Disusun Oleh
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2019
I. TEORI PENGUJIAN PENGENDALIAN TERHADAP PIUTANG
A. Pengertian Pengendalian
Alasan bagi suatu perusahaan untuk menerapkan sistem pengendalian intern
(internal control) adalah untuk membantu manajemen dengan tujuan tercapainya
mekanisme kerja yang lebih efisien dan efektif. Struktur pengendalian intern
sebagai suatu tipe pengawasan diperlukan karena adanya keharusan untuk
mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab dalam suatu organisasi. Seorang
manajer/pemilik perusahaan yang merasa tidak memiliki cukup waktu dan
kemampuan untuk mengelola sendiri semua kegiatan perusahaannya, akan
mendelegasikan wewenang dan tanggung jawabnya kepada orang lain. Tetapi
bersamaan dengan atau segera setelah pemilik perusahaan mendelegasikan
wewenang dan tanggung jawabnya, pada saat itu pula dirasakan suatu kebutuhan
untuk senantiasa mengawasi pelaksanaan kegiatan dan hasil-hasil yang dicapai
oleh para fungsionaris tersebut. Bentuk dan tipe dari pengawasan harus
mempertimbangkan atau membandingkan hubungan antara “Cost and Benefit”.
2
b) Pengendalian dijalankan oleh orang.pengendalian intern bukan hanya terdiri
dari pedoman kebijakan dan formulir, namun dijalankan oleh orang dari setiap
jenjang organisasi, yang menckup dewan komisaris, manajemen dan personel
lain.
c) Pengendalian intern dapat diharapkan mampu memberikan keyakinan
memadai, bukan keyakinan mutlak, bagi manajemen dan komisaris entitas.
d) Pengendalian ditujukan untuk mencpai tujuan yang saling berkaitan: pelaporan,
keuangan, keparuhan dan operasi.
3
b) Penaksiran resiko adalah identifikasi entitas, dan analisi terhadap resiko yang
relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan
bagaimana resiko harus dikelola..
c) Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu
menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.
d) Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, pengungkapan, dan
pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan
orang melaksanakan tanggung jawab mereka..
e) Pemantauan adalah proses yang menetukan kualitas kinerja pengendalian
intern sepanjang waktu.
D. Pengertian Piutang
Piutang sebagai klaim yang diadakan terhadap pelanggan untuk uang, barang,
jasa, dan lain- lain. (Keiso and Wygandt, 2015)
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 43 menyebutkan
bahwa : “Piutang adalah jenis pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau
pengalihan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan yang berasal dari
transaksi usaha. Sedangkan menurut Weaygandt Kimmel Kieso (2013:368)
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan piutang adalah sebagai berikut :
“Piutang adalah jumlah yang dapat ditagih dalam bentuk tunai dari seorang atau
perusahaan lain”.
Yang dimaksud dengan piutang menurut Warren (2013:442) adalah sebagai
berikut : “Piutang adalah meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak
lainnya, termasuk individu, perusahaan atau organisasi liannya”.
Pengertian piutang menurut Hery (2013:181) menjelaskan piutang adalah sebagai
berikut : “Piutang adalah sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan
umumnya dalam bentuk kas dari pihak lain”.
Pengertian piutang menurut Dwi Martini (2015:193) adalah sebagai berikut :
“Piutang adalah klaim suatu perusahaan pada pihak lain”. Dari beberapa definisi
yang telah diungkapkan diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
piutang adalah semua tuntutan atau tagihan kepada pihak lain dalam bentuk uang
yang timbul dari penjualan barang/jasa secara kredit ataupun pinjaman dana ke
4
perusahaan.
Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi (2016:207)
Sistem akuntansi piutang mencangkup :
1. Prosedur pencatatan piutang
2. Prosedur pembuatan pernyataan piutang
3. Prosedur distribusi penjualan.
Prosedur Pernyataan Piutang Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul
Sistem Akuntansi (2016:218) Pernyataan piutang adalah formulir yang
menyajikan jumlah kewajiban debitur pada tanggal tertentu dan (dalam pernyatan
piutang bentuk tertentu) disertai dengan rinciannya. Pernyataan piutang dapat
berbentuk berikut ini : 1) Pernyataan saldo akhir bulan (balance-end-of-month
statement). 2) Pernyataan satuan (unit statement). 3) Pernyataan saldo berjalan
dengan akun konvensional(running balancestatement with conventional account).
4) Pernyataan faktur yang belum dilunasi (open item statement).
