Anda di halaman 1dari 13

1

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR PERNJUALAN KREDIT PADA PT. BUSSAN


AUTO FINANCE DI SAMARINDA

Muhammad Aswin, H. Eddy Soegiarto K , Adi Suroso


Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
Email : aswintogomez@yahoo.com

ABSTRAKSI

Penjualan kredit yang memenuhi unsur-unsur pengendalian internal yang baik adalah
penting agar perusahaan dapat mencapai laba seoptimal mungkin atau mencapai tingkat
keuntungan tertentu yang dikehendaki. Penerapan pengendalian internal terhadap penjualan
kredit sangat penting, hal ini bertujuan untuk memperkecil terjadinya kerugian yang
diakibatkan oleh pemberian kredit yang tidak benar, hal tersebut akan menimbulkan piutang
yang tidak dapat ditagih. Oleh karena itu penulis menyimpulkan bahwa PT. Bussan Auto
Finance belum sepenuhnya menerapkan sistem dan prosedur penjualan kredit.

Permasalahan dalam penelitian ini apakah sistem dan prosedur penjualan krdit pada
PT. Bussan Auto Finance telah memenuhi unsur-unsur pengendalian internal dengan metode
penelitian yang digunakan adalah metode komparatif. Hasil penelitian menunjukkan PT.
Bussan Auto Finance belum melaksanakan sistem dan prosedur penjualan kredit dengan baik,
karena dalam melaksanakan penjualan kredit belum adanya catatan buku pembantu piutang
tentang penjualan kredit yang penagihannya sudah expired, sehingga dalam pengecekkannya
akan menimbulkan kekeliruan, dan belum adanya unsur-unsur pengendalian internal yang baik
dalam melaksanakn sistem dan penjualan kredit karena belum ada pemisahan bagian yang
mencatat piutang dagang dengan bagian penjualan.

Penerapan sistem dan prosedur penjualan kredit telah melibatkan fungsi-fungsi yang
terkait, meskipun pada intinya pengendalian ini adalah faktor setiap individu untuk mencermati
kekurangan yang ada. Dari hasil analisis dan pembahasan maka dapat diketahui bahwa sistem
dan prosedur penjualan kredit yang dilaksanakan oleh PT. Bussan Auto Finance sudah
memenuhi syarat-syarat pengendalian internal sehingga hipotesis yang diajukan ditolak.

Kata Kunci : Sistem, Prosedur, Penjualan.

I. PENDAHULUAN yang demikian, kebutuhan akan suatu


A. Latar Belakang sistem dan prosedur penjualan kredit yang
Dengan berkembangnya dunia cukup akurat dan mutlak diperlukan. Maka
dewasa ini persaingan dalam bidang dari itu tujuan utama perusahaan adalah
industri penjualan unit sepeda motor agar tetap eksis didunia usaha yang
semakin ketat, dimana kondisi ini semakin berkembang.
memungkinkan perusahaan gagal dalam
mencapai laba yang maksimal, dan Pesatnya kemajuan teknologi
kemungkinan yang lebih buruk lagi informasi, komunikasi dan transportasi
perusahaan akan merugi. Dimana telah menimbulkan fenomena globalisasi
perkembangan suatu usaha akan selalu dalam berbagai bidang kehidupan seperti
diiringi meningkatnya kompleksitas bidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
permasalahan yang harus dihadapi. Ini menyebabkan peranan akuntansi
Berbagai permasalahan yang ada harus sebagai sistem informasi keuangan
dapat diantisipasi dengan baik dan kondisi menjadi penting dalam kehidupan
2

