OLEH:
Lembaga keuangan mikro berbadan hukum koperasi merupakan salah satu lembaga yang
mampu membiayai kegiatan bisnis UKM, sebab lembaga keuangan berbentuk
koperasi mampu menyesuikan ritme dan karakter yang melekat pada usaha mikro,
kecil, dan menengah, artinya bahwa pendekatan dengan mengembangkan
lembaga keuangan mikro terutama dalam bentuk Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
adalah cukup bijaksana (Sumodiningrat, 2004).
Tinjauan Literatur
Koperasi simpan pinjam (KSP) merupakan lembaga keuangan mikro yang kegiatan
usahanya meliputi penghimpunan dana dan pemberian pinjaman modal kepada anggota.
KSP dikelola secara mandiri dan demokratis oleh anggota yang berpartisipasi secara
sukarela atau terbuka. KSP dianggap sebagai salah satu badan usaha pro rakyat yang
menerapkan asas kekeluargaan dan gotong royong. KSP memiliki multi fungsi dan peran
yang memberikan manfaat bagi para anggotanya, seperti penghimpunan dana, pembagian
SHU, pengelolaan dana simpanan, dan sebagai stimulus untuk menabung.
Kredit dalam konteks koperasi adalah penyediaan dana atau tagihan berdasarkan
perjanjian pinjaman antara bank atau koperasi dengan peminjam. Proses pemberian kredit
melibatkan langkah-langkah seperti pengajuan pinjaman, evaluasi kredit, pengambilan
keputusan pinjaman, perjanjian pinjaman, dan pencairan dana pinjaman.
Anggota koperasi memiliki kedudukan identitas ganda sebagai pemilik dan nasabah.
Mereka dapat melakukan kegiatan menabung dan meminjam dalam bentuk kredit kepada
koperasi. Simpanan anggota, termasuk simpanan wajib, simpanan sukarela, dan deposito,
merupakan sumber modal bagi koperasi. Dana yang berhasil dihimpun dari anggota
kemudian dapat disalurkan dalam bentuk pinjaman atau kredit kepada anggota dan calon
anggota.
Dalam koperasi, simpanan anggota digunakan sebagai modal sendiri dan modal
pinjaman. Volume dana yang berhasil dihimpun atau disimpan oleh koperasi akan
menentukan volume dana yang dapat dikembangkan dan dialokasikan untuk pemberian
kredit. Semakin besar simpanan yang berhasil dihimpun oleh koperasi, semakin besar
pula pengalokasian dana koperasi untuk pemberian kredit.
Amortisasi adalah proses mengurangi nilai kewajiban (utang) atau biaya dan aset tak
berwujud secara bertahap dalam jangka waktu tertentu. Dalam praktiknya, perusahaan
harus melakukan proses pembayaran utang, yang mencakup pembayaran pokok pinjaman
dan pembayaran bunga. Amortisasi dapat membantu menurunkan aktiva tidak berwujud
pada setiap periode akuntansi perusahaan.Metode perhitungan amortisasi pinjaman dapat
bervariasi, salah satunya adalah metode garis lurus. Proses perhitungan ini melibatkan
pengurangan nilai kewajiban atau biaya dan aset tak berwujud secara perlahan sesuai
dengan umur ekonomisnya.
Dalam perhitungan amortisasi pinjaman, bagian bunga dan pokok yang harus dibayarkan
setiap bulan akan berubah seiring berjalannya waktu. Bagian bunga akan semakin
berkurang, sedangkan bagian pokok akan semakin meningkat. Hal ini menyebabkan
jumlah angsuran yang harus dibayarkan setiap bulan tetap, namun komposisi antara
bagian bunga dan pokok akan berubah. Selain itu, dalam tabel amortisasi tersebut juga
terdapat informasi mengenai sisa pinjaman pokok setiap bulan. Sisa pinjaman pokok akan
berkurang setiap bulan seiring dengan pembayaran angsuran. Pada akhir tenor pinjaman,
sisa pinjaman pokok akan mencapai nol.
Metodologi
dimana:
P = adalah jumlah pinjaman
i = adalah tingkat bunga per bulan
n = adalah jumlah bulan dalam jangka waktu pinjaman
Berdasarkan dari hasil perhitungan yang telah kami lakukan yaitu dengan memilih
nominal pinjaman dana usaha sebesar Rp 30,000,000 dan dengan jangka pelunasan 24
bulan, perhitungan angsuran dengan persentase bunga sebesar 18% per tahun juga
persentase penalty pelunasan dipercepat sebesar 5% adalah sebagai berikut ;
Berdasarkan data yang ada, terdapat informasi mengenai perhitungan pinjaman dana
usaha pada Koperasi Simpan Pinjam Wijaya Kusuma (KJK-PEMK). Dalam perhitungan
tersebut, dipilih nominal pinjaman sebesar Rp 30,000,000 dengan jangka pelunasan
selama 24 bulan. Persentase bunga yang dikenakan adalah 18% per tahun, sedangkan
persentase penalty untuk pelunasan dipercepat adalah 5%.