5
II. KASUS
"Kalau laporan keuangan dia bagus harus diaudit eksternal dan biasanya
menunjuk standar internasional," tutur Slamet Edy. Kemudian seiring dengan
turunnya bisnis toko Columbia, kredit perbankan tersebut mengalami
permasalahan menjadi Non Performing Loan (NPL). Kondisi tersebut telah
diantisipasi perbankan dengan melakukan pencadangan (PPAP) pada tahun yang
sudah lewat, sehingga perbankan dapat meng-absorb risiko gagal bayar.
Salah satu tindakan yang dilakukan oleh SNP Finance untuk mengatasi kredit
bermasalah tersebut adalah melalui penerbitan Medium Term Note (MTN), yang
diperingkat oleh Pefindo berdasarkan laporan keuangan SNP yang diaudit
DeLoitte. Slamet Edy mengatakan jika penerbitan MTN tidak melalui proses di
OJK. Ini mengingat MTN adalah perjanjian yang bersifat private, namun
6
memerlukan pemeringkatan karena dapat diperjualbelikan. Sebelumnya diketahui
jika SNP Finance mendapatkan peringkat efek periode Desember 2015-2017
idA-/stable dari Pefindo. Kemudian pada Maret 2018, rating SNP Finance naik
menjadi idA/stable.
PT Bank Mandiri Tbk angkat bicara mengenai kasus pembobolan dana di 14 bank
oleh Lembaga pembiayaan PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance)
yang merupakan anak usaha Columbia. Bank Mandiri termasuk salah satu bank
tersebut. Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan, SNP
Finance adalah perusahaan pembiayaan yang menjadi debitur Bank Mandiri sejak
2004. Selama belasan tahun menjadi debitur Bank Mandiri, SNP Finance
memiliki catatan yang baik dengan kualitas kredit yang lancar. Hal ini juga yang
membuat banyak bank kemudian ikut memberikan pembiayaan kepada SNP
Finance. Atas hal tersebut, Bank Mandiri melihat permasalahan di SNP Finance
saat ini bukan semata-mata disebabkan oleh ketidak hati-hatian perbankan dalam
penyaluran kredit. Apalagi saat ini regulator telah menetapkan rambu-rambu yang
sangat ketat bagi perbankan. "Kekisruhan di SNP Finance justru disebabkan itikad
tidak baik pengurus perseroan untuk menghindari kewajiban mereka," jelas Rohan
seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (26/9/2018). Buktinya, SNP Finance
langsung mengajukan PKPU Sukarela, setelah kualitas kredit turun menjadi kol.
2. Modus ini sering dilakukan dengan memanfaatkan celah dari ketentuan hukum
terkait Kepailitan.
Penyebab terjadinya kasus menurut analisis yang dilakukan dari kasus tersebut
yaitu :
1. Terkait kebutuhan perusahaan untuk memperoleh dana yang cukup untuk
modal kerja. Maka SNP Finance melakukan manipulasi data laporan keuangan
untuk mengakali pihak kreditur dan Akunta Publik yang telah ditunjuk.
2. Pengawasan OJK yang tidak mencakup semua perusahaan keuangan.
3. Motivasi & moral karyawan yang tergolong rendah.
7
II. Langkah – Langkah Audit Kasus
Prosedur audit adalah metode atau teknik yang digunakan oleh para auditor untuk
mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti yang mencukupi dan kompeten.
Pilihan auditor tentang prosedur audit dipengaruhi oleh faktor dari mana data
diperoleh, dikirimkan, diproses, dipelihara, atau disimpan secara elektronik.
Pengolahan komputer juga mempengaruhi pemilihan prosedur audit. Prosedur ini
dapat digunakan untuk mendukung pendekatan audit top-down ataupun
pendekatan audit bottom-up. Auditor akan mempertimbangkan bagaimana setiap
prosedur ini akan digunakan ketika merencanakan audit dan mengembangkan
program audit sehingga dapat diterapkan dalam melakukan suatu pengauditan.
Pemilihan prosedur yang akan digunakan untuk menyelesaikan audit sebuah kasus
tertentu terjadi dalam tahap perencanaan audit. Efektivitas prosedur dalam
memenuhi tujuan audit spesifik dan biaya pelaksanaan prosedur tersebut harus
dipertimbangkan dalam pemilihan prosedur yang akan digunakan. Berikut ini
adalah langkah – langkah audit tentang kasus diatas
a) Pada kasus ini para auditor dari Bank melakukan perencanaan jadwal audit
setelah adanya gagal bayar yang dilakukan pihak PT. Sunprima Nusantara
Pembiayaan (SNP) Finance.
b) Melakukan perecanaan Audit dengan mengumpulkan hasil audit sebelumnya
dan mengidentifikasi adanya perbaikan atau tidak. Pada kasus ini dalam audit
sebelumnya tidak di temukan adanya penyimpangan yang di lakukan oleh PT
Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP) Finance.
c) Melakukan Audit
Auditor meninjau catatan, berbicara dengan karyawan dan mengamati, hal ini
di lakukan untuk mengumpukan data.