perekonomian khususnya bidang usaha, posisi keuangan perusahaan yang dapat


baik perdagangan maupun industri dipahami, relevan, andal dan dapat
menuntut adanya sistem akuntansi yang diandalkan.
dapat memberikan informasi keuangan
secara akurat yang dibutuhkan masyarakat Dalam kapasitasnya sebagai suatu
dalam mengambil keputusan-keputusan bagian sistem informasi, pengendalian
ekonomi dan ataupun keuangan. intern melaksanakan pengumpulan dan
pengolahan data-data perusahaan.
Seperti yang diketahui bahwa Kemudian mengkomunikasikannya kepada
begitu kompleksnya kegiatan yang pihak-pihak yang berkepentingan agar
dilakukan oleh suatu perusahaan, dapat membantu dalam pengambilan
mengharuskan diadakan suatu pencatatan, keputusan-keputusan yang berkaitan
penggolongan dan peringkasan yang akurat dengan perusahaan. Secara umum tujuan
serta diakhiri dengan pelaporan yang dari sistem dan prosedur penjualan kredit
akurat pula. Apabila telah dilakukan secara ini adalah untuk memberikan informasi
baik maka diharapkan didalam perusahaan mengenai keadaan perusahaan pada suatu
akan tercipta sistem pengendalian intern saat tertentu.
yang baik dan tercapainya tujuan yang
diinginkan yaitu sebagai pelaporan Sistem dan prosedur penjualan
keuangan kepada para pemakai laporan kredit yang baik adalah penting supaya
keuangan. perusahaan dapat mencapai laba seoptimal
mungkin atau mencapai tingkat
Akuntansi keuangan yang baik keuntungan tertentu yang dikehendaki.
diharapkan mampu menghasilkan suatu Sementara itu, pelaksana operasi
laporan yang baik pula dan laporan yang perusahaan seringkali tidak sesuai dengan
baik akan dianalisis dan digunakan untuk apa yang telah direncanakan. Oleh karena
mengambil keputusan yang sangat penting itu dibutuhkan sumber daya manusia yang
bagi perusahaan itu sendiri untuk masa terampil dan terdidik untuk mengatasi
yang akan datang, dimana laporan masalah-masalah yang dihadapi
keuangan mempunyai kegunaan, baik perusahaan serta diperlukan suatu sistem
secara internal maupun eksternal yaitu pengendalian internal yang baik yang dapat
secara internal untuk memberikan berfungsi untuk mengamankan harta
pertanggung jawaban manajemen kepada perusahaan, meningkatkan efisiensi
para pemilik perusahaan dan secara perusahaan, memberikan informasi
eksternal laporan keuangan yang baik akuntansi yang dapat dipercaya dan
antara lain akan dipakai sebagai mendorong ditaatinya kebijakan yang telah
pengambilan keputusan wajar tidaknya ditetapkan perusahaan.
pelaporan kewajiban perpajakannya.
PT. Bussan Auto Finance di
Agar pembaca laporan Samarinda adalah perusahaan yang
memperoleh gambaran yang jelas, maka menyediakan jasa pengkreditan untuk
laporan keuangan yang disusun harus proses pengambilan unit sepeda motor
didasarkan pada prinsip akuntansi yang kepada pihak pembeli atau konsumen dan
lazim, yaitu sesuai dengan Standar perusahaan juga memberikan fasilitas
Akuntansi Keuangan yang berlaku, yaitu pembayaran secara angsuran selama
disusun oleh Ikatan Akuntansi Indonesia minimal 11 bulan dan maksimal 35 bulan
disamping itu dalam rangka pemenuhan dengan minimal Down Payment atau Uang
kewajiban perpajakan perlu disusun Muka Setor pertama adalah 10 % persen
berdasarkan ketentuan perundang- (khusus program syariah) dari harga On
undangan perpajakan yang berlaku, The Road unit sepeda motor.
sehingga mampu menggambarkan keadaan Perusahaan memberikan kredit
3

kepada pihak pembeli dengan perjanjian prosedur penjualan kredit yang


tertulis yang dilengkapi oleh syarat-syarat dihadapi perusahaan adalah :
dan ketentuan yang harus dipatuhi oleh
perusahaan dan pihak pembeli. Syarat- “Apakah sistem dan prosedur
syarat kredit yang diberikan perusahaan penjualan kredit pada PT. Bussan Auto
yaitu pembeli harus melakukan transaksi
Finance di Samarinda telah sesuai
pembelian dengan membayar Down
Payment atau Uang Muka terlebih dahulu dengan unsur-unsur pengendalian
minimal 10% dari harga Unit Sepeda internal ?”
Motor . Penerapan pengendalian internal
terhadap piutang dagang sangat penting, II. DASAR TEORI
hal ini bertujuan untuk memperkecil A. Akuntansi Keuangan
terjadinya transaksi kerugian yang 1. Pengertian Akuntansi
diakibatkan oleh pemberian kredit yang Menurut American Institute of
tidak benar hal tersebut akan menimbulkan Certifield Public Accountants (AICPA)
piutang yang tidak dapat tertagih Akuntansi adalah seni pencatatan,
dikemudian hari, seperti adanya beberapa
pengelompokan, pengikhtisaran
aplikasi yang terpending dari surveyor, dan
menurut cara yang berarti dan
ada beberapa konsumen yang sengaja
maupun tidak disengaja lambat membayar dinyatakan dalam nilai mata uang,
angsuran kreditnya serta pemalsuan data semua transaksi serta kejadian yang
customer oleh surveyor yang menyebabkan sedikit-dikitnya bersifat financial dan
kredit bermasalah. dari catatan itu dapat ditafsirkan
hasilnya.
Jika pembayaran yang sudah jatuh
tempo dan angsuran pembayaran belum Seni pencatatan artinya dalam
dibayarkan oleh konsumen kepada melakukakn pencatatan diusahakan
perusahaan, maka perusahaan akan serapi mungkin, dengan menggunakan
memberikan toleransi selama 2 minggu dan
bahasa yang khas dalam akuntansi dan
apabila konsumen tidak dapat bayar atau
menunggak angsuran selama 3 ( tiga ) teknik tertentu sehingga menarik dan
bulan maka perusahaan akan menarik mudah dipahami oleh para pemakai
paksa unit motor tersebut dari konsumen sedangkan teknik pengelompokan dan
sampai konsumen itu dapat melunasi pengikthisaran dilakukan menurut
semua pembayaran angsuran yang sudah aturan yang berlaku dalam Standar
jatuh tempo ataupun lewat dari tanggal Akuntansi Keuangan.
jatuh tempo.
2. Tujuan Akuntansi
Melihat pentingnya sistem dan Menurut American Institute of
prosedur penjualan kredit, penlis merasa
Certifield Public Accountants (AICPA)
tertarik untuk membahas masalah
tujuan dari Akuntansi adalah
mengenai : Sistem dan Prosedur penjualan
kredit pada PT. Bussan Auto Finance di menyediakan informasi yang berkaitan
Samarinda. dengan beberapa aspek diantaranya
posisi keuangan , kinerja dari
B. Rumusan Masalah perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi
Maka dari itu penulis pemakai laporan keuangan dalam
merumuskan masalah dalam sistem dan pengambilan keputusan ekonomi.
Akuntansi juga menyediakan cara
4

