Anda di halaman 1dari 13

ARTIKEL

SISTEM PERHITUNGAN AMORTISASI PINJAMAN DANA USAHA PADA


KOPERASI JASA KEUANGAN PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT
KELURAHAN WIJAYA KUSUMA (KJK-PEMK)

OLEH:

CLARA JOVITA PUTRI


NPM : 2206833323

Sebagai salah satu bentuk tugas untuk memenuhi


Nilai mata kuliah
Manajemen Bisnis dan Keuangan

PRODI BISNIS KREATIF


PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS INDONESIA
2023
Latar Belakang

Lembaga keuangan mikro berbadan hukum koperasi merupakan salah satu lembaga yang
mampu membiayai kegiatan bisnis UKM, sebab lembaga keuangan berbentuk
koperasi mampu menyesuikan ritme dan karakter yang melekat pada usaha mikro,
kecil, dan menengah, artinya bahwa pendekatan dengan mengembangkan
lembaga keuangan mikro terutama dalam bentuk Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
adalah cukup bijaksana (Sumodiningrat, 2004).

Koperasi Jasa Keuangan Pembedayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan Wijaya Kusuma


(KJK-PEMK) adalah Suatu Koperasi Jasa Keuangan yang sudah berdiri sejak tahun 2007
namun secara operasionalnya baru berjalan pada tahun 2009, koperasi ini didirikan atas
inisiatif Tokoh-tokoh masyarakat yang ada, dengan difasilitasi oleh Lembaga Dewan
Kelurahan dan Pemerintah Kelurahan setempat. Dengan tujuan sebagai sarana bagi
Kebutuhan dan pelayanan keuangan bagi anggota koperasi atau masyarakat dan pelaku
Usaha Kecil dan Mikro pada umumnya di wilayah Kelurahan Wijayakusuma.

Dengan dukungan Pemerintah DKI Jakarta melalui Sosialisasi Perkoperasian yang


difasilitasi oleh Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan serta Unit Pengelola Dana
bergulir (UPDB) semakin memantapkan pendirian koperasi ini. Potensi pelaku usaha
kecil dan mikro diwilayah kelurahan Wijaya Kusuma dengan prospeknya yang sangat
menjanjikan, 80% dari penduduk kelurahan ini adalah pelaku usaha mikro baik pada
sektor perdagangan, home industry atau jasa. 100 % dari usaha di sektor perdagangan
sangat membutuhkan modal usaha bagi kelangsungan usahanya, begitu pula sektor home
industry yang sangat bermanfaat bagi penyerapan tenaga kerja sehingga perlu dukungan
usaha. Begitu pula dengan sektor jasa, di wilayah kelurahan ini tidak kurang dari 70 jenis
usaha jasa, misalnya sablon, salon, stempel, wartel, warnet, dll.

Tinjauan Literatur

Koperasi simpan pinjam (KSP) merupakan lembaga keuangan mikro yang kegiatan
usahanya meliputi penghimpunan dana dan pemberian pinjaman modal kepada anggota.
KSP dikelola secara mandiri dan demokratis oleh anggota yang berpartisipasi secara
sukarela atau terbuka. KSP dianggap sebagai salah satu badan usaha pro rakyat yang
menerapkan asas kekeluargaan dan gotong royong. KSP memiliki multi fungsi dan peran
yang memberikan manfaat bagi para anggotanya, seperti penghimpunan dana, pembagian
SHU, pengelolaan dana simpanan, dan sebagai stimulus untuk menabung.

Kredit dalam konteks koperasi adalah penyediaan dana atau tagihan berdasarkan
perjanjian pinjaman antara bank atau koperasi dengan peminjam. Proses pemberian kredit
melibatkan langkah-langkah seperti pengajuan pinjaman, evaluasi kredit, pengambilan
keputusan pinjaman, perjanjian pinjaman, dan pencairan dana pinjaman.

