Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PENGARUH DAN DAMPAK PENERAPAN STRATEGI

PENYELESAIAN KREDIT MACET TERHADAP KINERJA


KEUANGAN PADA “KSP MAJU SEJAHTERA BERSAMA” UNIT
TUREN KABUPATEN MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

HANIFAH DWI CAHYANI


NIM : 041306246

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TERBUKA
ABSTRAK

Hani , 2022 “Analisis Pengaruh Dan Dampak Penerapan Strategi Penyelesaian Kredit
Macet Terhadap Kinerja Keuangan Pada KSP Maju Sejahtera Bersama Unit Turen
Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur” , Proposal Penelitian, Program Studi
Manajeman Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Terbuka Malang. Dibimbing oleh
Ibu Eny Zuhrotin Nasyi’ah

Hasil penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi penyelesaian kredit macet dan
dampak terhadap kinerja keuangan pada KSP Maju Sejahtera Bersama. Fokus penelitian
ini adalah strategi penyelesaian kredit macet pada KSP Maju Sejahtera Bersama. Jenis
dan sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik
pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi, data
yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan analisis deskriftif kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyelesaian kredit macet dapat dilakukan
dengan pemulihan kredit dan penyelesaian kredit. Dampak yang akan diakibatkan dari
kredit macet terhadap kinerja keuangan yaitu ketidak lancaran perputaran kas pada
koperasi dan juga akan berpengaruh pada Non Performing Loan (NPL). Sehingga
Apabila kredit macet meningkat maka akan berpengaruh terhadap kinerja keuangan
yaitu menurunnya keuntungan (laba).