untuk mengumpulkan serta melaporkan Beberapa ahli memberikan


data ekonomi terhadap pihak-pihak dan pengertian yang berbeda-beda dalam
individu yang membutuhkannya. menjelaskan definisi sistem, namun
pada dasarnya pengertian yang mereka
Akuntansi membantu pemilik jelaskan mempunyai maksud atau
dan calon pemilik perusahaan tujuan yang sama.
mengetahui posisi keuangan
perusahaan dan prospek perusahaan di Berikut ini adalah beberapa
masa datang. Dalam memberikan kutipan dari berbagai pendapat ahli-ahli
pinjaman ,pihak bank juga akan tentang pengertian dari sistem :
mempertimbangkan posisi keuangan
perusahaan dan mempertimbangkan Menurut Mulyadi (2000:1)
segala resiko yang dapat terjadi di memberikan pendapatnya tentang
masa depan pengertian Sistem adalah sebagai
berikut :
3. Pengertian Akuntansi Keuangan
Sebelum kita membahas Sistem adalah suatu kerangka
mengenai sistem dan prosedur kerja terpadu yang mempunyai sasaran
penjualan kredit, sebaiknya diketahui atau lebih.
dahulu pengertian tentang akuntansi itu
sendiri. 2. Prosedur
Menurut Kamus Akuntansi
Ilmu akuntansi dewasa ini yang dikutip oleh Ardiyos (2005:734)
sangat berkembang selaras dengan pengertian Prosedur adalah berikut:
perkembangan dunia bisnis, dan
hamper semua aktivitas manusia Prosedur adalah suatu bagian
menjadi terlibat didalamnya, sejalan sistem yang merupakan rangkaian
dengan tuntutan kebutuhan sosial tindakan yang menyangkut beberapa
ekonomi masyarakat. Ilmu akuntansi orang dalam satu atau beberapa bagian
pun berkembang sejalan dengan ilmu yang ditetapkan untuk menjamin agar
pengetahuan dan teknologi untuk semua kegiatan usaha atau transaksi
mengimbangi kebutuhan atas informasi dapat terjadi berulang kali dan
keuangan yang secara cepat dan tepat dilaksanakan secara seragam.
harus sampai kepada pihak-pihak yang
memerlukannya. Prosedur adalah tahap-tahap
kegiatan untuk menyelesaikan suatu
Akuntansi atau ada juga yang aktivitas atau metode langkah demi
menyebut akunting adalah merupakan langkah secara eksas dalam
bahasa bisnis yang dapat memberikan memecahkan suatu masalah.
informasi tentang kondisi ekonomi
suatu bisnis dan hasil usahanya pada 4. Internal Control
suatu waktu atau periode tertentu. Suatu sistem informasi yang
baik harus mempunyai suatu cara untuk
B. Sistem dan Prosedur dapat terus memonitor terhadap segala
1. Sistem kegiatan dan hasil usahanya. Untuk
itulah diperlukan suatu pengendalian
5

intern, agar apa yang disampaikan Finance yang berlokasi di Jalan Pangeran
kepada pimpinan dapat terjamin Hidayatullah No. 13 Samarinda guna
kebenarannya. Sistem pengendalian mendapatkan data yang diperlukan dalam
intern terhadap sistem informasi penulisan proposal ini. Maka penulis
akuntansi sangat berguna untuk dapat mengadakan penelitian dan membahas atau
memfokuskan pada masalah pada sistem
mencegah atau menjaga apabila terjadi dan prosedur penjualan kredit yang
hal-hal yang tidak diinginkan, serta diterapkan oleh perusahaan dalam rangka
dapat juga digunakan untuk melacak menciptakan pengendalian internal.
atau menelusuri kesalahan-kesalahan
atau kecurangan-kecurangan yang telah A. Metode Pengumpulan Data
terjadi.
Untuk memperoleh data yang
Pengertian Internal Control diperlukan dalam penelitian ini, digunakan
mempunyai arti sempit dan luas. Dalam metode pengumpulan data sebagai berikut
:
arti sempit Internal Control merupakan
pengecekan penjumalahan, baik 1. Penelitian Lapangan (Filed Work
penjumlahan mendatar (croosfooting) Research)
maupun penjumlahan menurun. Dalam
arti luas, Internal Control meliputi Yaitu cara penelitian yang
semua alat-alat yang digunakan dilakukan langsung ke obyek penelitian
manajemen untuk mengadakan yang akan diteliti guna memperoleh data
pengendalian. yang diperlukan. Penelitian lapangan ke
obyek yang diteliti untuk memperoleh data
3. Sistem Akuntansi primer. Pengumpulan data primer
dilapangan dilakukan melalui :
Beberapa ahli memberikan
pengertian yang berbeda-beda dalam a. Interview, teknik pengumpulan data
menjelaskan definisi akuntansi ini, yang dilakukan dengan mengadakan
namun pada dasarnya pengertian yang wawancara ditanyakan hal-hal yang
mereka jelaskan mempunyai maksud berhubungan dengan sejarah berdiri
atau tujuan yang sama. dan berkembangnya perusahaan.