Prosedur pemberian pinjaman dalam koperasi melibatkan beberapa tahapan. Tahap


pertama adalah permohonan pinjaman, di mana calon peminjam mengisi formulir
permohonan. Tahap kedua adalah evaluasi atau analisis kredit, yang bertujuan untuk
menilai kebutuhan peminjam dan kemampuannya untuk melunasi pinjaman. Tahap ketiga
adalah keputusan pinjaman, di mana pengurus koperasi memberikan wewenang dan
mempertimbangkan hasil evaluasi dan rekomendasi dari pengurus kelompok. Tahap
keempat adalah perjanjian pinjaman, yang mencakup hal-hal seperti jumlah pinjaman,
penggunaan pinjaman, bunga pinjaman, tanggal jatuh tempo, dan jaminan pinjaman.
Tahap terakhir adalah pencairan dana pinjaman, yang dapat dilakukan secara tunai atau
bertahap.

Anggota koperasi memiliki kedudukan identitas ganda sebagai pemilik dan nasabah.
Mereka dapat melakukan kegiatan menabung dan meminjam dalam bentuk kredit kepada
koperasi. Simpanan anggota, termasuk simpanan wajib, simpanan sukarela, dan deposito,
merupakan sumber modal bagi koperasi. Dana yang berhasil dihimpun dari anggota
kemudian dapat disalurkan dalam bentuk pinjaman atau kredit kepada anggota dan calon
anggota.

Dalam koperasi, simpanan anggota digunakan sebagai modal sendiri dan modal
pinjaman. Volume dana yang berhasil dihimpun atau disimpan oleh koperasi akan
menentukan volume dana yang dapat dikembangkan dan dialokasikan untuk pemberian
kredit. Semakin besar simpanan yang berhasil dihimpun oleh koperasi, semakin besar
pula pengalokasian dana koperasi untuk pemberian kredit.

Amortisasi adalah proses mengurangi nilai kewajiban (utang) atau biaya dan aset tak
berwujud secara bertahap dalam jangka waktu tertentu. Dalam praktiknya, perusahaan
harus melakukan proses pembayaran utang, yang mencakup pembayaran pokok pinjaman
dan pembayaran bunga. Amortisasi dapat membantu menurunkan aktiva tidak berwujud
pada setiap periode akuntansi perusahaan.Metode perhitungan amortisasi pinjaman dapat
bervariasi, salah satunya adalah metode garis lurus. Proses perhitungan ini melibatkan
pengurangan nilai kewajiban atau biaya dan aset tak berwujud secara perlahan sesuai
dengan umur ekonomisnya.

Dalam perhitungan amortisasi pinjaman, bagian bunga dan pokok yang harus dibayarkan
setiap bulan akan berubah seiring berjalannya waktu. Bagian bunga akan semakin
berkurang, sedangkan bagian pokok akan semakin meningkat. Hal ini menyebabkan
jumlah angsuran yang harus dibayarkan setiap bulan tetap, namun komposisi antara
bagian bunga dan pokok akan berubah. Selain itu, dalam tabel amortisasi tersebut juga
terdapat informasi mengenai sisa pinjaman pokok setiap bulan. Sisa pinjaman pokok akan
berkurang setiap bulan seiring dengan pembayaran angsuran. Pada akhir tenor pinjaman,
sisa pinjaman pokok akan mencapai nol.

Dalam perhitungan amortisasi pinjaman usaha, penting untuk memperhatikan denda


keterlambatan per hari dan pinalti untuk pelunasan dipercepat. Denda keterlambatan per
hari adalah jumlah yang harus dibayarkan jika peminjam terlambat membayar angsuran.
Pinalti untuk pelunasan dipercepat adalah jumlah yang harus dibayarkan jika peminjam
ingin melunasi pinjaman sebelum jatuh tempo.

