Anda di halaman 1dari 19

Evaluasi Prosedur Pemberian Pembiayaan dan Hubungannya Dengan Kredit Macet (Santi Puspita)

Evaluasi Prosedur Pemberian Pembiayaan dan Hubungannya


Dengan Kredit Macet Pada Koperasi Tunas Perkebunan Belitang OKU Timur

Santi Puspita
Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Palembang,santipuspita@univpgri-palembang.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui prosedur pemberian pembiayaan dan hubungannya dengan
kredit macet pada Koperasi Tunas Perkebunan Belitang OKU Timur. Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara dan studi kepustakaan dan data
yang digunakan data primer dan sekunder. Pelaksanaan prosedur pemberian pembiayaan pada
Koperasi Tunas Perkebunan Belitang OKU Timur belum terlaksana dengan baik dikarenakan bagian
pembiayan yang tugasnya melaksanakan prosedur pemberian pembiayaan kurang mengadakan
pengecekan terhadap kelayakan besaran pembiayaan yang diberikan kepada calon peminjam
(anggota) dibandingkan dengan tingkat penghasilannya, kekurang kehati-hatian dalam memberikan
pinjaman, dan kurannya pengecekan terhadap informasi yang telah diberikan oleh para anggota, ini
lah yang mengakibatkan kredit macet pada Koperasi Tunas Perkebunan Belitang OKU Timur. Selain
faktor bagian pembiayaan yang melaksanakan prosedur pemberian kredit, kredit macet dapat pula
terjadi dari sudut anggota itu sendiri, dapat ditentukan dengan melihat kondisi kehidupan anggota
sehari-hari dengan menggunakan analisis 5 C yaitu: character, capacity, capital, collateral, dan
condition.

Kata Kunci: Prosedur Pemberian Biaya, Kredit Macet

A. PENDAHULUAN Peraturan perundang-undangan


Perekonomian Indonesia, perkoperasian diatur berdasarkan
dilaksanakan oleh empat lembaga yaitu Undang-Undang No. 25 Tahun 1992
BUMN, BUMD, Swasta dan Koperasi. tersebut menjadi landasan hukum yang
Sedangkan yang menjadi sokoguru diharapkan mampu mendorong
perekonomian menurut Undang- koperasi agar dapat bertumbuh dan
Undang Dasar adalah koperasi. berkembang menjadi lebih kuat dan
Berdasarkan Undang-Undang 1945 mandiri. Undang-undang koperasi
pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa beserta peraturan pelaksanaanya
perekonomian Indonesia disusun bertujuan untuk memperjelas dan
sebagai usaha bersama berdasarkan mempertegas jati diri, tujuan,
atas asas kekeluargaan. kedudukan, peran manajemen,
Selanjutnya penjelasan pasal 33 keusahaan dan permodalan serta
antara lain menyatakan bahwa pembinaan koperasi, sehingga dapat
kemakmuran masyarakatlah yang lebih menjamin terwujudnya kehidupan
diutamakan bukan kemakmuran untuk koperasi.
perseorangan dan bangunan Berbagai jenis koperasi lahir
perusahaan yang sesuai dengan itu seiring dengan adanya pembangunan
adalah koperasi. Penjelasan pasal 33 dan mempunyai tujuan berbeda-beda
tersebut menempatkan koperasi baik dalam menjalankan kegiatan
dalam kedudukan sebagai sokoguru usahanya, dimana salah satunya
perekonomian nasional maupun adalah Koperasi Tunas Perkebunan
sebagai pusat tata perekonomian Belitang OKU Timur, dalam
nasional. menjalankan kegiatan usahanya baik

90
Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 15 No.4, Januari 2019 : 90-108

dalam hal pengumpulan dana, jasa, Koperasi Tunas Perkebunan


dan produk yang berupa pemberian Belitang OKU Timur yang telah berdiri
pembiayaan yang berdasarkan prinsip dari tahun 1998 sampai dengan
syariah atau berlandaskan nilai-nilai sekarang masih mengalami masalah
Islam. yang cukup merisaukan yaitu adanya
Adapun dalam pemberian pemberian pembiayaan yang macet
pinjaman kredit atau dalam istilah untuk tiap tahunnya.
koperasi syariah adalah pemberian Bagian pembiayan yang tugasnya
pembiayaan, nasabah harus mengikuti melaksanakan prosedur pemberian
beberapa prosedur yang telah kredit kurang mengadakan pengecekan
ditetapkan oleh Koperasi Tunas terhadap kelayakan besaran
Perkebunan Belitang OKU Timur, pembiayaan yang diberikan kepada
karena dalam prosedur tersebut calon peminjam (anggota)
menyangkut semua urutan kegiatan dibandingkan dengan tingkat
yang disusun untuk menjamin transaksi penghasilannya, kekurang kehati-
pembiayaan yang terjadi. Bila hatian dalam memberikan pinjaman, ini
pemberian pembiayaan diberikan tanpa lah yang mengakibatkan kredit macet
adanya prosedur, kemungkinan dalam pada Koperasi Tunas Perkebunan
pemberian pembiayaan tersebut akan Belitang OKU Timur. Kredit macet yang
mengalami berbagai masalah seperti terjadi pada Koperasi Tunas
dalam pembayaran angsuran Perkebunan Belitang OKU Timur dari
pinjaman. Tahun 2015 sampai dengan 2017
adalah sebagai berikut:

Tabel 1
Koperasi Tunas Perkebunan Belitang OKU Timur
Pemberian Pembiayaan Yang Macet
Tahun 2015 s/d 2017
( Rupiah )
Tahun Jumlah Kredit Kredit Macet Persentase kredit
macet
2015 238.100.000 50.960.000 21 %
2016 510.593.075 100.900.000 19 %
2017 683.541.470 150.750.000 22 %
Sumber : Koperasi Tunas Perkebunan Belitang OKU Timur

Pada tabel 1 menunjukkan bahwa apabila kenaikan kredit macet tidak


pada tahun 2015, jumlah kredit sebesar dapat dikurangi maka akan
Rp 238.100.000, sedangkan jumlah menyebabkan Koperasi Tunas
kredit macet sebesar Rp 50.960.000 Perkebunan Belitang OKU Timur dapat
atau 21 %. Pada tahun 2016 jumlah kesulitan dalam memberikan atau
kredit sebesar Rp 510.593.075, menambah pembiayaan untuk
sedangkan jumlah kredit macet anggota koperasi lain.
mengalami kenaikan sebesar Rp
100.900.000 atau 19 %. Pada tahun B. RUMUSAN MASALAH
2017 jumlah kredit mengalami Dari latar belakang masalah di
peningkatan sebesar Rp 685.541.470 atas dapatlah dirumuskan beberapa
dan jumlah kredit macet meningkat masalah yaitu :
sebesar Rp 150.750.000 atau 22 %,

91
Evaluasi Prosedur Pemberian Pembiayaan dan Hubungannya Dengan Kredit Macet (Santi Puspita)

a. Bagaimana prosedur pemberian beranggotakan orang-seorang atau


pembiayaan pada Koperasi Tunas badan hukum yang mengkoordinir
Perkebunan Belitang OKU Timur? pemanfaatan dan pendayagunaan
b. Apa saja yang menyebabkan sumber daya ekonomi para
meningkatnya jumlah pembiayaan anggotanya berdasarkan prinsip
yang macet pada Koperasi Tunas koperasi yang berdasarkan asas
Perkebunan Belitang OKU Timur? kekeluargaan.