Berikut ini adalah beberapa b.. Observasi, Penulis mengumpulkan


kutipan dari berbagi pendapat ahli-ahli dari pengamatan secara langsung
tentang pengertian dari sistem keadaan dan kegiatan perusahaan.
akuntansi:
2. Penelitian Kepustakaan (Library
Research)
Menurut Mulyadi (2001:3)
Sistem Akuntansi adalah organisasi Penelitian untuk mengumpulkan
formulir, catatan dan laporan yang data sekunder dilakukan dengan studi
dikoordinasikan sedemikian rupa untuk dokumentasi, khususnya laporan
menyediakan informasi keuangan yang penerimaan barang, surat jalan pengiriman
dibutuhkan oleh manajemen guna barang, dan surat order penjualan yang ada
memudahkan pengelolaan perusahaan. pada PT. Bussan Auto Finance serta
III. METODOLOGI PENELITIAN kebijakan internal yang berkaitan dengan
Penelitian difokuskan pada data sistem dan prosedur penjualan kredit. .
tahun 2016, prosedur dan metode
pencatatannya pada PT. Bussan Auto a. Rincian Data Yang Diperlukan
6

Adapun rincian data yang a) Bagan Alir (Flowchart)


diperlukan dalam pelaksaaan penelitian ini b) Questioner (Pertanyaan)
sebagai berikut : c) Uraian Cerita (Naratif)

1) Gambaran Umum Perusahaan. 2) Perhitungan dilaksanakan dengan


2) Struktur Organisasi. menggunakan rumus perbandingan
3) Prosedur yang diterapkan dalam nilai relatif menurut Mangkuatmojo
pencatatan transaksi piutang dagang. (2003:43), yaitu dengan cara
4) Data lain yang dianggap perlu dalam menghitung jumlah jawaban “Ya”
penelitian. kemudian dilaksanakan perhitungan
dengan cara sebagai berikut :
B. Populasi dan Sampel
Nilai Relatif = ∑ butir yang mendapat jawaban “Ya” x
100%
Untuk mengambil sampel ∑butir yang dibandingkan
digunakan pengambilan sampel secara
acak sederhana (Simpel Random Sampling) Selanjutnya nilai relatif tersebut
, dimana setiap anggota sampel didiskripsikan berdasarkan kriteria
mempunyai kesempatan yang sama untuk penilaian menurut Mangkuatmojo
terpilih sebagai sampel. Populasi yang (2003:43) :
akan diteliti adalah karyawan yang
berkompeten dengan 23 pertanyaan a) Skor 0% - 39,99% dikategorikan tidak
(questioner). sesuai.
b) Skor 40.00% - 59,99% dikategorikan
Jumlah responden yang diambil kurang sesuai.
untuk dijadikan populasi dan sampel itu c) Skor 60,00 – 79,99% dikategorikan
sendiri yaitu Pimpinan, dan karyawan yang cukup sesuai.
berkompeten serta pihak-pihak yang ada d) Skor 80,00% - 89,99% dikategorikan
kaitannya dengan piutang pada perusahaan sesuai.
PT. Bussan Auto Finance itu sendiri. Hal e) Skor 90,00% - 100,00% dikategorikan
ini dikarenakan kriteria yang pas untuk sangat sesuai.
dijadikan sampel adalah pimpinan
perusahaan PT. Bussan Auto Finance itu Penjelasan dari pernyataan diatas yaitu :
sendiri dan responden tidak banyak atau
bisa disebut homogenitas. a) Bagan Alir ( Flowchart )

1. Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis Adalah suatu bagan grafik yang
menggambarkan secara hipotesis
a. Alat Analisis mengenai alir atau arus sistem dan
prosedur dalam kegiatan perusahaan.
Alat analisis yang digunakan oleh
penulis dalam sistem dan prosedur b) Questioner (Pertanyaan)
penjualan kredit adalah :
Questioner yaitu penyebaran
1) Membandingkan unsur-unsur sistem daftar pertanyaan tentang sistem dan
pengendalian intern posedur penjualan prosedur penjualan kredit kepada pimpinan
kredit seperti pada tabel dan flowchart perusahaan, bagian penjualan, kasir,
menurut teori dengan sistem admin, bagian penagihan, bagian
pengendalian intern yang diterapkan akuntansi, dan pihak-pihak yang relevan
pada PT. Bussan Auto Finance yang perusahaan.
terdiri dari :
c) Uraian Cerita ( Naratif )
7

sebanyak 23 butir. Suatu sistem baik yang


Adalah penyelidikan yang mencari baik tidaknya pengendalian intern sistem
pemecahan masalah tentang kondisi yang dan prosedur penjualan kredit pada PT.
terjadi , dengan meneliti faktor-faktor yang Bussan Auto Finance dapat dilihat dari
berhubungan dengan situasi atau fenomena keterangan “Ya” yang menunjukan sistem
yang diselidiki dan membandingkan satu pengendalian intern yang baik, sedangkan
faktor dengan faktor yang lainnya. jawaban “Tidak” berarti sebaliknya.
Berdasarkan perbandingan yang dicari
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN terdapat 20 jawaban “Ya” dan untuk
A. Analisis jawaban “Tidak” terdapat 3 butir jawaban.
Penulis melakukan analisis dengan Pertanyaan jawaban “Ya” selanjutnya
menggunakan metode komparatif yaitu dicari skornya dengan perhitungan :
membandingkan antara sistem dan
prosedur penjualan kredit menurut PT. TABEL REKAPITULASI
Bussan Auto Finance, dengan sistem dan JAWABAN HASIL PENELITIAN
prosedur penjualan kredit yang diterapkan
oleh teori, ditinjau dari unsur-unsur
pengendalian intern yang meliputi :

1. Struktur organisasi yang memisahkan


tanggung jawab fungsional secara
tegas.