Kata Kunci : Kredit Macet, Kinerja Keuangan.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Undang-Undang No. 25
Tahun 1992 Pasal 3 menyebutkan koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan
masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pembangunan koperasi sebagai wadah
kegiatan ekonomi rakyat diarahkan agar semakin memiliki kemampuan menjadi
badan usaha yang efisien dan menjadi gerakan ekonomi rakyat yang tangguh dan
berakar dalam masyarakat. Berkaitan dengan hakikat koperasi yang demikian,
koperasi berupaya secara optimal untuk memperjuangkan serta mencapai
pemenuhan segala kepentingan anggota secara bersama-sama. Pembangunan
koperasi juga diarahkan menjadi gerakan ekonomi rakyat yang didukung oleh jiwa
dan semangat yang tinggi dalam mewujudkan demokrasi ekonomi berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta menjadi soko guru perekonomian
nasional yang tangguh.
Masyarakat Indonesia sebagian yang tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian
sebagai petani dan pedagang yang memiliki produktivitas yang rendah. Hal ini
disebabkan karena sarana dan prasarana yang dapat menunjang kelancaran
pembangunan di pedesaan masih kurang memadai. Salah satu wadah atau sarana
yang cocok untuk menampung aspirasi masyarakat pedesaan dalam bidang
pembangunan terutama pembangunan di bidang ekonomi adalah dengan
dibentuknya koperasi simpan pinjam. Koperasi simpan pinjam dibentuk untuk
melayani kebutuhan masyarakat yakni sebagai pusat pelayanan kegiatan ekonomi
pedesaan antara lain dalam bidang perkreditan. Koperasi simpan pinjam diarahkan
untuk membantu permodalan sehingga dengan bantuan modal tersebut usahanya
dapat berkembang dengan baik. Dengan demikian koperasi dapat berfungsi sesuai
dengan harapan masyarakat yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Koperasi yang bergerak
dalam usaha simpan pinjam seringkali mengalami masalah, salah satunya
disebabkan karena adanya kelemahan dalam koperasi maupun debitur. Bagi
koperasi kelemahan ini berupa tidak tertagihnya kredit yang telah diberikan kepada
debitur bahkan terjadi kredit macet. Dari pihak debitur, kelemahan yang dialami
adalah ketidakmampuan melunasi kredit yang telah diberikan oleh koperasi. KSP
Maju Sejahtera Bersama Jatim Unit Turen ini merupakan salah satu koperasi yang
bergerak dalam bidang simpan pinjam yang menyediakan dana pinjaman kepada
masyarakat dan bergerak dalam bidang penyediaan jasa layanan keuangan. Jasa
layanan ini diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah dan usaha mikro
terutama di pedesaan. KSP Maju Sejahtera Bersama Jatim Unit Turen dalam
menyalurkan dananya dan membantu para anggotanya dengan sistem dan prosedur
yang mudah, cepat, dan aman, selain itu KSP Maju Sejahtera Bersama Jatim Unit
Turen juga tidak terlepas dari masalah kredit. Besarnya kredit yang disalurkan dari
tahun 2020 dan 2021 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2020 koperasi
mempunyai anggota 3524 orang, terjadi kredit macet sebesar Rp 23.282.000 dengan
jumlah debitur sebanyak 42 orang. Pada tahun 2021 koperasi mempunyai anggota
6.804 orang, terjadi kredit macet sebesar Rp 25.962.000 dengan jumlah debitur
sebanyak 45 orang. Kredit yang termasuk kurang lancar diragukan dan macet
merupakan kredit bermasalah dimana dapat menghambat KSP Maju Sejahtera
Bersama Jatim Unit Turen dalam hal menyalurkan dana kepada masyarakat
sehingga perlu adanya analisis penyelesaian lebih lanjut agar masalah tersebut
teratasi demi kelancaran koperasi tersebut. Namun, dalam penelitian ini lebih
ditekankan pada kredit macet. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka
penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: Analisis Pengaruh Dan
Dampak Penerapan Strategi Penyelesaian Kredit Macet Terhadap Kinerja Keuangan
Pada KSP Maju Sejahtera Bersama Unit Turen Kabupaten Malang Provinsi Jawa
Timur.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tertulis diatas, penulis memberikan informasi berikut
tentang masalah yang akan digunakan sebagai bahan penelitian:
1. Koperasi simpan pinjam sering mengalami masalah salah satunya
disebabkan karena adanya kelemahan dalam koperasi maupun debitur.
2. Kelemahan bagi koperasi berupa tidak tertagihnya kredit yang telah
diberikan kepada debitur bahkan terjadi kredit macet.
3. Dari pihak debitur, kelemahan yang dialami adalah ketidakmampuan
melunasi kredit yang telah diberikan oleh koperasi.
4. Kredit macet ini akan menyebabkan terganggunya kinerja keuangan pada
koperasi simpan pinjam.
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam penelitian penulis membatasi masalah sebagai berikut :
1. Penyebab terjadinya pembiyaan kredit macet pada KSP Maju Sejahtera
Bersama Unit Turen.
2. Bentuk strategi penyelesaian pembiyaan kredit macet pada KSP Maju
Sejahtera Bersama Unit Turen.
3. Dampak kredit macet pada kinerja keuangan KSP Maju Sejahtera Bersama
Unit Turen.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan sebelumnya, penelitian
ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa penyebab terjadinya pembiyaan kredit macet pada KSP Maju Sejahtera
Bersama Unit Turen?
2. Bagaimana bentuk strategi penyelesaian pembiyaan kredit macet pada KSP
Maju Sejahtera Bersama Unit Turen?
3. Bagaimanakah dampak kredit macet pada kinerja keuangan KSP Maju
Sejahtera Bersama Unit Turen?
1.5 Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hal berikut yaitu:
1. Penyebab terjadinya pembiyaan kredit macet pada KSP Maju Sejahtera
Bersama Unit Turen.
2. Bentuk strategi penyelesaian pembiyaan kredit macet pada KSP Maju
Sejahtera Bersama Unit Turen.
3. Dampak kredit macet pada kinerja keuangan KSP Maju Sejahtera Bersama
Unit Turen.
1.6 Manfaat Penelitan
1. Manfaat untuk Perusahaan
Hasil dari penelitian ini agar dapat sebagai bahan informasi terhadap pihak
KSP Maju Sejahtera Bersama Unit Turen agar memperhatikan strategi
penyelesaian kredit macet dan dampaknya terhadap kinerja keuangan pada
bank.
2. Manfaat untuk Penulis
Hasil dari penelitian ini agar dapat menambah ilmu dan pemahaman dalam
bentuk teori dan juga sebagai alat latihan dalam menyalurkan ide dan
pikiran.
3. Manfaat untuk Akademik
Hasil dari penelitian ini agar dapat menjadi sumber informasi dan bahan
referansi untuk diadakannya penelitian selanjutnya, serta memahami tentang
strategi penyelesaian kredit macet dan dampak terhadap kinerja keuangan
pada koperasi.