C. KAJIAN TEORI 2) Jenis-Jenis Koperasi


1) Pengertian Koperasi Berdasarkan bidang usaha dan
Secara umum koperasi dipahami jenis anggotanya, menurut PSAK No.
sebagai perkumpulan orang yang 27 tahun 2004, koperasi dapat
secara sukarela mempersatukan diri digolongkan ke dalam beberapa jenis
untuk memperjuangkan peningkatan koperasi, yaitu :
kesejahteraan ekonomi mereka, a. Koperasi Simpan pinjam
melalui pembentukan sebuah badan Koperasi simpan pinjam adalah
usaha yang dikelola secara demokratis. koperasi yang bergerak dalam
Disamping itu, koperasi juga bidang pemupukan simpanan
berfungsi sebagai wadah untuk dana dari para anggotanya, untuk
mengorganisir pendayagunaan dan kemudian dipinjamkan kembali
pemanfaatan sumber daya yang kepada para anggota yang
dimiliki anggota koperasi. memerlukan bantuan dana.
Koperasi adalah badan usaha b. Koperasi Konsumen
yang mengorganisir pemanfaatan dan Koperasi konsumen adalah
pendayagunaan sumber daya ekonomi koperasi yang anggotanya para
para anggotanya atas dasar prinsip- konsumen akhir atau pemakai
prinsip koperasi dan kaidah usaha barang atau jasa ( Koperasi yang
ekonomi untuk meningkatkan taraf mengelola toko serba ada, mini
hidup anggota pada khususnya dan market dan sebagainya).
masyarakat daerah kerja pada c. Koperasi Pemasaran
umumnya. Dengan demikian koperasi Koperasi pemasaran adalah
merupakan gerakan ekonomi rakyat koperasi yang anggotanya para
dan sokoguru perekonomian nasional produsen atau pemilik barang
(Rudianto, 2006:2) atau penyedia jasa. Koperasi
Sementara itu menurut Pasal 1 pemasaran adalah koperasi yang
UU No.25/1992 yang dimaksud dengan dibentuk terutama untuk
koperasi di Indonesia adalah suatu membantu para anggotanya
badan usaha yang lebih memiliki dasar memasarkan barang-barang yang
asas kekeluargaan. Koperasi adalah mereka hasilkan
badan usaha yang beranggotakan d. Koperasi Produsen
orang-seorang atau badan hukum Koperasi produsen adalah
koperasi dengan melandaskan koperasi yang anggotanya tidak
kegiatan berdasarkan prinsip koperasi memiliki badan usaha sendiri,
sekaligus sebagai gerakan ekonomi tetapi bekerja sama dalam wadah
rakyat yang berdasarkan atas asas koperasi untuk menghasilkan dan
kekeluargaan. memasarkan barang atau jasa.
Dari definisi koperasi tersebut di
atas dapat penulis simpulkan, bahwa
koperasi merupakan badan usaha yang

92
Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 15 No.4, Januari 2019 : 90-108

Menurut Hendar (2005:235) Jenis kegiatan di bidang pemasaran


koperasi yang sesuai dengan pasal 16 barang-barang dagang, misalnya :
Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992  Koperasi pemasaran ternak
a. Koperasi Simpan Pinjam (KSP)/ sapi, anggotanya adalah
Koperasi kredit pedagag sapi
Sesuai peraturan pemerintah  Koperasi pemasaran
Nomor 9 tahun 1995 pasal 1, elektronik, anggotanya adalah
bahwa koperasi simpan pinjam pedagan barang-barang
adalah koperasi yang kegiatannya elektronik dan lain-lain.
hanya usaha simpan pinjam. e. Koperasi Jasa
Keanggotaan koperasi simpan Didirikan untuk memberikan
pinjam pada prinsipnya bebas pelayanan (jasa) kepada para
bagi semua orang yang anggotanya. Ada beberapa
memenuhi untuk menjadi anggota koperasi jasa antara lain :
koperasi dan orang-orang  Koperasi angkutan
dimaksud mempunyai kegiatan memberikan jasa angkutan
usaha atau mempunyai barang atau orang, koperasi
kepentingan ekonomi yang sama. angkutan didirikan oleh orang-
Misalnya KSP dengan anggota orang yang mempunyai
petani. kegiatan di bidang jasa
b. Koperasi Konsumen angkutan barang atau orang
Sebagai pemilik dan pengguna dan lain-lain.
jasa koperasi, anggota
berpartisipasi aktif dalam kegiatan 3) Prinsip-Prinsip Koperasi
koperasi. Keanggotaan koperasi Prinsip-prinsip pengelolaan
konsumen atau pendiri koperasi koperasi merupakan penjabaran lebih
konsumen adalah kelompok lanjut dari asas kekeluargaan yang
masyarakat, missal kelompok dianutnya. Prinsip-prinsip koperasi ini
PKK, karang taruna dan lain-lain. biasanya mengatur baik hubungan
Koperasi konsumen menyalurkan antar koperasi dengan para
barang-barang konsumen untuk anggotanya, hubungan antar sesama
keperluan anggota dan di anggota koperasi, pola kepengurusan
samping pelayanan untuk organisasi koperasi serta mengenai
anggota bisa juga untuk umum. tujuan yang ingin dicapai oleh koperasi
c. Koperasi Produsen sebagai lembaga ekonomi yang
Adalah koperasi yang anggotanya berasas kekeluargaan. Selain itu,
orang-orang yang menghasilkan prinsip-prinsip koperasi biasanya juga
barang, misalnya : mengatur pola kepengelolaan usaha
 Koperasi kerajinan industri koperasi. Sebab itu, secara lebih
kecil, anggotanya para terinci, ia juga mengatur pola
pengerajin kepemilikan modal kopoerasi serta pola
 Koperasi perkebunan, pembagian sisa hasil usahanya.
anggotanya produsen Penyusunan prinsip-prinsip koperasi di
perkebunan rakyat dan lain- Indonesia tidak terlepas dari sejarah
lain. dan perkembangan prinsip koperasi
d. Koperasi Pemasaran Internasional.
Adalah koperasi beranggotakan Sebagaimana dinyatakan di
orang-orang yang mempunyai dalam Pasal 5 Ayat 1 Undang-undang
No. 25/1992, koperasi Indonesia

93
Evaluasi Prosedur Pemberian Pembiayaan dan Hubungannya Dengan Kredit Macet (Santi Puspita)

melaksanakan prinsip-prinsip koperasi harus harus dapat


keanggotaan (Rudianto, 2006:5). diterima oleh masyarakat. Agar
1. Keanggotaan bersifat sukarela dapat diterima masyarakat,
dan terbuka. koperasi harus memperjuangkan
Karena itu tidak seorang pun yang kepentingan dan peningkatan
boleh dipaksa oleh orang lain kesejahteraan ekonomi
untuk menjadi anggota koperasi. masyarakat.
2. Pengelolaan dilakukan secara
demokratis. 4) Keanggotaan Koperasi
Penerapan prinsip ini di dalam Keanggotaan koperasi termasuk
koperasi dilakukan dengan salah satu unsur yang menentukan
mengupayakan sebanyak dalam organisasi koperasi. Tanpa
mungkin anggota koperasi di anggota, jelas tidak mungkin koperasi
dalam pengambilan keputusan berdiri, apa lagi melaksanakan
koperasi. usahanya. Karena itu, kedudukan
3. Pembagian sisa hasil usaha anggota dalam koperasi secara hukum
dilakukan secara adil dan adalah suatu keharusan dan sebagai
sebanding dengan besarnya jasa konsekuensinya anggota tersebut
masing-masing anggota. memiliki hak serta kewajiban umum.
Koperasi tidak menggunakan Berkaitan dengan keanggotaan
istilah laba atau keuntungan untuk koperasi ditegaskan dalam pasal 17
menunjukkan selisih antara Undang-Undang Nomor 25 Tahun
penghasilan yang diterima selama 1992 tentang Perkoperasian yang
periode tertentu dengan menyebutkan :
pengorbanan yang dikeluarkan  Anggota koperasi adalah pemilik
untuk memperoleh penghasilan dan sekaligus pengguna jasa
itu. Jasa anggota diukur koperasi
berdasarkan jumlah kontribusi  Keanggotaan koperasi dicatat
masing-masing terhadap dalam buku daftar anggota.
pembentukan SHU ini. Ukuran Dalam kedudukannya sebagai
kontribusi yang digunakan adalah pengguna jasa atau pelanggan dari
jumlah transaksi anggota dengan koperasinya, anggota harus
koperasi selama periode tertentu. berpartisipasi aktif dalam kegiatan
4. Pemberian balas jasa yang usaha koperasi. Kegiatan usaha
terbatas pada modal. koperasi pada dasarnya adalah
Pembatasan bunga atas modal kegiatan yang diputuskan oleh anggota
merupakan cerminan bahwa dan diselenggarakan untuk
koperasi selain menaruh kepentingan anggota sendiri.
perhatian terhadap pemberian Selanjutnya dalam koperasi bukti
imbalan yang wajar terhadap kepemilikan anggota diwujudkan
partisipasi anggotanya, juga dengan pelaksanaan kewajiban
mendorong dan menumbuhkan membayar simpanan pokok yang
rasa kesetiakawanan antar dibuktikan dalam bentuk sertifikat.
sesama anggota koperasi. Ketentuan tersebut memperjelas
5. Kemandirian pengertian keanggotaan koperasi, jika
Agar koperasi dapat mandiri maka dibandingkan dengan misalnya
koperasi harus mengakar kuat pengertian keanggotaan pada
dalam kehidupan masyarakat dan perkumpilan/organisasi masyarakat,
agar dapat mengakar kuat atau yayasan, atau perseroan terbatas
94
Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 15 No.4, Januari 2019 : 90-108

