Anda di halaman 1dari 12

e-jurnal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)

PENGARUH KREDIT BERMASALAH, STRUKTUR MODAL,


EFISIENSI OPERASI, DAN LIKUIDITAS TERHADAP
PROFITABILITAS
LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)
(Studi Empiris Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Se-
Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem Periode 2012-2016)
1I Made Merta Wijaya, 1Ni Luh Gede Erni Sulindawati, 2Nyoman Trisna Herawati

Jurusan Akuntansi Program S1


Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {1mertawijaya10@yahoo.com. 1esulind@gmail.com.


2
aris_herawati@yahoo.com}

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh kredit
bermasalah, struktur modal, efisiensi operasi, dan likuiditas terhadap profitabilitas
pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) se-Kecamatan Rendang, Kabupaten
Karangasem. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif. Populasi
pada penelitian ini adalah Lembaga Perkreditan Desa (LPD) se-Kecamatan Rendang,
Kabupaten Karangasem yang berjumlah 26 dan menggunakan periode waktu 5
tahun. Metode penarikan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka sampel yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 60 sampel dari seluruh jumlah populasi. Sumber data yang
digunakan adalah data sekunder. Data diperoleh dari arsip atau dokumen-dokumen
yang terdapat pada laporan keuangan tahunan yang didapat dari Lembaga
Pemberdayaan Lembaga Perkreditan Desa (LPLPD) Kabupaten Karangasem. Teknik
analisis data menggunakan analisis regresi berganda dengan bantuan program SPSS
versi 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: kredit bermasalah dan struktur modal
tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, efisiensi operasi berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap profitabilitas, dan likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap profitabilitas pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) se-Kecamatan
Rendang, Kabupaten Karangasem.

Kata kunci: kredit bermasalah, struktur modal, efisiensi operasi, likuiditas,dan


profitabilitas.

Abstract

The aim of the study was to find out the empirical evidence about the effect of
bad credits, capital structure, operational efficiency, and liquiditiy on the profitiability of
rural credit institution at the rural credit institution around rendang sub-district area in
karangasem regency. A descriptive quantitative design was utilized in the study
involving the population of the rural credit institution around Rendang sub-district
area, Karangasem Regency with the total number of 26 during the period of five
years. There were about 60 samples were selected based on purposive sampling
technique. The data were collected from a secondary source, such as documents in
the annual financial report obtained from Lembaga Pemberdayaan Lembaga
Perkreditan Desa (LPLPD) Karangasem regency. The data were analyzed by using
multiple regression technique supported by SPSS version 21. The results of the study
indicated that bad credits, capital structure had no effect on the on the profitiability.
e-jurnal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)
Operational efficiency had a negative significant effect on the profitiability, and
liquiditiy had a negative significant effect on the profitiability of rural credit institution
around rendang sub-district area in karangasem regency.

Key words: bad credits, capital structure, operational efficiency, liquiditiy, profitability.