BAB II
KAJIAN TEORITIK

2.1 Kajian Teori dan Hasil Penelitian Relevan


2.1.1 Kajian Teori
a. Pengertian Koperasi
Koperasi berasal dari bahasa yunani yaitu ”corporation” yang artinya
usaha bersama, dan istilah kredit berasal dari bahasa yunani credete yang
berarti kepercayaan (truth/faith) oleh karena itu dasar kredit adalah
kepercayaan (Suyanto, 2006: 12)
Menurut Undang-Undang Nomor 14 tahun 1967, yang dimaksud dengan
kredit adalah “Penyedian uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu
berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain
dimana pihak peminjam berkewajiban melunasi hutang setelah jangka waktu
tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditetapkan” (Suyanto, 2006: 13)
Dalam UUD Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian dijelaskan
“Koperasi adalah usaha bersama yang beranggotakan orang-orang atau
badan hukum koperasi dengan berlandaskan kegiatan berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan atas azas
kekeluargaan” (Sugiyanto, 2006: 13) UUD 1945 khususnya pasal 33 ayat 1
mengatakan bahwa: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas azas
kekeluargaan. Penjelasan pasal 33 tersebut menetapkan koperasi dalam
kedudukannya sebagai soko guru perekonomian nasional, ataupun sebagai
bagian integral tata perekonomian nasional.
b. Prinsip Koperasi
Prinsip Koperasi adalah pedoman utama yang menjiwai dan mendasari
setip gerak dan langkah usaha dan kerjanya koperasi sebagai organisasi
ekonomi dan orang-orang terbatas ekonominya. Arti dan peran-peran prinsip
koperasi adalah sebagai berikut:
1. Koperasi sebagai pedoman untuk mencapai tujuan koperasi. Tujuan
koperasi adalah menyelenggarakan kebutuhan bersama dan usaha bersama,
sehingga tercapai kesejahteraan.
2. Perinsip koperasi merupakan ciri khas koperasi, yang membedakannya
dengan organisasi ekonomi lainnya membedakan watak koperasi dari badan-
badan lainnya yang bergerak dibidang ekonomi.
Fauguet dalam bukunya The Cooperative sector 1951, menegaskan adanya
tiga prinsip yang harus dipenuhi oleh setiap badan yang menamakan
koperasi:
1. Adanya ketentuan atau peraturan tentang persamaan hak antara anggota
2. Adanya pengaturan tentang keanggotaan organisasi yang berdasarkan
sukarela
3. Adanya ketentuan dan peraturan tentang partisipasi dari pihak anggota
koperasi
c. Pengertian Kredit
Sebelum penulis membahas tentang pengertian kredit macet, penulis
ingin menjelaskan yang dimaksud dengan kredit yaitu: Istilah kredit berasal
dari bahasa yunani yaitu” credere” yang artinya kredit adalah kepercayaan.
Oleh karena itu dasar kredit adalah kepercayaan (Suyanto, 2006:12) Menurut
Undang-Undang perbankan No. 10 tahun 1998 adalah “Penyediaan uang
atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan
dan kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga (Kasmir, 2010: 73).
Pengertian Kredit Sebelum penulis membahas tentang pengertian
tunggakan kredit, penulis ingin menjelaskan yang dimaksud dengan kredit
yaitu: Istilah kredit berasal dari bahasa yunani yaitu” credere” yang artinya
kredit adalah kepercayaan. Oleh karena itu dasar kredit adalah kepercayaan
(Suyanto, 2006:12) Menurut Undang-Undang perbankan No. 10 tahun 1998
adalah “Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan dan kesepakatan pinjam meminjam antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi hutangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga (Kasmir, 2010: 73)
d. Pengertian Kredit Macet
Kata “kredit” berasal dari bahasa latin credo yang berarti “saya percaya”,
yang merupakan kombinasi dari bahasa Sanskerta cred yang artinya
“kepercayaan”, dan bahasa latin do yang artinya “saya tempatkan”. Kredit
yang diberikan oleh bank didasarkan atas kepercayaan sehingga pemberian
kredit merupakan pemberian kepercayaan terhadap nasabah. Oleh karena itu
pemberian kredit oleh bank dimaksudkan sebagai salah satu usaha untuk
mendapatkan keuntungan, maka bank hanya boleh meneruskan simpanan
masyarakat kepada nasabahnya dalam bentuk kredit jika ia betulbetul yakin
bahwa si debitur akan mengembalikan pinjaman yang diterimanya sesuai
dengan jangka waktu dan syarat-syarat yang telah disetujui oleh kedua belah
pihak. Hal tersebut menunjukan perlu diperhatikannya faktor kemampuan
dan kemauan, sehingga tersimpul kehati-hatian dengan menjaga unsur
keamanan dan sekaligus unsur keuntungan dari suatu kredit.
e. Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah
Dalam prateknya kemacetan suatu kredit disebabkan oleh 2 unsur sebagai
berikut :
1) Dari pihak perbankan Artinya dalam melakukan analisisnya, pihak
analisis kurang teliti, sehingga apa yang seharusnya terjadi, tidak
diprediksi sebelumnya atau mungkin salah dalam melakukan
perhitungan. Dapat pula terjadi akibat kolusi dari pihak analisis kredit
dengan pihak debitur sehingga dalam analisisnya dilakukan secara
subjektif.
2) Dari pihak nasabah
Dari pihak nasabah kemacetan kredit dapat dilakukan akibat 2 hal yaitu:
a) Adanya unsur kesengajaan. Dalam hal ini nasabah sengaja untuk tidak