yang tidak mengenal istilah anggota, anggota. Jenis simpanan pokok


tetapi menggunakan pengertian ini tidak dapat diambil kembali
pemegang saham. Atas dasar itu selama orang tersebut masih
anggota koperasi adalah baku atau menjadi anggota koperasi.
normative. Maka pada dasarnya  Simpanan Wajib
anggota koperasi adalah aktif dalam Adalah jumlah simpanan
melaksanakan hak dan kewajibannya, tertentu yang harus dibayarkan
baik sebagai pemilik maupun sebagai oleh anggota dalam waktu dan
pengguna jasa koperasi. kesempatan tertentu, misalnya
Kedudukan hukum anggota sebulan sekali. Jenis simpanan
koperasi sebagaimana dimaksud di wajib ini dapat diambil kembali
atas, memberi kekuatan, kemantapan, dengan cara-cara yang diatur
perlindungan dan rasa aman bagi lebih lanjut dalam anggaran
mereka yang sudah atau yang akan dasar, anggaran rumah tangga,
menjadi anggota koperasi, maka dan keputusan-keputusan rapat
mengenai keanggotaan ini merupakan anggota.
identitas khusus yang menjadi dasar  Simpanan Sukarela
atau pondasi yang kokoh bagi suatu Adalah suatu jumlah tertentu
organisasi. yang diserahkan oleh anggota
atau bukan anggota terhadap
5) Permodalan Koperasi koperasi atas kehendak sendiri
Sesuai dengan Undang-Undang sebagai simpanan. Simpanan
Nomor 25 Tahun 1992 tentang jenis ini dapat diambil kembali
Perkoperasian, modal koperasi terdiri oleh pemilik simpanannya setiap
atas modal sendiri dan modal saat. Karena itu simpanan
pinjaman. Sebagai badan usaha, sukarela tidak dapat
koperasi harus memiliki modal ekuitas dikelompokkan sebagai modal
sebagai modal perusahaan. Atas dasar anggota di dalam koperasi dan
itu kedudukan dan status modal dikelompokkan sebagai hutang
koperasi secara hukum dipertegas jangka pendek.
dengan menetapkan modal sendiri 2). Modal Pinjaman
yang merupakan modal ekuitas, Modal pinjaman dapat berasal dari
sedangkan modal pinjaman merupakan anggota, koperasi lainnya dan/atau
modal penunjang. Ekuitas adalah anggotanya, bank dan lembaga
selisih antara total kekayaan suatu keuangan lainya.
badan usaha dengan total utangnya 3). Modal Sumbangan
(Hendar, Kusnadi, 2005:255). Adalah sejumlah uang atau barang
Menurut Hendar, Kusnadi modal yang dapat dinilai dengan
(2005:255) dalam pasal 41 Undang- uang yang diterima dari pihak lain
Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang yang bersifat hibah dan tidak
Perkoperasian menyebutkan bahwa mengikat. Modal sumbangan tidak
modal koperasi terdiri atas: dapat dibagikan kepada koperasi
1). Modal Sendiri selama koperasi belum dibubarkan.
Modal sendiri dapat berasal dari : 3). Modal Penyertaan
 Simpanan Pokok Adalah sejumlah uang atau barang
Adalah jumlah nilai uang tertentu modal yang dapat dinilai dengan
yang sama banyaknya setiap uang yang ditanamkan oleh
anggota yang harus disetorkan pemodal untuk menambah dan
pada waktu masuk menjadi memperkuat struktur permodalan

95
Evaluasi Prosedur Pemberian Pembiayaan dan Hubungannya Dengan Kredit Macet (Santi Puspita)

dalam meningkatkan usaha berhubungan satu dengan lainnya,


koperasi. yang berfungsi bersama-sama untuk
4). Cadangan mencapai tujuan tertentu. Sistem
Adalah bagian dari sisa hasil usaha diciptakan untuk menangani sesuatu
yang disisihkan sesuai dengan yang berulang kali atau yang secara
ketentuan anggaran dasar atau rutin terjadi.
ketetapan rapat anggota.
5). Sisa Hasil Usaha b) Pengertian Prosedur
Adalah selisih antara penghasilan Menurut Mulyadi (2015:5)
yang diterima selama periode Prosedur adalah suatu urutan kegiatan
tertentu dengan pengorbanan klerikal (clerical operation), biasanya
(beban) yang dikeluarkan untuk melibatkan beberapa orang dalam satu
memperoleh penghasilan itu dan depertemen atau lebih, yang dibuat
belum dibagikan kepada anggota. untuk menjamin penanganan secara
seragam transaksi instansi yang terjadi
6) Fungsi Unsur-Unsur Organisasi berulang-ulang.
Koperasi Prosedur merupakan suatu
Jika dilihat dari segi fungsi, maka pekerjaan kerani (clecial) biasanya
pada dasarnya terdapat pembagian melibatkan beberapa orang dalam
tugas antara rapat anggota, pengurus, suatu bagian atau lebih yang disusun
pengawas, dan pengelola yang intinya untuk menjamin adanya perlakukan
sebagai berikut: yang seragam terhadap transaksi-
a) Rapat Anggota transaksi perusahaan.
Pemegang kekuasaan tertinggi dan Dari pengertian prosedur tersebut
menetapkan kebijakan umum di di atas, penulis dapat simpulkan bahwa
bidang organisasi, manajemen dan prosedur merupakan suatu kegiatan
usaha koperasi. yang biasanya melibatkan beberapa
b) Pengurus orang dalam suatu bagian atau lebih,
Pemegang kuasa rapat anggota dan yang di buat untuk menjamin
melaksanakan kebijakan umum penanganan suatu perlakuan yang
serta mengelola organisasi dan seragam terhadap transaksi yang
usaha koperasi, sebagai mana berulang-ulang.
ditetapkan oleh rapat anggota. Prosedur dalam pemberian
c) Pengawas pembiayaan oleh perusahaan secara
Mewakili anggota melakukan umum antar perusahaan yang satu
pengawasan terhadap pelaksanaan dengan perusahaan yang lain tidakjauh
kebijakan pengelolaan koperasi berbeda. Syarat-syarat atau petunjuk
yang dilaksanakan oleh pengurus tindakan-tindakan yang harus
dan pengelola. dilakukan sejak diajukannya
d) Pengelola permohonan nasabah sampai dengan
Melakukan pengelolan usaha dengan lunasnya suatu kredit yang diberikan
kuasa dan wewenang yang oleh perusahaan.
diberikan oleh pengurus.
8) Pengertian Piutang,
7) Pengertian Sistem dan Pembiayaan dan Kredit
Prosedur a) Pengertian Piutang
a) Pengertian Sistem Piutang adalah klaim koperasi
Menurut Mulyadi (2015:2) Sistem atas uang, barang atau jasa kepada
adalah sekelompok unsur yang erat pihak lain akibat transaksi dimasa lalu.