2. Sistem wewenang dan prosedur


pencatatn yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap
kekayaan, utang, pendapatan, dan
biaya.
(Sumber Data :Wawancara dan Quesioer di
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan PT. Bussan Auto Finance).
tugas dan fungsi setiap akan organisasi.
Nilai Relatif = ∑ butir yang mendapat jawaban “Ya” x
100%
4. Karyawan yang mutunya sesuai ∑butir yang dibandingkan
dengan tanggung jawab.
= 20 x 100%
Berdasarkan hasil perbandingan 23
yang dilakukan untuk mengetahui = 86,95652%
memadai atau tidaknya suatu sistem = 87% (Pembulatan)
pengendalian intern dalam sistem dan
prosedur penjualan kredit PT. Bussan Auto Berdasarkan jawaban yang
Finance di Samarinda terhadap pihak diperoleh atas perbandingan yang dicari
kedua, dapat dilakukan dengan pada PT. Bussan Auto Finance dalam hal
membandingkan antara keadaan ini penerapan sistem pengendalian intern
sesungguhnya dengan yang ada diteori. termasuk dalam kategori sesuai. Keadaan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini mencerminkan sistem pengendalian
ini menggunakan table perbandingan intern sudah berjalan cukup baik.
elemen-elemen unsur sistem pengendalian
intern. Perbandingan disusun sedemikian Pada bab ini juga menggunakan
rupa, sehingga kemungkinan jawaban yang Flowchart atau bagan alir, karena dapat
diperoleh hanya terdiri dari “Ya” dan membantu uuntuk menggambarkan tahap-
“Tidak” dengan butir-butir perbandingan tahap penyelesaian masalah prosedur
8

beserta aliran data dengan simbol-simbol 4) Berdasarkan SPPB 1 bagian gudang


standar yang mudah dipahami. Dalam melakukan pencatatan pada kartu
analisis ini penulis menggunakan gudang dan kemudian diarsip serta
Flowchart sistem alir arus sistem penjualan melakukan pengiriman barang.
kredit diantaranya sebagai berikut :
1. Bagian Penjualan c. Bagian Finance
2. Bagian Gudang
3. Bagian Finance 1) Bagian Finance menerima Faktur
Penjualan dari gudang yang telah di
1. Alir Arus Sistem Penjualan Kredit tandatangi oleh konsumen.
Pada PT. Bussan Auto Finance di
Samarinda 2) Bagian Finance membuat jurnal
penjualan, kartu piutang, dan kartu
a. Bagian Penjualan persediaan.

1) Bagian Penjualan menerima pesanan 2. Dokumen dan Catatan Akuntansi


dari konsuumen. Pada Alir Arus Sistem Penjualan
Kredit Pada PT. Bussan Auto
2) Setelah bagian penjualan menerima Finance di Samarinda.
pesanan dari konsumen selanjutnya
bagian penjualan langsung membuat a. Dokumen
surat pesanan penjualan,dan
apabilan disetujui oleh Marketing Dokumen yang digunakan sebagai
Head maka akan dibuatkan Surat dasar pencatatan ke dalam kartu piutang
Perintah Pengiriman Barang meliputi :
sebanyak 4 Rangkap :
a) SPPB lembar 1 akan diberikan ke 1) Memo Kredit
gudang melalui konsumen.
b) SPPB lembar ke 2 dikirim ke bagian Dalam pencatatan piutang, dokumen ini
gudang digunakan sebagai dasar pencatatan
c) SPPB lembar ke 3 dibuatkan Faktur retur penjualan. Secara teori dokumen
Penjualan.. ini dikeluarkan oleh bagian order
d) SPPB lembar ke 4 diarsip. penjualan dan dilampiri dengan laporan
penerimaan barang yang dibuat oleh
b. Bagian Gudang bagian penerimaan, merupakan
dokumen sumber untuk mencatat
1) Bagian gudang menerima SPPB dari transaksi retur penjualan. Hasil
bagian penjualan dan dari penelitian pada PT. Bussan Auto
konsumen. Finance terlihat dokumen ini tidak
dibuat, karena jika terjadi retur
2) Bagian gudang menyiapkan dan penjualan maka akan langsung dicatat
memeriksa unit motor yang telah pada faktur jika barang tersebut tidak
dipesan oleh konsumen. diganti oleh perusahaan.

3) Setelah barang dinyatakan sesuai 2) Bukti Memorial


yang tertera didokumen tersebut,
kemudian menyerahkan barang Dokumen ini sumber dasar pencatatan
tersebut kepada konsumen yang transaksi ke dalam jurnal umum. Dalam
telah ditandatangani SPPB dan pencatatan piutang, dokumen ini
Faktur Penjualannya oleh digunakan sebagai dasar pencatatan
konsumen. penghapusan piutang. Dokumen ini
9