PENDAHULUAN yang ada di dalamnya mendapat


Masyarakat mulai melakukan perhatian yang baik dari manajemen.
kegiatan pinjam meminjam uang sejak Termasuk salah satunya adalah
mengenal uang sebagai alat pembayaran. bagaimana proses Lembaga Perkreditan
Kegiatan pinjam meminjam uang kini Desa (LPD) tersebut dalam memperoleh
dianggap sesuatu yang sangat penting laba, walaupun Lembaga Perkreditan
oleh sebagian masyarakat dengan tujuan Desa (LPD) tidak semata-mata
untuk dapat meningkatkan taraf hidupnya berorientasi pada laba namun di dalam
serta dapat membantu kehidupan sehari- menjalankan aktivitas usahanya harus
hari masyarakat. Kehidupan masyarakat di memperhatikan bagaimana upaya yang
Bali dalam kesehariannya sangat besar dapat dilakukan agar posisinya tetap
dipengaruhi oleh adanya desa adat menguntungkan sehingga kelangsungan
sebagai lembaga sosial. dapat terjaga. Salah satu indikator untuk
Dilihat dari permasalahan diatas menilai sehat tidaknya Lembaga
sektor perbankan dan lembaga Perkreditan Desa (LPD) adalah
penyimpanan keuangan non bank profitabilitas.
merupakan salah satu faktor yang Profitabilitas dari Lembaga
berpengaruh terhadap kelancaran Perkreditan Desa (LPD) merupakan hal
perekonomian yang ada. Usaha yang yang sangat penting. Bila Lembaga
dilakukan lembaga keuangan disamping Perkreditan Desa (LPD) dapat
menyalurkan dana juga dapat meningkatkan profitabilitasnya hal
menghimpun dana dari masyarakat dalam tersebut akan berpengaruh terhadap
bentuk simpanan. Untuk meningkatkan lingkungan eksternal maupun lingkungan
kesejahteraan masyarakat, Desa adat internal dari Lembaga Perkreditan Desa
diperlukan adanya lembaga ekonomi yang (LPD) tersebut. Apabila profitabilitas
dapat menunjang serta meningkatkan suatu Lembaga Perkreditan Desa (LPD)
perekonomian Desa adat. Berdasarkan tinggi, maka dapat dikatakan Lembaga
keputusan Pemerintah Provinsi Bali Perkreditan Desa (LPD) tersebut sudah
membentuk suatu lembaga ekonomi yaitu sangat baik dalam mengelola
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang keuangannya dan tentunya para
diharapkan dapat menunjang serta nasabah/masyarakat akan lebih
meningkatkan perekonomian Desa adat. mempercayakan dana simpanannya pada
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Lembaga Perkreditan Desa (LPD) itu.
diharapkan mampu memberantas sistem Profitabilitas suatu Lembaga Perkreditan
ijon dan gadai gelap yang sering terjadi di Desa (LPD) dapat dipengaruhi oleh
masyarakat. beberapa faktor seperti kredit
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) bermasalah, struktur modal, efisiensi
dalam kegiatan operasionalnya memiliki operasi, dan likuiditas.
tujuan jangka pendek maupun tujuan Faktor pertama yang mungkin dapat
jangka panjang. Tujuan jangka pendek mempengaruhi profitabiltas suatu
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) adalah Lembaga Perkreditan Desa (LPD) adalah
untuk memperoleh laba yang maksimal kredit bermasalah. Kredit bermasalah
dan mensejahterakan masyarakat, merupakan kredit yang telah disalurkan
sedangkan tujuan jangka panjang oleh bank, dan nasabah tidak dapat
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) adalah melakukan pembayaran atau melakukan
untuk mempertahankan kelangsungan angsuran sesuai dengan perjanjian yang
usahanya. Lembaga Perkreditan Desa telah ditandatangani oleh bank dan
(LPD) dapat berkembang dengan baik nasabah. Kredit bermasalah akan
apabila semua aspek-aspek pendukung berakibat pada kerugian Lembaga
e-jurnal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)
Perkreditan Desa (LPD), yaitu tidak Faktor ketiga yang mungkin dapat
diterimanya kembali dana yang telah mempengaruhi profitabiltas suatu
disalurkan, maupun pendapatan bunga Lembaga Perkreditan Desa (LPD) adalah
yang tidak dapat diterima. Dalam efisiensi operasi. Efisiensi operasi
penelitian ini kredit bermasalah merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
diproksikan menggunakan rasio Non menghasilkan keuntungan lebih kecil
Performing Loan (NPL). Non Performing daripada keuntungan yang diperoleh dari
Loan (NPL) merupakan indikasi adanya penggunaan aktiva tersebut. Lembaga
masalah dalam perbankan yang apabila Perkreditan Desa (LPD) yang dalam
tidak segera mendapatkan solusi akan kegiatan usahanya tidak efisien akan
berdampak negatif bagi perbankan. Hasil mengakibatkan ketidakmampuan
penelitian yang dilakukan oleh Robert, bersaing dalam mengerahkan dana
dkk. (2014) menunjukkan bahwa Non masyarakat maupun dalam menyalurkan
Performing Loan tidak berpengaruh dana tersebut kepada masyarakat yang
terhadap profitabilitas. Penelitian lainnya membutuhkan sebagai modal usaha.
dari Hindrawati (2016) menunjukkan Dalam penelitian ini efisiensi operasi
bahwa secara parsial Non Performing diproksikan dengan menggunakan rasio
Loan (NPL) tidak berpengaruh terhadap Biaya Operasional dan Pendapatan
profitabilitas. Berdasarkan uraian tersebut Operasional (BOPO). Rasio ini digunakan
dapat dirumuskan hipotesis sebagai untuk mengukur tingkat efisiensi dan
berikut: kemampuan bank dalam melakukan
H1 : Kredit Bermasalah kegiatan operasinya. Hasil penelitian
berpengaruh negatif dan yang dilakukan oleh Trisnayanti, dkk
signifikan terhadap (2015) menunjukkan bahwa ada
Profitabilitas. bepanguh signifikan negatif, yang
menunjukkan hubungan yang berlawanan
Faktor kedua yang mungkin dapat
arah antara efisiensi operasi dengan
mempengaruhi profitabiltas suatu
profitabilitas. Penelitian lainnya dari
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) adalah
Prasetyo dan Darmayanti (2015)
struktur modal. Struktur modal adalah
menunjukkan bahwa ada pengaruh
perimbangan atau perbandingan antara
signifikan antara efisiensi operasional
modal asing dengan modal sendiri.
terhadap profitabilitas yang menunjukkan
Struktur modal yang optimal adalah
arah yang negatif dimana menunjukkan
struktur modal yang mengoptimalkan
bahwa efisiensi operasional berpengaruh
keseimbangan antara risiko dan
negatif terhadap profitabilitas.
pengembalian sehingga menghasilkan
Berdasarkan uraian tersebut dapat
hasil yang maksimal. Dalam penelitian ini
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
struktur modal diproksikan menggunakan
H3 : Efisiensi operasi berpengaruh
Debt to Assets Ratio (DAR). Debt to
negatif dan signifikan
Assets Ratio (DAR) merupakan salah
terhadap profitabilitas.
satu rasio leverage yang menunjukkan
seberapa besar pembiayaan perusahaan Faktor keempat yang mungkin
dibiayai oleh utang. Hasil penelitian yang dapat mempengaruhi profitabiltas suatu
dilakukan oleh Noor dan Lestari (2012) Lembaga Perkreditan Desa (LPD) adalah
menunjukkan bahwa Debt to Assets likuiditas. Likuiditas adalah kemampuan
(DAR) tidak berpengaruh terhadap suatu perusahaan untuk memenuhi atau
profitabilitas. Penelitian lainnya dari Safitri membayar kewajiban keuangan jangka
(2015) menunjukkan bahwa struktur pendeknya yang harus segera mungkin
modal tidak berpengaruh terhadap dipenuhi. Likuiditas dapat mengetahui
profitabilitas. Berdasarkan uraian tersebut seberapa jauh suatu Lembaga
dapat dirumuskan hipotesis sebagai Perkreditan Desa (LPD) dikatakan
berikut: memiliki kondisi sehat dalam
H2 : Struktur modal berpengaruh menjalankan kegiatan operasionalnya.
positif dan signifikan terhadap Dalam penelitian ini likuiditas diproksikan
Profitabilitas. dengan menggunakan dengan
e-jurnal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)
menggunakan Loan to Deposit Ratio kuantitatif yang berupa data hasil
(LDR). Loan to Deposit Ratio (LDR) perhitungan kredit bermasalah, struktur
adalah rasio antara seluruh jumlah kredit modal, efisiensi operasi, dan likuiditas
yang diberikan bank dengan dana yang Untuk sumber data menggunakan data
diterima bank. Loan to Deposit Ratio sekunder berupa laporan keuangan.
(LDR) digunakan untuk mengukur Penelitian ini dilakukan pada Lembaga
kemampuan bank tersebut apakah Perkreditan Desa (LPD) se-Kecamatan
mampu membayar hutang-hutangnya dan Rendang, Kabupaten Karangasem
membayar kembali kepada deposannya, periode 2012 - 2016.
serta dapat memenuhi permintaan kredit Populasi pada penelitian ini adalah
yang diajukan. Hasil penelitian yang Lembaga Perkreditan Desa (LPD) se-