Metodologi

Metode Pengumpulan Data

Adapun pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dengan salah


satu pengurus Koperasi Simpan Pinjam Wijaya Kusuma dan juga dengan cara
studi literatur dengan cara menganalisa data berupa buku profil dari Koperasi
Simpan Pinjam Wijaya Kusuma. Selain itu, data yang digunakan pada tabel
perhitungan amortisasi pinjaman pada Koperasi juga diambil dari tabel katalog
berisi nominal pinjaman beserta angsuran yang disediakan oleh Koperasi Simpan
Pinjam Wijaya Kusuma. Untuk data lainnya seperti persentase dari penalty
terhadap pelunasan dipercepat merupakan persentase yang diambil secara
sembarang dikarenakan Koperasi Simpan Pinjam Wijaya Kusuma tidak
menerapkan persentase penalty yang dikenakan untuk pelunasan dipercepat.
Adapun berikut adalah tabel katalog berisi nominal pinjaman beserta angsuran
yang disediakan oleh Koperasi Simpan Pinjam Wijaya Kusuma ;
Metode Perhitungan Amortisasi Pinjaman

Metode perhitungan amortisasi pinjaman usaha pada koperasi dapat dilakukan


dengan menggunakan metode angsuran tetap atau fixed installment method.
Metode ini menghitung jumlah angsuran yang harus dibayarkan setiap bulan
selama jangka waktu pinjaman berlangsung, dengan memperhitungkan bunga dan
pokok pinjaman. Dalam metode ini, jumlah angsuran tetap yang harus dibayarkan
setiap bulan dihitung dengan menggunakan rumus:

dimana:
P = adalah jumlah pinjaman
i = adalah tingkat bunga per bulan
n = adalah jumlah bulan dalam jangka waktu pinjaman

Metode ini memungkinkan koperasi untuk menentukan jumlah angsuran yang


harus dibayarkan setiap bulan secara tetap, sehingga memudahkan peminjam
untuk mengatur keuangan mereka. Selain itu, metode ini juga memungkinkan
koperasi untuk memperoleh keuntungan dari bunga yang dikenakan pada
pinjaman.

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan dari hasil perhitungan yang telah kami lakukan yaitu dengan memilih
nominal pinjaman dana usaha sebesar Rp 30,000,000 dan dengan jangka pelunasan 24
bulan, perhitungan angsuran dengan persentase bunga sebesar 18% per tahun juga
persentase penalty pelunasan dipercepat sebesar 5% adalah sebagai berikut ;

A. Data untuk Pinjaman Dana Usaha

Berdasarkan data yang ada, terdapat informasi mengenai perhitungan pinjaman dana
usaha pada Koperasi Simpan Pinjam Wijaya Kusuma (KJK-PEMK). Dalam perhitungan
tersebut, dipilih nominal pinjaman sebesar Rp 30,000,000 dengan jangka pelunasan
selama 24 bulan. Persentase bunga yang dikenakan adalah 18% per tahun, sedangkan
persentase penalty untuk pelunasan dipercepat adalah 5%.

Metode perhitungan yang digunakan dalam KJK-PEMK adalah metode angsuran tetap
atau fixed installment method. Dalam metode ini, jumlah angsuran yang harus
dibayarkan setiap bulan tetap, namun komposisi antara bagian bunga dan pokok akan
berubah seiring berjalannya waktu. Bagian bunga akan semakin berkurang, sedangkan
bagian pokok akan semakin meningkat. Dalam tabel amortisasi pinjaman, terdapat
informasi mengenai sisa pinjaman pokok setiap bulan, yang akan berkurang seiring
dengan pembayaran angsuran. Pada akhir tenor pinjaman, sisa pinjaman pokok akan
mencapai nol.

Selain itu, data mengenai persentase penalty untuk pelunasan dipercepat tidak disebutkan,
sehingga dapat diasumsikan bahwa KJK-PEMK tidak menerapkan persentase penalty
tersebut. Dengan memahami data ini, pengajuan pinjaman dana usaha pada KJK-PEMK
dapat dilakukan dengan mempertimbangkan nominal pinjaman, jangka waktu pelunasan,
persentase bunga, dan metode perhitungan angsuran tetap.