96
Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 15 No.4, Januari 2019 : 90-108

Tagihan yang tidak disertai atau kesepakatan antar bank dengan


dengan janji tertulis disebut piutang. Itu lainnya yang mewajibkan pihak yang
berarti, suatu aktivitas dapat dibiayai untuk mengembalikan uang
dikelompokkan sebagai piutang jika atau tagihan tersebut setelah jangka
memenuhi beberapa persyaratan, waktu tertentu dengan imbalan atau
antara lain : bagi hasil (Kasmir, 2014:92).
 Piutang tersebut timbul akibat Pembiayaan ini diberikan melalui
transaksi dimasa lalu surplus yang diberikan masyarakat
 Piutang tersebut jelas jumlah dan yang menyimpan di Bank Islam yaitu
jatuh temponya lembaga keuangan syariah lainnya.
 Piutang tersebut diketahui dengan Orientasi pembiayaan yang diberikan
jelas harus ditagih kepada siapa. Bank Islam adalah untuk sasaran
mengembangkan dan atau
b) Klasifikasi Piutang meningkatkan pendapatan nasabah
Walaupun terdapat begitu banyak dan Bank Islam.
macam piutang yang memungkinkan
dimiliki suatu koperasi, tetapi d) Pengertian Kredit
berdasarkan jenis dan asal piutang Menurut Undang-Undang
maka piutang di dalam koperasi dapat Perbankan Nomor 10 Tahun 1998,
diklasifikasikan ke dalam dua kredit adalah penyediaan uang atau
kelompok, yaitu : tagihan yang dapat dipersamakan
1. Piutang Anggota dengan itu, berdasarkan persetujuan
Adalah piutang yang timbul dari atau kesepakatan pinjam meminjam
penjualan barang atau jasa yang antar bank dengan pihak lain yang
dihasilkan koperasi kepada anggota mewajibkan pihak peminjam melunasi
koperasi. Dalam kegiatan normal utangnya setelah jangka waktu tertentu
koperasi, piutang anggota biasanya dengan pemberian bunga (Kasmir,
akan dilunasi dalam tempo kurang 2014:92).
dari satu tahun makanya piutang Yang menjadi perbedaan antara
anggota dikelompokkan ke dalam kredit yang diberikan oleh bank
kelompok aktiva lancar. berdasarkan konvensional dengan
2. Piutang Bukan Anggota pembiayaan yang diberikan oleh bank
Adalah piutang yang timbul akibat berdasarkan prinsip syariah adalah
koperasi melakukan transaksi kredit terletak pada keuntungan yang
kepada bukan anggota koperasi. diharapkan. Bagi bank berdasarkan
prinsip konvensional keuntungan yang
c) Pengertian Pembiayaan diperoleh melalui bunga sedangkan
Pembiayaan merupakan suatu bagi bank yang berdasarkan prinsip
fasilitas yang diberikan Bank Islam bagi hasil berupa imbalan bagi hasil.
kepada masyarakat yang Pemberian kredit tanpa dianalisis
membutuhkan untuk menggunakan terlebih dahulu akan sangat
dana yang telah dikumpulkan oleh membahayakan bank. Nasabah dalam
Bank Islam dari masyarakat yang hal ini dengan mudah memberikan
surplus dana. data-data fiktif sehingga kredit tersebut
Pembiayaan menurut Undang- sebenarnya tidak layak untuk diberikan.
Undang Perbankan Nomor 10 Tahun Akibatnya jika salah dalam
1998 adalah penyediaan uang atau menganalisis, maka kredit yang
tagihan yang dapat dipersamakan disalurkan akan sulit untuk ditagih alias
dengan itu, berdasarkan persetujuan macet.

97
Evaluasi Prosedur Pemberian Pembiayaan dan Hubungannya Dengan Kredit Macet (Santi Puspita)

Namun faktor salah analisis ini bentuk bunga dan biaya


bukanlah merupakan penyebab utama administrasi kredit ini merupakan
kredit macet malaupun sebagian keuntungan bank. Sedangkan
terbesar kredit macet diakibatkan salah bagi bank yang berdasarkan
dalam mengadakan analisis. Penyebab prinsip syariah balas jasanya
lainnya mungkin disebabkan oleh ditentukan dengan bagi hasil.
musibah yang tidak dapat dihindari
oleh nasabah. 10) Jenis-Jenis Pembiayaan/Kredit
Menurut Kasmir (2014:99)
9) Unsur-Unsur Pembiayaan/Kredit pembiayaan dapat di lihat dari berbagai
Menurut Kasmir (2014:94) unsur- segi antara lain:
unsur pembiayaan/kredit meliputi: a) Dilihat dari segi tujuan pembiayaan
a. Kepercayaan  Pembiayaan Produktif
Yaitu suatu keyakinan pemberi Pembiayaan produktif adalah yang
pembiayaan bahwa pembiayaan digunakan untuk peningkatan
yang diberikan berupa uang, usaha atau produksi atau investasi.
barang, atau jasa akan benar- Pembiayaan ini diberikan untuk
benar diterima kembali dimasa menghasilkan barang atau jasa.
mendatang.  Pembiayaan Konsumtif
b. Kesepakatan Pembiayaan konsumtif adalah
Yaitu kesepakatan antara pemberi pembiayaan yang digunakan untuk
pembiayaan dengan si penerima konsumsi secara pribadi (contoh
pembiayaan. Kesepakatan ini pembiayaan perabotan rumah
dituangkan dalam suatu perjanjian tangga, pembiayaan mobil pribadi).
dimana masing-masing pihak  Pembiayaan Perdagangan
menandatangani hak dan Pembiayaan perdagangan adalah
kewajiban masing-masing. pembiayaan yang digunakan untuk
c. Jangka waktu perdagangan, biasanya untuk
Setiap pembiayaan yang membeli barang dagangan, yang
diberikan pasti memiliki jangka pembayarannya diharapkan dari
waktu tertebtu, jangka waktu ini hasil penjualan barang dagangan
mencakup masa pengembalian tersebut.
pinjaman yang telah disepakati. b) Pembiayaan dilihat dari segi
d. Resiko kegunaan
Faktor resiko kerugian dapat  Pembiayaan investasi yaitu
diakibatkan dua hal yaitu resiko pembiayaan yang digunakan untuk
kerugian yang diakibatkan keperluan perluasan usaha atau
nasabah sengaja tidak membayar membangun proyek atau pabrik
pinjaman pada hal mampu untuk baru.
membayar dan resiko kerugian  Pembiayaan modal kerja yaitu
yang diakibatkan karena nasabah pembiayaan yang digunakan untuk
tidak sengaja yaitu terjadi keperluan peningkatan produksi
musibah seperti bencana alam, dalam operasionalnya.
kebakaran, meninggal dunia. c) Dilihat dari segi jangka waktu
e. Balas Jasa  Pembiayaan jangka pendek
Merupakan keuntungan atas Merupakan pembiayaan yang
pemberian suatu kredit atau jasa memiliki jangka waktu kurang dari
tersebut yang kita kenal dengan 1 tahun atau paling lama 1 tahun
nama bunga. Balas jasa dalam dan biasanya digunakan untuk

