Anda di halaman 1dari 9

RESUME: PENGANTAR AKUNTANSI II

MATERI “ PENGENDALIAN INTERNAL DAN KAS”

DI SUSUN OLEH

NAMA : MOH AFDAL NAPU

NPM : 22031031

KELAS: MANAJEMEN A ( SEMESTER 2)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK BANGGAI

2023/2024
A. PENGERTIAN PENGENDALIAN INTERNAL

Kas merupakan aset perusahaan yang paling liquid dan paling rentan untuk digelapkan

oleh perusahaan. Untk mencapai hal terebut perusahaan harus meyakinkan bahwa

kondisi internal perusahaan mampu memberikan jaminan bahwa kekayaan pemilik

perusahaan terjaga dari kemungkinan kecurangan yang merugikan pemilik perusahaan.

Menurut Slamet Sugiri (2016:1) pengendalian internal meliputi struktur organisasi,

semua cara dan alat-alat terkoordinasi yang digunakan di dalam perusahaan dengan

tujuan untuk (1)mengamankan aset perusahaan, (2)meningkatkan ketelitian dan

dipercayainya data akuntansi, (3)meningkatkan efisiensi operasi, (4)mendorong

dipatuhinya kebijakan manajemen. Menurut Achmad Tjahjono dan Sulastiningsih

(2014:2)pengendalian internal memiliki pengertian penyusunan organisasi, serta

penerapan metode-metode untuk menjaga harta milik perusahaan,meyakinkan bahwa

catatan-catatan akuntansi dapat dipercaya,efisiensioperasi bisa dijaga, dan kebijakan

manajemen ditaati oleh karyawan. Pada dasarnya pengendalian internal terbagi dua

yaitu pengendalian internal akuntansi dan pengendalian akuntansi administrasi.

Pengendalian internal administrasi mempunyai tujuan meningkatkan efisiensi oiperasi

dan meyakinkan bahwa kebijakan manajemen ditaati karyawan. Sedangkan

pengendalian internal akuntansi mempunyai tujuan agar harta milik perusahaan bisa

terjaga dari kecurangan dan agar catatan-catatan akuntansi dapat dipercaya.

1. MENCEGAH DAN PENGENDALIAN INTERN

Mencegah Tindakan kecurangann (fraud) bank harus memiliki pengendalian

internal yang kuat.pengendalian internal dapat didefinisikan sebagai suatu proses

yang di pengaruhi oleh sumebr daya manusia dan system tekonologi informasi,yang

dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif


tertentu.pengendalian internal merupakan suatu cara untuk mengarahkan

,mengawasi dan mengukur sumebr daya suatu organsiasi.selain itu berperan penting

untuk mencegah dan mendeteksi terjadinya fraud.

Beberapa permasalahan yang dapat diuraikan berkaitan dengan latar belakang

adalah: sejauh mana pengaruh pengendalian internal terhadap serangan kecurangan

fraud kas di PT Bank Mandiri (Persero),Tbk area Asia Afrika Bandung.

Rencana organisasi dan metode yang digunakan untuk menjaga dan melindungi

aktiva,menghasilkan informasi akurat dan dapat dipercaya,memperbaiki efisiensi

dan untuk mendorong ditaatinya kebijakan manajemen.indikatir pengendalian

internal menurut Valery G. Kumaat (2010:16) :

1. Lingkungan Pemgendalian

2. Penilaian resiko

3. Prosedur Pengendalian

4. Pemantauan

5. Informasi dan komunikasi

Tindak fraud adalah “ Manusia” dengan berbagai alasan dari dalam dirinya

untuk melakukan berbagai tindakan tercela. Adapun kecurangan (fraud)

menurut BPKP (2008:11) adalah sebagai berikut:

“Dalam istilah sehari hari fraud di maknai sebagai ketidakjujuran.dalam termi

nologi awam fraud lebih ditekankan pada aktivitas penyimpangan perilaku yang

berkaitan dengan konsekuensi hukum seperti penggelapan,pencurian dengan

tipu muslihat,fraud pelaporan

keuangan,korupsi,kolusi,nepotisme,penyuapan,penyalahgunaan wewenang dan

lain lain.