B. Tabel Amortisasi Pinjaman Dana Usaha

Berdasarkan dari tabel terlampir, terkait dengan perhitungan amortisasi pinjaman


dana usaha, dapat dilihat bahwa jangka waktu yang diberikan oleh Koperasi
Simpan Pinjam Wijaya Kusuma untuk pelunasan dana pinjaman yaitu sebanyak
24 bulan terhitung dari tanggal 23 Februari 2023 sampai dengan 23 Januari 2025.
Jatuh tempo pembayaran terjadi setiap bulan selama 24 bulan setiap tanggal 23.
Adapun pinjaman yang diajukan yaitu sebesar Rp 30,000,000. Berikut adalah
rincian atau pengaplikasian dari metode yang disebutkan pada bab metodologi
pada tabel perhitungan amortisasi pinjaman dana usaha Koperasi Simpan Pinjam
Wijaya Kusuma dengan total dana yang diajukan sebesar Rp 30,000,000;

1. Perhitungan Jumlah Angsuran Per Bulan

Jika menggunakan rumus seperti yang disebutkan pada bab metodologi,


dapat kita aplikasikan rumus tersebut sebagai berikut;

Rumus :

Pengaplikasian secara Manual :

Rp 30,000,000 x ((36%/12)/1-(1+(36%/12)-24))

Jika diaplikasikan pada perhitungan tabel amortisasi pada excel, kita dapat
menggunakan rumus “ =-PMT “ untuk mempermudah dimana formula
yang terdapat pada rumu tersebut adalah =-PMT(persentase
bunga/12,tenor,Jumlah Pinjaman Pokok). Setelah sudah saya masukan
data-data yang ada kedalam rumus tersebut, didapatlah hasil yaitu sebesar
Rp 1,771,422.

2. Perhitungan Angsuran Bunga

Jika menggunakan rumus seperti yang disebutkan pada bab metodologi,


dapat kita aplikasikan rumus tersebut sebagai berikut;

Rumus :

Bunga Angsuran = Sisa Pinjaman Pokok x Bunga x (30/360)


Pengaplikasian secara Manual :
Adapun pengaplikasian rumus tersebut terhadap data-data yang ada (untuk
pelunasan pada bulan pertama), yaitu:

= Rp 30,000,000 x 36% x (30/360)


= Rp 900,000

3. Perhitungan Angsuran Pokok

Jika menggunakan rumus seperti yang disebutkan pada bab metodologi,


dapat kita aplikasikan rumus tersebut sebagai berikut;

Rumus :

Angsuran Pokok = Total Angsuran - Angsuran Bunga

Pengaplikasian Secara Manual :

Adapun pengaplikasian rumus tersebut terhadap data-data yang ada (untuk


pelunasan pada bulan pertama), yaitu:

= Rp 1,771,422 - Rp 900,000
= Rp 871,422

4. Perhitungan Sisa Pinjaman Pokok

Jika menggunakan rumus seperti yang disebutkan pada bab metodologi,


dapat kita aplikasikan rumus tersebut sebagai berikut;

Rumus :

Sisa Pinjaman Pokok = Sisa Pinjaman - Angsuran Pokok

Pengaplikasian Secara Manual :

Adapun pengaplikasian rumus tersebut terhadap data-data yang ada (untuk


pelunasan pada bulan pertama), yaitu:

= Rp 30,000,000 - Rp 871,422
= Rp 29,128, 578
5. Perhitungan Nilai Pelunasan Dipercepat

Jika menggunakan rumus seperti yang disebutkan pada bab metodologi,


dapat kita aplikasikan rumus tersebut sebagai berikut;

Rumus :

Nilai Pelunasan Dipercepat = (Sisa Pinjaman Pokok x Persentase Pinalti


Pelunasan Dipercepat) + Sisa Pinjaman Pokok

Pengaplikasian Secara Manual :