dilakukan oleh Wibawa, dkk (2015) Kecamatan Rendang, Kabupaten
menunjukkan bahwa variabel Loan to Karangasem yang berjumlah 26 dan
Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif menggunakan periode waktu 5 tahun.
dan signifikan terhadap kinerja (ROA). Metode penarikan sampel dilakukan
Penelitian lainnya dari Prasetyo dan dengan teknik purposive sampling.
Darmayanti (2015) menunjukkan Berdasarkan hasil perhitungan tersebut,
pengaruh signifikan antara likuiditas maka sampel yang digunakan dalam
terhadap profitabilitas yang menunjukkan penelitian ini sebanyak 60 sampel dari
arah positif dimana menunjukkan bahwa seluruh jumlah populasi. Sumber data
likuiditas berpengaruh positif terhadap yang digunakan adalah data sekunder.
profitabilitas. Berdasarkan uraian tersebut Data diperoleh dari Lembaga
dapat dirumuskan hipotesis sebagai Pemberdayaan Lembaga Perkreditan
berikut: Desa (LPLPD) Kabupaten Karangasem.
H4 : Likuiditas berpengaruh positif Pengolahan data dilakukan dengan
dan signifikan terhadap menggunakan beberapa uji statistik, yaitu
profitabilitas. (1) uji statistik deskriptif, (2) uji asumsi
klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji
METODE multikolonieritas, uji heteroskedastisitas,
Penelitian ini menggunakan uji autokorelasi, dan (3) uji hipotesis yang
rancangan deskriptif kuantitatif. Jenis terdiri dari uji koefisien determinasi, dan
data pada penelitian ini adalah data uji t.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Tabel 1. Analisis Deskritif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
NPL 60 ,00 ,45 ,0994 ,08860
DAR 60 ,00 ,94 ,2752 ,18215
BOPO 60 ,34 ,93 ,7975 ,10368
LDR 60 ,38 1,50 ,8376 ,20948
ROA 60 ,01 ,07 ,0282 ,01018
Valid N (listwise) 60
Sumber: Output SPSS, Data diolah, 2018
Berdasarkan hasil uji statistik terjadi perbedaan nilai variabel kredit
deskriptif dinyatakan bahwa variabel bermasalah yang diteliti terhadap nilai
Kredit bermasalah (X1) yang diukur rata-rata sebesar 0,089.
menggunakan rasio Non Performing Loan Variabel struktur modal (X2) yang
(NPL) memiliki nilai terendah (minimum) diukur menggunakan rasio Debt to Asset
sebesar 0,00 dan nilai tertinggi Ratio (DAR) memiliki nilai terendah
(maximum) sebesar 0,45. nilai rata-rata (minimum) sebesar 0,00 dan nilai tertinggi
(mean) sebesar 0,099 dan standar (maximum) sebesar 0,94. nilai rata-rata
deviasi sebesar 0,089. Ini berarti bahwa (mean) sebesar 0,275 dan standar
e-jurnal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)
deviasi sebesar 0,182. Ini berarti bahwa regresi tidak berdistribusi normal. Hasil uji
terjadi perbedaan nilai variabel struktur normalitas pada penelitian ini
modal yang diteliti terhadap nilai rata-rata menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
sebesar 0,182. sebesar 0,541. Sehingga dapat
Variabel efisiensi operasi (X3) yang disimpulkan bahwa data pada penelitian
diukur menggunakan rasio Biaya ini mempunyai distribusi normal, karena
Operasional dan Pendapatan nilai signifikan atau nilai probabilitasnya
Operasional (BOPO) memiliki nilai lebih besar dari 0,05.
terendah (minimum) sebesar 0,34 dan Uji asumsi klasik yang kedua
nilai tertinggi (maximum) sebesar 0,93. adalah uji multikolinearitas. Uji
nilai rata-rata (mean) sebesar 0,797 dan multikolinearitas bertujuan untuk melihat
standar deviasi sebesar 0,104. Ini berarti ada atau tidaknya korelasi yang tinggi
bahwa terjadi perbedaan nilai variabel antara variabel-variabel bebas dalam
efisiensi operasi yang diteliti terhadap suatu model regresi linear berganda.
nilai rata-rata sebesar 0,104. Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya
Variabel likuiditas (X4) yang diukur multikolonieritas yaitu apabila nilai
menggunakan rasio Loan to Deposit Ratio Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih
(LDR) memiliki nilai terendah (minimum) dari 10, dan nilai Tolerance tidak kurang
sebesar 0,38 dan nilai tertinggi dari 0,1 maka model dapat dikatakan
(maximum) sebesar 1,50. nilai rata-rata terbebas dari multikolinieritas (Ghozali,
(mean) sebesar 0,838 dan standar deviasi 2011). Hasil statistik uji multikolinearitas
sebesar 0,209. Ini berarti bahwa terjadi menunjukkan bahwa masing-masing
perbedaan nilai variabel likuiditas yang variabel independen mempunyai nilai
diteliti terhadap nilai rata-rata sebesar tolerance lebih besar dari 0,10 atau 10%
0,209. dan nilai VIF juga menunjukkan hal yang
Variabel profitabilitas (Y) yang sama yakni masing-masing variabel
diukur menggunakan rasio Return On independen memiliki nilai VIF lebih kecil
Asset (ROA) memiliki nilai terendah dari 10,00. Jadi dapat disimpulkan bahwa
(minimum) sebesar 0,01 dan nilai tertinggi tidak terjadi multikolinearitas antar
(maximum) sebesar 0,07. nilai rata-rata variabel independen dalam model regresi
(mean) sebesar 0,028 dan standar deviasi penelitian ini.
sebesar 0,010. Ini berarti bahwa terjadi Uji asumsi klasik yang ketiga
perbedaan nilai variabel profitabilitas yang dilakukan uji heteroskedastisitas. Uji
diteliti terhadap nilai rata-rata sebesar heteroskedatisitas bertujuan menguji
0,010. apakah dalam sebuah model regresi
Setelah uji statistik deskriptif, terjadi ketidaksamaan varians dari
dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi residual suatu pengamatan ke
klasik yang pertama adalah uji normalitas. pengamatan lain tetap disebut
Uji normalitas bertujuan untuk menguji homokedatisitas, sedangkan untuk
apakah dalam model regresi, variabel varians yang berbeda disebut
dependen dan independen keduanya heteroskedatisitas. Model regresi yang
mempunyai distribusi normal atau tidak baik adalah homokesdasitas atau tidak
(Ghozali, 2011). Dikatakan normal bila terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,
nilai residual yang dihasilkan di atas nilai 2011). Metode pengujian yang digunakan
signifikansi yang ditetapkan (0,05) dalam ujian heteroskedasitas adalah uji
(Ghozali, 2008 dalam Sunjoyo, dkk, glejser. Uji glejser dilakukan dengan cara
2012). Uji statistik yang digunakan adalah meregresikan antara variabel independen
uji statistik non-parametrik Kolomogorov- dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai
Smirnov (Imam, 2006). Normalitas data signifikansi antara variabel independen
dapat dilihat dari Sig (2-tailed), jika Sig (2- dengan absolut residual lebih dari 0,05
tailed) lebih besar dari taraf signifikansi maka tidak terjadi masalah
yang dipergunakan yakni 0,05, maka heteroskedastisitas (Sunjoyo, dkk, 2013).
model regresi berdidtribusi normal dan Hasil uji heteroskedastisitas menunjukan
apabila sebaliknya terjadi, maka model bahwa constant memiliki nilai signifikansi
e-jurnal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)
sebesar 0,000, variabel kredit bermasalah Setelah uji asumsi klasik terpenuhi
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,185, selanjutnya dilakukan uji hipotesis.
variabel struktur modal memiliki nilai Hipotesis pada penelitian ini diuji dengan
signifikansi sebesar 0,565, dan variabel menggunakan analisis regresi berganda.
likuiditas memiliki nilai signifikansi untuk memecahkan rumusan masalah
sebesar 0,983..Berdasarkan hasil uji yang ada, yaitu untuk melihat pengaruh
heteroskedastisitas tersebut, maka dapat diantara dua variabel atau lebih.
dilihat pada nilai probabilitas signifikansi Perhitungan statistik disebut signifikan bila
semua variabel memiliki nilai yang lebih nilai uji statistiknya berada dalam daerah
besar dari 0,05. Dengan demikian dapat kritis (daerah dimana H0 ditolak) dan
disimpulkan bahwa model regresi sebaliknya disebut tidak signifikan bila uji
terbebas dari heteroskedatisitas. statistiknya berada dalam daerah H0
Uji asumsi klasik yang keempat diterima (Sugiyono, 2010). Model regresi
yaitu uji autokorelasi. Uji autokorelasi ini dalam penelitian ini adalah untuk menguji
dilakukan dengan menggunakan Uji variabel kredit bermasalah, struktur
Durbin-Watson. Uji Durbin-Waston modal, efisiensi operasi, dan likuiditas
menunjukkan nilai nilai dl=1.4443 dan terhadap profitabilitas. Berikut hasil uji
du=1.7274. Ini berarti bahwa nilai tersebut regresi linier berganda pada Tabel 2
berada dalam kriteria 0<d<dl yaitu berikut.
0<0,778<1.4443, hal ini menunjukkan
bahwa terdapat autokorelasi positif.

