ABSTRAKSI
Penjualan kredit yang memenuhi unsur-unsur pengendalian internal yang baik adalah
penting agar perusahaan dapat mencapai laba seoptimal mungkin atau mencapai tingkat
keuntungan tertentu yang dikehendaki. Penerapan pengendalian internal terhadap penjualan
kredit sangat penting, hal ini bertujuan untuk memperkecil terjadinya kerugian yang
diakibatkan oleh pemberian kredit yang tidak benar, hal tersebut akan menimbulkan piutang
yang tidak dapat ditagih. Oleh karena itu penulis menyimpulkan bahwa PT. Bussan Auto
Finance belum sepenuhnya menerapkan sistem dan prosedur penjualan kredit.
Permasalahan dalam penelitian ini apakah sistem dan prosedur penjualan krdit pada
PT. Bussan Auto Finance telah memenuhi unsur-unsur pengendalian internal dengan metode
penelitian yang digunakan adalah metode komparatif. Hasil penelitian menunjukkan PT.
Bussan Auto Finance belum melaksanakan sistem dan prosedur penjualan kredit dengan baik,
karena dalam melaksanakan penjualan kredit belum adanya catatan buku pembantu piutang
tentang penjualan kredit yang penagihannya sudah expired, sehingga dalam pengecekkannya
akan menimbulkan kekeliruan, dan belum adanya unsur-unsur pengendalian internal yang baik
dalam melaksanakn sistem dan penjualan kredit karena belum ada pemisahan bagian yang
mencatat piutang dagang dengan bagian penjualan.
Penerapan sistem dan prosedur penjualan kredit telah melibatkan fungsi-fungsi yang
terkait, meskipun pada intinya pengendalian ini adalah faktor setiap individu untuk mencermati
kekurangan yang ada. Dari hasil analisis dan pembahasan maka dapat diketahui bahwa sistem
dan prosedur penjualan kredit yang dilaksanakan oleh PT. Bussan Auto Finance sudah
memenuhi syarat-syarat pengendalian internal sehingga hipotesis yang diajukan ditolak.
intern, agar apa yang disampaikan Finance yang berlokasi di Jalan Pangeran
kepada pimpinan dapat terjamin Hidayatullah No. 13 Samarinda guna
kebenarannya. Sistem pengendalian mendapatkan data yang diperlukan dalam
intern terhadap sistem informasi penulisan proposal ini. Maka penulis
akuntansi sangat berguna untuk dapat mengadakan penelitian dan membahas atau
memfokuskan pada masalah pada sistem
mencegah atau menjaga apabila terjadi dan prosedur penjualan kredit yang
hal-hal yang tidak diinginkan, serta diterapkan oleh perusahaan dalam rangka
dapat juga digunakan untuk melacak menciptakan pengendalian internal.
atau menelusuri kesalahan-kesalahan
atau kecurangan-kecurangan yang telah A. Metode Pengumpulan Data
terjadi.
Untuk memperoleh data yang
Pengertian Internal Control diperlukan dalam penelitian ini, digunakan
mempunyai arti sempit dan luas. Dalam metode pengumpulan data sebagai berikut
:
arti sempit Internal Control merupakan
pengecekan penjumalahan, baik 1. Penelitian Lapangan (Filed Work
penjumlahan mendatar (croosfooting) Research)
maupun penjumlahan menurun. Dalam
arti luas, Internal Control meliputi Yaitu cara penelitian yang
semua alat-alat yang digunakan dilakukan langsung ke obyek penelitian
manajemen untuk mengadakan yang akan diteliti guna memperoleh data
pengendalian. yang diperlukan. Penelitian lapangan ke
obyek yang diteliti untuk memperoleh data
3. Sistem Akuntansi primer. Pengumpulan data primer
dilapangan dilakukan melalui :
Beberapa ahli memberikan
pengertian yang berbeda-beda dalam a. Interview, teknik pengumpulan data
menjelaskan definisi akuntansi ini, yang dilakukan dengan mengadakan
namun pada dasarnya pengertian yang wawancara ditanyakan hal-hal yang
mereka jelaskan mempunyai maksud berhubungan dengan sejarah berdiri
atau tujuan yang sama. dan berkembangnya perusahaan.
1. Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis Adalah suatu bagan grafik yang
menggambarkan secara hipotesis
a. Alat Analisis mengenai alir atau arus sistem dan
prosedur dalam kegiatan perusahaan.