Indikator pencegahan kecurangan (fraud) pusdiklatwas BPKP (2008:38) adalah


1. Menetapkan tone at the top

2. Tanggung jawab manajemen untuk mengevaluasi pencegahan fraud

3. Pengawasan oleh komite audit

2.KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL

Menurut COSO, unsur-unsur pengendalian intern meliputi komponen-komponen sebagai

berikut:

1. Lingkungan pengendalian;

2. Penilaian risiko;

3. Aktivitas pengendalian;

4. Informasi dan Komunikasi;

5. Kegiatan pemonitoran.

Dalam pelaksanaan pemeriksaan yang dilakukan oleh SPI dilakukan juga pengujian

berjalannya pengendalian intern (internal control) atas cakupan Audit yang terdiri dari

Operasional, Akuntansi/Keuangan dan Kepatuhan di samping dilakukannya Audit yang

bersinergi dengan fungsi lainnya dalam operasional perusahaan yakni Manajemen Mutu,

Safety, Health and Environment (SHE), Risiko dan Sistem Manajemen Pengamanan (SMP)

yang mengacu pada kerangka COSO. Sistem Pengendalian Intern Perusahaan merupakan suatu

proses pengendalian yang dilaksanakan secara terus menerus oleh Direksi, Pejabat Struktural,

Pejabat Fungsional dan Pelaksana yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai

terhadap pencapaian Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan Perusahaan

3.PRINSIP PRINSIP PENGENDALIAN INTERNAL

Menurut krismiaji (2015:12) prinsip pengendalian internal


a. Penetapan Tanggung Jawab Managemen harus menetapkan siapa yang harus bertanggung

jawab atas pekerjaan tertentu agar managemen dapat meminta pertanggung jawaban kepada

petugas/pejabat terkait jika terjadi kesalahan dalam menyelesaikan tugas .

b. Pemisahan Tugas Sistem pengendalian internal yang baik adalah sistem yang memisahkan

fungsi operasi dan fungsi akuntansi. Mialnya pemegang buku pembantu piutang tidak boleh

merangkap menjadi petugas penagihan piutang.

c. Prosedur dokumentasi Prosedur untuk mendokumentasikan setiap transaksi yang terjadi,

karena proses penjurnalan hanya mungkin dilakukan secara benar jika transaksi yang telah

terjadi dibuatkan dokumennya.

d. Verifikasi internal dan independen Verifikasi adalah proses untuk meyakinkan bahwa

informasi mencerminkan realitas. Verifikasi internal dan independen adalah verifikasi yang

dilakukan oleh bagian internal perusahaan yang kedudukannya bebas dari pengaruh bagian

lainyang diverifikasi

e. Pengendalian fisis Pengendalian fisis terutama berkaitan dengan pengamanan aset.

f. Penggunaan peralatan mekanik dan elektronik Sedapat mungkin peralatan mekanik dan

elektronik digunakan untuk memproses transaksi. Misalnya cash register biasa digunakan oleh

tokotoko.

4.PENGENDALIAN PENERIMAAN KAS

Pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas merupakan suatu mekanisme pengendalian

perusahaan dan alat yang efektif untuk menyediakan laporan serta bermanfaat dalam

memprediksikan konsekuensi yang mungkin muncul dari berbagai pilihan aktivitas dan

tindakan yang memungkinkan untuk dilakukan. Pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas

yang baik akan menghasilkan data laporan keuangan yang baik pula, oleh karena itu pihak

perusahaan perlu melakukan evaluasi terhadap sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang
mereka gunakan agar sistem yang sudah mereka pakai selama ini dapat sesuai dengan

kebutuhan dan tuntutan kondisi perusahaan.

Pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas sebagai salah satu produk sistem akuntansi

manajemen yang berperan dalam membantu memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi

atas berbagai alternatif tindakan yang dapat dilakukan pada berbagai aktivitas seperti

perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Dengan adanya sistem ini juga akan

meningkatkan kemampuan manajer untuk memahami keadaan lingkungan sebenarnya dan

informasi berfungsi pula didalam mengidentifikasi aktivitas yang relevan.

Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Dalam sistem akuntansi penerimaan kas sebuah perusahaan sangat penting hal ini bertujuan

untuk menjaga agar kas yang masuk ke perusahaan sesuai dengan transaksi yang terjadi, sistem

penerimaan kas dijelaskan yaitu menetapkan tanggungjawab pengelolahan dan pengawasan

fisik (Bariadwan 2009:88).

Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai

Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan penerimaan kas dalam bentuk tunai

harus segera disetor ke Bank dalam jumlah penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain

kasir untuk melakukan internal check. Penerimaan kas dari penjualan tunai juga dilakukan

melalui transaksi kartu kredit, yang melibatkan Bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan

transaksi penerimaan kas.