Metode perhitungan yang digunakan dalam KJK-PEMK adalah metode angsuran tetap
atau fixed installment method. Dalam metode ini, jumlah angsuran yang harus
dibayarkan setiap bulan tetap, namun komposisi antara bagian bunga dan pokok akan
berubah seiring berjalannya waktu. Bagian bunga akan semakin berkurang, sedangkan
bagian pokok akan semakin meningkat. Dalam tabel amortisasi pinjaman, terdapat
informasi mengenai sisa pinjaman pokok setiap bulan, yang akan berkurang seiring
dengan pembayaran angsuran. Pada akhir tenor pinjaman, sisa pinjaman pokok akan
mencapai nol.
Selain itu, data mengenai persentase penalty untuk pelunasan dipercepat tidak disebutkan,
sehingga dapat diasumsikan bahwa KJK-PEMK tidak menerapkan persentase penalty
tersebut. Dengan memahami data ini, pengajuan pinjaman dana usaha pada KJK-PEMK
dapat dilakukan dengan mempertimbangkan nominal pinjaman, jangka waktu pelunasan,
persentase bunga, dan metode perhitungan angsuran tetap.
Rumus :
Rp 30,000,000 x ((36%/12)/1-(1+(36%/12)-24))
Jika diaplikasikan pada perhitungan tabel amortisasi pada excel, kita dapat
menggunakan rumus “ =-PMT “ untuk mempermudah dimana formula
yang terdapat pada rumu tersebut adalah =-PMT(persentase
bunga/12,tenor,Jumlah Pinjaman Pokok). Setelah sudah saya masukan
data-data yang ada kedalam rumus tersebut, didapatlah hasil yaitu sebesar
Rp 1,771,422.
Rumus :
Rumus :
= Rp 1,771,422 - Rp 900,000
= Rp 871,422
Rumus :
= Rp 30,000,000 - Rp 871,422
= Rp 29,128, 578
5. Perhitungan Nilai Pelunasan Dipercepat
Rumus :
Kesimpulan
Dalam rangka mendukung kegiatan bisnis Usaha Kecil dan Mikro (UKM),
lembaga keuangan mikro berbentuk koperasi, seperti Koperasi Jasa Keuangan
Pembedayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan Wijaya Kusuma (KJK-PEMK),
memiliki peran yang signifikan. Melalui pendekatan yang bijaksana, KJK-PEMK
mampu menyesuaikan diri dengan ritme dan karakteristik usaha mikro, kecil, dan
menengah. Profil KJK-PEMK menunjukkan bahwa koperasi ini didirikan atas
inisiatif masyarakat dengan dukungan pemerintah, khususnya Pemerintah DKI
Jakarta. Potensi pelaku usaha kecil dan mikro di Kelurahan Wijaya Kusuma
menjadi fokus utama KJK-PEMK, dengan sektor perdagangan, home industry,
dan jasa yang menjadi tulang punggung perekonomian wilayah tersebut.
Dukungan Pemerintah DKI Jakarta, melalui sosialisasi perkoperasian, semakin
memperkuat peran KJK-PEMK dalam memberikan layanan keuangan kepada
anggotanya serta memfasilitasi kebutuhan usaha kecil dan mikro.
Implikasi
Saran
Dari kesimpulan yang telah diuraikan, dapat disarankan bahwa Koperasi Jasa Keuangan
Pembedayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan Wijaya Kusuma (KJK-PEMK) perlu terus
meningkatkan peran strategisnya dalam mendukung bisnis Usaha Kecil dan Mikro
(UKM). Upaya meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemerintah setempat,
terutama Pemerintah DKI Jakarta, perlu diteruskan untuk memastikan dukungan yang
berkelanjutan. Penekanan pada sektor perdagangan, home industry, dan jasa sebagai
tulang punggung perekonomian di Kelurahan Wijaya Kusuma harus menjadi prioritas
dalam mengembangkan layanan keuangan yang sesuai dan berdaya saing.
Reza Adsyah. (2022, Juni 28). Pengertian Amortisasi serta Contoh dan Cara
Menghitungnya. Retrieved November 29, 2023, from
https://blog.investree.id/bisnis/pengertian-amortisasi-serta-contoh-dan-cara-
menghitungnya/