Alat analisis yang digunakan oleh
penulis dalam sistem dan prosedur b) Questioner (Pertanyaan)
penjualan kredit adalah :
Questioner yaitu penyebaran
1) Membandingkan unsur-unsur sistem daftar pertanyaan tentang sistem dan
pengendalian intern posedur penjualan prosedur penjualan kredit kepada pimpinan
kredit seperti pada tabel dan flowchart perusahaan, bagian penjualan, kasir,
menurut teori dengan sistem admin, bagian penagihan, bagian
pengendalian intern yang diterapkan akuntansi, dan pihak-pihak yang relevan
pada PT. Bussan Auto Finance yang perusahaan.
terdiri dari :
c) Uraian Cerita ( Naratif )
7
Dalam sistem wewenang dan prosedur Setelah mengamati dan menganalisa sistem
pencatatan yang diterapkan oleh PT. dan prosedur penjualan kredit , penulis
Bussan Auto Finance telah sesuai dengan menemukan adanya beberapa prinsip
pengendalian intern, ini karena struktur sistem pengendalian intern yang beluum
organisasi yang memisahkan tanggung diterapkan dengan baik pada perusahaan,
jawab fungsional secara tegas. Dengan ini dapat dilihat dari perusahaan tidak
adanya pemisahan kewenangan dan pernah melakukan pembayaran faktur dari
fungsional masing-masing bagian maka penjualan yang dilakukan dengan syarat
setiap pekerja memiliki tanggung jawab pembayaran guna mencegah hilangnya
moral kepada perusahaan mengenai hasil kesempatan untuk memperoleh potongan
kerja yang mereka lakukan dan secara tunai, sedangkan hal itu sangat penting
otomatis hal tersebut akan memberikan untuk menunjang sistem praktek yang
perlindungan yang cukup terhadap sehat dalam perusahan.
kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya
perusahaan. Sehingga batasan-batasan b. Pembahasan Menurut Bagan Alir
masalah yang memungkinkan dihadapi Flowchart
mudah didentifikasi dan ditindak lanjuti.
Pembahasan akan dilakukan untuk setiap
3) Praktek yang sehat dalam bagian-bagian Flowchart yang terkait
melaksanakan tugas dan fungsi sebagai berikut :
setiap unit organisasi
1) Bagian Penjualan
Perusahaan tidak pernah melakukan
pembayaran faktur dari penjualan yang Dalam Flowchart bagian penjualan sudah
dilakukan dengan syarat pembayaran guna berjalan cukup baik itu dikarenakan pada
mencegah hilangnya kesempatan untuk bagian ini sudah melakukan prosedur-
memperoleh potongan tunai. Pihak prosedur yang sesuai, ini dapat dilihat dari
manajemen terutama Branch Head tidak bagian penjualan yang membuat surat
pernah melakukan hal tersebut dalam perintah pengiriman barang sebanyak 4
perusahaannya.
11
rangkap yang kemdian akan dikirim dan Berdasarkan hasil analisis terhadap PT.
diarsipkan ke bagian yang bersangkutan. Bussan Auto Finance terlihat bahwa
perusahaan ini belum memiliki daya
2) Bagian Gudang dukung sistem sehat. Hal ini terlihat antara
lain:
Pada bagian gudang dan pengiriman saling
berkaitan, bagian gudang meliputi 1) Dokumen
penyimpanan barang, penyediaan barang
yang dipesan oleh konsumen, penyerahan Dokumen yang digunakan oleh PT. Bussan
barang kepada bagian pengiriman dan Auto Finance masih belum lengkap,
pencatatan mutasi kuantitas barang unit kekurangan ini akan mengakibatkan
sepeda motor dalam kartu gudang keamanan dari piutang dagang akan
sedangkan pada bagian pengiriman menjadi lemah. Kekurangan dari sistem
meliputi pengiriman barang yang diterima dokumentasi pada PT. Bussan Auto
dari bagian gudang dan penyerahan barang Finance terletak pada:
kepada konsumen. Dalam Flowchart
bagian gudang yang diterapkan PT. Bussan a) Bentuk Faktur Penjualan
Auto Finance sudah cukup sesuai, dapat
dilihat dari prosedur-prosedur yang Faktur penjualan yang dipakai oleh PT.