98
Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 15 No.4, Januari 2019 : 90-108

keperluan modal kerja. Contoh peternakan ayam dan untuk jangka


untuk perternakan misalnya panjang misalnya kambing atau
pembiayaan peternakan ayam atau sapi.
jika untuk pertanian misalnya  Pembiayaan industri, yaitu
tanaman padi atau palawija. pembiayaan untuk membiayai
 Pembiayaan jangka menegah industri kecil, menengah atau
Jangka waktu kreditnya berkisar besar.
antara 1 tahun sampai dengan 3  Pembiayaan pertambangan, jenis
tahun, biasanya untuk investasi. usaha tambang yang dibiayainya
Sebagai contoh pembiayaan untuk biasanya dalam jangka panjang,
pertanian jeruk, atau peternakan seperti tambang emas, minyak
kambing. atau timah.
 Pembiayaan jangka panjang  Pembiayaan pendidikan,
Merupakan pembiayaan yang merupakan pembiayaan yang
masa pengembaliannya paling diberikan untuk membangun
panjang. Pembiayaan jangka sarana dan prasarana pendidikan
panjang waktu pengembaliannya di atau dapat pula berupa
atas 3 tahun atau 5 tahun. pembiayaan untuk para
Biasanya untuk investasi jangka mahasiswa.
panjang seperti perkebunan karet,  Pembiayaan profesi, diberikan
kelapa sawit dan lain-lain. kepada para professional seperti
d) Dilihat dari segi jaminan dosen, dokter atau pengacara.
 Pembiayaan dalam jaminan  Pembiayaan perumahan, yaitu
Pembiayaan yang diberikan pembiayaan untuk membiayai
dengan suatu jaminan, jaminan pembangunan atau pembelian
tersebut dapat berbentuk barang perumahan dan sektor lain-lain.
berwujud atau tidak berwujud atau
bias juga jaminan orang. Artinya 11) Pengertian Sistem Pemberian
setiap pembiayaan yang Pembiayaan
dikeluarkan akan dilindungi senilai Proses pemberian pembiayaan
jaminan yang diberikan si calon memerlukan jangka waktu yang cukup
debitur. panjang, karena proses jangka
 Pembiayaan tanpa jaminan pemberian pembiayaan akan selalu di
Merupakan pembiayaan yang hadapkan pada hal-hal dimasa yang
diberikan tanpa jaminan barang akan dating yang tidak pasti. Oleh
atau prang tertentu. Pembiayaan karena itu perusahaan selalu dituntut
jenis ini diberikan dengan melihat kemampuan untuk memperkirakan
prospek usaha dan karakter serta kejadian-kejadian yang akan
loyalitas atau nama baik si calon berlangsung pada masa yang akan
debitur selama ini. datang.
e) Dilihat dari segi sektor usaha Sistem pemberian pembiayaan
 Pembiayaan pertanian, merupakan merupakan cara yang ditetapkan oleh
pembiayaan yang dibiayai untuk bank dengan maksud untuk
sektor perkebunan atau pertanian mempermudah nasabah dalam
rakyat. Sektor usaha pertanian memberikan pinjaman atau suatu cara
dapat berupa jangka pendek atau yang harus ditempuh oleh debitur
jangka panjang. dalam memperoleh dana dari
 Pembiayaan peternakan, dalam hal perusahaan atau lembaga perkreditan.
ini untuk jangka pendek misalnya

99
Evaluasi Prosedur Pemberian Pembiayaan dan Hubungannya Dengan Kredit Macet (Santi Puspita)

12) Tujuan Sistem Pemberian dilakukan sejak diajukannya


Pembiayaan permohonan nasabah sampai dengan
Seiring berkembangnya suatu luasnya suatu kredit yang diberikan
kegiatan perekonomian suatu oleh perusahaan.
perusahaan dalam sistem pemberian Menurut Kasmir (2014:110)
pembiayaan, oleh karena itu prosedur dalam pemberian kredit oleh
pertumbuhan suatu kegiatan dunia perbankan secara umum antara
perekonomian ataupun pertumbuhan bank yang satu dengan bank yang lain
suatu kegiatan usaha dari suatu tidak jauh berbeda. Yang mungkin jadi
perusahaan dengan eksitensi perbedaan mungkin hanya terletak dari
perkreditan mempunyai hubungan prosedur dan persyaratan yang
yang erat. ditetapkannya dengan pertimbangan
Pemberian suatu fasilitas masing-masing.
pembiayaan mempunyai tujuan Prosedur pemberian kredit secara
tertentu. Tujuan pemberian umum dapat dibebankan antara
pembiayaan tersebut tidak akan pinjaman perseorangan dengan
terlepas dari misi bank tersebut pinjaman oleh suatu badan hukum,
didirikan. kemudian dapat pula ditinjau dari segi
Menurut Kasmir (2014:96) tujuan tujuannya apakah untuk konsumtif atau
utama pemberian suatu pembiayaan produktif.
antara lain:
a) Mencari keuntungan 14) Kreteria Penilaian
Yaitu bertujuan untuk memperoleh Pembiayaan/Kredit
hasil dari pemberian kredit tersebut. Menurut Mulyadi (2015:104-105)
Hasil tersebut terutama dalam kreteria penilaian kredit menggunakan
bentuk bunga dan dalam istilah analisis 5C yaitu:
koperasi pembagian SHU yang 1. Charaacter
diterima oleh bank/koperasi sebagai Suatu keyakinan bahwa, sifat atau
balas jasa dan biaya administrasi watak dari orang-orang yang akan
pembiayaan yang dibebankan diberikan kredit benar-benar dapat
kepada nasabah. dipercaya, hal ini tercermin dari
b) Membantu usaha nasabah latar belakang si nasabah baik yang
Tujuan lainnya adalah untuk bersifat latar belakang pekerjaan
membantu usaha nasabah yang maupun yang bersifat pribadi
memerlukan dana, baik dana seperti: cara hidup atau gaya hidup
investasi maupun dana untuk modal yang dianutnya, keadaan keluarga,
kerja.dengan data tersebut, maka hoby dan sosial standingnya. Ini
debitur akan dapat merupakan ukuran ”kemauan”
mengembangkan dan membayar.
memperluaskan usahanya. 2. Capacity
Untuk melihat nasabah dalam
13) Prosedur Dalam Pemberian kemampuannya dalam bidang
Pembiayaan bisnis yang dihubungkan dengan
Prosedur dalam pemberian pendidikannya, kemampuan bisnis
pembiayaan oleh perusahaan secara juga diukur dengan kemampuannya
umum antar perusahaan yang satu dalam memahami tentang
dengan perusahaan yang lain tidak ketentuan-ketentuan pemerintah.
jauh berbeda. Syarat-syarat atau Begitu pula dengan kemampuannya
petunjuk tindakan-tindakan yang harus dalam menjalankan usahanya

100
Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 15 No.4, Januari 2019 : 90-108

selama ini. Pada akhirnya akan Menurut Arikunto (2013:108),


terlihat ”kemampuannya” dalam “Populasi adalah keseluruhan subjek
mengembalikan kredit yang penelitian”. Penelitian ini difokuskan
disalurkan. pada evaluasi prosedur pemberian
3. Capital pembiayaan dan hubungannya dengan
Untuk melihat penggunaan modal kredit macet pada Koperasi Tunas
apakah efektif, dilihat laporan Perkebunan Belitang OKU Timur
kauangan (neraca dan laporan rugi selama tiga tahun dari tahun 2015
laba) dengan melakukan sampai dengan tahun 2017.
pengukuran seperti dari segi 2) Sampel
likuiditas, solvabilitas, rentabilitas Sampel adalah sebagian atau
dan ukuran lainnya. Capital juga wakil populasi penelitian (Arikunto,
harus dilihat dari sumber mana saja 2013:109). Selanjutnya menurut
modal yang ada sekarang ini. Arikunto (2013:112), “Apabila subjek
4. Colleteral yang diteliti kurang dari 100, lebih baik
Merupakan jaminan yang diberikan diambil semua sehingga penelitiannya
calon nasabah baik yang bersifat merupakan penelitian populasi,
fisik maupun non fisik. Jaminan sedangkan jika jumlah subjeknya lebih
hendaknya melebihi jumlah kredit dari 100, maka diambil 10%-15% atau
yang diberikan. Jaminan juga harus 20%-25% tergantung dari kemampuan
diteliti keabsahannya, sehingga jika peneliti yang dilihat dari segi waktu dan
terjadi suatu masalah, maka luasnya wilayah penelitian”.
jaminan yang dititipkan akan dapat Berdasarkan pendapat tersebut di
dipergunakan secepat mungkin. atas, penulis mengambil keseluruhan
5. Condition populasi yang ada sebagai sampel
Dalam menilai kredit hendaknya dalam penelitian ini.
juga dinilai kondisi ekonomi dan
politik sekarang dan dimasa yang F. Teknik Pengumpulan Data
akan datang sesuai sektor masing- Metode pengumpulan data yang
masing, serta prospek usaha dari peneliti gunakan dalam penelitian ini
sektor yang ia jalankan. Penilaian aalah sebagai berikut:
prospek bidang usaha yang dibiayai
hendaknya benar-benar memiliki 1. Observasi
prospek yang baik, sehingga Yaitu pengumpulan data dengan
kemingkinan kredit tersebut cara mengadakan pengamatan
bermasalah relatif kecil. langsung keadaan yang ada pada
suatu organisasi atau instansi
D. METODE PENELITIAN yang diteliti yakni tentang analisa
Dalam penelitian ini, penulis alat perlengkapan organisasi dan
menggunakan metode analisis pegawasan dalam menunjang
deskriptif kualitatif, yakni kinerja karyawan, dalam hal ini
mengumpulkan data, menyusun data, Koperasi Tunas Perkebunan
menyajikan data, menginterpretasikan Belitang OKU Timur.
data serta mengambil suatu 2. Wawancara
kesimpulan atas data-data yang telah Wawancara merupakan instrumen
dikumpulkan tersebut. pengumpul data yang digunakan
penulis untuk memperoleh
E. POPULASI DAN SAMPEL informasi langsung dari
1) Populasi sumbernya tentang analisa alat