Tabel 2. Analisis Regresi Linier Berganda


Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constan) ,051 ,012 4,207 ,000
NPL -,006 ,013 -,050 -,455 ,651
1 DAR ,011 ,007 ,197 1,566 ,123
BOPO -,046 ,011 -,466 -3,982 ,000
LDR ,013 ,006 ,267 2,209 ,031
Sumber: Output SPSS, Data diolah, 2018

Berdasarkan perhitungan regresi didapatkan hasil persamaan regresi


linier berganda pada Tabel 4 maka sebagai berikut.

Berdasarkan model regresi yang terhadap profitabilitas. Hal ini


terbentuk, dapat diinterpretasikan hasil mengandung arti bahwa setiap kenaikan
sebagai berikut. kredit bermasalah satu satuan maka
Nilai konstanta sebesar 0,051 variabel profitabilitas (Y) akan turun
menunjukkan bahwa jika variabel bebas sebesar 0,006 dengan asumsi bahwa
(kredit bermasalah, struktur modal, variabel bebas lainnya dari model regresi
efisiensi operasi, dan likuiditas) memiliki tetap atau konstan.
nilai nol (0) maka nilai variabel terikat Nilai koefisien struktur modal untuk
(profitabilitas) mengalami peningkatan variabel struktur modal (X2) sebesar 0,011
sebesar nilai konstanta tersebut. dan bertanda positif, ini menunjukkan
Nilai koefisien kredit bermasalah bahwa struktur modal mempunyai
untuk variabel kredit bermasalah (X1) hubungan yang searah terhadap
sebesar -0,006 dan bertanda negatif, ini profitabilitas. Hal ini mengandung arti
menunjukkan bahwa kredit bermasalah bahwa setiap kenaikan struktur modal
mempunyai hubungan yang berlawanan satu satuan maka variabel profitabilitas (Y)
e-jurnal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)
akan naik sebesar 0,011 dengan asumsi profitabilitas (Y) akan naik sebesar 0,013
bahwa variabel bebas lainnya dari model dengan asumsi bahwa variabel bebas
regresi tetap atau konstan. lainnya dari model regresi tetap atau
Nilai koefisien efisiensi operasi konstan.
untuk variabel efisiensi operasi (X3)
Uji hipotesis yang pertama adalah
sebesar -0,046 dan bertanda negatif, ini
uji koefisien determinasi. Uji ini
menunjukkan bahwa efisiensi operasi
mempunyai hubungan yang berlawanan menunjukan seberapa besar persentase
terhadap profitabilitas. Hal ini variasi dalam dependen variabel yang
mengandung arti bahwa setiap kenaikan dijelaskan oleh variasi dalam independen
efisiensi operasi satu satuan maka variabel. Terdapat dua jenis koefisien
variabel profitabilitas (Y) akan turun determinasi yaitu koefisien determinasi
sebesar 0,046 dengan asumsi bahwa biasa (R Square) dan koefisiensi
variabel bebas lainnya dari model regresi determinasi yang disesuaikan (Adjusted R
tetap atau konstan. Square). Karena terdapat tiga variabel
Nilai koefisien likuiditas untuk independen pada penelitian ini maka yang
variabel likuiditas (X4) sebesar 0,013 dan dipakai Adjusted R2 (Sunjoyo, dkk, 2013).
bertanda positif, ini menunjukkan bahwa Hasil uji koefisien determinasi pada
likuiditas mempunyai hubungan yang
penelitian ini disajikan dalam Tabel 5
searah terhadap profitabilitas. Hal ini
mengandung arti bahwa setiap kenaikan berikut.
likuiditas satu satuan maka variabel