Sistem Penerimaan Kas dari Piutang

Sistem penerimaan kas dari piutang dalam perusahaan berasal dari penjualan tunai dan

penerimaan kas dari pelunasan piutang, sumber penerimaan kas dari dari suatu perusahaan

berasal dari pelunasan piutang oleh para debitur, dimana produk perusahaan dengan cara

mengirim barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan dalam jangka waktu

tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut. Berdasarkan struktur


pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari piutang harus menjamin

diterimanya kas dari debitur perusahaan, bukan dari karyawan yang tidak berhak menerimanya

untuk menjamin diterimanya kas oleh perusahaan

5.PENGENDALIAN PENGELUARAN KAS

Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

Sistem akuntansi pengeluaran kas terbagi menjadi dua bagian yaitu sistem akuntansi

pengeluaran kas dengan cek dan sistem dana kas kecil.

Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Cek

Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah pengeluaran kas dalam perusahaan yang

dilakukan dengan menggunakan cek. Pengeluaran kas yang dilakukan dengan cek biasanya

karena jumlahnya relatif besar.

Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Dana Kas Kecil

Soemarso (2010:87) Pengeluaran dana kas kecil dapat diselenggarakan dengan 2 cara yaitu

sebagai berikut;

1. Saldo berfluktuasi

Dalam sistem ini saldo berfluktuasi penyelenggaraan dana kas kas kecil dilakukan sebagai

berikut; a. Pembentukan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebit

rekening dana kas kecil. Saldo rekening kas kecil ini tidak boleh berubah dari yang telah

ditetapkan sebelumnya, kecuali jika saldo yang telah ditetapkan tersebut dinaikkan atau

dikurangi. b. Pengeluaran kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah sesuai dengan

keperluan dan dicatat dengan mendebet rekening dana kas kecil. Dengan demikian dalam

sistem saldo berfluktuasi, catatan kas perusahaan tidak dapat direkonsiliasikan dengan

catatan bank oleh karena itu rekonsiliasi bank merupakan alat pengendalian bagi catatan

kas perusahaan.
2. Impres System

Dalam sistem ini penyelenggaraan dana kas kecil dilakukan sebagai berikut;

a. Pemberitahuan dana kas kecil dilakukan dengan cek dan dicatat dengan mendebet

rekening kas kecil.

b. Pengeluaran dana kas kecil tidak dicatat dalam jurnal, sehingga tidak mengkredit

rekening dana kas kecil, bukti-bukti pengeluaran dana kas kecil dikumpulkan saja dalam

arsip sementara yang diselenggarakan oleh pemegang dana kas kecil.

c. Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan sejumlah rupiah yang tercantum dalam

kumpulan bukti pengeluaran kas kecil, pengisian kembali dana kas kecil ini dilakukan

dengan cek dan dicatat dengan mendebit rekening biaya dan mengkredit rekening kas.

6.REKENING GIRO SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN

Rekening Giro atau Current Account adalah salah satu produk perbankan berupa simpanan
dari nasabah perseorangan ataupun badan usaha dalam rupiah ataupun mata uang asing, yang
penarikannya dapat dilakukan kapan saja, selama jam kerja, dengan menggunakan warkat cek
dan bilyet giro. Semua warga negara Indonesia dan warna negara asing serta badan usaha dan
institusi lain yang sah menurut hukum yang berlaku dapat membuka rekening giro.

Karakteristik giro dari bank antara lain:

• Cek

Cek adalah surat berharga atau alat transaski pembayaran yang diterbitkan oleh bank sebagai
pengganti uang tunai dan dapat dicairkan secara tunai.

• Bilyet Giro

Bilyet giro adalah surat berharga atau alat transaski yang diterbitkan oleh bank sebagai
pengganti uang tunai dan dapat dicairkan secara tidak tunai melalui pemindahbukuan ke
rekeningyang bersangkutan sesuai dengan tanggal yang tertera di dalam bilyet giro.

Perusahaan yang memiliki jumlah kas besar pada umumnya akan melalukan upaya untuk

melindungi kas dengan membuka rekening giro di bank.Dengan memiliki rekening giro bank

maka secara administratif terdapat 2 pencatatan kas yaitu pencatatan yang dilakukan oleh
perusahaan pada buku kas perusahaan dan pencatatan kas berupa rekening giro oleh bank.Dalam

prakteknya sering terjadi perbedaan saldo kas antara catatan perusahaan dengan saldo rekening

giro yang berada di bank.

Apabila terjadi perbedaan saldo kas antara catatan perusahaan dengan laporan bank maka perlu

di cari penyebabnya dan perlu dibuat laporan penyesuain tentang perbedaan tersebut.Laporan

yang dibuat oleh perusahaan untuk membandingkan antara saldo kas menurut catatan

perusahaan dengan saldo kas menurut laporan bank serta factor penyebab perbedaan saldo

disebut dengan Laporan Rekonsiliasi Bank.

Anda mungkin juga menyukai