Adapun pengaplikasian rumus tersebut terhadap data-data yang ada (untuk


pelunasan pada bulan pertama), yaitu:

= (Rp 30,000,000 x 5%) + Rp 30,000,000


= Rp 31,500,000

Kesimpulan dan Implikasi

Kesimpulan

Dalam rangka mendukung kegiatan bisnis Usaha Kecil dan Mikro (UKM),
lembaga keuangan mikro berbentuk koperasi, seperti Koperasi Jasa Keuangan
Pembedayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan Wijaya Kusuma (KJK-PEMK),
memiliki peran yang signifikan. Melalui pendekatan yang bijaksana, KJK-PEMK
mampu menyesuaikan diri dengan ritme dan karakteristik usaha mikro, kecil, dan
menengah. Profil KJK-PEMK menunjukkan bahwa koperasi ini didirikan atas
inisiatif masyarakat dengan dukungan pemerintah, khususnya Pemerintah DKI
Jakarta. Potensi pelaku usaha kecil dan mikro di Kelurahan Wijaya Kusuma
menjadi fokus utama KJK-PEMK, dengan sektor perdagangan, home industry,
dan jasa yang menjadi tulang punggung perekonomian wilayah tersebut.
Dukungan Pemerintah DKI Jakarta, melalui sosialisasi perkoperasian, semakin
memperkuat peran KJK-PEMK dalam memberikan layanan keuangan kepada
anggotanya serta memfasilitasi kebutuhan usaha kecil dan mikro.

Selain itu, perhitungan amortisasi pinjaman KJK-PEMK menjadi informasi


penting bagi calon peminjam. Metode angsuran tetap yang diterapkan
memungkinkan penentuan jumlah angsuran bulanan yang tetap, dengan
komposisi antara bunga dan pokok yang berubah seiring waktu. Hasil perhitungan
menunjukkan jangka waktu pelunasan, jumlah angsuran, dan informasi terkait
sisa pinjaman pokok. Keseluruhan data memberikan gambaran jelas bagi
peminjam potensial untuk memahami implikasi finansial dari pinjaman yang
diajukan. Dengan demikian, peminjam dapat mengambil keputusan yang lebih
terinformasi dan sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan keuangan mereka,
menjadikan KJK-PEMK sebagai mitra yang relevan dalam mendukung
pertumbuhan dan keberlanjutan usaha kecil dan mikro di Kelurahan Wijaya
Kusuma.

Implikasi

Berdasarkan pembahasan mengenai KJK-PEMK dan perhitungan amortisasi


pinjaman, terdapat beberapa implikasi yang dapat diidentifikasi, baik bagi
individu, manajemen KJK-PEMK, maupun pemilik bisnis di Kelurahan Wijaya
Kusuma.

Implikasi bagi Individu (Calon Peminjam):

1. Keputusan Pinjaman yang Terinformasi: Calon peminjam dapat membuat


keputusan pinjaman yang lebih terinformasi dengan memahami dengan
jelas persyaratan, jangka waktu, dan beban finansial yang akan dikenakan.
2. Pengetahuan tentang Amortisasi: Calon peminjam memperoleh
pengetahuan tentang proses amortisasi pinjaman, termasuk bagaimana
perubahan komposisi antara bunga dan pokok pinjaman selama jangka
waktu tertentu.
3. Pertimbangan Pelunasan Dipercepat: Dengan adanya informasi mengenai
nilai pelunasan dipercepat, calon peminjam dapat mempertimbangkan opsi
pelunasan lebih cepat dan mengukur implikasinya terhadap keuangan
mereka.