Tabel 3. Uji Koefisien Determinasi


Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,607a ,368 ,322 ,00838
Sumber: Output SPSS, Data diolah, 2018

Berdasarkan Tabel 3 Adjusted R Nilai t negatif menunjukkan bahwa


square menunjukkan angka sebesar 0,322 variabel X1 mempunyai hubungan yang
atau 32,2%. Hal tersebut memiliki arti berlawanan dengan Y. Jadi dapat
bahwa, 32,2% variasi profitabilitas dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak sehingga
dijelaskan oleh variasi keempat variabel kredit bermasalah tidak berpengaruh
independen yaitu kredit bermasalah, secara signifikan dan negatif terhadap
strujtur modal, efisiensi operasi, dan profitabilitas.
likuiditas, sedangkan sisanya dijelaskan Dari hasil penelitian ini pengujian
oleh variabel lain diluar model. hipotesis kedua (H2) dapat dilihat pada
Selanjutnya dilakukan uji statistik t tabel 4.6 dengan jumlah sampel 60,
yang menunjukkan pengaruh antara sehingga diperoleh df=N-k-1 = 60-4-1,
variabel independen terhadap variabel sehingga ttabel dengan df = 55 adalah
dependen, dengan asumsi bahwa variabel sebesar 1,673. Hal ini menunjukan bahwa
lain dianggap konstan (Sugiyono, 2010). variabel struktur modal (X2) dengan nilai
Dari hasil penelitian ini pengujian signifikansi 0,123 > 0,05 dan mempunyai
hipotesis pertama (H1) dapat dilihat pada thitung adalah 1,556 < nilai ttabel 1,673, maka
tabel 4.6 dengan jumlah sampel 60, dapat disimpulkan bahwa variabel X2 tidak
sehingga diperoleh df=N-k-1 = 60-4-1, berpengaruh terhadap Y. Nilai t positif
sehingga ttabel dengan df = 55 adalah menunjukkan bahwa variabel X2
sebesar 1,673. Hal ini menunjukan bahwa mempunyai hubungan yang searah
variabel kredit bermasalah (X1) dengan dengan Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa
nilai signifikansi 0,651 > 0,05 dan H2 ditolak sehingga struktur modal tidak
mempunyai thitung adalah -0,455 < nilai ttabel berpengaruh secara signifikan dan positif
1,673, maka dapat disimpulkan bahwa terhadap profitabilitas.
variabel X1 tidak berpengaruh terhadap Y.
e-jurnal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)
Dari hasil penelitian ini pengujian berdasarkan hasil uji statistik t dapat
hipotesis ketiga (H3) dapat dilihat pada diartikan bahwa apabila nilai kredit
tabel 4.6 dengan jumlah sampel 60, bermasalah tinggi, maka belum tentu
sehingga diperoleh df=N-k-1 = 60-4-1, profitabilitas Lembaga Perkreditan Desa
sehingga ttabel dengan df = 55 adalah (LPD) akan semakin rendah dan juga
sebesar 1,673. Hal ini menunjukan bahwa sebaliknya apabila nilai kredit bermasalah
variabel efisiensi operasi (X3) dengan nilai rendah, maka belum tentu profitabilitas
signifikansi 0,000 < 0,05 dan mempunyai Lembaga Perkreditan Desa (LPD) akan
thitung adalah -3,982 < nilai ttabel 1,673, semakin tinggi. Hal tersebut disebabkan
maka dapat disimpulkan bahwa variabel karena meningkatnya kredit bermasalah
X3 berpengaruh terhadap Y. Nilai t negatif yang diproksikan oleh rasio Non
menunjukkan bahwa variabel X3 Performing Loan (NPL) menjadi halangan
mempunyai hubungan yang berlawanan bagi Lembaga Perkreditan Desa (LPD) se-
dengan Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa Kecamatan Rendang, Kabupaten
H3 dterima sehingga efisiensi operasi Karangasem dalam meningkatkan
berpengaruh negatif dan signifikan profitabilitas (ROA) walaupun
terhadap profitabilitas. peningkatannya tidak signifikan. Hal ini
Dari hasil penelitian ini pengujian berarti kredit bermasalah yang dialami
hipotesis keempat (H4) dapat dilihat pada oleh Lembaga Perkreditan Desa (LPD) se-
tabel 4.6 dengan jumlah sampel 60, Kecamatan Rendang, Kabupaten
sehingga diperoleh df=N-k-1 = 60-4-1, Karangasem tersebut adalah relatif besar,
sehingga ttabel dengan df = 55 adalah karena menyalurkan kredit dalam jumlah
sebesar 1,673. Hal ini menunjukan bahwa besar, dibandingkan penyaluran kredit
variabel likuiditas (X4) dengan nilai yang dilakukan oleh Bank Umum.
signifikansi 0,031 < 0,05 dan mempunyai Ditemukannya pengaruh negatif ini
thitung adalah 2,209>nilai ttabel 1,673, maka walaupun tidak signifikan tentunya
dapat disimpulkan bahwa variabel X4 mendukung teori-teori dari literatur yang
berpengaruh terhadap Y. Nilai t positif telah dipaparkan sebelumnya. Kredit
menunjukkan bahwa variabel X4 bermasalah akan berakibat pada kerugian
mempunyai hubungan yang searah Lembaga Perkreditan Desa (LPD), yaitu
dengan Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak diterimanya kembali dana yang telah
H4 dterima sehingga likuiditas disalurkan, maupun pendapatan bunga
berpengaruh positif dan signifikan yang tidak dapat diterima. Dalam
terhadap profitabilitas. penelitian ini kredit bermasalah
diproksikan menggunakan rasio Non
Pengaruh Kredit Bermasalah Terhadap Performing Loan (NPL). Non Performing
Profitabilitas Loan (NPL) merupakan indikasi adanya
Berdasarkan hasil uji statistik t, masalah dalam perbankan yang apabila
menunjukan bahwa variabel kredit tidak segera mendapatkan solusi akan
bermasalah (X1) dengan nilai signifikansi berdampak negatif bagi perbankan.
0,651 > 0,05 dan mempunyai thitung adalah Hasil penelitian ini sejalan dengan
-0,455 < nilai ttabel 1,673, maka dapat hasil penelitian yang dilakukan oleh oleh
disimpulkan bahwa variabel X1 tidak Robert, dkk. (2014) menunjukkan bahwa
berpengaruh terhadap Y. Nilai t negatif Non Performing Loan tidak berpengaruh
menunjukkan bahwa variabel X1 terhadap profitabilitas. Penelitian lainnya
mempunyai hubungan yang berlawanan dari Hindrawati (2016) menunjukkan
dengan Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa bahwa secara parsial Non Performing
H1 ditolak sehingga kredit bermasalah Loan (NPL) tidak berpengaruh terhadap
tidak berpengaruh secara signifikan dan profitabilitas.
negatif terhadap profitabilitas.
Hubungan antara kredit bermasalah Pengaruh Struktur Modal Terhadap
terhadap profitabilitas pada Lembaga Profitabilitas
Perkreditan Desa (LPD) se-Kecamatan Berdasarkan hasil uji statistik t,
Rendang, Kabupaten Karangasem menunjukan bahwa variabel struktur
e-jurnal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)
modal (X2) dengan nilai signifikansi 0,123 Assets Ratio (DAR) merupakan salah satu
> 0,05 dan mempunyai thitung adalah 1,556 rasio leverage yang menunjukkan
< nilai ttabel 1,673, maka dapat disimpulkan seberapa besar pembiayaan perusahaan