101
Evaluasi Prosedur Pemberian Pembiayaan dan Hubungannya Dengan Kredit Macet (Santi Puspita)

perlengkapan organisasi dan 1. Keamanan dan kelancaran


pegawasan dalam menunjang pembiayaan yang diberikan serta
kinerja karyawan. pembayarannya.
2. Bahwa anggota yang menerima
G. TEKNIK ANALISIS DATA pembiayaan memang benar-benar
Teknis analisis yang digunakan membutuhkannya dan pembiayaan
dalam penelitian ini yakni dengan yang diberikan pada anggota
menggunakan metode Deskriptif disesuaikan dengan kebutuhan dan
Kualitatif yaitu dengan memberikan permohonan untuk yang
uraian yang dapat digunakan dalam bersangkutan.
menjelaskan masalah yang ada di 3. Pemberian jasa pembiayaan
Koperasi Tunas Perkebunan Belitang dilakukan koperasi dengan
OKU Timur menyangkut prosedur menerapkan prosedur-prosedur
akuntansi atas pemberian pembiayaan yang harus dipatuhi oleh
dan hubunganya dengan kredit macet. anggotannya. Adapun alur prosedur
pemberian pembiayaan tersebut,
H. HASIL PENELITIAN dapat dilihat pada bagan alir,
Berdasarkan uraian dari bab sebagai berikut:
sebelumnya, penulis mencoba untuk  Di jelaskan bahwa prosedur
mengevaluasi tentang prosedur yang terjadi pada Koperasi
pemberian pembiayaan dan Tunas Perkebunan Belitang
hubungannya dengan kredit macet OKU Timur, anggota dan non
pada Koperasi Tunas Perkebunan anggota yang memerlukan
Belitang OKU Timur. pembiayaan harus mengisi
formulir permohonan pinjaman,
 Evaluasi Prosedur Pemberian membuat surat perjanjian dan
Pembiayaan Sesuai dengan surat pernyataan yang sudah
Akuntansi Koperasi yang ditandatangani suami/istri yang
Berlaku Umum. formulirnya diberikan oleh pihak
a) Prosedur Pemberian Pembiayaan Koperasi Tunas Perkebunan
Pembiayaan merupakan salah Belitang OKU Timur pada
satu jenis program yang ada di bagian pembiayaan.
Koperasi Tunas Perkebunan Belitang  Bagian pembiayaan akan
OKU Timur. Pembiayaan ini diberikan melakukan wawancara dengan
untuk membantu masyarakat, calon peminjam serta akan
khususnya masyarakat golongan ditanyakan tentang maksud dan
menengah ke bawah yang tujuan melakukan pembiayaan,
membutuhkan bantuan dana untuk serta melengkapi syarat-syarat
membangun suatu usaha guna untuk mendapatkan
memenuhi kebutuhan hidup mereka. pembiayaan. Dilakukan survei
Pada Koperasi Tunas ke lapangan yang dilakukan oleh
Perkebunan Belitang OKU Timur bagian pembiayaan tetapi
aktivitas pemberian pembiayaan dilakukan untuk anggota yang
dikelola oleh unit usaha simpan pinjam. baru saja.
Sebelum pembiayaan diberikan harus  Bila persyaratan dipenuhi,
melalui tahapan tersendiri, hal ini bagian pembiayaan akan
dimaksudkan untuk: membuat surat persetujuan bila
”Ya” dan bila ”Tidak” selesai,
berkas yang sudah

102
Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 15 No.4, Januari 2019 : 90-108

ditandatangani oleh manajer Dari alur prosedur pembiayaan


USP dan bagian pembiayaan, pada Koperasi Tunas Perkebunan
kemudian diserahkan pada teller Belitang OKU Timur dapat dikatakan
USP untuk membuat bukti bahwa prosedurnya sudah baik tetapi
pengeluaran kas berupa sistemnya belum berjalan dengan baik,
kwitansi 2 lembar yang nantinya sehingga menyebabkan terjadinya
akan di serahkan kebagian kredit macet yang tiap tahunya
administrasi piutang anggota berfluktuasi antara lain pada tahun
dan anggota, bukti pengeluaran 2015, jumlah kredit sebesar Rp
kas dipergunakan untuk 238.100.000, sedangkan jumlah kredit
mengeluarkan/pencairan uang. macet sebesar Rp 50.960.000 atau 21
 Bagian administrasi dan umum %. Pada tahun 2016 jumlah kredit
yang tugasnya menangani sebesar Rp 510.593.075, sedangkan
masalah piutang anggota pada jumlah kredit macet mengalami
Koperasi Tunas Perkebunan kenaikan sebesar Rp 100.900.000 atau
Belitang OKU Timur, juga 19 %. Pada tahun 2017 jumlah kredit
melakukan penerimaan dan mengalami peningkatan sebesar Rp
pencatatan bukti pengeluaran 685.541.470 dan jumlah kredit macet
kas serta berkas-berkas ke meningkat sebesar Rp 150.750.000
dalam buku pembiayaan, atau 22 %, apabila kenaikan kredit
kemudian berdasarkan bukti macet tidak dapat dikurangi maka akan
tersebut akan dibuat laporan menyebabkan Koperasi BMT
pengeluaran harian dan di Palembang dapat kesulitan dalam
serahkan ke bagian teller USP. memberikan atau menambah
 Setiap akhir bulan akan hasilkan pembiayaan untuk anggota koperasi
laporan pengeluaran bulanan yang lain.
dari bagian teller USP untuk
kemudian diserahkan ke I. PEMBAHASAN
manajer USP dan akan Sesuai dengan alur prosedur
dilakukan pengecekan ke dalam pembiayaan yang telah di lakukan
daftar nama peminjam oleh pada Koperasi Tunas Perkebunan
manajer USP. Belitang OKU Timur, yang sampai saat
ini masih terdapat kredit macet yang
Dapat penulis simpulkan dari alur sangat signifikan, maka untuk
prosedur tersebut di atas bahwa tidak mengatasi permasalahan kredit macet
dilakukan survai lagi bagi anggota lama tersebut penulis akan memberikan
yang ingin melakukan pembiayaan solusi, bagaimana prosedour
kembali padahal kondisi ekonomi pemberian pembiayaan pada Koperasi
anggota dapat berubah-ubah setiap Tunas Perkebunan Belitang OKU
saat. Dan bagian teller USP hanya Timur tidak mengalami kesulitan pada
membuat bukti kas keluar berupa saat akan melakukan penagihan
kwitansi sebanyak 2 rangkap yang kepada anggotanya (peminjam)
nantinya diserahkan kebagian sebagai berikut:
adminstrasi dan untuk anggota. Bagian a) Bagian Pembiayaan
pembiayaan juga melakukan Yang harus dilakukan bagian
penerimaan dan pencatatan bukti kas pembiayan yaitu:
keluar yang seharusnya dilakukan  Menerima calon anggota yang
bagian teller USP. ingin melakukan pembiayaan.