dikeluarkan oleh fungsi kredit yang 4) Jurnal Penerimaan Kas


memberikan otorisasi penghapusan
piutang yang sudah tidak dapat ditagih Dalam proses pencatatan piutang,
lagi. Pada PT. Bussan Auto Finance catatan akuntansi ini digunakan untuk
dokumen ini tidak ada karena dalam mencatat berkurangnya piutang dari
proses pencatatan piutang dagang transaksi berkurangnya piutang dari
perusahaan ini tidak mengadakan transaksi penerimaan kas dari debitur.
penghapusan piutang terhadap piutang Hasil penelitian menunjukkan bahwa
yang tidak tertagih. PT. Bussan Auto Finance membuat
jurnal penerimaan kas untuk mencatat
transaksi pembayaran piutang oleh
debitur.
b. Catatan Akuntansi
5) Kartu Piutang
Catatan akuntansi untuk mencatat
transaksi yang menyangkut piutang adalah: Catatan ini digunakan untuk mencatat
mutasi dan saldo piutang kepada setiap
1) Jurnal Penjualan debitur, hasil penelitian menunjukkan
bahwa PT. Bussan Auto Finance telah
Dalam prosedur pencatatan piutang, membuat kartu piutang untuk setiap
catatan ini digunakan untuk mencatat debiturnya, yang fungsinya untuk
timbulnya piutang dari transaksi mencatat mutasi dan saldo piutang
penjualan kredit. Hasil studi lapangan kepada setiap debitur.
terhadap catatan akuntansi PT. Bussan
Auto Finance terlihat bahwa perusahaan B. Pembahasan
ini telah melakukan pencatatan “Jurnal
Penjualan” terhadap setiap aktivitas Berdasarkan pada hasil analisis
penjualan. yang telah dikemukakan sebelumnya,
dapat diketahui bahwa pelaksanaan sistem
2) Jurnal Retur Penjualan dan prosedur penjualan kredit pada PT.
Bussan Auto Finance telah cukup berjalan
Dalam prosedur pencatatan piutang, dengan baik, ini dibuktikan hasil analisis
catatan akuntansi ini digunakan untuk yang mendapat nilai relatif 87% berarti
mencatat berkurangnya piutang dari dikategorikan “Baik”. Walaupun masih
transaksi retur penjualan. Hasil memberikan kemungkinan bagi pihak-
penelitian menunjukkan bahwa PT. pihak tertentu dalam perusahaan untuk
Bussan Auto Finance melakukan melakukan tindakan penyimpangan karena
pencatatan Jurnal Retur Penjualan adanya beberapa unsur dan pengendalian
terhadap terjadinya retur penjualan. intern pada sistem dan prosedur penjualan
kredit . sistem yang diterapkan oleh
3) Jurnal Umum perusahaan masih memiliki kelemahan-
kelemahan.
Dalam proses pencatatan piutang,
catatan akuntansi ini digunakan untuk a. Pembahasan menurut Sistem
mencatat berkurangnya piutang dari Pengendalian Intern
transaksi penghapusan piutang yang
tidak lagi dapat ditagih. Hasil penelitian Pembahasan akan dilakukan untuk
menunjukkan bahwa PT. Bussan Auto setiap unsur-unsur pengendalian intern
Finance tidak membuat perlakuan yang meliputi :
terhadap piutang yang tidak lagi ditagih.
10

1) Struktur Organisasi yang 4) Karyawan yang mutunya sesuai


memisahkan tanggung jawab dengan tanggung jawab.
fungsional secara tegas.
Perusahaan tidak mengikut sertakan
Dalam struktur organisasi yang ada dalam karyawan dalam diklat dikarenakan
perusahaan fungsi penjualan dan fungsi perusahaan memiliki alas an bahwa
akuntansi sudah sesuai dengan sistem perusahaan sudah mengetahui kemampuan
pengendalian intern karena terpisah dari karyawan, hal ini yang menyebabkan
fungsinya masing-masing, ini agar perusahaan tidak mengikutsetakan. Cara
terciptanya pengawasan antara kedua perusahaan mengetahui kemampuan
bagian itu. Hal ini bertujuan agar setiap karyawan yaitu dengan seleksi awal
transaksi penjualan kredit semua bagian penerimaan karyawan, dimana setiap
dapat mengetahui dan terjalinnya karyawan berhak untuk dapat mengikuti
koordinasi antara setiap bagian. diklat dengan tujuan untuk menambah
wawasan dan dapat mengikuti diklat
2) Sistem wewenang dan prosedur dengan tujuan untuk menambah wawasan
pencatatan yang memberikan dan dapat mengikuti perkembangan
perlindungan yang cukup terhadap zaman. Karyawan yang mengikuti diklat
kekayaan, utang, pendapatan, dan secara langsung dapat perusahaan atas ilmu
biaya. yang didapat dari diklat tersebut.

Dalam sistem wewenang dan prosedur Setelah mengamati dan menganalisa sistem
pencatatan yang diterapkan oleh PT. dan prosedur penjualan kredit , penulis
Bussan Auto Finance telah sesuai dengan menemukan adanya beberapa prinsip
pengendalian intern, ini karena struktur sistem pengendalian intern yang beluum
organisasi yang memisahkan tanggung diterapkan dengan baik pada perusahaan,
jawab fungsional secara tegas. Dengan ini dapat dilihat dari perusahaan tidak
adanya pemisahan kewenangan dan pernah melakukan pembayaran faktur dari
fungsional masing-masing bagian maka penjualan yang dilakukan dengan syarat
setiap pekerja memiliki tanggung jawab pembayaran guna mencegah hilangnya
moral kepada perusahaan mengenai hasil kesempatan untuk memperoleh potongan
kerja yang mereka lakukan dan secara tunai, sedangkan hal itu sangat penting
otomatis hal tersebut akan memberikan untuk menunjang sistem praktek yang
perlindungan yang cukup terhadap sehat dalam perusahan.
kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya
perusahaan. Sehingga batasan-batasan b. Pembahasan Menurut Bagan Alir
masalah yang memungkinkan dihadapi Flowchart
mudah didentifikasi dan ditindak lanjuti.
Pembahasan akan dilakukan untuk setiap
3) Praktek yang sehat dalam bagian-bagian Flowchart yang terkait
melaksanakan tugas dan fungsi sebagai berikut :
setiap unit organisasi
1) Bagian Penjualan
Perusahaan tidak pernah melakukan
pembayaran faktur dari penjualan yang Dalam Flowchart bagian penjualan sudah
dilakukan dengan syarat pembayaran guna berjalan cukup baik itu dikarenakan pada
mencegah hilangnya kesempatan untuk bagian ini sudah melakukan prosedur-
memperoleh potongan tunai. Pihak prosedur yang sesuai, ini dapat dilihat dari
manajemen terutama Branch Head tidak bagian penjualan yang membuat surat
pernah melakukan hal tersebut dalam perintah pengiriman barang sebanyak 4
perusahaannya.
11