dilakukan. Bagian gudang akan mengecek Bussan Auto Finance masih tergolong
kembali fakutr penjualan yang diterima sederhana, tidak terdapat identitas
dari bagian penjualan, yang kemudian pembeli secara lengkap namun sudah
bagian gudang akan menyiapkan dan dilengkapi surat order pengiriman
memeriksa kuantitas barang unit sepeda barang. Hal ini akan mengakibatkan
motor selanjutnya setelah barang pihak perusahaan akan kesulitan untuk
dinyatakan telah sesuai barulah akan melakukan pengecekan terhadap
diserahkan kepada konsumen yang telah di piutang yang telah expired.
tempel faktur penjualan sebagai slip
pembungkus. Faktur penjualan akan b) Bukti Kas Masuk
dikirim ke bagian finance yang akan
melakukan pencatatan pada piutang dan Pembayaran atas piutang oleh pihak PT.
kemudian akan diarsipkan. Bussan Auto Finance hanya dilakukan
dengan memberikan faktur warna putih
3) Bagian Finance sedangkan faktur warna merah diambil
oleh perusahaan dari debitur. Hal ini
Dalam Flowchart bagian finance yang memiliki kelemahan bukti transaksi
diterpakan oleh PT. Bussan Auto Finance akan mudah tercecer. Seharusnya
sudah melakukan prosedur-prosedur yang perusahaan membuat bukti transaksi
cukup baik, ini dapat dilihat pada bagian sendiri (bukti kas masuk) untuk
finance menerima faktur penjualan dari pembayaran piutang oleh debitur.
bagian penjualan yang selanjutnya akan
dibuatkan jurnal penjualan . kemudian c) Memo Kredit
bagian finance akan membuat kartu
piutang konsumen kredit dan persediaan Dokumen ini tidak dimiliki oleh PT.
yang akan diarsipkan. Bussan Auto Finance karena pencatatan
yang dilakukan oleh PT. Bussan Auto
c. Pembahasan Berdasarkan Finance terhadap retur penjualan hanya
kelengkapan dokumen dan catatan dilakukan pada faktur penjualan yang
akuntansi telah diterima debitur. Seharusnya
perusahaan dalam merperlakukan retur
penjualan harus dibuatkan bukti sendiri
12
d) Bukti Memorial
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bukti inilah PT. Bussan Auto Finance A. Kesimpulan
tidak dibuat karena perusahaan tidak
pernah melakukan penghapusan Berdasarkan hasil penelitian serta
piutang dagangnya. Sehingga terdapat analisis dan pembahasan yang telah
piutang yang memiliki umur yang lama, dikemukakan sebelumnya, maka penulis
dampak secara akuntansinya adalah menarik kesimpulan sebagai berikut :
terbentuknya informasi akuntansi yang
bisa sebagai akibat adanya overestimate 1. Hipotesis yang diajukan “ditolak”.
terhadap kemampuan perusahaan. Bahwa pengendalian intern dalam
Seharusnya perusahaan membuat bukti sistem dan prosedur penjualan kredit
memorial terhadap penghapusan pada PT. Bussan Auto Finance telah
piutang dagangnya. berjalan dengan baik, hal ini terbukti
dengan besarnya nilai relatif hasil
2) Catatan Akuntansi perhitungan jawaban perbandingan
sebesar 87% yang telah memenuhi
Berdasarkan hasil analisis terhadap PT. unsur-unsur pengendalian intern.
Bussan Auto Finance bahwa perlakuan
sistem akuntansi piutang dagangnya 2. Pembayaran Faktur Penjualan belum
terlihat masih terdapat beberapa kelemahan memenuhi internal control, karena tidak
yaitu tidak adanya pencatatan terhadap menunjukkan pemisahan fungsi yang
transaksi penghapusan piutang dagang. tegas. Hal ini mengakibatkan kesulitan
Yang mana hal ini seharusnya dilakukan bagi pimpinan perusahaan dalam
oleh perusahaan. mengawasi pengelolaan kerja dan
keuangan perusahaan.
3) Praktek Yang Sehat
3. Nota Penjualan sudah sesuai karena
Terdapat perangkapan fungsi pada PT. sudah memiliki nomor seri tercetak
Bussan Auto Finance di Samarinda, hal ini guna untuk menghindari
mengakibatkan adanya kemungkinan penyalahgunaan pemakaian.
terjadinya penyimpangan-penyimpangan
sehingga harus dilakukan pemisahan 4. Unsur pokok sistem pengendalian intern
fungsi. yaitu karyawan yang sesuai dengan
mutunya yang sudah diterapkan oleh
perusahaan. Seperti seleksi calon
karyawan berdasarkan persyaratan yang
4) Metode Pencatatan dituntut oleh pekerjanya.
DAFTAR PUSTAKA