Implikasi bagi Manajemen KJK-PEMK:

1. Transparansi Layanan: Manajemen KJK-PEMK perlu menjaga


transparansi dalam memberikan informasi kepada calon peminjam.
Dengan demikian, mereka dapat membangun kepercayaan dan
meningkatkan kredibilitas lembaga.
2. Edukasi Peminjam: KJK-PEMK dapat memberikan edukasi lebih lanjut
kepada anggotanya, terutama mengenai manfaat amortisasi pinjaman dan
potensi dampak dari pelunasan dipercepat.
3. Fleksibilitas Produk Keuangan: Berdasarkan pemahaman terhadap
kebutuhan calon peminjam, KJK-PEMK dapat mengembangkan produk
keuangan yang lebih fleksibel dan sesuai dengan karakteristik usaha mikro
di wilayah tersebut.

Implikasi bagi Pemilik Bisnis di Kelurahan Wijaya Kusuma:

1. Akses ke Modal Usaha: Pemilik bisnis mikro di kelurahan tersebut dapat


memanfaatkan layanan KJK-PEMK sebagai sumber akses modal usaha
yang lebih mudah dan terjangkau.
2. Pertumbuhan Usaha: Dengan akses ke pembiayaan yang lebih baik,
pemilik bisnis dapat merencanakan pertumbuhan usaha mereka dengan
lebih baik, seperti ekspansi usaha atau diversifikasi produk.
3. Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi: KJK-PEMK, dengan fokus pada
sektor mikro, dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan
kesejahteraan ekonomi di Kelurahan Wijaya Kusuma dengan mendukung
keberlanjutan usaha kecil dan mikro.

Dengan demikian, pembahasan mengenai KJK-PEMK dan perhitungan amortisasi


pinjaman memberikan kontribusi penting bagi pemangku kepentingan terkait,
memungkinkan mereka untuk membuat keputusan dan strategi yang lebih baik
sesuai dengan konteks ekonomi lokal.

Saran

Dari kesimpulan yang telah diuraikan, dapat disarankan bahwa Koperasi Jasa Keuangan
Pembedayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan Wijaya Kusuma (KJK-PEMK) perlu terus
meningkatkan peran strategisnya dalam mendukung bisnis Usaha Kecil dan Mikro
(UKM). Upaya meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemerintah setempat,
terutama Pemerintah DKI Jakarta, perlu diteruskan untuk memastikan dukungan yang
berkelanjutan. Penekanan pada sektor perdagangan, home industry, dan jasa sebagai
tulang punggung perekonomian di Kelurahan Wijaya Kusuma harus menjadi prioritas
dalam mengembangkan layanan keuangan yang sesuai dan berdaya saing.

Selanjutnya, KJK-PEMK disarankan untuk lebih meningkatkan transparansi informasi


terkait perhitungan amortisasi pinjaman kepada calon peminjam. Hal ini dapat dilakukan
dengan menyediakan panduan yang jelas dan pemahaman yang mendalam mengenai
proses pembayaran, termasuk besaran bunga dan pokok yang akan dibayarkan setiap
bulan. Dengan demikian, peminjam potensial akan lebih mampu membuat keputusan
yang terinformasi secara finansial, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan
mereka. Peningkatan kualitas informasi ini akan menjadikan KJK-PEMK sebagai mitra
keuangan yang lebih transparan dan dapat diandalkan, mendukung pertumbuhan dan
keberlanjutan usaha kecil dan mikro di Kelurahan Wijaya Kusuma.
Daftar referensi

Koperasi Jasa Keuangan Pembedayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan Wijaya


Kusuma (KJK-PEMK). (n.d.). Company Profile. Koperasi Jasa Keuangan
Pembedayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan Wijaya Kusuma (KJK-PEMK).

Reza Adsyah. (2022, Juni 28). Pengertian Amortisasi serta Contoh dan Cara
Menghitungnya. Retrieved November 29, 2023, from
https://blog.investree.id/bisnis/pengertian-amortisasi-serta-contoh-dan-cara-
menghitungnya/

Sumodiningrat, Gunawan. 2004. Kebijakan Pemberdayaan UMKM dan Koperasi dalam


Rangka Penguatan Ekonomi Kerakyatan.

Anda mungkin juga menyukai