, efektivitas
pengelolaan hutang, struktur finansial dan tingkat kredit yang disalurkan yang
nantinya berpengaruh terhadap rentabilitas LPD.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam
penelitian ini adalah
1) Apakah tingkat perputaran kas berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomis pada
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kota Denpasar periode 2011-2013 ?
2) Apakah tingkat efisiensi berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomis pada
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kota Denpasar periode 2011-2013 ?
3) Apakah profesionalitas badan pengawas berpengaruh terhadap rentabilitas
ekonomis pada LPD di Kota Denpasar periode 2011-20013?
D. Tujuan penelitian
Berdasarkan pokok permasalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian
ini adalah:
1) Untuk mengetahui pengaruh tingkat perputaran kas terhadap rentabilitas
ekonomis pada Lembaga Perkreditan Desa di Kota Depasar periode 2011-2013.
2) Untuk mengetahui pengaruh tingkat efisiensi terhadap rentabilitas ekonomis pada
Lembaga Perkreditan Desa di Kota Denpasar periode 2011-2013.
3) Untuk
mengetahui
pengaruh
profesionalitas
badan
pengawas
terhadap
semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal,
jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Menurut Kasmir (2012:196) Rasio
profitabilitas yang dikenal juga dengan nama rasio rentabilitas merupakan rasio untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukan
oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Berdasarkan
pengertian tersebut maka rasio rentabilitas atau yang disebut juga dengan rasio
profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mendapatkan
laba.
Penggunaan
rasio
rentabilitas
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan
Laba bersih
. (3)
Rata-rata modal (equity)
Rasio ini menunjukan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal
pemilik, semakin besar hasilnya semakin bagus.
4) Laba per lembar saham = Laba bagian saham bersangkutan (4)
Jumlah saham
Rasio ini menunjukan berapa besar kemmapuan per lembar saham menghasilkan
laba.
F.1.4 Tujuan dan Manfaat Rasio Rentabilitas
Tujuan penggunaan rasio rentabilitas atau yang disebut juga dengan profitabilitas bagi
perusahaan maupun pihak luar perusahaan, yaitu (Kasmir, 2012):
1) Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode tertentu;
2) Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun
sekarang;
3) Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu;
4) Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri;
5) Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
modal pinjaman maupun modal sendiri;
6) Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan
baik modal sendiri.
Manfaat yang diperoleh dari penggunaan rasio rentabilitas adalah untuk:
1) Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode;
2) Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang;
3) Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu;
4) Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri;
5) Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik
modal pinjaman maupun modal sendiri.
F.1.5 Tingkat Perputaran Kas
Perputaran kas merupakan periode berputarnya kas dimulai dari saat di mana ka
situ diinvestasikan dalam modal kerja sampai kembali menjadi kas. Kas memiliki
tingkat likuiditas paling tinggi dalam modal kerja, semakin besar jumlah kas yang
10
11
12
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2007 tentang perubahan
atas Peraturan daerah
G. Metode Penelitian
G.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian bersifat
asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih
(Rahayu dkk, 2004:17). Kerangka pemikiran dalam penelitian ini ditunjukan dengan
Gambar 1.1
Profesionalitas Badan
Pengawas
(X3)penelitian Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Tingkat
Gambar
G.1: Desain
Efisiensi dan Profesionalitas Badan Pengawas Terhadap
Rentabilitas Ekonomis pada LPD di Kota Denpasar Periode 20112013.
13
LPD. Selain itu, Kota Denpasar merupakan daerah dengan tingkat perekonomian
yang paling maju apabila dibandingkan dengan daerah lainnya, sehingga LPD di Kota
Denpasar dinilai sebagai obyek penelitian yang paling ideal.
G.3 Obyek Penelitian
Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah tingkat perputaran
kas, tingkat efisiensi dan profesionalitas badan pengawas terhadap rentabilitas
ekonomis pada LPD di Kota Denpasar tahun 2011-2013.
G.4 Identifikasi Variabel
Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:59).Pada penelitian ini terdapat 3 variabel
bebas dan 1 variabel terikat.
1) Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2007:59). Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah Rentabilitas Ekonomi (Y).
2) Variabel bebas (independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono,
2007:59). Variabel independen dalam penelitian ini adalah Tingkat
Perputaran Kas (X1), Tingkat Efisiensi (X2) dan Profesionalitas Badan
Pengawas (X3).
14
untuk
mengukur
kemampuan
manajemen
dalam
15
2)
16
struktur organisasi, jumlah LPD dan laporan spesikulasi keuangan LPD yang
terdapat di LPLPD Kota Denpasar.
17
18
dapat mengungkapkan sesuatu yang bisa diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,
2007:52)
2) Uji Reliabelitas
Uji realiabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Kuesioner dikatakan reliable
apabila jawaban seseorang pada kuesioner konsisten (Ghozali, 2007:47)
19
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen. Pengujian ini dapat dilakukan dengan cara melakukan regresi
antara variabel bebas untuk melihat nilai tolerance atau variance inflaction factor
(VIP).
1) Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan kepengamatan lainnya. Jika
variance dan residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut
homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang
baik adalah yang homokedastisitas yaitu jika variance dari satu pengamatan ke
pengamatan lainnya tetap. Pengujian dilakukan dengan uji glejser, yaitu dengan
meregres nilai absolute residual terhadap variabel bebas (Imam Ghozali, 2007:125).
Jika variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat
(absolute residual) maka ada indikasi terjadi Heteroskedastisitas setelah model
regresi bebas dari pelanggaran.
20
Keterangan:
Y
= Rentabilitas Ekonomis
= Bilangan konstanta
X1
X2
X3
X4
e
1,2,3, 4
21
22