bahwa variabel X2 tidak berpengaruh dibiayai oleh utang.
terhadap Y. Nilai t positif menunjukkan Hasil penelitian ini sejalan dengan
bahwa variabel X2 mempunyai hubungan hasil penelitian yang dilakukan oleh Noor
yang searah dengan Y. Jadi dapat dan Lestari (2012) menunjukkan bahwa
disimpulkan bahwa H2 ditolak sehingga Debt to Assets (DAR) tidak berpengaruh
struktur modal tidak berpengaruh secara terhadap profitabilitas. Penelitian lainnya
signifikan dan positif terhadap dari Safitri (2015) menunjukkan bahwa
profitabilitas. struktur modal tidak berpengaruh terhadap
Hubungan antara struktur modal profitabilitas.
terhadap profitabilitas pada Lembaga
Perkreditan Desa (LPD) se-Kecamatan Pengaruh Efisiensi Operasi Terhadap
Rendang, Kabupaten Karangasem Profitabilitas
berdasarkan hasil uji statistik t dapat Berdasarkan hasil uji statistik t,
diartikan bahwa apabila nilai struktur menunjukan bahwa variabel efisiensi
modal bermasalah tinggi, maka belum operasi (X3) dengan nilai signifikansi 0,000
tentu profitabilitas Lembaga Perkreditan < 0,05 dan mempunyai thitung adalah -3,982
Desa (LPD) akan semakin timggi dan juga < nilai ttabel 1,673, maka dapat disimpulkan
sebaliknya apabila nilai struktur modal bahwa variabel X3 berpengaruh terhadap
bermasalah rendah, maka belum tentu Y. Nilai t negatif menunjukkan bahwa
profitabilitas Lembaga Perkreditan Desa variabel X3 mempunyai hubungan yang
(LPD) akan semakin rendah. Hal tersebut berlawanan dengan Y. Jadi dapat
disebabkan karena dengan tingkat struktur disimpulkan bahwa H3 dterima sehingga
modal yang semakin meningkat walaupun efisiensi operasi berpengaruh negatif dan
tidak signifikan, maka kinerja keuangan signifikan terhadap profitabilitas.
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) juga Hubungan antara efisiensi operasi
akan meningkat. Jumlah utang Lembaga terhadap profitabilitas pada Lembaga
Perkreditan Desa (LPD) yang disalurkan Perkreditan Desa (LPD) se-Kecamatan
dalam bentuk kredit atau pinjaman kepada Rendang, Kabupaten Karangasem
nasabah sudah digunakan dengan berdasarkan hasil uji statistik t dapat
maksimal oleh pihak manajemen diartikan bahwa apabila nilai efisiensi
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) operasi tinggi, maka profitabilitas
sehingga menyebabkan jumlah Lembaga Perkreditan Desa (LPD) akan
keuntungan yang diterima oleh Lembaga semakin rendah dan juga sebaliknya
Perkreditan Desa (LPD) juga meningkat apabila nilai efisiensi operasi rendah,
dan bermuara pada meningkatnya kinerja maka profitabilitas Lembaga Perkreditan
keuangan (ROA) Lembaga Perkreditan Desa (LPD) akan semakin tinggi. Hal
Desa (LPD) se-Kecamatan Rendang, tersebut disebabkan karena setiap terjadi
Kabupaten Karangasem. Ditemukannya peningkatan terhadap biaya operasional
pengaruh positif walaupun tidak pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD)
signifikan ini tentunya mendukung teori- se-Kecamatan Rendang, Kabupaten
teori dari literatur yang telah dipaparkan Karangasem maka akan berdampak pada
sebelumnya. Struktur modal adalah menurunnya profitabilitas. Hal tersebut
perimbangan atau perbandingan antara menunjukkan bahwa jika semakin tinggi
modal asing dengan modal sendiri. nilai rasio Biaya Operasional dan
Struktur modal yang optimal adalah Pendapatan Operasional (BOPO) maka
struktur modal yang mengoptimalkan kegiatan operasional Lembaga
keseimbangan antara risiko dan Perkreditan Desa (LPD) akan menjadi
pengembalian sehingga menghasilkan kurang efisien karena meningkatnya biaya
hasil yang maksimal. Dalam penelitian ini operasional dan ini akan mengakibatkan
struktur modal diproksikan menggunakan profitabilitas Lembaga Perkreditan Desa
Debt to Assets Ratio (DAR). Debt to (LPD) mengalami penurunan. Semakin
e-jurnal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)
rendah angka rasio Biaya Operasional H4 dterima sehingga likuiditas
dan Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh positif dan signifikan
maka semakin baik kondisi Lembaga terhadap profitabilitas.
Perkreditan Desa (LPD) karena Lembaga Hubungan antara likuiditas terhadap
Perkreditan Desa (LPD) cenderung profitabilitas pada Lembaga Perkreditan
menghasilkan laba operasi yang relatif Desa (LPD) se-Kecamatan Rendang,
lebih tinggi. Ditemukannya pengaruh Kabupaten Karangasem berdasarkan hasil
negatif signifikan ini tentunya mendukung uji statistik t dapat diartikan bahwa apabila
teori-teori dari literatur yang telah nilai likuiditas tinggi, maka profitabilitas
dipaparkan sebelumnya. Efisiensi operasi Lembaga Perkreditan Desa (LPD) akan
merupakan biaya yang dikeluarkan untuk semakin tinggi dan juga sebaliknya apabila
menghasilkan keuntungan lebih kecil nilai likuiditas rendah, maka profitabilitas
daripada keuntungan yang diperoleh dari Lembaga Perkreditan Desa (LPD) akan
penggunaan aktiva tersebut. Lembaga semakin rendah. Hal tersebut disebabkan
Perkreditan Desa (LPD) yang dalam karena setiap peningkatan terhadap
kegiatan usahanya tidak efisien akan likuiditas yang disini diproksikan dengan
mengakibatkan ketidakmampuan bersaing rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) akan
dalam mengerahkan dana masyarakat diikuti juga dengan peningkatan terhadap
maupun dalam menyalurkan dana profitabilitas (ROA), dimana ketika jumlah
tersebut kepada masyarakat yang kredit yang disalurkan meningkat, maka
membutuhkan sebagai modal usaha. pendapatan dari kredit tersebut akan naik
Dalam penelitian ini efisiensi operasi sekaligus kemampuan Lembaga
diproksikan dengan menggunakan rasio Perkreditan Desa (LPD) dalam
Biaya Operasional dan Pendapatan menghasilkan laba juga semakin
Operasional (BOPO). Rasio ini digunakan meningkat. Besarnya Loan to Deposit
untuk mengukur tingkat efisiensi dan Ratio (LDR) yang dapat disalurkan oleh
kemampuan bank dalam melakukan Lembaga Perkreditan Desa (LPD)
kegiatan operasinya. menunjukkan bahwa manajemen
Hasil penelitian ini sejalan dengan Lembaga Perkreditan Desa (LPD)
hasil penelitian yang dilakukan oleh mempunyai kemampuan untuk
Trisnayanti, dkk (2015) menunjukkan memasarkan dana yang dimilikinya.
bahwa ada bepanguh signifikan negatif, Ditemukannya pengaruh postif signifikan
yang menunjukkan hubungan yang ini tentunya mendukung teori-teori dari
berlawanan arah antara efisiensi operasi literatur yang telah dipaparkan