103
Evaluasi Prosedur Pemberian Pembiayaan dan Hubungannya Dengan Kredit Macet (Santi Puspita)

 Menerima pengajuan  Menerima berkas berupa surat


permohonan dari calon anggota pernyataan suami/istri, surat
tersebut. perjanjian, surat permohonan
 Menerima surat permohonan pinjaman, surat persetujuan
pembiayaan dari calon anggota. kredit/pembiayaan dari bagian
 Anggota mengisi formulir surat pembiayaan.
persetujuan pembiayaan yang  Membuat bukti kas keluar.
sudah di sediakan oleh koperasi,  Bukti kas keluar di gunakan untuk
yang gunanya untuk mendapatkan mengeluarkan uang dan di
persetujuan jumlah pinjaman yang serahkan kepada anggota yang
ditujukan kepada manager USP. berbentuk kwitansi.
 Mengadakan wawancara dengan  Kemudian surat pernyataan
calon peminjam dan ditanyakan suami/istri, surat perjanjian, surat
tentang maksud dan tujuan permohonan pinjaman, surat
melakukan pembiayaan, dan survei persetujuan kredit/pembiayaan
ke lapangan yang di lakukan oleh ditambah dengan bukti kas keluar
bagian pembiayaan untuk anggota sebanyak tiga rangkap yang
baru atau anggota lama yang ingin nantinya akan diserahkan ke
melakukan pembiayaan kembali. bagian teller, administrasi dan
 Menerima kelengkapan umum, dan anggota kemudian
persyaratan berupa copi KTP 1 diserahkan ke bagian adminstrasi
lembar, copy KK 1 lembar, bukti dan umum.
pembayaran PBB dan bukti  Membuat laporan pengeluaran
pembayaran rekening. harian (LPH) dan di serahkan
 Mencatat dalam buku peminjam kebagian adminstrasi dan umum.
 Mencatat dalam daftar nama  Membuat rekap laporan
peminjam pengeluaran harian.
 Pada akhir bulan akan di o Pada akhir bulan akan di
hasilkan nama-nama calon hasilkan laporan pengeluaran
peminjam bulanan.
 Mendapatkan persetujuan dari  Membuat laporan bulanan
bagian pembiayaan dan manajer (Kwitansi).
USP
 Membuat surat persetujuan c) Bagian Adminstrasi dan umum
pembiayaan yang di berikan Yang harus dilakukan bagian
untuk anggota. adminstrasi dan umum yaitu:
 Anggota membuat surat  Menerima berkas dari bagian teller
pernyataan suami/istri, surat USP yang berupa surat pernyataan
perjanjian, surat permohonan suami/istri, surat perjanjian, surat
pinjaman, surat persetujuan permohonan pinjaman, bukti kas
kredit/pembiayaan kemudian keluar 1 lembar.
diserahkan ke bagian teller USP.  Mencatat dalam kartu anggota.
 Mencatat dalam kartu anggota  Kartu pembiayaan uang
dan menjadi anggota (peminjam)  Jurnal pengeluaran.
koperasi.  Laporan pengeluaran harian
- Pada sore hari akan dihasilkan
b) Bagian Teller USP laporan pengeluaran harian.
Yang harus dilakukan bagian  Kemudian proses komputerisasi
Teller USP yaitu:
104
Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 15 No.4, Januari 2019 : 90-108

- Pada akhir bulan akan dihasilkan anggota dan kartu pembiayaan uang
laporan pengeluaran bulanan. selanjutnya membuat jurnal
 Akan dihasilkan laporan pengeluaran kas, laporan
pendukung berupa laporan pengeluaran harian dan
pengeluaran bulanan. memprosesnya ke dalam
komputerisasi dan dihasilkan
d) Bagian Manajer USP laporan pendukung .
Yang harus dilakukan bagian 4. Bagian manajer USP tugasnya
manajer USP yaitu: menerima laporan pengeluaran
 Menerima laporan pengeluaran bulanan dari bagian adminstrasi dan
bulanan kemudian mengadakan pengecekan
 Kemudian mengecek ke daftar untuk memeriksa kebenaran laporan
nama peminjam. tersebut.
 Mengadakan pengecekan untuk
memeriksa kebenaran laporan  Evaluasi Faktor-Faktor 5 C
pengeluaran bulanan yang diterima Dalam Menghindari Kredit
dari bagian adminstrasi. Macet
 Proses selesai. Analisis 5 C yang terdiri dari
character, capacity, capital, colleteral,
Jadi dari pembahasan tersebut di dan condition merupakan alat dalam
atas, dapat di simpulkan bahwa: prosedur pemberian pembiayaan agar
1. Bagian Pembiayaan tugasnya pembiayaan yang diberikan tidak
menerima permohonan, surat mengalami kemacetan dikemudian
permohonan pinjaman, mengadakan hari.
wawancara dengan calon anggota Adapun analisis 5 C dapat
dan melakukan survei, mencatat ditentukan dengan melihat kondisi
dalam buku peminjam dan daftar kehidupan anggota sehari-hari,
nama peminjam, memberikan misalnya:
persetujuan selain dari manajer USP a. Character
kemudian membuat surat Menunjukkan kemampuan dari
persetujuan kredit/pembiayaan yang anggota untuk bersikap jujur. Disini
dilengkapi dengan berkas-berkas anggota memiliki gaya hidup yang
kemudian mencatatnya dalam kartu tidak baik atau suka berbohong
anggota. atau adanya unsur kesengajaan
2. Bagian teller USP tugasnya untuk tidak membayar atau
menerima berkas-berkas dari bagian menunda membayar angsuran.
pembiayaan, kemudian Dalam hal ini anggota sengaja
dibuatkannya bukti kas keluar untuk tidak bermaksud untuk tidak
sebanyak tiga rangkap yang akan membayar pada hal anggota
deberikan ke bagian adminstrasi dan mampu untuk membayarnya
umum,anggota dan bagian teller itu sehingga kredit yang diberikan
sendiri, membuat laporan manjadi macet. Dapat dikatakan
pengeluaran harian (piutang tidak adanya unsur kemauan untuk
anggota) dan melakukan perekapan membayarnya.
atas laporan yang telah di buatnya.
3. Bagian adminstrasi dan umum b. Capacity
tugasnya menerima berkas-berkas Capacity adalah kemampuan
dari bagian teller USP kemudian anggota untuk mengembalikan
melakukan pencatatan dalam kartu pembiayaan yang telah diberikan.