rangkap yang kemdian akan dikirim dan Berdasarkan hasil analisis terhadap PT.
diarsipkan ke bagian yang bersangkutan. Bussan Auto Finance terlihat bahwa
perusahaan ini belum memiliki daya
2) Bagian Gudang dukung sistem sehat. Hal ini terlihat antara
lain:
Pada bagian gudang dan pengiriman saling
berkaitan, bagian gudang meliputi 1) Dokumen
penyimpanan barang, penyediaan barang
yang dipesan oleh konsumen, penyerahan Dokumen yang digunakan oleh PT. Bussan
barang kepada bagian pengiriman dan Auto Finance masih belum lengkap,
pencatatan mutasi kuantitas barang unit kekurangan ini akan mengakibatkan
sepeda motor dalam kartu gudang keamanan dari piutang dagang akan
sedangkan pada bagian pengiriman menjadi lemah. Kekurangan dari sistem
meliputi pengiriman barang yang diterima dokumentasi pada PT. Bussan Auto
dari bagian gudang dan penyerahan barang Finance terletak pada:
kepada konsumen. Dalam Flowchart
bagian gudang yang diterapkan PT. Bussan a) Bentuk Faktur Penjualan
Auto Finance sudah cukup sesuai, dapat
dilihat dari prosedur-prosedur yang Faktur penjualan yang dipakai oleh PT.
dilakukan. Bagian gudang akan mengecek Bussan Auto Finance masih tergolong
kembali fakutr penjualan yang diterima sederhana, tidak terdapat identitas
dari bagian penjualan, yang kemudian pembeli secara lengkap namun sudah
bagian gudang akan menyiapkan dan dilengkapi surat order pengiriman
memeriksa kuantitas barang unit sepeda barang. Hal ini akan mengakibatkan
motor selanjutnya setelah barang pihak perusahaan akan kesulitan untuk
dinyatakan telah sesuai barulah akan melakukan pengecekan terhadap
diserahkan kepada konsumen yang telah di piutang yang telah expired.
tempel faktur penjualan sebagai slip
pembungkus. Faktur penjualan akan b) Bukti Kas Masuk
dikirim ke bagian finance yang akan
melakukan pencatatan pada piutang dan Pembayaran atas piutang oleh pihak PT.
kemudian akan diarsipkan. Bussan Auto Finance hanya dilakukan
dengan memberikan faktur warna putih
3) Bagian Finance sedangkan faktur warna merah diambil
oleh perusahaan dari debitur. Hal ini
Dalam Flowchart bagian finance yang memiliki kelemahan bukti transaksi
diterpakan oleh PT. Bussan Auto Finance akan mudah tercecer. Seharusnya
sudah melakukan prosedur-prosedur yang perusahaan membuat bukti transaksi
cukup baik, ini dapat dilihat pada bagian sendiri (bukti kas masuk) untuk
finance menerima faktur penjualan dari pembayaran piutang oleh debitur.
bagian penjualan yang selanjutnya akan
dibuatkan jurnal penjualan . kemudian c) Memo Kredit
bagian finance akan membuat kartu
piutang konsumen kredit dan persediaan Dokumen ini tidak dimiliki oleh PT.
yang akan diarsipkan. Bussan Auto Finance karena pencatatan
yang dilakukan oleh PT. Bussan Auto
c. Pembahasan Berdasarkan Finance terhadap retur penjualan hanya
kelengkapan dokumen dan catatan dilakukan pada faktur penjualan yang
akuntansi telah diterima debitur. Seharusnya
perusahaan dalam merperlakukan retur
penjualan harus dibuatkan bukti sendiri
12

(memo kredit) sehingga setiap transaksi perhitungan jawaban perbandingan sebesar


yang terjadi akan mudah dibuatkan 87% yang menjawab “Ya” telah memenuhi
jurnal transaksinya. unsur-unsur pengendalian intern.