membayar kewajibanya kepada bank sehingga kredit yang diberikan
macet. Dapat diakatan adanya unsur kemauan untuk membayar.
b) Adanya unsur tidak sengaja. Artinya si debitur mau membayar akan
tetapi tidak mampu. Contohnya kredit yang dibiayai mengalami musibah
seperti kebakaran, hama, kebanjiran dan sebagainya. Sehingga
kemampuan untuk membayar kredit tidak ada.
Dalam hal kredit macet pihak bank perlu melakukan penyelamatan,
sehingga tidak akan menimbulkan kerugian. Penyelamatan yang
dilakukan apakah dengan memberikan keringanan berupa jangka waktu
atau angsuran terutama bagi kredit terkena musibah atau melakukan
penyitaan bagi kredit yang sengaja lalai untuk membayar. Terhadap
kredit yang mengalami kemacetan sebaiknya dilakukan penyelamatan
sehingga bank tidak mengalami kerugian.
f. Teknik Penyelamatan Kredit Macet
Penyelamatan terhadap kredit macet dilakukan dengan cara antara lain:
1) Rescheduling
a) Memperpanjang jangka waktu kredit Dalam hal ini si debitur memberikan
keringanan dalam masalah jangka waktu kredit misalnya perpanjangan
jangka waktu kredit dari 6 bulan menjadi 1 tahun sehingga si debitur
mempuyai waktu yang lebih lama untuk mengembalikan.
b) Memperpanjang jangka waktu angsuran Memperpanjang angsuran hampir
sama dengan jangka waktu kredit. Dalam hal ini jangka waktu angsuran
kreditnya di perpanjang pembayaranya pun misalnya dari 36 kali menjadi 48
kali dan hal ini tentu saja jumlah angsuran pun menjadi mengecil seiring
dengan penambahan jumlah angsuran.
2) Resconditioning Dengan cara mengubah berbagai persyaratan yang ada
seperti :
a) Kapasitas bunga, yaitu bunga dijadikan hutang pokok.
b) Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu. Dalam hal ini
penundanaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu, maksudnya hanya
bunga yang dapat ditunda pembayaranya, sedangkan pokok pinjamanya
tetap harus dibayar seperti biasa.
c) Penurunan suku bunga Penurunan suku bunga dimaksud agar lebih
meringankan beban nasabah. Penurunan suku bunga akan mempengaruhi
jumlah angsuran yang semakin mengecil, sehingga diharapkan dapat
membantu meringankan nasabah.
d) Pembebasan bunga Dalam pembebasan suku bunga diberikan kepada
nasabah dengan pertimbangan nasabah sudah akan mampu lagi membayar
kredit tersebut. Akan tetapi nasabah tetap mempunyai kewajiban membayar
pokok pinjamanya sampai lunas.
3) Restructuring
Restructuring merupakan tindakan bank kepada nasabah dengan cara
menambah modal nasabah dengan pertimbangan nasabah memang
membutuhkan tambahan dana dan usaha yang dibiayai memang masih layak.
Tindakan ini dengan menambah jumlah kredit, dengan menambah equity.
4) Kombinasi
Merupakan kombinasi dari ketiga jenis yang diatas.
5) Penyitaan jaminan
Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila nasabah sudah benar-
benar tidak punya etikad baik ataupun sudah tidak mampu lagi untuk
membayar semua hutanghutangnya.
2.1.2 Penilitian yang relevan
Terdapat dua penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai bahan acuan dalam
penelitian ini. Pertama, penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ni Luh Anggun Sri
Herlina Sari pada tahun 2018 dengan judul “PENYELESAIAN KREDIT MACET
PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM KARYA ARTHA SEDANA DAN KSP.
WIRARTHA UTAMA DIKOTA DENPASAR SELATAN”. Tujuan penelitian ini
adalah untuk memahami faktor-faktor penyebab kredit macet dan upaya penyelesaian
kredit macet pada Koperasi Simpan Karya Artha Sedana dan KSP. Wirartha Utama
Pinjam di Kota Denpasar Selatan. Dalam penelitian ini mempergunakan jenis
penelitian hukum empiris. Dalam penelitian empiris, hukum dikonsepkan sebagai
suatu gejala empiris yang dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks
ini hukum tidak semata-mata dikonsepkan sebagai suatu gejala normatif yang
otonom, sebagai ius contituendum dan tidak pula sebagai ius contituentum, akan
tetapi secara empiris sebagai ius operatum. Dalam penilitian ini dapat disimpulkan
bahwa faktor yang menyebabkan terjadinya kredit macet pada koperasi simpan
pinjam Karya Artha Sedana dan KSP. Wirartha Utama dikota denpasar selatan
adalah adanya kegagalan atau musibah yang menimpa perusahaan atau usaha
nasabah sehingga membuat debitur menjadi rugi dan secara langsung berpengaruh
terhadap pembayaran kredit yang sedang berlangsung, tidak adanya itikat baik dari
pihak nasabah sehingga menyebabkan tidak lancar pembayaran kredit, adanya
pinjaman kredit tanpa sepengetahuan pihak keluarga/kerabat, adanya
penyalahgunakan kredit oleh nasabah. dan upaya penyelesaian kredit macet pada
koperasi simpan pinjam karya artha sedana dan KSP. Wirartha utama dikota
denpasar selatan yaitu diberikan peringatan, musyawarah untuk menyelesaikan kredit
macet debitur dengan cara melalui mekanisme pemanggilan yang dilakukan Pihak
Koperasi selaku Kreditur bertujuan untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan
debitur belum dapat melunasi hutangnya, jika sudah jatuh tempo pihak koperasi
berhak untuk mengambil barang/kendaraan sesuai yang dijaminkan dikoperasi.

Penelitian yang kedua yakni penelitian yang dilakukan oleh Septi Febriana
dengan judul “ANALISIS PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA KOPERASI
SIMPAN PINJAM BAHAGIA KOTA KEDIRI”. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk memahami bagaimana penyelesaian kredit macet yang baik pada Koperasi
Simpan Pinjam Bahagia Kota Kediri. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode kualitatif sedangkan jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian
studi kasus. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penyelesaian kredit macet
dilakukan oleh KSP Bahagia dengan cara penanganan langsung Pihak koperasi
mendatangi kerumah atau tempattinggal peminjam (Debitur) untuk memberikan
surat peringatan disertai denga rincian serta bung pinjaman yang harus dilunasi atau
dibayar sebagian. Jika setelah melalui langkah diatas tetapi anggota belum juga
membayar atau membayar sebagian yang dilakukan yaitu:
a. Restructuring
b. Memberikan Batas Waktu Mengangsur
c. Apabila memang tidak menemukan kata sepakat antara pihak koperasi dan
anggota simpanan berupa (simpanan wajib, simpanan pokok, dan simpanan sukarela)
akan ditarik untuk melunasi pinjamnnya.
d. Menarik jaminan pinjaman
e. Menjual barang pinjaman
Jika pihak peminjam mengalami kesulitan dalam mengangsur pinjaman dikarenakan
terkena musibah (bencana alam, kebakaran, dsb) pihak koperasi akan mengambil
dana gotong royong yang dianggarakan oleh pihak KSP Bahagia Kota Kediri.

2.2 Kerangka Berpikir


Berdasarkan uraian kajian teori diatas penulis menuangkan kerangka pemikirannya
dalam bentuk skema paradigma pemikiran sebagai berikut :
2.3 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat diambil suatu hipotesis bahwa :

H1. Diduga karakter dari pihak debitur menjadi penyebab kredit macet pada KSP
Maju Sejahtera Bersama Unit Turen

H2. Diduga kualitas kinerja pihak perbankan / koperasi juga menjadi penyebab
munculnya kredit macet pada KSP Maju Sejahtera Bersama Unit Turen

H3. Diduga bertambahnya kredit macet akan mempengaruhi kinerja keuangan KSP
Maju Sejahtera Bersama Unit Turen

Anda mungkin juga menyukai