dengan profitabilitas. Penelitian lainnya sebelumnya. Likuiditas adalah
dari Prasetyo dan Darmayanti (2015) kemampuan suatu perusahaan untuk
menunjukkan bahwa ada pengaruh memenuhi atau membayar kewajiban
signifikan antara efisiensi operasional keuangan jangka pendeknya yang harus
terhadap profitabilitas yang menunjukkan segera mungkin dipenuhi. Likuiditas dapat
arah yang negatif dimana menunjukkan mengetahui seberapa jauh suatu Lembaga
bahwa efisiensi operasional berpengaruh Perkreditan Desa (LPD) dikatakan memiliki
negatif terhadap profitabilitas. kondisi sehat dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya. Dalam penelitian ini
Pengaruh Likuiditas Terhadap likuiditas diproksikan dengan
Profitabilitas menggunakan dengan menggunakan Loan
Berdasarkan hasil uji statistik t, to Deposit Ratio (LDR). Loan to Deposit
menunjukan bahwa variabel likuiditas (X4) Ratio (LDR) adalah rasio antara seluruh
dengan nilai signifikansi 0,031 < 0,05 dan jumlah kredit yang diberikan bank dengan
mempunyai thitung adalah 2,209>nilai ttabel dana yang diterima bank. Loan to Deposit
1,673, maka dapat disimpulkan bahwa Ratio (LDR) digunakan untuk mengukur
variabel X4 berpengaruh terhadap Y. Nilai t kemampuan bank tersebut apakah mampu
positif menunjukkan bahwa variabel X4 membayar hutang-hutangnya dan
mempunyai hubungan yang searah membayar kembali kepada deposannya,
dengan Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa
e-jurnal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)
serta dapat memenuhi permintaan kredit (1) berdasarkan hasil penelitian
yang diajukan. dinyatakan bahwa variabel likuiditas
Hasil penelitian ini sejalan dengan memiliki nilai signifikan tertinggi daripada
hasil penelitian yang dilakukan oleh variabel lainnya, hal ini mengandung
Wibawa, dkk (2015) menunjukkan bahwa implikasi bahwa Lembaga Perkreditan
variabel Loan to Deposit Ratio (LDR) Desa (LPD) se-Kecamatan Rendang,
berpengaruh positif dan signifikan Kabupaten Karangasem diharapkan perlu
terhadap kinerja (ROA). Penelitian lainnya untuk meningkatkan likuiditasnya sebagai
dari Prasetyo dan Darmayanti (2015) upaya meningkatkan profitabilitas
menunjukkan pengaruh signifikan antara Lembaga Perkreditan Desa (LPD), (2)
likuiditas terhadap profitabilitas yang pada variabel efisiensi operasi dari pihak
menunjukkan arah positif dimana Lembaga Perkreditan Desa (LPD)
menunjukkan bahwa likuiditas hendaknya lebih menekan rasio Biaya
berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Operasional dan Pendapatan Operasional
(BOPO) untuk memperoleh laba yang
SIMPULAN DAN SARAN lebih tinggi bagi Lembaga Perkreditan
Simpulan Desa (LPD) se-Kecamatan Rendang,
Berdasarkan hasil uji dan Kabupaten Karangasem, dan (3) bagi
pembahasan yang dilakukan dapat ditarik penelitian selanjutnya diharapkan
simpulan, yaitu (1) kredit bermasalah tidak menambah variabel independen lain yang
berpengaruh secara signifikan dan negatif mungkin mempengaruhi profitabilitas yang
terhadap profitabilitas Lembaga dapat dihasilkan oleh Lembaga
Perkreditan Desa (LPD) se-Kecamatan Perkreditan Desa (LPD) dan
Rendang, hal ini dapat diartikan bahwa menambahkan jumlah sampel yang akan
apabila nilai kredit bermasalah tinggi, digunakan dalam penelitian baik
maka belum tentu profitabilitas Lembaga penambahan periode pengamatan
Perkreditan Desa (LPD) akan semakin maupun merubah teknik dalam penentuan
rendah, (2) struktur modal tidak sampel.
berpengaruh secara signifikan dan positif
terhadap profitabilitas Lembaga DAFTAR PUSTAKA
Perkreditan Desa (LPD) se-Kecamatan Artarina, Octa dan Gregorius N. Masdjojo.
Rendang, hal ini dapat diartikan bahwa 2013. Faktor - Faktor Yang
apabila nilai struktur modal tinggi, maka Mempengaruhi Rentabilitas Pada
belum tentu profitabilitas Lembaga BPR Di Kabupaten Blora.
Perkreditan Desa (LPD) akan semakin Dinamika Akuntansi Keuangan dan
tinggi, (3) efisiensi operasi berpengaruh Perbankan, Vol. 2, No. 1 ISSN
negatif dan signifikan terhadap :1979-4878.
profitabilitas Lembaga Perkreditan Desa
(LPD) se-Kecamatan Rendang, hal ini Damayanti, Luh Putu. 2016. Pengaruh
berati bahwa apabila nilai efisiensi operasi Tingkat Perputaran Kas, Struktur
tinggi, maka profitabilitas Lembaga Finansial, Jumlah Nasabah, Dan
Perkreditan Desa (LPD) akan semakin Kredit Bermasalah Terhadap
rendah, dan (4) likuiditas berpengaruh Profitabilitas Lembaga Perkreditan
positif dan signifikan terhadap profitabilitas Desa (LPD) di Kecamatan
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) se- Buleleng, Sukasada, Dan Sawan.
Kecamatan Rendang. Hal ini berarti Skripsi. Universitas Pendidikan
bahwa apabila nilai Likuiditas tinggi, maka Ganesha.
profitabilitas Lembaga Perkreditan Desa Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis
(LPD) akan semakin tinggi. Multivariate dengan Program
SPSS. Semarang: Badan Penerbit
Saran Universitas Diponegoro.
Berdasarkan hasil penelitian dan
simpulan di atas, adapun saran yang Harun, Usman. 2016. Pengaruh Ratio-
dapat diberikan pada penelitian ini, yaitu Ratio Keuangan CAR, LDR, NIM,
e-jurnal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017)
BOPO, NPL Terhadap ROA. Jurnal Risiko Kredit, Likuiditas,
Riset Bisnis dan Manajemen Kecukupan Modal, dan Efisiensi
Universitas Sam Ratulangi, Vol 4 Operasi Terhadap Profitabilitas
,No.1, 2016: 67-82. Pada PT BPD Bali. E-Jurnal
Manajemen Unud, Vol. 4, No. 9.
Hindrawati, Yeni. 2016. Analisis Pengaruh
Kredit Bermasalah Terhadap Safitri, Norma. 2015. Pengaruh Struktur
Profitabilitas Pt Bank Rakyat Modal dan Keputusan Investasi
Indonesia Tbk Tahun 2006-2015. Terhadap Profitabilitas dan Nilai
Skripsi. Universitas Gadjah Mada. Perusahaan.struktur modal tidak
berpengaruh terhadap profitabilitas
Jumingan. 2014. Analisis Laporan pada perusahaan semen yang
Keuangan. Jakarta : PT Bumi terdaftar di BEI tahun 2009-2013.
Aksara. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen,
Kamaludin dan Rini Indriani. Manajemen Volume 4, Nomor 2, Februari
Keuangan. 2012. Konsep Dasar 2015.
dan Penerapannya. CV. Mandar Samryn, L.M. Akuntansi Manajemen :
Maju. Bandung. Informasi Biaya untuk
Kasiram, Moh. 2010. Metodologi Mengendalikan Aktivitas Operasi &
Penelitian. Yogyakarta UIN-MALIKI Investasi. PT Fajar Interpratama
PRESS. Mandiri. Jakarta : 2013.

Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. PT Sugiyono, 2011. Metode Penelitian


Raja Grafindo. Jakarta. Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
Bandung Alfabeta.
Keputusan Gubernur Provinsi Bali No.3
Tahun 2007 Tentang Lembaga Sugiyono, 2013. Metode Penelitian
Perkreditan Desa (LPD). Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
Cetakan Ke-18 Bandung CV
Lestari, I Gusti. O. S. I. dan I Wayan Alfabeta.
Suartana 2017. Pengaruh Tingkat
Efisiensi, Risiko Kredit, dan Tingkat Swastika, Riski dkk. 2017. Pengaruh
Penyaluran Kredit pada Struktur Modal Dan Pertumbuhan
Profitabilitas Lembaga Perkreditan Perusahaan Terhadap Profitabilitas
Desa (LPD) di Kabupaten Gianyar. (studi kasus pada perusahaan
E-Jurnal Akuntansi Universitas perbankan yang terdaftar di BEI).
Udayana, Vol.19, No.2, Mei 2017. Forum ilmiah Pendidikan
Akuntansi. Vol 5 No 1. Oktober
Noor dan Lestari. 2012. Analisis Pengaruh 2017.
Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas,
dan Solvabilitas Terhadap Trisnayanti, Kadek U., dkk. 2015.
Profitabilitas (Studi Kasus Pada Pengaruh Modal, Efisiensi Operasi,
Industri Barang Konsumsi di Bursa dan Pertumbuhan Kredit Terhadap
Efek Indonesia). Jurnal Spread, Profitabilitas LPD di Kabupaten
Vol. 2:2 (Oktober 2012). Karangasem. E-Journal S1 Ak
Universitas Pendidikan Ganesha,
Peraturan Daerah No. 2 tahun 1988 (Vol. 3 No. 1 Tahun 2015).
Tentang Lembaga Perkreditan
Desa (LPD). Wibawa, I Made A., dkk. 2015.
Pengelolaan Risiko Terhadap
Peraturan Daerah No. 8 tahun 2002 Kinerja LPD Se-Kabupaten
sebagai pengganti Tentang Tabanan Dalam Menunjang
Lembaga Perkreditan Desa LPD). Kesejahteraan Masyarakat. Jurnal
Bisnis dan Kewirausahaan
Prasetyo, Dwi A. dan Ni Putu A.
Universitas Udayana. Vol 12 No. 1
Darmayanti. 2015. Pengaruh
Maret 2016.

Anda mungkin juga menyukai