105
Evaluasi Prosedur Pemberian Pembiayaan dan Hubungannya Dengan Kredit Macet (Santi Puspita)

Disini anggota menggunakan uang


hasil dari pinjaman tadi untuk Dari unsur-unsur 5 C tersebut di
keperluan pribadi tidak digunakan atas dapat disimpulkan bahwa:
untuk membuka usaha, sehingga 1. Character
pada saat melakukan angsuran Tidak adanya unsur kemauan untuk
tidak ada danannya karena sudah membayarnya di karenakan tidak
habis untuk keperluan yang bersifat adanya konfirmasi untuk membayar
konsumtif. pinjaman sampai saat terjadi jatuh
tempo serta tidak ada petugas pada
c. Capital saat penagihan untuk mendatangi
Anggota tidak dapat melunasi rumah anggota untuk
angsuran karena usaha yang mengkonfirmasikan masalah
dijalankan tidak mengalami pembiayaan yang akan mengalami
perkembangan atau peningkatan kemacetan kepada anggota.
dikerenakan anggota tidak memiliki
kemampuan di bidang usaha atau 2. Capacity
kurang berpengalaman dalam Tidak ada keinginan untuk
melakukan pemasaran barang melakukan usaha, sehingga hasil
dagangannya sehingga jadi dari pembiayaan tadi tidak di
bangkrut atau gulung tikar akhirnya pergunakan untuk usaha melainkan
kesulitan dalam melakukan untuk kepentingan atau keperluan
pembayaran angsuran kepada yang bersifat konsumtif/pribadi di
koperasi. karenakan tidak ada niat untuk
menjalankan usaha.
d. Collateral
Faktor ini mencerminkan jaminan 3. Capital
yang diberikan oleh anggota. Di Usaha yang dijalankan tidak
Koperasi Tunas Perkebunan mengalami
Belitang OKU Timur ini kebanyakan perkembangan/peningkatan
anggotanya terdiri dari masyarakat dikarenakan tidak memiliki jiwa
golongan menengah ke bawah untuk berwirausaha sehingga
sehingga tidak dapat memberikan kemampuan, pengalaman yang di
jaminan yang signifikan bagi miliki untuk berwirausaha kurang.
koperasi.
4. Collateral
e. Condition Kebanyakan anggota yang
Menunjukkan pengaruh langsung melakukan pembiayaan golongan
dari trend ekonomi pada umumnya, menengah kebawah, sehingga tidak
sehingga anggota kesulitan untuk ada jaminan yang signifikan untuk
melakukan angsuran karena kondisi koperasi, kebanyakan anggotanya
ekonomi yang terus memburuk, pedagang manisan atau tempat
seperti adanya kenaikan harga usahanya kecil, tempat tinggalnya
BBM, harga sembako yang terus ngontrak atau ikut orang tua atau
melambung tinggi dan ketiadaan orang lain/numpang.
lapangan pekerjaan, sehingga daya
beli masyarakat berkurang karena 5. Condition
pendapatan yang tetap/kecil dan Para anggota yang tidak memiliki
kebutuhan anggota yang terus pekerjaan/penghasilan tetap,
meningkat. apalagi adanya dampak dari

106
Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 15 No.4, Januari 2019 : 90-108

kenaikan harga BBM, harga dana pembiayaan menjadi tidak


sembako yang terus melambung berkembang dan dapat gulung
tinggi, sehingga daya beli tikar.
masyarakat berkurang karena d. Anggota yang melakukan
pendapatan yang tetap dan pembiayaan kebanyakan
kebutuhan anggota yang terus golongan menengah ke bawah
meningkat. sehingga tidak dapat memberikan
jaminan yang signifikan kepada
J. KESIMPULAN DAN SARAN koperasi.
a) Kesimpulan e. Perubahan kondisi ekonomi yang
Berdasarkan hasil evaluasi dan terus memburuk, seperti kenaikan
pembahasan dari bab sebelumnya harga BBM, harga sembako yang
terhadap evaluasi prosedur pemberian terus melambung tinggi dan
pembiayaan dan hubungannya dengan kurang tersedianya lapangan
kredit macet pada Koperasi Tunas pekerjaan, menyebabkan
Perkebunan Belitang OKU Timur tidak kemampuan ekonomi anggota
terlaksana dengan baik, hal ini dapat di menjadi lemah.
lihat dari:
1) Bagian pembiayaan pada Koperasi b) Saran
Tunas Perkebunan Belitang OKU Setelah menarik beberapa
Timur, dalam prosedur pemberian kesimpulan di atas dan berdasarkan
pembiayaan kurang mengadakan hasil evaluasi pada bab sebelumnya,
pengecekan terhadap kelayakan maka penulis mencoba untuk
besaran jumlah pembiayaan yang memberikan beberapa saran yang
akan diberikan kepada calon kiranya dapat berguna bagi Koperasi
anggota dan kurang pengecekan Tunas Perkebunan Belitang OKU
terhadap kebenaran informasi yang Timur untuk mengatasi permasalahan
telah diberikan oleh calon peminjam. yang terjadi dalam prosedur pemberian
2) Selain faktor bagian pembiayaan pembiayaan dan hubungannya dengan
yang melaksanakan prosedur kredit macet, adapun saran-saran yang
pemberian pembiayaan, kredit dapat penulis berikan adalah sebagai
macet dapat pula terjadi dari sudut berikut:
anggota itu sendiri, seperti: 1. Bagian pembiayaan pada Koperasi
a. Dapat dilihat dari watak atau sifat Tunas Perkebunan Belitang OKU
dari anggota yang tidak baik Timur hendaknya lebih teliti lagi
dikarenakan suka/sering dalam menjalankan prosedur
berbohong pada saat melakukan pemberian pembiayaan terhadap
pembayaran angsuran. kelayakan besaran pembiayaan
b. Dana pembiayaan yang diterima yang akan diberikan kepada calon
anggota tersebut tidak peminjam dan lebih cermat terhadap
dipergunakan untuk usaha atau kebenaran informasi yang telah
kegiatan yang bermanfaat diberikan oleh calan peminjam,
melainkan untuk keperluan yang sehingga kemungkinan untuk
bersifat konsumtif/pribadi. menunggak atau macet pada saat
c. Kurangnya kemampuan dan pembayaran dapat dicegah.
pengalaman anggota yang 2. Bagian pembiayaan pada Koperasi
melakukan/membuka usaha Tunas Perkebunan Belitang OKU
sendiri, menyebabkan usaha yang Timur harus dapat menganalisa
dijalankan dengan menggunakan anggota terlebih dahulu sebelum

107
Evaluasi Prosedur Pemberian Pembiayaan dan Hubungannya Dengan Kredit Macet (Santi Puspita)

memberian pembiayaan, dapat juga e. Bagian pembiayaan sebaiknya


dilakukan dengan cara memberikan saran kepada
menggunakan analisis 5 C, yaitu: setiap calon anggota yang ingin
a. Sebaiknya pihak koperasi melakukan pembiayaan untuk
terutama bagian pembiayaan memprioritaskan penggunaan
mengadakan penagihan dana pembiayaan yang
langsung ke rumah anggota, diterimanya untuk keperluan
sehingga anggota yang yang sangat penting dan
mempunyai kebiasaan tidak berguna bagi keluarga di masa
baik/suka berbohong tidak lagi yang akan datang.
berbuat bohong karena kondisi
ekonomi anggota sudah
diketahui oleh pihak koperasi DAFTAR PUSTAKA
atau bagian pembiayaan.
b. Sebaiknya bagian pembiayaan
lebih teliti/cermat dalam Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur
melakukan prosedur pemberian Penelitian Suatu Pendekatan
pembiayaan, sehingga Praktik. Edisi Revisi. Jakarta –
pembiayaan yang akan Renika Cipta
diberikan benar-benar untuk
usaha atau keperluan yang Hendar, Kusnadi, 2005, Ekonomi
bermanfaat dan tidak untuk Koperasi, Edisi Kedua, Lembaga
keperluan yang bersifat Penerbit Fakultas Ekonomi
konsumtif/pribadi. Universitas Indonesia,
c. Sebaiknya pihak koperasi Yogyakarta.
memberikan pelatihan dan
pembinaan secara berkala dan Ikatan Akuntan Indonesia. (2009).
berkesinambungan bagi setiap ”Standar Akuntansi Keuangan”,
anggotanya yang ingin PSAK No. 1 : Penyajian Laporan
melakukan atau membuka Keuangan. Jakarta : Salemba
usahanya sehingga usaha yang Empat.
akan dijalankan nanti dapat maju
dan berkembang sehingga dapat Kasmir, 2014. Bank dan Lembaga
melakukan angsuran tepat pada Keuangan Lainnya, Rajawali Pres,
waktunya dan tidak terjadi Jakarta.
penunggakan.
d. Sebaiknya pihak koperasi lebih Mulyadi. 2015. Manajemen Sumber
memperhitungkan Daya Manusia (MSDM).Penerbit
agunan/jaminan yang akan IN MEDIA, Bogor
diberikan oleh anggota yang
akan melakukan pembiayaan, Rudianto, 2006, Akuntansi Koperasi,
sehingga jaminan tersebut Penerbit PT. Gramedia Widia
sebanding dengan pembiayaan Sarana Indonesia, Jakarta.
yang akan diterima oleh
anggotanya nanti.

108

Anda mungkin juga menyukai