Dalam kasus ini Auditor menemukan penyimpangan yang di lakukan oleh PT
Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP) Finance yang ternyata memberikan
dokumen fiktif dari customer Colombia dan menggunakan surat utang jangka
menengah sebagai jaminan yang di gunakan untuk diagunkan ke banyak bank.
d) Pelaporan Audit
8
Proses ini pemilik jika ada yang perlu di tangani dan tindak lanjut apa yang
perlu di lakukan.
Pada kasus ini pihak kreditur (bank) melaporkan ke kejaksaan dan ke pihak
kepolisian, tentang adanya penyimpangan yang dilakukan oleh pihak PT.
Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP) Finance yang bertindak sebagai
peminjam karena mengalami gagal bayar.
9
III. Saran
a) Sebaiknya Bank melakukan pengecekan terhadap semua debitur apakah real
aset yang dijaminkan sesuai atau sebanding dengan jumlah kredit.
Menganalisis tidak hanya dari laporan keuangan. Karena bias jadi aset telah
dijaminkan pada bank lain atau tidak dapat meng-cover kredit.
b) Melakukan review portofolio kredit para debitur besar setiap 3-6 bulan. Agar
apabila terjadi gejala-gejala kredit macet, bank dapat melakukan pencegahan
lebih cepat terhadap kemungkinan fraud.
c) Bank mandiri lebih memperkuat staff internal audit untuk lebih mengawasi
setiap tingkah laku atau kinerja para karyawan. Karena setiap karyawan yang
melakukan kesalahan pasti akan sedikit terlihat berbeda & takut apalagi apabila
fraud yang dilakukan banyak merugikan Negara sebanyak ini. Hal ini juga
termasuk pengendalian internal bank.
d) Memberikan pelatihan mengenai fraud bagi manajemen/eksekutif.
e) Fraud ini tidak hanya melibatkan SNP Finance juga Akuntan Publik Deloitte
Indonesia. Sehingga mereka sudah merencanakan dan mempersiapkan fraud ini
sejak lama dan memanfaatkan. Untuk sedikit mengurangi fraud seperti ini
sebaiknya merotasi personel (job transfer) secara periodik karyawannya.
10
IV. DAFTAR PUSTAKA
11
A.Lingkungan pengendalian
B.Penentuan resiko
13
sampai 15% dari jumlah konsumennya menunggak, maka CMO
tersebut wajib melakukan penagihan serta tidak diperbolehkan
melakukan survei sampai konsumennya melunasi angsuran,
sebagaimana yang tertulis di dalam Report Aging Scheduleper
CMO yang berasal dari credit analyst yang terus dimutakhirkan
dan diterima CMO setiap hari. Ini akan berpengaruh pada
kegiatan penilaian karyawan oleh manajemen. Semakin sering
konsumen menunggak, maka performance CMO tersebut
semakin turun, yang menyebabkan kesempatan untuk menjadi
karyawan tetap bagi CMO yang berstatus kontrak semakin kecil,
sedangkan untuk CMO yang telah menjadi karyawan tetap, maka
kesempatan dalam hal kenaikan jabatan akan semakin kecil.
Demikian juga dengan ARO / collector. Manajemen telah
menetapkan standar bagi ARO dalam melakukan penagihan
piutang berupa persentase dari total piutang per debitur masing-
masing ARO. Sehingga, apabila standar persentase tersebut tidak
tercapai, maka akan berpengaruh bagi kelangsungan kerja ARO
tersebut, sebagaimana yang tertulis di dalam Report Aging
Scheduleper ARO yanag diberikan oleh collection headsecara
berkesinambungan, yakni sama halnya dengan CMO.
C.Aktivitas pengendalian
14
tanggu ng jawab CMO memperoleh debitur dalam menambah
piutang usaha, tanggung jawab teller, ARO, dan DCS dalam
menerima cash sebagai bukt i pengurangan piutang usaha, serta
wewenang creditanalyst dan collection headdalam memimpin
bawahannya dalammeningkatkan kinerja operasi untuk
mendapatkan profitability.
15
pembantu penerimaan kas dari piutang usaha, (h) form
persetujuan kredit yang telah diotorisasi merupakan dokumen
sumber bertambahnya piutang usaha.
16
oleh seccion headmasing-masing dan laporan auditor internal
mengenai prosedur kerja yang telah dijalankan setiap karyawan.
17
E. Pengawasan atau pemantauan
18