d) Bukti Memorial
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bukti inilah PT. Bussan Auto Finance A. Kesimpulan
tidak dibuat karena perusahaan tidak
pernah melakukan penghapusan Berdasarkan hasil penelitian serta
piutang dagangnya. Sehingga terdapat analisis dan pembahasan yang telah
piutang yang memiliki umur yang lama, dikemukakan sebelumnya, maka penulis
dampak secara akuntansinya adalah menarik kesimpulan sebagai berikut :
terbentuknya informasi akuntansi yang
bisa sebagai akibat adanya overestimate 1. Hipotesis yang diajukan “ditolak”.
terhadap kemampuan perusahaan. Bahwa pengendalian intern dalam
Seharusnya perusahaan membuat bukti sistem dan prosedur penjualan kredit
memorial terhadap penghapusan pada PT. Bussan Auto Finance telah
piutang dagangnya. berjalan dengan baik, hal ini terbukti
dengan besarnya nilai relatif hasil
2) Catatan Akuntansi perhitungan jawaban perbandingan
sebesar 87% yang telah memenuhi
Berdasarkan hasil analisis terhadap PT. unsur-unsur pengendalian intern.
Bussan Auto Finance bahwa perlakuan
sistem akuntansi piutang dagangnya 2. Pembayaran Faktur Penjualan belum
terlihat masih terdapat beberapa kelemahan memenuhi internal control, karena tidak
yaitu tidak adanya pencatatan terhadap menunjukkan pemisahan fungsi yang
transaksi penghapusan piutang dagang. tegas. Hal ini mengakibatkan kesulitan
Yang mana hal ini seharusnya dilakukan bagi pimpinan perusahaan dalam
oleh perusahaan. mengawasi pengelolaan kerja dan
keuangan perusahaan.
3) Praktek Yang Sehat
3. Nota Penjualan sudah sesuai karena
Terdapat perangkapan fungsi pada PT. sudah memiliki nomor seri tercetak
Bussan Auto Finance di Samarinda, hal ini guna untuk menghindari
mengakibatkan adanya kemungkinan penyalahgunaan pemakaian.
terjadinya penyimpangan-penyimpangan
sehingga harus dilakukan pemisahan 4. Unsur pokok sistem pengendalian intern
fungsi. yaitu karyawan yang sesuai dengan
mutunya yang sudah diterapkan oleh
perusahaan. Seperti seleksi calon
karyawan berdasarkan persyaratan yang
4) Metode Pencatatan dituntut oleh pekerjanya.

Metode pencatatan yang dilakukan PT. 5. Secara umum prinsip sistem


Bussan Auto Finance hanya sudah baik, pengendalian intern yang diterapkan
metode yang diterapkan oleh PT. Bussan oleh perusahaan sebenarnya belum
Auto Finance adalah metode konvensional sesuai dan belum cukup baik dilakukan,
sehingga diperlukan perbaikan-
Dengan demikian hipotesis yang diajukan perbaikan terhadap sistem pengendalian
yakni ditolak, karena ternyata sudah sesuai intern untuk memperlancar
dengan hasil besarnya nilai relatif
13

kelangsungan kegiatan perusahaan itu .Ardiyos, Kamus Akuntansi, Bagian


sendiri. Penerbitan Citra Harta Prima,
Jakarta 2007.
Baridwan, Zaki, Sistem Akuntansi,
Penyusunan Prosedur Dan Metode,
B. Saran Edisi Keempat, Penerbitan Akademi
Akuntansi YKPN, Yogyakarta,
Sebagai akhir dari penulisian tugas 2002.
akhir ini, penulis akan memberikan saran Carl S. Warren, Accounting, Bagian
sebagai bahan masukan dan pertimbangan penerbit South-Western Publishing.
yang bermanfaat bagi pihak manajemen Co Ciancinati, 1996.
PT. Bussan Auto Finance di Samarinda. Donald E. Keiso, Akuntansi Intermedite,
Adapun yang dapat penulis berikan antara Edisi Tujuh. Bagian Penerbitan
lain sebagai berikut : Binarupa Aksara, 2000.
Fausi, Prinsip Akuntansi Keuangan, Edisi
1, Disarankan kepada PT. Bussan Auto Tiga, Bagian Penerbitan Offiice
Finance hendaknya membuat Indah,Surabaya,2003.
pencatatan seperti buku pembantu Herman Wibowo, Akuntansi Intermadiate,
piutang yang sudah jatuh tempo, Edisi Dua, Bagian Penerbitan
sehingga apabila terjadi kekeliruan Binarupa Aksara, 2000.
tentang penagihan maka akan Kohler, A Dictionary For Accountants,
mempermudah perusahaan dalam Nineth Edition, Prentice Hall of
melakukan pengecekan sehingga akan India, New Delhi, Edited By WW.
lebih meningkatkan keamanan yang Cooper Yuji Ijirin, 2004.
dimilikinya. Mangkuatmodjo, Soegyarto, Pengantar
Statistik, PT Salemba Emban Patria,
2. Sebaiknya PT. Bussan Auto Finance Jakarta, 2003.
membenahi struktur organiasi Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi V,
perusahaan yang menunjukkan Bagian Penerbitan STIE YKPN,
pemisahaan fungsi lebih detsil dan Yogyakarta, 2000.
tegas. Narko, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga,
Bagian penerbitan Yayasan Psutaka
3. Disarankan PT. Bussan Auto Finance Nusatama, Yogyakarta, 2007.
menggunakan formulir yang bernomor Sinaga Marianus, Prinsip-prinsip
seri tercetak guna menghindari Akuntansi, Edisi keenam Belas,
penyalahgunaan pemakaian. Bagian Penerbitan Erlangga,
Jakarta, 2002.
4. Kerjasama antar bagian harus dijaga Sukrisno Agoes, Auditing, Edisi Dua,
dengan baik, agar terciptanya internal Bagian Penerbitan Fakultas
control yang baik pula sehingga tingkat Ekonomi Universitas Indonesia,
kesalahan dan penyimpangan dapat Jakarta 2001.
diminimalisirkan. Surayin, Kamus Umum bahasa Indonesia,
Bagian Penerbitan Yrama Widya,
5. Menyempurnakan unsur sistem Bandung 2007.
pengendalian intern.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai